4. Tenggelam (Drowning)
- Istilah – istilah : Wet drowning, dry drowning, Secondary drowning, immersion
syndrome.
- Air tawar: hemodilusi darah, hemolisis, V-Fib
- Air asin: Edema paru
- Ciri – ciri:
1. Mayat basah, berlumpur, pasir, dll.
2. Busa halus pada hidung dan mulut
3. Cutis anserina
4. Washer woman’s hand
5. Cadaveric spasm
- Gold Standard Diatom di saluran pernafasan, pencernaan (Mayat segar), ginjal, otot,
sumsum tulang (Mayat telah membusuk)
Algae (Ganggang) berel satu dengan dinding silikat, tahan panas dan asam kuat.
- Pasal : 341,342,343,181,308,305,306
- Definisi : Pembunuhan yang dilakukan oleh ibu atas anaknya pada ketika dilahirkan atau tidak berapa
ama setelah dilahirkan, karena takut ketahuan bahwa ia melahirkan anak.
Bayi harus dilahirkan hidup, setelah seluruh tubuhnya keluar dari tubuh ibu (Separate existence)
*Bila bayi lahir mati kemudian dilakukan tindakan ”membunuh” maka ini bukanlah pembunuhan anak
sendiri maupun pembunuhan.
** Juga tidak dipersoalkan apakah bayi tersebut lahir cukup bulan atau kurang bulan, viable atau non
viable.
Merah Ungu atau hitam Hijau (4-5 hari) Kuning (7-10 hari) Hilang (14-15 hari)
* Lecet gores : Benda runcing yang menggeser lapisan permukaan kulit Menunjukkan arah kekerasan
* Lecet serut : Daerah persentunnya lebih lebar Melihat tumpukan epitel (menentukan arah)
- Robek : Luka terbuka akibat trauma benda tumpul Kulit teregang ke satu arah dan bila batas
elastisitasnya terlampaui Robekan kulit.
Ciri : Bentuk tidak beraturan, tepi tidak rata, jembatan jaringan (+), dasar luka tidak beraturan, sering
tampak luka lecet / memar di sisi luka.
Jembatan jaringan.
Cedera akibat kekerasan benda tumpul bertepi rata (tepi meja, gigi, lempengan besi)
In general : Tepi & dinding rata, bentuk garis, jembatan jaringan (-), dasar luka berbentuk garis/titik.
- Iris (sayat) & bacok : ciri umum + kedua sudut luka lancip dan dalam, tidak melebihi panjang luka.
- Tusuk: Satu sudut luka lancip yang lainnya tumpul (benda tajam bermata satu), kedua sudut lancip
(Bermata dua)
b. Pendahuluan Nama dokter pembuat VER dan institusi kesehatan, instansi penyidik, tempat dan
waktu pemeriksaan, identitas korban.
e. Penutup “ Demikianlah visum et repertum ini saya buat dengan sesungguhnya berdasarkan
keilmuan saya dan mengingat sumpah sesuai kitab undang-undang hukum acara pidana”
- Dilakukan irisan disiram air warna merah darah akan hilang/pudar pada lebam mayat, pada
hematom tidak akan menghilang.
- Berperan dalam proses pembuktian suatu perkara pidana terjadap kesehatan dan jiwa manusia.
- Menguraikan segala sesuatu tentang hasil pemeriksaan medik yang tertuang dalam bagian
pemberitaan, yang karenanya dapat dianggap sebagai pengganti barang bukti.
- Memuat keterangan atau pendapat dokter mengenai hasil pemeriksaan medik tersebut yang tertuang
di dalam bagian kesimpulan.
- Menjembatani ilmu kedokteran dengan ilmu hukum, Sehingga dengan membaca VER dapat dikeathui
dengan jelas apa yang telah terjadi pada seseorang dan para praktisi hukum dapat menerapkan norma –
norma hukum pada perkara pidana yang menyangkut manusia.
“Barangsiapa dengan sengaja tidak menurut perintah atau tuntunan, yang dilakukan menurut peraturan
undang - undang oleh pegawai negeri yang diwajibkan mengawas - awasi pegawai negeri yang
diwajibkan atau yang dikuasakan untuk menyelidiki atau memeriksa perbuatan yang dapat dihukum,
demikian juga barangsiapa dengan sengaja mencegah, merintangi atau menggagalkan sesuatu
perbuatan yang dilakukan oleh salah seorang pegawai negeri itu, dalam menjalankan sesuatu peraturan
undang - undang, dihukum penjara selama - lamanya empat bulan dua minggu atau denda setinggi -
tingginya Rp 9000.”