DOKUMEN INI MENENTUKAN LINGKUP PEKERJAAN YANG DISEPAKATI KEDUA BELAH PIHAK
SECARA RINCI
DAFTAR ISI
1.1 IKHTISAR
WGS akan mengembang sistem E-Testing. Sistem e-Testing adalah sistem yang memungkinkan
pengolahan data proses pengujian produk jadi dilakukan melalui sistem berbasis elektronik. Pengolahan
data tersebut meliputi dari pembuatan prosedur analisis produk jadi, spesifikasi produk, Catatan Hasil
Pemeriksaan (CHP), dan pelaksanaan pengujian produk. Sistem e-Testing ini bertujuan untuk
mengurangi duplikasi entry data, kesalahan dalam memasukkan data dan mempercepat proses analisis
data pengujian produk jadi.
Hasil dari pengolahan data pengujian produk jadi berbasis elektronik ini akan dikirimkan ke dalam
database utama dan nantinya dapat digunakan dalam pembuatan:
Sistem ini dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi sistem manajemen sumber daya yang lebih
komprehensif yang terdiri dari manajemen reagen, media uji, pengujian bahan baku, dan fitur lainnya,
serta dapat diintegrasikan dengan sistem lain di dalam suatu sistem lingkungan digital yang lebih besar.
1. Superadmin
2. Admin
3. QC Analyst
4. QC Supervisior
5. QC Manager
6. TS/QA Supervisior
• Akan ada beberapa halaman manajemen yang tidak memperbolehkan penghapusan data dan
akan didetailkan pada pembahasan halaman manajemen tersebut.
• ID aktif terdiri dari nama personil, avatar, departemen, job title, nama site, dan waktu login awal
pada sistem.
• Notifikasi sistem berisi update dari hasil kajian /persetujuan MWQT dan muncul secara sistem
• List Register notifikasi akan terdiri dari keseluruhan update dari modul e-Testing.
• Notifikasi menggambarkan status dokumen.
• Notifikasi pada modul ini akan bertintegrasi dengan e-Change Control (future development).
• Pembuatan MWQT dapat diakses melalui list menu dalam portal dashboard.
• Fitur help berisi mekanisme pelaporan bila terjadi gangguan/masalah pada sistem berupa
informasi untuk system support (IT – helpdesk)
• Fitur help mengikuti menu helpdesk yang sudah ada.
1.2.6.1 PEMBUATAN PROSESDUR ANALISIS & SPESIFIKASI (REF ID : A.6 – A.7, PG: 13-15)
• Pembuatan prosedur analisis & spesifikasi dapat diakses melalui menu prosedur analisis
/spesifikasi pada list menu dashboard
• Pada halaman ini Spesifikasi akan terdefinisikan dari oracle
• Prosedur analisis dapat dibuat setelah spesifikasi terdefiniskan
• Muncul pilihan terkait nama dan kode produk/RM/PM -> sudah ditambahkan RMPM
• Dalam laporan pada poin 2 terdapat spesifikasi produk jadi, IPC, RM/PM dan stabilita
• Prosedur Analisis (PA) produk dapat digunakan untuk lebih dari 1 SKU selama tidak terdapat
perbedaan parameter dan prosedur
• Laporan spesifikasi dalam e-Testing dibuat untuk 1 SKU produk jadi/RM/PM dan 1 jenis
spesifikasi-> sudah ditambahkan RMPM
• PA dan laporan spesifikasi dibuat dalam bentuk master template yang dikategorikan
berdasarkan jenis sediaan
• Parameter uji dalam PA dapat ditarik dari oracle berdasarkan nama dan, kode produk/RM/PM,
jenis spesifikasi yang dipilih dalam PA-> sudah ditambahkan RMPM
• Parameter uji berupa list of value
• Field prosedur dalam metode analisa adalah free of text
• Mampu menyediakan kebutuhan input perhitungan (rumus), graphic, dan tabel
• Bila terdapat perubahan didalam PA maupun spesifikasi terdapat notifikasi dalam e-Testing
• Perubahan PA dan spesifikasi dapat dilakukan jika sudah disetujui namun perubahan terkait PA
dan spesifikasi yang sedang digunakan tersebut dapat digunakan bila MWQT sudah di
selesaikan dan perubahan sudah diefektifkan
• Jika PA/spesifikasi direvisi, maka MWQT untuk PA/spek terdampak juga harus direvisi
• 1 PA bisa digunakan untuk beberapa produk (PA umum) -> beberapa produk dapat mengacu PA
yang sama
• Hanya ada satu nomor PA dan spesifikasi efektif yang terdapat didalam sistem.
• MWQT untuk analisis berdasarkan kontrak, user akan memilih pengujian dilakukan berdasarkan
kontrak dan field-field pada worksheet akan berwarna abu-abu (grey out) kecuali pada bagian
hasil akhir.
o Data instrumen uji seperti data kalibrasi dan kualifikasi terintegrasi dengan oracle dan e-
PM.
o Terdapat manual input bila laporan data kalibrasi dan kualifikasi belum dimasukkan
kedalam sistem dengan catatan kalibrasi atau kualifikasi sudah selesai dilakukan,
sehingga instrumen dapat digunakan.
• Nomor MWQT akan mengikuti prosedur penomoran dokumen terkait, untuk value yang bersifat
statis (contoh: kode departemen) maka akan berupa LOV dan untuk nomor urut dan versi akan
tergenerate otomatis.
• Form MWQT tidak bisa diubah (locked), kecuali pada bagian isian harus diisi sesuai aktualnya.
• Tanggal efektif akan terinput oleh sistem ketika status MWQT berubah dari approved menjadi
efektif.
• Bila terdapat perubahan baik dari PA, spesifikasi atau MWQT maka nomor yang terevisi hanya
pada dokumen yang berubah.
• Tanggal review ulang akan terinput oleh sistem, tiga tahun setelah tanggal efektif.
• Notifikasi untuk review ulang akan dimunculkan oleh sistem 3 bulan sebelum tanggal jatuh
tempo review ulang. Bila MWQT tidak direview sampai masa berlaku habis/jatuh tempo maka
MWQT tidak dapat digunakan.
• Riwayat perubahan terdiri dari riwayat perubahan MWQT sebelumnya (tergenerate langsung)
dan berupa kolom isian untuk perubahan yang baru.
• Riwayat perubahan ini terintegrasi dengan e-Change control.
• Status pada MWQT adalah obsolete, approved, efektif dan in progress.
• MWQT dapat diubah dengan menu edit yang memiliki tombol auto save untuk menyimpan draft
MWQT dan memiliki status in progress. -> ini masih dalam bentuk draft sehingga tidak perlu cc
bu
• Pengisian WQT dilakukan dengan memilih icon (+) untuk satu parameternya.
• Multiple selection dapat menggunakan tick box
• Setting instrumen berupa list of value dan terdapat kolom option untuk menambah instrumen
yang dibutuhkan.
• MWQT dapat diprint dalam bentuk pdf yang terproteksi.
