Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas Segala Rahmatnya sehingga kami dapat
menyusun makalah ini sebagai tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis. Kami telah menyusun makalah ini
dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin.
Tak lupa ucapan Terimakasih kami ucapkan Kepada Dosen mata kuliah Tata Kelola Perusahaan
Bpk.Abdurahman atas ilmu yang telah diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan insyaallah sesuai yang kami harapkan. Dan kami
ucapkan terimakasih pula kepadarekan-rekandansemuapihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharpkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
a. Latar Belakang.............................................................................................................................4
b. Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
c. Tujuan Penulisan..........................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
1. Pengertian Good Corporate Governance.....................................................................................5
2. Peranan Good Corporate Governance.........................................................................................6
3. Bagaimana peranan etika bisnis dalam penerapan Good Corporate Governance.......................8
BAB III........................................................................................................................................................10
PENUTUP...............................................................................................................................................10
a. Kesimpulan................................................................................................................................10
b. Saran..........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11

Page 2
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Peran penting penerapan Good Corporate Governance dapat dilihat dari sisi salah satu tujuan
penting di dalam mendirikan sebuah perusahaan yang selain untuk meningkatkan kesejahteraan
pemiliknya atau pemegang saham, juga untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham melalui
peningkatan nilai perusahaan (Brigham dan Houston, 2001). Peningkatan nilai perusahaan tersebut
dapat dicapai jika perusahaan mampu beroperasi dengan mencapai laba yang ditargetkan.
Melalui laba yang diperoleh tersebut, perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada
pemegang saham, meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaan. Namun dalam mencapai tujuan tersebut, ada beberapa hambatan yang akan
dihadapi perusahaan, dimana hambatan tersebut pada umumnya bersifat fundamental.

Para pelaku usaha di Indonesia juga turut menyepakati bahwa penerapan Good Corporate
Governance sebagai suatu sistem tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu hal yang
penting, hal ini dibuktikan dengan penandatanganan perjanjian Letter of Intent (LOI) dengan IMF
tahun 1998, yang salah satu isinya adalah pencantuman jadwal perbaikan tata kelola perusahaan di
Indonesia (Sulistyanto,2003).

b. Rumusan Masalah

1. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Good Corporate Governance ?


2. Apa Peranan Good Corporate Governance?
3. Bagaimana peranan etika bisnis dalam penerapan Good Corporate Governance ?

c. Tujuan Penulisan

1. Mendeskripsikan pengertian dari Good Corporate Governance.


2. Mengetahui peranan dari Good Corporate Governance.
3. Memahami peranan etika bisnis dalam penerapan Good Corporate Governance.

Page 3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Good Corporate Governance 


Berdasarkan Pasal 1 Surat Keputusan Menteri BUMN No. 117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002
tentang penerapan GCG pada BUMN, disebutkan bahwa Corporate Governance adalah suatu
proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha
dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang
dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan
perundangan dan nilai-nilai etika. Berdasarkan pengertian diatas, secara singkat GCG dapat
diartikan sebagai seperangkat sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk
menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholder.

Malaysian Finance Committe on Corporate Govesrnance memberikan definisi yang lebih luas


mengenai konsep Good Corporate Governance. Good Corporate Governance merupakan suatu
proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis serta
akuntabilitas korporasi dengan tujuan untuk meningkatkan nilai saham dalam jangka panjang
serta memperhatikan kepentingan pihak-pihak lain yang terkait dengan perusahaan
(stakeholder). Good Corporate Governance sering disebut sebagai sebuah pola hubungan,
sistem dan proses yang digunakan oleh organ perusahaan guna memberikan nilai tambah secara
berkesinambungan dalam jangka panjang bagi pemegang saham dengan tetap memperhatikan
kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan norma yang
berlaku (Tjager, 2005).

Good Corporate Governance merupakan tata kelola perusahaan yang memiliki agenda yang
lebih luas lagi dimasa yang akan datang. Fokus dari akuntabilitas perusahaan yang semula masih
terkonsentrasi atau berorientasi pada para pemegang saham (stockholder), sekarang menjadi
lebih luas dan untuk tata kelola perusahaan juga harus memperhatikan
kepentingan stakeholder. Akibat yang muncul dari pergeseran paradigma ini, tata kelola
perusahaan harus mempertimbangkan masalah corporate social responsibility (CSR).

Page 4
2. Peranan Good Corporate Governance
GCG diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan dan konsisten
dengan peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu penerapan GCG perlu didukung oleh
tiga pilar yang saling berhubungan, yaitu Negara dan perangkatnya sebagai regulator, dunia
usaha sebagai pelaku pasar, dan masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha.
Prinsip-prinsip dasar yang harus dilaksanakan oleh masing- masing pilar adalah:

1. Negara dan perangkatnya menciptakan peraturan perundang-undangan yang


menunjang iklim usaha yang sehat, efisien dan transparan, melaksanakan peraturan
perundang-undangan dan penegakan hukum secara konsisten (consistent law
enforcement).
2. Dunia usaha sebagai pelaku pasar menerapkan GCG sebagai pedoman dasar
pelaksanaan usaha.
3. Masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha serta pihak yang terkena
dampak dari keberadaan perusahaan, menunjukkan kepedulian dan melakukan kontrol
sosial (social control) secara obyektif dan bertanggung jawab.

