Disusun Oleh:
(1856041018)
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Yusof, Permula, dan Pangil (2005) bahwa ada empat alasan mengapa
para wirausaha (entrepreneurs) penting di dalam masyarakat, yaitu: 1. Untuk
mendayagunakan faktor-faktor memproduksi seperti tanah, modal, teknologi,
informasi dan berbagai sumber daya manusia (SDM) di dalam memproduksi
tugas-tugas yang efektif (producing effective tasks); 2. Mengidentifikasi berbagai
peluang di dalam lingkungan dengan meningkatkan aktivitas yang akan
memberikan manfaat kepada setiap orang (beneficial to everyone); 3. Untuk
memilih pendekatan yang terbaik dalam mendayagunakan semua faktor produksi
agar supaya meminimalkan pemborosan di dalam berbagai kegiatan
kewirausahaan (minimize wastage in entrepreneurial activities); 4. Untuk
kemanfaatan generasi mendatang (benefit of the future generation).
1
masyarakat, tetapi juga wirausaha juga dibuktikan dapat berperan signifikan di
dalam mewujudkan kualitas diri masyarakat dan bangsa. Negara-negara yang telah
berhasil maju dan juga berhasil dalam meningkatkan kemakmuran rakyatnya
seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Amerika Serikat, Kanada,
Negara-negara Eropa Barat, Australia, Inggris, dan lain sebagainya disebabkan
oleh salah satu utamanya adalah karena Negara-negara tersebut memiliki banyak
wirausaha.
Bukti ini diperkuat lagi dengan hasil studi oleh Peter F. Drucker dalam
bukunya berjudul Innovation and Entrepreneurship yang deduktif oleh DR. Ir.
Ciputra dalam artikel beliau di SK Indopos dengan judul ‘Solusi Job Creation di
Tengah Krisis Global’ menemukan bahwa entrepreneur (wirausaha) mempunyai
peran yang besar di dalam menciptakan lapangan kerja di Amerika Serikat (AS)
dalam kurun waktu 1965-1985 sedangkan pada waktu tersebut kondisi ekonomi
AS sangat tidak menguntungkan yang disebut oleh Drucker sebagai the –nogrowth
economy. Drucker mengatakan, seperti yang dikutip oleh Ciputra (21 Februari
2009) sebagai “In no other peace time period has the United States created as
many new jobs, whether measured in percentage or in absolute number”.
Pada kondisi sekarang ini dapat dikatakan bahwa kunci kemakmuran adalah
wirausaha, dan wirausaha adalah sebuah profesi yang sangat menjanjikan bagi
kebaikan dalam kualitas hidup dengan meningkatkan daya beli. Daya beli tercipta
dengan tingginya pendapatan yang diperoleh sebagai akibat dari profesi yang
ditekuni. Karena itu, jika institusi – institusi tidak mampu menghasilkan lulusan
(pengusaha) yang mampu mandiri dan menciptakan lapangan kerja, maka di era
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Indonesia sebagai pengusaha pasa besar
akan terisi oleh orang – orang luar.
Dewasa ini sedang marak wabah corona hampir di seluruh penjuru dunia.
Semua masyarakat, mulai dari lapisan bawah sampai dengan lapisan atas panik
dikarenakan wabah corona semakin menggila. Pandemi Corona telah menyita
banyak perhatian dari berbagai pihak. Para akademisi, pakar ekonomi, politik, dan
tokoh agama pun ikut angkat bicara. Dampak corona terhadap perekonomian
masyarakat cukup signifikan. Bagi masyarakat yang bekerja sebagai Pegawai Sipil
Negara (PNS), juga para pekerja kantoran bisa melakukan pekerjaan dari rumah
(work from home), dan mendapatkan gaji tetap setiap bulannya. Bagi masyarakat
yang berprofesi sebagai pekerja harian dan pedagang keliling, PSBB cukup
berdampak terhadap penghasilan mereka. Ada di antara mereka yang di PHK
karena perusahaan tempat bekerja bangkrut sehingga mereka kehilangan pekerjaan
dan pendapatan.
Sebelum adanya wabah virus corona ini, orang-orang bebas berpergian hingga
larut malam. Seperti halnya para orang tua mencari nafkah, anak - anak
2
bersekolah, mahasiswa pergi ke kampus, liburan, shopping atau belanja bersama
keluarga ataupun teman. Akibat mewabahnya COVID-19, hal ini membuat banyak
orang enggan keluar dari rumah. Apalagi pemerintah mengeluarkan peraturan bagi
siapa yang berkeliaran di luar rumah akan dipenjarakan. Hal ini menjadikan
masyarakat benar-benar harus tinggal di dalam rumah (stay at home). Pengaruh
corona ini sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat, dimana peraturan atau
kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah tersebut tentu sangat berpengaruh
terhadap segala sisi kehidupan.