• MWQT dapat diduplikasi untuk digunakan lebih dari satu kode produk. -> benar bu yang
diduplikasi MWQT nya
• Nomor change control setelah input MWQT menjadi mandatory field.
• MWQT akan tergenerate bersamaan dengan penomoran bets pada e-Bets Records.
• MWQT dapat dieksekusi sesuai dengan tahapan proses produksi dan parameter uji.
• Terdapat pilihan apabila produk akan diuji secara campaign. mis.: dilakukan analisa produk x,
dari bn 01-10 (campaign), maka pada MWQT bagian aktual hanya diisi pada bets number 1
dengan mempertimbangkan jumlah reagen yang diperlukan untuk pengujian campaign. Untuk
aktual pada bn 2-10 diisi mengacu pada bn 01 dengan ketentuan jumlah penyediaan reagen yang
sama/mengacu pada bn 01. Jumlah reagen pada BN1 diisi dgn kebutuhan untuk 10 BN.
• Pembuatan versi dari MWQT
1.2.7 APPROVAL
• Notifikasi dan reminder untuk melakukan kajian dan persetujuan dilakukan oleh sistem secara
otomatis bila pengkaji / yang menyetujui personil QC, jika pengkaji / yang menyetujui dari
departemen lain, maka notifikasi akan dikirimkan melalui email.
• Tombol yang muncul pada menu reviewer dan approver adalah, approve, revise dan reject
dengan kolom komentar.
• Jika terdapat lebih dari 1 orang yang mengkaji, maka user baru bisa melakukan perbaikan apabila
sudah diberikan feedback dari semua pengkaji.
• Kajian proses dilakukan secara paralel. Setelah seluruh reviewer selesai mereview maka
dokumen akan kembali kepada requestor untuk direvisi.
• Terdapat user interface tersendiri untuk yang mengkaji dan menyetujui
• Jendela reviewer dan approver akan menampilkan daftar MWQT produk/RM/PM yang perlu
dikaji.
• Pilih produk /RM/PM yang terdapat pada jendela menu reviewer dan approver.
• Pilih menu review/approval in progress untuk menginformasikan proses sedang berjalan.
• Proses kajian dilakukan maksimal 2 hari kerja setelah menu review/approval in progress di pilih.
• Bila lebih dari 2 hari kerja untuk melakukan kajian maka pilih menu extend review/approval in
progress.
o Proses perpanjangan maksimal 2 hari kerja dihitung dari menu extend review/approval
in progress dipilih.
o Extend hanya dapat dilakukan 1 kali.
o Bila proses kajian belum juga selesai setelah perpanjangan maka kajian dokumen
elektronis pengujian produk / material akan otomatis naik kepada atasan reviewer yang
ditentukan.
• Terdapat fitur delegasi dalam menu review dan approval
• Jika dilakukan delegasi, semua task yang masih pending akan diberikan kepada personil yang
mendapat delegasi
• MWQT yang dibuat baru atau perubahan memiliki keterangan dan setiap field parameter yang
mengalami perubahan dapat diberi komentar.
• Terdapat field review /comment pada masing-masing field parameter MWQT.
• Dokumen elektronis MWQT hasil kajian yang harus diperbaiki akan kembali bersatus draft
dengan keterangan.
• Dokumen elektronis MWQT hasil kajian yang sudah disetujui akan bersatus approved
• Sistem tidak boleh mempunyai lebih dari satu MWQT yang berstatus efektif
• Hasil review dan persetujuan dari Draft dokumen elektronis worksheet QC testing
1.2.8 E-BATCH RECORDS (E-BR) E-DEVIASI (REF ID : B.1 –B.3, PG: 26-31)
• Proses penurunan (issuance) e-BR yang siap digunakan untuk proses produksi akan memberikan
informasi pada sistem e-Testing.
• Setiap perintah pengujian akan dimulai saat terjadinya pembuatan sampel di oracle
• Field uji dalam WQT akan terikat dengan setiap proses routing didalam e-BR
• Notifikasi dikirimkan sesuai dengan tahapan routing proses produksi
• e-Deviasi merupakan media bila terjadi ketidaksesuaian pada saat proses produksi, salah satu
aksinya adalah permintaan pengujian ulang pada sistem e-Testing
• e-BR memiliki step yang dapat digunakan untuk memberikan informasi pada sistem e-Testing
untuk dapat mengenerate WQT dari produk terkait.
• Generate WQT (FG)
o Penurunan WQT yang akan digunakan sebagai modul pengujian produk
o Hasil generate pertama kali setelah penurunan e-BR adalah template WQT secara utuh
untuk produk.
o WQT yang dikeluarkan akan menarik data nama produk, kode produk dan nomor bets
dari e-BR
o WQT yang dikeluarkan berasal dari database MWQT yang sudah dibuat pada modul 1
dan berstatus efektif.
o Field kosong pada kolom isian setiap parameter bersifat inaktif.
o WQT akan digenerate sejak e-BR digenerate, jika ada WQT terkait produk tersebut
efektif di tengah proses, maka proses akan tetap mengikuti WQT yang awal digenerate,
sampai proses produksi bets tersebut selesai.
o Jika e-BR dibatalkan maka WQT yang terbentuk akan secara otomatis dibatalkan.
o Sistem e-Testing akan melakukan validasi data no. sampel yang dikirim dari sistem
oracle. Ketika no. sampel yang baru ter-create, sistem e-Testing akan melakukan validasi
melalui no lot dan Spec yang dikirim ke e-Testing. Apabila sudah ada worksheet dengan
no lot tersebut, maka sistem e-Testing tidak mengenerate worksheet baru melainkan
menghubungkan no sampel yang baru ter-create kepada worksheet yang sudah aktif.
Perubahan ini hanya dapat dilakukan oleh user dengan responsibility “QC Supervisor”
dan “QC Manager”.
• Routing proses didalam e-BR
o Routing proses produksi akan terikat dengan setiap parameter uji pada WQT yang
diperlukan dari proses produksi tersebut.
o Routing proses produksi akan menjadi informasi awal untuk memberikan notifikasi
pengujian pada analis QC melalui sistem e-Testing.
o Routing proses produksi akan mengaktifkan field parameter uji pada WQT sesuai dengan
tahapannya.
• Notifikasi untuk melakukan pengujian
o Notifikasi berada didalam sistem e-Testing. Notifikasi terdiri dari pengujian rutin dan
pengujian permintaan.
o Notifikasi berisi nomor e-BR, nama produk, kode produk, nomor WQT, tanggal dan jam
permintaan pengujian dan dapat di-sort.
o Notifikasi untuk pengujian yang melibatkan penyiapan reagen/media yang dilakukan
personil QC akan dikirim ke dalam sistem e-Testing setelah e-BR aktif.
o Notifikasi pada poin c akan mengaktifkan field didalam WQT.
o Status List Register dapat berubah sesuai dengan tahapan atau progress dari aktivitas
pengujian.
o List Register setiap sampel yang masuk memiliki identitas produk, nomor bets,
parameter uji, nomor uji sampel, status pengujian, list reagen/media/perlengkapan
pengujian yang diperlukan, dashboard PIC dan keterangan jenis pengujian.
o List Register digunakan untuk membuka WQT
o Di dalam List Register, pengujian yang sudah ditunjuk PIC nya tidak dapat ditunjuk
kembali sebelum proses pengujian selesai/pengujian tersebut di suspend/dibatalkan.
