Unstoppable Writing
PENULIS UTAMA
ARWANI, SKM, MN.
ANGGOTA
Dr. SUDIRMAN, MN.
NINA INDRIYAWATI, MNS.
Dr. Rr. SRI ENDANG PUJIASTUTI, SKM., MNS.
EDITOR
SUHARTO, S.Pd., MN.
ELISA, S.Kep. Ns. M.Kep.
ARWANI, SKM, MN.
HARIYANTI, S,Sos. SS.
ISBN
978-602-6536-72-3
Penerbit
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
Jl. Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik, Semarang, 50239
Tilp. (024) 7477208
E-mail: perpustakaanpoltekkessmg@yahoo.com
ii |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan Pedoman
Penulisan Karya Tulis Ilmiah (studi kasus) bagi mahasiswa semester akhir Program Studi D
III Keperawatan Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
Panduan ini disusun untuk mempermudah mahasiswa dalam penyusunan tugas akhir
sebagai bagian dari Mata Kuliah Metoda Penulisan Karya Ilmiah dalam bentuk studi kasus.
Karenanya, dalam proses penulisan studi kasus tetap mengikuti tata cara penulisan ilmiah
yang tidak hanya dapat dipertanggungjawabkan dari sisi substansi tetapi juga dari unsur-
unsur teknis penulisan yang harus ada dalam sebuah penulisan ilmiah.
Buku panduan ini secara berkala akan dilakukan revisi sesuai perkembangan ilmu dan
teknologi dan kurikulum keperawatan yang berlaku. Semoga panduan ini dapat memberikan
manfaat tidak hanya bagi segenap civitas akademika di Jurusan Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Semarang. Amin.
iii |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................ I
TIM PENYUSUN ............................................................................ Ii
KATA PENGANTAR ............................................................................ Iii
DAFTAR ISI ............................................................................ Iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ V
DAFTAR TABEL ............................................................................ Vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ Vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.Paradigma dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah ............. 1
2.Tujuan dan Manfaat Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah ............. 1
3.Capaian Pembelajaran............................................................ ............ 2
BAB II ETIKA DALAM PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ........... 3
1.Hakikat Karya Tulis Ilmiah................................................. ............. 3
2.Etika bagi Penulis Karya Tulis Ilmiah.................................... ............. 3
3.Pencegahan Plagiarisme,...................................................... ............. 3
BAB III PENELITIAN STUDI KASUS..................................... ............. 4
1.Pengertian........................................................................ ............. 4
2.Jenis-jenis ........................................................................ ............. 4
3.Langkah-langkah.................................................................. ............. 5
4.Ciri-ciri............................................................................ ............. 5
BAB IV SISTEMATIKA KARYA TULIS ILMIAH................. ............. 10
1.Petunjuk Umum................................................................. ............. 10
2.Persyaratan....................................................................... ............. 12
3.Tatacara Bimbingan............................................................ ............. 13
4.Sistematika Umum................................................................. ............. 14
5.Penjelasan Setiap Bagian sistematika Penulisan......................... ............. 15
BAB V PENULISAN RUJUKAN............................................. ............. 23
1.Cara Menulis Kutipan......................................................... ............. 23
2.Cara Menulis Daftar Pustaka................................................. ............. 23
BAB VI ILUSTRASI ,............................................................ ............. 32
1.Tabel................................................................................ ............. 32
2.Gambar.............................................................................. ............. 32
3.Perujukan Tabel dan Gambar................................................. ............. 33
BAB VII PENJILIDAN LAPORAN, TEKNIK PENGETIKAN, 34
KONSULTASI BIMBINGAN ............................................................. .............
BAB VIII PRESENTASI ILMIAH.......................................... ............. 36
1.Teknik Presentasi................................................................. ............. 36
2.Teknik Penyajian dengan Multimedia..................................... ............. 37
BAB IX PENUTUP................................................................. ............. 38
DAFTAR PUSTAKA.............................................................. ............. 39
LAMPIRAN............................................................................. ............. 40
iv |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
BAB I
PENDAHULUAN
1 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
pemalsuan data, manipulasi data, dan menjiplak data atau informasi, dan hal lain yang
menjurus pada tindakan plagiarisme.
Buku pedoman penulisan karya tulis ilmiah juga memberikan arahan tentang sistematika
penulisan yang memang memiliki variasi yang berbeda di setiap institusi. Selain itu
mahasiswa juga diarahkan untuk menggunakan bahasa Indonesia secara benar sesuai dengan
yang tercantum dalam Undang Undang Nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Karenya buku pedoman ini memuat cara-cara
menulis kutipan yang kemungkinan mengandung kata-kata asing yang ada padanan kata atau
istilah di bahasa Indonesia, termasuk cara-cara penulisan daftar pustaka, gambar, dan tabel.
3. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran pada program pendidikan Diploma III Keperawatan mencakup:
a. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara
mandiri (CP.S.10).
b. Menguasai konsep keperawatan sebagai landasan dalam memberikan asuhan
keperawatan secara holistik dan komprehensif (CP.P.4).
c. Menguasai teknik pengumpulan, klasifikasi, dokumentasi, dan analisis data serta
informasi asuhan keperawatan (CP.P.12).
d. Mampu mengumpulkan data, menganalisis dan merumuskan masalah, merencanakan,
mendokumentasikan, dan menyajikan informasi asuhan keperawatan (CP.K.5).
e. Memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai dengan bidang
keahlian terapannya, didasarkan pada pemikiran logis dan inovatif, dilaksanakan dan
bertanggungjawab atas hasilnya secara mandiri (CP.U.3).
f. Menyusun laporan tentang hasil dan proses kerja dengan akurat dan shih,
mengomunikasikan secara efektif kepada pihak lain yang membutuhkannya (CP.U.4).
g. Mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data
untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi (CP.U.8).
2 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
VISI DAN MISI PRODI D 3 KEPERAWATAN BLORA
VISI
Menjadi Jurusan Keperawatan yang berkualitas dan unggul dalam penyelenggaraan Tri
Dharma Perguruan Tinggi guna menghasilkan lulusan yang kompeten, berbudi pekerti luhur,
cinta almamater, dan mampu memenangkan peluang kerja secara global.
2. Misi
3 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
BAB II
ETIKA DALAM PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
4 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Hal-hal yang tidak tergolong Plagiarisme adalah menggunakan informasi yang berupa
fakta umum; menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain
dengan memberikan sumber jelas; dan mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan
memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis harus mengelola, melaksanakan, dan melaporkan
hasil laporan penelitian / kasus secara bertanggungjawab.
3. Pencegahan Plagiarisme
Penjiplakan atau plagiarisme adalah tindakan secara sengaja atau tidak sengaja untuk
mendapatkan sesuatu untuk tujuan tertentu seperti cum / kredit / nilai dengan mengutip
sebagian atau seluruh karya orang lain yang dikaui sebagai karya penjiplak, tanpa menuliskan
sumber secara valid.
Peluang plagiarisme sangat terbuka lebar seiring dengan perkembangan teknologi
informasi. Seseorang menjadi dimudahkan untuk mencari dan mengambil sumber-sumber
yang dibutuhkan dalam penulisan ilmiah secara cepat. Karena itu perlu upaya-upaya agar
dalam proses pengambilan sumber terhindar dari tindakan plagiarisme.
Cara atau strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya tindakan plagiarisme
dalam penyusunan karya ilmiah menurut IPB (2012) antara lain:
a. Meningkatkan kejujuran dan rasa bertanggungjawab;
b. Meningkatkan pemahaman bahwa plagiarisme akan berimplikasi moral;
c. Meningkatkan kecermatan dan kesaksamaan untuk memilah dan menentukan pustaka
acuan;
d. Meningkatkan rasa percaya diri bahwa rencana penulisan bukan hasil sontekan;
e. Meningkatkan keyakinan bahwa data yang diambil sahih dan cermat;
f. Menghargai sumbangan data atau informasi dari peneliti / penulis lain dengan
menyatakan terima kasih atau menyebutkan sumber tulisan yang dikutipnya; dan
g. Membuat catatan penelitian / pengkajian / penulisan ilmiah (logbook) agar semua
yang dilakukannya terekam dengan baik untuk pembuktian tidak ada pemalsuan data
atau hasil penelitian.