Bagi masyarakat yang memiliki modal, management, dan relasi yang sangat
banyak dapat membuka usaha di bidang kesehatan dan kebersihan lingkungan
yang sekarang ini menjanjikan keuntungan yang sangat besar. Namun tentunya
tidak semua orang bisa mendirikan perusahaan seperti yang sudah diuraikan di
atas karena keterbatasan kepemilikan modal usaha, dan relasi bisnis, sehingga
terciptalah jenis – jenis usaha yang dapat dilakukan oleh pebisnis pemula seperti
bisnis makanan dan minuman rumahan, bisnis makanan olahan yang dibekukan,
serta jasa logistik.
3
Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan kajian ilmiah mengenai “Pengaruh
Covid-19 Terhadap Motivasi Berwirausaha”.
B. Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Covid-19
a. Definisi Covid-19
5
Virus corona menyebar secara contagious. Istilah contagion mengacu pada
infeksi yang menyebar secara cepat dalam sebuah jaringan, seperti bencana atau
flu. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1546 oleh Giralamo
Fracastor, yang menulis tentang penyakit infeksius (Locher dalam (Mona,
2016). Dalam penyebaran secara contagious, elemen yang saling terhubung
dalam sebuah jaringan dapat saling menularkan infeksi.
B. Motivasi Berwirausaha
a. Definisi Motivasi
6
Istilah motivasi berasal dari kata Latin “movere” yang berarti dorongan
atau menggerakkan. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan
daya dan potensi agar bekerja mencapai tujuan yang ditentukan (Hasibuan:
2006-141). Motivasi memiliki kecenderungan untuk memaksa seseorang ikut
serta dalam aktivitas yang mengarah pada tujuan dalam pekerjaan sebagai suatu
kepuasan, perasaan senang, atau keinginan untuk mencapai tujuan dari suatu
pekerjaan.
Jenis – jenis motivasi menurut Davis dan New Strom (1996) adalah
prestasi, afiliasi, kompetensi, dan kekuasaan.
7
melakukan pekerjaan dengan baik karena kepuasan batin yang mereka
rasakan dari melakukan pekerjaan itu dan penghargaan yang diperoleh dari
orang lain.
4. Motivasi kekuasaan (power motivation), adalah dorongan untuk
mempengaruhi orang-orang dan mengubah situasi. Orang-orang yang
bermotivasi kekuasaan ingin menimbulkan dampak dan mau memikul resiko
untuk melakukan hal itu. 18 Penjelasan di atas dapat ditarik sebuah garis
merah bahwa motivasi adalah suatu dorongan dari dalam diri manusia
maupun dari dorongan dari pihak luar untuk mencapai suatu tujuan yang
diinginkan.
1. Motivasi Internal, adalah motivasi yang dibangkitkan dari dalam diri sendiri,
dimana tenaga kerja dapat bekerja karena tertarik dan senang dengan
pekerjaannya, kepuasan dan kebahagiaan dalam dirinya. Yang termasuk
dalam motivasi internal antara lain:
a. Kebutuhan
b. Keinginan
c. Kerjasama
d. Kesenangan kerja
e. Kondisi karyawan
f. dorongan
2. Motivasi Eksternal, adalah motivasi yang berasal dari luar. Yang termasuk
dalam motivasi eksternal adalah:
a. Imbalan (gaji) Adalah suatu nilai yang diterima seseorang, karena telah
melakukan sesuatu aktivitas dimana seseorang tidak secara langsung ada
ikatan kontrak atau suatu perjanjian lainnya. Imbalan ini bisa berupa upah
(wage) atau gaji (salary) (Mathis, 2006).
b. Harapan Adalah keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhan diri
sendiri dengan penggunaan kemampuan maksimal, keterampilan dan
potensi.
c. Insentif (bonus) Adalah suatu nilai yang diterima seseorang karena telah
melakukan suatu aktivitas dimana seseorang tersebut secara langsung ada
ikatan kontrak perjanjian. Contohnya upah lembur dan bonus.
d. Definisi Wirausaha
8
dari bahasa Prancis, yaitu entreprendre yang mengandung makna to undertake
yang berarti mengerjakan atau berusaha atau melakukan suatu pekerjaan.
Ronstadt dalam (Kuratko dan Hodgetts 1989 p.6) menjelaskan bahwa the
entrepreneur is one who undertakes to organize, manage, and assume the risks
of the business, yang berarti bahwa seorang wirausaha adalah seseorang yang
berupaya untuk mengatur, mengelola, serta bersedia menanggung risiko dari
suatu usaha. Menurut Say (dalam Rusdayanto, 2009) wirausahawan adalah
orang yang mampu melakukan koordinasi, organisasi, dan pengawasan.
9
Menurut Suryana (2006:18) Minat wirausaha adalah kecenderungan hati
dalam diri seseorang untuk tertarik menciptakan suatu usaha yang kemudian
mengorganisir, mengatur, menanggung resiko dan mengembangkan usaha yang
diciptakannya.
Semakin besar seseorang pada kemampuan diri sendiri, semakin besar pula
keyakinanya terhadap kesanggupan mendapatkan hasil dari keputusanya dan
semakin besar keyakinanya untuk mencoba apa yang dilihat orang lain
beresiko.