• Permintaan pengujian tambahan
o Untuk pengujian tambahan melalui jalur deviasi dan jika parameter uji diluar spesifikasi
maka akan membuat spek/PA/ WQT
o FPP (Formulir Permintaan Pemeriksaan) dibuat jika ada Reproses produksi, deviasi,
permintaan TS, permintaan QA. Ruang lingkup fase ini hanya mengakomodir proses FPP
yang muncul dari reproses produksi. Untuk proses FPP dari proses non-rutin (validasi,
pilot, proses robustness, Transfer prosedur analisis, keluhan pelanggan) akan dikerjakan
pada scope project berikutnya.
o Aktivitas ini akan terintegrasi dengan proses di produksi yang menggunakan e-BR.
o Saat memerlukan WQT baru, misalnya untuk reproses produksi, maka akan terintegrasi
kembali dengan e-BR.
o Untuk permintaan pengujian tambahan user akan menginput data permintaan
pengujian ke dalam portal menu FPP di e-Testing. Permintaan tersebut dilakukan oleh
TS Supervisor/Manager, QA Supervisor/Manager, dan Production Supervisor/Manager.
o Input data terkait nama produk, kode produk, nomor bets, nomor laporan deviasi, data
pengujian tambahan (penambahan jumlah sampel pada satu atau beberapa parameter
uji/penambahan parameter uji baru).
o Terdapat kolom untuk mengatur jumlah sampel yang perlu dikirimkan sebagai sampel
tambahan untuk pengujian yang diminta pada FPP. Jumlah sampel yang sudah di-entry
akan dikirimkan e-BR sebagai trigger pengiriman sampel tersebut ketika FPP sudah
disetujui.
o Jika FPP tidak menggunakan WQT baru maka no sampel oracle akan menggunakan no
sampel yang sama. Pada worksheet akan terdapat kolom tambahan untuk pengujian
yang diminta.
o FPP akan dikaji dan disetujui oleh requestor dan QC manager
o Bila diperlukan penambahan parameter uji baru maka perlu pembuatan item sampel
baru didalam oracle dimana item sampel, spesifikasi, PA , WQT akan memiliki kode unik
yang terintegrasi dengan kode unik baru di dalam e-BR
o Proses pembuatan spesifikasi, PA dan MWQT sesuai dengan modul A
o Bila FPP hanya memerlukan penambahan sampel uji maka item sampel masih
menggunakan item sampel yang terbentuk sebelumnya, hanya saja di dalam WQT pada
routing proses terkait akan aktif menu penambahan sampel uji
o Nomor deviasi terkait dengan penambahan pengujian akan tercatat didalam WQT
terkait
o Akan terdapat 2 spesifikasi untuk 1 produk (jika mengalami deviasi atau butuh uji
tambahan), namun dengan penomoran yang berbeda
• Bila hasil pengujian memenuhi persyaratan dan tren analisis, disposisi perubahan status sampel
dari “pending” menjadi “complete” akan diatur sistem dan memberikan notifikasi dengan
informasi yang menyatakan nomor bets dengan nomor WQT sesuai dengan persyaratan dan
tren, sehingga proses produksi berikutnya dapat dilanjutkan.
• Sebaliknya dari point 9. Bila hasil uji memenuhi persyaratan tetapi tidak sesuai dengan tren maka
terdapat informasi khusus pada sistem e-Testing untuk mendisposisikan sampel dan
meneruskannya kedalam modul OOS/OOT agar proses produksi berikutnya dapat dilanjutkan.
• Bila hasil diluar spesifikasi maka akan terdapat sign khusus yang menandakan hal tersebut sudah
ditindaklanjuti dalam modul OOS/OOT. Notifikasi akan muncul per parameter uji yang tidak
memenuhi persyaratan.
• Dashboard PIC dilakukan oleh supervisor kepada setiap analisis
• 1 WQT dapat di-assign kepada lebih dari 1 analis dan 1 analis dapat di-assign untuk mengerjakan
lebih dari 1 worksheet.
• Jobdesc yang sudah di-assign pada analis terkait hanya akan muncul pada dashboard analis
tersebut.
• Jika pada saat shift berakhir worksheet yang di-assign pada analis terkait belum selesai, maka
Supervisor dapat meng-assign analis tambahan untuk melanjutkan worksheet tersebut.
Diperlukan button untuk mengganti atau menambah analis.
• Notifikasi terdiri dari nomor bets, nama produk, kode produk/RM/PM, nomor WQT, parameter
pengujian, tanggal dan jam permintaan/penyelesaian pengujian dan dapat di-sort.
• Kajian WQT
o Supervisor QC melakukan kajian untuk hasil WQT melalui fitur e-sign.
o Kajian WQT dapat dilakukan secara keseluruhan melalui fitur “review by exception”.
o Setiap WQT yang sudah ter-input akan memberikan notifikasi kepada supervisor QC
untuk dikaji.
o Kajian CHP dilakukan saat keseluruhan parameter pengujian sudah berstatus complete.
o Supervisor QC akan mendapatkan notifikasi CHP melalui sistem dan melakukan kajian
per parameter. Setelah keseluruhan parameter selesai dikaji, QC
• Supervisor akan mengirimkan CHP yang telah dikaji ke QC manager melalui tombol “Send”
o Manager QC akan mendapatkan notifikasi, dan melakukan persetujuan akhir CHP.
o Data-data dari CHP yang sudah dikaji secara sistem akan ter-input ke dalam database
dan dikirim ke sistem oracle.
o Status sampel pada sistem oracle yang telah memenuhi spesifikasi akan menjadi
“Complete” dan dilakukan disposisi pada sistem oracle sesuai dengan ketentuan di
oracle.
o Status disposisi sampel di oracle akan mengupdate status worksheet pada e-Testing.
Data worksheet yang telah dilakukan disposisi akan dikunci dan tidak dapat dilakukan
edit.
o Semua Spv QC dibuat menjadi 1 grup agar semua spv bisa mendapat notifikasi terkait
dashboard PIC analis
o Bila terdapat kesalahan penginputan data di dalam WQT maka WQT dapat diperbaiki
atas otorisasi QC supervisor/manager. Diperlukan input data alasan mengapa data
tersebut diubah.
