Anda di halaman 1dari 12

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT INDONESIA

TERHADAP PROTOKOL KESEHATAN DI ERA NEW NORMAL

1
Rifda Kharida Nasution, 2Nabila Ayu Mumtazah, 3Zata Ismah
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Jl. IAIN No. 1 Medan 20235
Corresponding author : Nabila Ayu Mumtazah, e-mail : nabilaayumumtazah@gmail.com

ABSTRAK

Corona virus Disease (Covid-19) pada awal mula kemunculannya dianggap sebagai kasus
pneumonia misterius yang pertama kali di temukan di Wuhan, Provinsi Hubei. Dilaporkan
kasus pertama terjadi pada akhir bulan Desember 2019. Awalnya, penyakit ini dinamakan
sementara sebagai 2019 novel coronavirus (2019-nCoV), kemudian WHO mengumumkan
nama baru pada 11 Februari 2020 yaitu Coronavirus Disease (COVID-19) yang disebabkan
oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2), (Susilo,
2020). Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dinyatakan oleh WHO sebagai pandemi dan
Pemerintah Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah
menyatakan Covid-19 sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang wajib dilakukan upaya
penanggulangannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan (Kemenkes, 2020).
Namun, masih banyak sekali masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan yang
diberlakukan pada Era New Normal ini. Sehingga diperlukan sosialisasi dan edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya memperhatikan
protokol kesehatan dalam melaksanakan aktivitas. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif. Penelitian ini juga menggunakan metode analisis deskriptif dengan menyebarkan
survei untuk menggali informasi dari para responden, yaitu warga negara Indonesia.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner berbentuk Google Form.
Kata kunci : protokol kesehatan, COVID-19, virus

PENDAHULUAN Awalnya, penyakit ini dinamakan

sementara sebagai 2019 novel coronavirus


Corona virus Disease (Covid-19)
(2019-nCoV), kemudian WHO
pada awal mula kemunculannya dianggap
mengumumkan nama baru pada 11
sebagai kasus pneumonia misterius yang
Februari 2020 yaitu Coronavirus Disease
pertama kali di temukan di Wuhan,
(COVID-19) yang disebabkan oleh virus
Provinsi Hubei. Dilaporkan kasus pertama
Severe Acute Respiratory Syndrome
terjadi pada akhir bulan Desember 2019.
1
Coronavirus-2 (SARS-CoV-2), (Susilo, sesuai dengan peraturan perundang-

2020). Virus ini telah menyebar secara undangan (Kemenkes, 2020). Namun,

luas kurang lebih pada 216 negara, dan masih banyak sekali masyarakat yang

secara global terdapat 26.763.217 kasus tidak mematuhi protokol kesehatan yang

terkonfirmasi COVID-19, yang diberlakukan pada Era New Normal ini.

menyebabkan kematian sebanyak 876.616 Sehingga diperlukan sosialisasi dan

di seluruh dunia (WHO, 2020). Menurut edukasi untuk meningkatkan pengetahuan

data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan dan pemahaman masyarakat tentang

Penanganan COVID-19 Republik pentingnya memperhatikan protokol

Indonesia, hingga tanggal 5 September kesehatan dalam melaksanakan aktivitas.

2020, kasus positif di Indonesia sebanyak


Pemahaman masyarakat terhadap
190.665 kasus, pasien sembuh sebanyak
adanya pandemi COVID-19 adalah
136.401 orang, dan kasus kematian
kemampuan masyarakat untuk mengerti
sebanyak 7.940 kasus (Gugus Tugas
atau memahami tentang pandemi COVID-
Percepatan Penanganan COVID-19, 2020).
19 yang direalisasikan dalam aktivitas
Corona Virus Disease 2019
sehari-hari namun tetap menerapkan
(Covid-19) dinyatakan oleh WHO sebagai
protokol kesehatan. Pemahaman mengenai
pandemi dan Pemerintah Indonesia
protokol kesehatan belum benar-benar
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor
optimal diketahui oleh masyarakat. Faktor
11 Tahun 2020 tentang Penetapan
tingkat pendidikan dan penyebaran
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
informasi menyebabkan pelaksanaan
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
protokol belum berjalan dengan baik (Dwi,
telah menyatakan Covid-19 sebagai
dkk, 2020). Berdasarkan penelitian dari
kedaruratan kesehatan masyarakat yang
Dwi, dkk (2020) mengenai tingkat
wajib dilakukan upaya penanggulangannya
pemahaman masyarakat dalam hal ini
2
nelayan terhadap protokol kesehatan Protokol Kesehatan untuk

