Anda di halaman 1dari 7

BERSAING DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI

Apa saja konsep-konsep dasar strategi kompetitif ?

1 TEKNOLOGI INFORMASI STRATEGIS


Sistem informasi merupakan lebih dari serangkaian teknologi yang mendukung kegiatan
operasi bisnis yang efisien, kolaborasi kelompok kerja dan perusahaan, atau pengambilan
keputusan bisnis yang efektif. Teknologi informasi dapat merubah cara bisnis bersaing. Juga
perlu dilihat bahwa sistem informasi secara strategis yaitu sebagai jarigan kompetitif yang
penting, sebagai sebuah cara pembaruan dalam organisasi, dan sebagai sebuah investasi yang
diperlukan dalam teknologi-teknologi yang membantu perusahaan agar perusahaan tersebut
berhasil.

2 KONSEP STRATEGI KOMPETITIF


Peranan utama dari penerapan sistem informasi dalam bisnis adalah untuk
menyediakan dukungan yang efektif dari strategi perusahaan untuk memperoleh keuntungan
kompetitif dengan melibatkan penggunaan teknologi informasi untuk mengembangkan
produk, layanan, dan kemampuan yang memberikan keuntungan bagi sebuah perusahaan
terhadap kekuatan kompetitif yang dihadapinya dalam pasar global.
Peranan ini dapat dicapai melalui sebuah arsitektur informasi strategis yaitu
pengumpulan dari sistem informasi strategis yang mendukug atau membentuk posisi
kompetitif dan strategi dari sebuah perusahaan bisnis. Sistem informasi strategis dapat berupa
sistem informasi apapunyang menggunakan teknologi informasi agar sebuah organisasi bisa
mendapatkan keuntungan kompetitif, mengurangi kerugian, atau memenuhi tujuan strategis
perusahaan lainnya.

3 KEKUATAN DAN STRATEGI KOMPETITIF

Sebuah perusahaan mampu bertahan dan berhasil dalam jangka panjang hanya
jika perusahaan tersebut berhasil mengembangkan strategi untuk menghadapi lima kekuatan
kompetitif yang membentuk struktur kompetisi dalam industrinya.
Kekuatan kompetitif tersebut, yaitu :
            1. Rivalitas pesaing dalam industri.
            2. Ancaman pemain baru.
            3. Ancaman produk pengganti.
            4. Daya tawa pelanggan.
            5. Daya tawar pemasok.

Untuk menghadapi lima kekuatan kompetitif atau tantangan tersebut perusahaan harus
bisa satu atau lebih dari lima dasar strategi kompetitif, yaitu :
1. Strategi Biaya Kepemimpinan : mencari cara untuk membantu pemasok atau pelangan
mengurangi biaya merek atau meningkatkan biaya pesaing.
2. Strategi Diferensiasi : mengembangkan cara untuk mendiferensiasikan produk dan layanan
pesaing atau mengurangi keuntungan diferensiasi dari pesaing.
3. Strategi Inovasi : menemukan cara baru dalam melakukan bisnis strategi ini dapat melibatkan
pengembangan produk dan layanan yang berbeda atau masuk ke dalam pasar yang berbeda.
4.Strategi Pertumbuhan : secara signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk
memproduksi barang dan jasa, memperluas hingga ke pasar global, melakukan diversifikasi
produk dan layanan yang baru, atau mengintegrasikan ke dalam produk dan layanan yang
terkait. Contoh : Intel telah meningkatkan kapasitasnya (dan menurunkan biaya-biayanya)
seperti yang juga dilakukan pesaingnya, dengan mempertemukan teknologi yang telah
dijalankan dengan kegiatan perancangan/disain dan pabrikasi chip yang terintegrasi.
5. Strategi Aliansi : mendirikan hubungan dan aliansi bisnis yang baru dengan pelanggan,
pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan lainnya. Hubungan ini bisa melibatkan
penggabungan (merger), akuisisi, ventura bersama (joint venture), dll                  

4 PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG STRATEGIS     


Banyak cara teknologi informasi dapat membantu sebuah bisnis menerapkan lima
dasar strategi kompetitif. Perusahaan juga telah menggunakan sistem informasi strategis
untuk menerapkan masing-masing dari lima strategi dasar untuk keuntungan kompetitif.
Penggunaan utama dari teknologi internet yaitu bagi e-business (bisnis elektronik) dan e-
commerce (perdagangan komersial).

Inisiatif Strategi Lain. Terdapat begitu banyak inisiatif strategi bagi perusahaan selain lima
strategi dasar. Strategi tersebut termasuk :
1.Mengunci pelanggan atau pemasok dengan membangun hubungan baru yang bernilai dengan
mereka.
2.Menciptakan biaya pertukaran dalam hubungan antara sebuah perusahaan dan pelanggannya
atau pemasoknya.
3.Meningkatkan halangan untuk masuk yang akan mengecilkan hati atau menunda perusahaan
lain dari memasuki sebuah pasar.
4.Meningkatkan investasi dalam TI dengan mengembangkan produk dan layanan yang baru yang
tidak mungkin dilakukan tanpa kemampuan TI yang kuat.

