Penggunaan Fungsi
Non-Linear Dalam Ekonomi
Drs. Wahyu Widayat, M.Ec
PENDAHULUA N
P ada bab sebelumnya telah dibahas tentang fungsi permintaan dan fungsi
penawaran yang merupakan fungsi linear. Secara grafis, fungsi permintaan
dan penawaran dapat ditunjukkan juga oleh fungsi non-linear
seperti berikut:
P
S
0 Q
Pada gambar di atas, sumbu vertikal menunjukkan harga (P) dan sumbu
horisontal menunjukkan jumlah (Q), sedang fungsi permintaan maupun
penawaran, keduanya ditunjukkan oleh garis lengkung. Mengingat bahwa
keinginan seseorang untuk membeli suatu barang akan bertambah bila
harganya turun dan keinginan seseorang untuk menjual suatu barang akan
bertambah bila harganya naik, maka dari gambar kedua kurva di atas dengan
mudah dapat ditebak bahwa kurva yang menurun adalah kurva permintaan
dan kurva yang menaik merupakan kurva penawaran. Kurva permintaan
dapat ditunjukkan oleh suatu bentuk parabola atau hiperbola, sedangkan
kurva penawaran dapat ditunjukkan oleh suatu bentuk parabola. Dalam ilmu
ekonomi, umumnya seseorang tidak akan meninjau harga dan jumlah barang
yang nilainya negatif, sehingga bagian kurva yang berlaku dan digunakan
adalah bagian kurva permintaan dan penawaran yang berada di kuadran satu.
Melalui gambar di bawah ini dapat dilihat bahwa kurva permintaan
dapat merupakan bagian dari parabola yang sumbunya dapat sejajar dengan
sumbu vertikal maupun sumbu horisontal dan kurvanya bisa terbuka ke atas
maupun ke bawah atau terbuka ke kiri maupun ke kanan. Meskipun demikian
setiap bentuk kurva ini mempunyai ciri-ciri sendiri yang satu sama lainnya
berbeda.
Untuk parabola yang sumbunya sejajar dengan sumbu P (sumbu
vertikal) bentuk persamaan umumnya dapat ditulis sebagai berikut:
(Q - h)2 = 4p (P - k)
P P
p<0
h≤ 0 p>0
k>0 (a) h>0
k≤ 0
0 Q 0 Q
P P
Pada gambar (a), parabola terbuka ke bawah berarti p < 0. Titik vertex
(h, k) terletak di kuadran kedua dan dapat pula di sumbu P. Ini berarti nilai h
≤ 0 dan k > 0.
Gambar (b) menunjukkan parabola yang terbuka ke atas. Parabola
macam ini mempunyai p > 0 dan titik vertex (h,k) yang terletak di kuadran
keempat atau dapat pula terletak di sumbu Q (sumbu horisontal) jadi h > 0
dan k ≤ 0. Ada dua potongan kurva yang terletak di kuadran pertama yaitu
bagian kurva yang menaik dan menurun. Namun untuk kurva permintaan
yang dipakai adalah potongan kurva yang menurun. Nilai Q yang berlaku
mempunyai batas yaitu 0 < Q < Q1, dan Q1 terletak pada potongan kurva yang
menurun.
Bentuk parabola yang ditunjukkan oleh gambar (c) dan (d) adalah
parabola yang sumbunya sejajar dengan sumbu Q (sumbu horisontal) dan
bentuk umumnya adalah
(P - k)2 = 4p(Q - h)
Pada gambar (c), parabola terbuka ke kiri yang berarti p < 0 dan titik
vertex terletak di kuadran keempat dan mungkin juga terletak di sumbu Q.
Titik vertex (h,k) di kuadran keempat ditunjukkan oleh h > 0 dan k < 0.
Gambar (d) adalah gambar parabola yang terbuka ke kanan dengan P
> 0. Titik vertex bisa berada di kuadran kedua dan dapat pula di sumbu P.