Cara mengatasi kecenderungan plagiarisme dalam penulisan ilmiah menurut IPB (2012)
adalah dengan mengarsipkan sumber-sumber acuan yang asli sehingga terhindar dari
kecerobohan yang disengaja; memahami benar maksud tulisan orang lain agar tidak ada salah
pengertian; mahir membuat parafrase untuk mengungkapkan rangkuman dari berbagai tulisan
atau pemikiran orang lain dengan kata-kata sendiri darii sumber yang dibaca, tidak sekedar
mengganti beberapa kata dan tetap menuliskan sumber acuannya; menghargai hak
kepengarangan dan hak atas kekayaan intelektual, termasuk karya sesama mahasiswa; dan
5 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
menuliskan sumber acuan untuk gagasan atau hasil orang lain seebagai pengakuan dan
penghargaan.
Mahasiswa harus benar-banar menghindari perbuatan plagiarisme karena selain akan
berdampak memperoleh sanksi moral, juga akan berakibat fatal bagi mahasiswa yang
bersangkutan. Hal ini sesuai dengan Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 25 ayat 2 bahwa lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya
digunakan untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan
jiplakan dicabut gelarnya. Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan
gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) terbukti
merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana
denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Hal senada sebagaimana
tercamtum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi, bahwa sanksi bagi mahasiswa
yang terbukti melakukan plagiat, secara berurutan dari yang paling ringan sampai dengan
yang paling berat, terdiri atas: 1) teguran, 2) peringatan tertulis, 3) penundaan pemberian
sebagian hak mahasiswa, 4) pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh
mahasiswa, 5) pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa, 6)
pemberhentian dengan tidak hormat dari status sebagai mahasiswa, atau 7) pembatalan ijazah
apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program”.
6 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
BAB III
PENELITIAN STUDI KASUS
A. Pengertian
Menurut Bogdan dan Bikien (1982), studi kasus adalah pengujian secara rinci
terhadap satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa
tertentu. Surachrnad (1982) mendefinisikan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan
memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci. Yin (1994) menjelaskan
bahwa studi kasus adalah proses penelitian untuk menjawab pertanyaan mengapa dan
bagaimana. Sementara Ary, Jacobs, dan Razavieh (1985) menjelasan bahwa penelitian
dengan pendekatan studi kasus menitikberatkan pada upaya peneliti untuk menguji unit
atau individu secara mendalarn. Mariano (1993) menekankan bahwa studi kasus adalah
penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan (deskriptif), penjelaskan (eksplanatori),
menterjemahkan dan menjelaskan (interpretative dan eksplanatori).
Berdasarkan batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa batasan studi kasus mencakup
sasaran penelitian (dapat berupa manusia, peristiwa, dan dokumen); sasaran-sasaran
tersebut ditelaah secara mendalam sebagai suatu totalitas sesuai dengan latar atau
konteksnya masing-masing dengan maksud untuk mernahami berbagai kaitan yang ada di
antara variabel yang ada.
B. Jenis
Terdapat 6 jenis studi kasus yaitu studi kasus kesejarahan, observasi, sejarah hidup,
kemasyarakatan, analisis situasi, dan mikroetnografi.
Studi kasus kesejarahan dilakukan dengan fokus organisasi tertentu dan dalam
kurun waktu tertentu melalui penelusuran perkembangan organisasi yang diteliti. Studi
kasus ini jarang dilakukan karena sumbernya tidak mencukupi untuk dilakukan secara
minimal. Studi kasus observasi mengutamakan teknik pengumpulan data melalui
observasi peran serta atau pelibatan (participant observation), dan fokus studinya pada
suatu organisasi tertentu mencakup antara lain suatu tempat tertentu di dalam pelayanan
kesehatan (RS, puskesmas), kelompok klien, dan kegiatan yang dilakukan di pelayanan
kesehatan. Studi kasus sejarah hidup mencoba mewawancarai satu orang dengan
maksud mengumpulkan narasi orang pertama yang memiliki sejarah yang khas.
Wawancara sejarah hidup pada umumnya mengungkap konsep karier, pengabdian hidup
seseorang, dari lahir hingga sekarang. Studi kasus kemasyarakatan merupakan studi
tentang kasus kemasyarakatan (community study) yang dipusatkan pada suatu lingkungan
tetangga atau masyarakat sekitar (kornunitas), bukannya pada satu organisasi tertentu
sebagaimana studi kasus organisasi dan studi kasus observasi. Studi kasus analisis situasi
mencoba menganalisis situasi terhadap peristiwa atau kejadian tertentu, misalnya
terjadinya kematian pada klien yang dilakukan operasi, maka maka harus dipelajari dari
sudut pandang semua pihak yang terkait, mulai dari klien sendiri, keluarga klien, petugas
kesehatan, dan mungkin tokoh kunci lainnya. Mikroethnografi merupakan jenis studi
kasus yang dilakukan pada unit organisasi yang sangat kecil.
Jenis studi kasus observasi merupakan jenis studi kasus yang paling tepat digunakan
dalam proses penulisan karya tulis ilmiah di Prodi D III Keperawatan di Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang.
7 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
C. Langkah
Studi kasus dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Pemilihan kasus
Pemilihan kasus hendaknya dilakukan secara bertujuan (purposive). Kasus dapat
dipilih oleh peneliti dengan menjadikan objek orang, lingkungan, program, proses,
dan masvarakat atau unit sosial. Ukuran dan kompleksitas objek studi kasus
haruslah masuk akal, sehingga dapat diselesaikan dengan batas waktu dan sumber-
sumber yang tersedia.
Jumlah kasus yang dipilih dalam penulisan karya tulis ilmiah di lingkungan prodi
D III Keperawatan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang adalah 2
klien yang memiliki kesamaan masalah kesehatan.
2. Pengumpulan data
Beberapa teknik dalarn pengumpulan data dapat dipakai dalam penelitian / studi
kasus mencakup observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Peneliti sebagai
instrumen penelitian, dapat menyesuaikan cara pengumpulan data dengan masalah
dan lingkungan penelitian, serta dapat mengumpulkan data yang berbeda secara
serentak.
3. Analisis data
Setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi, mengorganisasi, dan
mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang dapat dikelola. Agregasi merupakan
proses mengabstraksi hal-hal khusus menjadi hal-hal umum guna menemukan
pola umum data. Data dapat diorganisasi secara kronologis, kategori atau
dimasukkan ke dalam tipologi. Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan,
sewaktu pengumpulan data dan setelah semua data terkumpul atau setelah selesai.
4. Perbaikan (refinement)
Walaupun semua data telah terkumpul, dalam pendekatan studi kasus hendaknya
dilakukan penyempurnaan atau penguatan (reinforcement) data baru terhadap
kategori yang telah ditemukan. Pengumpulan data baru mengharuskan peneliti
kembali ke lapangan dan barangkali harus membuat kategori baru.
5. Penulisan laporan
Laporan hendaknya ditulis secara komunikatif, mudah dibaca, dan
mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara jelas, sehingga
mempermudah pembaca untuk memahami seluruh informasi penting. Laporan
diharapkan dapat membawa pembaca ke dalam situasi kasus kehidupan seseorang
atau kelompok tertentu yang diteliti.
8 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
D. Ciri-ciri
Ciri-ciri yang baik dari penelitian studi kasus paling tidak mencakup:
1. Menyangkut sesuatu yang luar biasa, yang berkaitan dengan kepentingan umum
atau bahkan dengan kepentingan nasional.
2. Batas-batasnya dapat ditentukan dengan jelas, kelengkapan ini juga ditunjukkan
oleh kedalaman dan keluasan data yang digali peneliti, dan kasusnya mampu
diselesaikan oleh penelitinya dengan balk dan tepat meskipun dihadang oleh
berbagai keterbatasan.
3. Mampu mengantisipasi berbagai alternatif jawaban dan sudut pandang yang
berbeda-beda.
4. Studi kasus mampu menunjukkan bukti-bukti yang paling penting saja, baik yang
mendukung pandangan peneliti maupun yang tidak mendasarkan pninsip
selektifitas.
5. Hasilnya ditulis dengan gaya yang menarik sehingga mampu terkomunikasi
secara baik pada pembaca.
9 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
BAB IV
SISTEMATIKA KARYA TULIS ILMIAH
A. Petunjuk Umum
1. Dasar Pemikiran
a. Undang Undang RI Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
b. Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
c. Undang Undang Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan;
d. Permendikbud Nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi;
e. Permendiknas Nomor 17 tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi;
f. Kurikulum inti D III Keperawatan tahun 2014 dan kurikulum
institusional;
g. Panduan Akademik Tahun Akademik 2015/2016 Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang;
2.
Tujuan
Umum:
Buku panduan ini disusun untuk memberikan pemahaman pada mahasiswa
dalam menyusun karya tulis ilmiah dalam bentuk studi kasus ecara etis
berdasarkan hasil asuhan keperawatan secara akurat dan sahih dalam bentuk
laporan kasus (case report) dengan pendekatan proses keperawatan (nursing
process).
