Mulyani
Mulyani
DOSEN :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 11
ALFINAH 1610815120001
DESTY TRIANA WULANDARI 1610815120005
MULYANI 1610815120014
Puji dan syukur penyusun ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan kami rahmat serta hidayah-Nya, sehingga berkat
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kesehatan lingkungan
tentang “Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan doa dan
dukungan dalam pengerjaan makalah ini.
2. Bapak Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc selaku Rektor
Universitas Lambung Mangkurat.
3. Bapak Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, ST., MT selaku Dekan
Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
4. Bapak Chairul Irawan, ST., MT., Ph.D selaku Pembantu Dekan I
Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
5. Ibu Maya Amalia, M.Eng selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
6. Bapak Nurhakim, ST., MT selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
7. Bapak Dr. Rony Ridwan, ST., MT selaku kepala prodi Teknik
Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
8. Ibu Dr. Qomariyatus Sholihah, Amd.Hyp.,, M.Kes selaku dosen
mata kuliah Kesehatan Lingkungan.
9. Bapak Muhammad Firmansyah ST., MT selaku dosen mata kuliah
Kesehatan Lingkungan.
10. Teman-teman yang mendukung penulis dalam menyelesaikan
makalah ini.
11. Semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang………………………………………………………………………………… 1
Rumusan masalah…………………………………………………………………………….2
Tujuan…………………………………………………………………………………………….
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………………. 46
Kesimpulan…………………………………………………………………………………… 46
Saran……………………………………………………………………………………………. 46
SOAL-SOAL………………………………………………………………………………………….. 48
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………. 52
INDEKS…………………………………………………………………………………………………. 56
BAB 1
PENDAHULUAN
2. Pengertian Sanitasi
Menurut Rauf (2013, 1) sanitasi berasal dari bahasa latin yang artinya
sehat. Dalam konteks industri pangan, sanitasi adalah penciptaan dan
pemeliharaan kondisi-kondisi hygienes dan sehat. Sanitasi merupakan suatu
ilmu terapan yang menggabungkan prinsip-prinsip desain, pengembangan,
pelaksanaan, perawatan, perbaikan dan atau peningkatan kondisi-kondisi dan
tindakan hygienes. Pengaplikasian sanitasi mengacu pada tindakan-tindakan
hygiene yang dirancang untuk memperhatikan lingkungan yang bersih dan
sehat untuk penyiapan, pengolahan dan penyimpanan pangan.
Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara
kebersihan lingkungan dari subyeknya. Misalnya menyediakan air yang bersih
untuk keperluan mencuci, menyediakan tempat sampah untuk mewadahi sampah
agar sampah tidak dibuang sembarangan (Depkes RI, 2004).
3. penegertian makanan dan minuman
Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang
diperlukan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan
benar agar bermanfaat bagi tubuh. Adapun pengertian makanan yaitu
semua substansi yang diperlukan tubuh, kecuali air dan obat-obatan dan
semua substansi-substansi yang dipergunakan untuk pengobatan
(Depkes RI, 1989).
Makanan adalah Kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan
setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar
bermanfaat bagi tubuh atau sumber energi satu-satunya bagi manusia.
Menurut WHO, yang dimaksud makanan adalah : “Food include all
substances, whether in a natural state or in a manufactured or
preparedform, wich are part of human diet.” batasan makanan tidak
termasuk air, obat-obatan, dan subtansi subtansi yang diperlukan untuk
tujuan pengobatan. (WHO)
Minuman adalah segala sesuatu yang diminum masuk ke
dalam tubuh seseorang yang juga merupakan salah satu intake
makanan yang berfungsi untuk membentuk atau mengganti jaringan
tubuh, memberi tenaga, mengatur semua proses di dalam tubuh
(Tarwotjo, 1998).
