Anda di halaman 1dari 19

PRATIKUM FISIKA

SMK PEMBANGUNAN JAYA YAKAPI

TAHUN AJARAN 2020/2021

Menentukan percepatan Gravitasi dengan Bandul Sederhana

JAKARTA
 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga laporan ini bisa
selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga laporan ini bisa disusun dengan baik dan rapi:
1. Bapak Ir. Reban selaku Penguji I
2. Ibu Yunitawati, ST selaku Penguji 2
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
laporan selanjutnya yang lebih baik lagi.

Jakarta, 28 Januari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.......................................................................................1


1.2. Tujuan Percobaan..................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Percepatan Gravitasi Bandul Sederhana.............................................3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempa dan Waktu Pratikum................................................................4


3.2. Alat dan Bahan Pratikum.....................................................................5
3.3. Penjelasan Bahan...................................................................................6

BAB IV PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Tabel Hasil Pengamatan........................................................................7


4.2. Pembahasan............................................................................................8

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan..............................................................................................9
5.2. Saran........................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu peristiwa dalam kehidupan sehari hari selalu erat kaitannya dengan ilmu fisika
diantaranya adalah peristiwa bandul matematis. Prinsip yang digunakan pada peristiwa
bandul matematis sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari hari. Misalnya pada bola
penghantar kabel penderek, timah kecil yang ditahan oleh suatu tali pada tempat pengukuran
tanah, ayunan yang terdapat di taman kanak kanak wahana kapal yang ada di taman bermain
seperti di Ancol Jakarta, serta konsep bandul pada jam dinding

Ayunan merupakan salah satu sistem yang melakukan gerak harmonis sederhana yang
memiliki amplitudo kecil, Bandul sederhana adalah benda ideal yang terdiri dari sebuah
benda yang bermassa m di gantung pada tali yang ringan, dengan catatan panjang tali tersebut
tidak akan bertambah saat di beri beban Bila bandul di geser ke samping dari titi
kesetimbangan (titik tengah), dan ketika di lepaskan, maka bandul akan berayun dalam
bidang vertikal karena di pengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Pada ayunan tersebut nantinya
akan dapat di ketahui periode nya, yaitu selang waktu yang dibutuhkan oleh beban untuk
melakukan Suatu getaran dan juga menghitung besar Gravitasi bumi di suatu tempat

Berdasarkan pernyataan pernyataan di atas, maka di lakukanlah percobaan bandul sistematis


ini agar dapat diketahui Prinsip dasar apa saja yang digunakan pada bandul matematis
sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari hari.

1
1.1.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan penentuan percepatan gravitasi bumi dengan metode ayunan
bandul adalah sebagai berikut :

1. Untuk menentukan besarnya percepatan gravitasi bumi dengan metode


ayunan bandul.
2. Untuk menyilidiki pengaruh panjang tali terhadap besarnya beban bandul.
3. Untuk menyelidiki pengaruh besar simpangan awal terhadap besarnya nilai
yang di peroleh.

2
BAB II

2.1. Percepatan Gravitasi Bandul Sederhana


Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana memiliki periode alias
waktu yang dibutuhkan benda untuk melakukan satu getaran secara lengkap Benda
melakukan getaran secara lengkap apabila benda mulai bergerak dari titik di mana benda
tersebut dilepaskan dan kembali lagi ke titik tersebut.

Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya maka benda akan diam di
titik kesetimbangan B jika benda ditarik dari posisi lalu di lepas benda akan mulai bergerak
dari titik A lalu ke titik B, titik C dan kembali lagi ke B dan A. Urutannya adalah A-B-C-B-
A. Seandainya benda dilepaskan dari titik C maka urutan gerakannya adalah C-B-A-B-C.

Mencari periode dalam praktikum ini dapat digunakan rumus

Keterangan

1. T :Periode

2. t :Waktu

3. n :Jumlah getaran

Gravitasi adalah gaya tarik menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai
massa di alam semesta Fisika modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori
Relativitas Umum das Einstein, namun hukum gravitasi universal Newton yang lebih
sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam kebanyakan kasus.