• Bila kesalahan input (tanpa pengujian ulang) terjadi saat Hasil Analisa sudah ditransfer di dalam
oracle namun sebelum dilakukan disposisi,
RAHASIA – DOKUMEN INI ADALAH MILIK WGS PAGE 16 OF 51
IT Services & Software Solutions
“Enterprise Trusted Friend”
o Hasil analisa yang telah dikirim ke oracle perlu di-unapproved dan parameter yang perlu
direvisi diberi tanda di dalam e-Testing oleh QC Manager dan status parameter
pengujian serta worksheet kembali menjadi “In Progress”. Parameter pengujian dengan
status “In Progress” dapat diedit oleh QC analis dan QC Supervisor.
o Parameter pengujian dapat direvisi dengan memasukkan alasan dilakukannya revisi dan
akan melalui workflow yang sama dengan submit parameter awal.
o Alasan yang di-entry oleh QC analis/supervisor saat merevisi parameter pengujian pada
worksheet akan dikirim ke sistem oracle untuk disimpan dalam kolom DFF Reason.
o Bila kesalahan input (tanpa pengujian ulang) terjadi saat Hasil Analisa sudah ditransfer
di dalam oracle dan sudah dilakukan disposisi, maka:
• Hasil analisa yang telah didisposisi perlu dibatalkan di dalam oracle.
o Diperlukan pembuatan sampel baru di dalam oracle.
o Pembuatan sampel baru ini akan mengenerate WQT terkait (sesuai tahapan routing
proses sampel)
o Penginputan hasil analisa ke dalam WQT yang baru tergenerate dapat dilakukan dengan
cara meng-copy hasil analisa dari WQT original. Aktivitas copy harus disertai dengan
alasan.
o Ketika dilakukan aktivitas copy, fitur pemakaian reagen/instrumen tidak dijalankan.
o Aktivitas copy dapat dilakukan oleh user dengan responsibility QC Supervisor atau
Manager yang ditunjuk. Setelah semua parameter pengujian terisi dan dikaji oleh user,
kemudian disubmit untuk masuk kedalam tahapan kajian dan persetujuan.
o WQT yang telah disetujui akan dikirimkan ke oracle dan dilakukan disposisi sesuai
dengan ketentuan oracle.
• WQT & hasil analisa perbaikan ini akan menjadi bagian tambahan dokumen elektronik dari WQT
dan hasil analisa induk didalam sistem e-Testing.
1.2.13 HASIL ANALISIS DAN TREND ANALISIS (REF ID : B.16 – B.17, PG: 40-41)
• Pada halaman ini user dapat melihat hasil analisis dan trend, sampel memiliki 4 status yaitu
o Pending
o In progress
o Complete
o Accept
• Default status sampel adalah pending. Status ini akan berubah menjadi “in progress” bila sampel
tidak memenuhi spesifikasi atau “complete” bila sampel memenuhi spesifikasi.
• Bila terdapat pengujian yang tidak memenuhi spesifikasi maka sistem akan memberikan
notifikasi seperti pada poin B.14 dan B.15 no. 5.
• Parameter tidak memenuhi spesifikasi/tren akan diteruskan secara sistem ke dalam fitur Out of
Specification (OOS)/ Out of Trend (OOT) per parameter uji. Bila terjadi pada saat pemeriksaan
selama proses, pengujian kimia-fisika dan atau mikrobiologi maka akan terdapat pop up pada e-
BR atau WQT untuk diteruskan ke dalam menu OOS/OOT/deviasi pada sistem e-Testing.
• CHP dapat di generate dalam bentuk pdf terproteksi.
• Generate CHP dapat dilakukan oleh QC supervisor atau manager untuk dikaji dan disetujui
• Trend analisa dapat ditampilkan dalam bentuk grafik didalam dashboard. Trend analisa dapat
difilter sesuai dengan parameter uji.
• Setelah hasil analisa tahap kemas disetujui oleh QC manager, sistem mengirimkan notifikasi
kepada tim QA melalui email.
• Bila produk jadi sudah berada didalam Gudang, maka pengambilan sampel akan melalui proses
FKB.
• Bila investigasi sudah ditemukan akar permasalahannya maka perbaikan dapat dilakukan pada
menu “perbaikan” didalam fitur OOS/OOT ini.
• Pada saat terjadi OOS/OOT sistem akan mengirimkan notifikasi kedalam e-BR dan WQT.
Notifikasi ini akan dijadikan informasi bahwa telah terjadi OOS pada bets tersebut, sehingga
data laporan OOS/OOT diperlukan untuk dikirimkan ke e-BR
• Investigasi OOS/OOT II dapat dilakukan berulang dengan melakukan pengujian ulang dengan
tombol konfirmasi, jika pada OOS/OOT tahap II sebelumnya hasil pengujian ulang masih tidak
memenuhi syarat.
• Form Investigasi ini akan tergenerate menjadi satu kesatuan pada saat laporan dari WQT dan e-
BR disposisi untuk perilisan.
• Status OOS/OOT akan tetap open hingga 1 cycle OOS/ OOT selesai dilakukan. Status OOS/OOT
closed ketika masuk ke deviasi.
• Terdapat kolom untuk melampirkan data pendukung berupa attachments dan kolom summary
hasil investigasi untuk setiap tahapan investigasi.
• Pemotongan stok secara sistem yang terintegrasi dengan oracle untuk material ED
1.2.16.1 KEDATANGAN RM/PM DAN PEMASTIAN COA (REF ID : E.1, PG: 59)
• Penerimaan RM/PM dilakukan diluar sistem ini (Oracle)
• Pemeriksaan fisik CoA dilakukan oleh analis di luar sistem (offline)
• Penerimaan RM/PM akan mengikuti alur pada sistem Oracle/sistem warehouse yang berlaku.
• Pemastian CoA dari RM/PM meliputi nomor CoA, nama RM/PM, kode material, dan ketentuan
lainnya yang ditetapkan.
• Arsipkan dokumen hardcopy dari CoA sesuai dengan prosedur penanganan dokumen
• Notifikasi yang dipilih berdasarkan point no.2. berupa list permintaan uji RM/PM
• Notifikasi akan berada didalam sistem e-Testing.
• Notifikasi pengujian dapat di tutup dengan mengubah proses terkait notifikasi tersebut di dalam
List Register material. Detail ketentuan merujuk ke Modul 2, nomor B1-3 poin 4.
1.2.16.5 PILIH MATERIAL YANG AKAN DIUJI (REF ID : E.6 – E.7, PG: 61)
• Proses pemilihan material dari List Register & dashboard PIC pengujian
• Pilih material yang akan diuji dengan meng-klik material pada List Register RM/PM
• Tentukan PIC / analis yang akan melakukan pengujian.
• Di dalam List Register, pengujian yang sudah di-assign PIC nya, tidak dapat di assign ulang
sebelum proses pengujian selesai/pengujian tersebut di- suspend.
• 1 WQT dapat di-assign kepada lebih dari 1 analis dan 1 analis dapat di-assign untuk mengerjakan
lebih dari 1 worksheet. Perubahan dashboard PIC hanya dapat dilakukan di level supervisor dan
manager.
• Jobdesc yang sudah di-assign pada analis tertentu hanya akan muncul pada dashboard analis
tersebut.
• Jika pada saat shift berakhir worksheet yang di-assign pada analis terkait belum selesai, maka
Supervisor dapat meng-assign analis tambahan untuk melanjutkan worksheet tersebut.
• Bila hasil diluar spesifikasi dan sudah dikonfirmasi bahwa terdapat defect pada material maka
akan terdapat sign khusus yang menandakan hal tersebut sudah ditindaklanjuti dalam disposisi
produk untuk “reject” untuk ditahapan ATB (Alasan Tolak Barang) material.