Titik vertex (h,k) yang berada di kuadran kedua, ditandai oleh nilai h ≤ 0
dan k > 0. Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa bagian parabola yang
berada di kuadran pertama ada dua potong, yakni bagian kurva yang menaik
dan potongan kurva yang menurun. Mengingat sifat kurva permintaan yang
selalu menurun, maka bagian kurva yang digunakan untuk kurva permintaan
adalah potongan parabola yang menurun. Dengan demikian maka nilai P
yang memenuhi batas adalah 0 < P < P1, di mana P1, terletak pada kurva
yang menurun.
Contoh 6.1:
Gambarkan kurva permintaan yang ditunjukkan oleh persamaan:
1
P = 11 - Q - Q 2
4
Persamaan dapat dirubah menjadi bentuk umum dengan cara sebagai berikut:
4P = 44 - 4Q - Q2 + 4 – 4
atau
Q2 + 4Q + 4 = 4P + 48
(Q + 2)2 = -4(P - 12)
maka:
P = -1, h = -2, k = 12
Q1 = -2 + 4 3 P
Q2 = -2 - 4 3
12
p = 11 – Q - 2
Q
0 Q
Contoh 6.2:
Gambarkan kurva permintaan yang ditunjukkan oleh persamaan:
1
P = Q2 − 4Q +
20 5
Persamaan dapat dirubah menjadi bentuk umum dengan cara sebagai berikut:
1 2
Q − 4Q + 20 = P
5
Q2 − 20Q +100 = 5P
(Q −10)2 4. 5 (P − 0)
= 4
5
Jadi p = , h = 10, k = 0 dan titik vertex berada di sumbu Q.
4
Perpotongan dengan sumbu P terjadi bila Q = 0, jadi untuk Q = 0, maka P
=20.
Perpotongan dengan sumbu Q terjadi bila P = 0, jadi untuk P = 0 makaQ= 10.
20
14
12
10
0
2 4 6 8 10
1
Kurva permintaan adalah P = Q − 4Q + 20 untuk 0 < Q < 10
5
Contoh 6.3:
Gambarkan kurva permintaan yang ditunjukkan oleh persamaan:
1
Q = 15 − P − P2
4
Persamaan dapat dirubah menjadi bentuk umum dengan cara:
1 2
P + P −15 = − Q
4
P2 + 4P − 60 = − 4Q
P2 + 4P + 4 =2 − 4Q +
64 (P + 2) = − 4(Q
−16)
Jadi P = -1, h = 16, k = -2.
1
Dari persamaan Q =15 − P − P2 , bila P = 0, maka Q = 15 dan bila Q = 0,
4
maka P1 = 6 dan P2 = -10.
Contoh 6.4:
Gambarkan kurva permintaan yang ditunjukkan oleh persamaan:
P2 − 20P − 5Q + 100 = 0
Persamaan ini dibawa ke bentuk umumnya:
P2 − 20P + 100 = 5Q
(P − 10)2 = 5(Q − 0)
5
Jadi P = , h = 0, k = 10, titik vertex di sumbu P.
4
Kurva memotong sumbu Q bila P = 0 dan Q = 20.
P
10
0
20 Q
Y Y
0 (a) Q 0 X
Gambar 6.3
Grafik Kurva Permintaan dari Hiperbola
6.10 MATEMATiKA EKonoMi 1 ”
Dari dua grafik di atas dapat dilihat bahwa titik pusat parabola terletak di
kuadran pertama atau di kuadran ketiga. Sesungguhnya tidak ada batasan
untuk letak titik pusat parabola. Bila pada kuadran pertama terdapat dua
bagian hiperbola yang masing-masing menurun dari kiri atas ke kanan
bawah, maka kurva yang akan dipilih, sangat ditentukan oleh permasalahan
yang sedang dihadapi.
Contoh 6.5:
Gambarkan kurva permintaan yang ditunjukkan oleh persamaan:
QP + 2P = 20
QP + 2P = 20
Q
(-2, 0)0
Contoh 6.6:
Gambarkan kurva permintaan QP – 10P – 12Q + 100 = 0 untuk P < 10 dan
1
Q<8 .
