Anda di halaman 1dari 23

TUGAS INDIVIDU

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

DISUSUN OLEH:

HERDIES SOPHIAN LUBIS, S.KEP

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIJAYA HUSADA BOGOR


TAHUN 2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. D
DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM
DI RUANG RAWAT INAP ANGGREK 1 RSUD CIBINONG
TANGGAL 11-12 MARET 2021

I.       PENGKAJIAN

1.       Identitas
a.      Identitas Pasien
Nama                        : Ny. D
Umur                        : 26 Tahun
Agama                      : Islam
Jenis Kelamin           : Perempuan
Status                        : Menikah
Pendidikan                : SMA
Pekerjaan                  : Ibu Rumah Tangga
Suku Bangsa             : Indonesia
Alamat                      : perumahan bojong residence, bojong gede
Tanggal Masuk         : 11 Maret 2021
Tanggal Pengkajian   : 11 Maret 2021
No. Register              : 11124377
Diagnosa Medis        : Perdarahan Post Partum

b.      Identitas Penanggung Jawab


Nama                        : Tn. T
Umur                        : 33 Tahun
Hub. Dengan Pasien : Suami
Pekerjaan                  : Swasta
Alamat                      : perumahan bojong residence, bojong gede

2.      Status Kesehatan
a.      Status Kesehatan Saat Ini
1)   Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
           Pasien mengatakan nyeri
b.      Diagnosa Medis dan therapy
1)      Diagnose medis : Perdarahan Post Partum
2)      Therapy

3.      Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


a.       Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
      Pasien mengatakan jika ada keluarga yang sakit maka segera dibawa
tempat pelayanan kesehatan terdekat baik itu poliklinik maupun dokter.
Saat pasien sakit, ia berusaha untuk mendatangi tempat pelayanan
kesehatan guna kesembuhan penyakitnya.

b.      Pola Nutrisi-Metabolik
  Sebelum sakit pasien makan dengan porsi sedang 3 x sehari
ditambah makanan ringan serta minum 6 gelas/ hari air putih. saat sakit
pasien malas makan karena perutnya terasa sakit

c.       Pola Eliminasi
Sebelum sakit pasien BAB 1x / hari dan BAK 4 x / hari, saat sakit pasien
kesulitan dalam BAB karena terhalang adanya hemoroid dan BAK 4 x /
hari.
d.      Pola aktivitas dan latihan
Saat sebelum sakit pasien beraktivitas seperti biasa yaitu bekerja,
mengantar istri dan melakukan kegiatan yang lain sesuai dengan
rutinitasnya. Diwaktu sakit sebelum masuk rumah sakit pasien masih
tetap bekerja. Saat dirawat dirumah sakit pasien tidak bekerja karena
sakit yang dialami.
 
e.       Pola kognitif dan Persepsi
     Pasien setiap harinya bekerja di pabrik tekstil dan mempunyai
tanggung jawab menjadi kepala rumah tangga. Saat sakit pasien tidak
bekerja karena kondisinya saat ini tidak memungkinkan sehingga pasien
merasa ingin sekali sembuh agar dapat melakukan semua yang penah ia
lakukan.
f.       Pola Persepsi-Konsep diri
Pasien bingung dengan keadaannya saat ini namun setelah tahu tentang
penyakitnya ia merasa bahwa dirinya akan sembuh  karena setiap
penyakit pasti ada obatnya meskipun jangka waktunya lama.

g.       Pola Tidur dan Istirahat


Sebelum sakit pasien tidak ada keluhan dengan kebiasaan tidurnya yaitu
6- 8 jam/ hari. Ketika sakit pasien mengeluh kesulitan untuk tidur karena
merasakan nyeri di daerah anus.

h.      Pola Peran-Hubungan
     Pasien mengatakan bahwa dukungan keluarganya sangat berpengaruh
dalam proses penyembuhannya.

i.        Pola Seksual-Reproduksi
   Pasien mengatakan bahwa ia mempunyai 1 anak perempuan yang
masih bersekolah.

j.        Pola Toleransi Stress-Koping


     Pasien mengatakan bahwa ia tidak dapat makan dan minum-minuman
kesukaannya, ia hanya bisa menahan keinginannya tersebut, tetapi tidak
sampai membuatnya depresi hanya saja merasa sedih karena
penyakitnya menggagalkan semua rencana kegiatannya. Pasien memiliki
keinginan keras untuk sembuh.

k.      Pola Nilai-Kepercayaan
     Pasien mengatakan bahwa ia beragama hindu dan biasanya
bersembahyang ke pura pada hari-hari tertentu saja. Saat sakit ia biasa
lebih sering berdoa di tempat tidur saja.

