Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume

Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume111 No 1, Hal 113-124, Januari 202021
No 1, Hal 113 124, 1 p-ISSN 2089-0834
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal e-ISSN 2549-8134
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN MASYARAKAT


TERHADAP PROTOKOL KESEHATAN COVID-19
Novi Afrianti*, Cut Rahmiati
Akademi Keperawatan Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh, Kuta Alam, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh,
Aceh, Indonesia 23127
*novi.afrianti140489@gmail.com

ABSTRAK
Covid 19 menjadi sebuah penyakit pandemi di tahun 2019, dimana penanganan dan pencegahannya
dapat dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Implementasi protokol kesehatan diatas
tidak akan maksimal apabila tidak didukung kepatuhan masyarakat terhadap kebijakan tersebut.
Kepatuhan masyarakat ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan masyarakat terhadap protocol
kesehatan Covid-19. Penelitian ini bersifat analitik menggunakan metode survey dengan pendekatan
crossectional. Populasi dalam Penelitian ini adalah seluruh masyarakat dengan jumlah sampel 163
orang dan dipilih menggunakan snowball sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan
kuesioner secara online selama satu bulan, dimana kuesioner dinyatakan reliabel dengan nilai
crobach’s alpha sebesar 0,693 yang diuji terhadap 30 sampel. Analisa data yang digunakan dalam
penelitian ini berupa analisis bivariate menggunakan uji chi square sedangkan analisa multivariate
menggunkan uji regresi logistic ganda (multiple logistic regretion). Hasil penelitian didapatkan bahwa
terdapat lima faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan kepatuhan masyarakat terhadap
protokol kesehatan yaitu usia (p 0.001), pendidikan (p 0,035), pengetahuan (p 0.015), sikap (p 0.006),
dan motivasi (p 0.001) dan hasil analisa multivariate didapatkan nilap p= 0,001 (< 0.05) sehingga
diketahui bahwa variabel tersebut memberikan pengaruh nyata terhadap kepatuhan masyarakat
terhadap protocol kesehatan.

Kata kunci: covid-19; kepatuhan masyarakat; protokol kesehatan

FACTORS AFFECTING PUBLIC COMPLIANCE WITH THE COVID-19 HEALTH


PROTOCOL

ABSTRACT
Covid 19 has become a pandemic disease in 2019, where handling and prevention can be done by
paying attention to health protocols. The implementation of the health protocol above will not be
optimal if it is not supported by public compliance with the policy. This community compliance can be
influenced by various factors. The purpose of this study is to determine the factors that affect public
compliance with the Covid-19 health protocol. This research is analytical in nature using a survey
method with a cross-sectional approach. The population in this study were all people with a sample
size of 163 people and were selected using snowball sampling. The data was collected using an online
questionnaire for one month, where the questionnaire was declared reliable with a Crobach's alpha
value of 0.693 which was tested on 30 samples. Data analysis used in this study was bivariate
analysis using the chi square test, while multivariate analysis used multiple logistic regretion tests.
The results showed that there were five factors that had a significant relationship with public
compliance with health protocols, namely age (p 0.001), education (p 0.035), knowledge (p 0.015),
attitude (p 0.006), and motivation (p 0.001). Multivariate analysis obtained p = 0.001 (<0.05) so that
it is known that this variable has a significant effect on public compliance with health protocols. It is
hoped that policy makers can disseminate information about Covid using the right media so that it
can increase interaction and attract participants in increasing knowledge, attitudes, motivation and
public compliance with the Covid-19 health protocol.

Keywords: covid-19; public compliance; health protocol

113
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 113 - 124, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

