Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS CVP (COST VOLUME PROFIT) SEBAGAI DASAR PERENCANAAN

PENJUALAN DAN LABA YANG DIHARAPKAN


(Studi pada PT. ALP Petro Industry)

Maria Monica Marisela


Moch Dzulkirom AR
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
Еmail: mariamonicamarisela@gmail.com

ABSTRACT

The purposes of this analysis are application of cost volume profit analysis in PT.ALP Petro Industry and
application of cost volume profit analysis in expected sales and profit planning in 2019. The type of research
is descriptive analysis throught the case study approach. The technique to collect the data is using interview
technique and documentation on athe financial statements of PT.ALP Petro Industry for the past three years.
The result showed that all costs incurred by the company not classified by the behavior of the cost. As a result,
there is an inaccuracy in cost setimation, because there are elements of semivariabel costs that are not
separate into fixed costs and variabel costs. This study provides a solution for separation of semivariabel
costs elements by using the least squares methode to obtain a fixed costs of Rp. 151.707.708.599 and the total
variabel costs of Rp.608.908.717.451. Cost volume profit analysis helps companies plan to increase profits
in 2019, in which the expected profit achieved at a minimum Rp.14.085.666.150 or Rp. 113.421.117.850 and
much be ccompanied by the sales of 15.271.220 liters or by Rp.908.202.522.330. The result of the margin of
safety(MoS) for the result PT.ALP Petro Industry in 2019 by 42,77%.

Keywords: Cost Volume Profit Analysis, Profit Planning.

АBSTRАK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan analisis cost volume profit pada PT. ALP Petro Industry,
dan penerapan analisis cost volume profit dalam perencanaan penjualan dan laba yang diharapkan pada tahun
2019. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara dan dokumentasi pada laporan keuangan PT.
ALP Petro Indutry selama tiga tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua biaya belum
diklasifikasikan berdasarkan perilaku biayanya. Akibatnya adanya ketidaktepatan dalam penaksiran biaya,
karena terdapat unsur biaya semivariabel yang belum terpisah menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
Penelitian ini memberikan solusi untuk pemisahan unsur biaya semivariabel dengan menggunakan metode
least square sehingga diperoleh biaya tetap sebesar Rp. 151.707.708.599 dan total biaya variabel sebesar Rp.
608.908.717.451. Analisis cost volume profit membantu perusahaan dalam merencanakan kenaikan laba pada
tahun 2019, dimana laba yang diharapkan dicapai minimal sebesar Rp. 14.085.666.150 atau sebesar Rp.
113.421.117.850 dan harus disertai dengan pencapaian penjualan sebanyak 15.271.220 liter atau sebesar Rp.
908.202.522.330. Hasil margin of safety (MoS) untuk PT. ALP Petro Industry pda tahun 2019 adalaha sebesar
42,77%.

