Anda di halaman 1dari 2

Melly Novelia (01071170005)

Pancasila sebagai sistem Filsafat

Pancasila sebagai Sistem Filsafat adalah kesatuan dari berbagai unsur yang memiliki
fungsi tersendiri, tujuan yang sama, saling keterikatan dan ketergantungan. Pancasila sebagai
filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi
pembentukan ideologi Pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai
refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasarnegara dan kenyataan budaya
bangsa, dengan tujuan untukmendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan
menyeluruh.

Menurut Notonagoro, Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan satu kesatuan yang
utuh dan tak dapat dipisahpisahkan. Artinya, sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan utuh
yang saling terkait satu sama lain serta saling berhubungan dan koheren. Asal mula dan
substansi Pancasila menurut Aristoteles salah satunya adalah Empat Kausa yaitu Kausa
Materialis, formalis, efisien, finalis. Dari keempat kausa tersebut yang akan saya ulas adalah
Kausa Materalis. Dalam kausa materalis, dapat dilihat dari nilai-nilai sosial budaya seperti
adat kebiasaan, kebudayaan, dalam agama yang dianut.

Menurut saya, Pancasila sebagai sistem filsafat dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari hari seperti menjaga toleransi yang bisa diterapkan dalam keseharian antar individu
dan kelompok. Sebagai manusia, tidak bisa dipungkiri bahwa kita membutuhkan kehidupan
sosial dengan berinteraksi dengan manusia lainnya. Di saat yang sama, setiap manusia
memiliki perbedaan, terutama di Indonesia yang memiliki begitu banyak keragaman budaya,
ras, suku, agama dan lain sebagainya. Selain itu, menjaga kerukunan umat beragama, menaati
dan mematuhi peraturan yang berlaku tidak hanya peraturan berupa hukum yang tertulis, juga
peraturan yang berupa nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, dimana nilai dan norma
ini kadangkala tidak dinyatakan secara tertulis.

Ada banyak hal yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari contohnya
membela negara, tidak membuat perpecahan antar kelompok, mengakui persamaan derajat,
menegakkan keadilan dan demokrasi. Membela negara di zaman modern tidak selalu berupa
partisipasi dalam kegiatan peperangan, atau bergabung menjadi tentara atau profesi bela
negara lainnya. Ada hal yang dapat dilakukan sebagai warga sipil yaitu dengan memakai
produk lokal dibanding dengan produk impor dan menjaga nama baik negara dimata dunia.
Mengakui persamaan derajat yang dimaksud adalah tidak membedakan kalangan atau
kelas dimana seseorang dapat berujung pada tindakan semena-mena pada orang lain serta
merasa superior. Hal tersebut tidak dapat dibenarkan oleh filsafat Pancasila, kita harus
mengakui persamaan derajat di masyarakat dan wajib menjaga hak orang lain serta kebebasan
orang lain.

Anda mungkin juga menyukai