Anda di halaman 1dari 21

Sumber, Fungsi, Metabolisme, dan Pengukuran

Gizi Dasar Manusia

F6
Veronica – 102013014
Theodorus Samuel – 102013050
Gabriella Franly - 102013120
Jessica Tiffani- 102013226
Putu Prayoga – 102013278
Desi Arisanti – 102013388
Victor Morando – 102013392
Nur Sri Syazana – 102013521
Gracella Noni-102013344

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana


Jl. Arjuna Utara No 6, Jakarta Barat 11510
Sumber, Fungsi, Metabolisme, dan Pengukuran Gizi Dasar Manusia

Abstrak

Gizi dasar manusia terdiri dari komposisi diet sehari-hari, yaitu karbohidrat, protein,
lemak, dan banyak zat-zat makanan lainnya. Seluruh zat-zat makanan yang didapat dari
bahan-bahan makanan tersebut akan mengalami metabolisme dalam tubuh untuk
menjalankan berbagai fungsi tubuh. Kekurangan dari zat-zat makanan tersebut tentu
berakibat fatal karena akan mengakibatkan gagalnya fungsi-fungsi organ tubuh kita.
Komposisi diet manusia juga harus disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukannya,
misalnya seorang buruh tentu membutuhkan lebih banyak karbohidrat daripada zat lain
karena merupakan sumber energi. Pengukuran status gizi juga dapat dilakukan dengan
berbagai cara, dan dapat digunakan untuk menentukan normalitas dari pertumbuhan
seseorang.

Kata kunci: Gizi, metabolisme zat makanan, diet, marasmus, kwashiorkor.

Abstract

The fundamental nutrients for the human life consists of the daily diet, such as
carbohydrate, protein, fat, and a lot other food components. All of the food components that
are extracted from the food sources will go through the process of metabolism inside the
human body to undergo the body’s functions. Any deficit of those food components will
undoubtedly create a fatal condition because of the failures of the body organ’s functions.
The compositions of the daily diet also have to be varied according to the daily activity the
person does, for example: a factory worker will need a lot more carbohydrate instead of
other nutrients because it is the main source of energy. The measuring of the nutrient status
can also be done in multiple ways, and can be used to determine the normality of someone’s
growth.

Keywords: Nutrient, food composition metabolism, diet, marasmus, kwashiorkor.

Pendahuluan

Dalam melakukan kegiatan kita sehari-hari, baik saat kita sedang bekerja, belajar,
berolahraga, bermain, bahkan beristirahat kita sangat membutuhkan asupan gizi yang akan
menjadi energi dalam kegiatan kita. Energi lebih dibutuhkan lagi dalam kegiatan yang
menggunakan banyak energi, misalnya berolah raga, bekerja keras, atau bahkan belajar.
Gangguan pada sistem ini dapat menyebabkan gangguan besar pada kegiatan sehari-hari
hingga bahkan kematian.

Sistem metabolisme tubuh bekerja terus menerus untuk memproses zat makanan
menjadi energi atau menjadi bentuk lain yang cocok untuk penyimpanan, misalnya lemak.
Sistem metabolisme tubuh kita berhubungan erat dengan sistem pencernaan dan sistem

2
Sumber, Fungsi, Metabolisme, dan Pengukuran Gizi Dasar Manusia

kardiovaskular. Bagaimanapun juga, nutrisi yang dita dapat untuk tubuh kita berasal sebagian
besar dari diet makanan kita sehari-hari yang disebar melalui sistem kardiovaskuler.

Sebagai mahasiswa kedokteran, kita adalah para calon dokter, para calon praktisi
kesehatan yang di masa depan nantinya akan banyak sekali menangani permasalahan-
permasalahan kesehatan dunia yang semakin berkembang. Gangguan-gangguan yang
disebabkan jarena kurangnya asupan gizi menjadi salah satu permasalahan pelik yang
dihadapi oleh dunia modern saat ini, terutama pada negara-negara berkembang dan negara
dunia ketiga seperti pada Ethiopia, dsb. Beberapa penyakit yang timbul karena
ketidakseimbangan antara asupan gizi dan kebutuhannya adalah kekurangan energi dan
protein, misalnya marasmus dan kwashiorkor.

Makalah tinjauan pustaka ini akan membahas banyak hal seputar sistem metabolisme
gizi kita, antara lain sumber, fungsi, dan metabolisme dari gizi dasar manusia, komposisi diet
yang tepat, pengukuran status gizi normal dan penerapannya pada penentuan pertumbuhan,
serta permasalahan kekurangan gizi dan penyebabnya.