Kаtа Kunci: Analisis Cost Volume Profit, Perencanaan Laba

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 73 No. 2 Agustus 2019| 10


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PЕNDАHULUАN yang dimaksudkan seperti penetapan harga produk,
Perencanaan merupakan suatu usaha adanya persetujuan atau penolakan atas pesanan
merumuskan tujuan, penyusunan program penjualan, dan promosi untuk produk yang
operasional secara detail dan penentuan strategi menguntungkan perusahaan.
yang disusun untuk jangka waktu yang panjang dan Semua perusahaan baik berskala besar
jangka pendek untuk mencapai suatu tujuan maupun berskala kecil, harus dapat menerapkan
tertentu (Dunia, 2012:4). Peranan manajemen analisis yang tepat berkaitan dengan perencanaan
dibutuhkan untuk memutuskan berbagai macam penjualan dan laba yang diharapkan, tak terkecuali
alternatif kebijakan yang akan dilaksanakan PT. ALP Petro Industry. PT. ALP Petro Industry
dimasa yang akan datang. Perencanaan yang baik merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak
dapat menunjang tugas manajemen untuk di bidang pembuatan pelumas dibawah
mencapai tujuan perusahaan dan menilai pengawasan Agip Petroli S.P.A. Perkembangan
kemampuan perusahaan. Perencanaan memiliki penggunaan pelumas beragam diantaranya
peranan dalam hal keberhasilan mengenai masa pelumas untuk armada kapal, mobil penumpang,
depan perusahaan guna menjaga kelanjutan usaha sepeda motor, pembangkit listrik, mesin, rantai
dan pencapaian tujuan perusahaan, khususnya transmisi roda gigi, hidrolik, dan sebagainya.
perencanaan penjualan dan perencanaan laba. Tingkat hasil produk yang semakin tinggi,
Perencanaan penjualan berfokus pada banyaknya mendorong PT. ALP Petro Industry untuk terus
penjualan dalam unit yang harus dijual untuk tahun berbenah dan mengoptimalkan segala sumber daya
berikutnya. Perencanaan penjualan dapat yang dimiliki perusahaan. Perusahaan harus dapat
digunakan untuk menentukan laba yang bersaing dipasaran dengan menonjolkan kuantitas
diharapkan oleh perusahaan dengan terlebih dahulu produk dan harga jual produk yang dihasilkan.
menentukan perencanaan labanya. Perencanaan Berdasarkan data (PT. ALP Petro Industry, 2019)
laba berisikan langkah–langkah yang ditempuh menunjukan bahwa penjualan dan laba PT. ALP
perusahaan untuk mencapai tingkat laba yang Petro Industry mengalami peningkatan setiap
diharapkan. Perencanaan laba digunakan untuk tahunnya, namun apabila dilihat dari kenaikan laba
mengevaluasi kinerja manajemen untuk mengukur perusahaan mengalami penurunan pada tahun 2017
optimalisasi dalam menciptakan laba perusahaan hingga tahun 2018 yaitu dari Rp. 14.085.666.150
(Carter, 2009:7). Perencanaan laba memiliki turun menjadi Rp. 13.172.439.600. Hal ini
hubungan antara biaya, volume, dan harga jual. menunjukan bahwa perusahaan memerlukan suatu
Biaya menentukan harga jual untuk mencapai perhitungan yang cermat dalam hubungan
tingkat laba yang diharapkan, harga jual penjualan, biaya dan laba dalam merencanakan
mempengaruhi volume penjualan, dan volume laba agar mengalami peningkatan pula dalam
penjualan mempengaruhi volume produksi. kenaikan labanya.
Analisis cost volume profit adalah salah PT. ALP Petro Industry diketahui belum
satu alat bantu manajer dalam memperhitungkan menerapkan suatu alat bantu yang dapat
biaya langsung dalam menganalisis hubungan memberikan gambaran dalam perencanaan laba
antara biaya, laba, bauran produk dan volume dalam perkembangan perusahaan. Perencanaan
penjualan suatu perusahaan (Carter, 2009:268). yang dibuat selama ini berdasarkan pada
Analisis cost volume profit digunakan untuk pengalaman tahun – tahun sebelumnya, sehingga
memprediksi volume penjualan yang akan dapat memberikan peluang kurangnya perhitungan
mempengaruhi laba operasi perusahaan sehingga yang cermat terhadap perubahan biaya yang dapat
membantu manajemen dalam mengevaluasi terjadi pada tahun berikutnya. Selain itu, PT. ALP
volume penjualan yang dapat berubah karena Petro Industry tidak memisahkan biaya
perubahan harga, biaya tetap dan biaya langsung. semivariabel kedalam biaya variabel dan biaya
Menurut Horngren (2008:70) perubahan tetap.
tingkat pendapatan dan biaya yang disebabkan oleh Margin kontribusi (CM) = Penjualan – total biaya
perubahan jumlah unit suatu barang / jasa yang
diproduksi dan dijual. Analisis cost volume profit Melalui penelitian ini, peneliti berharap
variabel
membantu manajemen untuk merencanakan dan dapat memberikan masukan dan solusi bagi PT.
mengontrol efektifitas biaya yang berhubungan ALP Petro Industry dalam meningkatkan penjualan
dengan pendapatan, biaya perubahan volume, dan dan mencapai tingkat laba yang diharapkan. Salah
