JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga laporan ini bisa
selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga laporan ini bisa disusun dengan baik dan rapi:
1. Bapak Ir. Reban selaku Penguji I
2. Ibu Yunitawati, ST selaku Penguji 2
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
laporan selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan..............................................................................................9
5.2. Saran........................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Ayunan merupakan salah satu sistem yang melakukan gerak harmonis sederhana yang
memiliki amplitudo kecil, Bandul sederhana adalah benda ideal yang terdiri dari sebuah
benda yang bermassa m di gantung pada tali yang ringan, dengan catatan panjang tali tersebut
tidak akan bertambah saat di beri beban Bila bandul di geser ke samping dari titi
kesetimbangan (titik tengah), dan ketika di lepaskan, maka bandul akan berayun dalam
bidang vertikal karena di pengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Pada ayunan tersebut nantinya
akan dapat di ketahui periode nya, yaitu selang waktu yang dibutuhkan oleh beban untuk
melakukan Suatu getaran dan juga menghitung besar Gravitasi bumi di suatu tempat
1
1.1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan penentuan percepatan gravitasi bumi dengan metode ayunan
bandul adalah sebagai berikut :
2
BAB II
Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya maka benda akan diam di
titik kesetimbangan B jika benda ditarik dari posisi lalu di lepas benda akan mulai bergerak
dari titik A lalu ke titik B, titik C dan kembali lagi ke B dan A. Urutannya adalah A-B-C-B-
A. Seandainya benda dilepaskan dari titik C maka urutan gerakannya adalah C-B-A-B-C.
Keterangan
1. T :Periode
2. t :Waktu
3. n :Jumlah getaran
Gravitasi adalah gaya tarik menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai
massa di alam semesta Fisika modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori
Relativitas Umum das Einstein, namun hukum gravitasi universal Newton yang lebih
sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam kebanyakan kasus.
3
Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi
yang sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup dan
benda-benda yang ada di bumi Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada di luar
angkasa, seperti bulan, meteor. dan benda angkasa lainnya, termasuk satelit buatan manusia
Beberapa teori yang belum dapat dibuktikan menyebutkan bahwa gaya gravitasi timbul
karena adanya partikel gravitron dalam setiap atom
Gerak Harmonik Sederhana (GHS) adalah gerak periodik dengan lintasan yang ditempuh
selalu sama (tetap). Gerak Harmonik Sederhana mempunyai persamaan gerak dalam bentuk
ng atau berosilasi melalui titik setimbang dalam interval waktu tetap. Gerak Harmonik
Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu sinusoidal dan digunakan untuk
menganalisis suatu perak periodik tertentu. Gerak periodik adalah gerak berula
Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak
osilasi air raksa / air dalam pipa U. gerak horizontal / vertikal dari pegas, dan sebagainya
Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul bandul fisis, osilasi
ayunan torsi, dan sebagainya
Gerak harmonik pada bandul Sebuah bandul adalah massa (m) yang digantungkan pada salah
satu ujung tali dengan panjang dan membuat simpangan dengan sudut kecil Gaya yang
menyebabkan bandul ke posisi kesetimbangan dinamakan gaya pemulih yaitu dan panjang
busur adalah Kesetimbangan gayanya. Bila amplitudo getaran tidak kecil namun tidak
harmonik.
sederhana sehingga periode mengalami ketergantungan pada amplitudo dan dinyatakan
Gerak harmonik pada pegas: Sistem pegas adalah sebuah pegas dengan konstanta pegas (k)
dan diberi massa pada ujungnya dan diberi simpangan sehingga membentuk gerak harmonik
Gaya yang berpengaruh pada sistem pegas adalah gaya Hooke.
Persamaan percepatan didapat dari turunan pertama persamaan kecepatan dari suatu
gerak harmonik
ay=(-2/T)y= - y
Tanda minus ( - ) menyatakan arah dan percepatan berlawanan dengan arah simpangan,
Kedua persamaan diatas (persamaan kecepatan dan percepatan tidak kita turunkan disini
Energy pada gerak harmonic sederhana terdiri atas energy potensial dan energy kinetik
Dengan demikian energi total dari gerak harmonik sederhana merupakan jumlah dari
ET = 1/2 k A2
"Keterangan :
A = amplitude (m)
T = Periode ()
Gerak harmonik merupakan gerak suatu partikel atau benda, dengan gerak posisi partikel
sebagai fungsi waktu berupa sinusoidal dapat dinyatakan dalam bentuk sinus atau cosines).