PENDAHULUAN kembali mengeluarkan kebijakan melalui


Covid 19 merupakan penyakit menular Kementrian Dalam Negeri RI (2020)
yang disebabkan oleh jenis coronavirus dengan adanya isolasi diri yang
yang baru ditemukan pada tahun 2019 dan mewajibkan semua masyarakat berdiam
menjadi sebuah pandemi yang terjadi di diri dirumah guna memutus mata rantai
negara di seluruh dunia (WHO, 2020). penyebaran virus ini. Pemerintah juga
berdasarkan data yang di himpun dari mengeluarkan kebijakan penerapan
WHO pada 2 Agustus 2020 secara global Karantina negara, Karantina wilayah, dan
tercatat 17.396.943 kasus yang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
terkonfirmasi positif dan 675.060 kasus bagi wilayah-wilayah yang berstatus zona
diantaranya dinyatakan meninggal, dimana merah, dan terakhir mengingat besarnya
negara yang paling tinggi berdasarkan dampak perekonomian dari status PSBB
peringkat yaitu Amerika, Brazil, India, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan
Rusia, Afrika Selatan, dan meksiko. New Normal dengan memperhatikan
Indonesia juga merupakan salah satu protocol kesehatan terkait covid 19.
negara yang tidak luput dari serangan
penyakit ini dan menduduki peringkat 24 Upaya preventif dalam protocol kesehatan
terbanyak kasus terpapar covid 19 secara yang diterapkan masyarakat dalam
dunia, dimana berdasarkan data dari memutus mata rantai penularan Covid-19
Kementerian Kesehatan RI (2020) sampai pada masa New Normal yaitu dengan
pada 4 Agustus tercatat 109.936 kasus membiasakan diri memakai masker,
dengan 5.139 orang meninggal. mencuci tangan pakai sabun (hand
sanitanizer), menjaga jarak (social
Penanganan dan pencegahan kasus distancing), menjauhi keramaian dan
pandemic ini sudah dilakukan dengan menghindari berpergian ke luar daerah,
berbagai cara, baik secara global maupun terutama daerah-daerah yang sudah
nasional atau wilayah. Adapun strategi dinyatakan sebagai zona merah (Hamdani,
yang selama ini sudah dijalankan untuk 2020).
penanganan covid 19 yaitu melalui 4
(empat) strategi yaitu gerakan memakai Implementasi protokol kesehatan diatas
masker, penelusuran kontak (tracing) dari tidak akan maksimal apabila tidak
kasus positif yang dirawat dengan didukung dengan partisipasi masyarakat,
menggunakan rapid test atau tes cepat, sehingga diperlukan suatu usaha untuk
edukasi dan penyiapan isolasi secara meningkatkan kepatuhan masyarakat
mandiri pada sebagian hasil tracing yang dalam mendukung berjalannya protokol-
menunjukan hasil tes positif dari rapid tes protokol yang ada. Menurut Kozier (2010)
atau negatif dengan gejala untuk kepatuhan adalah perilaku sesuai anjuran
melakukan isolasi mandiri, serta Strategi terapi dan kesehatan dan dapat dimulai dari
isolasi Rumah Sakit yang dilakukan kala tindak mengindahkan setiap aspek anjuran
isolasi mandiri tidak mungkin dilakukan, hingga mematuhi rencana. sedangkan Ian
seperti karena ada tanda klinis yang butuh & Marcus (2011) menyatakan bahwa
layanan definitif di Rumah Sakit (Agus, kepatuhan mengacu kepada situasi ketika
2020). perilaku seorang individu sepadan dengan
tindakan yang dianjurkan atau nasehat
Strategi yang dijalankan tersebut belum yang diusulkan oleh seorang praktisi
membawa dampak dalam menekan kasus kesehatan atau informasi yang diperoleh
yang ada sehingga dengan mengevaluasi dari suatu sumber informasi lainnya. lebih
dari sifat virus covid dimana virus ini lanjut Smeth dalam Rosa (2018) juga
tertular melalui udara dan memiliki masa manyatakan bahwa kepatuhan
inkubasi selama 14 hari maka pemerintah (Compliance) merupakan suatu bentuk

11
4
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 113 - 124, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

perilaku ketaatan seseorang terhadap patuh dalam menerapkan himbauan dan


tujuan yang telah ditetapkan. instruksi pemerintah terkait prokol
kesehatan dalam penanganan covid-19.
Banyak faktor yang mempengaruhi Bahkan ada orang-orang yang menganggap
terbentuknya kepatuhan seseorang, dimana remeh dan mengabaikan, keadaan ini
Kozier (2010) menyatakan bahwa dipengaruhi oleh mental, karakter, tingkat
kepatuhan dipengaruhi oleh beberapa pendidikan, pekerjaan dan lingkungan
faktor antara lain motivasi, tingkat tempat tinggal. Berdasarkan latar belakang
perubahan gaya yang dibutuhkan, persepsi diatas, penulis mengasumsikan adanya
keparahan masalah kesehatan, hubungan faktor-faktor yang
pengetahuan, dampak dari perunahan, mempengaruhi kepatuhan masyarakat
budaya, dan tingkat kepuasan serta kualitas terhadap protokol kesehatan dalam
pelayanan kesehatan yang diterima. memutus rantai penularan Covid-19
sedangkan Kamidah (2015) menyebutkan sehingga penulis tertarik melakukan
faktor yang mempengaruhi kepatuhan penelitian terkait permasalahan tersebut
seseoorang berupa pengetahuan, motivasi, untun mengetahui faktor demografi
dan dukungan keluarga. masyarakat, pengetahuan masyarakat,
sikap masyarakat, motivasi masyarakat
Almi (2020) menyatakan bahwa kepatuhan terhadap protocol kesehatan, kepatuhan
dapat ditingkatkan melalui peningkatkan masyarakat terhadap protocol kesehatan,
kesadaran masyarakat dengan komunikasi dan mengetahui hubungan faktor-faktor
efektif melalui berbagai media dan metode yang mempengaruhi protokol kesehatan.
yang sesuai dengan keragaman
masyarakat, kampanye yang lebih jelas dan Kepatuhan masyarakat masih menjadi
terarah, mempermudah akses kesehatan fenomena yang harus terus ditingkatkan
dengan informasi yang jelas dan terus- untuk meningkatkan perilaku dalam
menerus sehingga masyarakat cepat memutus mata rantai penularan covid-19
melakukan tindakan pemeriksaan, sehingga perlu dilakukan penelitian
pengobatan dan isolasi mandiri ketika mengenai faktor-faktor yang
terinfeksi serta kebijakan yang konsisten mempengaruhi kepatuhan masyarakat
sehingga tidak membingungkan terhadap protokol kesehatan covid-19
masyarakat. dengan tujuan untuk mengetahui
kepatuhan masyarakat terhadap protocol
Menurut Atiqoh & Devi (2020) terdapat kesehatan Covid-19, Pengetahuan, Sikap ,
hubungan antara pengetahuan masyarakat serta, motivasi masyarakat terhadap
dengan kepatuhan penggunaan masker pelaksanaan protocol kesehatan Covid-19
sebagai upaya pencegahan penyakit Covid- menggunakan penelitian kuantitatif.
19, hal ini didukung dengan pernyataan
Almi (2020) yang menjelaskan bahwa METODE
Keyakinan akan kemampuan dan Penelitian ini bersifat analitik
kesanggupan seseorang untuk dapat menggunakan metode survey dengan
menjalankan protokol kesehatan dapat pendekatan crossectional yang mengukur
ditumbuhkan dengan cara melihat variabel secara bersamaan. Adapun
pencapaian kesehatan yang ia lakukan pada variabel dependen dalam penelitian ini
masa lalu; melihat keberhasilan orang lain, adalah kepatuhan dan variabel independen
bersikap tegas dengan diri sendiri serta adalah faktor demografi, pengetahuan,
menghilangkan sikap emosional dan sikap, dan motivasi.
menetapkan tujuan. Namun pada
kenyataannya, Hamdani (2020) Populasi dalam Penelitian ini adalah
menyatakan bahwa masyarakat begitu seluruh masyarakat dengan jumlah sampel