3
Kurva permintaan dibawa ke bentuk umum hiperbola:
(Q – 10)(P – 12) = 20
(10,12)
10
1
0 8
3
0 Q 0 Q
Gambar 6.4
Grafik Kurva Penawaran dari Parabola
Contoh 6.7:
Gambarkan kurva penawaran yang ditunjukkan oleh persamaan:
Q 2 + 2Q + 1
P=
4
Persamaan di atas dapat ditulis menjadi:
(Q + 1)2 = 4(P - 0)
2
y = Q + 2Q +1
4
0 Q
Contoh 6.8:
Gambarkan kurva penawaran yang ditunjukkan oleh persamaan:
4x − y2 − 2y − 5 = 0
4x = y2 + 2y +1+ 4
4(x +1) = (y +1)2
1
Titik vertex (-1, -1) dan p =
4
4x − y2 − 2 y −5 = 0
(-1, -1)
Contoh 6.9:
Hitunglah jumlah dan harga keseimbangan dari kurva penawaran dan kurva
permintaan berikut:
Qs = P2 + P – 2
Qd = -2P + 16
Jadi: P2 + P - 2 = -2P + 16
P2 + 3P - 18 = 0
(P - 3)(P + 6) = 0
P1 = -6 (tidak dipakai)
P2 = 3
Q = -2P + 16
3 Q = P2 + P -2
0 Q
10 16
-2
Contoh 6.10:
Berapakah harga dan jumlah keseimbangan dari fungsi penawaran dan
permintaan berikut:
Qs = P2 + 2p – 2
Qd = -P2 + 10
P2 + 2P – 2 = -P2 + 10
2P2 + 2P – 12 = 0
P2 + P – 6 = 0
(P + 3)(P – 2) = 0
P1 = -3 (tidak dipakai)
P2 = 2
Untuk P = 2, maka Q = 6.
Jadi harga keseimbangan = P = 2
Jumlah keseimbangan = Q = 6
P
8
Q = -2P + 16
Q = P2 + P - 2
3
1
0 10 16Q
-2
Contoh 6.11
2P = 5Qs + 2
3P = -Qd2 – 2Q d+ 26
Qd = Qs, maka
6P = 15Q + 6 = -2Q2 – 4Q + 52
2Q2 + 19Q – 46 = 0
2Q2 + 23Q – 4Q – 46 = 0
Q(2Q + 23) – 2(Q + 23) = 0
(2Q + 23)(Q – 2) = 0
1
Q1 = - 11
2 (tidak dipakai)
Q2 = 2
1
Untuk Q = 2, maka P =
2 (5(2) + 2) = 6
Jadi harga keseimbangan = P = 6
Jumlah keseimbangan = Q = 2.
(-1,9)
2P = 5Q + 2
(2,6)
3P = -Q2 – 2Q + 26
0 Q
TR = Q . P
TR = a Q – b Q2
P TR ( a , a2 )
2b 4b
0 Q
Q
0
a a
2b b
Contoh 6.12:
Bila diketahui fungsi permintaan P = 20 - Q, gambarkan kurva
penerimaannya.
Penerimaan = Q . P
TR = 20Q - Q2
Titik potong TR dengan sumbu Q terjadi pada Q = 0 dan Q = 20 dengan titik
puncak (10,100).