laba. Analisis ini membantu manajer dalam satu solusi yang diberikan adalah dengan membuat
memeriksa dampak yang mungkin terjadi karena suatu analisis biaya yang tepat, yaitu dengan
suatu keputusan strategis. Pengambilan keputusan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 73 No. 2 Agustus 2019| 11
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
menggunakan analisis cost volume profit. Analisis Ratio margin kontribution (CMR) dirumuskan
ini dapat membantu perusahaan untuk sebagai berikut :
mengevaluasi tingkat penjualan masing – masing Sumber : Simamora, (2012:170)
produk agar mendapatkan hasil laba yang optimal.
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini Perencanaan Harga Jual dan Perencanaan
akan membahas mengenai analisis cost volume Laba
profit dalam menentukan perencanaan penjualan Tujuan utama suatu perusahaan adalah
sehingga mendapatkan laba yang diharapkan. memperoleh laba secara maksimal, sehingga
Margin kontribusi (CM)
KAJIAN PUSTАKА Ratio margin kontribusi =
Penjualan
Analisis Cost Volume Profit
Analisis cost volume profit merupakan manajer dapat menggunakan analisis cost volume
informasi keuangan yang penting bagi perusahaan profit dalam membuat perencanaan. Perencanaan
yang digunakan untuk mengidentifikasikan kondisi penetapan harga jual berpengaruh penting pada
ekonomi dan bisnis, suatu divisi atau departemen pencapaian laba yang diharapkan perusahaan. Pada
dalam mengatasi masalah (Hansen dan Mowen, prinsipnya harga jual produk harus dapat menutup
2011:472). Analisis cost volume profit menguji biaya produk, biaya pemasaran dan biaya
perilaku biaya berupa pendapatan total, biaya total, administrasi yang terjadi agar mendapatkan laba
dan laba operasi ketika terjadi perubahan dalam yang diharapkan (Siregar, 2014:12). Hal ini
tingkat output, harga jual, biaya variabel per unit, dikarenakan perencanaan harga jual juga
atau biaya tetap produk (Horgren, 2008:69). memperhatikan faktor yang berpengaruh seperti
Menurut Carter (2009:268) analisis cost volume memenuhi persaingan bisnis yang ada dan
profit merupakan alat perencanaan jangka pendek penawaran didalam kontrak agar dapat bersaing
yang memperhitungkan biaya langsung untuk dan kontrak dapat dimenangkan.
menganalisa hubungan antara biaya, laba, bauran Berikut rumus analisis cost volume
produk, dan volume penjualan. profit dalam menetapkan perencanaan laba
Menurut Syamryn (2012:174) hubungan berdasarkan dari penetapan harga jual :
konsep analisis cost volume profit dalam biaya tetap + laba yang diharapkan
perencanaan laba dapat menggunakan perhitungan Penjualan (rupiah) =
ratio margin kontribusi
margin kontribusi (contribution margin), analisis
Break Event Point (BEP) multiproduk, dan tingkat Sumber : Horngren (2008:76)
keamanan (margin of safety / MoS). Margin biaya tetap + laba yang diharapkan
Penjualan (rupiah) =
Kontribusi (contribution margin) adalah selisih margin kontribusi per unit
antara pendapatan penjualan dengan semua biaya
Sumber : Horngren (2008:76)
variabel, yang dihitung dengan mengurangkan
biaya variabel, biaya produksi atau non produksi
Margin of Safety (MoS)
dari penjualan (Carter, 2009:269). Hasil dari selisih
Menurut Hansen (2009:28) margin pengaman
tersebut digunakan untuk menutup biaya tetap
(margin of safety / MoS) adalah unit terjual atau
(fixed cost / FC) dan membentuk laba (Simamora,
yang diharapkan akan terjual atau pendapatan yang
2012:167). Jika margin kontribusi tidak mampu
dihasilkan untuk mengharapkan hasil yang akan
menutup biaya tetap (CM<FC), maka perusahaan
melebihi volume impas. Margin pengaman
menderita kerugian. Sedangkan apabila margin
mengidentifikasikan berapa banyak penjualan yang
kontribusi lebih besar dibandingkan dengan biaya
turun dari target penjualan sebelum perusahaan
tetap (CM>FC) maka perusahaan mendapatkan
mencapai titik impas (Carter, 2009 : 294). Margin
laba. Apabila margin kontribusi sama dengan biaya
pengaman membantu manajemen dalam
tetap (CM=FC) maka perusahaan mengalami
memberikan gambaran dalam penjualan apakah
impas atau tidak mengalami kuntungan ataupun
mempengaruhi resiko perusahaan untuk
kerugian.
mengalami kerugian atau sebaliknya. Semakin
Margin kontribusi apabila dinyatakan
besar margin pengaman maka perusahaan akan
secara sistematis menjadi :
mnghindari resiko kerugian saat penjualan
Sumber : Carter (2009:268)
menurun. Sebaliknya, apabila margin pengaman
Selain menggambarkan margin kontribus (CM)
rendah maka kemungkinan perusahaan akan
dalam nilai uang per unit, margin kontribusi juga
menderita kerugian besar. Apabila margin
dinyatakan dalam presentasi (CMR). Contribution.
pengaman perusahaan rendah maka perusahaan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 73 No. 2 Agustus 2019| 12