11
5
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 113 - 124, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

sebanyak 163 orang yang dipilih frekwensi dan persentase masing-masing


menggunakan snowball sampling secara kategori.
online selama satu bulan. Kuesioner yang
digunakan telah dilakukan uji validitas dan Analisa data yang digunakan dalam
reliabilitas terhadap 30 orang sampel dan penelitian ini berupa analisis bivariate
diperoleh nilai crobach’s alpha sebesar menggunakan uji chi square dengan uji
0,693 (> 0,361) sehingga dinyatakan alternatif uji Fisher’s exact test (a < 0,05)
reliabel. Penelitian ini juga telah lulus uji terhadap masing-masing variabel faktor-
etik oleh komite etik Akper Kesdam faktor yang mempengaruhi kepatuhan.
Iskandar Muda Banda Aceh dengan nomor sedangkan analisa multivariate
024/UPPM.ETIK/IX/2020. menggunkan uji regresi logistic ganda
(multiple logistic regretion) untuk
Pengumpulan data dilakukan secara online mengetahui faktor mana yang paling
menggunakan kuesioner dengan bantuan berpengaruh terhadap kepatuhan tersebut.
google document dimana link tersebut
disebarkan ke sejumlah masyarakat yang HASIL
diketahui contact person untuk kemudian Tabel 1 diketahui bahwa dominan
diisi dan disebarkan kembali kepada orang responden adalah bersuku Aceh (81%),
lain. Pengkategorian data hasil penelitian perempuan (68,3%), berpendidikan tinggi
dilakukan berdasarkan nilai rata-rata (75,5%) dan pada kategori dewasa
masing-variabel untuk menentukan (72,4%).

Tabel 1.
Karekteristik Responden (n=161)
Variabel f %
Usia
Remaja 45 27.6
Dewasa 118 72.4
Suku
Aceh 132 81
Lainnya 31 19
Pendidikan
Tinggi 123 75.5
Rendah 40 24.5
Jenis Kelamin
Lak-Laki 50 31.7
Perempuan 112 68.3
Pekerjaan
Bekerja 43 26.4
Belum Bekerja 120 73.6
Status
Belum Menikah 124 76.1
Menikah 39 23.9

Tabel 2.
Tingkat Kepatuhan Masyarakat terhadap Protocol Kesehatan Covid 19
Tingkat kepatuhan F %
Patuh 146 89,6
Tidak Patuh 17 10,4

11
6
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 113 - 124, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 3.
Tingkat Pengetahuan Masyarakat terhadap Protocol Kesehatan Covid 19
Tingkat Pengetahuan f %
Tinggi 121 74,2
Rendah 42 25,8
Tabel 4.

Sikap Masyarakat terhadap Protocol Kesehatan Covid 19 (n=161)


Sikap f %
Positif 124 76.1
Negatif 39 23.9
Tabel 5.