Minuman merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh
makhluk hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Oleh karena
itu, kualitas minuman harus terjamin agar konsumen sebagai pemakaian
produk minuman dapat terhindar dari penyakit akibat minum terlebih
minuman yang mengandung bahan tambahan makanan seperti bahan
pengawet makanan. Definisi minuman adalah segala sesuatu yang dapat
dikonsumsi dan dapat menghilangkan rasa haus. Minuman umumnya
berbentuk cair, namun ada pula yang berbentuk padat seperti es krim
dan es lilin. Minuman kesehatan adalah segala sesuatu yang dikonsumsi
yang dapat menghilangkan rasa haus dan dahaga juga mempunyai efek
menguntungkan terhadap kesehatan. (Winarti, 2006)
4. pengertian hygiene sanitasi makanan dan minuman
Hygiene sanitasi makanan dan minuman adalah adalah salah satu
upaya untuk mengendalikan beberapa factor yang memungkinakan
dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan keracunan. (sholehah,
2014).
Higiene sanitasi makanan dan minuman adalah upaya untuk
mengendalikan faktor tempat, peralatan, orang dan makanan yang
dapat atau mungkin dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan
keracunan makanan (Depkes RI, 2004).
Beberapa factor yang secara langsung dan tidak langsung dapat
mempengaruhi kebersiahan makanan.
1. Air, air akan selalu berhubungan dengan makanan karena dalam
proses pengolahan makanan membutuhkan air. Air juga
menentukan Kualitas suatu makanan.
2. Tanah, tanah biasany banyak mengandung mikroorganisme yang
mengkontaminasi makanan dengan cara:
a. Terbawa oleh lalat
b. Terbawa pada sayur atau bahan masakan
3. Udara, adanya mikroorganisme diudara yang terbawa oleh debu,
air, serta titik ludah dari manusia atau hewan.
4. Manusia, merupakan sumber dari kuman, baktreri, seperti
staphillococcus aereus, Salmonella, Clostridium perferingens,
Enterococcus, serta Ecoli.
5. Hewan piaraan, biasanya pada hewan piara banyak terdapat
Salmonella, Clostridium perferingens, yang dapat menyebabkah
bibit penyakit atau keracunan.
6. Binatang pengerat, merupakan acaman kontaminasi terutama bagi
sayuran dan buah-buahan.
2.2 Penanganan Penyimpanan Bahan Baku Dan Produk Yang Baik
Menurut Purwiyatno (2009: 52), berikut adalah beberapa hal
yang berkaitan dengan penanganan dan penyimpanan yang perlu
diperhatikan dalam rangka mengurangi cemaran mikrobiologis, yaitu:
a. Bahan baku yang mudah rusak seperti daging harus disimpan
pada suhu 4,20C atau lebih rendah dan harus dipisahkan dari
bahan yang telah diolah.
b. Tempat penerimaan dan pencucian bahan baku harus selalu dijaga
kebersihanya, tidak terdapat sisa bahan baku yang berceceran
dilantai, tidak terdapat sampah dan kotoran, dan tidak
digunakan sebagai tempat penyimpanan dan atau penimbunan
barang- barang yang rusak atau tidak terpakai.
c. Peralatan pencucian perlu dibersihkan secara teratur, sehingga
tujuan pencucian benar-benar tercapai. Peralatan dan tempat
pencucian yang kotor akan menjadi sumber kontaminasi yang akan
menimbulkan masalah pada kemudian hari. Jika digunakan peralatan
pencucian yang modern, maka fungsi-fungsi pengontrolan harus
berjalan dengan baik (misalnya pengaturan suhu dan tekanan).
d. Ruang penyimpanan bahan baku dan produk beku juga harus selalu
dibersihkan, bebas dari binatang pengganggu maupun binatang
peliharaan.
e. Bahan baku maupun produk beku yang disimpan dalam kotak-
kotak ataupun kemasan lainya perlu disusun dengan baik dan
teratur, misalnya menggunakan rak-rak atau pun palet-palet.
Pengaturan ini bertujuan untuk memudahkan dilakukan
pemeriksaan, rotasi bahan baku yang baik (first in first out) dan
pemeliharaan kebersihan.
f. Tumpukan bahan-bahan beku pada lantai hendaknya segera
dibersihkan, jangan dibiarkan bercecean karena dapat mengundang
binatang ataupun seranggga yang tidak diinginkan.
g. Peralatan-peralatan pembantu lainya (timbangan, ember, kotak,
tong) harus selalu dibersihkan, bebas minyak, jamur, sisa makanan, dan
kotoran lainya.
h. Barang-barang yang tidak dapat dimakan (misalnya sabun, oli, dan
bahan kimia lainya) harus disimpan di tempat lainya, terpisah
dengan tempat penyimpanan bahan beku.
i. Produk makanan beku harus dipertahankan beku sejak selesai diolah
sampai ke tangan konsumen.