Khusus:
Mahasiswa mampu:
a. Mendisain asuhan keperawatan secara menyeluruh pada klien dengan
cara mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan dalam pemecahan
masalah dan membuat keputusan yang berdasarkan bukti.
b. Menunjukkan kemampuan penerapan pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan dalam memberikan asuhan keperawatan
berdasar penilaian klinis dan kemampuan berfikir kritis pada klien.
c. Mampu melakukan evaluasi diri terhadap proses pemberian asuhan
keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya.
d. Menganalisis asuhan keperawatan dalam bentuk karya tulis ilmiah
melalui penulisan laporan kasus.
B. Persyaratan
1. Persyaratan Mahasiswa
a. Persyaratan Akademik
Mahasiswa yang bersangkutan telah dinyatakan lulus untuk seluruh mata
ajar di semester I s.d. V dan telah melakukan herregistrasi semester VI.
b. Persyaratan norma etika
Mahasiswa tidak melanggar aturan tata tertib akademik dan norma etika
kehidupan kampus.
10 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
b. Tidak sedang cuti besar saat
proses bimbingan;
c. Tidak dalam status proses
dan/atau aktif tugas belajar;
d. Menandatangani pernyataan
kesanggupan untuk membimbing dan menguji.
e. Pembimbing ditetapkan
berdasarkan surat tugas Ketua Jurusan / Surat Keputusan Direktur.
3. Tatacara Bimbingan
a. Tahapan proses bimbingan
1) Mahasiswa telah mengajukan kasus yang akan dijadikan studi kasus
(case report) pada saat mengikuti kuliah MK Metoda Penulisan Karya
Ilmiah;
2) Keluaran dari MK adalah proposal studi kasus;
3) Proses bimbingan proposal studi kasus yang dilakukan dalam MK
Metoda Penulisan Karya Ilmiah dilakukan sebanyak 14 kali pertemuan;
4) Proposal yang telah disetujui oleh pembimbing KTI diusulkan dalam
kegiatan ujian proposal studi kasus;
5) Masing-masing mahasiswa dibimbing oleh 2 (dua) dosen pembimbing
yang diusulkan oleh Ketua Program Studi D III Keperawatan melalui
Ketua Jurusan Keperawatan kepada Direktur;
6) Proses bimbingan studi kasus dimulai sejak proposal KTI yang direvisi
mendapatkan persetujuan dari penguji proposal KTI;
7) Dosen pembimbing KTI berkewajiban membimbing dan mengarahkan
mahasiswa dari saat penetapan topik hingga tersusunnya laporan KTI
kecuali terdapat hal-hal yang khusus, misalnya sakit atau kondisi lain
yang tidak memungkinkan melakukan proses bimbingan;
8) Dosen pembimbing yang tidak dapat melakukan tugas karena kondisi
sebagaimana pada butir 9) yang berdampak terhadap proses
penyelesaian KTI dapat dilakukan penggantian pembimbing atas
usulan Ketua Program Studi / ketua perwakilan jurusan dan
mendapatkan persetujuan Ketua Jurusan Keperawatan;
9) Ketua Prodi D III melakukan monitoring dan evaluasi proses kegiatan
bimbingan proposal dan laporan KTI.
11 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
- Lampiran (jika ada seperti kuesioner).
- Daftar pustaka terkait.
4) Seminar / presentasi proposal KTI dilaksanakan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a) Ujian proposal KTI bersifat terbuka (dapat dihadiri oleh mahasiswa
selain teruji).
b) Ujian proposal KTI dibuka dan dipandu oleh moderator ujian
(pembimbing 1).
c) Teruji mempresentasikan proposal KTI maksimal selama 15 (lima
belas) menit.
d) Penguji (Ketua, penguji 1 dan penguji 2) melakukan klarifikasi /
memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan proposal KTI
(masing-masing diberi waktu paling lama 10 menit).
e) Ketua penguji mengumumkan hasil ujian proposal setelah ujian
selesai dengan kriteria:
f) Proposal KTI dapat dilanjutkan tahap berikutnya (pengambilan
kasus dan penulisan laporan) tanpa revisi (LAYAK);
g) Proposal dapat dilanjutkan tahap berikutnya (pengambilan kasus dan
penulisan laporan) dengan revisi (LAYAK); dan
h) TIDAK LAYAK untuk dilanjutkan tahap berikutnya.
5) Penetapan TIDAK LAYAK jika terbukti teruji melakukan tindakan
plagiarisme atau karena faktor lain sebagaimana ditetapkan oleh
penguji;
6) Bagi mahasiswa yang dinyatakan TIDAK LAYAK karena faktor
plagiat, kepadanya diberikan sanksi akademik sesuai dengan Undang
Undang yang berlaku.
7) Bagi mahasiswa yang dinyatakan TIDAK LAYAK karena faktor
selain plagiarisme misalnya tidak memiliki pemahaman yang cukup
untuk proses selanjutnya diserahkan kepada tim penguji.
8) Apabila terdapat ujian ulang, maka ujian ulang proposal KTI
dilakukan paling lambat 1 (satu) minggu setelah ujian utama proposal
dilaksanakan.
9) Bagi yang dinyatakan LAYAK tanpa revisi dapat langsung
menyerahkan proposal KTI kepada koordinator MK Metoda Penulisan
Karya Ilmiah setelah ditandatangani oleh penguji dengan format
laporan sesuai ketentuan yang ditetapkan.
10) Bagi yang dinyatakan LAYAK dengan revisi diberikan waktu
maksimal 1 minggu, dan diserahkan kepada koordinator MK Karya
Tulis Ilmiah setelah ditandatangani oleh penguji.
11) Format penilaian ujian proposal laporan kasus terlampir.
12 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
c) Teruji mempresentasikan laporan KTI maksimal selama 15 (lima belas)
menit;
d) Penguji (Ketua penguji, penguji 1 dan penguji 2) melakukan klarifikasi /
pertanyaan yang berhubungan dengan laporan kasus (masing-masing
diberi waktu maksimal 10 menit);
e) Ketua penguji mengumumkan hasil ujian setelah ujian selesai dengan
kriteria:
- LULUS tanpa revisi; dan
- LULUS dengan revisi
2) Ujian ulang hasil KTI dilakukan paling lama 2 (dua) minggu setelah
ujian utama dilaksanakan.
3) Bagi yang dinyatakan LULUS tanpa revisi dapat langsung menyerahkan
hasil KTI ke koordinator ujian KTI setelah ditandatangani oleh penguji
dengan format sesuai ketentuan yang ditetapkan.
4) Bagi yang dinyatakan LULUS dengan revisi diberikan waktu maksimal
1 minggu untuk menyerahkan laporan kasus kepada koordinator ujian
laporan KTI setelah ditandatangani oleh penguji dengan format sesuai
ketentuan.
5) Format penilaian ujian laporan KTI terlampir.
6) Nilai batas lulus ujian laporan KTI adalah rerata nilai dari tiga penguji ≥
75,00 (tujuh puluh satu) dengan rentang nilai 0 – 100, dan selisih antar
penguji kurang dari 10.
7) Jika terjadi selisih ≥ 10 maka harus didiskusikan oleh tim penguji untuk
menentukan nilai sebelum diserahkan kepada koordinator ujian laporan
KTI.
4. Sistematika Umum
Sistematika penulisan KTI (proposal dan hasil) terdiri atas komponen-
komponen bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri atas
halaman sampul, halaman judul, lembar pernyataan keaslian penulisan, lembar
persetujuan pembimbing, lembar pengesahan, prakata, daftar isi, daftar tabel,
daftar gambar, dan daftar lampiran. Daftar tabel, daftar gambar, dan daftar
lampiran dapat ditulis melanjut dalam satu halaman (tidak perlu
menuliskannya pada halaman sendiri-sendiri. Tabel, gambar, atau lampiran
tidak perlu dibuat daftarnya jika hanya ada 1 (satu) tabel, gambar, dan
lampiran. Bagian inti terdiri atas Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka,
Bab III Metode, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Simpulan. Bagian
akhir memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang mendukung
penulisan KTI. Menjadi catatan, untuk proposal KTI hanya sampai pada Bab
III Metode sementara unsur lainnya di bagian awal dan bagian akhir sama.