Motivasi Masyarakat terhadap Penerapan Protocol Kesehatan Covid 19 (n=161)


Tingkat Motivasi f %
Tinggi 91 55.8
Rendah 72 44.2

Tabel 6.
Hubungan faktor-faktor yang mempengatuhi kepatuhan masyarakat terhadap protocol
kesehatan covid-19
Tingkat Kepatuhan Hasil Uji Hasi Uji Omnibus
Variabel Patuh Tidak Patuh Regresi test
chi square
f % f % Linear
Usia 4.7
Remaja 34 40.3 11 0.001 .002
12.3
Dewasa 112 105.7 6
Suku
Aceh 119 118.2 13 13.8 0.743 .107
Lainnya 27 13.8 4 3.2
Pengetahuan
Tinggi 113 108.4 8 12.6 0.015 .007
Rendah 33 37.6 9 4.4
Sikap 12.9
Positif 116 111.1 8 0.006 .048
4.1
Negatif 30 34.9 9
Motivasi 9.5
Tinggi 86 81.5 5 0.027 .035 0.001
7.5
Rendah 60 64.5 14
Jenis Kelamin 5.2
Laki-Laki 45 44.8 5 0.934 .884
11.7
Perempuan 100 100.3 12
Pendidikan 4.2
Rendah 32 35.8 8 0.035 .023
12.8
Tinggi 114 110.2 9
Status 12.9
Belum Menikah 109 111.1 815 0.336 .057
4.1
Menikah 37 34.9 2
Pekerjaan 4.2
Bekerja 35 38.5 8 0.076 .842
12.8
Belum Bekerja 111 107.5 9

11
7
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 113 - 124, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 2 menunjukkan bahwa kepatuhan mempengaruhi seseorang dalam


masyarakat terhadap protocol kesehatan menentukan dan mengambil keputusan
covid-19 berada pada kategori patuh terhadap suatu permasalahan yang
(89,6%). Tabel 3 menunjukkan bahwa dihadapi (Purnamasari, Ika; Raharyani,
bahwa pengetahuan masyarakat terhadap 2020). hal ini terbukti pada hasil penelitian
protocol kesehatan covid-19 dominan pada dimana mayoritas masyarakat yang
kategori tinggi (74,2%). Tabel 4 memiliki pengetahuan tinggi lebih patuh
menunjukkan bahwa bahwa sikap terhadap protokokol kesehatan covid 19.
masyarakat terhadap protocol kesehatan
covid-19 dominan pada kategori positif Tingkat pengetahuan yang tinggi ini
(76.1%). didukung dengan tingkat pendidikan
sebagian besar responden yang berada
Tabel 5 menunjukkan bahwa bahwa pada kategori pendidikan tinggi (75.5%),
motivasi masyarakat terhadap kepatuhan namun responden yang memiliki tingkat
protocol kesehatan covid-19 berada pada pendidikan rendah juga belum tentu
kategori tinggi (55.8%). Tabel 6 dapat memiliki pengetahuan yang rendah terkait
dilihat bahwa terdapat faktor-faktor yang covid 19 dikarenakan banyaknya media-
mempengaruhi kepatuhan yaitu usia (p media promosi kesehatan yang semakin
0.001), pendidikan (p 0,035), pengetahuan fokus memberikan pengetahuan bagi
(p 0.015), sikap (p 0.006), dan motivasi (p masyarakat terkait penyekit covid beserta
0.001) dan hasil omnibus test pencegahan dan pengobatannya. Oleh
menunjukkan nilai alfa 0,001 (< 0.05) sebab itu, pemerintah harus memiliki
sehingga diketahui bahwa variabel-tersebut strategi tepat untuk dapat menyebarkan
memberikan pengaruh nyata terhadap informasi terkait covid 19 dan
kepatuhan masyarakat terhadap protocol pencegahannya sehingga dapat
kesehatan. meningkatkan pengetahuan khususnya
bagi masyarakat yang dianggap beresiko
PEMBAHASAN dan memiliki pengetahuan yang cenderung
Pengetahuan terhadap Protokol rendah tentang penyakit ini. Pernyataan ini
Kesehatan didukung oleh Sulistyaningtyas (2020)
Hasil penelitian terhadap 163 responden yang menhyatakan bahwa pengetahuan
diketahui bahwa 74.2% masyarakat yang baik dapat didukung oleh penerimaan
memiliki pengetahuan tinggi terhadap terhadap informasi yang beredar di
protokol kesehatan. Hal yang sama masyarakat tentang covid 19 melalui
didapatkan oleh Sari, Nabila, dan Atiqoh media yang efektif.
(2020) dimana terdapat 69,35%
masyarakat memiliki pengetahuan yang Peningkatan pengetahuan masyarakat
baik terhadap covid. Wiranti, Ayun dan terkait covid dapat mendorong masyarakat
Wulan (2020) juga mempertegas hasil untuk patuh dalam mengikuti segala
penelitian yang didapat dimana masyarakat protocol kosehatan yang telah ditetapkan.
sudah dominan memiliki pengetahuan hal ini juga didukung oleh Ahmadi (2013)
yang baik terhadap protokol kesehatan yang menyatakan bahwa seorang yang
(55,3%). memiliki pengetahuan tentang suatu
infoemasi, maka akan mampu menentukan
Pengetahuan merupakan salah satu hal dan mengambil keputusan dalam
yang penting diperhatikan dalam rangka menghadapi suatu permasalahan, atau
penanganan khususnya dalam mencegah dengan kata lain masyarakat yang
transmisi penyebaran dan menekan memilini pengetahuan tentang covid 19
penyebaran virus (Law, Leung, & Xu, maka akan mampu menentukan bagaimana
2020). Pengetahuan yang dimiliki ini akan