Contoh gerak harmonic diantaranya gerak pada pegas gerak pada bandul atau ayunaan
sederhana dan gerak melingkar
Gerak harmonic merupakan gerak periodic, yaitu gerak bolak balik secara periodic
Pegas yang diberi simpangan sejauh y dari posisi keseimbangannya akan bergerak bolak -
balik melalui titik keseimbangan tersebut ketika dilepaskan Gerakan ini disebabkan oleh gaya
pemulih yang bekerja pada pegas Gaya pemulih ini berusaha untuk mengembalikan posisi
benda ke posisi keseimbangannya.
Besar gaya pemulih berbanding lurus dengan besar simpangan dan arahnya berlaanan dengan
arah simpangan. Secara matematis besar gaya pemulih pada pegas dapat ditulis
sebagai berikut:
F= - K y
benda tersebut diberi simpangan schingga benda bergerak bolak-balik juga merupakan gaya
pemulih. Namun besar gaya pemulihnya dapat dinyatakan melalui hubungan
berikut
F - oo sin 0
Dengan
Dalam hal ini, tanda minus (-) juga menunukkan arah gaya pemulih yang berlawanan
T= 2π√(V19)
Dengan
π = 3,14
Kebulikan dari periode adalah frekuensi. Kamu dapat mencarinya dengan cara yang sama
seperti diatas
Contoh lain dari gerak harmonik sederhana adalah gerak melingkar Simpangan gerak
harmonic sederhana dapat dianggap sebagai proyeksi gerak melingkar pada suatu lingkaran
Gambar dibawah ini menunjukkan sebuah partikel yang bergerak sepanjang lintasan
lingkaran yang berjari - jari A dengan kecepatan sudut w. missalkan mula-mula partikel
berada di PL. Setelah beberapa saat (1), partikel tersebut berada di P2. Maka jauhnya lintasan
yang ditempuh oleh partikel tersebut dari titik P ke P2 adalah
Jika benda mula-mula berada pada posisi 00 maka perumusan simpangan diatas dapat
atau
METODE PENELITIAN
4
ALAT DAN BAHAN PRATIKUM
7 Busur 1buah
5
2. PROSEDUR KERJA
1. Gantung beban dan benang
2. Ayunkan beban dengan sudut simpang yang kecil
yaitu 10
3. Lepaskan bebannya dan dengan stop watch ukurlah
waktu untuk 10 ayunan penuh, pengukur tersebut
untuk menentukan periode (T)
4. Lakukan percobaan tersebut sesuai table berikut.
6
BAB IV
7
2. Pembahasan :
1. G1 = 4. Π2 .L
T2 2. G2 = 4.π2.L
T2
= 4. (3,14) . 1
= 4.(3,14)2.0.8
3,896
3,470
= 39,4384
= 31,5507
3,896
3,470
= 10,1227
= 9,092,4
= 10,12 m/s2
= 9,09 m/s2
3. G3 = 4.π2.L
T2
= 4.(3,14).0.6
2,368
= 23,6630
2,368
= 9, 99 m/s2
8
BAB V
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan praktikum mi adalah benda dikatakan
bergerak, jika benda tersebut berayun melaui titik kesetimbangan dan kembali lagi ke posisi
awal. Menurut persamaan periode (T) berbanding lurus dengan akar panjang ayunan (1)
karena T dan / dapat diukur, maka percepatan gravitasi (g) dapat dihitung
9
Saran
1. Dalam melakukan pengukuran simpangan harus dengan benar sesuai dengan jarak yang
diinginkan agar dapat memberi hasil yang akurat.
2. Dalam melakukan pengukuran dibutuhkan kecermatan dan ketelitian dalam membaca
pengukuran
3. Diperlukan pemahaman konsep dari alat-alat yang digunakan
10