Pielonefritis
Pielonefritis
Pielonefritis (infeksi traktus urinarius atas)adalah infeksi bakteri piala ginjal,tubulus,dan jaringan
interstisial dari salah satu atau kedua ginjal.(Brunner & Suddarth).
Pyelonephritis adalah peradangan pada pelvis dan parenchim ginjal yang disebabkan oleh infeksi bakteri
(black & Hwaks).Pyelonephritis penyababnya bisa infeksi aktif di ginjal atau kambuh terhadap infeksi
sebelumnya. Bakteri mencapai kandung kemih melalui uretra dan naik ke ginjal.ada dua jenis
pyelonephritis yaitu akut dan kronik.
etiologi
Penyebab utamanya adalah infeksi yang terjadi dengan menurunya tekanan host (seprti calculi,
malgnanci,hidrineprosis, atau trauma). Echercia colli mrupakan penyebab paling lazim polionefritis.
Pielonefritis sering sebagai akibat dari refluks ureterovesikal,dimana kutup ureterovesikal yang tidak
kompeten menyebabkan urin mengalir balik(refluks) kedalam ureter. Obstruksi traktus urinarius (yang
meningkatkan kerentanan ginjal terhadap infeksi), tumor kandung kemih, striktur, hiperplasia prostatik
benigna,dan batu urinarius merupakan penyebab yang lain.
Klasifikasi pielonefritis
Pielonefritis dapat akut dan kronis: 1. Pielonefritis akut Pielonefritis akut sering terjadi setaelah
kontaminasi bakteria pada uretra atau setelah dilakukan tindakan memasukan instrumen seperti
catheter atau cystocope.
2. Pyelonephritis chronic Pyelonephritis chronic lebih sering terjadi setelah obstruksi kronik dengan
refluks atau gangguan kronik. Perkembangannya perlahanlahan dan biasanya dikaitkan dengan serangan
ulang yang akut, walaupun klien mungkin tidak punya riwayat akut pyelonephritis.
Patofisiologi
Pyelonephritis terjadi ketika bakteri memasiki pelvis ginjal,menimbulkan reaksi peradangan,dan sel
darah putih meningkat. Peradangan menyebabkan odema pada jaringan yang terkena,mulai pada
papillae dan kadang-kadang menyedar ke corteks. Infeksi dapat naik atau ascending begitu terjadi
cystitis atau prostatitis, atau descending,bila ada infeksi streptococcal dalam aliran darah.
Begitu infeksi diobati dan peradangan sembuh,bisa meninggalkan jaringan fibrosa dan scar. Calyx ginjal
menjadi kasar karena scarr di jaringan intestinal.jika infeksi sembuh,akan terjadi lebih banyak
scar,fibrosis, dan gangguan penyerapan tubulus dan sekresi yang mengakibatkan fungsi renal menurun.
Pyelonephritis Akut
Pyelonephritis Akut Manajemen medik pada akut pyelonephritis mempunyai sasaran berikut:
mengeliminasi organisme pathogen dengan antibiotik yang rapat untuk membunuh kuman yang telah
ditemukan pada kulktur urin dan sensitivity.
Mengeluarkan semua faktor atau penyakit yang menyebabkan pertahanan host menurun.jika
ditemukan batu atau obstruksi lainnya yang menyebabkan infeksi sering kambuh maka pengobatan yang
tepat harus dilakukan kalau perlu dioperasi.
Oleh karena itu, pertumbuhan bakteri dihambat dengan antibiotik spektrum luas yaitu sulfonamides
atau kombinasi sulfa methoxazole dan trimethoprim biasanya digunakan ada pengobatan pertama
kecuali pasien alergi terhadap salah satu dari obat tersebut. terapy antibiotik ini diteruskan untuk 10
hari sampai 2 minggu.