3
Sumber, Fungsi, Metabolisme, dan Pengukuran Gizi Dasar Manusia

Gizi Dasar

Gizi dasar pada manusia diperoleh dari bahan-bahan makanan yang mengandung zat-
zat makanan. Zat makanan kemudian dapat dibagi menjadi dua kategori besar berdasarkan
kebutuhan tubuh kita terhadap zat tersebut, yaitu makro nutrien dan mikro nutrien. Makro
nutrien terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak. Makro nutrien berfungsi sebagai sumber
energi utama tubuh dan juga sebagai sumber nutrisi penting tubuh seperti asam amino. Mikro
nutrien terdiri dari vitamin dan mineral, yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang lebih
kecil dibandingkan dengan makro nutrien.1

Seluruh energi yang kita peroleh dari zat-zat makanan di atas akan digunakan oleh
tubuh dalam metabolisme atau disimpan sebagai cadangan energi. Energi yang digunakan
oleh tubuh sangat tergantung pada kegiatan yang kita lakukan. Sekitar 50-75% energi akan
digunakan sebagai indeks metabolik basal atau Basal Metabolic Rate (BMR), 20-40% untuk
aktivitas fisik, dan sekitar 10% sebagai induksi termogenesis makanan atau Dietary Induced
Thermogenesis (DIT).1

Karbohidrat adalah sumber energi yang paling utama dalam diet makanan, yang
mencapai 85% pada negara-negara berkembang seperti Indonesia dan hanya sekitar 40%
pada negara maju. Rumus empiris karbohidrat adalah C x ( H 2 O ) y . Secara umum, karbohidrat
dibedakan menjadi empat kategori, yaitu monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan
polisakarida.1

Monosakarida adalah bentuk paling sederhana


dari karbohidrat yang mampu diserap oleh mukosa
usus halus, yang terdiri dari glukosa (lihat gambar no.
1), fruktosa, dan galaktosa. Monosakarida dapat
ditemukan dalam jumlah kecil pada buah-buahan,
sayuran, dan madu. Disakarida tersusun atas dua buah
molekul monosakarida, misalnya sukrosa, maltosa,

Gambar no. 1 dan laktosa. Sukrosa merupakan bentuk paling umum


Molekul Glukosa1 dari disakarida yang banyak ditemukan pada gula pasir
sehari-hari, dan dapat membentuk glukosa dan
fruktosa jika dipecah. Maltosa dapat ditemukan pada gandum dan dapat membentuk dua

4
Sumber, Fungsi, Metabolisme, dan Pengukuran Gizi Dasar Manusia

molekul glukosa bila dipecah. Laktosa adalah gula susu yang dapat dipecah menjadi glukosa
dan galaktosa.1

Oligosakarida adalah bentuk karbohidrat yang tersusun dari tiga hingga sebelas
molekul monosakarida, misalnya rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa. Oligosakarida dapat
diperoleh dari tumbuhan polong-polongan dan biji-bijian. Meskipun tidak dapat dicerna
secara enzimatik, oligosakarida dapat difermentasikan oleh bakteri di kolon. Frukto-
oligosakarida dan inulin telah terbukti dapat membantu pertumbuhan bakteri baik di kolon.
Polisakarida adalah bentuk paling kompleks dari karbohidrat yang terdiri lebih dari tiga belas
molekul monosakarida, misalnya pati/amilum dan fibre. Pati dapat ditemukan dalam jumlah
besar pada nasi, sereal, dan kentang. Fibre mengandung banyak selulosa dan hemiselulosa
yang dapat berikatan dengan air di kolon dan merangsang gerakan peristaltik, dan dapat
ditemukan di buah-buahan dan tumbuhan polong-polongan. Fibre dapat digunakan untuk
membantu mencegah konstipasi dan kanker kolon.1

Selain karbohidrat yang telah disebutkan, ada tiga lagi kelompok karbohidrat yaitu
gula alkohol, gula intrinsik, dan gula ekstrinsik non-susu. Gula alkohol, misalnya sorbitol,
inositol, dan manitol adalah karbohidrat yang hanya diserap sebagian dan memproduksi
sedikit energi, sehingga banyak digunakan sebagai pengganti gula pasir. Gula intrinsik adalah
karbohidrat yang ada pada sel yang utuh, misalnya fruktosa pada buah dan laktosa pada susu.
Gula ekstrinsik non-susu adalah karbohidrat yang bebas dan siap untuk diserap atau yang
dilepaskan dari sel yang rusak, misalnya gula adiktif dan gula pada jus buah. Gula ekstrinsik
non-susu berkontribusi besar pada karies gigi.1

