PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan yang secara sistematis untuk memahami
mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
bagi kemanusiaan. Berikut beberapa definisi manajemen yang dikemukakan oleh para ahli
yaitu sebagai berikut.
a.Manullang:
b. John D. Millet
Menurut John. D. Millet yang berpendapat dalam bukunya yang berjudul Managemen
in the public service bahwa pengertian manajemen adalah proses dalam memberikan arahan
pekerjaan kepada orang-orang dalam suatu organisasi guna mencapai tujuan.
2
c. Harold Koontz dan Cyrill O' Donnel
Pengertian manajemen menurut Harold Koontz dan Cyrill O'Donnel dalam bukunya
The Principles of Management yang mendefinisikan pengertian manajemen bahwa
manajemen adalah cara untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan yang lain.
d. George R. Terry
e. Henry Fayol
Dari berbagai fungsi manajemen tersebut, fungsi manajemen yang paling mendasar
yaitu sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Ada empat tahap yang harus dilalui dalam proses perencanaan adalah sebagai berikut:
b. Merumuskan Keadaan Saat Ini, pemahaman akan posisi perusahaan, maka dapat
diperkirakan untuk masa depan.
3
c. Mengidentifikasi Kemudahan dan Hambatan, kemudahan, hambatan, kekuatan, dan
pelemahan dari organisasi perlu diidentifikasi untuk mengukur kemampuan organisasi
dalam mencapai tujuan.
Tanpa perencanaan yang baik, maka operasi organisasi mengalami hambatan. Perencanaan
yang baik memberikan manfaat. Manfaat perencanaan adalah sebagai berikut:
2. Pengorganisasian (Organizing)
Ada tiga aspek dari fungsi manajemen mengenai pengorganisasian yaitu sebagai berikut:
a. Organisasi Garis
4
Organisasi garis mempunyai struktur organisasi yang wewenang pimpinan langsung
ditujukan kepada bawahan. Bawahan yang bertanggung jawab langsung pada atasan.
Contohnya adalah garis komando yang dilaksanakan kesatuan militer.
Ada beberapa kebaikan dari organisasi garis antara lain sebagai berikut:
Organisasi garis dan staf memberikan wewenang pada pimpinan untuk memberikan
komando pada bawahan. Pimpinan dibantu oleh staf dalam pelaksanaan tugas. Bentuk
organisasi tersebut banyak ditemukan diberbagai instansi atau perusahaan.
Sedangkan kelemahan dari struktur organisasi garis dan staf adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan tugas sering bingung karena dimungkinkan terjadinya perintah lebih dari
satu orang
2. Karyawan cenderung tidak mengenal tanggung jawab
5
3. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan cukup banyak
4. Solidaritas karyawan kurang
c. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional disusun berdasarkan sifat dan macam fungsi yang harus
dilaksanakan. Adapun kebaikan dan kelemahan dari struktur organisasi fungsional adalah
sebagai berikut:
1. Kesimpangsiuran perintah dari atasan dapat dihindari karena ada pembagian tugas yang
ada
2. Penggunaan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya
3. Produktivitas relatif tinggi karena adanya spesialisasi pekerjaan
4. Mudah dalam melakukan organisasi.
b. Rekruitmen karyawan
c. Seleksi
6
f. Pemberian balas jasa dan penghargaan
4. Pengarahan (Leading/Directing)
Fungsi pengarahan adalah membuat karyawan melakukan apa yang diinginkan dan
harus dilakukan. Fungsi yang melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan pemimpin. Kegiatan
kepemimpinan misalnya komunikasi, motivasi, dan disiplin perlu diintensifkan oleh atasan.
5. Pengawasan (Controlling)
Ada beberapa langkah dalam proses pengawasan, antara lain sebagai berikut:
c. Menentukan apakah prestasi kerja sudah sesuai dengan standar atau belum
Organisasi dalam bentuk apapun pasti memerlukan seseorang untuk menempati posisi
sebagai pimpinan / pemimpin (leader). Menurut Hadari Nawawi (Kepemimpinan yang
Efektif, 9)Pemimpin (leader)adalah orangnya dan kepemimpinan (leadership) adalah
kegiatannya.