5. RANTAI NILAI DAN SI STRATEGIS


Konsep lain yang dapat mengidentifikasi kesempatan untuk sistem informasi
strategis yaitu konsep rantai nilai yang dikembangkan oleh Michael Porter. Konsep ini
memandang sebuah perusahaan sebagai serangkaian dari aktifitas dasar yang
menambahkan nilai terhadap produk dan layanannya, dengan demikian menambahkan
sebuah margin nilai kepada perusahaan maupun pelanggannya. Dalam kerangka
konseptual rantai nilai, beberapa aktifitas bisnis merupakan proses utama dan yang
lainnya merupakan proses pendukung.
Konsep Rantai Nilai yang dikembangkan oleh Michael Porter memandang suatu
perusahaan sebagai rangkaian dari aktivitas dasar (" rantai") yang menambahkan nilai
kepada produk dan jasanya untuk mendukung pencapaian suatu margin keuntungan . Di
dalam konsep rantai nilai, beberapa aktivitas bisnis adalah merupakan aktivitas utama
sedangkan aktivitas yang lain merupakan pendukung. Untuk masing-masing aktifitas,
peran dari Sistem Informasi Strategis (SIS) akan memberikan kontribusi yang berarti
dalam mendukung kontribusi setiap aktifitas tersebut kepada rantai nilai yang ada.
Sistem Informasi Strategis adalah Sistim Informasi yang mendukung kegiatan operasi
atau Proses Manajemen yang melengkapi perusahaan dengan produk dan jasa strategis,
serta kemampuan untuk menciptakan keunggulan dalam bersaing.
Proses Pendukung yakni menciptakan infrastruktur internal untuk menyediakan
dukungan bagi pekerjaan yang khusus dari aktivitas utama:
Manajemen dan Bantuan Layanan Administrasi. Peran Kunci dari SIS disini
adalah dalam otomatisasi Sistem Perkantoran.

Manajemen Sumber Daya Manusia. peran SIS berupa Database Ketrampilan Karyawan.
Pengembangan Teknologi. peran SIS : Merancang / Disain dengan bantuan Komputer.
Pengadaan Sumber daya. peran SIS : Pertukaran data secara elektronik dengan para
penyalur.

Proses Utama. Proses ini memberikan kontribusi secara langsung dalam proses
perubahan bentuk (transformasi) pada perusahaan.

Logistik ke dalam / Pengadaan. peran SIS : Sistem pergudangan yang


diotomatisasikankan, menjaga agar barang selalu tersedia pada saat diperlukan (Just in
time).
Operasi/Pengolahan. peran SIS : Sistem Pabrikasi atau produksi dengan bantuan
Komputer.
Logistik keluar /Pengeluaran. peran SIS: Pemasukan Data secara Online.
Pemasaran dan Penjualan. peran SIS : Analisis Pasar.

 Jasa/Layanan. peran SIS: Sistem Diagnostik tenaga ahli.

Apa saja penerapan strategis yang utama dari teknologi informasi ?

1 PENGGUNAAN STRATEGIS DARI TI

Organisasi mungkin melihat dan menggunakan teknologi informasi di banyak hal. Jika
sebuah perusahaan menekankan penggunaan bisnis strategis dari teknologi informasi,
manajemennya akan melihat TI sebagai suatu pembeda kompetitif yang utama. Kemudian
perusahaan tersebut akan memikirkan strategi bisnis yang menggunakan TI untuk
mengembangkan produk, layanan, dan kemampuan yang memberikan keuntungan utama pada
dalam pasar di mana perusahaan tersebut bersaing.

2 MEREKAYASA ULANG PROSES BISNIS


Salah satu strategi persaingan yang penting saat ini adalah Rekayasa ulang Proses
Bisnis atau Business Process Reengeniring (BPR) sering disebut rekayasa ulang. Rekayasa
ulang lebih dari sekedar mengotomatiskan proses bisnis untuk mendapatkan peningkatan
efisiensi kegiatan bisnis. Rekayasa ulang adalah suatu kegiatan memikirkan ulang dan
merancang perubahan proses bisnis secara radikal untuk tercapainya peningkatan yang
dramatis dalam hal biaya, mutu, kecepatan, dan layanan. BPR mengkombinasikan berbagai
strategi dengan melakukan inovasi bisnis yang membuat peningkatan kinerja proses bisnis
sedemikian rupa sehingga suatu perusahaan dapat menjadi lebih sukses dan lebih kuat dalam
suatu pasar yang banyak pesaingnya.
Banyak perusahaan menemukan bahwa pendekatan dengan pendesainan ulang
organisasi merupakan sebuah faktor penting yang memungkinkan untuk dilakukannya
perekayasaan ulang, bersama dengan teknologi informasi. Sebagai contoh yaitu penggunaan
manajer kasus yang menangani hampir semua tugas dalam sebuah proses bisnis daripada
memecah tugas diantara berbagai spesialis yang berbeda.

