Pembentukan struktur kulit bumi dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur pada
saat pembentukannya dengan gaya distribusi yang menyebabkan bentuk akhir
(akan mempengaruhi hasilnya). Gaya adalah suatu aksi yang mempunyai
kecenderungan untuk menyebabkan terjadinya perubahan pada gerak atau bentuk
dari suatu bahan. Bilamana suatu benda mengalami gangguan yang disebabkan
oleh suatu sistem gaya yang bekerja terhadapnya, maka benda tersebut akan
mengalami gerak translasi atau transport relatif terhadap suatu sistem koordinat,
gerak rotasi, distorsi atau perubahan bentuk, dan dilatasi atau perubahan volume.
Suatu kenyataan bahwa tidak setiap gaya yang sifat dan besarnya sama akan
menghasilkan suatu bentuk deformasi yang sama, atau dengan perkataan lain akan
menghasilkan suatu gejala struktur geologi yang sama. Terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi pada pembentukan daripada struktur yang dihasilkan, antara
lain yang terpenting adalah sifat daripada bahan (batuan) yang mengalami
derormasi itu sendiri, umpamanya: elastisitas daripada batuan, keplastikan
(plasticitet), kerapuhan (brittloness), ketegaran (rigidity), viscocity, kekuatan dan
sebagainya. Sifat-sifat batuan tersebut ditentukan setelah diadakan percobaan-
percobaan yang dilakukan di laboratorium.
Gaya dapat dianggap sebagai suatu besaran vektor sehingga mempunyai besar dan
arah. Dengan analisa vektor kita dapat mencari resultan dari dua atau lebih gaya
yang bekerja pada satu titik. Arah daripada gaya yang bekerja pada atau dalam
kulit bumi dapat bersifat:
1. Gaya yang arahnya berlawanan tetapi bekerja dalam satu garis, dan gaya
demikian dapat bersifat:
o Tarikan (tension), yaitu gaya yang cenderung untuk menarik pada
suatu benda.
o Tekanan (compression), yaitu gaya yang sifatnya menekan pada
suatu benda.
2. Gaya yang arahnya berlawanan, sama dengan gaya di atas, tetapi bekerja
dalam satu bidang sehingga sering disebut sebagai kopel.
3. Gaya yang arahnya berlawanan tetapi bekerja pada kedua ujung daripada
bahan sehingga sering disebut torsion.
4. Gaya-gaya yang bekerja dari segala jurusan terhadap suatu benda
umumnya berlangsung di dalam kulit bumi dan sering disebut sebagai
tekanan litostatis (lithostatic pressure).
Struktur batuan yang bentuk dan kedudukannnya kita lihat sekarang ini
merupakan hasil daripada dua proses (berdasarkan terjadinya), yaitu:
1. Proses yang berhubungan dengan pembentukan daripada batuan tersebut,
dimana pada saat itu akan dibentuk struktur-struktur primer. Struktur
primer yang terbentuk pada batuan beku berupa struktur aliran (flow
structure) yang sering dijumpai pada lava atau bagian tepi dari batolith.
2. Proses-proses yang bekerja kemudian, yaitu yang berupa baik deformasi
mekanis akibat adanya gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi, yang
menimpa batuan, sehingga batuan menjadi retak-retak, terlipat, bergeser
dari kedudukan semula ataupun pengubahan kimiawi yang mempengaruhi
batuan tersebut, setelah mereka terbentuk. Struktur yang terbentuk pada
proses ini disebut struktur sekunder, dimana yang termasuk didalam
struktur sekunder adalah kekar, sesar, dan lipatan.
Lipatan (Fold)
Lipatan adalah bentuk ombak atau gelombang pada suatu lapisan kulit bumi, yang
ditunjukkan oleh perlapisan batuan sedimen, batuan vulkanik, maupun batuan
metamorf. Bentuk lengkung suatu benda yang pipih/lempeng, dapat disebabkan
oleh dua macam mekanisme, yaitu buckling dan bending (Sukendar Asikin,
1978). Pada gejala buckling atau melipat, gaya penyebab adalah gaya tekan yang
arahnya sejajar dengan permukaan lempeng, sedangkan bending atau
pelengkungan gaya utamanya mempunyai arah yang tegak lurus pada permukaan
lempeng.
Didalam mempelajari struktur lipatan kita harus mengenal unsur serta istilah
dalam lipatan, yaitu:
Pada setiap perlipatan, beban di atas lapisan sangat besar pengaruhnya terhadap
perlapisan itu sendiri, dan umumnya lapisan batuan akan lebih mudah
melengkung ke atas daripada ke bawah, sehingga gejala perlipatan juga
mengakibatkan pengangkatan. Menurut kejadiannya struktur lipatan terjadi akibat
adanya suatu gaya, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam kerak bumi.