Cara pengolahan makanan
dalam pengolahan makanan ada tiga hal yang harus diperhatikan
1. Tempat pengolahan
Tempat pengolah makanan atau minuman biasanya disebut
dapur,
kontaminasi makanan
Sebagai akibat makanan yang terkontaminasi, pada umumnya akan
disertai dengan terjadinya proses pembusukan. Walaupun sebenarnya
pembusukan tidak selalu oleh karena adanya kontaminasi, tetapi dapat juga
terjadi oleh kegiatan enzim yang sudah terdapat dalam makanan itu sendiri
secara alami. Hal ini jelas misalnya terlihat pada buah-buahan yang terlalu
matang akan menjadi busuk. Perubahan yang terjadi pada makanan atau
bahan makanan yang seperti ini sehingga menjadi tidak layak lagi untuk
dimakan manusia. (
Yang dimaksud makanan yang busuk adalah makanan yang sudah
mengalami proses alami sehingga makanan tersebut tidak dapat dimakan
oleh manusia. Hal tersebut perlu dibedakan ketidaklayakan makanan untuk
dikonsumsi karena adanya penyebab biologis, kimiawi dan benda-benda
fisik lainnya. (
Kontaminasi biologis
Adalah kontaminasi yang disebabkan oleh organisme hidup seperti
serangga atau mikroorganisme yaitu bakteri, virus, parasite serta
jamur.
Kontaminasi kimiawi
Adalah kontaminasi yang disebabkan berbagai macam bahan dan
unsur kimia seperti sisa antibiotic, pestisida, insektisida, herbisida,
logam yang terakomulasi pada perairan, zat kimia pada pelapis
pengolah makanan, serta bahan pembersih atau sanitizer kimia.
Kontaminasi fisik
Adalah kontaminasi yang disebabkan adanya benda asing yang
masuk kedalam makanan seperti paku, logam, pecahan kaca,
rambut, dan lain sebagainya sehingga mengurangi nilai estetika
makanan dan dapat berbahaya bagi manusia.
Kriteria makanan yang dapat dikonsumsi adalah sebagai berikut
a. Berada dalam derajat pematangan yang dikehendaki
b. Bebas dari bahan pencemar disetiap tahapan produksi dan
seterusnya
c. Bebas dari bahan kimiawi dan perubahan fisik seperti pengaruh
enzim, aktivitas mikroba, kerusakan karena tekanan, pembekuan,
pemanasan, pengeringan dan sebagainya.
d. Bebas dari mikroorganisme dan parasite yang menimbulkan
penyakit
Pembusukan makanan berdasarkan stabilisasi
1. Nonperishable food
Adalah makanan yang stabil, yang tidak mudah rusak kecuali diperlakukan
tidak baik, seperti gula, mie instan, tepung dan makanan kaleng
2. Semiperishable food
Adalah makanan yang semi stabil dan tidak mudah membusuk atau rusak,
bias dikatakan tahan dalam waktu yang agag lama. Seperti makanan
kering, kentang, beberapa jenis sayuran, makanan baku (disimpan dalam
suhu 00 c)
3. Perishable food
Adalah makanan yang tidak stabil atau mudah membusuk, seperti ikan,
daging, susu, telur, buah-buahan dan sayur-sayuran.
Sumber kontaminasi makanan
1. Asap kendaraan bermotor
Merupakan pencemaran udara dan dianggap sebagai sumber kontaminasi
timbal dalam makanan
2. Kertas kemasan dan non kemasan
3. Zat warna tekstil
4. Limbah industri
5. Peratan dapur
Peralatan yang digunakan untuk memasak dan menyajikan makanan yang
terbuat dari kramik cina, porselen, atau tanah liat dapat larut oleh makanan
yang bersifat asam dan mengandung timbal.