4.    Pengkajian Fisik
a.    Keadaan umum : Lemas
Tingkat kesadaran : komposmetis / apatis / somnolen / sopor/koma
GCS         : verbal=5, Psikomotor = 6, Mata = 4
b.   Tanda-tanda Vital : Nadi= 89 , Suhu =37̊C, TD
=130/80 mmHg, RR = 20 
c.    Keadaan fisik
a.       Kepala  dan leher       :
           Bentuk kepala pasien normal simetris, tidak terlihat adanya
alopesia, warna rambut hitam, kebersihan cukup, tidah terdapat luka
pada kulit kepala dan wajah, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa.
Alis dan mata terlihat simetris, tidak terdapat udim palpebra, sklera
aninterik, pupil isokor miosis, konjungtiva anemis. Hidung simetris,
tidak terlihat adanya serumen, penyebaran silia merata, tidak teraba
massa dan nyeri tekan pada sinus frontalis, sinus etmoidalis, sinus
spenoidalis, dan sinus masilaris. Telinga simetris, tidak terlihat adanya
serumen dan discart, tidak terlihat adanya betelsains, tidak teraba massa
dan nyeri tekan pada tragus, cartilago, dan aurikul. Mulut simetris,
mukosa bibir kering, tidak terlihat adanya stomatitis. Leher terlihat
simetris, tidak terlihat adanya hiperpigmentasi, tidak terlihat adanya lesi,
tidak terlihat peningkatan JVP, tidak teraba massa pada kelenjar tiroid
dan kelenjar limfe.

b.      Dada  :
   Paru
        Bentuk paru terlihat simetris, tidak terlihat adanya lesi dan udim,
terlihat adanya tatto,tidak teraba massa dan nyeri tekan, terdengar suara
sonor pada ICS 2-8.
   Jantung
        Terlihat iktus kordis,terdengar suara S1 dan S2 tunggal reguler
tidak teraba massa dan nyeri tekan.

c.       Payudara dan ketiak   :


           Bentuk payudara terlihat simetris, tidak terlihat adanya lesi dan
udim, tidak terlihat hiperpigmentasi, tidak teraba massa dan nyeri tekan.

d.      Abdomen       :
           Tidak terlihat adanya hiperpigmentasi,tidak terlihat adanya lesi
pada abdomen. Terdengar gerakan peristaltik ±37 kali/menit. Terdapat
nyeri tekan pada abdomen. Terdengar suara pekak.

e.       Genetalia        :
           Tidak terkaji

f.       Integumen :
           Tidak terlihat adanya lesi dan udim, tidak terlihat
hiperpigmentasi, terlihat adanya tatto di bagian tangan, kaki, dada dan
punggung, kulit terlihat kering dan turgor kulit tidak elastis.

g.       Ekstremitas     :
         Atas
      Tangan terlihat simetris, tidak terlihat adanya lesi dan udim, tidak
terlihat hiperpigmentasi, terlihat adanya tatto, dan turgor kulit kering,
terjadi refleks bisep, dan kekuatan otot 4.
         Bawah
     Kaki terlihat simetris, tidak terlihat adanya lesi dan udim, tidak
terlihat hiperpigmentasi, terlihat adanya tatto, dan turgor kulit kering,
terjadi refleks babinskyn, terjadi refleks patela, dan kekuatan otot 4.

h.      Neurologis      :
   Status mental da emosi :
      Ekspresi wajah pasien tampak sedih dan kesal karena harus bolak-
balik toilet
   Pengkajian saraf kranial :
      Semua saraf kranial yang mengatur panca indra pasien berfungsi
secara normal
   Pemeriksaan refleks :
      Semua refleks pada pasien berfungsi secara normal

b.      Pemeriksaan Penunjang
1.      Data laboratorium yang berhubungan
Hematologi rutin pada tanggal 11 Maret 2021
JUMLAH SEL HASIL SATUAN NILAI
DARAH RUJUKAN
Hemoglobin 12,8 g/dl 13,0-18,0
(HGB)
Hematokrit (HTC) 43 % 40-52
Lekosit (WBC) 8,8 10^3/UL 3,8-10,6
Trombosit (PLT) 245 10^3/UL 150-440
Eritrosit (RBC) 5,4 10^3/UL 4,5-6,5
RDW 15,9 % 10-16
MPV 9,2 fL 7,2-11,1
PCT 0,4 % 0,2-0,5
MCV 98,1 fL 80-100
MCH 31,2 Pg 26-34
MCHC 34,0 Pg 32-36
Limfosit % 22,3 % 20-35
Monosit % 6,7 % 2-8
Gran % 73,0 % 50-80
Lymp # 0,80 10^3/UL 1-5
Monosit # 0,30 10^3/UL 0,1-1
Gran # 6,50 10^3/UL 2-8

2.      Pemeriksaan radiologi : -
3.      Hasil konsultasi : -
4.      Pemeriksaan penunjang diagnostic lain :-
ANALISA DATA

Data- data Etiologi Masalah


DS:
Pasien mengatakan
mengalami perdrahan
setelah melahirkan.
DO : Kehilangan volume tubuh kekurangan volume
1. Pasien tampak secara,aktifakibat cairan
pucat, turgor perdarahan
kulit kering,

bibir kering,
dan kedua kaki
pasien tampak
oedem.
2. pasien
terpasang infus
RL,
DS:
pasien menagatakan
nyeri pada bagian
abdomen yaitu luka
operasi,dan juga
perineum saat pasien penekanan/kerusakan ganguan rasa aman
bergerak dan juga pada jaringan , infiltrasi nyaman : nyeri
pasien,batuk.
DO :Wajah pasien
tampak meringgis
kesakitan ketika batuk
dan membalikan
badan.
skala nyeri 4-6 yaitu
nyeri sedang
DS :
pasien mengatakan
luka belum diganti
kasa dan terasa sakit. Cedera fisik Resiko infeksi
DO:
Terdapat luka operasi
pada bagian perut
pasien dan keadaan
luka tersebut bernanah,
selain itu juga terdapat
luka episiotomy pada
jalan lahir pasien.

DS:
pasien mengatakan
tidak bisa mengerakan
tubuh dan juga duduk
karena terasa sakit Cedera fisik hambatan mobilisasi
pada luka operasi, dan fisik
juga luka
episetomy.selain itu
pasien juga mengeluh
pusing.
DO:
Pasien terbaring
ditempat tidur, dengan
semua kebutuhan
dibantu oleh perawat
dan juga keluarga.
Diagnosa keperwatan yang muncul yaitu :
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume secara aktif
akibat perdarahan.
2. Ganguan rasa aman nyaman : nyeri berhubungan dengan cedera
fisik (penekanan/kerusakan jaringan , infiltrasi)
3. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma jaringan, Stasis cairan
tubuh, penurunan Hb,
4. Hambatan mobilisasi fisik berhubungan dengan cedera fisik.

INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Goal dan Intervensi Rasional


keperawatan
objektif
Defisit volume Tujuan : Awasi masukan untuk membantu
cairan Setelah dan haluaran, ukur perkiraan
berhubungan dilakukan volume darah yang keseimbangan
dengan tindakan,kepera keluar melalui cairan pasien
kehilangan watan perdarahan
volume secara pasienmampu
aktif akibat mempertahank Hindari trauma dan untuk menghindari
perdarahan. an volume pemberian tekanan perdarahan yang
cairan selama berlebihan pada berlebihan
dalam daerah yang
perawatan mengalami
Kriteria hasil : perdarahan
1. Turgor kulit
baik
(elastis)
2. Intake dan Pantau TTV agar dapat
output Evaluasi nadi mengindikasikan
dalam perifer, dan devisit volume
rentang pengisian kapiler, cairan
normal kaji turgor kulit untuk mengetahui
3. TTVdalam dan kelembaban tanda dehidrasi
rentang membran mukosa
normal
perhatikan keluhan untuk mengetahui
haus pada pasien perubahan status
cairan atau
elektrolit
Kolaborasi berikan untuk
transfusi darah mengembalikan
(Hb, Hct) dan kehilangan darah
trombosit sesuai
indikasi

Gangguan rasa Tujuan : Lakukan untuk mengetahui


nyaman : nyeri Dalam pengkajian nyeri lokasi,
berhubungan perawatan 1 x secarakomprehensi karakteristik,
dengan cedera 24 jam, nyeri f : termasuk lokasi, durasi, frekuensi,
fisisk klien dapat karakteristik, kualitas nyeri
berkurang atau durasi, frekuensi,
hilang kualitas nyeri
Kriteria hasil :
1 Klien tidak Observasi reaksi untuk mengetahui
meringis non verbal dari reaksi non verbal
kesakitan ketidaknyamanan pasien
Ajarkan teknik non
2 Klien farmakologi : untuk mengurangi
menyataka napas dalam, nyeri
n nyerinya distraksi dan
berkuran kompres hangat
3 Ekspresi
muka dan Kolaborasi
tubuh pemberian obat untuk mengurangi
rileks analgetik sesuai nyeri
indikasi
Monitor vital sign untuk mengetahui
sebelum dan perubahan tanda-
sesudah pemberian tvital sebelum dan
analgetik sesudah pemberian
analgetik

Resiko tinggi Tujuan yang Cucitangan untuk mencegah


infeksi,berhubu akan dicapai sebelum terjadinya infeksi
ngan tidak yaitu setelah melakukan silang
adekuatnya dilakukan tindakan.
pertahanan tindakan Pengunjung juga

tubuh/sistem keperawatan dianjurkan untuk


imun dan selama 3x24 melakukan hal
penurunan Hb jam diharapkan yang sama.
. infeksi tidak
terjadi. Jaga personal untuk menurunkan
Kriteria hasil: hygine klien atau mengurangi
Klien mampu dengan baik adanya organisme
mengidentifika Monitor hidup.
si dan temperatur atau
berpartisipasi suhu tubuh pasien
dalam Kaji semua system untuk meningkatan
tubuh untuk suhu merupakan
pencegahan melihat tanda- tanda terjadinya
infeksi. tanda infeksi. infeksi
Tidak Kolaborasi untuk
menunjukkan pemberian mencegah/mengura
tanda-tanda antibiotik bila ngi terjadinya
infeksi dan diindikasikan resiko infeksi,
penyembuhan i.
luka
berlangsung
normal
Hambatan Tujuan : Kaji TTV dan mengetahui tingkat
mobilisasi fisik setelah derajat mobilisasi kemampuan klien
berhubungan dilakukan pasien. dalam melakukan
dengan cedera tindakan aktivitas
fisik keperawatan
selama 2x24 Bantu klien mulai untuk
jam di latihan gerak dari meningkatkan
harapkan posisi duduk. mobilisasi pasien
pasiendapat secara bertahap
meningkatkan
kemampuan Anjurkan klien mencegah
mobilisasi untuk tidur terjadinya
fisik,sesuai kembali jika saat redressing.
kemampuan. duduk terasa nyeri
Kriteria hasil .
yaitu:
Klien dapat
melakukan Anjurkan klien
aktifitas untuk merubah
ditempat tidur posisi 2 jam sekali.
Agar luka pasien
Klien mengerti tidak terinfeksi dan
tujuan dan mencegah,terjadiny
peningkatan a komplikasi.
mobilisasi
fisik.

Klien mampu
mengungkapka
n perasaan
dalam
meningkatkan
kemampuan
berpindah.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Diagnosa Hari
Keperawatan Tangg Jam Tindakan Paraf
al
Kamis, 07.15 Observasi keadaan umum Herdies
11 Maret
2021 pasien
1 09. 00 melakukan pengukurang TTV
dan juga melayani pemberian
cairan yaitu cairan RL ,
10.15 memberi minum pada pasien
12.15 melakukan pengukuran TTV

2 07.00 Melakukan pengkajian nyeri Herdies

Kamis, 11 secara komperehenif yang


Maret
2021
meliputi lokasi, durasi,
karakteristik, freekuensi
observasi adanya petunjuk
nonverbal,mengenai
ketidaknyamanan, ajarkan

penggunaan teknik
nonfarmakologi (misalnya
relaksasi dan
07.25 distraksi).melayanipemberian
11.00 obat analgetik yaitu ketorolaks
11.05 anjurkan pasien untuk
beristirahat yang cukup, bantu
pasien untuk mendapatkan posisi
yang nyaman, gunakan bantal
untuk menopang area nyeri pada
11.20 melaukan perawatan payudara
pada pasien.

3 Kamis, 07.35 monitor adanya tanda dan gejala Herdies


11 Maret
2021
infeksi kemerahan, nanah,
bengkak secara sistemik dan
lokal, monitor kerentanan
terhadap infeksi batasi jumlah
pengunjung yang sesuai,
ajarkan tindakan aseptik untuk
pasien beresiko
08.00 observasi keadaan luka,
melakukan perawatan luka
anjurkan tingkatan asupan nutrisi
08.15 yang cukup, kolaborasi
pemberian obat antibiotik,
ajarkan pasien dan keluarga
tentang pencegahan infeksi.
4 Jumat, 09.00 menganjurkan kepada pasien agar Herdies
12 Maret membalikan badan kekiri dan
2021 kanan,
membantu pasien duduk.

12.40

Diagnosa Hari Jam


Keperawatan tanggal Tindakan Paraf
1 Jumat, 08.30 Melayani,pemberian minum Herdies
12
11.00 mengantikan cairan RL dengan
Maret
2021 cairan Nacl dan melakukan
transfusi darah.
(12.00) melakukan TTV
2 Jumat, 09.00 mengatur posisi pasien dan Herdies
12
jugamengajarkan teknik
Maret
2021 relaksasi batuk efektif dan juga
nafas dalam).

3 Jumat, 10.00 melakukan Herdies


12
perawatan luka
Maret
episotomi dan juga vulva hayige.
2021
4 Jumat, (10.30) menganjurkan pasien untuk Herdies
12 mengerakan badan kekiri dan
Maret kanan dan juga menganjurkan
2021 pasienuntuk duduk untuk
diagnosa hambatan mobilisasi
fisik yaitu menganjurkan kepada
pasien untuk berjalan agar luka
operasi pada bagian abdomen
cepat kering dan tidak infeksi.

Diagnosa Hari
Keperwatan Tanggal Jam Catatan perkembangan Paraf
1 13: 35 S: Nn. D. B mengatakan masih Herdies
Kamis,
perdarahan.
11
O: TD ; 140/90 mmHg, S :38,5 N:
Maret
96 kali permenit.
2021
A ;Masalah belum teratasi,
karena pasien masih tampak
lemah, mukosa bibir kering dan
juga hb, pasien masih rendah
yaitu 6,5 g/dl.
P : Intervensi dilanjutkan.

2 13;45 S :pasien mengatakan masih Herdies


Kamis,
terasa nyeri apabila pasien banyak
11
bergerak dan juga batuk.
Maret
O :Pasien tampak meringgis
2021
kesakitan apabila batuk dan
bergerak.
A: masalah belum teratasi.
P : intervensi dilanjutkan
3 Kamis, S;pasien mengatakan ia sudah Herdies
11 Maret
2021 merasa nyaman karena luka sudah
dibersihkan dan diganti kasa
tetapi luka pada episitomy masih
terasa sakit.
O: luka operasi pada bagian
abdomen tampak bersih, tidak
ada nanah dan mengeluarkan
darah. sedangkan luka pada
perineum masih mengeluarkan
darah.
A; masalah teratasi sebagian.
P: intervensi dilanjutkan yaitu
melakukan perawatan vulva dan
luka episetomy.

Kamis, Herdies
4 11 Maret S; pasien mengatakan kalau ia
2021 banyak bergerak terasa nyeri.
O; pasien tampak lemah, belum
bisa duduk atupun membalikan
badan, semua aktifitas pasien
masih dibantu oleh perawat dan
juga keluarga.
A :Masalah belum teratasi.
P: intervensi dilanjutkan.

Diagnosa Hari
keperawatan tanggal Jam Catatan perkembangan Paraf
1 14:00 S: Nn. D. B mengatakan tidak Herdies
Jumat,
12 perdarahan lagi dan kateter telah
Maret
dibuka.
2021
O: TD ; 130/800 mmHg, S :37,5 N:
85 kali permenit, pasien tampak
pucatn Hemoglobin pasien 6,9 g/dl,,
A ;Masalah belum teratasi, karena
pasien masih tampak lemah, mukosa
bibir kering dan juga hb, pasien
masih rendah yaitu 6,9 g/dl.
P : Intervensi dilanjutkan.

2 S;pasien mengatakan ia sudah Herdies


Jumat,
12 merasa nyaman karena luka sudah
Maret
dibersihkan dan diganti kasha.
2021
O: luka operasi pada bagian
abdomen tampak bersih, tidak ada
nanah dan mengeluarkan darah.
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan.

3 S : pasien mengatakan masih terasa Herdies


Jumat,
12 nyeri apabila pasien banyak
Maret
bergerak dan juga batuk.
2021
O :Pasien Sudah bisa membalikan
badan dan juga dapat duduk tetapi
tampak meringgis kesakitan apabila
batuk dan bergerak.
A: masalah teratasi sebagian.
P : intervensi dilanjutkan .
4 Jumat, S; pasien mengatakan kalau ia sudah Herdies
12 dapat duduk sendiri tetapi belum
Maret
2021 bisa kekamar mandi.
O; pasien tampak lemah, sudah
dapat duduk dan juga dapat miring
kiri, dan juga kanan,tetapi belum
bisa kekamar mandi.
A :Masalah belum teratasi.
P: intervensi dilanjutkan.

Anda mungkin juga menyukai