Asupan karbohidrat dari gula intrinsik pada


orang dewasa tidak dibatasi, sedangkan anak-anak
membutuhkan 40% energi dari karbohidrat (sesuai
dengan komposisi ASI). Asupan harian gula
ekstrinsik non-susu tidak dianjurkan melebihi 60
gram atau 10% energi harian. Pati, gula intrinsik, dan
gula susu dalam jumlah yang tepat dapat
memberikan energi yang seimbang. Dianjurkan pula
bagi orang dewasa agar mengkonsumsi sekitar 18
Gambar no. 2
Metabolisme Glukosa2 gram fibre per hari.1

5
Sumber, Fungsi, Metabolisme, dan Pengukuran Gizi Dasar Manusia

Metabolisme atau pemecahan dari karbohidrat terjadi pada monosakarida untuk


mengekstrak energi yang dikandungnya, terutama glukosa (lihat gambar no 2). Hal ini terjadi
melalui proses glikolisis Embden Meyerhoff (EM), oksidasi piruvat, siklus asam sitrat (SAS),
HMP shunt, dan glikogenesis. Monosakarida
lain selain glukosa, misalnya fruktosa dan
galaktosa dapat diubah menjadi glukosa di
hepar untuk dimetabolisme sebagai glukosa,
yang merupakan bentuk utama dari
monosakarida. Metabolisme glukosa
maksimal melalui jalur glikolisis, oksidasi
piruvat, dan SAS.3

Glikolisis EM dapat dilakukan dalam


kondisi aerob maupun anaerob, dan dapat
dibedakan dari hasil akhir glikolisis.
Glikolisis EM aerob menghasilkan asam
piruvat, sedangkan glikolisis anaerob
menghasilkan asam laktat. Mekanisme proses
glikolisis dapat dilihat pada gambar no. 3.
Asam piruvat yang didapat dari glikolisis Gambar no. 3
akan dioksidasi agar dapat menghasilkan Glikolisis3

asetil Ko-A (lihat gambar no. 4). Asetil-KoA


tersebut akan kemudian digunakan dalam SAS untunk menghasilkan ATP yang maksimal.
Bentuk akhir dari metabolisme glukosa melalui jalur ini adalah CO2 dan H2O.3

6
Gambar no. 4 Gambar no. 5
Oksidasi Piruvat3 Siklus Asam Sitrat3
Sumber, Fungsi, Metabolisme, dan Pengukuran Gizi Dasar Manusia

Hexose Mono Phosphate Shunt (HMP Shunt) adalah jalur metabolisme glukosa yang
tidak menghasilkan energi, namun digunakan untuk menghasilkan senyawa-senyawa penting,
yaitu ribosa-5-fosfat untuk sintesis molekul yang jauh lebih penting, misalnya DNA dan
RNA. Selain itu, HMP Shunt juga digunakan untuk mensintesis NADPH yang tereduksi,
yang berfungsi salah satunya sebagai pembentuk glutation.3

Selain untuk hal-hal diatas, glukosa juga akan disimpan sebagai glikogen yang
disimpan di hati dan otot. Proses pembentukan glikogen dlakukan dengan menggunakan tiga
buah enzim, yaitu UDP gluosa pirofosforilase, glikogen sintase, dan branching enzyme.
Branching enzyme berfungsi untuk membuat percabangan dengan ikatan glikosidik 1,6.3

Protein menghasilkan sekitar 10-15% energi tubuh, dan banyak berguna untuk
membentuk sturktur tubuh. Sekitar 16% dari berat tubuh dewasa adalah berat protein tubuh,
dimana 43% adalah pada otot, 15% kulit, dan 16% darah. Protein memiliki banyak fungsi
penting dalam tubuh, diantaranya fungsi struktural (membentuk struktur tubuh dari unit
seluler, misalnya kolagen dan elastin), fungsi transpor (sebagai carrier di darah dan cairan
tubuh, misalnya hemoglobin dan lipoprotein), fungsi hormonal (hormon terbentuk dari
protein, misalnya insulin dan polipeptida pankreas), fungsi enzim (sebagai struktur inti dari
enzim, misalnya amilase dan lipase), fungsi imunitas (membentuk antibodi, misalnya
immunoglobulin), dan juga berfungsi sebagai buffer protein (mempertahankan pH darah,
misalnya albumin).1

Tabel no. 1
Asupan Protein1

7
Sumber, Fungsi, Metabolisme, dan Pengukuran Gizi Dasar Manusia

Protein dibentuk dari asam amino melalui proses sintesis, dimana asam amino inilah
yang diserap oleh mukosa usus halus. Asupan protein yang dianjurkan dapat dilihat pada
tabel no.1. Terdapat dua puluh jenis asam amino, dan diantaranya terdapat delapan asam
amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Asam amino esensial antara lain
isoleusin (Ile), leusin (Leu), lisin (Lys), valin (Val), fenilalanin (Phe), metionin (Met),
triptofan (Trp), dan threonin (Thr). Makanan-makanan yang mengandung protein tinggi
adalah produk daging-dagingan, ikan, telur, susu dan produk susu lainnya. Protein juga dapat
ditemukan dalam jumlah kecil pada tumbuhan misalnya pada produk sereal dan kacang-
kacangan.1