TR
(10, 100)
0 10 20 Q
LATIHAN
2) Permintaan: 2Q2 + P = 9
Penawaran: Q2 + 5Q – P = -1
3) Permintaan: Q = 64 – 8P – 2P2
Penawaran: Q = 10P + 5P2
4) Permintaan: PQ + 12P + 6Q = 97
Penawaran: P – Q = 6
5) Permintaan: P + 2Q = 5
6) Permintaan : Q + 2P = 10
1) 2Q + P = 10 atau 4Q + 2P = 20
P2 – 4Q = 4 -4Q + P2 = 4 +
2P + P2 = 24
atau P2 + 2P – 24 = 0
(P + 6)(P – 4) = 0
P1 = -6 (tidak dipakai)
P2 = 4
Untuk P = 4, maka Q = 3
Jadi harga keseimbangan =P=4
Jumlah keseimbangan = Q = 3
P
(3,4) P2 – 4Q = 4
2Q + P = 10
Q2 + 5Q – P = -1 atau P = Q2 + 5Q + 1
Jadi P = 9 – 2Q2 = Q2 + 5Q + 1
atau 3Q2 + 5Q – 8 = 0
3Q2 + 8Q – 3Q – 8 = 0
Q(3Q + 8) – (3Q + 8) = 0
(3Q + 8)(Q – 1) = 0
8
Q1 = −
3 (tidak dipakai)
Q2 = 1
Untuk Q = 1, maka P = 7
(0,9)Q2 + 5Q – P = -1
(1,7)
2Q2 + P = 7
3) Q = 10P + 5P2
Q = 64 – 8P – 2P2
7P2 + 18P – 64 = 0
(7P + 32)(P – 2) = 0
32
P1 = − (tidak dipakai)
7
P2 = 2
Untuk P = 2, maka Q = 40
Jadi harga keseimbangan =P=2
Jumlah harga keseimbangan = Q = 40.
Q = 64 – 8P – 2P2
2 Q = 10P + 5P2
0 40 Q
4) PQ + 12P + 6Q = 97
atau PQ + 12P + 6Q + 72 = 169
P(Q + 12) + 6(Q + 12) = 169
(P + 6)(Q + 12) = 169
Penawaran: P – Q = 6 atau P = 6 + Q
P–Q=6
Q
PQ + 12P + 6Q = 97
5) Permintaan P + 2Q = 5 atau P = 5 – 2Q
Penerimaan = TR = P.Q
TR = 5Q – 2Q2
1
Perpotongan dengan sumbu Q pada Q = 0 dan Q = 2 ; dan puncak
2
1 1
(1 , 6 )
4 4
Rp
TR = 5Q – 2Q2
P + 2Q = 5
0 Q
1
6) Permintaan Q + 2P = 10 atau P = 5 − Q
2
Penerimaan TR = P.Q
1
= 5Q - Q2
2
Perpotongan dengan sumbu Q terjadi pada Q = 0 dan Q = 10.
1
Titik puncak (5, 12 ).
2
Rp
TR = 5Q - 1 Q2
2
Q + 2P = 10
0 5 10 Q
RANGKUMA N
Selain berbentuk fungsi linear, fungsi permintaan dan penawaran
dapat pula berbentuk fungsi non-linear. Bentuk non-linear dari fungsi
permintaan dapat berupa potongan parabola dan potongan hiperbola.
Adapun bentuk non-linear dari fungsi penawaran adalah potongan
parabola. Fungsi permintaan dan penawaran bersama-sama akan
membentuk harga dan jumlah keseimbangan yang merupakan titik
potong kedua kurva di kuadran pertama.
Persamaan permintaan yang linear memberikan fungsi penerimaan
(total revenue) yang non-linear. Fungsi penerimaan ini merupakan
parabola yang sumbunya sejajar dengan sumbu harga (P) dan terbuka ke
bawah.
TES FORMATIF 1
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!
