Anda di halaman 1dari 6

Nama :Susanti (191310102)

Kelas :06 manajemen pagi


Makul :Perpajakan

a. Terbentuknya negara

Menurut pendapat aristoteles manusia merupakan makhluk bermasyarakat. Setiap


manusia seagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri dalam masyarakat dalam
berhubungan dengan orang lain dan tetap secara individu terlihat dalam suatu
ikatan dengan kelompoknya. Agar dapat mengatur kehidupan sosial menjadi lebih
baik maka manusia membutuhkan seorang pemimpin yang terbaik dan menjadi
seseorang yang patut dihormati ditaati perintahnya dan diteladani sikap dan
tingkah lakunya.Dengan adanya pemimpin kehidupan manusia jauh lebih teratur.

Konsep dan pengertian Negara sebagai organisasi kekuasaan dipelopori oleh


J.H.A. Logemaan dalam Bukunya yaitu “Over De theorie Van Een
Stelling Staadrecht” bahwa keberadaan Negara bertujuan untuk mengatur dan men
yelenggarakan masyarakat yang dilengkapi dengan kekuasaan tertinggi. Negara
dalam konteksnya sebagai organisasi kekuasaan didalamnya terdapat suatu mekan
isme atau tata hubungan kerja yang mengatur suatu kelompok manusia
(rakyat) agar berbuat atau bersikap sesuai dengan kehendak negara agar mematuh
i aturan yang telah dibuat Negara.
Agar Negara dapat mengatur rakyatnya maka Negara diberi kekuasaan yang dapat
memaksa semua anggotanya untuk mematuhi segala peraturan ketentuan yang tela
h ditetapkan oleh Negara. kekuasaan tersebut berhak dimiliki oleh Negara karena
secara historis timbulnya Negara adalah untuk mengatur hidup yang lebih baik.
Untuk menghindari adanya kekuasaan yang sewenang-wenang disisi lain
Negara juga menetapkan cara dan batas sampai dimana kekuasaan itu dapat digun
akan dalam kehidupan bersama baik oleh individu, golongan, oranisasi, maupun
oleh Negara itu sendiri.

b. Fungsi pemerintahan

Fungsi pemerintah di dalam suatu Negara sangat penting. jika pemerintah tidak
berfungsi dengan baik maka akan berpengaruh besar terhadap kestabilan suatu Ne
gara.
Pemerintah memiliki wewenang dalam mengatur kehidupan bernegara sesuai pera
turan perundang-undangan yang berlaku. Pemerintah sudah semestinya juga
bertanggung jawab pada perkehidupan rakyatnya. Pemerintah tentunya
memerlukan dana, sumber daya alam, sumber daya manusia dalam pembiayaan
pelaksanaan fungsinya baik fungsi pokok ekonomi maupunfungsi secara keseluru
han.
Modal berupa dana selain dari potensi alam yang dimiliki suatu Negara, juga beras
al dari laba perusahaan Negara, royalty pemerintah, retribusi, kontribusi, bea
dan cukai, sanksi dan denda serta berasal dari pajak yang merupakan peran serta
warga Negara dalam melaksanakan fungsi pemerintah.
Dari fungsi ekonomi pemerintah yang berhubungan dengan pajak adalah fungsi
nomor 2 yakni keadilan masyarakat dimana dengan pajak yang dipungut atas
warga Negara yang memiliki kemampuan akan dapat mewujudkan kesejahteraan
seluruh masyarakat.

c. Sejarah pemungutan pajak

Pada tahun 509-27 SM di Roma ada beberapa pungutan yang diwajibkan kepada
rakyatnya dengan sebutan censor, questor dan jenis pungutan lainnya. Pajak
langsung dipungut pada zaman perang terhadap penduduk Roma sampai tahun
167 SM. Setelah abad kedua penguasa roma mengandalkan pajak tidak langsung
disebut vegtigalia. Seperti portoria yaitu pungutan atas penggunaan pelabuhan.

Pada zaman julius caesar dikenal centesima rerum venalium yaitu sejenis pajak
penjualan dengan tarif 1% dariomzet penjualan. Di italia dikenal decumae yaitu
pungutan sebesar 10%dari para petani atau penguasa tanah. Penduduk roma
dikenakan pajak langsung (tributum) yang tetap. pada abad ke 14 di spanyol
dikenal dengan istilah alcabala yaitu bentuk pajak penjualan.