Sistematika penulisan laporan KTI secara ringkas disusun sebagai berikut:
- Bagian awal terdiri atas:
o Halaman sampul (sampul luar)
o Halaman judul (sampul dalam)
o Lembar pernyataan keaslian penulisan
o Lembar persetujuan pembimbing
o Lembar pengesahan
o Kata Pengantar
o Abstrak (hanya untuk laporan KTI)
13 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
o Daftar isi
o Daftar tabel (jika ada)
o Daftar gambar (jika ada)
o Daftar singkatan (jika ada)
o Daftar lampiran (jika ada)
- Bagian Inti terdiri atas:
o BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
o BAB II TINJAUAN PUSTAKA
o BAB III METODE PENELITIAN
o BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
o BAB V SIMPULAN & SARA
A. Simpulan
B. Saran
- Bagian akhir terdiri atas:
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran-lampiran
Pengesahan dokumen hasil asuhan keperawatan
Informed Consent
Riwayat Hidup Peneliti
14 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
diujikan di depan penguji KTI, waktu persetujuan dan tandatangan
pembimbing. Lihat lampiran 4.
Lembar pengesahan – lembar pengesahan memuat tentang pengesahan
penguji laporan kasus (ketua penguji dan 2 anggota) dalam bentuk
tandatangan, tanggal pengesahan, yang diketahui oleh Ketua Jurusan
Keperawatan. Lihat lampiran 5.
Kata Pengantar – Kata pengantar memuat uraian singkat tentang kapan dan
lama pengambilan kasus dilakukan, lokasi pengambilan kasus, ucapan terima
kasih dan penghargaan pada pembimbing dan penguji, serta pihak-pihak lain
yang berkontribusi dalam penyusunan laporan kasus dengan tetap mengacu
pada penulisan ilmiah (academic writing). Lihat lampiran 6.
Abstrak – Abstrak merupakan ringkasan dari hasil penelitian yang dilakukan
peneliti. Abstrak mencakup latar belakang, tujuan, metoda, hasil, simpulan dan
saran. Abstrak ditulis dengan jarak spasi tunggal dan tidak boleh lebih dari 200
kata. Lihat lampiran 7
Daftar isi – daftar isi memuat secara keseluruhan isi karya tulis ilmiah
(laporan kasus) sebagai petunjuk bagi pembaca memudahkan mencari bab dab
sub bab yang menarik untuk dibaca. Lihat lampiran 8.
Daftar tabel (jika ada), Daftar gambar (jika ada), Daftar lampiran (jika
ada) – masing-masing ditulis dalam satu halaman. Lihat lampiran 9, 10, 11.
Daftar singkatan – daftar singkatan dibuat untuk memudahkan pembaca
memahami singkatan-singkatan yang dituliskan dalam penelitian sehingga
tidak memunculkan penafsiran yang berbeda. Lihat lampiran 12
b) Bagian Inti
Pendahuluan – Bab Pendahuluan memuat latar belakang dan tujuan
penulisan.
Latar Belakang – latar belakang memuat ulasan singkat mengapa penulisan
laporan dalam bentuk studi kasus dilakukan. Uraian dimulai dari hal yang
unik, fakta, masalah, termasuk setting tempat pengambilan kasus, dan
pendapat yang mendasari dilakukannya penulisan ilmiah yang didukung
dengan sumber-sumber yang berkaitan dengan topik penulisan laporan kasus.
Diuraikan juga bagaimana masalah dapat dipecahkan dan manfaat dari
penyelesaian masalah di masa yang akan datang. Thus, dalam latar belakang
perlu diuraikan tentang besaran masalah bisa dalam bentuk data kualitatif
ataupun kuantitatif berdasarkan fakta penelitian empiris yang relevan, factor-
faktor yang memicu terjadinya peningkatan jumlah kasus, dan upaya-upaya
yang selama ini telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Perumusan Masalah – dapat dibuat dalam bentuk pertanyaan. Misalnya,
bagaimana Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny. T dengan Gangguan Rasa
Nyaman: Nyeri Di RSUP Dokter Kariadi Semarang?
Tujuan Penulisan – memuat pernyataan singkat dan jelas tentang tujuan yang
akan dicapai sebagai upaya pemecahan masalah yang dijelaskan dalam latar
belakang. Tujuan penulisan menggunakan kata kerja yang dapat diukur baik
pada tujuan umum maupun tujuan khusus dengan pendekatan SMART
(specific, measurable, achieveable, reasonable, dan time frame).
Berikut adalah contoh penulisan tujuan penulisan.
Tujuan Umum
15 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Menggambarkan Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny. T dengan Gangguan
Rasa Nyaman: Nyeri akibat kanker payudara stadium III di RSUP Dokter
Kariadi Semarang.
Tujuan Khusus:
a. Menuliskan hasil pengkajian pada klien Ny. T dengan Gangguan Rasa
Nyaman: Nyeri akibat kanker payudara stadium III.
b. Menuliskan diagnosis keperawatan pada klien Ny. T dengan Gangguan
Rasa Nyaman: Nyeri akibat kanker payudara stadium III.
c. Menuliskan perencanaan untuk mengatasi diagnosis keperawatan pada Ny.
T dengan Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri akibat kanker payudara stadium
III.
d. menuliskan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri
pada Ny. T dengan Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri akibat kanker payudara
stadium III.
e. Menuliskan evaluasi masalah keperawatan nyeri Ny. T dengan Gangguan
Rasa Nyaman: Nyeri akibat kanker payudara stadium III.
f. Membahas hasil pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, tindakan,
dan evaluasi dari tindakan yang dilakukan untuk mengatasi diagnosis Ny. T
dengan Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri akibat kanker payudara stadium III.
Manfaat Penelitian – memuat tentang manfaat yang diperoleh dari penelitian
(studi kasus) baik secara teoritis maupun praktis.
Contoh:
Manfaat Teoritis
Hasil penulisan KTI ini diharapkan memberikan sumbangan untuk
meningkatkan pengetahuan dan praktik terutama dalam pemberian Asuhan
Keperawatan Pada Klien Ny. T dengan Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri
akibat kanker payudara stadium III.
Manfaat Praktis
1. Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Hasil penulisan KTI diharapkan memberikan konstribusi dalam
peningkatan kualitas pelayanan asuhan keperawatan khususnya bagi klien
dengan gangguan rasa nyaman: nyeri akibat kanker payudara stadium III.
2. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Hasil penulisan KTI diharapkan memberikan kontribusi dalam
peningkatan status kesehatan melalui upaya promotif khususnya bagi
klien dengan gangguan rasa nyaman: nyeri akibat kanker payudara
stadium III.
Tinjauan Pustaka – pustaka yang digunakan merupakan acuan – sumber
primer (primary resources) dan diutamakan dalam bentuk artikel berkala
ilmiah (jurnal) yang relevan dengan topik yang ditulis. Diktat, buku ajar,
skripsi, thesis, disertasi tidak termasuk dalam acuan primer. Tinjauan pustaka
memuat telaah singkat dan sistematis tentang sumber-sumber relevan dan
terkini yang melandasi penulisan laporan kasus terutama dalam proses
pembahasan hasil asuhan keperawatan. Pustaka tidak boleh disitasi secara
ekstensif namun ditelaah dan diulas menggunakan bahasa ilmiah sendiri
(parafrase) tanpa mengubah substansi (isi) yang ada. Setiap pustaka yang
disitasi harus ditulis dalam daftar pustaka.
Tinjauan pustaka mengupas tentang konsep penyakit yang menjadi
latarbelakang diambilnya kasus misalnya Kanker Payudara (definisi,
penyebab, stadium, penatalaksanaan), Nyeri pada klien dengan kanker
16 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
payudara stadium III, dan Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan
rasa nyaman: nyeri akibat kanker payudara stadium III (pengkajian, diagnosis
keperawatan, intervensi, implementasi, evaluasi).
Penulisan sumber dalam tinjauan pustaka direkomendasikan menggunakan
cara otomatis (bukan secara manual) dengan sistem referensi tertentu seperti
Mendeley, Endnote, atau sejenisnya
Metoda Penulisan – metoda penulisan memuat tentang disain penelitian,
pemilihan subjek studi kasus, lokasi dan waktu, teknik pengumpulan data,
analisis data, dan etika penelitian.
Untuk KTI (studi kasus) metoda penulisan yang digunakan adalah metoda
deskriptif yaitu menggambarkan hasil asuhan keperawatan dengan
memfokuskan pada salah satu masalah penting dalam kasus yang dipilih
disertai dengan analisis sederhana untuk menjawab pertanyaan mengapa. Alat
pengumpul data adalah lembar / format asuhan keparawatan, dan prosedur
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumen.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara convenience sampling
method (non-probability sampling technique) dimana subjek dipilih karena
kemudahan / keinginan peneliti.