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dapat mengantisipasi dengan meningkatkan ketidakpastian atau memperbesar reabilitas
penjualan dan mengurangi resiko kerugian. produksi. Sehingga anggaran secara berperiode
Margin pengaman (Margin of Safety / MoS) dapat (setiap bulan atau kuartal) direvisi dan diperbarui
dihitung dengan : sesuai dengan keadaanya. Manajer diharapkan
untuk mengenali dan mengantisipasi sifat
MoS (rupiah) = SB – SBE
ketidakpastian dari faktor – faktor yang
MoS (unit) = SB (unit) – SBE (unit) mempengaruhi bisnis perusahaan seperti harga,
Mos dinyatakan dalam presentase, sebagai berikut: biaya, dan kuantitas yang terjadi dimasa yang akan
SB − SBE datang.
MoS = x 100 % b. Perencanaan Laba Jangka Panjang
SB
Perencanaan laba jangka panjang adalah
Sumber : Horngren, 2008:81 kelanjutan pembuatan keputusan masa kini dengan
Keterangan : pertimbangan resiko dimasa depan,
MoS = Margin of Safety atau batas pengaman mengorganisasi usaha yang dibutuhkan dan
SB = Sales Budgeted atau penjualan aktual mengukur hasil dari ekspetasi dari umpan balik
(dianggarkan) secara terorganisasi dan sistematis. Rencana jangka
SBE = Sales of break even atau penjualan pada panjang berkaitan dengan perencanaan mengenai
saat impas penjualan, pembelanjaan modal, riset dan
pengembangan. Manajer harus memiliki persiapan
Perencanaan Laba agar perusahaan memiliki fleksibilitas dalam
Menurut Carter (2009:4) perencaan laba menghadapi kondisi bisnis yang berubah–ubah.
(profit planning) adalah pengembangan rencana
operasi untuk mencapai tujuan perusahaan, yakni MЕTODE PЕNЕLITIАN
mendapatkan laba. Rencana laba suatu perusahaan Pеnеlitiаn ini mеrupаkаn pеnеlitiаn dеskriptif
terdiri dari anggaran operasional dan laporan dеngаn pеndеkаtаn studi kasus. Objek penelitian
keuangan yang dianggarkan. Adanya rencana laba dilakukan di PT. ALP Petro Industry yang
tersebut merupakan perkiraan target laba yang berlokasi di Jalan Raya Kebon Sari, Desa Legok,
direncanakan oleh manajemen. Berbeda dengan Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa
ramalan yang merupakan prediksi yang akan Timur. PT. ALP Petro Industry merupakan
terjadi dimasa yang akan datang. perusahaan yang memproduksi pelumas dengan
Laba merupakan penentuan tingkat cara mengolah pelumas bekas (used oil). Tеknik
pengembalian atas modal yang dikeluarkan dengan pеngumpulаn dаtа yаng digunаkаn olеh pеnеliti
merealisasikan perencanaan yang diformulasikan аntаrа lаin: wawancara, dan dokumentasi.
oleh manajer. Perencanaan laba dilakukan dengan Instrumеnt pеnеlitiаn yаng digunаkаn iаlаh:
mempertimbangkan beberapa keadaan ekternal pedoman wawancara, dan sarana dokumentasi.
perusahaan yang mempengaruhi perubahan, Adapun fokus penelitian sebagai berikut:
misalnya teknologi, ekonomi, demografi, perilaku 1. Cost Volume Profit
sosial, dan perubahan lain yang tidak dapat 2. Perencanaan penjualan dan laba yang
diprediksi. diharapkan
Setiap perusahaan diharapkan untuk dapat
bersaing dan beradaptasi dengan setiap HАSIL DАN PЕMBАHАSАN
perkembangan yang terjadi disekitarnya agar Analisis data merupakan tahapan penting
perusahaan dapat mempertahankan eksistensi dalam penelitian ilmiah. Data yang diperoleh dari
bisnisnya. Manajer perusahaan dapat membuat perusahaan akan dianalisis melalui beberapa
perencanaan laba jangka pendek maupun jangka tahapan, pertama mengolongkan biaya kedalam
panjang untuk dapat memanfaatkan setiap keadaan biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semivariabel.
yang sedang atau yang akan terjadi. Menurut Carter Selanjutnya memisahkan biaya semivariabel
(2009:5), jangka waktu perencanaan dapat menjadi biaya tetap dan biaya variabel dengan
digolongkan menjadi dua yakni: menggunakan metode least square, menghitung
a. Perencanaan Laba Jangka Pendek contributon margin dan contribution margin ratio,
Perencanaan laba jangka pendek memiliki menghitung break even point, membuat
jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun perencanaan laba dengan menghitung analisis cost
(3 atau 6 periode) bergantung pada karakteristik volume profit, dan menghitung margin of safety.
bisnis. Anggaran dengan jangka waktu pendek /
relatif singkat digunakan untuk memperkecil
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 73 No. 2 Agustus 2019| 13
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Penggolongan Biaya Berdasarkan Perilaku
Biaya
Tabel 1. Penggolongan Biaya – Biaya berdasarkan
Perilakunya PT ALP Petro Industry tahun 2018