• Data hasil analisa dalam database dapat terintegrasi dengan disposisi dan pembuatan sertifikat
hasil analisa (CoA) pada Oracle.
• Terdapat menu untuk memfasilitasi bila ada pengujian yang memerlukan jasa vendor/pihak
ketiga/toll out analisa
• Akan muncul notifikasi bila reagen dan pereaksi sudah mendekati ED supplier dan 6 bulan
setelah reagen/pereaksi digunakan, tiga bulan sebelum masa ED berakhir.
mengisi Kolom Nama produk, Shelf Life, spesifikasi, dan Prosedur Analisis sesuai dengan No
yang efektif pada Master Data), nomor bets (LOV dari Oracle), zona iklim (LOV dari master zona
iklim), tujuan studi (free text), test design (Table), Jumlah sampel (terisi otomatis sesuai dengan
parameter yang dipilih), dan report content (checkbox, untuk memilih parameter kritis yang
akan ditampilkan datanya saat pembuatan laporan stabilita).
• LoV nomor bets yang dijelaskan pada poin 1, akan menggunakan sistem flag untuk penandaan
bets record yang dilakukan uji stabilita. Flag yang dibuat dari e-Testing akan dikirimkan ke e-BR
paling lambat sebelum release step kemas pertama. Ketika terdapat bets dengan flag, maka e-
BR akan melakukan pengecekan pada database e-Testing saat akan melakukan rilis step kemas
pertama untuk mengetahui apakah terdapat protokol yang sudah disetujui untuk bets tersebut.
• LoV akan mengambil database dari List Register WO yang dibuat oleh PPIC.
• Ketika terdapat bets yang di flag, sistem e-Testing akan melakukan monitoring proses produksi
terhadap bets tersebut dan akan mengirimkan notifikasi kepada QC Supervisor ketika proses
produksi mengirim sampel ruah ke QC untuk mengingatkan pembuat protokol.
• Tabel Test design berisi kolom parameter pengujian yang terisi otomatis sesuai dengan
parameter pada spek (Oracle), dan kolom Interval pengujian (Template Periode Oracle).
Template pengujian Oracle akan dibuat berdasarkan Shelf Life produk (terisi secara otomatis
ketika user memilih kode produk). Interval pengujian yang muncul dari template tersebut dapat
diedit dengan pilihan insert/add dan delete column.
• Pada tabel yang terbentuk dari poin sebelumnya user akan memberikan checkmark pada
parameter yang ingin diuji pada interval tertentu. Pengisian ini yang akan menentukan WQT
yang aktif ketika interval pengujian tercapai. Contoh kolom Test design memiliki tampilan
sebagai berikut:
Interval
Parameter Uji
Pengujian
3M 6M 9M 12M 18M 24M
Bobot Individu √ √ √ √ √ √
Kekerasan √ √ √ √
Kadar √ √ √ √
Disolusi √ √ √ √
• Jika penambahan protokol stabilita baru dilakukan melalui Notifikasi (G.5) maka informasi pada
poin 1 terisi sesuai dengan request studi stabilita yang dibuat.
• Pada Menu Penambahan Protokol stabilita terdapat tombol save untuk menyimpan data yang
telah diinput, tombol edit untuk
• melanjutkan atau mengubah data yang telah disimpan, tombol send untuk posting draft
protokol.
• Ketika tombol save ditekan pertama kali pada penambahan protokol stabilita maka sistem men-
generate nomor versi secara otomatis dan sistem akan menyimpan nama personil, jabatan dan
e-sign pada protokol stabilita sebagai informasi awal data pembuat.
• Proses diatas harus terekam di dalam audit trail.
• Program stabilita mencakup produk jadi dan produk intermediate (contohnya: premix).
• Jika terdapat lebih dari satu reviewer maka proses kajian berjalan paralel. Namun proses
persetujuan baru dapat dilakukan setelah semua reviewer mengkaji usulan.
1.2.18.8 PERMINTAAN DAN PENGAMBILAN SAMPEL STABILITA, (REF ID G.12, PG: 88-89)
• Ketentuan pengambilan sampel sesuai dengan lokasi produk:
o Produk masih diproduksi (Open Bets).
o Produk sudah digudang (closed bets)
• Request sampel stabilita dilakukan dengan mekanisme yang berkaitan dengan kapan protokol
stabilita untuk bets yang di-flag telah disetujui (sebelum atau sesudah rilis step kemas primer).
• Bila saat e-BR melakukan rilis step kemas primer belum terdapat protokol stabilita yang telah
disetujui untuk bets tersebut (masih
• dalam tahap persetujuan atau belum dibuat) maka sistem e-Testing melakukan un-Flag secara
otomatis (sistem akan memberikan alasan pada audit trail) tanpa menghambat proses produksi.
Permintaan sampel stabilita akan melalui jalur FKB.
• Bila saat e-BR melakukan rilis step kemas primer sudah terdapat protokol stabilita yang disetujui
untuk bets tersebut maka sistem e-Testing akan mengirimkan data jumlah sampel kepada e-BR
dan mengharuskan tim produksi untuk mengirimkan sampel stabilita sesuai jumlah tersebut
sebelum closed bets. Jika sampel tersebut belum dikirimkan (belum input jumlah sampel yang
dikirim) maka proses closed bets tidak dapat dilakukan.
• Proses FKB disesuaikan dengan kebutuhan oracle.
1.2.18.9 PEMBUATAN LABEL SAMPEL STABILITA (REF ID : G.13 – G.14, PG: 89-90)
• Penerimaan sampel oleh QC
• Pembuatan label identitas sampel stabilita sesuai dengan posisi produk:
o Produk masih diproduksi
o Produk sudah di gudang
• Pembuatan label identitas sampel jika produk masih dalam proses produksi akan dilakukan oleh
personil produksi, melalui Oracle.
• Label yang ter-generate berisi informasi: Kode Produk, Nama Produk, Jumlah Sampel, Tanggal
dan waktu generate label, dan personil yang men-generate label tersebut disertai barcode.
Informasi tersebut akan terisi secara otomatis ketika personel produksi mengklik notifikasi.
Barcode akan berisi informasi diatas dan akan memudahkan dalam proses penerimaan sampel
oleh tim QC (poin 8).
• Catatan pada poin 2 akan tersimpan dalam audit trail.
• Personil produksi menempelkan label tersebut kepada produk yang akan dikirim ke QC.
• Pembuatan label sampel yang melalui jalur FKB oracle, akan dibuat oleh personil QC.
• Personel QC akan mencocokkan sampel yang datang sesuai dengan FKB yang dibuat (G.12 poin
4). Sampel yang sudah dicocokkan akan diberi label identitas yang di-generate melalui oracle
• Informasi yang terkandung pada label mengikuti ketentuan pada poin 2 dan 3.
• Penerimaan sampel dilakukan dengan men-scan barcode. Waktu penerimaan sampel dicatat
dari hasil barcode tersebut dan sistem akan menampilkan jendela protokol stabilita untuk
mengupdate bahwa sampel telah diterima dan meminta entry lokasi penempatan sampel pada
chamber (alocate sampel) (G.16).