Hasil & Pembahasan – Hasil memuat data-data hasil asuhan keperawatan
yang dijadikan patokan untuk penulisan laporan kasus sejak pengkajian hingga
pada evaluasi. Hasil disajikan secara jelas terutama ketika menemukan
temuan-temuan penting. Hasil dititikberatkan salah satu fokus masalah yang
dijadikan dasar peneliti untuk melakukan pengelolaan klien, misalnya nyeri
pada klien kanker payudara stadium III. Pembahasan merupakan tempat
penulis mengemukaan pendapat dan argumentasi secara bebas namun tetap
didukung dengan sumber-sumber yang relevan yang tela dituliskan di bab
tinjauan pustaka. Pembahasan tidak sekedar menarasikan hasil namun
membahas sejumlah gagasan. Penulis harus membandingkan temuannya
dengan hasil-hasil temuan sebelumnya. Kemaslah pernyataan-pernyataan
dalam paragraf dengan baik, dimulai dari pendapat sendiri di awal paragraf
diikuti dengan dukungan pustaka / sumber-sumber relevan dan diakhiri dengan
penyimpulan. Kemukakan dengan sejujurnya keterbatasan-keterbatasan yang
ada dalam penulisan laporan kasus terutama yang terkait dengan metoda. Bila
perlu berikan implikasi penerapan temuan / hasil pembahasan dalam praktik
keperawatan sehari-hari.
Contoh:
A. Hasil
1. Gambaran Lokasi Penelitian
Gambarkan secara ringkas lokasi penelitian terutama dikaitkan dengan
yang terkait dengan pelayanan yang diambil dalam studi kasus, misalnya
unit / ruang perawatan pasien kanker payudara (SDM, tempat tidur, SOP,
dll) yang relevan mendukung penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa.
2. Pengkajian
Fokus pengkajian diarahkan pada identitas klien yang diteliti (klien 1 dan
klien 2), keluhan utama, riwayat kesehatan (sekarang, dahulu, dan riwayat
penyakit dalam keluarga), serta genogram untuk memperjelas. Selain itu
juga disertakan hasil-hasil pemeriksaan diagnostic (laboratorium, hasil
foto rontgen, dan lainnya) yang relevan / mendukung masalah yang
dikelola.
Hasil dapat disajikan secara narasi atau menggunakan matrik.
17 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Contoh pemaparan hasil menggunakan matrik:
1) Identitas Klien
Tabel 1. Identitas Klien
2) Riwayat Penyakit
4) Pemeriksaan Fisik
18 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Dll. yang relevan
Pemeriksaan Fisik
Tuliskan hasil pemeriksaan yang
relevan dengan kasus dengan
prinsip “head to toes”
5) Pemeriksaan Diagnostik
3. Analisis masalah
Analisis data dilakukan untuk mengelompokkan data baik bersifat subjektif
maupun objektif yang sesuai untuk menetapkan diagnosis keperawatan.
Contoh:
Klien 2
Data Subjektif Perubahan membrane Gangguan pertukaran gas
Tidak terkaji alveoli kapiler
Justifikasi (sekedar catatan –
tidak harus ada) – Penumonia
penimbunan cairan di alveoli
perubahan membrane alveoli
kapiler
Data Objektif
- RR 29 kali / menit
- Terlihat sesak
- BGA dengan NRM 12 lpm tanggal 8
Agustus 2017: pH= 7.41, PCO2= 25.1,
PO2=123, HCO3= 15.6, Saturasi
Oksigen= 97.56%
19 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
4. Diagnosis Keperawatan
Contoh:
5. Perencanaan
Contoh:
20 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
5. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian antibiotic –
menurunkan derajad infeksi
pada paru
6. Evaluasi TTV, suara nafas
dan saturasi oksigen –
mengetahui kemajuan dari
tindakan keperawatan
Klien 1
6. Implementasi
Tuliskan tindakan yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan
yang dirasakan oleh klien dengan mengedepankan aspek waktu (kapan
dilakukan).
Contoh:
7. Evaluasi
Tindakan evaluasi dilakukan untuk menilai apakah tujuan yang ditetapkan
tercapai atau belum.
Contoh:
B. Pembahasan
Peneliti melakukan komparasi antara tinjauan pustaka dengan kasus (klien 1 dan
klien 2) untuk menjawab tujuan khusus yang ditetapkan. Pembahasan disusun sesuai
21 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
dengan tujuan khusus, berdasar pada pertanyaan mengapa dan bagaimana didukung
dengan sumber-sumber yang relevan (diutamakan sumber primer = jurnal).
Sistematika pembahasan adalah sebagai berikut:
1. Pengkajian
2. Diagnosis Keperawatan
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
Simpulan & Saran – simpulan merupakan jawaban dari tujuan penulisan yang sudah
ditentukan bukan sebagai ringkasan hasil. Dapat dituliskan saran yang mengarah pada
implikasi untuk praktik keperawatan terutama potensi untuk pemecahan masalah di
masa yang akan datang.
Simpulan mengacu pada tujuan, hasil dan pembahasan mencakup: pengkajian,
diagnosis, perencanaan, tindakan, dan evaluasi.
Saran mengacu pada implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan dan implikasi praktis dalam praktik keperawatan. Saran dibuat operasional
dan memberikan kesempatan pembaca untuk melakukan penelitian lebih lanjut
berdasarkan hasil penelitian / asuhan keperawatan yang dilakukan.
c) Bagian Akhir
Daftar Pustaka – jumlah daftar pustaka bukan menjadi dasar utama, namun lebih pada
mutu acuan yang dipilih, relevansi sumber, kemutahiran sumber, dan merupakan
sumber primer (terbitan ilmiah berkala seperti jurnal ilmiah). Gunakan acuan yang
relevan dengan topik penulisan laporan kasus terutama yang terbit dalam 1-10 tahun
terakhir (kecuali teori asli). Seluruh sumber yang dikutip dalam tulisan harus ditulis
dalam daftar pustaka.
Daftar pustaka akan muncul secara otomatis ketika penulis menggunakan sistem
referensi yang otomatis (bukan manual).
Lampiran – lampiran menyajikan materi yang erat kaitannya dengan penulisan laporan
kasus yaitu dokumen asuhan keperawatan, termasuk lembar informed consent, ijin
penelitian, dan kuesioner (jika ada).
Riwayat Hidup – memuat nama lengkap penulis, tangal lahir, tempat lahir, jenis
kelamin, alamat rumah, riwayat pendidikan, dan pengalaman berorganisasi (jika ada),
serta daftar prestasi yang pernah diraih (jika ada) (lampiran 15).
22 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
BAB V
PENULISAN RUJUKAN
(jika dilakukan secara manual)
Contoh:
Subari (2005) menyatakan, “tingkat pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi
oleh pengalaman dan tingkat pendidikan yang dimilikinya” (p. 110).
Atau
Peneliti menyatakan bahwa “tingkat pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi
oleh pengalaman dan tingkat pendidikan yang dimilikinya” (Subari, 2005, p. 110).
Bila diambil dari sumber yang tidak menyediakan halaman (page), maka
penulisannya cukup memberikan simbol ¶ yang berarti paragraf.
Contoh:
As Mayers (2000, ¶ 5) aptly phrased it, “positive emotions are both an end – better
to live fulfilled, with joy – and a means to a more caring and healthy society.”
23 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
penyakit jantung, diabetes, ginjal, penyakit pembuluh darah atau
berhubungan dengan kehamilan.
Contoh:
”Hipertensi merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah...mengakibatkan
suplai oksigen dan nutrisi terhambat ke jaringan tubuh” (Rokhaeni, 2001, p. 54).
Contoh:
Sugiharto, dkk. (2007) menyatakan bahwa penyakit TBC paru dapat menular ke
orang lain melalui berbagai cara, namun paling utama adalah melalui percikan
ludah.
24 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Maka hal ini dapat dituliskan menjadi bagian dari kalimat, namun tidak termasuk
dalam daftar pustaka.
Contoh:
Penyakit TB di Puskesmas Srondol kota Semarang menunjukkan angka yang
secara signifikan naik dari tahun ke tahun (Sugiharto, komunikasi personal, 12
Agustus 2008).
2. Cara merujuk kutipan tidak langsung
Kutipan yang dituliskan secara tidak langsung (dikemukakan dengan bahasa penulis
sendiri), ditulis tanpa menggunakan tanda kutip (“...”) dan terpadu dalam teks. Nama
penulis dapat ditulis terpadu dalam teks atau ditulis tersendiri.
Contoh:
Rokhaeni (2001) mendefinisikan hipertensi sebagai bentuk kelainan yang terjadi pada
pembuluh darah sehingga memberikan dampak suplai oksigen dan nutrisi tertimbun
pada jaringan tubuh.
Atau
Hipertensi sebagai bentuk kelainan yang terjadi pada pembuluh darah sehingga
memberikan dampak suplai oksigen dan nutrisi tertimbun pada jaringan tubuh
(Rokhaeni, 2001).