7
2. Herman Sofyandi dan Iwa Garniwa (Perilaku Organisasional, 174) :
b. Kepemimpinan adalah Pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalanm suatu situasi
tertentu serta diarahkan melalui proses komunikasi, kea rah pencapaian satu atau
beberapa tujuan tertentu (Tannenbaum,Weschler & Massarik, 1961;24)
d. Kepemimpinan adalah Peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan berada
diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan rutin organisasi (Katz & Khan, 1978 ;
528)
f. Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap
usaha kolektif yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan
untuk mencapai sasaran (Jacobs & Jacques, 1990;281)
Manajemen dan leadership adalah dua kata yang mempunyai arti yang hampir sama .
Namun pada hakekatnya terdapat perbedaan. Manajemen adalah suatu proses pencapaian
tujuan organisasi lewat usaha orang-orang lain. Atau manajemen adalah orang senantiasa
memikirkan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Manajemen dapat diterapkan
pada setiap organisasi (organisasi perusahaan,pendidikan, rumah sakit,politik dsb) .
8
Apabila kepemimpinan dibatasi oleh tata karma birokrasi atau dikaitkan dalam suatu
organisasi tertentu, maka dinamakan manajemen. Dari penjelasan diatas dapat saja terjadi
seorang manajer berperilaku sebagai seorang pemimpin, asalkan dia mampu mempengaruhi
orang-orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Tetapi seorang pemimpin belum tentu harus
menyandang jabatan manajer untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Dengan kata lain
seorang leader atau pemimpin belum tentu seorang manajer, tetapi seorang manajer bisa
berperilaku sebagai seorang leader atau pemimpin.
9
Selain definisi-definisi mengenai Kepemimpinan yang dikemukakan oleh para ahli,
terdapat juga beberapa teori kepemimpinan (leadership) yang menjadi dasar dari
kepemimpinan itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa teori kepemimpinan yang dimaksud.
Great Man Theory atau Teori Orang Hebat ini berasumsi bahwa sifat kepemimpinan
dan bakat-bakat kepemimpinan ini dibawa dari sejak orang tersebut dilahirkan. Great Man
Theory ini berkembang sejak abad ke-19. Meskipun tidak dapat diidentifikasikan dengan
kepastian ilmiah tentang karakteristik dan kombinasi manusia seperti apa yang dapat
dikatakan sebagai pemimpin hebat, namun semua orang mengakui bahwa hanya satu orang
diantara mereka yang memiliki ciri khas sebagai pemimpin hebat.
Great Man Theory ini menyatakan bahwa pemimpin hebat itu ditakdirkan lahir untuk menjadi
pemimpin. Teori tersebut juga menganggap seorang pemimpin hebat akan muncul saat dalam
menghadapi situasi tertentu. Teori tersebut dipopulerkan oleh Thomas Carlyle dalam
bukunya yang berjudul “On Heroes, Hero-Worship, and the Heroic in History”.
Teori Sifat Kepribadian atau Trait Theory ini mempercayai bahwa orang yang
dilahirkan atau dilatih dengan kepribadian tertentu akan menjadikan mereka unggul dalam
peran kepemimpinan. Artinya, kualitas kepribadian tertentu seperti keberanian, kecerdasan,
pengetahuan, kecakapan, daya tanggap, imajinasi, fisik, kreativitas, rasa tanggung jawab,
disiplin dan nila-nilainya lainnya dapat membuat seseorang menjadi pemimpin yang baik.
Teori kepemimpinan ini berfokus pada analisis karakteristik mental, fisik dan sosial untuk
mendapatkan lebih banyak pemahaman tentang karakteristik dan kombinasi karakteristik
yang umum diantara para pemimpin. Keberhasilan seseorang dalam kepemimpinan sangat
tergantung pada sifat kepribadiannya dan bukan saja bersumber dari bakat namun juga
berasal dari pengalaman dan hasil belajarnya.
Menurut penelitian dari McCall dan Lombardo (1983), terdapat empat sifat kepribadian
utama yang menjadi penentu keberhasilan atau kegagalan seorang pemimpin.
a. Stabilitas dan ketenangan emosional : Tenang, percaya diri dan dapat diprediksi
terutama pada saat mengalami tekanan.