menunjukkan hasil 93% responden cukup penanggulangan COVID - 19 terdiri dari

tahu tentang COVID-19 dan sisanya (7%) fase pencegahan, fase deteksi dan fase

mengetahui detail tentang COVID-19. respon (Suni, 2020). Peran dari

Tingkat pemahaman nelayan pada taraf masyarakat dalam setiap fase sangat

cukup tau menunjukkan bahwa mereka tau dibutuhkan untuk menghindari

tentang COVID-19 dan cara terjadinya penularan yang lebih banyak.

pencegahannya melalui informasi yang Pemerintah telah mengeluarkan pedoman

mereka dengar dari orang-orang di sekitar. kesiapsiagaan dalam menghadapi

Sedangkan taraf mengetahui detail adalah penyebaran COVID- 19. Upaya yang

mereka lebih memahami tentang COVID- dapat dilakukan pada fase pencegahan oleh

19, cara penularan, cara pencegahan dan setiap individu antara lain: memakai

selalu mengikuti update berita terkait masker, memakai sarung tangan,

COVID-19. Adanya perbedaan taraf menggunakan hand sanitizer/desinfektan,

pemahaman diduga disebabkan karena mencuci tangan dengan sabun,

perbedaan tingkat pendidikan. Sedangkan menghindari menyentuh wajah,

menurut penelitian yang dilakukan oleh menghindari berjabat tangan, menghindari

Devi dan Nabila (2020) mengenai pertemuan atau antrian panjang,

pengetahuan masyarakat RT03/RW08 menghindari menyentuh

Ngronggah tentang COVID-19 benda/permukaan benda di area publik,

menunjukkan hasil sebanyak 43 responden menghindari naik transportasi umum,

(69,35%) memiliki pengetahuan yang baik menjaga jarak setidaknya dua meter dari

mengenai COVID-19, dan yang memiliki orang lain ketika di luar rumah, dan jika

pengetahuan tidak baik tentang penyakit menunjukkan gejala penyakit segera

COVID-19 sebanyak 19 orang (30,65%).

3
memberi tahu orang - orang di sekitar persiapan dan kajian literatur, 2)

(Kemenkes RI, 2020). mengembangkan instrumen penelitian, 3)

Berdasarkan beberapa potensi penyebaran dan pengumpulan angket, dan

dampak buruk yang ditimbulkan 4) melakukan kajian dan analisis data.

dengan adanya COVID – 19, maka Instrumen yang digunakan adalah

masyarakat perlu memiliki pemahaman kuesioner berbentuk Google Form.

tentang COVID-19 dan protokol Kuesioner tersebut disusun berdasarkan

kesehatan. Oleh karena itu, penelitian Keputusan Menteri Kesehatan Republik

ini bertujuan untuk menganalisis Indonesia Nomor

penerapan protokol kesehatan meliputi HK.01.07/MENKES/382/2020 Tentang

tingkat pemahaman dan bentuk penerapan “Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di

protokol kesehatan pada masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam

Indonesia. Informasi dari penelitian ini Rangka Pencegahan dan Pengendalian

diharapkan akan menjadi rujukan dalam Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)”.

penanganan COVID-19 di berbagai


HASIL
belahan dunia, khususnya yang berada di
Berdasarkan Diagram 1. responden
Indonesia.
terbanyak berasal dari provinsi Sumatera
METODE PENELITIAN Utara dengan jumlah 101 orang (52,1%).

Penelitian ini merupakan penelitian Sedangkan responden paling sedikit

kuantitatif. Penelitian ini juga berasal dari provinsi Kepulauan Riau,

menggunakan metode analisis deskriptif Kepulauan Bangka Belitung, Lampung,

dengan menyebarkan survei untuk Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan

menggali informasi dari para responden. Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi

Prosedur penelitiannya terdiri dari: 1) Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi

4
Selatan yang masing-masing berjumlah 1 adalah belum kawin sebanyak 171 orang

orang (0,5%). (88,1%) sedangkan status perkawinan

yang paling sedikit adalah cerai hidup


Berdasarkan Diagram 2. responden
sebanyak 1 orang (0,5%).
sebagian besar berusia 20 tahun sebanyak