B. Fungsi penawaran : 4Q = 4P + P2
Fungsi permintaan : Q = 16 – 2P
Harga dan jumlah keseimbangan (9, 5)
C. Fungsi penawaran : Q = 16 – 2P
Fungsi permintaan : 4Q = 4P + P2
Harga dan jumlah keseimbangan (8, 4)
D. Fungsi penawaran : Q = 16 – 2P
Fungsi permintaan : 4Q = 4P + P2
Harga dan jumlah keseimbangan (5, 9)
2) Diketahui pasangan persamaan:
Q Q2
a. P = 2 + +
5 20
b. 30 − Q
P= 4
Tentukan fungsi permintaan penawaran serta harga dan jumlah
keseimbangan
Q Q2
A. Fungsi penawaran = P = 2 + +
5 20
30 − Q
Fungsi permintaan = P =
4
Harga dan jumlah keseimbangan ((5, 61), (5, 99))
30 − Q
B. Fungsi penawaran = P =
4
Q Q2
Fungsi permintaan = P = 2 + +
5 20
Harga dan jumlah keseimbangan ((6, 91), (5, 77))
Q Q2
C. Fungsi penawaran = P = 2 + +
5 20
30 − Q
Fungsi permintaan = P =
4
Harga dan jumlah keseimbangan ((6, 91), (5, 77))
Q Q2
D. Fungsi permintaan = P = 2 + +
5 20
30 − Q
Fungsi penawaran = P =
4
Harga dan jumlah keseimbangan ((6, 99), (5, 7))
Q
B. Fungsi penawaran = P = +1
20
Fungsi permintaan = Q = 32 − 4P − P2
Harga dan jumlah keseimbangan = (20, 2)
C. Fungsi penawaran = Q = 32 − 4P − P2
Q
Fungsi permintaan = P = +1
20
Harga dan jumlah keseimbangan = (10, 2)
D. Fungsi penawaran = Q = 32 − 4P − P2
Q
Fungsi permintaan = P = +1
20
Harga dan jumlah keseimbangan = (2, 10)
C. Fungsi penawaran = 2Q + 4
Fungsi permintaan = (Q +16)(P +12) = 480
Harga dan jumlah keseimbangan = (12, 14)
D. Fungsi penawaran = 2Q + 4
Fungsi permintaan = (Q +16)(P +12) = 480
Harga dan jumlah keseimbangan = (4, 12)
Kurva Indifference
A (X1, Y1)
y
1 C(X3, Y3) = a
y
3
B(X2, Y2) = a
y2
X
0 x1 x3 x2
Gambar 6.6
Kurva Indifference
0 X 0 X
(a)
(-h,-k) (b)
Y
0 X
y = -k
(c)
Gambar 6.7
Bentuk-bentuk kurva Indifference
(x - a)2 + (y - a)2 = a2
Bila parameter a diubah, maka titik pusat (a,a) akan bergeser dan jari-jari
lingkaran = a juga akan berubah sehingga didapat himpunan lingkaran. Jadi
yang digunakan sebagai kurva indifference hanyalah seperempat lingkaran
yaitu bagian yang menyinggung sumbu x dan sumbu y. Persamaan dengan
bentuk umum seperti ditunjukkan di atas bentuknya dapat diubah menjadi:
x2 - 2ax + a2 + y2 - 2ay + a2 = a2
(x + y - a)2 = 2xy
x + y - a = 2xy
x + y - 2xy = a
Contoh 6.13:
Bila kurva indifference seorang konsumen dapat ditunjukkan oleh
persamaan x + y - 2xy = a dan andaikan kepuasan seseorang dapat diukur,
maka berapakah jumlah barang y yang harus dikonsumsi pada saat ia
mengkonsumsi barang x sebanyak 3 unit agar tingkat kepuasannya tetap 15
satuan?
Jawaban:
x = 3, a = 15
Jadi 3 + y - 6y = 15 atau
y - 12 = 6y
y2 - 24y + 144 = 6y
y2 - 30y + 144 = 0
y2 - 24y - 6y + 144 = 0
(y - 24)(y - 6) = 0
Jadi y1 = 6 dan y2 = 24
24
03
X
(x + h)(y + k) = a
Contoh 6.14:
Seorang konsumen dalam mengkonsumsi barang x dan y kepuasannya
ditunjukkan oleh persamaan:
xy + y + 6x = a – 6
xy + y + 6x + 6 = 30
y(x + 1) + 6(x + 1) = 30
(x + 1) × (y + 6) = 30
Jadi (x + 1)6 = 30 ,
6x + 6 = 30
6x = 30 – 6
24
x= =4
6
Barang x yang dikonsumsi = 4.
Y
0 4 X
(-1, -6)
Parabola juga dapat dipakai untuk menunjukkan kurva indifference. Pada
gambar (c) puncak parabola terletak pada satu garis lurus y = - k
Contoh 6.15:
Kurva indifference seorang konsumen ditunjukkan oleh persamaan:
x − (y +1) = a
Sifat kurva indifference adalah menurun dari kiri atas ke kanan bawah
dan cembung ke arah origin. Karena x = 5 terletak di bagian yang menaik
dari parabola, maka titik tersebut tidak memenuhi dan tidak dipakai. Jadi
jumlah maksimum barang x yang dikonsumsi adalah 3 unit.
