Anda di halaman 1dari 3

Nama :Nursamsiyah

Nim : F1071171040

Kelas:VIII-A2

1. Konservasi Tingkat Spesies

2. Konservasi Tingkat Populasi

3.Konservasi Tingkat Komunitas

4. Konservasi Tingkat Ekosistem

Jawaban:

1.Konservasi Pada Tingkat Spesies, Populasi Dan Komunitas

Bicara mengenai konservasi berarti bicara tentang perlindungan suatu area atau wilayah untuk
melindungi Spesies, Populasi dan Komonitas yang dikenal dengan sebutan Protected Area (PA) yang
merupakan sebuah komponen utama dalam strategi konservasi dan mewakili metode yang paling
penting dalam pelestarian keanekaragaman hayati (Bajracharya, et al. 2005). Untuk memantau
bagaimana komunitas dan populasi yang berubah sepanjang waktu baik dari komposisi maupun
struktur spesies.

Sehingga konservasi pada tingkat spesies, populasi dan komonitas ini di lakukan untuk melindungi suatu
spesies yang langka atau terancam punah yang bertujuan untuk meningkatkan bioderversity mahluk
hidup baik itu pada organisme laut maupun darat agar dapat membawa keuntungan pada masa
sekarang maupun masa yang akan datang.

Dan mengapa konservasi pada tingkat spesies, populasi dan komonitas ini di lakukan karena secara
biologis, spesies adalah sekelompok individu yang dapat ber-reproduksi diantara induvidu yang sama,
dan tidak mampu berreproduksi dengan induvidu lain. Maka di lakukanlah konsrvasi ini agar dapat
mempertahankan jumlah spesies yang mendiami suatu tempat sehingga tidak berkurang karena suatu
spesies yang dapa bertahan hidup tergantung dari lingkuangan ekologinya.

Berikut faktor-faktor yang menyebabkan berkurangnya jumlah spesies yang mendiami suatu habitat
diantaranya :

Keruskan/hilangnya habitat 35%

Eksploitasi jenis yang berlebihan 4%

Indtrodukasi jenis eksotik 30%

Gangguan pada habitat (termasuk pencemaran)

Penyebaran penyakit
Persaingan ganguan air

Dan pemanasan global

Dan spesies yang yang rentan terhadap kepunahan adalah spesies yang:

v Sebaran geografi yang sempit

v Terdiri atas satu atau beberapa (tidak banyak) populasi

v Populasinya sedikit - Ukuran populasinya menurun

v Kepadatan populasi rendah - Memerlukan daerah jelajah yang luas

v Hewan dengan ukuran tubuh besar - Kemampuan menyebar yang lemah

v Bermigrasi musiman (tergantung pada 2 atau lebih haitat yang berlainan)

v Variasi genetik rendah

v Memerlukan habitat khusus

v Hanya dijumpai pada lingkungan utuh stabil

v Membentuk kelompok, permanen atau sementara

v Terisolasi atau belum pernah kontak dengan manusia

v Diburu atau dipanen manusia

v Berkerabat dekat dengan spesies yang telah punah

Sehingga konservasi pada tingkat spesies, populasi dan komonitas yang dilakukan pada suatu wilayah
harus merujuk pada Undang-Undang No 5 th 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati Dan
Ekosistemnya. Dan pada tahun 1990 itu juga Indonesia membuat flora dan fauna sebagai maskot
propinsi melalui SK Mendagri No 522.4/1458/SJ tanggal 2 Juni 1990 tentang flora dan fauna maskot
propinsi. Dimana terdapat 27 maskot untuk masing-masing propinsi. Karena maskot pembentukan flora
dan fauna bertujuan :

v Sebagai upaya untuk memperkenalkan suatu daerah dari keunikan suatu jenis tumbuhan dan hewan
asli atau khas yang terdapat di daerah sehingga menggambarkan ciri khas daerah tersebut.

v Diharapkan dapat meningkatkan rasa ikut memiliki dan menanamkan kebanggaan terhadap suatu
jenis tumbuhan dan hewan.

v Meningkatkan kesadaran masyarakat agar dapat berperan secara aktif dalam upaya melestarikan
keberadaan spesies.

v Serta sebagai sarana peningkatan promosi kepariwisataan daerah.


Maka dari pernyataan di atas maka dipublikasikan data base pada spesies ikan maupun organisme
lainnya yang di sebut IBIS (Indonesia Biodiversity Information System). Dimana system ini terdiri dari
lima system utama yaitu data base botany, data base hewan, data base mikro, data base bibliografi dan
data base untuk field survey. Untuk mengkoleksi ikan atau organisme lain yang masuk dalam data base
fauna Indonesia. Maka dengan system ini, ekstraksi data ikan atau organisme yang meliputi informasi
dasar dan biogeografinya dimungkinkan untuk mudah dilakukan agar dapat mengatahui spesies mana
yang terancam punah, maka di lakukanlah konservasi pada tingkat spesies, populasi dan komonitas agar
mengatahui serta melindungi spesies-spesies organisme yang langkah dan punah di perairan Indonesia
untuk meningkatkan keanekaragaman perairan.

Dan konservasi pada tingkat populasi ini juga di lakukan untuk melindungi dan melestarikan beberapa
jumlah spesies yang terancam punah yang mendiami suatu tempat dan waktu yang sama yang
bertujuan untuk :

v Mempertahankan keanekaragaman genetik dan arena lingkungan

v Dinamika pembagian populasi berlaku pada permasalahan yang disebabkan oleh fragmentasi habitat

v Analisis viabilitas populasi yang berpeluang untuk suatu spesies agar bertahan hidup atau menjadi
punah pada habitat yang tersedia baginya

v Menganalisis viabilitas spesies terpilih dapat membantu mempertahankan spesies lain.

Sehingga dapat di katakana konservasi pada tingkat keanekaragaman spesies yang mencakup semua
spesies di bumi, termasuk bakteri dan protista serta spesies dari Kingdom bersel banyak (tumbuhan,
jamur, hewan, yang bersel banyak atau multiseluler), Keanekaragaman genetik. Variasi genetika dalam
dalam satu spesies, baik di antara populasi-populasi yang berpisah secara geografis, maupun di antara
individu-individu dalam satu populasi, dan Keanekaragaman komunitas. baik Komunitas biologi yang
berbeda serta asosiasinya dengan lingkungan ekosistem masing-masing (Indrawan dkk, 2007). Maka
ketiga tingkatan keanekaragaman hayati itu diperlukan untuk kelanjutan kelangsungan hidup bagi
manusia. karena keanekaragaman spesies menggambarkan seluruh cakupan adaptasi ekologi, serta
menggambarkan evolusi spesies terhadap lingkungan tertentu dan tingkat keanekaragaman komunitas
merupakan perilaku spesies terhadap kondisi lingkungan yang berbeda-beda

Anda mungkin juga menyukai