Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah

Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh karena pada setiap metabolisme

normal menghasilkan asam urat. Asam urat yang terdapat di dalam tubuh kita tentu saja

kadarnya tidak boleh berlebihan. Asam urat urat dapat berlebih disebabkan adanya pemicu,

yaitu makanan dan senyawa lainya yang mengandung purin (Sarif, 2015).

Gaya hidup yanng serba instan cenderung membuat masyarakat malas beraktivitas

fisik dan kurang memperhatikan kandungan gizi dalam makananannya, sehingga

menimbulkan berbagai prilaku tidak sehat seperti kurang istirahat, kebiasaan merokok dan

mengkonsumsi alkohol, hal ini tentu dapat menimbulkan berbagai penyakit termasuk asam

urat (Sari dan Syamsiah, 2017).

Dalam kadar asam urat yang normal dalam tubuh berfungsi antioksida alami.

Asam urat tubuh dapat diketahui dalam pemeriksaan kadar asam urat serum. Pada pria

kadar asam urat normal 7,0 mg/dl, sementara itu kadar asam urat normal pada perempuan

2,4 mg/dl. Pada umumnya para pria lebih banyak terserang asam urat, dan kadar asam

urat akan menigkat sejalan perjalanan usia. Sedangkan wanita presentasinya lebih kecil,

dimana peningkatanya juga cenderung berjalan sejak di mulainya masa menopause. Ini

karena wanita mempunyai hormone estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat

lewat urin. Sementara pada pria cenderung lebih tinggi dari pada wanita karena tidak

memiliki hormone estrogen (Sarif, 2015).

Artritis gout muncul sebagai serangan keradangan sendi yang timbul berulang-

rulang. Gejala khas dari serangan artritis gout adalah serangan akut biasanya bersifat

monoartikular (menyerang satu sendi saja) dengan gejala pembekakan, kemerahan, nyeri
hebat, panas dan gangguan gerak dari sendi yang terserang mendadak (akut) yang

mencapai puncaknya kurang dari 24 jam. Lokasi yang paling sering pada serangan pertama

adalah sendi pangkal ibu jari kaki. Hampir pada semua kasus, lokasi artritis terutama pada

sendi perifer dan jarang pada sendi sentral. Serangan mendadak bisa saja terjadi,

contohnya siang hari sampai menjelang tidur tidak ada keluhan, tetapi pada tengah malam

penderita mendadak terbangun karena rasa sakit yang amat sangat. Jika serangan ini datang

penderita akan merasakan sangat kesakitan, walaupun tubuh hanya terkena selimut atau

bahkan hembusan angin (Sarif, 2015).

Banyak masyarakat yang masih menyepelekan asam urat, penyakit ini masih

dipandang sebagai penyakit yang tidak berbahanya apalagi jika masih dalam tahap awal.

Dengan masalah tersebut masyarakat sering tidak serius dalam menangani penyakit ini

padahal penanganan pada tahap awal sangat menentukan agar penyakit lain muncul seperti

hipertensi, diabetes militis, gagal ginjal (Sari dan Syamsiah, 2017)

Melihat yang telah dijelaskan diatas maka untuk menghindari itu peran perawat

sebagai salah satu petugas kesehatan mempunyai tanggung jawab untuk memberikan

asuhan keperawatan gout pada klien terutama lansia.

Banyaknya masalah yang ditimbulkan akibat penyakit gout seperti nyeri

membuat penulis tertarik untuk membuat karya tulis ini dengan judul

“Asuhan Keperawatan lansia pada pasien Atrtritis Gout dengan Fokus Studi nyeri

di unit pelayanan social lansia”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mengatasi pada individu mengenai tingkat nyeri pada pasien arthritis

gout di Unit pelayanan sosial Margo Mukti Rembang.\


C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Melakukan pengelolaan asuhan keperawatan lansia pada pasien arthritis gout

dengan fokus studi nyeri di Unit pelayanan sosial lansia.

2. Tujuan Khusus

a. Menggambarkan pengkajian pada pasien arthtritis gout dengan fokus studi

nyeri diunit pelayanan sosial lansia.

b. Menyusun diagnosa pada pasien arthtritis gout dengan fokus studi nyeri diunit

pelayanan sosial lansia.

c. Melakukan intervensi yang akan dilakukan pada pasien arthtritis gout dengan

fokus studi nyeri diunit pelayanan sosial lansia..

d. Melakukan pemberian Implementasi pada pasien arthtritis gout dengan fokus

studi nyeri diunit pelayanan sosial lansia.

e. Melakukan pemberian evaluasi pada pasien arthritisgout dengan fokus studi

nyeri diunit pelayanan sosial lansia.

D. Manfaat Penelitian

1. Peneliti

Memperoleh ilmu dan pengalaman secara langsung dalam melakukan pencegahan dan

penanganan pada penderita penyakit asam urat.

2. Pasien

Memperoleh pengetahuan tentang cara pencegahan dan penanganan penyakit asam urat

dan memperoleh penanganan sebaik mungkin selama penilitian.

3. Instalasi pendidikan
Dapat di gunanakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam pengembangan

dan peningkatan mutu pendidikan dimasa ynag akan dating, dan Sebagai salah satu

sumber referensi dalam Asuhan Keperawatan tentang Gout.

Anda mungkin juga menyukai