Pemecahan protein menjadi asam amino terjadi di dalam tractus gastrointestinalis


menggunakan sejumlah senyawa dan enzim, yaitu HCl, pepsin, tripsin, kimotripsin,
karboksipeptidase, peptidase, aminopeptidase, dan dipeptidase. Asam amino yang diserap
oleh mukosa usus halus adalah bentuk paling sederhana dari protein, sehingga protein tidak
lagi mengalami metabolisme di dalam tubuh.4

Lemak adalah senyawa yang dapat menghasilkan energi yang sangat tinggi bagi
tubuh. Lemak berfungsi sebagai sumber energi, menghasilkan asam lemak esensial, sebagai
carrier untuk vitamin A, D, E, dan K, meningkatkan rasa nikmat pada makanan, ikut
membentuk membran sel, dan sebagai kolesterol membentuk senyawa-senyawa penting
tubuh seperti hormon seks (androgen). Lebih 90% lemak diet adalah trigliserda, bentuk
lainnya adalah kolesterol, fosfolipid, sterol, dan karotenoid. Lemak diet dapat ditemukan
pada produk daging-dagingan, produk sereal, produk susu, dan minyak goreng.1

Tabel no. 2
Carrier Lemak1

8
Sumber, Fungsi, Metabolisme, dan Pengukuran Gizi Dasar Manusia

Lemak tersusun atas asam-asam lemak yang memiliki rantai karbon. Trigliserida
memiliki struktur inti gliserol yang mengikat tiga buah asam lemak. Ada dua jenis asam
lemak berdasarkan kejenuhannya, yaitu asam lemak jenuh dan tidak jenuh. Asam lemak
jenuh memiliki hidrogen yang berikatan dengan seluruh lengan ikatannya, sedangkan asam
lemak tidak jenuh memiliki ikatan rangkap. Lemak tidak dapat larut dalam air, maka
memerlukan carrier dalam darah yaitu lipoprotein. Terdapat lima jenis lipoprotein, yaitu
kilomikron, VLDL (Very Low Density Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein), HDL,
(High Density Lipoprotein), dan lipoprotein (a). Masing-masing jenis kolesterol ini memiliki
fungsi yang berbeda-beda dan dapat dilihat pada tabel no.2.1

Metabolisme lemak menggunakan enzim lipase dapat memecah lipid menjadi asam
lemak bebas atau disebut dengan proses lipolisis. Dari asam lemak bebas, dapat digunakan
untuk membentuk senyawa-senyawa lain seperti fosfolipid, glikolipid, bahkan untuk kembali
membentuk lemak sebagai penyimpanan dengan proses esterifikasi.3

Mikro nutrien terdiri dari dua kelompok besar, yaitu vitamin dan mineral. Vitamin
yang dimaksud adalah vitamin A, B, C, D, E, dan K. Vitamin A, D, E, dan K adalah
kelompok vitamin yang tidak dapat larut dalam air (hidrofobik), sedangkan dapat larut dalam
lemak (lipofilik). Sisanya, vitamin B dan C adalah jenis vitamin yang dapat larut dalam air
(hidrofilik).1

Vitamin A (retinol) memiliki provitamin yang disebut karotenoid. Bentuk umum dari
karotenoid adalah β-karoten, α-karoten, γkaroten, dan β-kriptosantin. Vitamin A banyak
berasal dari produk hati dan ginjal, minyak ikan, telur, wortel, paprika merah, bayam, brokoli,
dan tomat. Vitamin A berfungsi menunjang pertumbuhan, diferensiasi sel, embryogenesis,
respon imun, dan sebagai bahan utama pembentuk fotopigmen rhodopsin pada sel batang
retina. Jumlah vitamin A yang dibutuhkan tubuh adalah sekitar 910 μg per hari untuk laki-
laki dan 670μg per hari untuk perempuan.1

Vitamin D (kalsiferol) memiliki dua bentuk, yaitu ergokalsiferol (D2) dan


kolekalsiferol (D3). Kolekalsiferol adalah bentuk paling efektif dari vitamin D, yang dibentuk
di kulit karena radiasi pada 7-dehidrokolesterol. Vitamin D banyak ditemukan pada minyak
ikan cod, ikan dengan kandungan lemak yang tinggi (salmon, makarel, dll), susu, margarin,
produk sereal, telur, dan produk hati. Dalam tubuh, vitamin D memiliki fungsi untuk
mempertahankan kadar kalsium (Ca) plasma dengan mekanisme absorpsi dan ekskresi Ca.

