Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen Pembimbing :
Ansar Prayudi, M.Pd.I
Disusun oleh :
Ridlotul Sasmita Ningrum
1
Kata Pengantar
2
DAFTAR ISI
3
BAB I PENDAHULUAN
* Latar belakang
Pendidikan di abad ke-21 menunjukkan terjadinya dikotomi antara
pendidikan barat yang cenderung sekuler dan pendidikan Islam yang terkungkung
dalam dogma yang kaku. Menyadari kekeliruan tersebut, muncul paham yang
berusaha mengintegrasikan Islam dan pengetahuan atau biasa disebut Islamisasi
ilmu pengetahuan yang berujung pada internalisasi nilai-nilai Islam dalam ilmu
modern (Kurniawan & Mahrus, 2011, p. 284). Pendidikan Islam menurut Zakiah
Daradjat merupakan pendidikan yang lebih banyak ditujukan kepada perbaikan
sikap mental yang akan terwujud dalam perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri
maupun orang lain yang bersifat teoretis dan praktis (Daradjat, 1996, p. 25).
Pesantren sebagai lembaga resmi pendidikan Islam di Indonesia mempunyai
peranan penting dalam membangun pendidikan Indonesia secara kesuluruhan. Di
abad ke-21, era globalisasi, pendidikan Islam menemukan berbagai macam
problematika seperti:
5
Dalam hal ini pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam
kehidupan manusia, karena pendidikan adalah sarana yang dapat membentuk
sumber daya manusia yang handal, mampu memecahkan berbagai persoalan
kehidupannya, berkaitan dengan hal tersebut sekolah harus mampu mengantarkan
peserta didik menjadi seorang yang bisa menerapkan pengetahuan, memiliki sikap
dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia selain sudah
mencapai kemajuan, pada segi market. Minat dan selera madrasah sudah sangat
tinggi, terlihat dari animo masyarakat yang sudah banyak menitipkan anak-
anaknya ke lembaga ini. Kepercayaan masyarakat terhadap madrasah ini memang
sudah tidak dapat dipungkiri, mungkin madrasah pada sisi tertentu memiliki nilai
lebih. Nilai lebih tersebut karena madrasah memiliki kurikulum yang kalkusi mata
pelajarannya berimbang antara mata pelajaran agama dengan mata pelajaran
umum, sehingga dianggap memuaskan orang tua untuk menyiapkan masa depan
anak-anaknya dalam kehidupan mendatang yang lebih baik. Walaupun demikian
madrasah dihadapkan dengan tantangan berat lainnya terkait dengan dunia kerja
dan kompetesi kreatif (competitive creative), yang semakin hari semakin
meningkat yang menuntut meningkatan kualitas dunia kerja dan skill dalam
kehidupan generasi muda serta alumni pendidikan. Selain itu, lembaga Perguruan
Tinggi saat ini memerlukan kualitas tinggi untuk dapat masuk atau mengikuti tes
seleksi agar dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya sesuai dengan disiplin yang
ada. Oleh karenanya alumni madrasah dituntut untuk memiliki standar nilai yang
baik agar dapat bersaing dengan alumni-alumni sekolah-sekolah lainnya.Alumni
madrasah harus siap menghadapi segala tantangan dunia kerja, dan masa depan
kehidupan yang lebih jauh. Oleh karena itu madrasah dituntut untuk menyiapkan
generasi dengan komponen ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, humaniora,
dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban yang terkait dengan
fenomena kehidupan.8Menurut Soegarda, pendidikan sekarang sebaiknya tetap
berpegang pada nilai-nilai luhur yang sudah lama dijunjung tinggi dan mengakar
dalam sikap dan prilaku sehari-hari. Yaitu nilai-nilai karakter mulia, kesantunan,
disiplin, kejujuran, toleransi, dan kebersamaan. Melihat kondisi madrasah saat ini
walaupun sudah melangkah maju tetapi masih banyak yang mesti diperbaiki mulai
dari aspek sistem pendidikannya yang masih belum jelas, gap antara ideal
kurikulum dan penerpannya masih tinggi, manajemen, kualitas guru, sarana dan
prasarana, lingkungan sekolah, metode dan pendekatan dan evaluasi. Memang
harus diakui, bahwa di lain pihak kemajuan yang dicapai madrasah sampai saat ini
