Anda di halaman 1dari 21

A.

JUDUL PERCOBAAN : ISOLASI MINYAK JAHE


DARI RIMPANG JAHE (Zingiber officinale)
B. HARI, TANGGAL PERCOBAAN : Selasa, 12 Februari 2019
07.30 WIB
C. SELESAI PERCOBAAN : Selasa, 12 Februari 2019
13.30 WIB
D. TUJUAN PERCOBAAN :
Setelah melakukan kegiatan praktikum diharapkan mahaiswa dapat :
1. Memilih peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan percobaan
yang dikerjakan.
2. Memilih bahan-bahan yang dibutuhkan sesuai dengan percobaan
yang dikerjakan.
3. Mengisolasi minyak jahe dari rimpang jahe dengan ara yang
tepat.

E. DASAR TEORI
1. Ekstraksi
Ekstraksi ialah proses penarikan suatu zat terlarut dari larutannya di
dalam air oleh suatu pelarut lain yang tidak dapat bercampur dengan
air. Tujuan dari ekstraksi adalah memisahkan suatu komponen dari
campurannya dengan menggunakan pelarut. Teknik eksraksi dapat
dibedakan menjadi 3 cara, yaitu :
a. Ekstraksi bertahap (batch extraction = ekstraksi sederhana)
b. Ekstraksi kontinyu (ekstraksi sampai habis)
c. Ekstraksi arah berlawanan (counter current extraction)
(Soebagio dkk, 2003)
2. Jahe
Jahe (Zingiber officinale rosc) merupakan salah sat dari temu-temuan
suku Zingiberaceae yang menempatiposisi yang sangat penting dalam
perekonomian masyarakat Indonesia serta memiliki banyak
kegunaannya (Ginting, 2018). Tanaman jahe ini adalah tanaman
rumput-rumput berbatang semu. Batang semu jahe diselubungi oleh

Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 1


dasar pelepah daun. Bagian jahe yang paling banyak digunakan
manusia adalah rhizommanya. Rhizo atau rimpang jahe merupakan
batang yang tumbuh dalam tanah. Bentuk rimpang jahe bercabang-
cabang dan tidak teratur. Tanaman dapat diperanyak dengan menanam
rhizoma yang sudah cukup tua, minimal berumur 9 bulan (Harmono,
2005).
a. Kandungan Kimia Rimpang Jahe Secara Umum
Komposisi kimia jahe terdiri dari minyak atsiri 2-3%, pati resin,
asam-asam organik, asam malat, asam oksalat dan gingerin.
Disamping itu, rimpang jahe juga mengandung lemak, lilin,
karbohidrat, vitamin A, B dan C, mineral senyawa-senyawa
flavonoid dan polifenol. Rimpang jahe juga mengandung enzim
proteolitik yang disebut zingibain. Bahan aktif pada rimpang jahe
terdiri atas minyak atsiri, zingiberin, zigeberol, gingerol, shogaol,
minyak damar, pati, asam malat dan asam oksalat (Ginting, 2018).
Kimia yang terkandung dalam jahe terdiri dari minyak menguap
(volatile oil), minyak tidak menguap (nonvolatile oil) dan pati.
Komposisi minyak jahe dapat disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut :
Komposisi kimia rimpang jahe segar per 100g
kandungan Jumlah
Energi 51 kJ
Protein 1,50 g
Lemak 1,00 g
Karbohidrat 10,10 g
Kalsium 21,00 mg
Besi 2,00 mg
Fosfor 39,00 mg
Vitamin A 30 IU
Vitamin B1 0,02 mg
Vitamin C 4,00 mg
(Harris, 1990).

Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 2


b. Minyak atsiri
Minyak atsiri adalah salah satu kandungan tanaman yang sering
disebut minyak terbang, dinamakan demikian karena minyak
tersebut mudah menguap.Selain itu, minyak atsiri juga disebut
essential oil (dari kata essence) karena minyak tersebut memberikan
bau pada tanaman. Minyak atsiri bukan merupakan senyawa
tunggal, tetapi tersusun dari berbagai komponen kimia, seperti
senyawa – senyawa monoterpen (Ginting, 2018).
Minyak atsiri dari tanaman menghasilkan aroma yang berbeda,
bahkan 1 jenis tumbuhaan yang sama bila ditanam ditempat yang
berlainan mampu menghasilkan aroma yang berbeda, iklim,
keberadaan tanah, dan sinar matahari. Cara pengolahan tidak hanya
mempengharui rendeman minyak atsiri tetapi berpengaruh pula
pada aromanya (Harris, 1990) .
c. Indeks Bias dan Rendemen
Indeks bias atsiri menurut SNI = 1,4860 – 1,4920
Indeks bias n-heksana secara teori 1,3748 – 1,3810
Rendemen minyak atsiri secara teori = 1,5 – 3,00
(Ma’mun, 2006).
3. Sokletsi
Sokletasi adalah teknik pengektraksian yang kontinu. Sokletasi
ditujukan untuk menarik zat padat atau cair dari suatu bahan padatan
dengan menggunakan pelarut. Pelarut yang digunakan untuk sokletasi
adalah pelarut yang tiik didihnya rendah (volatif) seperti eter, aseton,
metilen klorida dan petroleum eter tergantung bahan yang akan
diekstraksi. Bila pelarut yang digunakan mempunyai titik didih yang
tinggi maka akan dapat merusak senyawa yang akan diekstrak pada
waku sirkulasi penguapan dengan suhu yang tinggi. Beberapa
senyawa organik dapat mengalami oksidasi dan dekomposisi pada
suhu yang tinggi dalam atmosfir (Ibrahim, 2013).
Sokletasi digunakan pada pelarut organik tertentu. Dengan cara
pemanasan, sehingga uap yang timbul setelah dingin secara kontinyu

Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 3


akan membasahi sampel, secara teratur pelarut tersebut dimasukkan
kembali kedalam labu dengan membawa senyawa kimia yang akan
diisolasi tersebut. Pelarut yang telah membawa senyawa kimia pada
labu distilasi yang diuapkan dengan rotary evaporator sehingga
pelarut tersebut dapat diangkat lagi bila suatu campuran organik
berbentuk cair atau padat ditemui pada suatu zat padat, maka dapat
diekstrak dengan menggunakan pelarut yang diinginkan.
Syarat syarat pelarut yang digunakan dalam proses sokletasi :
1. Pelarut yang mudah menguap seperti : n-heksan, eter, petroleum
eter, metil klorida dan alkohol
2. Titik didih pelarut rendah.
3. Pelarut tidak melarutkan senyawa yang diinginkan.
4. Pelarut terbaik untuk bahan yang akan diekstraksi.
5. Pelarut tersebut akan terpisah dengan cepat setelah pengocokan.
6. Sifat sesuai dengan senyawa yang akan diisolasi, polar atau
nonpolar
(Ibrahim, 2013).
4. Pelarut
a. Petroleum eter adalah pelarut non polar yang merupakan
campuran dari hidrokarbon cair yang mudah menguap.
Petroleum eter akan melarutkan senyawa-senyawa yang
bersifat kurang polar pada selubung sel dan dinding sel seperti
lemak-lemak, terpenoid, klorofil dan steroid. Merupakan
campuran hidrokarbon (bukan eter sebenarnya) yang atsiri dan
mudah terbakar, tidak berwarna, terutama terdiri dari pentana
dan heksana. Petroleumeter memiliki titik didih dalam rentang
20-75 °C, titik lebur -73 °C. Petroleum eter memiliki konstanta
dielektrikum 2,0-2, (Mahmudi, 1997).
b. Heksana adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan
rumus kimia C6H14. Awalan heks- merujuk pada enam atom
karbon yang terdapat pada heksana dan akhiran –ana berasal
dari alkana, yang merujuk pada ikatan tunggal yang

Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 4


menghubungkan atom-atom karbon tersebut. N-heksana
merupakan jenis pelarut organik. Fungsi dari heksana adalah
untuk mengekstraksi lemak atau untuk melarutkan lemak,
sehingga merubah warna dari kuning menjadi jernih. 2seluruh
isomer heksana lebih sering digunakan sebagai pelarut organik
yangbersifat inert karena non-polarnya. N-heksan memiliki
titik didih 69˚C sehingga bisa digunkan sebagai pelarut dalam
pemisahan minyak atsiri (Mahmudi, 1997).