9
Sumber, Fungsi, Metabolisme, dan Pengukuran Gizi Dasar Manusia

Tubuh kita membutuhkan sekitar 4,2 μg per hari untuk laki-laki dan 3,7μg per hari untuk
perempuan.1

Vitamin E mimiliki delapan bentuk yang disintesis di tanaman, yaitu empat tokoferol
(α, β, δ, dan γ) dan empat tokotrienol (α, β, δ, dan γ). Α tokoferol adalah yang terkuat dan
paling efektif dari antara delapan bentuk vitamin E. Vitamin E banyak terdapat di minyak
gandum, kacang almond, biji bunga matahari, kacang hazel, selai kacang, dan minyak jagung.
Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan, sebagai penjaga keutuhan atau integritas sel,
regulasi sintesis prostaglandin, dan sintesis DNA. Tubuh kita membutuhkan 8 mg vitamin E
untuk laki-laki dan 6 mg untuk perempuan.1

Vitamin K dibagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin K 1 (Filoquinin) yang


ditemukan di tumbuh-tumbuhan dan K2 (Menaquinon) yang disintesis oleh bakteri usus.
Sumber vitamin E misalnya pada sayura hijau, minyak sayur, telur, daging-dagingan, dan
produk susu. Vitamin K berfungsi sebagai penunjang pembekuan darah dan sintesis beberapa
protein. Asupan vitamin E yang dianjurkan sekitar 0,5-1,0 μg/kg berat badan.1

Vitamin B dapat dibagi menjadi lima kelompok, yaitu B1 (Tiamin), B2 (Riboflavin),


B3 (Niacin), B6, dan B12 (Kobalamin). Tiamin berfungsi dalam metabolisme karbohidrat,
asam amino, lemak, dan alkohol. Tiamin berasal dari sereal, ragi, kacang, daging babi,
sayuran, dan susu. Tiamin dibutuhkan tubuh sekitar 2 mg per hari oleh laki-laki dan 1,54 mg
per hari untuk perempuan.1

Riboflavin berfungsi dalam pertumbuhan, sintesis steroid, sel darah merah, dan
glikogen, menjaga membran mukosa, kulit, mata, dan saraf, serta membantu penyerapan besi
(Fe). Sumber riboflavin yang baik adalah dari telur, susu, produk hati, ekstrak ragi, dan
sereal. Kebutuhan tubuh akan riboflavin adalah 2,11 mg per hari untuk laki-laki dan 1,60 mg
per hari untuk perempuan.1

Niasin berfungsi sebagai pencegah penyakit pellagra. Asam amino triptofan dapat
menyetarai niasin, yaitu pada perbandingan 60 : 1. Niasin dapat ditemukan pada daging sapi,
babi, dan ayam, tepung, telur, dan susu. Niasin dibutuhkan sebesar 911mg per hari pada laki-
laki, dan sebesar 671mg per hari pada perempuan.1

Vitamin B6 terdiri dari tiga jenis, yaitu piridoksin, piridoksal, dan piridoksamin.
Ketiganya berfungsi dalam transaminase asam amino, dekarboksilasi untuk membentuk

10
Sumber, Fungsi, Metabolisme, dan Pengukuran Gizi Dasar Manusia

gugus amin yang aktif, dan sintesis porfirin, misalnya hemoglobin. Vitamin B6 dapat
diperoleh dari daging, sereal, pisang, dan kacang-kacangan. Untuk laki-laki dibutuhkan
sekitar 33 μg vitamin B6 per gram konsumsi protein, sedangkan pada perempuan hanya 31 μg
per gram konsumsi protein.1

Kobalamin berfungsi dalam daur ulang koenzim folat, mielinasi saraf, dan sintesis
metionin dari homosistein. Kobalamin dapat diperoleh dengan mengkonsumsi produk daging,
telur, produk susu, produk ikan, dan sereal. Kobalamin dibutuhkan oleh laki-laki sebesar 6,5
μg per hari dan perempuan sebesar 4,8 μg per hari.1

Biotin adalah zat gizi yang diperoleh dari makanan dan juga dapat disintesis oleh
bakteri kolon. Biotin yang aktif secara biologis hanya biotin-D, dan berfungsi sebagai
koenzim pada reaksi karboksilasi sintesis asam lemak dan metabolismenya, gluconeogenesis,
dan metabolisme rantai bercabang asam amino. Asupan biotin yang dibutuhkan adalah 41 μg
per hari untuk laki-laki dan 29 μg per hari pada perempuan, yang bisa diperoleh dari produk
hati dan ginjal, susu, telur, dan produk susu.1