MaCmillan.
25 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Bila ada beberapa buku yang dijadikan rujukan ditulis oleh orang yang sama dan
diterbitkan dalam tahun yang sama, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a,
b, c, dst yang urutannya berdasarkan kronologis atau abjad judul bukunya.
Contoh:
Cornet, L. & Weeks, K. (1985a). Career ladder plans:Ttrends and emerging
Cornet, L. & Weeks, K. (1985b). Planning career ladders: Lessons from the
Contoh:
Arwani & Heru Supriyatno (Eds.) (2005). Manajemen bangsal keperawatan.
Jakarta: EGC.
YA3.
Contoh:
Purwanto, S.W. (2005). Kepemimpinan dalam keperawatan. Dalam Arwani &
Jakarta: EGC.
26 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
berturut-turut ditulis jurnal tahun keberapa, nomor berapa (dalam kurung), dan
nomor halaman dari artikel tersebut (cetak miring atau garis bawah)
45 (2), 10-36.
Contoh:
Krashen, S., Long, M., & Scarcalla, R. (1979). Age, rate and eventual attainment
27 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
f. Rujukan dari artikel dalam majalah atau koran
Nama penulis ditulis terdepan diikuti tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Judul
artikel ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap huruf awal kata,
kecuali kata hubung. Nama majalah/koran ditulis dengan huruf kecil kecuali pada
huruf pertama setiap kata, dan ditulis miring. Nomor halaman disebut paling
akhir.
Contoh:
Huda, M. (13 November 1991). Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering. Jawa
Pos, hlm.6.
Down Scientific Barriers to The Study Of Brain and Mind. Science, 290,
1113-1120.
Woolf, N. J., Young, S. L., Fanselow, M. S., & Butcher, L. L. (1991). MAP-2
Jika abstrak diperoleh dari sumber kedua maka penulisannya adalah sebagai
berikut:
28 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Nakazato, K., Shimonaka, Y., & Homma, A. (1992). Cognitive functions of
Judul dokumen ditulis di awal dengan tulisan miring, diikuti tahun penerbitan,
kota penerbitan, dan nama penerbit.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1978). Pedoman penulisan
Contoh:
Carpernito, L.J. Tanpa tahun. Perawatan medikal Bedah: Suatu Pendekatan
29 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Price, S. A. & Wilson, L. (1995). Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses
Contoh:
Arwani. (2003). A descriptive survey regarding nurses knowledge level about
Semarang.
Nama penulis terdepan, diikuti dengan tahun, judul makalah ditulis miring, lalu
diikuti pernyataan “makalah disajikan dalam…”, nama pertemuan, lembaga
penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.
Contoh :
Karim, Z. (1987). Tatakota di negara-negara berkembang. Makalah disajikan
September.
30 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Contoh :
Nurkusuma, D. (2002). Posyandu lanjut usia di Puskesmas Pare Kabupaten
Contoh:
Kumaidi, (1998). Pengukuran bekal awal belajar dan pengembangan tesnya.
Contoh:
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN
Discussion List, (online), (NETTRAIN@nbvm.cc.buffalo.edu. Retrived 22
November 1995).
31 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Contoh:
Naga, Dali S. (ikip-jkt@indo.net.id). 1 oktober 1997. Artikel untuk JLP. E-mail
kepada Ali Saukah (Tipp si@mig.ywcn.or.id).
BAB VI
ILUSTRASI
1. Tabel
Tabel harus memiliki identitas berupa nomor dan nama tabel yang ditempatkan di atas
tabel. Nomor tabel ditempatkan pada baris paling atas, yang kemudian pada baris kedua
dituliskan judul tabel ditulis miring (italic). Tabel yang besar (lebih dari setengah
halaman), maka tabel harus ditempatkan pada halaman tersendiri, dan jika tabel cukup
pendek (kurang dari setengah halaman) sebaiknya diintegrasikan dengan teks. Jika tabel
lebih dari satu halaman, maka bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang
pada halaman selanjutnya. Akhir tabel pada halaman pertama tidak perlu diberi garis
horisontal. Pada halaman selanjutnya tuliskan Tabel… (Lanjutan) pada tepi kiri, 3 spasi
dari horisontal teratas tabel. Lihat contoh berikut ini.
Tabel 3.1
Keterlibatan Lulusan dalam Program-program Pengembangan Staf
P Pb Pan PI R TSR TR
% % % % % % %
Seminar 57.8 65.6 40.0 31.1 41.6 52.9 Ttd
Penataran 3.3 21.1 50.0 31.1 57.6 28.8 10.0
Lokakarya 34.4 34.4 22.2 8.9 53.3 40.7 Ttd
Kursus 6.7 6.7 5.5 Ttd 66.7 27.8 Ttd
Kegiatan lain 14.4 24.4 14.4 6.4 Ttd 3.1 Ttd
32 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
2. Gambar
Istilah gambar merujuk pada foto, grafik, chart, peta, sket, diagram, bagan, dan
gambar lainnya. Gambar dimaksudkan untuk menetapkan hubungan tertentu yang
signifikan selain digunakan untuk menyajikan data statistik dalam bentuk grafik.
Beberapa hal perlu diperhatikan ketika membuat gambar, yaitu:
a. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar.
b. Gambar harus sederhana.
c. Gambar harus digunakan dengan hemat.
d. Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus ditempatkan pada
halaman tersendiri.
e. Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar.
f. Gambar dengan menggunakan angka, bukan dengan kata gambar di atas atau gambar
di bawah ini.
g. Gambar diberi nomor arab sebagaimana nomor tabel.
Contoh:
33 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
BAB VII
PENJILIDAN LAPORAN, TEKNIK PENGETIKAN,
KONSULTASI / BIMBINGAN PENULISAN
1. Penjilidan
Laporan kasus dijilid dengan hard cover (jilid keras) dengan tulisan pada halaman
sampul berwarna emas di atas sampul berwarna merah maroon. Laporan kasus (fixed)
dijilid sebanyak 2 eksemplar (1 untuk perpustakaan, 1 untuk penulis / mahasiswa),
sementara untuk dosen pembimbing dan penguji diberikan dalam bentuk soft copy
(CD).
2. Teknik Pengetikan
a) Kertas bidang pengetikan dan naskah akhir
Kertas yang digunakan untuk membuat laporan kasus adalah jenis HVS putih, ukuran
A4 80 (21.0 x 29.7 cm). Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri dan dari tepi
atas kertas, 3 cm dari tepi kanan dan tepi bawah kertas. Naskah laporan kasus dicetak
dengan printer deskjet, injet atau laser.
c) Spasi
1) Antar baris
Hasil laporan kasus diketik dengan spasi 1.5, kecuali pada keterangan gambar, grafik,
lampiran, tabel dan kutipan langsung yang lebih dari 40 kata diketik dengan spasi
tunggal (single space). Jarak antara akhir judul bab dan awal teks adalah 4 spasi. Jarak
antara akhir teks dengan awal sub judul 3 spasi dan jarak antara sub judul dengan
awal teks berikutnya adalah 2 spasi. Jarak antara satu macam bahan pustaka dengan
bahan pustaka lain dalam daftar rujukan atau pustaka adalah spasi ganda (double
space).
2) Antar kata
Spasi antar 2 kata tidak boleh terlalu renggang. Spasi yang dibolehkan maksimal sama
dengan ukuran 1 huruf. Tepi kanan rata atau (full justification), sedangkan tepi kiri
34 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
menjorok 1,2 cm (7 ketukan) dari tepi kiri bidang pengetikan pada setiap awal
paragraf (indent).
Catatan Penting:
1) Pendekatan kasus (proses keperawatan) menggunakan form dokumentasi proses keperawatan (dilampirkan dalam
laporan kasus).
2) Laporan KTI (hasil) ditulis dalam bentuk narasi atau dengan matrik.
3) Pendekatan kasus berdasarkan respon klien.
4) Proposal KTI dan laporan KTI untuk ujian dijilid soft binding sebanyak masing-masing 4 eksemplar (3 untuk
penguji dan 1 untuk mahasiswa teruji)
5) Proposal KTI yang sudah direvisi dan disyahkan oleh penguji dijilid soft binding sebanyak 1 eksemplar dan
dikumpulkan pada panitia ujian
6) Laporan KTI yang sudah disyahkan oleh penguji dijilid hard binding sebanyak 2 eksemplar
7) Dokumen asuhan keperawatan merupakan hasil pengelolaan klien yang dilakukan oleh penulis sendiri di wahana
praktik yang telah disyahkan baik oleh pembimbing wahana praktik maupun dosen pembimbing klinik.