11
8
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 113 - 124, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

dirinya harus berperilaku dalam Selain Pengalaman, pembentukan sikap


menghadapi penyakit tersebut. juga dipengaruhi oleh kepercayaan dimana
seseorang akan memiliki sikap patuh
Sikap terhadap Protokol Kesehatan terhadap kebijakan apabila adanya
Covid 19 kepercayaan bahwa kebijakan tersebut
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 163 efektif mengurangi penyebaran Covid-19.
responden diketahui bahwa 76,1% Hal ini sejalan dengan penelitian Webster,
masyarakat memiliki sikap yang positif dkk (2020) yang menyatakan bahwa
terhadap protokol kesehatan. hasil ini adanya kepercayaan kepada keputusan
didukung oleh penelitian Yanti, dkk (2020) pemerintah merupakan salah satu faktor
dengan hasil menunjukkan bahwa yang meningkatkan sikap positif
mayoritas masyarakat memiliki tingkat masyarakat dalam mematuhi peraturan
pengetahuan yang baik (70%) tentang penanganan dan pencegahan Covid-19.
COVID-19. Hasil yang sama diperoleh
oleh Purnamasari dan Anisa (2020) dimana Motivasi Masyarakat dalam mengikuti
masyarakat cenderung memiliki sikap yang protokol kesehatan Covid 19
positif dalam menghadapi pandemi covid Hasil penelitian terhadap 163 responden
(59%). Wiranti, Ayun dan Wulan (2020) diketahui bahwa 55,8% masyarakat
juga mempertegas hasil penelitian yang memiliki motivasi yang tinggi dalam
didapat dimana masyarakat juga sudah mengikuti protokol kesehatan covid 19. hal
dominan memiliki sikap yang positif dalam ini sejalan dengan penelitian Gunawan dan
menghadapi covid 19 (65,2%). Ahmad (2016) dengan hasil Responden
dengan motivasi baik lebih banyak
Sikap merupakan pendapat seseorang (52,9%) dibandingkan dengan responden
mengenai suatu keadaan atau situasi yang mempunyai motivasi tidak baik
tertentu dan dipengaruhi oleh beberapa dalam menggunakan alat pelindung diri.
faktor. Pengalaman memiliki peranan
penting dalam pembentukan sikap. Menurut Chotimah, Haryadi, dan Nendyah
Menurut Darmiyati Tobías A (2020) (2019) Motivasi merupakan salah satu
seseorang yang tidak memiliki pengalaman faktor yang mendasari seseorang dalam
terhadap suatu objek memiliki psikologi berperilaku menggunakan alat proteksi
yang cenderung membentuk sikap negatif. diri, Setiap peningkatan motivasi akan
Sejauh ini penerapan protocol kesehatan dapat meningkatkan perilaku penggunaan
dan PSBB merupakan langkah yang hanya alat proteksi diri dasar. Motivasi juga
diambil oleh pemerintah dalam merupakan suatu faktor yang
penanganan Covid 19 sedangkan negara mempengaruhi kepatuhan seseorang
lain sudah mengambil kebijakan lockdown terhadap suatu permasalahan. Motivasi
dimana setiap orang tidak diperbolehkan dapat berasal dari diri individu (internal)
meninggalkan tempat tinggalnya dalam seperti harga diri, harapan, tanggung
jangka waktu tertentu. Selain itu, sebelum jawab, pendidikan serta berasal dari
adanya wabah pandemic Covid 19, lingkungan luar (eksternal) seperti
Indonesia belum pernah menerapkan hubungan interpersonal, keamanan dan
protokol kesehatan ataupun kebijakan yang keselamatan kerja, dan pelatihan
sejenis lainnya sehingga kurangnya (Purwanto, 2009). Menurut Sardiman
pengalaman inilah yang menyebabkan (2016), motivasi berfungsi untuk
masih adanya masyarakat yang memiliki menggerakkan dan mendorong timbulnya
sikap negative dalam menghadapi covid suatu perbuatan, menentukan arah
melalui penerapan protocol kesehatan. perbuatan pada tujuan yang hendak
dicapai, serta menyeleksi perbuatan yaitu
memilih perbuatan yang harus dikerjakan