Asam pantotenat juga dibutuhkan oleh tubuh sebagai bagian dari koenzim A dan
penting untuk metabolisme karbohidrat dan lemak. Asupan yang dianjurkan untuk asam
pantotenat adalah 7,2 mg per hari untuk laki-laki dan 5,4 mg per hari untuk perempuan.
Sumber untuk asam pantotenat yang baik adalah dari ragi, kacang, daging, telur, dan sayuran
hijau.1

Mineral yang dibutuhkan oleh tubuh antara lain kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium
(Mg), natrium (Na), kalium (K), besi (Fe), seng (Zn), dan fluorin (F). Selain itu, ada juga
yang disebut trace element yang merupakan mineral yang dibutuhkan hanya dalam jumlah
kecil yaitu tembaga (Cu), kromium (Cr), mangan (Mn), molibden (Mo), selenium (Se), dan
iodin (I). Mineral yang sangat penting dan vital bagi tubuh adalah Ca, P, dan Fe.1

Kalsium (Ca) adalah mineral terbanyak dalam tubuh, dimana tersimpan sebagai
hidroksiapatit sebanyak 99% dalam tulang dan gigi. Ca berfungsi sebagai penguat tulang dan
gigi, sinyal kontrol untuk otot dan saraf, pembekuan darah, dan kofaktor enzim, misalnya
lipase. Ca dapat diperoleh dari susu dan seluruh produk susu (seperti keju, yoghurt, dll),
produk kacang (tahu, dll), roti, dan ikan sarden. Dianjurkan agar kita mengkonsumsi
sebanyak sekitar 1007 mg kalsium per hari untuk laki-laki dan sebanyak 777 mg kalsium per
hari untuk perempuan.1

11
Sumber, Fungsi, Metabolisme, dan Pengukuran Gizi Dasar Manusia

Fosfat (P) terdapat pada setiap sel pada tubuh kita, meskipun sekitar 80-85% terdapat
bersama Ca di hidroksiapatit. P berfungsi bersama Ca dalam memberikan kekuatan pada
tulang dan gigi, sebagai energi pada metabolisme (ATP), komponen pada fosfolipid dan
membran sel, dan komponen pada asam nukleat. Sumber untuk P dapat berasal dari susu dan
produk susu kecuali mentega, sereal, produk daging-dagingan, ikan, kacang, sayuran, dan
buah-buahan. Kebutuhan tubuh akan P adalah sebesar 1493 mg per hari untuk laki-laki dan
sekitar 1112 mg per hari untuk perempuan.1

Besi (Fe) bersifat toksik pada keadaan bebas, maka penyimpanan dan transpornya
sangat diperhatikan oleh tubuh. Fe berfungsi dalam mentransfer oksigen dan respirasi sel
dalam hemoglobin, menyimpan oksigen pada myoglobin otot, serta komponen dari enzim,
misalnya sitokrom. Fe berasal dari sereal, gandum, daging-dagingan, dan sayuran selain
kentang. Laki-laki membutuhkan sekitar 13,2 mg Fe per hari, sedangkan perempuan hanya
membutuhkan sekitar 10 mg per hari.1

Seluruh zat yang tertulis dan dijelaskan di atas akan membantu tubuh kita untuk
tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel dan bertambahnya
ukuran dan kematangan sel tersebut yang diikuti dengan pertumbuhan organisme secara
keseluruhan. Sedangkan perkembangan adalah suatu bentuk pertumbuhan yang lebih luas,
mencakup perkembangan ukuran, kemampuan, kecerdasan, seksual, dll.5

Pertumbuhan normal seseorang, terutama anak-anak dapat diukur dengan mengetahui


status gizi dengan pengukuran antropometri. Pada anak-anak, selain berat dan panjang badan,
diukur juga lingkar pinggang (bagian tersempit dari tubuh), lingkar pinggul (bagian terlebar
panggul) dan bisep (pertengahan antara acromion
scapulae dan processus olecranon ulnae), lipatan kulit
pada subscapula, suprailiaka, trisep, dan bisep. Pada
orang dewasa, selain tinggi dan berat badan, dapat pula
dihitung indeks massa tubuh atau Body Mass Index
(BMI), lingkar pinggang, panggul, dan bisep, serta tebal
lipatan kulit pada tempat-tempat yang sama pada anak-
anak.1