3
Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi
yang sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup dan
benda-benda yang ada di bumi Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada di luar
angkasa, seperti bulan, meteor. dan benda angkasa lainnya, termasuk satelit buatan manusia

Beberapa teori yang belum dapat dibuktikan menyebutkan bahwa gaya gravitasi timbul
karena adanya partikel gravitron dalam setiap atom

Jadi gerak gravitasi dapat dirumuskan

Gerak Harmonik Sederhana (GHS) adalah gerak periodik dengan lintasan yang ditempuh
selalu sama (tetap). Gerak Harmonik Sederhana mempunyai persamaan gerak dalam bentuk
ng atau berosilasi melalui titik setimbang dalam interval waktu tetap. Gerak Harmonik
Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu sinusoidal dan digunakan untuk
menganalisis suatu perak periodik tertentu. Gerak periodik adalah gerak berula

Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak
osilasi air raksa / air dalam pipa U. gerak horizontal / vertikal dari pegas, dan sebagainya

Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul bandul fisis, osilasi
ayunan torsi, dan sebagainya

Beberapa Contoh Gerak Harmonik

Gerak harmonik pada bandul Sebuah bandul adalah massa (m) yang digantungkan pada salah
satu ujung tali dengan panjang dan membuat simpangan dengan sudut kecil Gaya yang
menyebabkan bandul ke posisi kesetimbangan dinamakan gaya pemulih yaitu dan panjang
busur adalah Kesetimbangan gayanya. Bila amplitudo getaran tidak kecil namun tidak
harmonik.
sederhana sehingga periode mengalami ketergantungan pada amplitudo dan dinyatakan

dalam amplitudo sudut

Gerak harmonik pada pegas: Sistem pegas adalah sebuah pegas dengan konstanta pegas (k)
dan diberi massa pada ujungnya dan diberi simpangan sehingga membentuk gerak harmonik
Gaya yang berpengaruh pada sistem pegas adalah gaya Hooke.

Persamaan Percepatan Gerak Harmonik Sederhana

Persamaan percepatan didapat dari turunan pertama persamaan kecepatan dari suatu

gerak harmonik

ay-dy/dt =4722YT2 A sin (21/T) t.tanpa posisi awal

(422VT2 A sin (2/1) 00) dengan posisi awal 00

Persamaan tersebut dapat pula disederhanakan menjadi

ay=(-2/T)y= - y

Tanda minus ( - ) menyatakan arah dan percepatan berlawanan dengan arah simpangan,
Kedua persamaan diatas (persamaan kecepatan dan percepatan tidak kita turunkan disini

Energy pada gerak harmonic sederhana terdiri atas energy potensial dan energy kinetik
Dengan demikian energi total dari gerak harmonik sederhana merupakan jumlah dari

energi potensial dan energy kinetiknya.

Ep-12 x y 2 dengan k=(42 m) T2 dan Agin e

Ek-12. mvy2dengan vy2r/T A cosa


ET = Ep+Ek

ET = 1/2 k A2

"Keterangan :

A = amplitude (m)

T = Periode ()

K = konstanta pegas (N/m)

Gerak harmonik merupakan gerak suatu partikel atau benda, dengan gerak posisi partikel
sebagai fungsi waktu berupa sinusoidal dapat dinyatakan dalam bentuk sinus atau cosines).
Contoh gerak harmonic diantaranya gerak pada pegas gerak pada bandul atau ayunaan
sederhana dan gerak melingkar

Gerak harmonic merupakan gerak periodic, yaitu gerak bolak balik secara periodic

melalui titik keseimbangan

Pegas yang diberi simpangan sejauh y dari posisi keseimbangannya akan bergerak bolak -
balik melalui titik keseimbangan tersebut ketika dilepaskan Gerakan ini disebabkan oleh gaya
pemulih yang bekerja pada pegas Gaya pemulih ini berusaha untuk mengembalikan posisi
benda ke posisi keseimbangannya.