11
9
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 113 - 124, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

dan yang harus disisihkan untuk mencapai survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun
tujuan tertentu. 2020 yang mencatat tingkat kepatuhan
masyarakat Indonesia dalam menerapkan
Cenderung tingginya motivasi masyarakat protokol kesehatan sudah cukup baik demi
dalan menjalankan protokol kesehatan di mencegah virus corona Covid-19.
masa pandemi covid 19 sejalan dengan
tingginya pendidikan, pengetahuan, serta Faktor yang mempengaruhi kepatuhan
sikap responden dalam penelitian ini. adalah usia, pendidikan, pengetahuan,
sedangkan rendahnya motivasi terhadap sikap dan motivasi. dari hasil penelitian
menjalankan protocol kesehatan di didapatkan bahwa terdapat 74,19%
pandemic covid ini disebabkan oleh masyarakat yang memiliki tingkat
beberapa faktor lain seperti kurang kepatuhan tinggi diinkuti dominannya
tegasnya penegakan peraturan, kurangnya responden yang berusia dewasa (72,4%)
role model yang baik, dan lingkungan yang dibanding usia remaja. data diatas
tidak mendukung. menunjukkan bahwa kepatuhan biasanya
akan semakin meningkat seiring dengan
Motivasi yang baik dapat mendorong peningkatan usia. hal ini sesuai dengan
masyarakat untuk selalu mematuhi pendapat Pura (2016) yang menyatakan
protocol kesehatan covid 19 sehingga bahwa usia berhubungan dengan tingkat
dapat mengurangi kasus covid dan kepatuhan, meskipun terkadang usia bukan
memutus mata ratai penularannya. menjadi penyebab ketidakpatuhan namun
Penelitian ini konsisten dengan pendapat semakin tua usia pasien maka akan
Pratiko (2011) yang menyatakan bahwa semakin menurun daya ingat, pendengaran,
seseorang yang mempunyai motivasi tidak dan penglihatan, sehingga pasien lansia
baik cenderung untuk berperilaku tidak menjadi tidak patuh.
baik terutama dalam menjaga kesehatan
dan keselamatan diri. pemerintah perlu Penelitian ini juga memperlihatkan
mengawasi pemberlakuan aturan responden dengan pendidikan lebih tinggi
penerapan protocol kesehatan secara (Menengah-Atas) cenderung lebih patuh
maksimal dan memberikan sanksi tegas (114 dari 163 responden/ 69.9%)
apabila ada masyarakat yang tidak dibandingkan responden dengan
menerapkan protocol kesehatan sesuai pendidikan lebih rendah (Menengah
dengan yang telah ditetapkan. bawah). Kepatuhan masyarakat terhadap
protokol kesehatan dapat mengurangi
Kepatuhan Masyarakat terhadap penyebaran covid sehingga akan menekan
Protokol Kesehatan Covid 19 angka morbilitas maupun mortalitas akibat
Hasil penelitian terhadap 163 responden covid 19. Kepatuhan masyarakat terhadap
diketahui bahwa 89,6% masyarakat protokol kesehatan harus bisa
memiliki kepatuhan yang tinggi terhadap mengimbangi kebijakan terhadap
protokol kesehatan covid 19. Penelitian ini penerapan new normal sehingga dapat
sejalan dengan penelitian Yandi, dkk meningkatkan perilaku pencegahan
(2020) yang menggambarkan tingginya COVID-19 agar tidak bertambah kasus
tingkat kepatuhan masyarakat dalam baru. Proses Adaptasi Kebiasaan Baru
mematuhi protokol kesehatan yang harus konsisten dilaksanakan mulai dari
dianjurkan dalam masa pandemic COVID- penggunaan masker, menjaga jarak,
19. Hal ini didukung oleh Sari, Nabila, dan mencuci tangan, tidak melakukan kontak
Atiqoh (2020) dimana terdapat 74,19% fisik, meningkatkan daya tahan tubuh
masyarakat memiliki tingkat kepatuhan melalui asupan nutrisi dan olahraga.
yang tinggi dalam penggunaan masker. Hal
yang sama disampaikan melalui Hasil

12
0
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 113 - 124, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Hubungan Faktor-faktor yang tingkat pendidikan, pengetahuan dan sikap


