Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BIOLOGI UMUM
MODUL II
PENGAMATAN SEL
DI SUSUN OLEH:
NAMA : NUR FADILA SYAM
NIM : G 401 19 033
KELAS :7(G)
KELOMPOK : 1 ( SATU )
ASISTEN : DEVAN PRIMA
OKTOBER, 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam
arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan
hidupnya terpenuhi. Sel sendiri sebagai dasar menyusun suatu organisme
yang terdiri dari inti (nukleus) yang terbungkus oleh membran atau struktur
serupa tanpa membran. Tidak ada kehidupan dalam satuan yang lebih kecil
dari pada sel. Sel terbentuk hanya dengan pembelahan sel-sel sebelumnya.
Sel dicirikan oleh adanya molekul makro khusus, seperti pati dan selulosa,
yang terjadi dari ratusan sampai ribuan gula atau molekul lain selain itu sel
juga dapat dicirikan oleh adanya molekul makro seperti protein dan asam
nukleat baik DNA atau RNA yang tersusun sebagai rantai yang terdiri dari
ratusan sampai ribuan molekul. Pada tumbuhan istilah sel meliputi
protoplasma dan dinding sel yang ada sedangkan pada organisme multi sel
yang ada membentuk struktur kompleks yaitu jaringan dan organ. Sel pada
organisme multi sel tidak sama satu dengan lainnya tetapi masing-masing
mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Pada awalnya struktur dinding
sel yang ada pada tumbuhan dianggap sebagai sel mati hasil ekskresi zat
hidup dalam sel akan tetapi baru-baru ini makin banyak ditemui bukti bahwa
ada satuan organik yang ada diantara protoplasma dan dinding, khususnya
pada sel muda (campbell, 2000).
Berdasarkan uraian di atas maka yang melatar belakangi praktikum ini yaitu,
untuk memberikan pemahaman kepada praktikan tentang sel yang ada pada
tumbuhan maupun hewan dan mengetahui perbedaan antara sel hewan dan sel
tumbuhan.
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuandaripraktikumpengenalansel iniyaitu :
1. Untukmengetahuilebihtentangselhewandantumbuhan.
2. Untukmengetahuibagian-bagianselhewandantumbuhan.
3. Untuk mengetahui perbedaan sel hewan dan tumbuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada tahun 1655 sel ditemukan oleh Robert Hooke. Hooke mengambil sebagian
dari jamur yang ada dibotol yang kemudian ditelitinya, kemudian dia melihat
bentuk seperti kamar. Bentuk inilah yang kemudian diberi nama sel. Dalam tubuh
kita terdapat hampir 200 jenis sel. Pada umumnya, sel memiliki struktur tubuh
yang sama tetapi bentuknya bisa berbeda-beda. Perbedaan bentuk sel terkait
dengan perbedaan kerja yang dilakukannya dan tempat dimana mereka berada
(Sema, 2007).
Sel adalah unit kehidupan terksecil, yang berarti sel ini menjalani matabolisme,
homeostatis, pertumbuhan dan reproduksi. Bagian dalam sel eukariota terbagi
menjadi berbagai kompartemen fungsional termasuk nukleus. Sel prokariotik
biasanya lebih kecil dan lebih sederhana, tidak memiliki nukleus. Sel berbeda
dalam hal ukuran, bentuk, dan aktivitas. Hubungan fisik, perbandingan antara
permukaan dan volume memengaruhi ukuran dan bentuk sel. Dengan
perbandingan ini, volume objek meningkat dalam pangkat diameternya sedangkan
luas permukaan meningkat dalam kuadran (Prasaja, 2009).
Sel prokariotik, yaitu sel yang tidak mempunyai membran inti. Sel ini intinya
tidak jelas, biasanya berupa nukleid. Organelnya tidak lengkap, pada umumnya
hanya terdapat nukleid, mesosoma, dan lamela. Sel prokariotik hanya memiliki
membran luar yang membungkus sel. Sel prokariotik umumnya terdapat pada
organisme berbentuk unisel . Contoh organisme prokariotik, yaitu: Bakteri dan
ganggang biru (Waluyo, 2006).