1.2.18.10 PEMASUKAN SAMPEL KE DALAM CHAMBER (REF ID : G.15 – G.18, PG: 90-92)
• Pemasukan sampel ke dalam chamber, dan input data waktu memasukkan sampel, jadwal jatuh
tempo dan notifikasi pengambilan sampel
• Alur dan mekanisme alokasi sampel ke dalam chamber.
• Mekanisme aktivasi scheduling
• Notifikasi pengambilan sampel ketika due date tercapai
• Sampel yang sudah diterima, dimasukkan kedalam chamber stabilita sesuai dengan kondisi yang
ditentukan pada protokol.
• Terdapat fitur alocate sampel untuk memasukkan kode penempatan pada chamber. Pada
jendela tersebut terdapat kolom Chamber (LOV chamber yang tersedia, diambil dari database
e-PM), dan kolom Kode Penempatan (LOV). Kolom kode penempatan disesuaikan dengan
jumlah titik pengujian pada protokol.
• Pada pengembangan selanjutkan direncanakan kode penempatan dapat di-entry secara
otomatis melalui aktivitas scan barcode.
• Status kalibrasi, kualifikasi, dan maintenance chamber pada kolom Chamber terkoneksi secara
otomatis dengan sistem e-PM, e-Calibration & Qualification. Chamber dengan status kalibrasi
atau kualifikasi yang tidak memenuhi syarat atau melewati due date rekalibrasi/rekualifikasi
akan ditandai dengan warna merah dan muncul peringatan ketika dipilih serta diperlukan
remarks atau alasan penggunaan.
• Peringatan yang muncul akan berisi informasi alasan dan status kalibrasi/kualifikasi alat.
• Waktu dan personel yang melakukan alocate sampel akan tercatat pada audit trail.
• Data pada poin 2 dan 3 akan otomatis masuk kedalam protokol studi stabilita terkait. Ketika data
yang dibutuhkan belum terinput lengkap, maka tombol Start Scheduling akan di grey out dan
tidak dapat dipilih. Terdapat tombol save untuk menyimpan data yang telah diinput.
• Ketika data yang dibutuhkan sudah lengkap, sistem secara otomatis akan memunculkan pop up
konfirmasi untuk memulai Scheduling sampel. Ketika scheduling sampel dimulai, sistem akan
mengupdate status studi stabilita pada list studi stabilita dari sampel required menjadi In
Progress dan sistem akan mengkalkukasi estimasi jatuh tempo pengambilan sampel setiap
• titik pengujian beserta jumlah yang harus diambil sesuai dengan protokol stabilita terkait.
• Ketika jatuh tempo pengambilan sampel tercapai, akan muncul notifikasi kepada personil QC
pada panel notifikasi dan dashboard untuk mengambil sampel pada chamber. Sistem akan
memberikan informasi chamber dan kode penempatan berdasarkan data yang di-entry pada
poin 2 serta jumlah sampel sesuai dengan protokol stabilita.
• Sampel yang sudah dikeluarkan dari chamber, dilakukan scan barcode untuk mencatat tanggal,
waktu, dan personel yang melakukan pengambilan sampel dan memotong jumlah sampel serta
memindahkan entry stabilita di dashboard dari list pending pengambilan sampel ke list
inprogress pengujian dan men-generate WQT sesuai parameter pada jatuh tempo
• WQT akan aktif per parameter sesuai dengan jatuh tempo stabilita
• Dashboard PIC analisa
• Input hasil analisa
• Review hasil analisa → Kajian hasil pengujian
• Penyimpanan ke database
• WQT aktif setelah personel QC melakukan scan barcode pada sampel yang telah diambil dari
chamber dan sistem akan memberikan nomer sampel yang spesifik untuk setiap sampel yang
ter-generate.
• WQT yang muncul akan menyesuaikan test design pada protokol stabilita dan MWQT yang
berlaku pada interval tersebut.
• Field parameter pengujian tersebut bersifat mandatory.
• WQT yang muncul dapat di-assign pada analis yang dipilih pada menu Dashboard (LOV).
Assigment analisa dan kajian akan dilakukan secara sub group
• 1 WQT dapat di-assign kepada lebih dari 1 analis dan 1 analis dapat di-assign untuk mengerjakan
lebih dari 1 worksheet.
• Jobdesc yang sudah di-assign pada analis tertentu hanya akan muncul pada dashboard analis
tersebut.
• Jika pada saat shift berakhir worksheet yang di-assign pada analis terkait belum selesai, maka
Supervisor dapat meng-assign analis tambahan untuk melanjutkan worksheet tersebut.
• Input data hasil pengujian dilakukan secara manual kedalam WQT, hardcopy dilampirkan
sebagai bukti pendukung dan diberikan informasi sesuai dengan ketentuan GdocP yang berlaku.
• Pengembangan sistem kedepannya mencakup integrasi data dengan instrumen sehingga
penginputan data tidak lagi dilakukan secara manual, data yang terinput pada sistem adalah data
yang telah disetujui melalui sign off (jika instrumen memiliki fitur tersebut).
• Kesimpulan dari hasil pengujian akan muncul langsung pada WQT sesuai dengan spesifkasi
pengujian pada masing-masing parameter.
• Bila hasil diluar spesifikasi maka akan terdapat sign khusus yang menandakan hal tersebut
didalam WQT.
• Bila hasil dari pengujian memenuhi persyaratan dan tren analisis maka disposisi perubahan
status sampel dari “pending” menjadi “complete” akan diatur sistem dan memberikan notifikasi
dengan informasi yang menyatakan nomor bets produk tersebut dengan nomor WQT terkait
sesuai dengan persyaratan dan tren.
• Sebaliknya, bila hasil uji memenuhi persyaratan tetapi tidak sesuai dengan tren maka terdapat
informasi khusus pada sistem e-testing untuk meneruskannya kedalam modul OOS/OOT.
• Bila hasil diluar spesifikasi maka akan terdapat sign khusus yang menandakan hal tersebut sudah
ditindaklanjuti dalam modul OOS/OOT. Notifikasi akan muncul per parameter uji yang tidak
memenuhi persyaratan.
• Ketentuan prosedur OOS/OOT mengikuti alur pada modul OOS/OOT.
• Data CHP yang telah disetujui akan tersimpan pada database. Data tersebut digunakan ketika
user membuat laporan stabilita untuk studi stabilita terkait.
Interval Pengujian
Parameter Uji Spesifikasi
3M 6M 9M 12M 18M 24M
450 - 550
Bobot Individu 500 501 541* 432* 499 511
mg
Kekerasan 10 - 15 kp 11 12 - 9* - 14
90.0 -
Kadar 95 96 - 96.1 - 97.2
110.0%
Disolusi NLT 80% 97 95 - 95 - 93
• Terdapat efek warna merah pada font untuk hasil yang OOS/OOT, dan terdapat tanda (*) untuk
hasil analisis yang sebelumnya telah melalui investigasi OOS.