43 orang (22,2%). Sedangkan responden Berdasarkan Diagram 6. sebagian

paling sedikit berada pada rentang usia 14- besar responden saat ini berstatus sebagai

15 tahun, 29 tahun, 31-32 tahun, 36 tahun, mahasiswa sebanyak 85 orang (43,8%).

dan 42-53 tahun masing-masing sebanyak Sedangkan yang paling sedikit berstatus

1 orang (0,5%). sebagai pegawai dengan perjanjian kerja,

pelajar, honorer daerah, honorer, quality


Berdasarkan Diagram 3. responden
control, dan tidak bekerja masing-masing
sebagian besar berjenis kelamin
sebanyak 1 orang (0,5%).
perempuan sebanyak 144 orang (74,2%)

dibandingkan dengan jenis kelamin laki- Terkait pertanyaan mengenai

laki yang hanya sebanyak 50 orang pengertian new normal, sebagian besar

(25,8%). responden memilih pilihan jawaban "a"

yakni 'perubahan pola hidup dengan


Berdasarkan Diagram 4. sebagian
tatanan dan adaptasi kebiasaan yang baru
besar responden pendidikan terakhirnya
agar dapat hidup produktif dan terhindar
adalah SMA sebanyak 96 orang (49,5%).
dari penularan COVID-19 sebanyak 187
Sedangkan yang paling sedikit adalah
orang (96,4%).
responden yang pendidikan terakhirnya

adalah masih kuliah, D3, dan S2 masing- Terkait pertanyaan mengenai

masing sebanyak 1 orang (0,5%). penggunaan masker yang baik dan benar,

sebagian besar responden memilih pilihan


Berdasarkan Diagram 5. status
jawaban "a" yakni 'menutupi hidung dan
perkawinan dari sebagian besar responden
5
mulut hingga dagu, jika harus keluar Terkait pertanyaan mengenai etika

rumah atau berinteraksi dengan orang lain batuk sebagian besar responden memilih

yang tidak diketahui status kesehatannya...' pilihan jawaban "a" yang isinya 'menutup

sebanyak 185 orang (95,4%). hidung dan mulut dengan telapak tangan'

sebanyak 96 orang (49,5%).


Terkait pertanyaan mengenai hal

yang harus dilakukan ketika Terkait pernyataan 'saya selalu

membersihkan tangan sebagian besar mencari informasi yg up to date tentang

responden memilih pilihan jawaban "a" COVID-19 dan cara pencegahannya'

yakni 'memakai sabun dengan air mengalir sebagian besar responden menjawab

atau menggunakan cairan antiseptik "sangat setuju" sebanyak 135 orang

berbasis alkohol...' sebanyak 193 orang (69,6%).

(99,5%).
Terkait pernyataan 'menerapkan

Terkait pertanyaan mengenai protokol kesehatan dapat menghindarkan

minimal jarak yang harus dijaga agar saya dari paparan covid-19' sebagian besar

terhindar dari terkena droplet sebagian responden menjawab "sangat setuju"

besar responden memilih pilihan jawaban sebanyak 173 orang (89,2%).

"a" yakni '1 meter' sebanyak 191 orang


Terkait pernyataan 'saya patuh dalam
(98,5%).
penggunaan masker ketika beraktivitas

Terkait pertanyaan mengenai diluar rumah' sebagian besar responden

PHBS sebagian besar responden memilih menjawab "sangat setuju" sebanyak 170

pilihan jawaban "a" yang isinya orang (87,6%).

'mengkonsumsi gizi seimbang, aktivitas


Terkait pernyataan 'saya selalu
fisik minimal 30 menit sehari...' sebanyak
mencuci tangan menggunakan sabun dan
193 orang (99,5%).
air mengalir setelah beraktivitas' sebagian
6
besar responden menjawab "sangat setuju" mengenai cara mencuci tangan yang baik

sebanyak 159 orang (82%). dan benar.

Terkait pernyataan 'saya selalu Berdasarkan hasil penelitian yang

menjaga jarak dengan orang lain apabila ditunjukkan pada Diagram 10. dapat

beraktivitas diluar rumah' sebagian besar dijelaskan bahwa sebanyak 98,5% (191

responden menjawab "sangat setuju" orang) masyarakat Indonesia telah paham

sebanyak 148 orang (76,3%). mengenai jarak physical distancing.

PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang

ditunjukkan pada Diagram 11. dapat


Berdasarkan hasil penelitian yang
dijelaskan bahwa sebanyak 99,5% (193
di tunjukkan pada Diagram 7. dapat
orang) masyarakat Indonesia telah paham
dijelaskan bahwa sebanyak 96,4% (187
mengenai penerapan Perilaku Hidup
orang) masyarakat Indonesia telah paham
Bersih dan Sehat (PHBS).
mengenai definisi dari New Normal.

Berdasarkan hasil penelitian yang


Berdasarkan hasil penelitian yang
ditunjukkan pada Diagram 12. dapat
ditunjukkan pada Diagram 8. dapat
dijelaskan bahwa sebanyak 49,5% (96
dijelaskan bahwa sebanyak 95,4% (185
orang) masyarakat Indonesia telah paham
orang) masyarakat Indonesia telah paham
mengenai etika ketika batuk.
mengenai cara penggunaan masker yang

baik dan benar. Berdasarkan hasil penelitian yang

ditunjukkan pada Diagram 13. dapat


Berdasarkan hasil penelitian yang
dijelaskan bahwa sebanyak 135 orang
ditunjukkan pada Diagram 9. dapat
(69,6%) masyarakat Indonesia telah
dijelaskan bahwa sebanyak 99,5% (193
memperbaharui informasi secara up to date
orang) masyarakat Indonesia telah paham

7
mengenai COVID-19 dan cara dijelaskan bahwa sebanyak 76,3% (148

pencegahannya. orang) masyarakat Indonesia menerapkan

physical distancing pada saat beraktivitas


Berdasarkan hasil penelitian yang
di luar rumah.
ditunjukkan pada Diagram 14. dapat

dijelaskan bahwa sebanyak 89,2% (173 Berdasarkan penelitian yang

orang) masyarakat Indonesia telah dilakukan oleh Devi dan Nabila (2020)

memahami jika menerapkan protokol mengemukakan bahwa sudah didapat

kesehatan dapat menghindarkan diri dari adanya hubungan antara pengetahuan

paparan COVID-19. masyarakat dengan sikap dalam hal ini

terkait kepatuhan menggunakan masker.


Berdasarkan hasil penelitian yang
Hal ini sejalan dengan penelitian yang
ditunjukkan pada Diagram 15. dapat
kami lakukan bahwa pengetahuan terhadap
dijelaskan bahwa sebanyak 87,6% (170
protokol kesehatan sangat mempengaruhi
orang) masyarakat Indonesia telah patuh
sikap dalam penerapannya.
terhadap penggunaan masker ketika keluar

rumah. Tingkat pengetahuan dibagi

menjadi dua yaitu baik dan tidak baik.


Berdasarkan hasil penelitian yang
Pengetahuan baik dan tidak baik
ditunjukkan pada Diagram 16. dapat
memberikan arti akan penilaian perilaku
dijelaskan bahwa sebanyak 82% (159
kepatuhan seseorang. Aspek pengetahuan
orang) masyarakat Indonesia telah patuh
sangatlah penting untuk terbentuknya
menerapkan protokol kesehatan yaitu
tindakan seseorang (ovent behaviour).
mencuci tangan dengan air mengalir
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan
setelah beraktivitas.
menyimpulkan bahwa perilaku yang
Berdasarkan hasil penelitian yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih baik
ditunjukkan pada Diagram 17. dapat
8
daripada perilaku yang tidak didasari masyarakat sehingga dapat menerapkan

pengetahuan. Pengetahuan yang cukup di perilaku sehat tersebut (Syukri, 2020).