Sel eukariotik mempunyai inti yang jelas.Inti dibatasi oleh membran inti,yang
bahan intinya terdapat di dalam inti sel. Sel eukariotik memiliki dua macam
membran rangkap yaitu membran sitoplasma dan membran inti. Di dalam inti sel
terkandung sebagian besar DNA. Biasanya sel eukariotik membentuk organisme
multisel, tidak dapat berguna apabila satu sel. Berbeda dengan organisme unisel
dapat hidup meskipun hanya satu sel,krena kemampuannya dalam
mempertahankan hidupnya baik dalam metabolisme maupun
pekembangbiakannya, contohnya: pada tumbuhan dan hewan (Waluyo, 2006).
Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan terutama karena sel tumbuhan
mempunyai dinding sel, vakuola, dan kloroplas. Sedangkan sel hewan mempunyai
perbedaan dari sel tumbuhan selain tidak mempunyai dinding sel, kloroplas,
vakuola, dan plasmodesma. Sel hewan mempunyai lisosoma, sentrosoma yang
didalamnya terdapat dua sentriol, serta kemungkinan ada flagella pada sel-sel
tertentu. Struktur sel tumbuhan relatif lebih mempunyai bentuk yang stabil karena
mempunyai dinding sel. Sel hewan bentuknya tidak ditentukan oleh adanya
dinding sel tetapi lebih ditentukan oleh kedudukannya terhadap sel-sel lain
didalam jaringan serta fungsiya.Yang mempengaruhi terhadap bentuk sel hewan
adalah mikrofilamen dan mikrotubula yang berperan sebagai endoskeleton sel
(Waluyo, 2012).
Waktu dan tempat dilaksanakan praktikum ini yaitu pada hari Rabu, tanggal
2 Oktober 2019. Pada pukul 13.00 s/d 15.00 WITA. Bertempat di
Laboratorium Biosistematika Dan Evolusi Hewan Jurusan Biologi Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako.
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu pipet tetes, skalpel, silet/cutter,
jarum/lanset, gelas pengaduk, gelas arloji, pinset, kaca preparat, kaca
penutup, mikroskop, cawan petri, tusuk gigi, dan botol erlenmeyer.
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu, ephitelium rongga mulut, bawang
merah (Alium cepa), batang ubi kayu (Manihot utilisima), daun hydrila
(hydrila verticilata), alkohol 70 %, pewarna (eosin atau metilen blue).
3.3.4 Kegiatan 4
1. Koreklah permukaan pipi sebelah dalam dengan tusuk gigi atau jari.
2. Oleskan ujung yang masih basah dengan methyhilen blue dan tutup
dengan deckglass.
3. Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah kemudian
dengan perbesaran kuat.
4. Gambar dan beri keterangannya! (membran sel, nukleus, plasma dan
granula).
3.3.5 Kegiatan 5
Sel darah manusia :
1. Dilakukan perendaman lanset dengan alkohol 70% dalam kaca arloji.
2. Dilakukan pembersihan jari telunjuk dengan alkohol 70%.
3. Jari telunjuk ditusuk menggunakan lanset dengan hati-hati. Darah
dioleskan pada kaca preparat. Tetesan darah pertama dibuang.
4. Dilakukan pengamatan terhadap preparat di bawah mikroskop dari
perbesaran lemah sampai perbesaran yang kuat.
Sel darah katak :
1. Dilakukan penyediaan kaca preparat dan kaca penutup yang bersih.
2. Dilakukan pengambilan darah katak yang telah dicampur dengan
larutan fisiologis dengan pipet dan diteteskan pada kaca preparat
dan ditutup menggunakan kaca penutup.
3. Dilakukan pengamatan menggunakan mikroskop dari perbesaranm
lemah sampai perbesaran kuat.
3.3.6 Kegiatan 6
1. Dilakukan penyediaan kaca preparat dan kaca penutup yang bersih.
2. Dilakukan pengambilan air selokan dengan pipet dan teteskan pada
kaca preparat dan ditutup menggunakan kaca penutup.
3. Dilakukan pengamatan menggunakan mikroskop mulai dari
perbesaran kecil sampai perbesaran kuat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
NO GAMBAR KETERANGAN
2
1 sel empulur ubi kayu
1
sel daun hydrilla
1
Sel rongga mulut
5. itrosit)
2. Keping darah (Tro-
mbosit)
3. Sel darah putih (Le-
ukosit)
1 2 3
Sel darah manusia
Bagian-bagian sel dar-
ah katak :
1. Sel darah merah
2. Sel darah putih
1 2
Sel darah katak
bagian-bagian sel pada
protozoa yaitu :
1. Lysosomoses
2. Trichocysts
3. Oral groove
4. Gullet
6.
