TEORI-TEORI
EKONOMI
PEMBANGUNAN
Teori Klasik Pembangunan
A. Linear stage of growth models 3 Teori
(model pertumbuhan tahapan linier).
1. Teori W. W. Rostow
2. Model Pertumbuhan Harrod Domar
3. Pertumbuhan Ekonomi Modern – Kuznet
1. Model Tahapan Linier Rostow
1. Teori Walt W. Rostow:
“perubahan dari keterbelakangan menuju kemajuan ekonomi dapat
dijelaskan dalam suatu tahapan yang harus dilalui oleh semua negara.”
Lima tahapan ekonomi:
I. Tahapan masyarakat tradisional.
II. Tahapan pra-kondisi lepas landas.
III. Tahapan lepas landas.
IV. Tahapan menuju kematangan ekonomi.
V. Tahapan konsumsi masal yang tinggi.
Teori Rostow pada mulanya merupakan artikel yang dimuat dalam economic
journal bulan Maret 1956 dan kemudian dikembangkan lebih lanjut dalam
bukunya berjudul “The Stage of Economic Growth” thn 1960.
I. Tahapan Masyarakat Tradisional
1. Dualistik Sosial
sistem asli pribumi dan sistem yang diimpor dari
luar negeri.
2. Dualistik Teknologi
sektor modern (padat modal) dan tradisional
(padat karya).
3. Dualistik Keuangan/Finansial
Dua kelompok pasar uang: (1) bank dan lembaga
keuangan; (2) lembanga non-bank.
4. Dualistik Daerah/Regional
perbedaan pembangunan antar daerah (contoh:
Indonesia Barat dan Timur)
D. Kontra-Revolusi Neoklasik
STRATEGI
PERTUMBUHAN DAN
PEMBANGUNAN
EKONOMI
Faktor Utama Pertumbuhan dan
Pembangunan Ekonomi :
Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk
atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada
tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber
daya manusia.
Pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja.
Kemajuan teknologi.
1.Akumulasi Modal
Akumulasi modal (capital accumulation) terjadi apabila sebagian
dari pendapatan ditabung dan diinvestasikan kembali dengan
tujuan memperbesar output dan pendapatan di kemudian hari.
Pengadaan pabrik baru, mesin-mesin, peralatan dan bahan baku
dalam rangka meningkatkan stok modal (capital stock) secara fisik
memungkinkan akan terjadinya peningkatan output di masa-masa
mendatang.
Investasi produktif yang bersifat langsung tersebut harus
dilengkapi dengan berbagai investasi penunjang yang disebut
investasi “infrastruktur” ekonomi dan sosial.
Contoh: pembangunan jalan-jalan raya, penyediaan listrik,
persediaan air bersih dan perbaikan sanitasi, pembangunan fasilitas
komunikasi, peningkatan kualitas SDM, dsb.
2.Pertumbuhan Penduduk dan Angkatan Kerja
perempuan.
4. Mengurangi tingkat kematian anak.
perempuan.
4. Mengurangi tingkat kematian anak.