Anda di halaman 1dari 7

Resume : Awan

Uap air yang fasanya gas dapat terlihat oleh kita karena uap air tersebut telah
mengalami proses kondensasi sehingga berubah fasa lagi menjadi cair.
Awan berisi clouds droplets (titik air yang sangat kecil yang melayang-layang di
angkasa)

I. Pembentukan Awan
 Awan terbentuk jika :
1. Memiliki inti kondensasi yaitu debu, aerosol, dan garam.
2. Suhunya mencapai dew point (titik embun), dimana kelembapannya 100%.
Ketika suhunya melebihi dew point maka uap air akan jenuh dan berubah
menjadi air dan terbentuklah awan.
3. Adanya atmospheric lifting. Atmospheric lifting terbagi menjadi :
a. Convectional lifting (pengangkatan konveksi)
 Dalam meteorologi, konveksi mengacu terutama pada gerakan
atmosfer dalam arah vertikal.
 Ketika bumi dipanaskan oleh matahari, gelembung udara panas
(disebut termal) naik ke atas dari permukaan yang hangat. Suatu
panas mendingin saat ia naik dan menjadi encer karena
bercampur dengan udara di sekitarnya, kehilangan sebagian daya
apung (kemampuannya untuk naik).
 Sebuah paket udara akan naik secara alami jika udara di dalam
paket lebih hangat daripada udara sekitarnya (seperti balon udara
panas). Oleh karena itu, jika udara dingin hadir di udara yang
hangat dengan tingkat yang lebih rendah, termal dapat naik ke
ketinggian yang sangat tinggi sebelum kehilangan daya apung
mereka.
Proses Convectional Lifting

 Awan yang terbentuk dari convectional lifting adalah awan


kumulus.
 Di lintang tinggi, convectional lifting terjadi selama musim
panas.
b. Orographic Lifting (pengankatan karena halangan)
 Massa udara dipaksa naik karena adanya gunung
 Hujan terjadi di atas gunung

 Ketika massa udara dipaksa naik maka massa udara akan jenuh
karena suhu semakin tinggi.

 Pada bagian rain shadow terdapat angin cinok yang sifatnya


panas dan kering.
c. Frontal Lifting
 Frontal lifting adalah pengangkatan yang disebabkan karena
adanya front.
 Front dibagi menjadi 2 yaitu front panas dan front dingin.
 Front dingin adalah front yang terbentuk karena massa udara
dingin terdorong ke arah udara yang lebih hangat.
 Front panas adalah front yang terbentuk karena massa udara
panas bertiup di atas udara dingin.
 Front dingin biasanya mengakibatkan cuaca menjadi buruk.
Karena awan yang dihasilkan dari pengangkatan akibat front
dingin adalah awan cumulonimbus. Massa udara panas lebih
ringan sehingga dia lebih mudah terangkat dan membentuk awan-
awan vertikal seperti awan kumulus.
 Front panas biasanya mengakibatkan cuaca cerah. Awan yang
dihasilkan dari pengangkatan oleh front panas diantaranya cirrus,
cirrostratus, stratus, altostratus, dll.

II. Klasifikasi Awan

 Secara umum, awan terbagi menjadi 4 yaitu :


1. Awan cirrus
2. Awan cumulus
3. Awan stratus
4. Awan nimbus
 Awan juga di klasifikasikan berdasarkan sub kategorinya. Sub kategori
pengklasifikasian awan yaitu :
1. Genera (umum)
2. Species
3. Varietas
4. Suplement features and accesory
5. Mother clouds
6. Meteor
 Macam-macam awan secara umum (berdasarkan generanya) yaitu :
1. Cirrus
2. Cumulus
3. Stratus
4. Cumulonimbus
5. Nimbostratus
6. Cirrostratus
7. Cirrocumulus
8. Stratocumulus
9. Altostartus
10. Altocumulus
 Macam-macam awan berdasarkan spesiesnya :
 Calvus
Spesies ini dimiliki oleh awan cumulonimbus. Perhatikan gambar di bawah
ini.

 Capillatus
Spesies ini dimiliki oleh awan cumulonimbus. Perhatikan gambar di bawah
ini.

 Caastellanus
Spesies ini dimiliki oleh awan (a) stratocumulus, (b) altocumulus, (c)
cirrocumulus, dan (d) cirrus. Perhatikan gambar di bawah ini.

(a) (b)

(c) (d)
 Congestus
Spesies ini dimiliki oleh awan cumulus. Perhatikan gambar di bawah ini.

 Fibratus
 Floccus
 Fractus
 Humilis
 Lenticularis
 Mediocris
 Nebulosus
 Spissatus
 Stratiformis
 Uncinus
 Macam-macam awan karena orographic lifting yaitu :
 Cap cloud
 Banner cloud : ketika menaiki halangan
 Rotor cloud : karena adanya turbulensi
 Antrophogenic clouds adalah awan yang muncul akibat ulah manusia. Contoh
dari awan antrophogenic yaitu :
1. Fumulus : awan yang muncul di atas cerobong asap
2. Contrail : awan yang muncul karena bekas adanya pesawat. Misalnya
pesawat jet.
 Awan juga diklasifikasikan berdasarkan ketinggiannya yaitu :
1. Awan rendah
Yang termasuk ke dalam kategori awan rendah yaitu :
a. Awan stratus (St)
b. Awan nimbostratus (Ns)
c. Awan stratocumulus (Sc)
2. Awan menengah
Yang termasuk ke dalam kategori awan menengah yaitu :
a. Awan altostratus (As)
b. Awan altocumulus (Ac)
3. Awan tinggi
Yang termasuk ke dalam kategori awan tinggi yaitu :
a. Awan cirrus (Ci)
b. Awan cirrostratus (Cs)
c. Awan cirrocumulus (Cc)
4. Awan vertikal
Yang termasuk ke dalam kategori awan vertikal yaitu :
a. Awan cumulus (Cu)
b. Awan cumulonimbus (Cb)

Tetes air yang memiliki diameter 1 mm maka tetes tersebut akan jatuh ke bumi.
Jika tetes awan (clouds droplets) kelembapannya kurang dari 90% maka tetes
tersebut akan menguap.
Tetes awan memiliki jari-jari 5 – 20 mikrometer dan memiliki kecepatan aliran
yang sangat cepat.
Awan yang dapat menimbulkan hujan antara lain :
11. Nimbostratus
12. Cumulonimbus
13. Stratocumulus : hujannya berupa virga ( hujan yang belum sampai jatuh ke
bumi).

III. Presipitasi

 Terjadi karena adanya kondensasi


 Rain drops typically 0,5 mm diameternya
 Agar cloud droplet bisa menjadi rain drops maka dibutuhkan coalescence
(tumbukan antar titik awan) agar dapat melawan up draftnya. Large droplet jatuh
lebih cepat daripada small droplet. Karena ada updraft maka droplet tersebut
akan naik dan bertabrakan dengan droplet lainnya. Setelah bertabrakan, karena
ada down draft dia akan turun dan naik lagi karena ada up draft. Begitu terus
sehingga terbentuklah bola besar.

Anda mungkin juga menyukai