6
cukup menggembiarakan, terutama madrasah yang dikelolah oleh Kementerian
Agama, dan madrasah yang dikelolah oleh pihak swasta yang bonafit, maupun
madrasah yang tumbuh di pesantren-pesantren terutama di kota-kota besar yang
tersebar di Indonesia. Madrasah-madrasah tersebut dalam catatannya banyak yang
sudah unggul, dan berprestasi. Walaupun memang dalam sisi lain, madrasah-
madrasah swasta yang dikelolah masyarakat masih banyak yang lemah terutama
karena terkendala biaya, guru-gurunya yang masih tumpang tindih, kualitas
gurunya masih banyak yang bersetrata sekolah menengah atas, prasarananya yang
kurang memadai, lingkungan sekolah yang belum sehat, kesejahteraan guru yang
kurang. Faktor penyebab ini memang faktor klasik minimnya biaya, sedangkan
aliran bantuan dari pihak pemerintah masih sangat terbatas. sehingga untuk
membangun dan merenovasi serta,mengembangkan sistem pendidikan madrasah
masih dirasakan terhambat. Dengan melihat sisi kelebihan madrasah dan
kekurangan madrasah saat ini sebagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia jika
dihubungan dengan posisinya dalam meningkatakan kualitas sumber daya insani
masih perlu dipertanyakan, sehingga lebih menarik untuk dikaji lebih jauh. Dengan
beberapa kenyataan dan alasan tersebutlah sehingga peneliti tertarik untuk
memperdalam kajian dengan memfokuskan pada tema: DinamikaMadrasah dalam
Era Global Respon Madrasah Menciptakan Sumber Daya Insani Berwawasan
Global.
*Rumusan masalah
sudut sosiologis?
7
* Tujuan Penelitian
3. Untuk mengetahui lebih jauh upaya madrasah menciptakan sumber daya insani
yang berwawasan global !
* Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini dapat berbentuk teoritis, metodologis, dan praktis
sebagaimana dibawah ini:
Kegunaan secara teoritis, bahwa hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi ide, gagasan, teori- teori yang bekaitan dengan perubahan sosial,
tentang madrasah dan globalisasi dalam upaya mewujudkan sumber daya insani
produktif.
BAB I
PEMBAHASAN
Tantangan yang akan dihadapi oleh pendidikan Islam pada masa yang akan datang,
menurut Said Ismail Ali, bahwa umat Islam:
9
1. Kurang mampu menyeleksi informasi dan teori-teori mana yang maslahat untuk
diaplikasi dan mana pula yang tidak.
2. Gaya hidup hedonis, konsumtif dan fantatif akibat pengaruh era globaliosasi dan
era informasi.
Secara eksternal, kita pun menghadapi persaingan yang seakin ketat dalam era
globalisasi. Globalisasi tidak hanya akan berlangsung dalam bidang ekonomi,
tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan lainnya terutama budaya. Globalisasi
budaya yang arusnya makin deras akan membawa berbagai perubahan fundamental
yang lebih komplek dibandingkan dengan globalisasi ekonomi. Kompleksitas itu
timbul akibat masuknya berbagai budaya dari luar yang berinteraksi secara
langsung dengan budaya bangsa kita yang ragamnya begitu besar. Pada gilirannya,
transformasi budaya merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dipungkiri.
Transforasi tersebut dipercepat oleh perkembangan teknologi. Melalui kemajuan
teknologi, terutama teknologi komunikasi dan informasi, penetrasi budaya
internasional itu semakin luas dan intensif.
Tidak semua informasi yang masuk itu sesuai dengan ilai-nilai agama dan
norma-norma budaya kita, bahkan tidak mustahil banyak yang membahayakan dan
mnegancam budaya dan kepribadian luhur bangsa. Ada gejala umum sebagai
dampak negatif globalisai yang harus kita waspadai.
13
BAB III PENUTUPAN
* Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
Fazlur Rahman, Major Themes of The Quran, ter. Mahyudin, Anas, Tema-Tema
Pokok al-Quran, (Pustaka: Bandung, 1983), hlm: 67
Ary Gunawan, H., Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Renika Cipta, 2000, hal. 46.
15
Imam Bernadib, Filsafat Pendidikan Islam, Sistem dan Metode,Op. Cit., 1998: 22.
16