Keterangan Biaya Tetap Biaya Variabel Biaya Semivariabel


Biaya bahan baku Rp 569.242.206.200
Biaya tenaga kerja langsung Rp 6.870.495.000
Biaya tenaga tidak langsung Rp 5.893.239.500
Biaya penolong Rp 5.178.330.700
Biaya bahan bakar Rp 17.507.128.000
Biaya listrik pabrik Rp 11.043.170.900
Biaya perbaikan dan pemeliharaan mesin Rp 9.627.529.000
Biaya penyusutan mesin Rp 14.914.673.500
Biaya pemeliharaan pabrik Rp 20.200.638.000
Biaya penyusutan pabrik Rp 28.029.856.000
Persediaan barang dalam proses awal Rp 30.957.031.250
Persediaan barang dalam proses akhir Rp (25.172.058.500)
Persediaan barang jadi awal Rp 16.731.065.500
Persediaan barang jadi akhir Rp (15.438.547.000)
Biaya telepon, pos dan giro Rp 4.618.079.800
Biaya listrik dan air kantor Rp 8.831.029.800
Biaya pemeliharaan inventaris Rp 181.750.000
Biaya penyusutan inventaris Rp 361.096.800
Biaya jasa industri Rp 22.904.421.000
Biaya pemeliharaan kendaraan Rp 2.164.539.000
Biaya penyusutan kendaraan Rp 3.970.900.200
Biaya gaji karyawan dan umum Rp 5.819.040.500
Biaya lain – lain Rp 13.245.890.000
Biaya gaji karyawan penjualan Rp 1.124.490.000
Biaya penjualan Rp 884.730.000
Biaya lain -lain Rp 925.700.900
Total Biaya Rp129.363.764.400 Rp 589.253.253.150 Rp 41.999.408.500
Sumber : PT. ALP Petro Industry (data diolah, 2019)
Mengalokasikan Biaya Bersama
Tabel 3. Rekapitulasi Biaya – Biaya Variabel PT
ALP Petro Industry tahun 2018
Keterangan Agip Brand Euro Brand Total
Biaya bahan baku Rp 478.712.418.211 Rp 90.529.787.989 Rp 569.242.206.200
Biaya TKL Rp 5.777.841.558 Rp 1.092.653.442 Rp 6.870.495.000
Biaya penolong Rp 4.354.791.659 Rp 823.539.041 Rp 5.178.330.700
Biaya bahan bakar Rp 11.598.442.390 Rp 2.193.393.133 Rp 13.791.835.523
Biaya listrik pabrik Rp 4.707.038.566 Rp 890.152.808 Rp 5.597.191.374
Persediaan barang dalam proses awal Rp 26.033.760.549 Rp 4.923.270.701 Rp 30.957.031.250
Persediaan barang dalam proses akhir Rp (21.168.804.535) Rp (4.003.253.965) Rp (25.172.058.500)
Persediaan barang jadi awal Rp 14.070.230.102 Rp 2.660.835.398 Rp 16.731.065.500
Persediaan barang jadi akhir Rp (12.983.268.084) Rp (2.455.278.916) Rp (15.438.547.000)
Biaya telepon, pos, giro Rp 158.180.748 Rp 29.913.721 Rp 188.094.469
Biaya listrik dan air kator Rp 65.883.618 Rp 12.459.317 Rp 78.342.935
Biaya penjualan Rp 744.026.415 Rp 140.703.585 Rp 884.730.000
Total Biaya Rp 512.070.541.197 Rp 96.838.176.254 Rp 608.908.717.451

Sumber : PT. ALP Petro Industry (data diolah, 2019)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 73 No. 2 Agustus 2019| 14


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Total Biaya Tetap
BEP Mix = Total Biaya Variabel
1−
Total Harga Jual
Perhitungan Kontribusi Margin dan Ratio 151.707.708.599
BEP Mix = 608.908.717.451
Kontribusi Margin 1−
859.951.877.750
Tabel 4. Kontribusi Margin PT. ALP Petro Industry 151.707.708.599
BEP Mix (Rupiah) =
Tahun 2018 1− 0,708073013
151.707.708.599
Jenis Produk Total BEP Mix (Rupiah) = 0,291926987
Keterangan Agip Brand Euro Brand
Rp Rp Rp BEP Mix (Rupiah) = Rp. 519.676.890.314
Penjualan 723.188.896.500 136.762.981.250 859.951.877.750
Biaya Rp Rp Rp Perhitungan diatas menunjukan bahwa BEP
Variabel 512.070.541.197 96.838.176.254 608.908.717.451
Kontribusi Rp Rp Rp mix sebesar Rp. 519.676.890.314, Selanjutnya
Margin 211.118.355.303 39.924.804.996 251.043.160.299 perhitungan BEP masing – masing jenis produk
Rp
Biaya Tetap 151.707.708.599 pada PT. ALP Petro Industry sebagai berikut :
Rp
Laba Operasi 99.335.451.700 Rp723.188.896.500
Agip Produk = Rp 859.951.877.750 x Rp. 519.676.890.314
Ratio Laba 11,55%
Sumber: PT. ALP Petro Industry (data diolah, 2019) = Rp. 437.029.753.137
Rp136.762.981.250
Euro Produk = Rp 859.951.877.750 x Rp. 519.676.890.314
Tabel 4 menunjukan bahwa perusahaan = Rp. 82.647.137.177
memiliki margin kontribusi lebih besar dari total Total BEP mix = Rp. 519.676.890.314
biaya tetap, yaitu sebesar Rp. 251.043.160.299 >
Rp.151.707.708.599, dengan demikian memiliki Jadi, Break Even Point (dalam rupiah)
laba operasi sebesar Rp.99.335.451.700 . tercapai pada penjualan Rp.519.676.890.314
Perhitungan Rasio Margin Kontribusi dengan Agip Brand sebesar Rp. 437.029.753.137
sebagai berikut: dan Euro Brand sebesar Rp. 82.647.137.177.
𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖
Ratio margin kontribusi = b. Perhitungan Break even Point (BEP) dalam
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Unit
Rp. 251.043.160.299
Ratio margin kontribusi = Analisis BEP dalam unit menyediakan
𝑅𝑝.859.951.877.750
Ratio margin kontribusi = 0,29192 atau 29,19 % informasi mengenai berapa jumlah unit / kuantitas
produk yang harus terjual agar impas, tidak
Perhitungan Break Even Point (BEP) mengalami kerugian ataupun keuntungan.
Multiproduk Perhitungan BEP dalam unit dijabarkan sebagai
Tahap perhitungan BEP bertujuan untuk berikut :
Total Biaya Tetap
menentukan batas standar minimal suatu penjualan BEP (unit) =
dan produksi yang harus dicapai oleh PT. ALP Total Harga Jual − Biaya Variabel
151.707.708.599
Petro Industri sehingga tidak mengalami rugi BEP (unit) = 859.951.877.750 − 608.908.717.451
ataupun untung. Berikut ini perhitungan BEP pada BEP (unit) = 0,604309269
PT. ALP Petro Industry untuk tahun 2018.
Perhitungan BEP (unit) dari masing – masing
a. Perhitungan Break even Point (BEP) dalam produk sebagai berikut :
Rupiah Agip Brand = 0,604309269 x 10.875.021
= 6.571.876
Tabel 5. Nilai Penjualan Produk PT. ALP Petro Euro Brand = 0,604309269 x 3.584.875
Industry tahun 2018 = 2.166.373
Volume Harga Jual
Jenis Penjualan /
No Produk (liter) Liter Penjualan Total BEP mix Produk = 8.738.249
1 Agip Brand 10.875.021 Rp 66.500 Rp723.188.896.500
2 Euro Brand 3.584.875 Rp 38.150 Rp136.762.981.250
Total 14.459.896 Rp 859.951.877.750 Jadi, Break Even Point (dalam unit) tercapai
Harga Jual Unit pada titik penjualan 8.738.249 liter, masing –
Keterangan / liter saat BEP Total pendapatan masing 6.571.876 liter untuk Agip Brand dan Euro
Agip brand Rp 66.500 6.571.876 Rp 437.029.753.137 Brand sebanyak 2.166.373 liter.
Euro Brand Rp 38.150 2.166.373 Rp 82.647.137.177
Total 8.738.249 Rp 519.676.890.314
Sumber : PT. ALP Petro Industry (data diolah, 2019) Tabel 6. Total Pendapatan Saat BEP (Break Even
Point)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 73 No. 2 Agustus 2019| 15