5. Anal pore
6. Contractile vacuole
7. Micronukleus
Sel protozoa
8. Macronukleus
9. Food vacuoles
10.Cilia
4.2 Pembahasan
Pada sel empulur ubi kayu bentuknya adalah seperti segidelapan, ada juga
yang seperti segi lima atau segi enam. Sel gabus termasuk sel mati karena sel
gabus tidak memiliki isi, tidak memiliki inti sel dan tidak memiliki aktivitas
yang terjadi seperti pada bawang merah. Pada gabus hanya terdapat dinding
sel dan vakuola saja sementara bagian yang lain kosong, sel mati ini juga
tidak berperan bagi kehidupan.
.
Pada sel epitelium pipi pada percobaan ini kami mengamati sel epitel rongga
mulut sebagai perwakilan dari sel hewan. pada sel epitel rongga mulut kami
dapat melihat adanya membran sel, inti sel dan sitoplasma. Fungsi inti sel dan
sitoplasma pada sel hewan sama seperti pada sel tumbuhan, bedanya sel
hewan tidak memiliki dinding sel. Sel hewan hanya mempunyai membran sel
yang berfungsi untuk melindungi organel-organel yang berada di
dalamnya. Sel mukosa pipi tidak mempunyai dinding sehingga mempunyai
bentuk yang tidak tetap dan mudah berubah – ubah bentuknya. Sel mukosa
pipi hanya mempunyai membram sel saja sehingga sel mukosa pipi termasuk
sel hewan.
Sel bawang merah berwana ungu dikarenakan pada bawang merah terdapat
kroloplas, pada sel gabus, terlihat seperti deretan ruang-ruang kosong
berbentuk segienam, pada sel gabus juga tidak terlihat organel apapun yang
menyusun sel tersebut kecuali dinding sel, pada sel gabus sel nya mati
dikarenakan Sel Gabus) tidak melakukan aktifitas dan tidak memiliki bagian-
bagian seperti pada sel tumbuhan karena sel gabus adalah bagian dari Sel
tumbuhan.
Sel empulur ubi kayu adalah jaringan pada tumbuhan agar jaringan dibawah
Sel gabus ini tidak kehilangan kebanyakan air. Struktur sel mati adalah ruang
sel yang di dalamnya kosong karena organ-organ selnya telah mati dan
mempunyai dinding sel untuk membatasi sel satu dengan sel yang lainnya,
Sel epithelium pipi memiliki bagian bagian yaitu, membran sel, nukleus, dan
plasma, sel epithelium pipi ini termasuk sel hidup, Serat kapas termasuk sel
prokariotik karena tidak memiliki inti sel dan termasuk sel mati karena tidak
memiliki inti sel bagian yang menyusun dari serat kapas adalah, dinding sel,
lumen, dan torsi), Rhoeo discolour mempunyai jaringan yang terdiri dari sel-
sel yang bentuknya sama dapat juga melakukan fungsi khusus yang dapat
juga bersama jaringan lain membentuk fungsi yang lebih kompleks. Selnya
termasuk sel tumbuhan karena memiliki dinding sel. Rheo discolour ini
termasuk sel hidup.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari hasil kegiatan praktikum diatas ialah sebagai berikut :
1. Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan yaitu
a. Sel tumbuhan lebih besar dari sel hewan
b. Sel tumbuhan memiliki lisosom, sel hewan memiliki lisosom
c. Sel tumbuhan tidak memiliki sentrosom, sel hewan memiliki sentrosom
d. Sel tumbuhan memiliki dinding sel, sel hewan tidak memiliki dinding
sel
e. Sel tumbuhan mempunyai bentuk tetap, sel hewan bentuknya tidak
tetap.
2. Pada sel bawang merah terdapat, inti sel, dinding sel, dan sitoplasma, pada
sel kapas terdapat, sitoplasma dan dinding sel, pada sel gabus terdapat,
sitoplasma dan dinding sel, pada sel ephitelium pipi terdapat, inti sel,
dinding sel dan sitoplasma, dan pada sel rheo discolour terdapat inti sel,
dinding sel, dan sitoplasma.
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Prasaja, (2009). Biologi. Jakarta:Erlangga.