Disusun Oleh:
Nama : Siwi Bagus Kusuma Wardhana
NIM : P1337420219072
Kelas : 1 B
Analisa Kasus
Berdasarkan Konsep Malpraktik
Kasus diatas merupakan salah satu bentuk malpraktik keperawatan,karena telah memenuhi
keempat kriteria (duty,breach of the duty,injury causation),yaitu :
A.Perawat Ag berkewajiban melakukan tugasnya sebagai seorang perawat sesuai dengan
kewenangannya.Perawat tersebut melakukan hal di luar kewenangan profesinya dan melakukan
kewenangan profesi lain (dokter).
B.Perawat Ag gagal melakukan tanggung jawabnya sesuai standar profesi perawat dimana
kewajiban perawat melaksanakan asuhan keperawatan yang holistik.
C.Perawat Ag membuat pasien menderita cedera fisik dan perdarahan.
D.Tindakan operasi mandiri Perawat Ag mendatangkan akibat yang buruk bagi pasien yaitu
pasien harus menjalani pengobatan dalam jangka waktu yang lama serta mengalami kelumpuhan.
Berdasarkan Kajian Hukum
A.UU RI No.38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
1.Pasal 32 ayat 2 menjelaskan bahwa pelimpahan wewenang tindakan medis kepada
perawat dapat dilakukan secara delegatif dan mandat.Selanjutnya,pada penjelasan ayat 4 dapat
diketahui bahwa tindakan medis yang dapat dilimpahkan secara delegatif adalah
menyuntik,memasang infus,dan memberikan imunisasi.sedangkan secara mandat yaitu
pemberian terapi parental dan penjahitan luka.Berdasarkan kasus diatas,Perawat Ag telah
melakukan tindakan pembedahan,tindakan tersebut di luar kewenangan yang diperbolehkan
dalam UU Keperawatan.
2.Pasal 36 menjelaskan bahwa perawat melaksanakan praktek keperawatan,berhak menolak
keinginan klien dan pihak lain yang bertentangan dengan kode etik,standar
pelayanan,profesi,SPO,atau ketentuan peraturan perundang undangan.Sesuai dengan kode etik
keperawatan (PPNI,2005),perawat juga berhak menolak tindakan operasi secara mandiri yang
bertentangan dengan kode etik keperawatan antara perawat dan teman sejawat.Perawat harus
bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara
tidak kompeten,tidak etis dan ilegal.
3.Pasal 37 poin (f) menjelaskan bahwa prawat dalam melaksanakan praktik keperawatan
berkewajiban melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan lain yang
sesuai dengan kompetensi perawat.Pelayanan keperawatan berdasarkan standar kompetensi
perawat Indonesia merupakan rangkaian tindakan yang dilandasi aspek etik legal dan peka
budaya untuk memenuhi kebutuhan klien.Kegiatan tersebut meliputi kegiatan
prosedural,pengambilan keputusan klinik,yang memerlukan analisi kritis serta kegiatan advokasi
dengan menunjukkan perilaku caring.Berdasarkan kasus diatas,perawat tidak melakukan
pelayanan keperawatan sesuai ranah kompetensi praktik profesional,etis,legal dan peka budaya
(PPNI,2005).
Malpraktek yang dilakukan oleh perawat Ag akan memberikan dampak yang luas,tidak saja
kepada pasien dan keluarganya,juga kepada institusi pemberi pelayanan keperawatan,individu
perawat pelaku malpraktek dan terhadap profesi.Secara hokum perawat Ag dapat dikenakan
gugatan hukum pidana dan perdata,sedangkan secara profesi perawat Ag dapat dikenakan sanksi
disiplin profesi perawat yang akan dikeluarkan oleh Konsil Keperawatan.
Solusi
Dengan banyaknya tuntutan pelayanan profesional melalui peraturan perundang undangan yang
berlaku,yang apabila melakukan kesalahan dan kelalaian akan diperhadapkan pada suatu
tuntutan baik dari organisasi profesi,organisasi pelayanan kesehatan,dan tuntutan hukum.Dan
karena itu kita harus bekerja sesuai dengan kode etik dan hukum yang berlaku dan terus
meningkatkan ilmu pengetahuan agar mampu memberikan pelayanan kesehatan secara sempurna
tanpa harus menipu atau merugikan pasien/masyarakat.