Pedoman Pokok Pelaksanaan

1. Peranan Negara
a. Melakukan koordinasi secara efektif antar penyelenggara negara dalam penyusunan
peraturan perundang-undangan berdasarkan sistem hokum nasional dengan
memprioritaskan kebijakan yang sesuai dengan kepentingan dunia usaha dan
masyarakat. Untuk itu regulator harus memahami perkembangan bisnis yang terjadi
untuk dapat melakukan penyempurnaan atas peraturan perundang- undangan secara
berkelanjutan.
b. Mengikut sertakan dunia usaha dan masyarakat secara bertanggungjawab dalam
penyusunan peraturan perundang-undangan (rule-making rules).
c. Menciptakan sistem politik yang sehat dengan penyelenggara negara yang memiliki
integritas dan profesionalitas yang tinggi.
d. Melaksanakan peraturan perundang-undangan dan penegakan hukum secara konsisten.
e. Mencegah terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
f. Mengatur kewenangan dan koordinasi antar-instansi yang jelas untuk meningkatkan
pelayanan masyarakat dengan integritas yang tinggi dan mata rantai yang singkat serta
akurat dalam rangka mendukung terciptanya iklim usaha yang sehat, efisien dan
transparan.
g. Memberlakukan peraturan perundang-undangan untuk melindungi saksi dan pelapor
(whistleblower) yang memberikan informasi mengenai suatu kasus yang terjadi pada

Page 5
perusahaan. Pemberi informasi dapat berasal dari manajemen, karyawan perusahaan
atau pihak lain.
h. Mengeluarkan peraturan untuk menunjang pelaksanaan GCG dalam bentuk ketentuan
yang dapat menciptakan iklim usaha yang sehat, efisien dan transparan.

i. Melaksanakan hak dan kewajiban yang sama dengan pemegang saham lainnya dalam
hal Negara juga sebagai pemegang saham perusahaan.

2. Peranan Dunia Usaha


a. Menerapkan etika bisnis secara konsisten sehingga dapat terwujud iklim usaha yang
sehat, efisien dan transparan.
b. Bersikap dan berperilaku yang memperlihatkan kepatuhan dunia usaha dalam
melaksanakan peraturan perundang-undangan.
c. Mencegah terjadinya KKN.
d. Meningkatkan kualitas struktur pengelolaan dan pola kerja perusahaan yang didasarkan
pada asas GCG secara berkesinambungan.
e. Melaksanakan fungsiombudsman untuk dapat menampung informasi tentang
penyimpangan yang terjadi pada perusahaan. Fungsi ombudsman dapat dilaksanakan
bersama pada suatu kelompok usaha atau sektor ekonomi tertentu.

3. Peranan Masyarakat
a. Melakukan kontrol sosial dengan memberikan perhatian dan kepedulian terhadap
pelayanan masyarakat yang dilakukan penyelenggara Negara serta terhadap kegiatan
dan produk atau jasa yang dihasilkan oleh dunia usaha, melalui penyampaian pendapat
secara obyektifd an bertanggung jawab.
b. Melakukan komunikasi dengan penyelenggara Negara dan dunia usaha dalam
mengekspresikan pendapat dan keberatan masyarakat.
c. Mematuhi peraturan perundang-undangan dengan penuh kesadaran dan tanggung
jawab.

Page 6
3. Bagaimana peranan etika bisnis dalam penerapan Good Corporate Governance

 Code of Corporate and Business Conduct


Kode Etik dalam tingkah laku berbisnis di perusahaan (Code of Corporate and Business
Conduct)” merupakan implementasi salah satu prinsip Good Corporate Governance (GCG). Kode
etik tersebut menuntut karyawan & pimpinan perusahaan untuk melakukan praktek-praktek
etik bisnis yang terbaik di dalam semua hal yang dilaksanakan atas nama perusahaan.

Apabila prinsip tersebut telah mengakar di dalam budaya perusahaan (corporate culture), maka
seluruh karyawan & pimpinan perusahaan akan berusaha memahami dan berusaha mematuhi
“mana yang boleh” dan “mana yang tidak boleh” dilakukan dalam aktivitas bisnis perusahaan.
Pelanggaran atas Kode Etik merupakan hal yang serius, bahkan dapat termasuk kategori
pelanggaran hukum.