Y 15
3 05 x
(4,-1)
y1 I3
I2
I1
M
0 x1 X
Px
Gambar 6.8
Posisi Tingkat Kepuasan Maksimum
Contoh 6.16:
Himpunan kurva indifference seorang konsumen ditunjukkan oleh persamaan
xy = a. Bila persamaan garis anggaran yang dihadapi oleh konsumen adalah
2x + 5y = 100, maka tentukan kombinasi jumlah barang x dan y yang akan
dikonsumsi olehnya!
Jawaban:
Persamaan indifference: xy = a
Persamaan garis anggaran: 2x + 5y = 100.
Langkah pertama adalah memotongkan garis anggaran dengan persamaan
indifference dengan cara menyelesaikan kedua persamaan secara serentak
yaitu:
2x + 5y = 100
5y = 100 – 2x
100 − 2x 1
y= = (100 − 2x)
5 5
2
y = 20 - x
5
Kemudian substitusikan ke dalam persamaan indifference yaitu:
xy = a
2
xy = x(20 - x ) = a
5
= 20x - 2
x2 = a
5
2 2
x - 20x + a = 0
5
x 2 - 20 a 5
x+2 =0⇒ x 2 − 50x + a = 0
2
5 5 2
Agar persamaan mempunyai akar kembar yaitu titik singgung garis anggaran
dengan kurva indifference, harus dipenuhi syarat:
5
502 - 4( a) = 0
2
2500 - 10 a = 0
a = 250
2 5
Jadi x - 50x + . 250 = 0
2
x2 - 50x + 625 = 0
(x - 25)2 = 0
x = 25
1
y=
5 (100 - 50)
1
y=
5 . 50
y = 10
20
10
0 10 20 30 40 50 x
LATIHAN
Jadi
x = -2
y
a = 12
a = 10
a=8 x
a=4 a=6
(-2, -1) y = -1
1
Jadi x2 – 84x + 2592 - (9936) = 0
12
x2 – 84x + 1764 = 0
(x – 42) 2 = 0
x = 42
Jadi jumlah barang x yang dikonsumi adalah 42 unit dan barang y yang
dikonsumsi sebanyak 30 unit.
4) Kurva indifference: xy = a
Garis anggaran : 5y + 6x = 60
atau 5y = 60 – 6x
6
y = 12 - x
5
Disubstitusikan ke dalam persamaan indifference:
6
x(12 - x) = a
5
6 2
12x - x = a
5
atau
6 2
x – 12x + a = 0
5
6
dikalikan menjadi:
5
5
x2 – 10x + a = 0
6
Agar supaya persamaan mempunyai akar kembar, maka:
5
100 – 4( )a = 0
6
6
a = .100
20
= 30
Jadi
x2 – 10x + 25 = 0
(x – 5)2 = 0
x=5
xy = 30 untuk x = 5, maka y = 6.
Jadi jumlah barang x yang dikonsumsi 5 unit dan jumlah barang y adalah
6 unit.
5) y
12
5y + 6x = 60
0 5 xy = 30 10 x
RANGKUMA N
2. Bila harga barang x dan y sama yaitu Rp1,00 dan jumlah uang yang
dimiliki Rp8,00. Tentukan berapa jumlah barang x dan y yang harus
dibelinya, bila fungsi indifferencenya x2 + 2y2 − xy = a
A. x = 5, y = 3
B. x = 3, y = 5
C. x = 5, y = 6
D. x = 6, y = 3
3) Tentukan jumlah barang x dan y yang harus dibeli oleh konsumen jika
garis anggarannya adalah 2x + y = 21 dan kurva indifferencenya
ditunjukkan oleh persamaan 3x2 + 4y2 − xy = a .
A. x = 7,5, y = 3
B. x = 7,5, y = 5
C. y = 8,5, y = 4
D. y = 8,5, y = 3
Hoy, Michael, John Livernois, Chris McKenna, Ray Rees and Thanasis
Stengos, (1996). Mathematics for Economics, Addison-Wesley Publisher
Limited,