10
b. Mengakui Kesalahan : Tidak menutupi kesalahan yang telah dibuat tetapi mengakui
kesalahan tersebut.
c. Keterampilan Interpersonal yang baik : mampu berkomunikasi dan menyakinkan orang
lain tanpa menggunakan taktik yang negatif dan paksaan.
d. Pengetahuan yang luas (Intelektual) : Mampu memahami berbagai bidang daripada
hanya memahami bidang-bidang tertentu ataupun pengetahuan tertentu saja.
Sebagai reaksi dari Teori Sifat Kepribadian, Teori Perilaku atau Behavioural Theories
ini memberikan perspektif baru tentang kepemimpinan. Teori ini berfokus pada perilaku para
pemimpin daripada karakteristik mental, fisik dan sosial mereka. Keberhasilan seorang
pemimpin ditentukan oleh perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan dan
perilaku tersebut dapat dipelajari atau dilatih. Teori Perilaku ini bertolak belakang dengan
Teori Great Man (Teori Orang Hebat) yang mengatakan seorang pemimpin adalah dibawa
dari lahir dan tidak dapat dipelajari. Teori Perilaku ini menganggap bahwa kepemimpinan
yang sukses adalah didasarkan pada perilaku yang dapat dipelajari dan bukan hanya dari
bawaan sejak lahir.
Teori Kontingensi atau Contingency Theory beranggapan bahwa tidak ada cara yang
paling baik untuk memimpin dan menyatakan bahwa setiap gaya kepemimpinan harus
didasarkan pada situasi dan kondisi tertentu. Berdasarkan Teori Kontingensi ini, seseorang
mungkin berhasil tampil dan memimpin sangat efektif di kondisi, situasi dan tempat tertentu,
namun kinerja kepemimpinannya akan menurun apabila dipindahkan ke situasi dan kondisi
lain atau ketika faktor di sekitarnya telah berubah. Teori Kontingensi atau Contingency
Theory ini juga sering disebut dengan Teori Situasional.
11
dari prinsip the right man in the right place dan bukan atas dasar like and dislike. Pembagian
kerja ini akan meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja seseorang dalam suatu
organisasi/instansi/perusahaan.
Wewenang mencakup hak untuk memberi perintah dan dipatuhi, biasanya dari atasan
ke bawahan. Wewenang ini harus diikuti dengan pertanggungjawaban kepada pihak yang
memberikan perintah.
c. Disiplin (Dicipline)
Disiplin mencakup mengenai rasa hormat dan taat kepada peranan dan tujuan
organisasi.
Setiap karyawan hanya menerima instruksi tentang kegiatan tertentu hanya dari satu
alasan
Kompensasi untuk pekerjaan yang dilakukan haruslah adil, baik bagi karyawan
maupun dengan pemilik.
h. Sentralisasi/Pemusatan (Centralization)
Dalam pengambilan keputusan harus ada keseimbangan yang tepat antara sentralisasi
desentralisasi
i. Hierarki
12
Adanya hierarki akan menentukan batas kewenangan yang harus dimiliki oleh
masing-masing karyawan dalam perusahaan. Dengan adanya hierarki, setiap karyawan akan
mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapatkan perintah.
j.Ketertiban (Order)
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Dalam hal ini, harus ada perlakuan yang sama dalam sebuah organisasi.
m. Inisiatif (Initiative)
Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan,yaitu rasa senasip dan sepanggungan
sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik. Manajer yang baik akan mampu
melahirkan semangat kesatuan (esprit de corps ) sehingga karyawan akan memiliki
kebanggaan, kesetiaan, dan rasa memiliki fungsi terhadap perusahaan.
BAB III
13
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Istilah Managment
(management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda.
Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa disebut demikian, sebab antara
keduanya tidak bisa dipisahkan. Managment sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah
dipelajari sejak lama, dan telah diorganisasikan menjadi suatu teori.
DAFTAR PUSTAKA
14
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-kepemimpinan-teori-kepemimpinan-
definisi-leadership/
http://zocara.blogspot.com/2016/04/pengertian-manajemen-lengkap.html#ixzz59noAOkQP
https://bursanom.com/pengertian-manajemen/
http://rocketmanajemen.com/pengertian-manajemen/
http://pelatihan-leadership.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-perbedaan-leadership.h
https://ilmumanajemenindustri.com/perbedaan-kepemimpinan-dan-manajemen/
15