Anda di halaman 1dari 2

LINGKUNGAN INDUSTRI

Lingkungan adalah keadaan sekeliling tempat industri/organisasi beroperasi, termasuk udara, air,
tanah, sumberdaya alam, flora, fauna, manusia dan keterkaitannya. “Keadaan sekeliling” dalam hal ini
meluas dari dalam organisasi sampai system global.
Industri adalah sekelompok perusahaan yang memproduksi produk-produk yang dapat saling menggabtikan.
Dalam lingkungan persaingan, perusahaan ini saling mempengaruhi. Biasanya industri-industri mencakup
kekayaan bauran dari strategi-srategi kompetitif yang digunakan perusahaan untuk memperoleh daya saing
strategis dan laba di atas rata-rata.
Wardhana(2004) menyebutkan Industri juga telah memberikan dua dampak dalam kehidupan manusia yaitu
dampak langsung dan dampak tak langsung (psikososioekonomi). Dampak tak langsung seperti urbanisasi,
prilaku individualistis, kriminalitas, environmental desease. Sedangkan dampak langsung yaitu,
terganggunya keseimbangan ekosistem alam homeostatis, pencemaran air, udara dan tanah.
Industri memanfaatkan sumber daya alam dan energi diolah atau ditransportasikan menjadi produk dan
ditambah dengan limbahnya, industri adalah sistem yang linier. Sistem industri yang linier tidak bisa
harmonis dengan system alam/ lingkungan alam dimana alam adalah suatu siklus. Sistem industri yang
linear perlu dirancang ulang menjadi sistem siklus agar alam/lingkungan tidak menerima beban limbah
dari produk industri setelah barang dipakai.
Demikian pula pengeksploitasian sumber daya alam perlu dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak
alam juga dilakukan dengan seefisien mungkin agar tidak mudah habis.
Yang dimaksud dengan lingkungan perusahaan atau industri, sebenarnya adalah semua faktor-faktor
eksternal yang mempengaruhi pengambilan keputusan perusahaan serta hasil pelaksanaannya.

Kekuatan persaingan industri


Ada 5 faktor dalam lingkungan industri / Model Lima Kekuatan Porter (Porters’s Five-Force Model) tentang
analisis kompetitif adalah pendekatan yang digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi di
banyak industri.

1. Daya Tawar-Menawar Pemasok


Penyedia input (Pemasok) mempunyai daya tawar yang tinggi apabila perusahaan tersebut adalah
satu-satunya perusahaan penyedia bahan baku untuk perusahaan lain karena perusahaan pemasok akan
melakukan monopoli. Namun, apabila jumlah perusahaan pemasok banyak maka daya tawar akan relative
menurun karena persaingan yang ketat dengan pemasok yang lain. Akan sangat menguntungkan apabila pihak
produsen dan pemasok saling bekerja sama melalui harga yang masuk akal, kualitas yang baik, pengembangan
layanan, pengiriman barang yang tepat waktu, dan biaya persediaan yang lebih rendah sehingga
meningkatkan profitabilitas jangka panjang dari semua pihak yang berkepentingan.

2. Daya Tawar-Menawar Konsumen/Pembeli


Perusahaan berupaya untuk menghasilkan laba melalui modal yang diinvestasikannya sementara konsumen
ingin mendapatkan produk dengan harga yang serendah mungkin dimana industri menghasilkan tingkat laba
terendah yang dapat diterima dari modal yang dihasilkannya. Daya tawar konsumen akan semakin tinggi
apabila produk yang ingin dibeli adalah produk yang tidak terdiferensiasi. Untuk menghindari laba yang
diterima terlalu rendah,maka perusahaan dapat melakukan antisipasi dengan cara memberikan garansi produk
atau pelayanan khusus.
Konsumen dapat memiliki daya tawar yang tinggi dalam kondisi berikut:
-Mereka dapat dengan mudah beralih ke merek lain
-Mereka memiliki tempat yang penting bagi perusahaan
-Perusahaan mengalami masalah menurunnya permintaan konsumen.
-Mereka memiliki informasi tentang produk, harga, dan biaya perusahaan
-Mereka memiliki kendali apa dan kapan mereka dapat membeli produk.

3. Hambatan masuk
Jika suatu industri mendapatkan tingkat pengembalian investasi yang lebih besar dari biaya modalnya,
maka industri tersebut akan menjadi seperti magnit yang kan menarik perusahaan-perusahaan lain yang
berada diluar industri tersebut.
Efektifitas dari hambatan masuk dalam mencegah pendatang yang potensial amat bergantung pada sumber daya
yang dimilki oleh calon pendatang tersebut. Hambatan yang efektif untuk mencegah perusahaan baru masuk
kesuatu industri mungkin saja tidak efektif bila dipergunakan untuk mencegah perusahaan yang masuk ke
industri tersebut karena ingin melakukan diversivikasi.

4. Persaingan dalam industri


Persaingan di antara para pesaing dalam industi yang sama diidentifikasi sebagai variabel paling hebat
dalam suatu analisis kekuatan dalam persaingan industri. Hal ini disebabkan karena keberhasilan
perusahaan hanya akan tercapai apabila ia mampu menyusun keunggulan kompetitif atas strategi yang
dijalankan perusahaan pesaing. Semakin tinggi persaingan antarperusahaan, maka tingkat profitabilitas
industri akan semakin meningkat, namun profitabilitas perusahaan cenderung menurun.
Beberapa faktor yang menentukan sifat dan intensitas persaingan perusahaan-perusahaan yang berada
dalam suatu industri adalah:
-Konsentrasi
-Keragaman persaingan
-Diferensiasi produk
-Kelebihan kapasita dan halangan untuk keluar
-Kondisi biaya

5. Ketersediaan Barang Substitusi


Keuntungan dari suatu industri ditentukan juga oleh harga maksimum yang mau dibayarkan oleh konsumen.
Tinggi atau rendahnya harga tersebut terutama bergantung pada ketersediaan dari barang subtitusi.
Barang substitusi adalah barang atau jasa yang dapat menggantikan produk sejenis. Di banyak industri,
perusahaan berkompetisi ketat dengan produsen penghasil barang-barang substitusi di industri lain,
misalnya produsen wadah plastic bersaing dengan produsen wadah kaca.

Anda mungkin juga menyukai