Gambar no. 6 Untuk mengukur lingkar pinggang dan pinggul,


Pengukuran Lipatan Kulit
(Kaliper)1 digunakan semacam pita perekat yang membantu

12
Sumber, Fungsi, Metabolisme, dan Pengukuran Gizi Dasar Manusia

menstabilkan ukuran sebelum diukur. Untuk lingkar pinggang digunakan ukuran pada saat
akhir ekspirasi normal. Pengukuran bisep atau Midarm Circumference (MAC) dilakukan saat
lengan bergantung bebas dengan telapak tangan menghadap ke medial. Pengukuran lipatan
kulit menggunakan alat yang disebut kaliper (lihat gambar no. 6), diukur di subskapula
dilakukan searah dengan margo inferior scapulae secara diagonal, pada suprailiaka searah
dengan A. iliaca communis secara diagonal, sedangkan pada bisep dan trisep secara vertikal.1

Pada orang dewasa dapat diukur BMI dengan mengukur tinggi dan berat badan.

m
Pengukurannya dilakukan dengan rumus: BMI = , dimana m adalah massa tubuh dalam
h2
kilogram dan h adalah tinggi badan dalam meter. Indeks untuk diagnosis BMI dapat dilihat
pada indeks Quatelet (tabel no. 3). Batas normal tinggi dan berat badan, serta perkiraan
asupan gizi normal dapat dilihat pada lampiran no. 1-6.1

Tabel no. 3
Indeks Quatelet1

Ketidakseimbangan nutrisi tubuh dan atau energi antara kebutuhan dan


penyediaannya menyebabkan kondisi yang disebut malnutrisi. Malnutrisi dapat disebabkan
karena berlebih energi dan nutrisi, atau justru kekurangan. Permasalahan yang mendunia saat
ini menurut WHO adalah kekurangan energi dan protein (KEP) yang biasa disebut kurang
gizi. Beberapa jenis penyakit kekurangan gizi adalah marasmus dan kwashiorkor.6

Marasmus adalah suatu kondisi tubuh yang beradaptasi terhadap kelaparan, yang
disebabkan oleh kekurangan energi untuk memenuhi kebutuhannya sehingga tubuh

13
Sumber, Fungsi, Metabolisme, dan Pengukuran Gizi Dasar Manusia

mengambil energi dari seluruh persediaan yang sudah ada. Penderita marasmus terlihat
sangat kurus, hampir tanpa lemak subkutan dan penipisan otot. Kulit penderita terlihat keriput
dan kendur, terutama pada bagian pipi karena hilangnya lemak pada pipi. Gejala lain yang
timbul adalah gangguan pertumbuhan, xerotik (kekeringan tubuh), kuku patah-patah, rambut
yang rapuh karena banyak yang berada pada fase istirahat bukannya bertumbuh, dan
kebotakan (alopecia).6

Berbeda dengan marasmus, kwashiorkor adalah penyakit yang timbul karena adaptasi
yang salah terhadap kelaparan. Penderita kwashiorkor memiliki asupan karbohidrat yang
cukup, tetapi kekurangan asupan protein yang menyebabkan berkurangnya sintesis protein
viseral. Akibatnya, terjadi hipoalbuminemia yang menyebabkan akumulasi cairan
ekstravaskuler atau edema dan perlemakan hati karena gagal sintesis lipoprotein-B.
Kwashiorkor biasa menyerang anak-anak yang baru disapih dan menimbulkan diare,
dermatitis, dan gangguan psikomotorik. Kwashiorkor menyebabkan seseorang dapat gagal
berkembang, perut yang membengkak (potbelly), kulit yang gelap, kering, dan robek apabila
tertarik dan menimbulkan daerah pucat di bawahnya. Gejala lain yang timbul adalah warna
rambut yang pucat (depigmentasi), kelurusan rambut, dan sariawan (stomatitis).6

Kedua kelainan diatas dapat


menyebabkan gangguan pada pertumbuhan dan
perilaku, seperti mudah marah, apatis, respon
sosial yang menurun, gelisah, dan penurunan
perhatian. Penderita kelainan diatas biasanya
apatis namun mudah marah hanya apabila
diganggu. Penanganan yang dapat dilakukan
adalah terutama dengan memberikan asupan
Gambar no. 7
cairan dan elektrolit untuk mengurangi infeksi, Penderita Kwashiorkor di Nigeria6
hipokalemia, hipokalsemia, hipofosfatemia, dan
hipomagnesemia. Kemudian, penderita juga diberikan asupan makro nutrien dengan dasar
susu dan multivitamin.6

Pembahasan

SKENARIO 4

14
Sumber, Fungsi, Metabolisme, dan Pengukuran Gizi Dasar Manusia

Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun yang sangat kurus, terlihat apatis
dibawa oleh ibunya ke Puskesmas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan rambut kepala
halus dan jarang, warna kemerahan, kusam, mudah dicabut. BB 7 kg, TB 80 cm.
Anak tersebut diduga menderita kekurangan gizi.
Dari skenario yang diberikan, ada data kuantitatif bahwa berat badan dan tinggi badan
sang anak adalah 7 kg dan 0,8 m. Dari data tersebut dapat dilakukan kalkulasi nilai BMI yang
sudah dapat digunakan karena sudah berusia dua tahun.

m
BMI =
h2

7
BMI = =10,9375(10,94)
( 0,8 )2

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa BMI anak tersebut masuk kategori
underweight. Dari bagan pertumbuhan anak juga dapat disimpulkan bahwa tinggi badan anak
tersebut normal, namun berat badannya sangatlah kurang.

Dari ciri-ciri kurus dan apatis dapat disimpulkan bahwa ia menderita malnutrisi atau
kurang gizi. Sedangkan dari ciri-ciri rambut yang tipis, mudah dicabut (rapuh), dan kusam
dapat dikatakan bahwa anak tersebut kemungkinan menderita penyakit marasmus. Anak
tersebut harus mendapatkan cairan dan elektrolit yang cukup untuk mengobati hipokalemia,
hipokalsemia, hipofosfatemia, dan hipomagnesemia, juga asupan makro nutrien berbahan
dasar susu dan multivitamin agar dapat pulih kembali.

Kesimpulan

Gizi dasar adalah suatu hal yang sangat penting dan tidak boleh diremehkan karena
sangat berpengaruh pada tubuh. Gizi dasar terdiri dari makro nutrien (karbohidrat, protein,
dan lemak) dan mikro nutrien (vitamin dan mineral) yang bersama-sama menjalankan fungsi-
fungsi tubuh. Seluruh gizi dasar kita dapat diperoleh dari diet, maka diet harus sangat
diperhatikan komposisinya. Pengukuran status gizi (antropometri) dapat dilakukan dengan
banyak cara, misalnya dengan penimbangan dan pengukuran tinggi/panjang badan, lingkar
pinggang, pinggul, dan bisep, serta pengukuran lipatan kulit pada tempat-tempat tertentu.
Ketidakseimbangan antara asupan gizi dan kebutuhannya dapat menyebabkan keadaan
kurang gizi, seperti pada skenario dimana seorang anak laki-laki berusia dua tahun yang
terkena penyakit marasmus.
15
Sumber, Fungsi, Metabolisme, dan Pengukuran Gizi Dasar Manusia

16
Sumber, Fungsi, Metabolisme, dan Pengukuran Gizi Dasar Manusia

DAFTAR PUSTAKA

1. Gandy JW, Madden A, Holdsworth M. Oxford Handbook of Nutrition and Dietetics.


1st edition. New York: Oxford University Press; 2006: p. 48-51, 53, 56, 58, 61-3, 66,
68-78, 82, 92, 94-101, 104-9, 112-24, 126-8, 130-1, 677, 680, 691-5.
2. Campbell MK, Farrell SO. Biochemistry. 7th edition. Belmont: Brooks/Cole, Cengage
Learning; 2012: p. 482.
3. Murray RK, Bender DA, Botham KM, Kennelly PJ, Rodwell VW, Weil PA. Harper’s
Illustrated Biochemistry. 29th edition. New York: McGraw-Hill Medical; 2012: p.
153, 171-6, 178-80, 197-200.
4. Sherwood L. Human physiology. From cells to systems. 8th edition. Belmont:
Brooks/Cole, Cengage Learning; 2013: p. 631-2, 637-8, 651, 653.
5. Hartanto YB, Nirmala WK, Ardy, Setiono S, Dharmawan D, Yoavita, et.al.,
penyunting. Kamus saku kedokteran dorland. Edisi ke-28. Jakarta: EGC; 2008: h.
305, 492.
6. Scheinfeld NS, Mokashi A, Lin A, Pelle M, Butler DF, Miller JJ, et.al. Protein-
Energy Malnutrition. Medscape Online. 30 May 2014. Downloaded from
http://tinyurl.com/mo5j9bw, 26 October 2014.

17
Sumber, Fungsi, Metabolisme, dan Pengukuran Gizi Dasar Manusia

LAMPIRAN

1. Bagan Pertumbuhan Anak Laki-Laki Usia 1-5 tahun

18
Sumber, Fungsi, Metabolisme, dan Pengukuran Gizi Dasar Manusia

2. Bagan Pertumbuhan Anak Perempuan Usia 1-5 tahun

19
Sumber, Fungsi, Metabolisme, dan Pengukuran Gizi Dasar Manusia

3. Perkiraan Kebutuhan Energi Rata-Rata

4. Perkiraan Kebutuhan Protein Rata-Rata

5. Perkiraan Kebutuhan Vitamin Rata-Rata

20
Sumber, Fungsi, Metabolisme, dan Pengukuran Gizi Dasar Manusia

6. Perkiraan Kebutuhan Mineral Rata-Rata

21

Anda mungkin juga menyukai