• Terdapat kolom untuk keterangan tambahan untuk hasil pengujian yang mengalami
penyimpangan.
• Terdapat tombol untuk menambahkan field baru sebagai keterangan/narasi dari data CHP per
parameter.
• QC supervisor membubuhkan e-sign pada laporan yang sudah dibuat lalu dipilih tombol send.
• Proses review dan approval dimulai ketika draft laporan di-send. Pada tahapan ini dokumen
elektronis sudah memiliki nomor versi dokumen elektronik.
• Terdapat informasi tanggal terakhir draft dibuat/diperbarui, tanggal send, nama personil,
jabatan dan e-sign akan ter-generate.
• Notifikasi untuk melakukan review dan approval akan berada pada sistem.
• Terdapat User Interface tersendiri untuk reviewer dan approver.
• Jendela reviewer dan approver akan menampilkan list laporan yang perlu dikaji.
• Pilih laporan stabilita yang terdapat pada jendela menu reviewer dan approver.
• Pilih menu review/approval in progress untuk menginformasikan proses kajian sedang berjalan.
• Proses review ini dapat dilakukan maksimal 2 hari kerja setelah menu review/approval in progress
di pilih.
• Bila lebih dari 2 hari kerja untuk melakukan kajian maka pilih menu extend review/approval in
progress.
o Proses perpanjangan maksimal 2 hari kerja dihitung dari menu extend review/approval
in progress dipilih.
o Extend hanya dapat dilakukan 1 kali.
• Bila proses kajian belum juga selesai setelah perpanjangan maka kajian dokumen elektronis akan
otomatis naik kepada atasan reviewer yang ditentukan.
• Pada Jendela Review/approval, terdapat 2 tombol yaitu Approve atau Revise.
• Ketika tombol revise dipilih maka reviewer harus mengisi komentar/note untuk diperbaiki oleh
pembuat. Dokumen tersebut akan kembali berstatus draft disertai notifikasi kepada pembuat.
• Reviewer dapat melihat comment dari reviewer lain.
• Jika terdapat lebih dari satu reviewer maka proses kajian berjalan paralel. Namun proses
approval baru dapat dilakukan setelah semua reviewer menyetujui usulan.
• Laporan studi stabilita hasil kajian yang sudah disetujui maka akan bersatus approved.
• Tanggal laporan studi stabilita akan tergenerate sesuai dengan tanggal approved dan akan
tersimpan pada main database
• laporan yang sudah approved akan mengupdate status studi pada List Studi Stabilita menjadi
complete.
• Bila proses kajian belum juga selesai setelah perpanjangan maka kajian dokumen elektronis akan
otomatis naik ke atasan reviewer yang ditentukan.
• Pada Jendela Review/approval, terdapat 2 tombol yaitu Approve atau Revise.
• Ketika tombol revise dipilih maka reviewer harus mengisi komentar/note untuk diperbaiki oleh
pembuat. Request yang telah direvise akan kembali berstatus draft disertai notifikasi kepada
pembuat.
• Reviewer dapat melihat comment dari reviewer lain.
• Jika terdapat lebih dari satu reviewer maka proses review berjalan paralel. Namun proses
approval baru dapat dilakukan setelah semua reviewer menyetujui usulan.
• Ketika Request sudah di approve, sistem akan merecord tanggal approved dan mengupdate
status studi pada List Studi Stabilita menjadi Report Required (Terminated) jika data sudah
approved. Jika data belum lengkap hingga interval terakhir sebelum studi diterminasi maka studi
tetap dalam status In Progress.
• Ketika Studi sudah diterminasi maka terdapat satu kolom tambahan pada jendela informasi studi
yang memberikan informasi bahwa studi sudah diterminasi dan scheduling telah dihentikan.
• Studi stabilita yang sudah disetujui untuk diterminasi tidak dapat diaktifkan kembali. Studi
stabilita tersebut akan menampilkan sisa jumlah sampel yang perlu dimusnah beserta lokasi
peletakannya
• Pada halaman ini, user dapat mengirimkan push notification secara manual.
• Admin dapat melihat seluruh list push notification yang pernah dikirimkan.
• List push notification tidak dapat dihapus.
1.2.23 SETTINGS
• Pada halaman ini, admin dapat mengubah password mereka dan mengubah data profil
mereka.
• Semua parameter masukan yang penting akan divalidasi dengan kode dari sisi server.
• Server akan memberikan pesan untuk menangani kesalahan dan tidak akan memberikan
informasi yang bersifat sensitif kepada pengguna.
• Server akan memberikan response API sesuai dengan format standar JSON milik WGS untuk
web services.
• Server akan memberikan response kepada pemanggil API jika pemanggil API menggunakan
access token acak (untuk aplikasi yang tidak memiliki fitur sign in) atau membuat access token
(untuk aplikasi yang memiliki fitur sign in)
• OAuth 2.0 akan digunakan sebagai standar untuk melakukan Sign In ke aplikasi.
• Rutinitas enkripsi berdasarkan pada algoritma standar industri dan library.
• Kode yang dibuat tidak mengandung kode statis basis data dan sandi dari layanan pihak ketiga.
• Server akan membuat thumbnail gambar dari gambar yang diunggah.
• Penggunaan soft delete untuk master data dan data yang berhubungan dengan transaksi.
• Kata sandi diacak dengan menggunakan enkripsi sebelum disimpan, tidak disimpan dalam
bentuk teks biasa dalam berkas teks maupun basis data.
• Kode yang dibuat tidak mengandung Easter-Egg atau back-door.
• Kode tidak akan menggunakan mode development di lingkungan produksi.
• Kode debug telah di hapus.
Kecuali jika ada batasan yang dijelaskan sebelumnya, tidak akan ada peringatan pada laporan NewRelic
(versi gratis) selama simulasi stress test menggunakan lingkungan produksi.
Data kinerja yang disebutkan di atas hanyalah sebagai benchmark besaran data yang akan diolah oleh
aplikasi.
• Injection
• Broken Authentication
• Sensitive Data Exposure
• XXE – XML External Entities
• Broken Access Control
• Security Misconfiguration
• XSS – Cross Site Scripting
• Insecure Deserialization
• Using Components with Known Vulnerabilities
• Insufficient Logging & Monitoring
Plugin Technology
Transaction E-mail Amazon SES / Sendgrid / Use Client’s Existing Tools
Knowledge Base and Live Freshdesk / Use Client’s Existing Tools
Chat
Application Performance NewRelic, Jennifer / Use Client’s Existing Tools
Monitoring (APM)
Untuk membuat aplikasi yang solid, dan mengurangi upaya pemeliharaan di masa depan, skrip tes
otomatis akan ditulis untuk menangani masalah fungsi kritis.
2.2.8.2 QC LEVEL 1
WGS menggunakan Black Box Testing untuk memastikan bahwa aplikasi yang dibuat dapat digunakan
oleh user tanpa harus mengikuti pelatihan terlebih dahulu dan White Box Testing untuk memastikan
bahwa setiap bisnis proses dan flow yang dibuat sesuai dengan kebutuhan Klien.