Besar gaya pemulih berbanding lurus dengan besar simpangan dan arahnya berlaanan dengan
arah simpangan. Secara matematis besar gaya pemulih pada pegas dapat ditulis

sebagai berikut:

F= - K y
benda tersebut diberi simpangan schingga benda bergerak bolak-balik juga merupakan gaya
pemulih. Namun besar gaya pemulihnya dapat dinyatakan melalui hubungan

berikut

F - oo sin 0

Dengan

oo = berat bandul (N)

0 = sudut simpangan bandul terhadap sumbu vertical

F = gaya pemulih (N)

Dalam hal ini, tanda minus (-) juga menunukkan arah gaya pemulih yang berlawanan

dengan arah simpangan

Periode dari gerakan bandul dinyatakan melalui hubungan berikut:

T= 2π√(V19)

Dengan

I = panjang bandul (m)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

π = 3,14
Kebulikan dari periode adalah frekuensi. Kamu dapat mencarinya dengan cara yang sama
seperti diatas

Contoh lain dari gerak harmonik sederhana adalah gerak melingkar Simpangan gerak
harmonic sederhana dapat dianggap sebagai proyeksi gerak melingkar pada suatu lingkaran

Gambar dibawah ini menunjukkan sebuah partikel yang bergerak sepanjang lintasan
lingkaran yang berjari - jari A dengan kecepatan sudut w. missalkan mula-mula partikel
berada di PL. Setelah beberapa saat (1), partikel tersebut berada di P2. Maka jauhnya lintasan
yang ditempuh oleh partikel tersebut dari titik P ke P2 adalah

Posisi simpangan P pada suatu saat tertentu dalam gerak melingkar

y= A sin 8 atau y = A sin 2n/Tt

Jika benda mula-mula berada pada posisi 00 maka perumusan simpangan diatas dapat

dituliskan sebagai berikut

y = A sin (0+ 00 atau y = A sin (2n/Tt+00)

atau

y = A sin (2 nft + 00)


BAB III

METODE PENELITIAN

1. TEMPAT DAN WAKTU PRATIKUM

Tempat : SMK PEMBANGUNAN JAYA YAKAPI


Di Ruang 04
Waktu :10.00-11.00 WIB

4
ALAT DAN BAHAN PRATIKUM

NO ALAT DAN BAHAN JUMLAH


1 Benang/Tali 1 roll

2 Statif dan Klem 1 buah

3 Stop Watch 1buah

4 Beban Gantung 10gr 4 buah

5 Mistar 1 meter 1 buah

6 Kertas milimeter blok 1 buah

7 Busur 1buah

5
2. PROSEDUR KERJA
1. Gantung beban dan benang
2. Ayunkan beban dengan sudut simpang yang kecil
yaitu 10
3. Lepaskan bebannya dan dengan stop watch ukurlah
waktu untuk 10 ayunan penuh, pengukur tersebut
untuk menentukan periode (T)
4. Lakukan percobaan tersebut sesuai table berikut.

6
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. Table Hasil Pengamatan


No Panjang Tali (cm) Waktu 10 ayunan Waktu 1 ayunan T (s) T2
1 100 19,48 1,948 3,896

2 80 17,35 1,735 3,470

3 60 15,39 1,539 2,368

7
2. Pembahasan :

1. G1 = 4. Π2 .L
T2 2. G2 = 4.π2.L
T2
= 4. (3,14) . 1
= 4.(3,14)2.0.8
3,896
3,470
= 39,4384
= 31,5507
3,896
3,470
= 10,1227
= 9,092,4
= 10,12 m/s2
= 9,09 m/s2

3. G3 = 4.π2.L
T2

= 4.(3,14).0.6

2,368

= 23,6630

2,368

= 9, 99 m/s2

8
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan praktikum mi adalah benda dikatakan
bergerak, jika benda tersebut berayun melaui titik kesetimbangan dan kembali lagi ke posisi
awal. Menurut persamaan periode (T) berbanding lurus dengan akar panjang ayunan (1)
karena T dan / dapat diukur, maka percepatan gravitasi (g) dapat dihitung

9
Saran
1. Dalam melakukan pengukuran simpangan harus dengan benar sesuai dengan jarak yang
diinginkan agar dapat memberi hasil yang akurat.
2. Dalam melakukan pengukuran dibutuhkan kecermatan dan ketelitian dalam membaca
pengukuran
3. Diperlukan pemahaman konsep dari alat-alat yang digunakan

10

Anda mungkin juga menyukai