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Sumber : PT. ALP Petro Industry (data diolah, 2019) Berikut ini adalah perhitungan perencanaan
Tabel 7. Total Biaya Saat BEP (Break Even Point) penjualan dalam unit untuk masing–masing produk
B. Variabel unit saat
tahun 2019:
Keterangan / unit BEP Biaya variabel
10.875.021
Agip brand Rp 47.087 6.571.876 Rp 309.448.974.246 Agip brand =14.459.896 x 15.271.220
Euro brand Rp 27.013 2.166.373 Rp 58.520.207.469 = 11.485.203 liter .
Total biaya variabel Rp 367.969.181.715 3.584.875
Euro brand = 14.459.896 x 15.271.220
Total biaya tetap Rp 151.707.708.599 = 3.786.017 liter.
Total biaya saat BEP Rp 519.676.890.314
Selain menghitung dalam jumlah kuantitas,
Sumber : PT. ALP Petro Industry (data diolah) perencanaan penjualan juga dihitung dalam rupiah
sebagai berikut :
Berdasarkan perhitungan pada tabel 6 dan 151.707.708.599 + 113.421.117.850
Penjualan (rupiah) =
tabel 7 menunjukan bahwa pada saat BEP (Break 0,29192
Even Point) total pendapatan sama dengan total = Rp. 908.202.522.330
biaya. Berikut ini adalah perhitungan perencanaan
penjualan dalam rupiah untuk masing – masing
Analisis Perencanaan Penjualan dan produk tahun 2019 :
Perencanaan Laba yang Diharapkan dengan
723.188.896.500
Analisis Cost Volume Profit Agip brand =859.951.877.750 x 908.202.522.330
Tabel 8. Penjualan, Total Biaya, dan Laba PT ALP = Rp. 763.765.972.360
Petro Industri Tahun 2016-2018
Kenaikan
Penjualan Total Biaya Laba Usaha Laba 136.762.981.250
Tahun (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) Euro brand = 859.951.877.750 x 908.202.522.330
2016 784.310.717.500 712.233.371.550 72.077.345.950 -
2017 796.259.444.350 710.096.432.250 86.163.012.100 14.085.666.150 = Rp. 144.436.552.971
2018 859.951.877.750 760.616.426.050 99.335.451.700 13.172.439.600
Sumber: PT ALP Petro Industri (data diolah, 2019) Berdasarkan perhitungan diatas dapat
disimpulkan apabila PT. ALP Petro Industry ingin
Tabel 8 menunjukan bahwa laba perusahaan memperoleh laba sebesar Rp 113.421.117.850
mengalami kenaikan dari tahun ketahun, tetapi maka perusahaan harus menjual produknya
kenaikan labanya mengalami penurunan di periode sebanyak 15.271.220 liter atau meraup nilai
tahun 2018 yaitu dari Rp14.085.666.150 menjadi penjualan sebesar Rp. 908.202.522.330 pada tahun
Rp13.172.439.600, hal ini menunjukan bahwa 2019.
kinerja perusahan mengalami penurunan.
Berdasarkan keputusan manajemen agar kinerja Margin of Safety
perusahan kembali optimal, perusahaan melakukan Margin of safety digunakan untuk menentukan
perencanaan laba yang diharapkan minimal sebesar seberapa besar penjualan boleh turun agar
kenaikan laba pada tahun 2017 yaitu perusahaan tidak mengalami kerugian.
Rp14.085.666.150. Perhitungan laba yang Berdasasrkan perhitungan perencanaan tahun 2019
diharapkan pada tahun 2019 adalah sebagai maka perhitungan margin of safety adalah sebagai
berikut: berikut:
Laba yang diharapkan = Laba tahun 2018 + kenaikan laba yang diharapkan
MoS = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑙𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛−𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝐸𝑃
x 100%
= Rp 99.335.451.700 + Rp14.085.666.150 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
908.202.522.330 −519.676.890.314
= Rp 113.421.117.850 = x 100%
908.202.522.330
= 42,77 %
Tahap selanjutnya melakukan perhitungan
perencanaan tingkat penjualan untuk mencapai Pembahasan
kenaikan laba sebesar Rp 113.421.117.850 adalah Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan
sebagai berikut : pada PT. ALP Petro Industry mengenai penerapan
analisis cost volume profit sebagai dasar
Penjualan (unit) =
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝+𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛 perencanaan penjualan dan perencanaan laba yang
𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 diharapkan, peneliti memperoleh hasil dan