 Nilai Etika Perusahaan

Kepatuhan pada Kode Etik ini merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan dan
memajukan reputasi perusahaan sebagai karyawan & pimpinan perusahaan yang bertanggung
jawab, dimana pada akhirnya akan memaksimalkan nilai pemegang saham (shareholder
value). Beberapa nilai-nilai etika perusahaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, yaitu
kejujuran, tanggung jawab, saling percaya, keterbukaan dan kerjasama. Kode Etik yang efektif
seharusnya bukan sekedar buku atau dokumen yang tersimpan saja. Namun Kode Etik tersebut
hendaknya dapat dimengerti oleh seluruh karyawan & pimpinan perusahaan dan akhirnya dapat
dilaksanakan dalam bentuk tindakan (action).

Berikut beberapa contoh pelaksanaan kode etik yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan &
pimpinan perusahaan, antara lain masalah informasi rahasia,benturan kepentingan (conflict of
interest) dan sanksi.

1. Informasi rahasia

Dalam informasi rahasia, seluruh karyawan harus dapat menjaga informasi rahasia mengenai
perusahaan dan dilarang untuk menyebarkan informasi rahasia kepada pihak lain yang tidak
berhak. Informasi rahasia dapat dilindungi oleh hukum apabila informasi tersebut berharga
untuk pihak lain dan pemiliknya melakukan tindakan yang diperlukan untuk melindunginya.
Beberapa kode etik yang perlu dilakukan oleh karyawan yaitu harus selalu melindungi informasi
rahasia perusahaan dan termasuk Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) serta harus memberi

Page 7
respek terhadap hak yang sama dari pihak lain. Selain itu karyawan juga harus melakukan
perlindungan dengan seksama atas kerahasiaan informasi rahasia yang diterima dari pihak lain.

Adanya kode etik tersebut diharapkan dapat terjaga hubungan yang baik dengan pemegang
saham (share holder), atas dasar integritas (kejujuran) dan transparansi (keterbukaan), dan
menjauhkan diri dari memaparkan informasi rahasia. Selain itu dapat terjaga keseimbangan dari
kepentingan perusahaan dan pemegang sahamnya dengan kepentingan yang layak dari
karyawan, pelanggan, pemasok maupun pemerintah dan masyarakat pada umumnya.

2. Benturan Kepentingan (Conflict of interest)

Seluruh karyawan & pimpinan perusahaan harus dapat menjaga kondisi yang bebas dari suatu
benturan kepentingan (conflict of interest) dengan perusahaan. Suatu benturan kepentingan
dapat timbul bila karyawan &pimpinan perusahaan memiliki, secara langsung maupun tidak
langsung kepentingan pribadi didalam mengambil suatu keputusan, dimana keputusan tersebut
seharusnya diambil secara obyektif, bebas dari keragu-raguan dan demi kepentingan terbaik
dari perusahaan.

Beberapa kode etik yang perlu dipatuhi oleh seluruh karyawan & pimpinan perusahaan, antara
lain menghindarkan diri dari situasi (kondisi) yang dapat mengakibatkan suatu benturan
kepentingan. Selain itu setiap karyawan & pimpinan perusahaan yang merasa bahwa dirinya
mungkin terlibat dalam benturan kepentingan harus segera melaporkan semua hal yang
bersangkutan secara detail kepada pimpinannya (atasannya) yang lebih tinggi.

Page 8
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Pelaksanaan Good Corporate Governance memerlukan perangkat pendukung yang


memungkinkan prinsip-prinsip yang terkandung didalamnya yaitu Fairness, Transparency,
Accountability, Responsibility, Disclosure  dan Independence dapat diterapkan dengan
baik. Good Corporate Governance berperan untuk memastikan atau menjamin bahwa
manajemen dilaksanakan dengan baik. Untuk itu diperlukan suatu perangkat yang memenuhi
hal-hal tersebut dan penggunaannya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Kesimpulannya, disadari atau tidak, penerapan Good Corporate Governancedalam


implementasi etika dalam bisnis memiliki peran yang sangat besar. Pada intinya etika bisnis
bukan lagi merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis tetapi menjadi
suatu kebutuhan yang harus terpenuhi. Salah satu contohnya pada prinsip-prinsip GCG
mencerminkan etika bisnis yang dapat memenuhi keinginan seluruh stakeholdernya. Etika
bisnis yang baik dan sehat menjadi kunci bagi suatu perusahaan untuk membuatnya tetap
berdiri kokoh dan tahan terhadap segala macam serangan ketidakstabilan ekonomi.

b. Saran
Saran untuk perusahaan yang khususnya bergerak dalam sektor publik, alangkah baiknya
menerapkan Good Corporate Governance  (GCG). Tujuannya agar perusahaan dengan mudah
dalam meningkatkan kinerja seluruh karyawan perusahaan, sehingga dapat menciptakan nilai
tambah tersendiri bagi perusahaan tersebut

Page 9
DAFTAR PUSTAKA

http://rumah-akuntansi.blogspot.com/2014/11/good-corporate-governance-sebagai-suatu.html

http://digilib.unila.ac.id/8768/16/BAB%20I.pdf

http://www.jtanzilco.com/blog/detail/540/slug/peran-good-corporate-governance-terhadap-
keberlangsungan-perusahaan

Page
10

Anda mungkin juga menyukai