mempengaruhi kepatuhan masyarakat dengan kepatuhan masyarakat terhadap
terhadap protokol kesehatan covid 19 kebijakan Covid 19.
Tabel 6 dapat dilihat bahwa terdapat
faktor-faktor yang mempengaruhi Hal yang sama didapatkan oleh Sari,
kepatuhan yaitu usia (p 0.001), pendidikan Nabila, dan Atiqoh (2020) dimana terdapat
(p 0,035), pengetahuan (p 0.015), sikap (p 69,35% masyarakat memiliki pengetahuan
0.006), dan motivasi (p 0.027) dan hasil yang baik terhadap covid dan 74,19%
tabel 7 diketahui bahwa beberapa variabel masyarakat memiliki tingkat kepatuhan
berupa usia, pendidikan, pengetahuan, yang tinggi dalam penggunaan masker,
sikap, dan motivasi memiliki pengaruh serta hasil analisa bivariat didapatkan
nyata dalam kepatuhan terhadap protocol adanya hubungan antara pengetahuan
kesehatan (nilai p < 0,05) dengan nilai masyarakat dengan kepatuhan
omnibustest sebesar 0.001 (p < 0,05). menggunakan masker sebagai salah satu
Pernyataan tersebut sejalan dengan protokol kesehatan covid. Penelitian ini
pendapat Sinuraya dkk (2018) yang juga konsisten dengan penelitian yang
menyatakan bahwa Kepatuhan merupakan dilakukan oleh sebelumnya oleh Pratiko
suatu istilah yang dapat menggambarkan (2011) dimana didapatkan ada hubungan
perilaku masyarakat. Faktor-faktor yang motivasi perawat dengan kepatuhan
mempengaruhi kepatuhan tergantung perawat dalam menggunakan alat
pada banyak faktor, termasuk pelindung diri dasar (nilai P Value 0,002 <
pengetahuan, motivasi, persepsi, dan α (0,05).
keyakinan terhadap upaya
pengontrolan dan pencegahan penyakit, Faktor lainnya yang juga membentuk
variable lingkungan, kualitas intruksi kepatuhan yaitu yang disefinisikan sebagai
kesehatan, dan kemampuan mengakses pendapat seseorang terhadap suatu keadaan
sumber yang ada. dan Prihantana dkk atau situasi tertentu. Hasil penelitian ini
(2016) menambahkan bahwa memperlihatkan responden dengan
ketidakpatuhan adalah kondisi ketika kepatuhan tinggi terhadap protocol
individu atau kelompok berkeinginan kesehatan ciovid dan didominasi oleh
untuk patuh, tetapi ada sejumlah faktor responden yang memiliki sikap positif
yang menghambat kepatuhan terhadap terhadap kebijakan mengenai protokol
saran tentang kesehatan yang diberikan kesehatan. Walaupun demikian, sebanyak
oleh tenaga kesehatan. 32,9% responden memiliki sikap yang
negative terhadap pelaksanaan protocol
Tingkat pendidikan, pengetahuan dan kesehatan covid 19. mengurangi
sikap merupakan suatu hal yang penyebaran Covid-19. Terbentuknya sikap
berhubungan satu sama lain. Hasil ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor
penelitian menunjukkan bahwa beberapa diantaranya pengalaman, kepercayaan.
variabel berupa usia, pendidikan,
pengetahuan, sikap, dan motivasi memiliki Hasil penelitian ini dapat digunakan
pengaruh nyata dalam kepatuhan terhadap sebagai usaha untuk meningkatkan
protocol kesehatan (nilai p < 0,05). Hal ini kepatuhan masyarakat terhadap Protocol
di dukung oleh Wiranti, Ayun, dan Wulan kesehatan covid 19 yang sedang
(2020) yang menyatakan bahwa responden diterapkan. usaha meningkatkan kepatuhan
yang memiliki pendidikan lebih tinggi, ini dapat dilakukan dengan meningkatkan
pengetahuan yang baik dan sikap yang pengetahuan, sikap, dan
baik cenderung lebih patuh terhadap movivasi masyarakat melalui
kebijakan Covid 19. Hasil uji statistik juga pemberdayaan masyarakat yang memiliki
menunjukkan ada hubungan antara faktor pendidikan tinggi untuk menggandeng

12
1
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 113 - 124, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

masyarakat lainnya agar ikut patuh 2020 dari


terhadap kebijakan ini. https://www.ajnn.net/news/kepatuhan-
sosial-di-era-new-normal/index.html
SIMPULAN
Terdapat variabel yang memberikan Herlina. (2019). Hubungan motivasi dengan
pengaruh nyata terhadap kepatuhan Kepatuhan dalam pelaksanaan
masyarakat terhadap protocol kesehatan identifikasi pasien sebagai bagian dari
covid-19 diantaranya yaitu usia, keselamatan pasien di ruang rawat
pendidikan, pengetahuan, sikap, dan inap. Jurnal Kesehatan Vol.10 No 1
motivasi. tahun 2019. diakses pada tanggal 13
Agustus
DAFTAR PUSTAKA 2020 dari
Ahmadi. (2013). Kesehatan Masyarakat, teori http://jurnal.stikescirebon.ac.id/index.p
dan Aplikasi. Jakarta: Raja Gafindo hp/kesehatan/article/view/4/0