151.707.708.599 + 113.421.117.850
= 17.361 pembahasan sebagai berikut :
= 15.271.220 liter. 1. Pemisahan Biaya Semivariabel
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 73 No. 2 Agustus 2019| 16
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Pemisahan biaya semivariabel dengan 151.707.708.599 dengan unit yang diasumsikan
menggunakan metode least square menjadi terjual sejumlah nol dan biaya variabel adalah
biaya variabel dan biaya tetap dilakukan agar Rp. 0 apabila tidak ada unit yang terjual (titik
pembebanan biaya yang dilakukan PT ALP A). Hasil penjumlahan biaya tetap dan biaya
Petro Industri sesuai dengan perilaku biaya variabel sebesar Rp. 760.616.426.050 (titik B) .
sehingga perusahaan lebih optimal dalam d. TR (Total Revenue) merupakan garis
pendapatan yang berasal dititik C sebesar Rp.0
(dengan asumsi unit yang terjual sebanyak 0)
dan berpangkal pada titik D sebesar 15.271.220
liter dan Rp. 908.202.525.330.
e. Pada grafik CVP total pendapatan adalah
sebesar Rp. 908.202.525.330 dan total biaya Rp.
760.616.426.050 berhungan dengan penjualan
15.271.220 liter.
mengontrol biaya. Hasil yang diperoleh Gambar 1. Grafik Cost Volume Profit Perusahaan
PT ALP Petro Industri (2019)
menunjukan bahawa total biaya tetap sebesar Sumber : PT. ALP Petro Industry (data diolah)
Rp. 151.707.708.599 dan total biaya variabel
sebesar Rp. 608.908.717.451, sehingga 5. Perencanaan Penjualan dan Perencanaan Laba
diperoleh total biaya perusahaan tahun 2018 yang Diharapkan
adalah sebesar Rp.760.616.426.050. Laba yang diharapkan pada tahun 2019
berdasarkan pada evaluasi kenaikan laba pada
2. Contribution Margin dan Contribution Margin tahun sebelumnya. Perusahaan mengalami
Ratio penurunan pada periode tahun 2018 yaitu dari
Perhitungan contribution margin dan Rp. 14.085.666.150 menjadi Rp.
contribution margin ratio bertujuan untuk 13.172.439.600. Penelitian ini melakukan
mengetahui besarnya kontribusi laba perencanaan kenaikan laba PT. ALP Petro
perusahaan. Besarnya contribution margin pada Industry tahun 2019 sebesar Rp. 14.085.666.150
PT. ALP Petro Industry adalah atau sebesar Rp. 113.421.117.850, untuk
Rp.251.043.160.299 dan besarnya contribution mencapai target laba tersebut perusahaan harus
margin ratio sebesar 29,19%. meningkatkan penjualan produknya sebanyak
15.271.220 liter atau sebesar Rp.
3. Break Even Point (BEP) 908.212.522.330.
Perhitungan break even point atau BEP
bertujuan untuk memberikan informasi batas 6. Margin of Safety
minimal kuantitas produk dan penjualan yang Margin of safety bertujuan untuk mengetahui
dihasilkan oleh perusahaan agar tidak seberapa besar penurunan penjualan yang
mengalami laba maupun rugi atau impas. direncanakan boleh mengalami penurunan
Besarnya titik impas adalah Rp. tetapi perusahaan tidak sampai mengalami
519.676.890.314 atau 8.738.249 liter, masing – kerugian. Berdasarkan perhitungan yang
masing 6.571.876 liter untuk Agip Brand dan dilakukan, margin of safety PT. ALP Petro
Euro Brand sebanyak 2.166.373 liter. Industry pada tahun 2019 sebesar 42,77% .
Apabila penurunan penjualan pada perusahaan
4. Grafik Cost Volume Profit Perusahaan PT ALP kurang dari margin of safety sebesar 42,77%
Petro Industri maka perusahaan mendapatkan keuntungan,
a. Berdasarkan data yang telah diolah didapatkan tetapi apabila penurunan penjualan lebih dari
BEP sebesar Rp.519.676.890.314 atau 42,77% maka perusahaan akan mengalami
8.738.249 liter. kerugian.
b. FC (Fixed Cost) merupakan garis biaya tetap
yang ditarik secara horizontal ke kanan dari titik
Rp. 151.707.708.599 pada sumbu pendapatan.
c. TC (Total Cost) merupakan garis biaya total dari
penjumlahan biaya tetap Rp. 151.707.708.599
dan biaya variabel Rp. 601.831.226.201 . Plot
garis TC berawal dari titik biaya tetap Rp.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 73 No. 2 Agustus 2019| 17


