Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dibuat Oleh :
Agung Pangestu
1501025098
Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Univesitas Mulawarman
Tugas I
PENILAIAN KERJA
Pengertian Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah suatu proses atau
kegiatan yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok dalam sebuah
perusahaan untuk mengevaluasi dan mengomunikasikan bagaimana karyawan
melakukan pekerjaan dengan cara membandingkan hasil pekerjaannya dengan
seperangkat standar yang telah dibuat dalam suatu periode tertentu yang
digunakan sebagai dasar pertimbangan suatu kegiatan.
Menurut Sastrohadiwiryo (2002), penilaian kinerja adalah suatu kegiatan
yang dilakukan manajemen/penyelia penilai untuk menilai kinerja tenaga kerja
dengan cara membandingkan kinerja atas kinerja dengan uraian/deskripsi
pekerjaan dalam suatu periode tertentu biasanya setiap akhir tahun.
Menurut Mathis dan Jacson (2006), penilaian kinerja adalah proses
mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika
dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian mengomunikasikan
informasi tersebut kepada karyawan.
Menurut Byras dan Rue (2006), penilaian kinerja adalah proses
mengevaluasi dan mengomunikasikan bagaimana karyawan melakukan pekerjaan
dan menyusun rencana pengembangan kepada para karyawan itu sendiri.
Metode penilaian kinerja berorientasi masa depan berfokus pada kinerja masa
mendatang dengan mengevaluasi potensi karyawan atau menetapkan sasaran
kinerja di masa mendatang secara bersama-sama antara pimpinan dengan
karyawan. Metode penilaian kinerja berorientasi masa depan mencakup:
a. Bias penilai
Kesalahan yang sering terjadi adalah pada si penilai. Bias penilai tersebut
biasanya tidak ada pekerjaan, akan tetapi biasanya pada karakteristik pribadi,
seperti usia, jenis kelamin, senioritas, suku/agama, kedekatan dengan pimpinan
dan lainnya. Manajemen perlu menghilangkan bias-bias pengawas terhadap
individu bawahan atau menangkal bias tersebut selama proses penilaian.
b. Hallo effect
Hallo effect adalah opini pribadi atau subyektifitas penilaian terhadap yang
di nilai. Hal ini dapat terjadi karena penilaian performance yang sesaat. Sebagai
contoh, jika seorang penilai menyukai seorang karyawan, maka opini tersebut bisa
jadi mengalami distorsi estimasi terhadap kinerja karyawan itu. Masalah ini sering
meringankan atau memberatkan ketika para penilai harus menilai karakter
kepribadian teman-teman mereka, atau seseorang yang sangat tidak disukainya.
c. Central tendency
d. Leniency (kelunakan)
e. Strictness (keketatan)
Strictness adalah penilaian kinerja dilakukan secara ketat. Kadang-kadang
penilai akan memberikan penilaian yang rendah terhadap kinerja seseorang,
meskipun sebenarnya beberapa karyawan kinerjanya di atas rata-rata. Bias-bias
keketatan dan kemurahan hati ini dapat di kendalikan atau di hitung dengan 2 cara
: (1) dengan mengalokasikan nilai-nilai kedalam distribusi yang dipaksakan
(forced distribution), dimana bawahan-bawahan di bagi menurut distribusi nomor,
atau (2) dengan mengurangi ambiguitas skala-skala penilaian itu sendiri.
Pengurangan ambiguitas ini dilakukan dengan memperbaiki definisi-definisi dari
dimensi-dimensi dan menyediakan definisi-definisi untuk berbagai poin skala.
f. Recency
TUGAS II
PROMOSI & DEMOSI
PROMOSI
DEMOSI
TUGAS III
Solusi :
PELATIHAN
PENGEMBANGAN
MOTIVASI
Pengertian Motivasi
kerja yaitu :
Kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni rasa aman dari ancaman
kecelakaan dan keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan. Kebutuhan ini
mengarah kepada dua bentuk yakni kebutuhan akan keamanan jiwa terutama
keamanan jiwa di tempat bekerja pada saat mengerjakan pekerjaan dan kebutuhan
akan keamanan harta di tempat pekerjaan pada waktu bekerja.
1) Prinsip partisipasi
Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan ikut
berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin.
2) Prinsip komunikasi
Proses Motivasi
berikut:
Kebutuhan Timbulnya Doro Upaya Kebutuhan Kete-
yang ketegangan mencari n
dipuaska gangan
dirasakan ngan berkurang
tugasnya.
Salemba Empat.
Byars, L.L. dan Rue, L.W. 2006. Human Resource Management. Ney
Cendekia.
Ghalia Indonesia.
http://www.scribd.com/doc/75
Gramedia, Jakarta.
Gramedia, Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia (edisi revisi).
Mathis, Robert dan Jackson, John. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Nostrand Co.