3 MENJADI SEBUAH PERUSAHAAN YANG CERDAS


Kecerdasan dalam kinerja bisnis yaitu kemampuan untuk bisa berhasil dalam pasar
global yang sangat cepat berubah. Sebuah perusahaan yang cedas bisa membuat profit di
pasar dengan lini produk yang luas dan usia yang pendek serta dapat menghasilkan pesanan
secara individu dan dalam ukuran kesatuan yang berubah-ubah.
 Untuk menjadi sebuah perusahaan yang cerdas, sebuah bisnis harus menggunakan
empat strategi dasar, yaitu :
1. Bisnis harus memastikan bahwa pelanggan menganggap produk atau layanan dari
sebuah perusahaan yang cerdas sebagai solusi atas permasalahan individual
mereka. Dengan demikian hal itu bisa memberikan nilai pada produk sebagai
sebuah solusi.
2. Sebuah perusahaan yang cerdas akan bekerjasama dengan pelangan, pemasok,
perusahaan lain, bahkan dengan pesaingnya agar memungkinkan sebuah bisnis
membawa produk ke pasar secepatnya dengan seefektif mungkin, tidak peduli
berada dimana sumber daya atau siapa yang memiliki mereka.
3. Sebuah perusahaan yang cerdas mengorganisasi, sehingga perusahaan itu bisa
melewati perubahan dan ketidakpastian.
4. Sebuah perusahaan yang cerdas mempertimbangkan dampak pada orang dan
pengetahuan yang mereka miliki. Dengan memelihara sebuah semangat
kewirausahaan, sebuah perusahaan yang cerdas menyediakan insentif yang kuat
bagi tanggung jawab, kemampuan beradaptasi, dan inovasi karyawan.

4 MENCIPTAKAN SEBUAH PERUSAHAAN VIRTUAL


Perusahaan virtual (juga disebut organisasi virtual atau korporasi virtual)
merupakan sebuah organisasi yang menggunakan teknologi informasi untuk menghubungkan
orang, organisasi, asset, dan ide. Perusahaan virtual umumnya membentuk kelompok kerja
virtual dan aliansi dengan rekan bisnis yang saling terhubung melalui internet, intranet, dan
ekstranet. Dan perusahaan virtual menciptakan kelompok kerja virtual yang fleksibel dan
dapat diadaptasikan dan aliansi yang dikaitkan dengan eksploitasi kesempatan bisnis yang
sangat cepat berubah.
 Terdapat strategi dasar bisnis dari perusahaan virtual, yaitu :
1. Berbagi infrastruktur dan risiko dengan rekan aliansi.
2. Menghubungkan kompetisi inti yang saling melengkapi.
3. Mengurangi waktu concept-to-cash dengan saling berbagi.
4. Meningkatkan cakupan fasilitas dan pasar.
5. Mendapatkan akses ke berbagai pasar atau loyalitas pelanggan.
6. Melakukan migrasi dari menjual produk ke menjual solusi.

5   MEMBANGUN SEBUAH PERUSAHAAN KNOWLEDGE-CREATING

Manajemen Pengetahuan telah menjadi salah satu dari penggunaan teknologi


informasi strategis yang utama. Sistem Manajemen Pengetahuan (KMS-Knowledge
Management System) adalah sistem yang digunakan untuk mengatur/mengelola bisnis dan
organisasi pembelajaran. Tujuan dari Sistem Manajemen Pengetahuan adalah untuk
membantu para pekerja pengetahuan dalam menciptakan, mengorganisir, dan membuat suatu
pengetahuan yang penting tentang bisnis, dapat tersedia, kapan saja, dan di mana saja bila
diperlukan.
Pengetahuan tersebut meliputi pengetahuan yang bersifat eksplisit seperti acuan kerja,
rumusan, proses, atau pengetahuan tersembunyi seperti “praktek terbaik”. Teknologi Internet
dan Intranet, bersama dengan teknologi lain seperti GroupWare, Penggalian Data (Data
Mining), dan kelompok diskusi secara online dapat digunakan oleh Manajemen Pengetahuan
(KM) untuk mengumpulkan, mengedit, mengevaluasi dan mendistribusikan pengetahuan di
dalam organisasi tersebut.
Sistem Manajemen Pengetahuan kadang-kadang disebut sistem belajar secara
adaptip, karena mereka menciptakan siklus dari organisasi pembelajaran, yang disebut proses
belajar adaptip yang berulang, yang memungkinkan pengetahuan dalam perusahaan untuk
secara terus menerus membangun dan mengintegrasikan pengetahuan ke dalam proses bisnis,
produk, dan jasa. Dengan demikian, akan membantu perusahaan tersebut untuk menjadi
suatu penyedia jasa dan barang-barang yang tangkas dan lebih inovatif 

Anda mungkin juga menyukai