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
KЕSIMPULАN DАN SАRАN DАFTАR PUSTАKА
Kеsimpulаn Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi
1. PT. ALP Petro Industry belum menerapkan keempatbelas. Jilid Pertama. Jakarta :
analisis cost volume profit dalam melakukan Salemba Empat.
perencanaan laba perusahaan.
2. Hasil penelitian menunjukan bahwa -----------------------. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi
perusahaan tidak mengklasifikasi biaya keempatbelas. Jilid Kedua. Jakarta :
berdasarkan perilaku biaya. Perhitungan Salemba Empat.
taksiran biaya belum tepat, karena adanya Dunia, Firdaus dan Wasilah Abdullah. 2012.
biaya semivariabel yang belum terpisah Akuntansi Biaya. Edisi ketiga. Jakarta:
kedalam biaya tetap dan biaya variabel. Salemba Empat
3. Pemisahan biaya semivariabel menggunakan
metode least square dimaksudkan agar biaya Hansen, Don R and Mowen. 2011. Management
tetap dan biya variabel dapat dikendalikan Accounting. Singapore : South –Western
secara optimal. Analisis Cost Volume Profit Thomson Learning. Horngren, charles, T.,
memberikan gambaran perencanaan laba Srikant M. Datar and George Foster.
jangka pendek bagi PT. ALP Petro Industry. 2008. Akuntansi Biaya, Penekanan
4. Perencanaan laba tahun 2019 didasarkan pada Manajerial. Edisi keduabelas. Diahli
kenaikan laba periode sebelumnya. bahasakan oleh Lestari. Jakarta :
Penggunaan analisis cost volume profit Erlangga. Mulyadi. 2009. Akuntansi
membantu perusahaan dalam merencanakan Biaya. Yogyakarta : STI Manajemen
kenaikan laba pada tahun 2019, dimana laba YKPN.
yang diharapkan minimum sebesar Simamora, henry. 2012. Akuntansi Manajemen.
Rp.14.085.666.150 atau sebesar Rp. Edisi ketiga. Riau : Star Gate Publisher
113.421.117.850 dengan disertai pencapaian
penjualan sebanyak 15.271.220 liter atau Raiborn, Cecily, A., and Michael R. Kinney. 2014.
sebesar Rp.908.202.522.330. Akuntansi Biaya Dasar dan
5. Hasil margin of safety PT.ALP Petro Industri Perkembangan. Diahlibahasakan oleh
pada tahun 2019 sebesar 42,77%. Rahmat Hilman. Jakarta : Salemba Empat.
Samryn, L.M. 2012. Akuntansi Manajemen:
Sаrаn Informasi Biaya Untuk Mengendalikan
1. Sebaiknya PT. ALP Petro Industry Aktivitas Operasi dan Investasi. Edisi
mengklasifikasikan biaya–biaya berdasarkan Revisi. Jakarta : Kencana.
perilakunya agar dengan mudah memprediksi
Siregar, Baldric dkk. 2014. Akuntansi Biaya. Edisi
perolehan laba yang akan diterima setelah
kedua. Jakarta : Salemba Empat.
perusahaan mencapai break even point atau
titik impas. Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen
2. PT. ALP Petro Industry sebaiknya keuangan Perusahaan. Jakarta : Rajawali
mempertimbangkan alternatif perhitungan Press
dengan menggunakan analisis Cost Volume Widilestariningtyas, Oni, dkk. 2012. Akuntansi
Profit dalam upaya perencanaan laba dan Biaya. Edisi pertama. Yogyakarta :
perencanaan penjualan, karena analisis cost Graha Ilmu.
volume profit memberikan kontribusi
perhitungan yang lengkap dari pemisahan Witjaksono, Armanto. 2013. Akuntansi Biaya.
biaya semivariabel hingga perhitungan risiko Edisi Revisi. Yogyakarta : Graha Ilmu
kerugian saat penjualan menurun pada
perhitungan MoS (margin of safety).

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 73 No. 2 Agustus 2019| 18


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai