Anda di halaman 1dari 1

Administrasi Pertanahan merupakan suatu usaha dan manajemen yang berkaitan dengan

penyelenggaraan kebijaksanaan pemerintah di bidang pertanahan dengan mengerahkan sumber daya


untuk mencapai tujuan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Kebijaksanaan pertanahan pada dasarnya mengarahkan dan melanjutkan serta mendukung program
yang telah dilaksanakan sektor lain pada tahap pembangunan sebelumnya. Di dalam meletakkan setiap
kebijaksanaan pada setiap tahapan senantiasa berbeda disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pada
waktu tertentu dan masalah yang mungkin dihadapi. Untuk mangatasi kebutuhan dan masalah tersebut
maka dibuat peraturan catur tertib pertanahan sebagai pedoman bagi penyelengaraan tugas-tugas
pengelolaan dan pengembangan administrasi pertanahan.

Pembangunan infrastruktur adalah contoh kebutuhan yang dikelola baik oleh pemerintah maupun
swasta. Pembangunan infrastruktur tersebut tentunya mengacu pada penyelenggaraan kebijakan di
bidang pertanahan. Infrastruktur diperlukan untuk mempermudah dan mendukung kegiatan dalam
berbagai sendi kehidupan sosial dan masyarakat. Namun, dalam proses pelaksanaannya tentu tidak
mudah. Terdapat berbagai bentuk kendala seperti pembebasan lahan bagi masyarakat yang terkena
dampak ketika adanya pembangunan, baik infrastruktur fisik atau non fisik.

Pembebasan lahan merupakan usaha untuk mendapatkan tanah/lahan dari masyarakat dengan cara
memberikan ganti rugi kepada pihak yang melepaskan atau menyerahkan tanahnya, bangunan dan
benda-benda lain yang berada di atas tanah tersebut. Pada praktiknya pemerintah telah mengatur
pembebasan lahan untuk kepentingan masyarakat yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2012.
Pelaksanaan pengadaan tanah meliputi kegiatan inventarisasi dan identifikasi penguasaan, pemilikan,
penggunaan, dan pemanfaatan tanah; penilaian; musyawarah; dan pemberian ganti kerugian, hingga
pelepasan tanah.

Dalam proses inventarisasi dan identifikasi diadakan kegiatan pengukuran dan pemetaan bidang per
bidang tanah serta pengumpulan data pihak yang berhak dan objek pajak pengadaan tanah.
Untuk dapat melakukan pembebasan lahan, maka perlu dibentuk sebuah panitia untuk melakukan
proses musyawarah dengan pihak yang akan terkena dampak dan pemangku kepentingan. Tujuannya
adalah untuk memastikan bahwa pemegang hak memperoleh ganti kerugian yang layak terhadap
tanahnya. Sedangkan ganti kerugian itu dapat berupa uang, tanah pengganti (ruilslag), pemukiman
kembali (relokasi) atau pembangunan fasilitas umum yang bermanfaat bagi masyarakat setempat.

Sumber:

H. Nandang A. D, Dkk. 2019. Administrasi Pertanahan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Julizar, Era. 2019. Prosedur Pembebasan Tanah Lahan. Medium

Prabowo, Dani. 2019. Mekanisme Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Infrastruktur. Kompas

Anda mungkin juga menyukai