F. ALAT DAN BAHAN


A. ALAT
1. Statif dan klem 1 buah
2. Soxhlet 1 buah
3. Evaporator 1 buah
4. Mantel pemanas 1 buah
5. Labu dasar bulat 1 buah
6. Corong pisah 1 buah
7. Gelas piala 1 buah
8. Refraktometer 1 buah
9. Pipet tetes 2 buah
10. Gelas beaker 100 ml , 250 ml masing-masing 1 buah
11. Gelas ukur 10 ml 1 buah
B. BAHAN
1. Serbuk Na2SO4 anhidrat 1 gram
2. Serbuk jahe 10 gram
3. Pelarut n-heksana 150 ml

Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 5


G. ALUR PERCOBAAN
1. Mengisolasi Minyak Jahe
Jahe
1. Dicuci hingga bersih
2. Dikeringkan

Jahe bersih
Petrolium Eter

1. Digiling menjadi serbuk halus 1. Diambil 150 mL


2. Ditimbang sebanyak 10 gram 2. Dimasukkan dalam
3. Dibungkus dalam kertas saring labu ekstraktor
4. Dimasukkan dalam Sohxlet
Pelarut Petrolium Eter
Serbuk jahe

1. Soklet dan labu ukur dirangkai menjadi satu


2. Disambungkan pada kondensor bagian atas
3. Dipanaskan sampai hasil ekstraksi dalam labu ekstraktor
menjadi tidak berwarna
4. Dipisahkan ekstraksi dengan filtrat menggunakan evaporator

Ekstrak berwarna kuning Filtrat


1. Ditambah Na2SO4 anhidrat
2. Disaring

Residu Filtrat

1. Ditimbang 1. Hitung indeks bias

Massa filtrat Indeks bias


1. dihitung rendemen

Rendemen

Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 6


2. Menghitung Kadar Air

1 gram jahe
1. Dioven pada suhu 110°C
2. Ditimbang kembali
3. Diulangi pemanasan hingga berat konstan

Kadar air

REAKSI_REAKSI :
1. Na2SO4 (s) + H2O (l) → Na2SO4.x H2O (s)
(Svehla, 1985).

Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 7


H. HASIL PERCOBAAN

No Hasil Pengamatan
Prosedur Percobaan Dugaan/Reaksi Kesimpulan
Perc. Sebelum Sesudah
1. Isolasi Minyak Jahe  Serbuk jahe  Hasil  Na2SO4 (s) + H2O (l) →  Rendemen yang
Jahe berwarna ekstraksi Na2SO4.x H2O (s) diperoleh adalah
1. Dicuci hingga bersih kuning berupa larutan (Svehla, 1985) 2,562%.
2. Dikeringkan kecoklatan, berwarna  Indeks bias atsiri menurut  Indeks bias
Jahe bersih berbau jingga SNI = 1,4860 – 1,4920 minyak atsiri yang
1. Digiling menjadi
serbuk halus
khas.  Setelah  Indeks bias n-heksana diperoleh saat
2. Ditimbang sebanyak  N-heksana dievaporasi secara teori 1,3748 – praktikum tidak
10 gram n-heksana
3. Dibungkus dalam = larutan filtrat 1,3810 sesuai dengan
kertas saring labu 1. Diambil 100 mL
ekstraktor
tidak berwarna  Rendemen minyak atsiri teori.
2. Dimasukkan dalam
4. Dimasukkan dalam berwarna jingga secara teori = 1,5 – 3,00 Indeks biasnya =
Sohxlet labu ekstraktor
 Na2SO4 kecoklatan (Ma’mun, 2006). 1,372410
Serbuk jahe n-heksana
anhidrat =  Setelah  Indeks bias n-
1. Sohxlet dan labu ukur dirangkai menjadi serbuk ditambahkan heksana
satu berwarna serbuk yangdiperoleh
2. Disambungkan pada kondensor bagian
atas putih Na2SO4 saat praktikum
3. Dipanaskan sampai hasil ekstraksi dalam
anhidrat, mendekati teori.
labu ekstraktor menjadi tidak berwarna
4. Dipisahkan dengan filtrat menggunakan ekstrak Indeks biasnya =
evaporator
menghasilkan 1,372710
residu
berwarna
kecoklatan

Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 8


dan filtrat
berwarna
Ekstrak filtrat
berwarna kuning kuning jernih
 Filtrat yang
1. Ditambah Na2SO4 anhidrat
diperoleh
2. Disaring
sebesar
0,2562 gram
filtrat Residu
 Indeks bias n-
heksana
1. Ditimbang 1. Hitung index bias
1,372710

Massa filtrat Index bias  Indeks bias


filtrat
1,372410
Rendemen
 Rendemen
yang
dihasikan =
2,562%
 Ekstraksi
dilakukan
sebanyak 22
kali

Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 9


2. Menghitung Kadar Air  Massa awal  M 2 = 0,1562  Kadar air jahe segar Kadar air jahe dari
1 gram jahe (M 1) = gram 85% hasil perhitngan
1. Dioven pada suhu 110° C 1,00369  M 3 = M1 - M Sumber : adalah 84,4%.
2. Ditimbang kembali gram 2 repository.ipb.ac.id
3. Diulangi pemanasan hingga berat konstan = 1,0036 –
Kadar air 0,1562
= 0,8474 gram

Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 10


I. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tujuan percobaan ini adalah :
Setelah melakukan kegiatan praktikum diharapkan mahaiswa dapat memilih
peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan percobaan yang dikerjakan, memilih
bahan-bahan yang dibutuhkan sesuai dengan percobaan yang dikerjakan, dan
mengisolasi minyak jahe dari rimpang jahe dengan cara yang tepat.
1. Mengisolasi minyak jahe
Langkah-langkah mengisolasi minyak jahe yang pertama adalah
menyiapkan jahe segar, kemudian dicuci hingga bersih dan dikeringan
dengan cara diangin-anginkan tidak langsung terkena sinar matahari
karena jika suhu melebihi 50°-60° C dapat menyebabkan kadar zingiberol
menghindar. Hal ini juga bertujuan untuk menghindari proses dekomposisi
yang dikhawatirkan akan terbentuk senyawa baru pada jahe. Setelah
kering digiling menjadi serbuk halus. Setelah menjadi serbuk ditimbang
10 gram dan dibungkus dengan kertas saring agar serbuk jahe berwarna
kuning kecoklatan tidak menyebar saat diakukan ekstraksi. Kemudian
dimasukkan dalam sohxlet. Langkah berikutnya yaitu menyiapkan 150 ml
larutan n-heksana tidak berwarna. Alasan mengganti larutan Petroleum
eter dengan n-heksana karena seluruh isomer heksana lebih sering
digunakan sebagai pelarut organik yang bersifat inert karena non-polarnya
(Mahmudi, 1997). Kemudian, larutan n-heksana tersebuh dimasukkan
dalamlabu ekstraktor. Lalu, sohxlet dan labu ekstraktor dirangkai menjadi
satu dan disambungkan pada kondensor bagian atas. Kemudian
dipanaskan akan keluar hasil ektrak berwarna jingga dan dihentikan saat
hasil ekstrak menjadi tidak berwarna. Dihitung jumlah jatuhnya ekstrak
karena untuk mengetahui pengaruh luas permukaan terhadap ekstraksi.
Semakin banyak jumlah cairan yang jatuh, menunjukkan luas permukaan
jahe semakin besar artinya serbuk jahe semakin halus. Setelah
pengekstrasian selesai, langkah selanjutnya yaitu memisahkan ekstraksi
dan filtrat menggunakan evaporator.
Untuk langkah-langkah pemisahannya, yang pertama dimasukkan filtrat
ke dalam labu evaporator, kemudian memilih suhu dan jenis pelarut, lalu

Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 11


dimulai proses evaporasi. Setelah dipisahkan, ekstraksi berwarna jingga
ditambahkan serbuk Na2SO4 anhidrat berwarna putih. Tujuan
ditambahkan Na2SO4 anhidrat adalah untuk mengikat air yang tertinggal
dalam jahe yang belum sempurna kering. Setelah penambahan Na2SO4
anhidrat, terbentuk filtrat dan residu. Kemudian, filtrat ditimbang setelah
diketahui massa, kemudian dihitung rendemen dan indeks bias. Dari hasil
perhiungan, didapat nilai rendemen sebesar 2,562 %. Hasil rendemen
tersebut sudah sesuai dengan teori bahwa besarnya rendemen minyak atsiri
secara teori adalah 1,5% – 3,00% (Ma’mun, 2006). Indeks bias pelarut n-
heksana dari hasil pengukuran sudah sesuai dengan teori karena hasilnya
mendekati dengan teori. Hasil pengukurannya adalah sebesar 1,372710,
sedangkan dalam teori besarnya indeks bias n-heksana adalah 1,3748 –
1,3810 (Ma’mun, 2006). Untuk indeks bias minyak atsiri tidak sesuai
dengan teori dari hasil pengukuran menunjukkan indeks biasnya sebesar
1,372410, sedangkan dalam teori seharusnya Indeks bias minyak atsiri
menurut SNI adaah sebesar 1,4860 – 1,4920 (Ma’mun, 2006).
2. Menghitung Kadar air
Percobaan ini dimulai dengan menyiapkan 1 gram jahe segar. Kemudian
dioven selama 2 menit. Setelah dioven selama 2 menit, jahe terebut
ditimbang. Perlakuan ini dilakukan berulang-ulang hingga menghasilkan
massa jahe yang konstan. Dari perhitungan data perobaan dihasilkan kadar
jahe adalah sebesar 84,4%, sedangkan dalam teori kadar air yang
terkandung dalam jahe segar normalnya adalah sebesar 85% (Sumber :
repository.ipb.ac.id).
Alasan mengisolasi minyak jahe menggunakan metode sokletasi adalah
karena sampel yang disiapkan sedikit dan menggunakan pelarut dengan
suhu tinggi agar ekstraknya bisa terekstraksi. Sedangkan jika menggnakan
metode maserasi membutuhkan waktu yang lebih lama. Dan sampel yang
dibutuhkan juga harus banyak. Saat melalukan sokletasi harus
menggunakan batu didih. Alasannya adalah untuk meratakan suhu didalam
labu dasar bulat. Prinsip sokletasi adalah pemanasan, sampai menguap lalu
uap yang timbul setelah dingin secara kontinyu akan membasahi sampel,

Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 12


secara teratur pelarut tersebut dimasukkan kembali kedalam labu dengan
membawa senyawa kimia yang akan diisolasi tersebut. Pelarut yang telah
membawa senyawa kimia pada labu distilasi yang diuapkan dengan rotary
evaporator sehingga pelarut tersebut dapat diangkat lagi bila suatu
campuran organik berbentuk cair atau padat ditemui pada suatu zat padat,
maka dapat diekstrak dengan menggunakan pelarut yang diinginkan
(Ibrahim, 2013).

J. DISKUSI
Pada percobaan mengisolasi minyak jahe dari rimpang jahe ini terdapat hasil
data yang tidak bersesuaian dengan teori yang telah ada, diantaranya adalah:
1. Indeks bias minyak atsiri yang dihasilkan tidak sesuai dengan teori.
Dalam teori, indeks bias minyak atsiri menurut SNI = 1,4860 – 1,4920
(Ma’mun, 2006), sedangkan hasil pengukuran pada praktikum indeks
biasnya adalah sebesar 1,372410. Nilai tersebut lebih mendekati nilai
indeks bias pelarut (n-heksana) dibandingkan dengan nilai indeks bias
minyak atsiri menurut SNI. Jadi, ketidaksesuaian indeks bias hasil
pengukuran dengan teori kemungkinan besar diakibatkan karena
pelarut n-heksana tidak menguap secara sempurna atau dengan kata
lain masih ada komponen pelarut yang tertinggal dalam minyak atsiri
tersebut.
2. Kadar air yang terkandung dalam jahe hasil perhitungan saat
praktikum tidak sesuai dengan teori. Hasil perhitungan menunjukkan
besarnya kadar air adalah 84,4%, sedangkan dalam teori besarnya
kadar air yang terkandung dalam jahe dengan kondisi segar normalnya
adalah 85% (Sumber : repository.ipb.ac.id). Ketidaksesuaian tersebut
diakibatkan karena kondisi jahe yang kami gunakan sebagai sample
tidak segar dan agak layu. Hal tersebut mempengaruhi besarnya kadar
air hasil perhitungan saat praktikum. Karena kondisi jahe yang tidak
segar, kadar air yang terkandung didalamnya mengalami penyusutan
atau lebih tepatnya mengalami fotosintesis.

Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 13


K. KESIMPULAN
Dari percobaan yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa :
 Rendemen yang diperoleh adalah 2,562%.
 Indeks bias minyak atsiri hasil pengukuran saat praktikum adalah 1,372410.
Nilai tersebut tidak sesuai dengan teori.
 Indeks bias n-heksana hasil pengukuran saat praktikum adalah 1,372710.
Nilai tersebut dianggap sesuai dengan teori karena nilainya mendekati teori.
 Kadar air jahe dari hasil perhitngan adalah 84,4%.

Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 14


DAFTAR PUSTAKA

Ginting, Andriyan. 2018. Analisa Komponen Minyak Atsiri dan Uji Pestisida
Nabati Hasil Isolasi Kulit Jahe Merah pada Lalat Buah (Drosophila
melanogaster). Skripsi. Tidak diterbitkan. Medan : Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Harmono, A. Andoko. 2005. Budidaya dan Peluang Bisnis Jahe. Jakarta : PT Agro
Media Pustaka.
Harris, E. 1990. Tanaman Minyak Atsiri. Jakarta : Penebar Swadaya.
Ibrahim, H.M Sanusi. 2013. Teknik Laboratorium Kimia Organik. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Ma’mun. 2006. Karakteristik Beberapa Minyak Atsiri Famili Zingiberaceae dalam
Perdagangan. Buletin Tanaman Rempah dan Obat XVII No. 2: 91-99.
Mahmudi, M. 1997. Penurunan Kadar Limbah Sintesis Asam Phospat
Menggunakan Cara Ekstraksi Cair-Cair dengan Solven Campuran
Isopropanol dan n-Heksane. Semarang : Universitas Diponegoro.
http://repository.ipb.ac.id
Soebagio, dkk. 2003. Kimia Analitik II. Malang : Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA
Universitas Negeri Malang.
Svehla, G. 1985. Buku Teks Analitik Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro
Edisi Kelima. Setiono dan Hadyana Pudjaatmaka, Penerjemah.
Erlangga : Jakarta.

Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 15


JAWABAN PERTANYAAN
Pertanyaan :
1. Buatlah pertanyaan penelitian dari praktikum tersebut ?
2. Jelaskan secara singkat prinsip kerja ekstraksi soxhlet yang digunakan
dalam percobaan ini!
3. Bagaimana pemisahan pelarut menggunakan alat evaporator? Berikan
alasan!
4. Berdasarkan hasil rendemen minyak atsiri yang Anda peroleh, apakah cara
pengeringan dan penghalusan serbuk jahe berpengaruh pada hasil?
Jelaskan!
5. Apakah fungsi Na2SO4 anhidrat dalam percobaan ini? jelaskan!
6. Sebutkan minimal lima senyawa yang terdapat dalam minyak atsiri jahe dan
tuliskan rumus strukturnya!

Jawab :
1. - Apakah senyawa Na2SO4 anhidrat dapat digantikan dengan senyawa
anhidrat lain? Jika bisa, senyawa apa saja yang bisa menggantikan Na2SO4
anhidrat?
- Apakah pengaruh jumlah keluarnya ekstraksi dengan kualitas filtrat hasil
reaksi?
- Apakah ada hubungan antara warna filtrat hasil ekstraksi dengan luas
permukaan jahe? Jika ada, bagaimana hubungan tersebut bisa terjadi?
2. Prinsip kerjanya yang pertama adalah pemanasan, sehingga uap yang timbul
setelah dingin secara kontinyu akan membasahi sampel, secara teratur
pelarut tersebut dimasukkan kembali kedalam labu dengan membawa
senyawa kimia yang akan diisolasi tersebut. Pelarut yang telah membawa
senyawa kimia pada labu distilasi yang diuapkan dengan rotary evaporator
sehingga pelarut tersebut dapat diangkat lagi bila suatu campuran organik
berbentuk cair atau padat ditemui pada suatu zat padat, maka dapat diekstrak
dengan menggunakan pelarut yang diinginkan.

Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 16


3. Prinsip utama yang digunakan adalah penurunan tekanan pada labu dasar
bulat dan pemutaran labu dasar bulat hingga berguna agar pelarut dapat
menguap lebih cepat dibawah titik didihnya.
4. Ya. Metode pengeringan dan penghalusan serbuk jahe berpengaruh pada
hasil. Apabila pengeringan dilakukan dengan menggunakan suhu tinggi
maka dapat merusak dan mengubah sifat dari minyak jahe yang mudah
menguap. Sedangkan pada metode penghalusan, serbuk jahe halus memiliki
luas permukaan yang besar sehingga pelarut lebih cepat untuk melarutkan
komponen minyak jahe.
5. Fungsi Na2SO4 anhidrat dalam percobaan ini adalah untuk menyerap,
mengikat, mengadsorbsi air yang masih terdapat dalam jahe yang belum
sempurna kering sehingga, air yang tekandung dalam jahe ikut terekstraksi.
Hal ini menyebabkan hasil ekstraksinya memiliki tingkat kemurnian yang
rendah.
6.

Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 17


LAMPIRAN FOTO
FOTO KETERANGAN

Serbuk jahe kering berwarna kuning


kecoklatan ditimbang sebanyak 10
gram

Serbuk jahe dibungkus dengan


menggunakan kertas saring dan
dimasukkan dalam soxhlet.

Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 18


Soxhlet dan labu dasar bulat dirangkai
jadi satu setelah serbuk jahe
dimasukkan dalam soxhlet dan pelarut
n-heksan dimasukkan dalam labu
ekstraktor.

Hasil ekstraksi berwarna jingga


ditunggu sampai dingin

Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 19


Hasil ekstraksi dipisahkan
menggunakan evaporator. Setelah
dipisahkan, volume filtrat semakin
sedikit, sehingga massa filtrat semakin
sedikit.

Hasil ekstraksi setelah pemisahan


berubah warna dari jingga menjadi
jingga kecoklatan.

Larutan hasil ekstraksi ditimbang

Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 20


Lampiran Perhitungan

Diketahui data sebagai berikut:


 Berat filtrat + beaker = 28,2330 gram
 Berat beaker kosong = 27,9768 gram
 Berat filtrat (minyak jahe) = 0,2562 gram

𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒎𝒊𝒚𝒂𝒌 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕


 Rendemen = × 𝟏𝟎𝟎%
𝒔𝒆𝒓𝒃𝒖𝒌 𝒋𝒂𝒉𝒆 𝒂𝒘𝒂𝒍

𝟎,𝟐𝟓𝟔𝟐 𝒈𝒓𝒂𝒎
= × 𝟏𝟎𝟎%
𝟏𝟎 𝒈𝒓𝒂𝒎

= 2,562 %

Diketahui data sebagai berikut:


 Massa awal = 1,00369 gram
 Massa (2) = 0,1562 gram
 Massa (3) = Massa awal – massa (3)
= 1,00369 gram – 0,1562 gram
= 0,8474 gram

𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 (𝟑)
 Kadar air =𝒎𝒂𝒔𝒔𝒂 𝒂𝒘𝒂𝒍 × 𝟏𝟎𝟎%
𝟎,𝟖𝟒𝟕𝟒 𝒈𝒓𝒂𝒎
= 𝟏,𝟎𝟎𝟑𝟔𝟗 𝒈𝒓𝒂𝒎 × 𝟏𝟎𝟎%

= 𝟖𝟒, 𝟒%

Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe (Zingiber officinale) 21

Anda mungkin juga menyukai