1.2 Tujuan
Pada praktikum ini bertujuan untuk menentukan parameter kuantitatif
daerah aliran sungai meliputi: luas DAS, bentuk DAS, jaringan sungai, kerapatan
aliran, pola aliran, dan gradien kecuraman sungai.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pola sungai akan menentukan bentuk dari suatu DAS. Bentuk suatu DAS
mempunyai arti penting dalam hubungannya dengan aliran sungai, yaitu
berpengaruh terhadap kecepatan terpusatnya aliran. Secara fisik setelah batas
DAS ditentukan garis batanya, maka bentuk DASnya dapat diketahui. Pada
umumnya dapat dibedakan menjadi empat bentuk yaitu:
- DAS berbentuk memanjang Biasanya induk sungainya akan memanjang
dengan anak-anak sungai langsung mengalir ke induk sungai. Kadang-
kadang berbentuk seperti bulu burung. Bentuk ini biasanya akan
menyebabkan besar aliran banjir relatif lebih kecil karena perjalanan banjir
dari anak sungai itu berbeda-beda. Tapi biasanya banjir berlangsung agak
lama.
- DAS berbentuk Radial Bentuk ini karena arah sungai seolah-olah memusat
pada suatu titik sehingga menggambarkan adanya bentuk radial, kadang-
kadang gambaran tersebut memberi bentuk kipas atau lingkaran. Sebagai
akibat dari bentuk tersebut 28 maka waktu yang diperlukan aliran yang
datang dari segala penjuru anak sungai memerlukan waktu yang hampir
bersamaan. Apabila terjadi hujan yang sifatnya merata di seluruh DAS
akan menyebabkan terjadinya banjir besar.
- DAS berbentuk Paralel DAS ini dibentuk oleh dua jalur DAS yang bersatu
di bagian hilir. Apabila terjadi banjir di daerah hilir biasanya terjadi setelah
di bawah titik pertemuan.
- DAS berbentuk Komplek Merupakan bentuk kejadian gabungan dari
beberapa bentuk DAS yang dijelaskan di atas.
BAB III
METODOLOGI
- Kerapatan sungai
Kerapatan sungai adalah suatu angka indeks yang menunjukkan
banyaknya anak sungai di dalam suatu DAS. Indeks tersebut diperoleh
dengan persamaan sebagai berikut:
Dd = L/A
Ket: Dd = indeks kerapatan sungai (km/km2)
L = jumlah panjang sungai termasuk anak-anak sungainya
A = Luas DAS (km2) Adapun karakteristik dari nilai indeks kerapatan
sungai (Dd) yaitu:
1. Luas DAS
Luas Das = Panjang benang dibagi 4 sehingga membentuk persegi atau
grid kemudian luasnya di cari.
(Sisi×skala) × (Sisi×skala)
= (14,3 × 0,5) × (14,3 × 0,5)
= 7,15 × 7,15
= 51,1225 km2
3. Kemiringan/Gradien Sungai
- Jarak vertikal : Beda tinggi antara hulu dan hilir.
= 458-13
= 445
- Jarak horizontal : Jarak datar sungai induk = 9,350 m
Jarak Vertikal
g = × 100%
Jarak Horizontal
445 m
= × 100%
9,350 m
= 4,75 %
4. Orde
N=5
= 0,5
1
Rb5 =
1+1
1
=2
= 0,5
6. Kerapatan Sungai
L
Dd =
A
89,1 cm × 500 m
= 51,1225 km 2
44,550 m
= 51,1225 k m 2
44,55 km
= 51,1225 km 2
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Nur Afifah
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK
GEOLOGI NIM : F12118019
Acara 1 : Morfometri Daerah Aliran Sungai
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unpas.ac.id/32140/1/7.%20BAB%20II%20Tinjauan
%20Teori%20DAS.pdf. Diakses pada tanggal 16 Maret 2021.
Jam 20.13 WITA.
Buku Penuntun Hidrogeologi Universitas Tadulako. Prodi Geologi.