Wabah virus corona yang muncul sejak awal tahun ini dan bermula dari
Wuhan, China, sekarang sudah menyebar hampir ke seluruh dunia hanya dalam
waktu kurang dari tiga bulan. Dampak corona betul-betul telah melumpuhkan
ekonomi tidak hanya Indonesia tetapi juga dunia.
10
Sejumlah pengusaha di Indonesia telah menjadi korban dahsyatnya virus
corona, terlebih industri perhotelan dan restoran. Tidak sedikit pengusaha hotel
dan restoran yang merasakan dampak dari pandemi ini. Bahkan ada beberapa
perusahaan harus melakukan efisiensi besar-besaran, hingga pemutusan
hubungan kerja (PHK). Di Indonesia, pariwisata menjadi sektor yang paling
terdampak dari dahsyatnya virus corona. Berdasarkan data Perhimpunan Hotel
dan Restoran Indonesia (PHRI), kerugian yang harus diterima sektor pariwisata
khususnya hotel dan restoran sampai saat ini sudah mencapai US$ 1,5 miliar.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Merabaknya wabah virus corona saat ini membuat pemerintah dan masyarakat
pada umumnya panik akan dampak yang ditimbulkannya. Virus yang dapat
menyebar dengan sangat cepat ini menyebabkan beberapa negara harus melakukan
tindakan lockdown atau larangan bepergian kepada masyarakatnya dan larangan
masuk untuk turis – turis luar serta larangan keluar rumah atau Social Distancing.
Hal ini berakibat besar pada perekonomian negara. Akibat pandemi ini, sebagian
besar sektor usaha mengalami kerugian besar hingga mengharuskan mereka untuk
melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara terpaksa. Himbauan untuk
tetap di rumah pun membatasi gerak – gerik masyarakat sehingga berdampak pada
banyaknya usaha kecil – menengah yang harus tutup.
B. Saran
2. Bagi masyarakat agar mencari solusi untuk diri sendiri agar dapat tetap
memenuhi kebutuhan hidup seperti memulai berwirausaha atau melanjutkan
usaha yang sudah ada dengan menciptakan inovasi baru yang sejalan dengan
situasi yang ada saat ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ekonomi, F., Negeri, U., & Malang, J. L. S. (2002). Program Pendidikan Wirausaha
Berwawasan Gender Berbasis Jasa Boga di Pesantren Salaf. 2001, 1–10.
Ekonomi, F., Negeri, U., & Malang, J. L. S. (2002). Program Pendidikan Wirausaha
Berwawasan Gender Berbasis Jasa Boga di Pesantren Salaf. 2001, 1–10.
Frinces, H. (2010). Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 7 Nomor 1, April 2010.
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, 7(April), 58–81.
Hanoatubun, S., Kristen, U., Wacana, S., & Indonesia, P. (2020). Universitas
muhammadiyah enrekan. 2, 146–153.
Mona, N. (2020). Konsep Isolasi Dalam Jaringan Sosial Untuk Meminimalisasi Efek
Contagious ( Kasus Penyebaran Virus Corona Di Indonesia). Jurnal Sosial
Humaniora Terapan, 2(2), 117–125.
Rakib, M., Yunus, M., & Amin, N. (2018). Creative Industry Development Based on
Entrepreneurship Training in Developing Local Economy in Parepare City.
13
OIKOS Jurnal Kajian Pendidikan Ekonomi Dan Ilmu Ekonomi, II(c), 32–45.
https://doi.org/10.23969/oikos.v2i1.923
Ratnah, S., Tawe, A., Akbar, A., & Rakib, M. (2018). The Effect of Entrepreneurial
Learning on Business Performance : A Study on Micro , Small and Medium
Precious Metal Craft Enterprises in South Sulawesi. 20(1), 60–65.
https://doi.org/10.9790/487X-2001086065
Rauf, R., Tawe, A., & Rakib, M. (2017). The Work Performance Analysis of Sea
Fishing in Kolaka Regency. 7(1), 433–441.
Rohmah, S. N., & Syari, F. (2020). Adakah Peluang Bisnis di Tengah Kelesuan
Perekonomian Akibat Pandemi Coronavirus Covid-19 ? 4, 63–74.
Suharti, L., & Sirine, H. (2012). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Niat
Kewirausahaan (Entrepreneurial Intention). Jurnal Manajemen Dan
Kewirausahaan, 13(2). https://doi.org/10.9744/jmk.13.2.124-134
Widayati, E., Yunaz, H., Rambe, T., Siregar, B. W., Fauzi, A., & Romli, . . (2019).
Pengembangan Kewirausahaan Dengan Menciptakan Wirausaha Baru Dan
Mandiri. JMBI UNSRAT (Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis Dan Inovasi
Universitas Sam Ratulangi)., 6(2), 98–105.
https://doi.org/10.35794/jmbi.v6i2.26181
14