Antibiotik diberikan peroral atau dengan metode dosis tunggal yang tinggi. Pada kasus akut
pyelonephritis berat antibiotik diberikan intravena. Jelaskan kepada pasien bahwa obat oral harus
diminum sampai habis 1 resep untuk mencegah kambuhnya infeksi. Pengobatan terhadap infeksi yang
kambuh adalah prophylaksis antibiotik (penicillin).
Obat untuk mengurangi nyeri yaitu analgesik atau antiseptik urinary juga diberikan. Pyelonephritis
kronik Sasaran utama dari manajemen medik adalah mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut. Jika bakteri
ditemukan berikan antibiotik yang tepat. Pyelonphritis kronik cenderung kurang nyeri. Kontrol
hypertensi sangat perlu. Karena kerusakan ginjal dapat menyebakan hypertensi yang lebih lenjutnya
menambah kerusakan ginjal.
Asuhan keperawatan
Pengkajian - Keluhan umum: tiba-tiba demam dan menggigil - Pada sistem genitoury ditemukan
hematuria, bakteriuria, pyuria, kultur urin ditemukan pertumbuhan kuman, dysuria,nocturia dan
frequency. - Pada pemeriksaan fisik ditemukan area CVA lunak. - Hasil lab. Ditemukan WBC silinder
meningkat.
Diagnosa keperawatan
- Resiko tinggi kurang cairan tubuh b.d demam,mual,muntah. - Nyeri akut (flank) b.d proses infeksi di
ginjal. - Kurang pengetahuan tentang pyelonephritis b.d kurang terpapar terhadap informasi.
Perencanaan
goal: - Pasien akan mempertahankan keseimbangan cairan - Pasien akn mempertahankan kenyamanan
atau pasien akan bebas dari nyeri - Pasien akan meningkatkan pengetahuan
Objektif: - Intake dan out put seimbang, tidak ada manifestasi kurang cairan. - Pasien melaporkan nyari
berkurang atau tidak ada nyeri. - Pasien dapat menyebutkan penyebab pyelonephritis, tanda dan gejala,
pengobatan, dan perlunya follow up ke dokter.
Penatalaksanan
Tindakan untuk mempertahankan hidrasi cairan: 1. Atur pemberian cairan intra vena bagi pasien dengan
mual muntah berat untuk menggantikan cairan yang hilang 2. Beri minum yang banyak 10-15 gelas
perhari untuk mengencerkan antimicrobial sehingga efektifnya berkurang.
3. Ukur intake dan out put per 24 jam untuk mengkaji keefektifan penggantian cairan. 4. Monitor tanda
vital karena penurunan tensi, percepatan nadi, dan penigkatan suhu tubuh mendadak kurang cairan.
Tindakan untuk mempertahankan kenyamanan: 1. Kaji kebutuhan akan analgesik dan atur pemberian
analgesik sesuai pesanan dokter untuk menigkatkan kenyamanan karena nyeri berkurang. 2. Kompres
panas pada daerah yang nyeri yaitu flank untuk mengurangi nyeri. 3. Atur pemberian antibiotik sesuai
resep dokter untuk membunuh kuman atau menghambat pertumbuhan bakteria.
Pendidikan kesehatan: 1. Jelaskan pentang PLN, penyebab, tanda dan gejala, dan perlunya melakukan
intravenous urogram untuk mengidentifikasi adanya kerusakan struktur. 2. Jelaskan tentang
animikrobial terapy 3. Jelaskan kemungkinan infeksi kambuh atau berulang.
4. Jelaskan tentang tindakan-tindakan pencegahan infeksi saluran yaitu minum air cukup (2-2,5 liter/hari
u/ org dewasa), mencegah dehydrasi, kosongkan kandung kemih secara teratur untuk mencegah
distensi dan pertahankan kebersihan perineal pada wanita untuk mencegah masuknya mikroorganisme
ke saluran perkemihan.
Evaluasi
1. Intake dan out put pasien seimbang 2. Pasien mengatakan nyeri berkurang 3. Pasien dapat mengerti
tentang PLN.