2.2.8.3 QC LEVEL 2
WGS akan melakukan Performance Testing, Stress Testing, dan Penetration Testing untuk memastikan
aplikasi dapat berjalan dengan baik tanpa masalah ketika digunakan oleh banyak user secara bersamaan.
2.2.8.4 QC LEVEL 3
WGS akan menggunakan unit testing tools yang sesuai dengan bahasa pemrograman yang digunakan
dan menggunakan Katalon dan Cucumber berdasarkan Test Plan / Traceable Matrix sebagai functional
test kemudian mengintegrasikan kedua test tersebut dengan Continuous Integration and Delivery
menggunakan deployment tools untuk memastikan aplikasi yang di-deploy sesuai dengan Standar dan
Kualitas Kesesuaian WGS.
• Persentase diskon tidak boleh dibawah nol atau di atas 100 persen
• Harga tidak boleh dibawah nol
• Tanggal Lahir tidak boleh kurang dari 10 tahun
• E-mail akan divalidasi menggunakan regex
• Nomor telepon akan divalidasi dan hanya akan menermia tanda plus (+) dan angka saja
• Password harus termasuk kominasi antara angka, huruf besar, dan huruf kecil
2.2.9.2 BREADCRUMB
Breadcrumb akan diimplementasikan sebagai pembantu navigasi di user interface untuk membantu user
dalam mengetahui di mana user berada pada aplikasi sehingga user dapat melakukan tilas balik ke titik
awal.
2.2.9.4 PAGINATION
Pagination akan diimplementasikan terutama pada aplikasi back-end dan beberapa fitur di aplikasi front-
end yang menyajikan banyak data yang identic (contoh: produk, promo, dll.)
Nilai null mengindikasikan bahwa data kosong atau tidak ditemukan dan sering kali dapat menyebabkan
runtime error. Aplikasi harus dapat menangani nilai null sehingga aplikasi tidak akan crash ketika
menemukan nilai null dari basis data atau API request / response.
2.3 INFRASTRUKTUR
1. Basis data
2. Data aplikasi (contoh: berkas yang diunggah pengguna, berkas yang dibuat secara dinamis)
Backup data akan dilakukan secara otomatis setiap satu hari sekali, dan disimpan selama satu bulan.
WGS akan menyediakan notifikasi pemberitahuan ketika server sedang tidak aktif. WGS akan
menyediakan pemantauan kinerja server menggunakan NewRelic dengan akun dari klien.
WGS hanya akan melakukan backup dan monitoring jika deployment dilakukan oleh WGS dan selama
masa support aktif.
2.3.4 KEAMANAN
WGS akan menggunakan standar tertentu untuk memastikan pihak yang tidak bertanggung jawab tidak
bisa masuk ke dalam sistem:
• Menonaktifkan kata kunci login dan menggunakan kunci SSH untuk membuat pihak yang tidak
bertanggung jawab lebih sulit untuk masuk.
• Menonaktifkan login root untuk mencegah pihak yang tidak bertanggung jawab tidak dapat
login sebagai pengguna istimewa.
• Menggunakan sudo dan password yang kompleks, seperti minimal 8 karakter, setidaknya 1
karakter kapital, 1 karakter biasa, 1 angka, dan 1 karakter khusus.
• Menggunakan sertifikat SSL (HTTPS) untuk formulir yang bersifat penting seperti login atau
formulir pendaftaran.
Berikut ini adalah hasil akhir yang akan disediakan kepada klien saat proyek selesai:
2. Akses Credential
Data info akses credential akan diberikan kepada klien untuk server development atau server
produksi di mana klien dapat mengubah semua credential setelah akhir fase support.
3. Laporan Harian
Laporan harian adalah laporan yang diberikan kepada klien mengenai apa yang sudah dikerjakan
hari ini dan apa yang akan dikerjakan esok hari. Berikut ini adalah contoh Laporan Harian kami.
Bersamaan dengan hasil akhir tersebut, dokumentasi perangkat lunak yang penting juga akan
disediakan untuk klien saat proyek selesai, yaitu:
1. Rencana Uji
Dokumen rencana uji akan dibuat untuk memastikan semua fungsionalitas yang sudah
dikembangkan dan yang sudah disetujui dan untuk memastikan standar kualitas seperti
disebutkan pada KAK ini. Hasil akhir rencana uji akan diberikan kepada klien pada akhir proyek.
Dokumen ini akan diberikan dalam format Excel.
2. Dokumentasi Teknis
Dokumen penting ini dapat digunakan oleh developer bahkan developer selanjutnya, penguji
aplikasi, dan juga pengguna akhir untuk mengetahui hal teknis dari aplikasi ketika ada perubahan
struktur atau informasi selama periode waktu tertentu. Dokumentasi teknis yang diberikan akan
berisi detail dari arsitektur sistem, kebutuhan perangkat lunak, teknologi spesifik yang
digunakan, desain basis data (ERD, diagram kelas, dan struktur basis data), arsitektur aplikasi
(model, kontroler, API, dll.) dan tentunya instalasi sistem dan prosedur pemeliharaan.
3. Panduan Pengguna
Panduan pengguna ini akan membantu orang yang bekerja dalam menggunakan aplikasi ini
mengerti fitur dan fungsi dari perangkat lunak berdasarkan pada peran dan alur bisnis.
Untuk menjaga kualitas aplikasi saat akan Go-live, maka hal-hal berikut ini akan dilakukan, yaitu:
• Menjaga spesifikasi dan rule aplikasi agar tetap sesuai dengan hasil UAT.
• Aplikasi yang baru go-live akan berstatus Beta dan akan ada logo Beta juga pada logo aplikasi
untuk mempersiapkan aplikasi dan operasional dari aplikasi agar up to speed dan juga menjaga
ekspektasi dari pengguna / customer.
• Label Beta akan di lepas jika aplikasi sudah stabil atau fase free support berakhir tanpa
perpanjangan kontrak support dengan persetujuan berupa BAST antara Klien dengan WGS.
• Klien memastikan adanya SOP untuk menyimpan / validasi informasi penting sebagai data
pendukung untuk validasi data di kemudian hari.
• Untuk quick fix tim support akan fokus ke pengecekan data terlebih dahulu (data first), untuk
solusi permanen tim support baru akan memperbaiki kode.
• Setiap defect akan dicatat step untuk reproduce dan solusinya dan dikumpulkan dalam sebuah
Knowledge Base yang dapat diakses kembali di kemudian hari.
4.2 MILESTONE
Berikut ini adalah estimasi waktu untuk setiap fase, namun akan ada kemungkinan estimasi waktu ini
akan berubah di fase project planning / pre-development:
Para Pihak dengan ini menerima dan sepakat bahwa segala isi dari proposal yang dibuat oleh WGS terkait maksud
kerjasama yang akan dirintis antara WGS dengan Perusahaan merupakan hak dan milik dari WGS sepenuhnya yang
tidak dapat dimintakan pengembaliannya oleh Perusahaan.
Nama: Nama:
PT. Walden Global Services Klien: