Anda di halaman 1dari 7

KASUS MANAJEMEN ASUHAN ANTENATAL

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas pada
Semester Genap (4)

Disusun oleh :

Agnia Rahmah Nurul Iman /E1915401002

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2021
KASUS MANAJEMEN ASUHAN ANTENATAL

Seorang perempuan usia 25 tahun mengaku hamil 3 bulan anak pertama datang
ke PMB untuk memeriksakan kehamilannya yang pertama, mengeluh mual disertai
muntah pada pagi hari.

Bagaimana penatalaksanaan saudara berkaitan kasus tersebut dengan menggunakan


manajemen asuhan antenatal komunitas dibawah ini:

1. Asuhan Antenatal (Antenatal Care) di Komunitas

a. Tujuan Asuhan Antenatal

memantau perkembangan kehamilan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan


perkembangan janin normal

b. Pengkajian Awal (Kunjungan Pertama)

memperkenalkan ibu dengan layanan maternitas. Dalam kunjungan ini, akan terjadi
pertukaran informasi antara ibu dan bidan dalam rangka mendiskusikan, merencanakan
dan mengimpleentasikan asuhan selama kehamilan, kelahiran dan pascanatal.

Semakin dini kontak pertama yang dilakukan oleh bidan, semakin tepat dan bermanfaat
saran yang diberikan oleh bidan, terutama yang menghubungkan antara nutrisi dan
asuhan terhadap organ janin yang sedan berkemban, yang hampir sepenuhnya terbentuk
pada usia gestasi 12 minggu

c. Perkenalan

perkenalan pertama ibu dengan layanan kebidanan merupakan hal yang penting dalam
membentuk kesan pertamanya terhadap layanan maternitas

pendekatan yang ramah dan professional akan memungkinkan terbentuknya kemitraan


antara ibu dan bidan

kunjungan awal berfokus pada pertukaran informasi. Hal ini membantu bidan dan ibu
untuk saling mengenal, idealnya hal ini dilakukan di lingkungan ibu sendiri

d. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan

 Kehamilan merupakan proses yang alamiah


 Asuhan kehamilan mengutamakan kesinambungan pelayanan (continuity of
care)
 Pelayanan yang terpusat pada wanita (woman centered) serta keluarga (family
centered)
 Asuhan kehamilan menghargai hak ibu hamil untuk berpartisipasi dan
memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan dengan
kehamilannya
e. Prinsip-Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan

 Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang normal, alami dan sehat
 Pemberdayaan, ibu adalah pelaku utama dalam asuhan kehamilan
 Otonomi, pengabilan keputusan adalah ibu dan keluarga
 Tidak membahayakan
 Tanggung jawab
f. Refocusing Asuhan Kehamilan

 Membantu setiap ibu hamil dan keluarganya membuat perencanaan persalinan:


petugas keehatan yang terampil, tempat bersalin, keuangan, nutrisi yang baik
selama hamil, perlengkapan essensial untuk ibu dan bayi
 Membantu setiap ibu hamil dan keluarganya mempersiapkan diri menghadapi
komplikasi (deteksi dini, menentukan orang yang akan membuat keputusan,
dana kegawatdaruratan, komunikasi, transportasi, donor darah) pada setiap
kunjungan
 Melakukan skrining kondisi kondisi yang memerlukan persalinan RS (riwayat
SC,IUFD,dsb)
 Mendeteksi dan menangani komplikasi (preeklampsia, perdarahan pervaginam,
anemia berat, PMS, TBC, malaria, dsb)
 Mendeteksi kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 minggu, dan
letak/presentasi, abnormal setelah 36 minggu.
 Memberikan imunisai TT untuk menvcegah kematian BBL karna Tetanus
 Memberikan suplemen zat besi dan asam folat

2. Standar Asuhan Kehamilan

Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil

Bidan berinteraksi dengan ibu untuk menyarankan memeriksakan kehamilannya secara


dini dan teratur dimulai dari sebelum kehamilan 16 minggu. Bidan memberitahu
manfaat memeriksakan kehamilan secara dini dan teratur. Bidan memberikan
pendidikan kesehatan kepada ibu mengenai tanda dan gejala kehamilan yang di
alaminya. Bidan memberitahukan bahwa mual yang disertai muntah yang di alami ibu
merupakan hal yang normal terjadi pada ibu hamil.

Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal

Bidan melakukan pelayanan antenatal: 10T

1) Timbang berat badan


2) Periksa tekanan darah
3) Mengukur TFU
4) Vaksinasi Tetanus (TT)
5) Pemberian tablet zat besi
6) Menetapkan status gizi (LILA)
7) Tes laboratorium
8) Periksa DJJ
9) Tatalaksana kasus
10) Temu wicara

Standar 5 : Palpasi Abdominal

 Menentukan usia kehamilan


 Mendiagnosa jika ada kelainan letak
 Deteksi dini kehamilan
Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan

Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan atau rujukan semua
kasus aneimia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan

Bidan memeriksakan setiap kenaikan tekanan darah pad kehamilan dan mengenali tanda
gejala preeklampsi lainnya serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya

Standar 8 : Persiapan Persalinan

Membantu ibu hamil tergerak untuk merencanakan persalinan yang bersih dan aman di
tempat yang memadai dengan pertolongan bidan yang terampil. Mempersiapkan sarana
transportasi untuk merujuk jika perlu

3. Tipe Pelayanan Asuhan Kehamilan

a. Independent Midwive / PMB

center pelayanan kebidanan berada pada bidan. Ruang lingkup dan wewenang asuhan
sesuai dengan Permenkes 1416/2010. Dimana bidan memberikan asuhan kebidanan
secara normal dan asuhan kebidanan bisa di berikan dalam wewenang dan batas yang
jelas

b. Obstetrician and Gynecological Care

center pelayanan kebidanan berada pada Sp.OG. lingkup pelayanan kebidanan meliputi
fisiologi dan patologi

c. Public Health Center / Puskesmas


center pelayanan kebidanan berada pada team antara bidan dan dokter umum. Lingkup
pelayanan kebidanan meliputi fisiologi dan patologi sesuai dengan pelayanan yang
tersedia

d. Hospital

center pelayanan kebidanan berada pada tim antara bidan dan Sp.OG. lingkup
pelayanan kebidanan meliputi fisiologi dan patologi yang di sesuaikan dengan
pelayanan kebidanan yang tersedia

4. Standar Alat Asuhan Kehamilan

1) Peralatan tidak steril

 Timbangan BB dan pengukur TB


 Tensi meter dan stetoskop
 Funandoskop
 Thermometer dan alat pengukur
 Senter
 Reflek hammer
 Pita pengukur LILA
 Metline
 Pengukur HB
 Bengkok
 Handuk kering
 Tabung urine
 Lampu spiritus
 Reagen untuk pemeriksaan urine
 Tempat sampah
2) Peralatan steril

 Bak instrument
 Spatel lidah
 Sarung tangan
 Spuit dan jarum
3) Bahan-bahan habis pakai

 Kassa bersih
 Kapas
 Alkohol 70%
 Larutan klorin
4) Formulir yang disediakan

 Buku KIA
 Kartu status
 Formulir rujukan
 Buku register
 ATK
 Kartu penapisan dini
 Kohort ibu/bayi

5) Obat-obatan

 Golongan roborantia (vit B6 dan B kompleks)


 Vaksin TT
 Kapsul yodium
 Obat KB

5. Tren dan Isu Terkini dalam ANC

a. Keterlibatan klien dalam Perawatan Diri Sendiri / Self Care

Kesadaran dan tanggung jawab klien terhadap perawatan diri sendiri selama hamil
semakin meningkat. Klien tidak lagi hanya menerima dan mematuhi anjuran petugas
kesehatan secara pasif. Kecenderungan saat ini klien lebih aktif dalam mencari
informasi, berperan secara aktif dalam perawatan diri dan merubah perilaku untuk
mendapatkan outcome kehamilan yang lebih baik. Perubahan yang nyata terjadi
terutama di kota-kota besar dimana klinik ANC baik itu milik perorangan, yayasan
swasta maupun pemerintah sudah mulai memberikan pelayanan kursus/kelas
prapersalinan bagi para calon ibu. Kemampuan klien dalam merawat diri sendiri
dipandang sangat menguntungkan baik bagi klien maupun sistem pelayanan kesehatan
karena potensinya yang dapat menekan biaya perawatan.
Dalam hal pilihan pelayanan yang diterima, ibu hamil dapat memilih tenaga profesional
yang berkualitas & dapat dipercaya sesuai dengan tingkat pengetahuan dan kondisi
sosio-ekonomi mereka.
b. ANC pada Usia Kehamilan Lebih Dini

Data statistik mengenai kunjungan ANC trimester pertama menunjukkan peningkatan


yang signifikan. Hal ini sangat baik sebab memungkinkan profesional kesehatan
mendeteksi dini dan segera menangani masalah-masalah yang timbul sejak awal
kehamilan. Kesempatan untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang perubahan
perilaku yang diperlukan selama hamil juga lebih banyak.

c. Praktik yang Berdasarkan Bukti (Epidence Based)

Praktek kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil penelitian dan
pengalaman praktek terbaik dari para praktisi dari seluruh penjuru dunia. Rutinitas yang
tidak terbukti manfaatnya kini tidak dianjurkan lagi

d. Kunjungan ANC
WHO 2016 mengeluarkan panduan baru minimal 8 kali kunjungan pelayanan antenatal
yaitu pada usia kehamilan 12, 20, 26, 30, 34, 36, 38 dan 40 minggu.

e. Pemberian Suplemen Mikronutrien

Tablet yang mengandung FeSO4 320mg (=zat besi 60mg) dan asam folat 500mg
sebanyak 1 tablet/hari segera setelah rasa mual hilang. Pemberian selama 90 hari (3
bulan). Ibu harus d nasihati agar tidak meminumnya bersama the/kopi agar tidak
mengganggu penyerapannya.

f. ANC di Rumah

1) Bidan harus mempunyai data ibu hamil diwilayah kerjanya


2) Bidan melakukan identifikasi apakah ibu hamil melakukan pemeriksaan
kehamilan dengan teratur
3) Bidan harus melakukan ANC di rumah, apabila ibu hamil tidak merasakan
kehamilannya
4) Sebelum melakukan asuhan dirumah, lakukan kontrak tentang waktu, tanggal,
hari, dan jam yang disepakati bersama ibu hamil agar tidak mengganggu
aktifitas ibu serta keluarga
5) Pada saat melakukan kunjungan rumah, lakukan pemeriksaan sesuai dengan
standar, kemudian identifikasi lingkungan rumah apabila ibu mempunyai
rencana melahirkan dirumah

Anda mungkin juga menyukai