8) Dokumen butir 7 merupakan sumber data yang harus dibawa saat bimbingan dan ujian (proposal KTI dan laporan
KTI).
35 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
BAB VIII
PRESENTASI ILMIAH
Presentasi ilmiah adalah menyampaikan hasil kajian terhadap topik tertentu secara ilmiah.
Dibutuhkan strategi khusus dan persiapan yang matang untuk menghasilkan presentasi ilmiah
yang bermutu.
Banyak faktor yang mempengaruhi sukses tidaknya suatu presentasi ilmiah. Faktor diri
penyaji, faktor luar seperti penguji, kondisi lingkungan, dan audien, serta sarana dan
prasarana pendukung presentasi. Faktor penyaji menjadi penting disiapkan karena kesiapan
diri penyaji baik secara mental dan fisik akan menentukan berhasil tidaknya sebuah
presentasi ilmiah. Namun demikian jangan pernah menyepelekan faktor di luar penyaji
terutama yang berkaitan bagaimana menggunakan peralatan (media) presentasi.
Presentasi yang sukses ditentukan oleh materi (50%), pendekatan psikologis (20%), metode
penyampaian (20%), dan kepribadian diri penyaji (10%) (IPB, 2012). Meskipun hanya 10%
namun faktor penyaji menjadi sangat kuat pengaruhnya untuk keberhasilan presentasi. Oleh
karena itu diperlukan langkah-langkah yang efektif agar presentasi ilmiah sukses antara lain
penyiapan materi presentasi, penyiapan sebelum melakukan presentasi, dan saat melakukan
presentasi, serta saat mengakiri presentasi.
Menyiapkan materi presentasi – penyaji harus menyiapkan bahan presentasi sesuai dengan
waktu dan sarana yang tersedia. Media audiovisual dapat digunakan seperti slide power point
dengan LCD. Penyaji harus menyusun secara sistematis dengan cara membuat iktisar dan
membuat butir-butir yang penting agar audien termasuk penguji dapat mengikuti alur
presentasi dengan jelas. Penyaji memulai dengan pendahuluan singkat mengarah pada
masalah yang akan disampaikan. Jika menggunakan slide via LCD tuliskan hal-hal penting
sehingga yang tertulis dalam media benar-benar materi paling penting, karena penyaji harus
menyadari bahwa media HANYA SEBAGAI PEMBANTU dalam proses presentasi bukan
sebagai PRESENTER! Dalam satu slide umumnya paling banyak berisi 8 baris dengan huruf
yang tegas, tidak banyak warna, dan tidak menggunakan animasi baik pada huruf, gambar,
ataupun pada slidenya.
Persiapan sebelum melakukan presentasi – banyak hal yang harus disiapkan oleh penyaji
sebelum presentasi. Sebelum membuat suatu presentasi perlu dikaji siapa yang akan menjadi
36 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
audien (apakah hanya penguji atau ada audien lain?). Penyaji harus datang di tempat
presentasi lebih awal dari yang dijadwalkan untuk mengecek kesiapan dan fungsi komponen-
komponen presentasi (materi, slide, LCD, laser pointer). Jika memungkinkan lakukan
pemanasan seperlunya dan latihan presentasi 1 (satu) hari sebelum hari presentasi di depan
teman-teman atau bahkan pembimbing untuk mendapatkan masukan dan memastikan waktu
yang digunakan sesuai dengan yang disediakan. JANGAN LUPA MENCERMATI
FORMAT PENILAIAN PRESENTASI jika memungkinkan.
Saat melakukan presentasi – sesaat sebelum memulai presentasi jangan lupa menarik napas
dalam untuk mengatasi perasaan gugup yang berpengaruh pada kecepatan dan intonasi
bicara. Jangan menyampaikan presentasi sebelum diberi kesempatan oleh moderator ujian.
Setelah diberi kesempatan oleh moderator, sampaikan kata-kata pembuka yang berwibawa
dan menarik seperti “terima kasih, selamat siang / asaslamualaikum wr wb, saya [nama]
akan menyampaikan hasil penelitian dengan judul [judul laporan kasus]...” dst.
Pada saat menyampaikan pokok pikiran, tetaplah menjaga kontak mata dengan audien
terutama dewan penguji. Jangan membaca seluruh teks yang disiapkan di slide, namun cukup
memberikan penekanan dan elaborasi pada bagian-bagian yang perlu. Berbicaralah dengan
ucapan yang jelas, tidak tergesa-gesa, dan tunjukkan emosi dan rasa yang sesuai dengan
materi yang dipresentasikan.
Selesaikan presentasi ilmiah tepat waktu, dan siapkan kata-kata penutup yang singkat,
berwibawa dan menarik seperti “demikian presentasi dari saya, terima kasih, selamat siang /
wassalamualaikum wr wb...”
Catatan:
1. Pada pengantar hindari kata MAAF akan terkesan tidak siap.
2. Perhatikan penampilan dan kerapian pakaian
3. Perhatikan gesture baik saat presentasi, ataupun menjawab pertanyaan penguji.
37 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
BAB IX
PENUTUP
Demikian pedoman penulisan KTI dibuat agar dapat dijadikan rujukan dalam menyusun
laporan ilmiah khususnya di lingkungan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Semarang.
38 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
DAFTAR PUSTAKA
Arwani, Wijayati, S., Indriyawati, N., Purnomo, Elisa, & Sriningsih, I. (2018). Buku panduan
Kemenkes Semarang.
Institut Pertanian Bogor. (2012). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bogor: IPB Press.
Saukah, A. (Eds). (2003). Pedoman penulisan ilmiah KTI tesis disertasi: Artikel makalah
39 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
LAMPIRAN-LAMPIRAN
40 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Lampiran 1: Contoh halaman sampul (proposal KTI)
Akbar Tanjung
NIM. 1.1.30328
41 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. T DENGAN GANGGUAN RASA
NYAMAN: NYERI DI RSUP DOKTER KARIADI SEMARANG
Akbar Tanjung
NIM. 1.1.30328
42 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. T DENGAN GANGGUAN RASA
NYAMAN: NYERI DI RSUP DOKTER KARIADI SEMARANG
Akbar Tanjung
NIM. 1.1.10463
43 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. T DENGAN GANGGUAN RASA
NYAMAN: NYERI DI RSUP DOKTER KARIADI SEMARANG
Akbar Tanjung
NIM. 1.1.10463
44 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa KTI yang saya tulis ini adalah benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri; bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan laporan pengelolaan kasus ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Blora, .....................................
Tanda tangan
(Nama Terang)
45 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Akbar Tanjung, NIM. 1.1.10463, dengan judul Asuhan
Keperawatan Pada Klien Ny. T dengan Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri Di RSUP
Dokter Kariadi Semarang ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.
Pembimbing 1 Pembimbing 2
46 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Laporan Karya Tulis Ilmiah oleh Akbar Tanjung, NIM. 1.1.10463, dengan judul
Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny. T dengan Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri Di
RSUP Dokter Kariadi Semarang ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.
Pembimbing 1 Pembimbing 2
LEMBAR PENGESAHAN
47 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Akbar Tanjung, NIM 1.1.30328, dengan judul
Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny. T dengan Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri Di
RSUP Dokter Kariadi Semarang ini telah dipertahankan di depan dewan penguji pada
tanggal xx xxxxxxx xxxx (menyesuaikan)
Dewan Penguji
Mengetahui,
Ketua Prodi DIII Keperawatan Blora
LEMBAR PENGESAHAN
48 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Laporan Karya Tulis Ilmiah oleh Akbar Tanjung, NIM 1.1.30328, dengan judul
Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny. T dengan Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri Di
RSUP Dokter Kariadi Semarang ini telah dipertahankan di depan dewan penguji pada
tanggal xx xxxxxxx xxxx (menyesuaikan)
Dewan Penguji
Mengetahui,
Ketua Prodi DIII Keperawatan Blora
KATA PENGANTAR
49 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur ke hadlirat Alloh SWT, atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis mampu menyelesaikan laporan Karya Tulis Ilmiah tentang Asuhan
Keperawatan Pada Klien Ny. T dengan Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri Di RSUP Dokter
Kariadi Semarang sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Penulis menyadari bahwa kegiatan penulisan ini dapat diselesaikan berkat adanya
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan
rasa hormat dan terima kasih kepada Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang atas
dukungan dana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian ini, Ketua Jurusan
Keperawatan, Ketua Program Studi Diploma III Keperawatan xxxxxxxx (menyesuaikan),
Direktur RSUP Dokter Kariadi Semarang, dan klien yang dengan sukarela berpartisipasi
dalam asuhan keperawatan.
