Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
E. DASAR TEORI
1. Ekstraksi
Ekstraksi ialah proses penarikan suatu zat terlarut dari larutannya di
dalam air oleh suatu pelarut lain yang tidak dapat bercampur dengan
air. Tujuan dari ekstraksi adalah memisahkan suatu komponen dari
campurannya dengan menggunakan pelarut. Teknik eksraksi dapat
dibedakan menjadi 3 cara, yaitu :
a. Ekstraksi bertahap (batch extraction = ekstraksi sederhana)
b. Ekstraksi kontinyu (ekstraksi sampai habis)
c. Ekstraksi arah berlawanan (counter current extraction)
(Soebagio dkk, 2003)
2. Jahe
Jahe (Zingiber officinale rosc) merupakan salah sat dari temu-temuan
suku Zingiberaceae yang menempatiposisi yang sangat penting dalam
perekonomian masyarakat Indonesia serta memiliki banyak
kegunaannya (Ginting, 2018). Tanaman jahe ini adalah tanaman
rumput-rumput berbatang semu. Batang semu jahe diselubungi oleh
Jahe bersih
Petrolium Eter
Residu Filtrat
Rendemen
1 gram jahe
1. Dioven pada suhu 110°C
2. Ditimbang kembali
3. Diulangi pemanasan hingga berat konstan
Kadar air
REAKSI_REAKSI :
1. Na2SO4 (s) + H2O (l) → Na2SO4.x H2O (s)
(Svehla, 1985).
No Hasil Pengamatan
Prosedur Percobaan Dugaan/Reaksi Kesimpulan
Perc. Sebelum Sesudah
1. Isolasi Minyak Jahe Serbuk jahe Hasil Na2SO4 (s) + H2O (l) → Rendemen yang
Jahe berwarna ekstraksi Na2SO4.x H2O (s) diperoleh adalah
1. Dicuci hingga bersih kuning berupa larutan (Svehla, 1985) 2,562%.
2. Dikeringkan kecoklatan, berwarna Indeks bias atsiri menurut Indeks bias
Jahe bersih berbau jingga SNI = 1,4860 – 1,4920 minyak atsiri yang
1. Digiling menjadi
serbuk halus
khas. Setelah Indeks bias n-heksana diperoleh saat
2. Ditimbang sebanyak N-heksana dievaporasi secara teori 1,3748 – praktikum tidak
10 gram n-heksana
3. Dibungkus dalam = larutan filtrat 1,3810 sesuai dengan
kertas saring labu 1. Diambil 100 mL
ekstraktor
tidak berwarna Rendemen minyak atsiri teori.
2. Dimasukkan dalam
4. Dimasukkan dalam berwarna jingga secara teori = 1,5 – 3,00 Indeks biasnya =
Sohxlet labu ekstraktor
Na2SO4 kecoklatan (Ma’mun, 2006). 1,372410
Serbuk jahe n-heksana
anhidrat = Setelah Indeks bias n-
1. Sohxlet dan labu ukur dirangkai menjadi serbuk ditambahkan heksana
satu berwarna serbuk yangdiperoleh
2. Disambungkan pada kondensor bagian
atas putih Na2SO4 saat praktikum
3. Dipanaskan sampai hasil ekstraksi dalam
anhidrat, mendekati teori.
labu ekstraktor menjadi tidak berwarna
4. Dipisahkan dengan filtrat menggunakan ekstrak Indeks biasnya =
evaporator
menghasilkan 1,372710
residu
berwarna
kecoklatan
J. DISKUSI
Pada percobaan mengisolasi minyak jahe dari rimpang jahe ini terdapat hasil
data yang tidak bersesuaian dengan teori yang telah ada, diantaranya adalah:
1. Indeks bias minyak atsiri yang dihasilkan tidak sesuai dengan teori.
Dalam teori, indeks bias minyak atsiri menurut SNI = 1,4860 – 1,4920
(Ma’mun, 2006), sedangkan hasil pengukuran pada praktikum indeks
biasnya adalah sebesar 1,372410. Nilai tersebut lebih mendekati nilai
indeks bias pelarut (n-heksana) dibandingkan dengan nilai indeks bias
minyak atsiri menurut SNI. Jadi, ketidaksesuaian indeks bias hasil
pengukuran dengan teori kemungkinan besar diakibatkan karena
pelarut n-heksana tidak menguap secara sempurna atau dengan kata
lain masih ada komponen pelarut yang tertinggal dalam minyak atsiri
tersebut.