Di benua Amerika setelah menjadi benua koloni inggris, penduduk koloni wajib
membayar pungutan kepada pemerintah koloni inggris kemudian menjadi
penyebab revolusi Amerika setelah diundang-undangkannya.

d. Perkembangan pemungutan pajak

Pajak pada mulanya dibayar dari hasil pertanian, hasil hutan dan hasil perkebunan
dan barang tambang mulia seperti emas dan perak. Selain itu juga pajak dapat dibayar
dengan tenaga, yaitu dengan melakukan pekerjaan tanpa diberi imbalan. Kemudian sejalan
dengan perkembangan waktu pajak dibayar dengan uang. Di seluruh dunia telah mengakui
bahwa pajak merupakan sumber utama penerimaan negara dan sebagai alat mencapai
tujuannya, walaupun tidak seluruh negara di dunia mengandalkan penerimaan negara dari
sektor pajak. Ada beberapa Negara yang memiliki potensi sumber daya alam negaranya
sebagai penerimaan Negara yang utama. Sejak zaman sebelum masehi pajak telah dipungut
oleh penguasa suatu daerah, untuk kepentingan penguasa. Maka bentuk iuran kepada
penguasa tersebut merupakan suatu paksaan, yang tentunya ada yang pro ada yang kontra.
Penentuan siapa yang harus membayar pajak, bagaimana dasar pengenaan pajaknya, dan
berapa besar tarif pajak yang dikenakan, ditentukan oleh keinginan penguasa semata. Pada
akhirnya beban pajak yang harus dipikul jadi lebih berat, penguasa dengan
kesewenangannya menentukan jumlah pajak sesuai kebutuhan penguasa bahkan melebihi
yang dibutuhkan

e. Sejarah perpajakan di indonesia

Pada mulanya pajak merupakan suatu pemberian secara cuma-cuma namun


sifatnya merupakan suatu kewajiban yang dapat dipaksakan yang harus
dilaksanakan oleh rakyat atau masyarakat kepada seorang raja atau penguasa.
Saat itu, rakyat memberikan upetinya kepada raja atau penguasa berbentuk natura
berupa padi, ternak, atau hasil tanaman lainnya seperti pisang, kelapa, dan lain-
lain. Pemberian yang dilakukan rakyat saat itu digunakan untuk keperluan atau
kepentingan raja atau penguasa setempat dan tidak ada imbalan atau prestasi yang
dikembalikan kepada rakyat karena memang sifatnya hanya untuk kepentingan
sepihak dan seolah-olah ada tekanan secara psikologis karena kedudukan raja
yang lebih tinggi status sosialnya dibandingkan rakyat.

Dalam perkembangannya, sifat upeti yang diberikan oleh rakyat tidak lagi hanya
untuk kepentingan raja saja, tetapi sudah mengarah kepada kepentingan rakyat itu
sendiri. Artinya pemberian kepada rakyat atau penguasa digunakan untuk
kepentingan umum seperti untuk menjaga keamanan rakyat, memelihara jalan,
pembangun saluran air, membangun sarana sosial lainnya, serta kepentingan
umum lainnya.

Perkembangan dalam masyarakat mengubah sifat upeti atau pemberian yang


semula dilakukan cuma-cuma dan sifatnya memaksa tersebut, yang kemudian
dibuat suatu aturan-aturan yang lebih baik agar sifatnya yang memaksa tetap ada,
namun unsur keadilan lebih diperhatikan. Untuk memenuhi unsur keadilan inilah
maka rakyat diikutsertakan dalam membuat aturan-aturan dalam pemungutan
pajak, yang nantinya akan dikembalikan juga hasilnya untuk kepentingan rakyat
sendiri.

f. Undang-undang terkait dengan perpajakan

1. Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang diatur


dalam UU No. 6/1983 dan diperbarui oleh UU No. 16/2000.
2. Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh) yang diatur dalam UU No.
7/1983 dan diperbarui oleh UU No. 17/2000.
3. Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan yang diatur
oleh UU No. 8/1983 dan diganti menjadi UU No. 18/2000.
4. Undang-undang penagihan pajak dan surat paksa yang diatur dalam UU
No. 19/1997 dan diganti menjadi UU No. 19/2000.
5. Undang-Undang Pengadilan Pajak yang diatur dalam UU N0. 14/2002.

g. Zakat dan pajak

Zakat merupakan rukun Islam dan salah satu bentuk kewajiban bagi seorang
Muslim untuk mengeluarkan sebagian pendapatan atau hatanya yang telah
memenuhi syarat dan ketentuan yang telah di gariskan. Zakat merupakan
suatu lembaga yang unik yang tidak sama dengan pajak-pajak yang di
tetapkan oleh suatu Negara. Hal ini di karenakan zakat merupakan suatu pajak
atas kekayaan dan bukan atas pemasukan, dikumpulkan dari orang kaya dan
di gunakan untuk orang miskin, asuransi sosial yang komprehensif, dibagikan
pertama kepada lingkungan terdekat, dengan peraturan yang di tentukan oleh
Rasulullah, hukum dan sistem operasionalnya sederhana.

