Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi Indonesia sejalan dengan naiknya pendapatan
perkapita membawa dampak meningkatnya kebutuhan energi akibat
bertambahnya kegiatan komersial, industri, serta mobilitas orang dan barang.
Mobilitas orang dan barang akan menimbulkan kebutuhan untuk penyediaan alat
transportasi industri atau komersil maupun pribadi yang aman dan nyaman serta
ekonomis. Selain itu, sebanyak 60 juta pemilik kendaraan roda 2 mengidamkan
kepemilikan kendaraan roda 4 dengan harga terjangkau serta hemat bahan bakar
sebagai alat transportasi untuk keperluan produktif dan keluarga. (Kemenperin,
2013)
Namun disisi lain, meningkatnya jumlah kendaraan bahan bakar fosil
yang beredar di pasaran berpotensi menambah kelangkaan persediaan bahan
bakar minyak sebagai sumber energi yang semakin menipis serta memperburuk
kondisi perubahan iklim atas dampak emisi gas buang yang meningkat. Data
yang dihimpun dari berbagai publikasi ilmiah menunjukan tren meningkatnya
kebutuhan bahan bakar bensin rata-rata sebesar 6.35% sedangkan laju
pertumbuhan produksi minyak mentah domestik sebesar -3.8%, dengan skenario
tanpa perubahan komponen atau sesuai yang berlangsung dengan kondisi saat ini
maka pada tahun 2025 pola kecenderungan penyediaan dan konsumsi BBM
masing-masing adalah 651.092 barel dan 719.048 barel atau minus 67.956 barel.
Sedangkan dengan mensimulasikan efisiensi konsumsi BBM sebesar 1% maka
pola kecenderungan penyediaan dan konsumsi BBM masing-masing adalah
651.092 barel dan 647.301 barel atau surplus 3.791 barel. (Sa’adah, A.F., Fauzi,
A., & Juanda, B. 2017)
sUntuk menjawab kebutuhan-kebutuhan tersebut tentunya diperlukan
berbagai inovasi yang saling mendukung diantara stakeholder yang terlibat.
Mahasiswa sebagai bagian dari akademisi pun tak terlepas dari perannya sebagai
agent of change dalam mengambil bagian dari revolusi transportasi yang lebih
ramah terhadap lingkungan dan efisien dalam penggunaan bahan bakar. Selain
uji emisi yang harus semakin ketat, disisi lain konsumsi bahan bakar juga perlu
dioptimalisasi semaksimal mungkin khususnya untuk kendaraan dengan bahan
bakar fosil. Dalam rangka mengupayakan efisiesnsi dan optimalisasi bahan
bakar. Mahasura Eco Team Universitas Muhammadiyah Semarang berinisiatif
turut berpartisipasi dalam pengembangan kendaraan yang lebih efisien dalam
konsumsi bahan bakar. Lebih dari sekedar berprestasi, Mahasura Eco Team
memiliki visi menjadi ujung tombak pergerakan dan percontohan perubahan
serta sumbangsih yang bisa diberikan mahasiswa dan generasi milenial maupun
generasi Z untuk lebih peduli dan peka terhadap isu maupun permasalahan yang
menimpa negeri tercinta ini. Dengan terjun di kategori prototype dan kelas MPD
Bensin, Mahasura memiliki beberapa pertimbangan seperti kebutuhan dan
pemenuhan sarana dan prasana, pendanaan dan aspek teknis lainnya. Tanpa
mengesampingkan kekuranagan dan hambatan yang dialami tidak menyurutkan
semangat maupun hasil yang ingin dicapai, bahkan kondisi tersebut menjadi
cambukan semangat akan potensi maupun kreatifitas anggota tim dalam
merancang dan memproduksi kendaraan hemat energi paling ramah lingkungan,
irit, dan aman.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari desain mobil KMHE dan keikutsertaan Mahasura
Eco Team dalam kompetisi ini adalah:

1. Memberikan alternatif solusi bagi masalah energi nasional saat ini. Solusi
yang dimaksud tentu akan memberikan efek positif dalam pengembangan
kendaraan masa depan yang hemat bahan bakar dan ramah lingkungan.
2. Memberikan wadah bagi mahasiswa teknik seluruh Indonesia untuk
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat dari bangku kuliah serta
meningkatkan kreatifitas, disiplin, serta kemampuan soft skill dan hard skill.
3. Dapat mempercepat penguasaan teknologi otomotif terbaru di Indonesia
sehingga akan muncul teknologi-teknolgi terbaru di bidang otomotif yang
nantinya akan dapat digunakan untuk menghemat maupun menggunakan
bahan bakar alternatif.

Anda mungkin juga menyukai