Agus. (2020). Empat Strategi Pemerintah Ian & Marcus (2011). Psikologi Kesehatan
Atasi COVID-19. diakses pada 3 Panduan Lengkap dan Komprehensif
Agustus 2020 dari Bagi Studi Psikologi Kesehatan.
https://covid19.go.id/p/berita/empat- Cetakan I. Yogyakarta : Palmall.
strategi-pemerintah-atasi-covid-19
Kamidah. (2015). Faktor-faktor yang
Almi. (2020). Analisis Penyebab Masyarakat mempengaruhi kepatuhan ibu hamil
tidak patuh pada protocol Covid-19. dalam mengkonsumsi tablet besi di
diakses pada tanggal 13 Agustus 2020 Puskesmas Simo Boyolali. Skripsi:
dari Stikes Aisyiyah
https://almi.or.id/2020/06/05/analisis-
penyebab-masyarakat-tidak-patuh- Kementerian Dalam Negeri RI. (2020).
pada-protokol-covid-19/ Pedoman Manajemen Bagi Pemerintah
Daerah Dalam Penanganan COVID-19
Atiqoh & Devi. (2020). Hubungan antara dan Dampaknya.
pengetahuan masyarakat dengan
kepatuhan menggunakan masker KemKesRI (2020). Dashboard Data Kasus
sebagai upaya pencegahan penyakit COVID-19 di Indonesia. diakses pada
Covid-19 di Ngronggah. Jurnal tanggal 5 Agustus 2020 pada
INFOKES vol 10 no 1 (2020). diakses https://www.kemkes.go.id/article/view/
dari 20031900002/Dashboard-Data-Kasus-
https://ojs.udb.ac.id/index.php/infokes/ COVID-19-di-Indonesia.html
article/view/850
Kemenkes RI. (2020). Protokol Kesehatan
Cigna. (2020). Yang Perlu Anda Ketahui Bagi Masyarakat Di Tempat Dan
Tentang Coronavirus (Covid-19). Fasilitas Umum. diakses pada tanggal
diakses pada 13 Agustus 2020 pada 13 Agustus 2020 dari
https://www.cigna.co.id/health- https://covid19.kemkes.go.id/protokol-
wellness/yang-perlu-anda-ketahui- covid-19/protokol-kesehatan-bagi-
tentang-coronavirus masyarakat-di-tempat-dan-fasilitas-
umum-dalam-rangka-pencegahan-
Feist. (2014). Teori Kepribadian. Jakarta: covid-19/#.XzzrJ-gzbDc
Salemba Humanika
Kurniati. (2018). Pengaruh Health Education
Hamdani. (2020). Kepatuhan Sosial di Era Terhadap Peningkatan Kepatuhan
New Normal. diakses pada 13 Agustus Menjalankan Pengobatan Medis Pada Pasien
Dengan Simptom Kanker

122
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 113 - 124, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Payudara Di Rumah Sakit Islam Sari, Nabila, dan Atiqoh (2020). Hubungan
Pku Antara Pengetahuan Masyarakat
Muhammadiyah Maluku Utara. Dengan Kepatuhan Penggunaan
CHEMA (Journal of Psychological Masker Sebagai Upaya Pencegahan
Research), Volume 4, No.1, Hal. 46- Penyakit Covid-19 Di Ngronggah.
55 Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis
dan Informatika Kesehatan Vol 10 No.
Kozier. (2010). Buku Ajar Fundamental 1 hal 52-55
Keperawatan: Jakarta: EGC.
Tobías A. Evaluation of The Lockdowns for
Law, S., Leung, A. W., & Xu, C. (2020). The SARS-CoV-2 Epidemic in Italy
Severe acute respiratory syndrome and Spain After One Month Follow
(SARS) and coronavirus disease-2019 Up. Sci Total Environ. 2020;725:138–
(COVID-19): From causes to 539.
preventions in Hong Kong.
International Journal of Infectious Webster RK, Brooks SK, Smith LE,
Diseases, 94, 156–163. Woodland L, Wessely S, Rubin GJ.
https://doi.org/10.1016/j.ijid.2020.03.0 How to Improve Adherence with
59 Quarantine: Rapid Review of The
Evidence. Public Health.
N Afrianti, T Tahlil. (2017). Analisis 2020;(182):163–9
implementasi program pelayanan
kesehatan peduli remaja (pkpr) WHO. (2020). Novel Corona Virus.
diakses pada 3 Agustus 2020 pada
- Jurnal Ilmu Keperawatan, 2017 - https://www.who.int/indonesia/news
jurnal.unsyiah.ac.id /novel-coronavirus/qa-for-public
Notoatmojo. (2010). Promosi Kesehatan Wiranti, Ayun dan Wulan (2020).
Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta: Determinan Kepatuhan Masyarakat
Kota Depok terhadap Kebijakan
Purnamasari, Ika; Raharyani, A. E. (2020). Pembatasan Sosial Berskala Besar
Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku dalam Pencegahan Covid-19. Jurnal
Masyarakat Kabupaten Wonosobo Kebijakan Kesehatan Indonesia:
Tentang Covid-19. Jurnal Ilmiah JKKI Volume 09 No. 03 hal 117-124
Kesehatan, 10(1), 33–42. Retrieved
from
https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jik/art
ic le/view/1311/783

Purnamasari dan Anisa. (2020). Tingkat


Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat
Kabupaten Wonosobo Tentang Covid-
19. Jurnal Ilmiah Kesehatan hal 33-
42.
https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jik/art
icle/view/1311/783Rosa. 2018.
Kepatuhan (Compliance). diakses pada
tanggal 3 Agustus 2020 dari
.http://mmr.umy.ac.id/kepatuhan-
compliance/

123
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 113 - 124, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

12
4

Anda mungkin juga menyukai