Peneliti berharap semoga hasil penulisan ini dapat memberikan manfaat khususnya
untuk pengelolan klien dengan masalah nyeri karena kanker payudara stadium III. Penulis
menyadari bahwa laporan Karya Tulis Ilmiah masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
masukan dan kritik untuk perbaikan penulisan karya ilmiah pada masa mendatang sangat
penulis harapkan.
Catatan:
1. Kata pengantar pada proposal KTI maka penulisannya menggunakan kata proposal Karya Tulis Ilmiah; sedang
pada laporan akhir dituliskan laporan Karya Tulis Ilmiah;
2. Untuk penyampaian penghargaan pada pihak-pihak yang mendukung terhadap penyelesaian penulisan proposal
KTI maupun laporan KTI dapat dituliskan dengan cara narasi (seperti contoh) atau menggunakan angka arab (1, 2,
3, dst.) yang dituliskan berurutan ke bawah. INGAT TIDAK BOLEH SEMBARANG ORANG MASUK
DALAM KATA PENGANTAR, misalnya seseorang yang selalu setia mendampingi.... dll.
50 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PONCOL KOTA
SEMARANG
Abstrak
51 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Linda Lestari1, Sri Eni Setiyowati2, Sri Widiyati2
1
Student of D III of Semarang Nursing Study program
2
Lecturer of Nursing Department of Poltekkes Kemenkes Semarang
Email : lindakemon55@gmail.com
Abstract
52 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
HALAMAN JUDUL ............................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ............................ iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL (JIKA ADA) ............................................................... viii
DAFTAR GAMBAR (JIKA ADA) ......................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A.Latar Belakang ............................................................................ 1
B.Tujuan ......................................................................................... 2
C.Manfaat ......................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 4
A.Kanker Payudara Stadium III .......................................................... 4
B.Nyeri Pada Kanker Payudara Stadium III ...................................... 6
C.Pengelolaan Nyeri Pada Kanker Payudara Stadium III .................. 10
D.Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Kanker Payudara Stadium III .... 12
.
1. Pengkajian ............................................................................ 12
2. Diagnosis ............................................................................ 13
3. Perencanaan ............................................................................ 15
4. Implentasi ............................................................................ 16
5. Evaluasi ............................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
53 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
HALAMAN SAMPUL ............................................................................. i
HALAMAN JUDUL ............................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ............................ iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL (JIKA ADA) ............................................................... ix
DAFTAR GAMBAR (JIKA ADA) ......................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A.Latar Belakang ............................................................................ 1
B.Tujuan ......................................................................................... 2
C.Manfaat ......................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 4
A.Kanker Payudara Stadium III .......................................................... 4
B.Nyeri Pada Kanker Payudara Stadium III ...................................... 6
C.Pengelolaan Nyeri Pada Kanker Payudara Stadium III .................. 10
D.Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Kanker Payudara Stadium III .... 12
.
BAB III METODA ...................................................................................... 19
A.Rancangan Penelitian .......................................................................... 19
B.Subjek Penelitian ................................................................................... 19
C.Tempat dan Waktu ............................................................................ 19
D.Variabel dan Definisi Operasional Variabel ..................................... 20
E.Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 20
F.Teknik Analisis Data ............................................................................ 21
G.Etika Penelitian ..................................................................................... 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 23
A.Hasil .................................................................................................... 23
B.Pembahasan ....................................................................................... 25
1. Pengkajian ............................................................................ 25
2. Diagnosis Keperawatan .................................................................. 27
3. Perencanaan ............................................................................ 28
4. Implementasi ............................................................................ 30
5. Evaluasi ............................................................................ 33
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 35
A.Simpulan ............................................................................................... 35
B.Saran ............................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
54 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1 Klasifikasi Pengobatan Tuberkolosa........................................................................ 10
1.2 Klasifikasi Hipertensi.................................................................................................
..................................................................................................................................... 15
55 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Lampiran 10 : Contoh daftar gambar
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
56 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Lampiran 11 : Contoh daftar lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
57 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Lampiran 12 : Contoh daftar singkatan
DAFTAR SINGKATAN
DM : Diabetes Mellitus
PYAR : People Year At Risk
WHO : World Health Organisation
Posbindu PTM : Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
GERMAS : Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
PISPK : Program Indonesia Sehat melalui Pemberdayaan Keluarga
FCC : Family Centered-Care
IGT : Impaired Glucose Tolerance
GPPAQ : General Practice Physical Activity Questionnaire
GLUT : Glucose Transporter
TRA : Theory of Reasoned Action
TPB : Theory of Planned Behavior
FGD : Focused Group Discussion
PBC : Perceived Behavior Control
ACCH : Association for the Care of Children Health
FACIT-Sp : Functional Assessment of Chronic Illness Therapy-
Spiritual Wellbeing
ICV : Index of Content Validity
GOD-PAP : Glucose Oxydase – Phenol Amino Peroxydase
ANOVA : Analysis of Variance
ATP : Adenosine Triphospate
58 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Lampiran 13 : Contoh daftar pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, J.E., & Valentine, W. L. (1994). The Preparation of articles for publication in the
376.
Calfee, R.C., & Valencia, R. R. (2001). APA guide to preparing manuscripts for Journal
CATATAN PENTING:
1. Perhatikan konsistensi penulisan daftar pustaka mencakup urutan penulisan, penulisan
nama pengarang, tahun (apakah berkurung / tidak), judul penelitian (ditulis miring – ketika
bukan dari jurnal), lokasi publikasi: nama publisher. Jika dari jurnal maka ada nama jurnal
(ditulis miring), plus nomor, volume dan halaman.
2. Spasi seharusnya diatur sesuai dengan kesepakatan.
3. Jika menggunakan cara manual harus dicek apakah yang ada di kutipan sudah dituliskan di
daftar pustaka begitu juga sebaliknya.
59 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Lampiran 14: Ukuran bidang pengetikan
1 cm
4 cm
AREA PENGETIKAN 3 cm
1 cm
3 cm
60 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Lampiran 15: Contoh penjilidan laporan KTI
KARYA TULIS
ILMIAH
JUDUL Halaman
Sampul KTI
(lihat Contoh)
NAMA
NIM
LOGO
TAHUN
61 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Lampiran 16: Contoh Form CV (Curriculum vitae).
1. Nama Lengkap :
2. NIM :
3. Tanggal Lahir :
4. Tempat Lahir :
5. Jenis Kelamin :
6. Alamat rumah: a. Jalan :
b. Kelurahan :
c. Kecamatan :
d. Kab / kota :
e. Propinsi :
7. Telpon: a. Rumah :
b. HP :
c. E-mail :
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Pendidikan Diploma III Keperawatan Blora
2. Pendidikan SLTA di ........, lulus tahun ......
3. Pendidikan SLTP di ........, lulus tahun ......
4. Pendidikan SD di ........, lulus tahun ......
Blora, ............................2020
Akbar Tanjung
NIM 1.1.10463
62 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Lampiran 17: Lembar Bimbingan
LEMBAR BIMBINGAN
PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN – POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
Nama Mahasiswa :
NIM :
Nama Pembimbing :
Judul KTI :
Blora, ..........................................
.......................................................
Lampiran 17: Konversi Nilai
NIP.
63 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Lampiran 18: Kisaran Nilai
FM-POLTEKKES-SMG-BM-05-01/R0
64 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
BERITA ACARA UJIAN SIDANG
(PROPOSAL KTI / LAPORAN KTI)*
……………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………….
Dinyatakan :
LULUS / LULUS DENGAN REVISI*
LAYAK/TIDAK LAYAK *
Semarang,
Mahasiswa Ketua Penguji,
_____________ __________________
NIM. NIP.
Tim Penguji :
1 Ketua Penguji 1.
2 Penguji 1 2.
3 Penguji 2 3.
65 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
Nama Mahasiswa :
NIM :
Tempat Ujian :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji :
Tandatangan Penguji
66 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN XXXXXXX (menyesuaikan)
Nama Mahasiswa :
NIM :
Tempat Ujian :
Tanggal Ujian :
Nama Penguji :
Tandatangan Penguji
67 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
33. Simpulan berdasarkan hasil penelitian / pembahasan 3
34. Saran dibuat berdasarkan hasil simpulan / pembahasan 3
35. Saran bersifat operasional 3
F DAFTAR PUSTAKA
36. Kesesuaian penulisan daftar pustaka dengan panduan 2
37. Kesesuaian penulisan kutipan dengan panduan 2
38. Ketepatan penggunaan sumber primer 3
100
Blora,..................................
Penguji
68 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n
69 |B u k u P e d o m a n P e n u l i s a n K a r y a T u l i s I l m i a h D I I I K e p e r a w a t a n