dalam domain kognitif mempunyai 6


KESIMPULAN
tingkat yaitu tahu (know), memahami
Berdasarkan hasil penelitian dapat
(comprehention), aplikasi (application),
disimpulkan bahwa sebagian besar
analisis (analysis), sintesis (syntesis),
responden yang berasal dari berbagai
evaluasi (evaluation). Berbagai tingkat
macam provinsi di Indonesia sudah paham
pengatahuan di atas perlu untuk dikaji
mengenai new normal dan protokol
mengingat bahwa pengetahuan menjadi
kesehatan. Sebagian besar dari para
faktor yang sangat penting untuk
responden juga sudah paham mengenai
menentukan perilaku seseorang (Soekidjo,
cara-cara pencegahan dan penularan
2003).
COVID-19 seperti aturan memakai
Dalam penelitian ini perilaku yang
masker, aturan mencuci tangan, serta
dimaksud adalah pola hidup sehat sesuai
physical distancing.
protokol kesehatan COVID-19 yang
Meskipun begitu, masih ada juga
diterbitkan oleh pemerintah, sehingga
sebagian kecil responden yang kurang
kesehatan masyarakat dapat diwujudkan
paham mengenai new normal dan protokol
dan terhindar dari pandemik COVID-19.
kesehatan. Sebaiknya pemerintah lebih
Protokol Kesehatan COVID-19 yang
menggalakkan lagi promosi kesehatan dan
diterbitkan oleh pemerintah tidak dapat
penyuluhan terkait COVID-19 agar
dipisahkan dari pola perilaku sehat
masyarakat lebih waspada sehingga
masyarakat. Pemahaman mengenai
pemutusan mata rantai juga lebih mudah.
perilaku sehat penting untuk

dikampanyekan secara terus-menerus

untuk memberikan informasi kepada


9
UCAPAN TERIMA KASIH IAIN Padangsidimpuan. Jurnal At-
Taghyir. 2(2) : 291-308.
Ucapan terima kasih peneliti Sari, Devi Pramita, dkk. 2020. Hubungan
Antara Pengetahuan Masyarakat Dengan
persembahkan kepada ibu Zata Ismah Kepatuhan Penggunaan Masker Sebagai
Upaya Pencegahan Penyakit COVID-19 di
S.KM, M.KM selaku Dosen Pembimbing, Ngronggah. Jurnal Ilmiah Rekam Medis
dan Informatika Kesehatan. 10(1) : 52-55.
Kak Dinda Asa Ayukhaliza sebagai pelatih Suni, N. S. P. 2020. Kesiapsiagaan
Indonesia Menghadapi Potensi Penyebaran
atau coach, para penulis, serta responden- Corona. Pusat Penelitian Badan Keahlian
DPR RI. 12(3) : 13-18.
responden yang berasal dari seluruh
Susilo, Adityo, dkk. 2020. Coronavirus
Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini.
Provinsi di Indonesia yang telah Jurnal Penyakit Dalam Indonesia. 7(1) :
45-67.
meluangkan waktunya untuk mengisi World Health Organization. WHO
Coronavirus Disease (COVID-19)
kuesioner kami. Dashboard. [Internet]. 2020. [updated
2020 September 06; cited 2020 September
DAFTAR PUSTAKA 06]. Available from:
https://covid19.who.int/.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan
COVID-19. Peta Sebaran. [Internet]. 2020. Diagram 1. Domisili
[updated 2020 September 06; cited 2020
September 06]. Available from:
https://covid19.go.id/peta-sebaran.
Kementerian Kesehatan RI. 2020.
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19).
Jakarta Selatan : Kementerian Kesehatan
RI.
Meihartati, Tuti, dkk. 2020. Pentingnya
Protokol Kesehatan Keluar Masuk Rumah
Diagram 2. Usia
Saat Pandemi COVID-19 di Lingkungan
Masyarakat RT 30 Kelurahan Air Hitam,
Samarinda, Kalimantan Timur. Jurnal
Abdimas Medika. 1(2) : 1-7.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Prinsip-
Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.
Pulungan, Muhammad Syukri. 2020.
Peran Mahasiswa Dalam
Mensosialisasikan Protokol Kesehatan
COVID-19 Melalui Program KKL DR

10
Diagram 3. Jenis kelamin Diagram 7. Pengertian New Normal

Diagram 4. Pendidikan terakhir


Diagram 8. Penggunaan masker

Diagram 5. Status perkawinan


Diagram 9. Kebersihan tangan (mencuci

tangan)

Diagram 6. Pekerjaan saat ini

Diagram 10. Physical Distancing

11
Diagram 11. Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS)

Diagram 15. Penggunaan masker

Diagram 12. Etika batuk

Diagram 16. Kebersihan Tangan

Diagram 13. Informasi COVID-19 dan

pencegahannya

Diagram 17. Physical Distancing

Diagram 14. Protokol kesehatan dan

paparan COVID-19

12

Anda mungkin juga menyukai