2. Kadar air yang terkandung dalam jahe hasil perhitungan saat
praktikum tidak sesuai dengan teori. Hasil perhitungan menunjukkan
besarnya kadar air adalah 84,4%, sedangkan dalam teori besarnya
kadar air yang terkandung dalam jahe dengan kondisi segar normalnya
adalah 85% (Sumber : repository.ipb.ac.id). Ketidaksesuaian tersebut
diakibatkan karena kondisi jahe yang kami gunakan sebagai sample
tidak segar dan agak layu. Hal tersebut mempengaruhi besarnya kadar
air hasil perhitungan saat praktikum. Karena kondisi jahe yang tidak
segar, kadar air yang terkandung didalamnya mengalami penyusutan
atau lebih tepatnya mengalami fotosintesis.
Ginting, Andriyan. 2018. Analisa Komponen Minyak Atsiri dan Uji Pestisida
Nabati Hasil Isolasi Kulit Jahe Merah pada Lalat Buah (Drosophila
melanogaster). Skripsi. Tidak diterbitkan. Medan : Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Harmono, A. Andoko. 2005. Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe. Jakarta : PT Agro
Media Pustaka.
Harris, E. 1990. Tanaman Minyak Atsiri. Jakarta : Penebar Swadaya.
Ibrahim, H.M Sanusi. 2013. Teknik Laboratorium Kimia Organik. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Ma’mun. 2006. Karakteristik Beberapa Minyak Atsiri Famili Zingiberaceae dalam
Perdagangan. Buletin Tanaman Rempah dan Obat XVII No. 2: 91-99.
Mahmudi, M. 1997. Penurunan Kadar Limbah Sintesis Asam Phospat
Menggunakan Cara Ekstraksi Cair-Cair dengan Solven Campuran
Isopropanol dan n-Heksane. Semarang : Universitas Diponegoro.
http://repository.ipb.ac.id
Soebagio, dkk. 2003. Kimia Analitik II. Malang : Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA
Universitas Negeri Malang.
Svehla, G. 1985. Buku Teks Analitik Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro
Edisi Kelima. Setiono dan Hadyana Pudjaatmaka, Penerjemah.
Erlangga : Jakarta.
Jawab :
1. - Apakah senyawa Na2SO4 anhidrat dapat digantikan dengan senyawa
anhidrat lain? Jika bisa, senyawa apa saja yang bisa menggantikan Na2SO4
anhidrat?
- Apakah pengaruh jumlah keluarnya ekstraksi dengan kualitas filtrat hasil
reaksi?
- Apakah ada hubungan antara warna filtrat hasil ekstraksi dengan luas
permukaan jahe? Jika ada, bagaimana hubungan tersebut bisa terjadi?
2. Prinsip kerjanya yang pertama adalah pemanasan, sehingga uap yang timbul
setelah dingin secara kontinyu akan membasahi sampel, secara teratur
pelarut tersebut dimasukkan kembali kedalam labu dengan membawa
senyawa kimia yang akan diisolasi tersebut. Pelarut yang telah membawa
senyawa kimia pada labu distilasi yang diuapkan dengan rotary evaporator
sehingga pelarut tersebut dapat diangkat lagi bila suatu campuran organik
berbentuk cair atau padat ditemui pada suatu zat padat, maka dapat diekstrak
dengan menggunakan pelarut yang diinginkan.
𝟎,𝟐𝟓𝟔𝟐 𝒈𝒓𝒂𝒎
= × 𝟏𝟎𝟎%
𝟏𝟎 𝒈𝒓𝒂𝒎
= 2,562 %
𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 (𝟑)
Kadar air =𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒂𝒘𝒂𝒍 × 𝟏𝟎𝟎%
𝟎,𝟖𝟒𝟕𝟒 𝒈𝒓𝒂𝒎
= 𝟏,𝟎𝟎𝟑𝟔𝟗 𝒈𝒓𝒂𝒎 × 𝟏𝟎𝟎%
= 𝟖𝟒, 𝟒%