Pajak adalah Suatu pembayaran yang dilakukan kepada pemerintah untuk


membiayai pengeluaran yang dilakukan dalam hal menyelenggarakan jasa untuk k
epentingan umum. Fungsi pajak adalah:

1. Fungsi finansial yaitu memasukkan uang sebanyak banyaknya ke kas


negara, dengan tujuan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara.
2. Fungsi regulerend mengatur yaitu pajak digunakan sebagai alat untuk
mengatur masyarakat baik di bidang ekonomi, sosial maupun politik
dengan tujuan tertentu.

h. Sumber-sumber penerimaan negara

sumber – sumber penerimaan negara yaitu dari Pajak, Retribusi, Keuntungan


BUMN/BUMD, Denda dan Sita, Pencetakan Uang, Pinjaman sumbangan, hadiah,
dan hibah, dan Penyelenggaraan Undian Berhadiah.

1. Pajak

Pajak merupakan pungutan yang dilakukan oleh pemerintah (pusat/daerah)


terhadap wajib pajak tertentu berdasarkan undang-undang (pemungutannya dapat
dipaksakan) tanpa ada imbalan langsung bagi pembayarnya. Misalnya : pajak
minuman keras, dimaksudkan agar rakyat menghindari atau mengurangi konsumsi
minuman keras, pajak ekspor dimaksudkan untuk mengekang pertumbuhan
ekspor komoditi tertentu dalam rangka menghindari kelangkaan produk tersebut
di dalam negeri

2. Retribusi
Retribusi merupakan pungutan yang dikenakan kepada masyarakat yang
memperoleh balas jasa secara langsung berupa fasilitas negara yang digunakan.
Pungutan ini diatur oleh Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi.
Contoh, pelayanan medis di rumah sakit milik pemerintah, pelayanaan perpakiran
oleh pemerintah, pembayaran uang sekolah, dll.

3. Keuntungan BUMN/BUMD

Sebagai pemilik BUMN, pemerintah pusat berhak memperoleh bagian laba yang
diperoleh BUMN. Demikian pula dengan BUMD, pemerintah daerah sebagai
pemilik BUMD berhak memperoleh bagian laba BUMD.

4. Denda dan sita

Pemerintah berhak memungut denda atau menyita asset milik masyarakat, apabila
masyarakat (individu/kelompok/organisasi) diketahui telah melanggar peraturan
pemerintah.

5. Pencetakan uang

Pencetakan uang umumnya dilakukan pemerintah dalam rangka menutup defisit


anggaran, apabila tidak ada alternatif lain yang dapat ditempuh pemerintah.
Penentuan besarnya jumlah uang yang dicetak harus dilakukan dengan cermat,
agar pencetakan uang tidak menimbulkan inflasi.

6. Pinjaman

pinjaman pemerintah merupakan sumber penerimaan negara, yang dilakukan


apabila terjadi defisit anggaran. Pinjaman pemerintah dikemudian hari akan
menjadi beban pemerintah, karena pinjaman tersebut harus dibayar kembali,
berikut dengan bunganya. Pinjaman dapat diperoleh dari dalam maupun luar
negeri. Sumber pinjaman bisa berasal pemerintah, institusi perbankan, institusi
non bank, maupun individu

7. Sumbangan, hadiah dan hibah

sumbangan, hadiah, dan hibah dapat diperoleh pemerintah dari individu, institusi,
atau pemerintah. Sumbangan, hadiah, dan hibah dapat diperoleh dari dalam
maupun luar negeri. Tidak ada kewajiban pemerintah untuk mengembalikan
sumbangan, hadiah, atau hibah. Sumbangan, hadiah, dan hibah bukan penerimaan
pemerintah yang dapat dipastikan perolehannya. Tergantung kerelaan dari pihak
yang memberi sumbangan, hadiah, atau hibah.
8. Penyelenggaraan undian berhadiah

Pemerintah dapat menyelenggarakan undian berhadiah dengan menunjuk suatu


institusi tertentu sebagai penyelenggara. Jumlah yang diterima pemerintah adalah
selisih dari penerimaan uang undian dikurangi dengan biaya operasi dan besarnya
hadiah yang dibagikan. Banyak negara menyelenggarakan undian berhadiah,
seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jepang, Jerman, Indonesia (pernah).

Berdasarkan institusi yang menanganinya, penerimaan negara dibedakan menjadi:


a. Penerimaan Pemerintah Pusat
b. Penerimaan Pemerintah Daerah Propinsi
c. Penerimaan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

Anda mungkin juga menyukai