Anda di halaman 1dari 4

PANDANGAN, PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP STUDI PERILAKU

KONSUMEN

A. Pandangan Tentang Perilaku Konsumen

Pandangan tentang perilaku konsumen merupakan berbagai reaksi yang berbeda dari
berbagai kalangan dari konsumen. Segmen konsumen yang berbeda akan memberikan reaksi
yang berbeda pula dalam hal emosi dan perasaan terhadap rangsangan (stimulus) yang sama.
Reaksi ini bisa berupa perasaan sedih, marah, berhati-hati hingga gembira. Bidang perilaku
konsumen memiliki hubungan dngan pemasaran internasinal. Studi tentangproses lintas
budaya (criss-cultural) dan bagaimana orang-orang di negara yang berbeda reaksi terhadap
usaha pemasaran sebagai pusat pemasaran internasional. Studi perilaku konsumen juga
masalah etika dan tanggung jawab sosial di dunia bisnis. Karna hubungan konsumen dengan
produsen melibatkan masalah kepercayaan yang tinggi, maka sangat penting bahwa keduanya
harus berperilaku secara etis.

B. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen merupakan disiplin ilmu yang masih baru : buku teks yang
pertama ditulis pada tahun 1990-an. Meskipun demikian, nenek moyang intelektual ilmu ini
lebih tua. Perilaku konsumen (customer behavior) didefenisikan sebagai studi tentang unit
pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan
pembuangan barang, jasa, pengalamaneta ide-ide. Defenisi yang sederhana ini mengandung
sejumlah konsep penting. Pertama, seorang konsumen tidak dapat mengelak dari proses
pertukaran (exchange process), dimana segala sumber daya ditransfer diantara kedua belah
pihak. Proses pertukaran merupakan unsur mendasar dari perilaku konsumen. Pertukaran
terjadi antara konsumen dengan perusahaan pada situasi pembelian industrial. Akhirnya,
pertukaran juga terjadi diantara konsumen sendiri, seperti pada saat tetangga meminjam
secangkir gula atau mesin pemotong rumput. Kedua, unit pembelian umumnya ddilakukan
oleh kelompok maupun individu sedangkan pada pemasaran bisnis dengan bisnis (business to
business), keputusan pembelian dilakukan oleh sekelompok orang dalam pusat pembelian
dan bukan individu.
Proses pertukaran melibatkan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Tahap perolehan (acquisition phasa) : pada saat menginvestigasi Tahap


perolehan (acquisition phasa), para peneliti menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pilihan produk dan jasa.
2. Tahap konsumsi (consumption phase) : dalam menginvestigasi Tahap
konsumsi (consumption phase), para peneliti menganalisis bagaimana para
konsumen sebenarnya menggunakan produk atau jasa dan pengalaman yang
dilalui mereka saat menggunakannya.
3. Tahap disposisi (disposition phase) : mengacu pada apa yang dilakukan oleh
seorang konsumen ketika mereka telah selesai menggunakannya. Hal ini juga
menunjukkan tingakat kepuasan konsumen setelah pembelian barang atau
jasa.

Catatan : ketika konsumen memiliki harapan yang tidak realistis atas sebuah produk, maka
mereka tidak mungkin merealisasikan hasil yang telah diantisipasi, dan kemungkinaan besar
mereka menjadi sangat tidak puas.

C. Ruang Lingkup Studi Perilaku Konsumen

studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk
memanfaatkan sumber daya yang tersedia seperti waktu, uang, dan usaha guna membeli
produk yang akan dikonsumsi.Fokus tersebut mencakup apa yang konsumen beli, mengapa
mereka membeli, kapan mereka membeli, di mana mereka membeli, seberapa sering mereka
membeli, dan seberapa sering mereka menggunakannya.Selain mempelajari pemakaian
konsumen dan evaluasi pasca-pembelian produk yang mereka beli, para analis perilaku
konsumen tertarik pula untuk mengetahui cara individu membuang produk.
Tujuannya ialah untuk menyesuaikan produksi perusahaan dengan seberapa sering konsumen
membeli penggantinya.Perilaku konsumen adalah cabang antar ilmu pengetahuan, dasarnya
ialah berbagai konsep mengenai orang yang kemudian dikembangkan oleh para ilmuwan
dalam disiplin ilmu yang sangat berbeda.Teori awal terkait perilaku konsumen didasarkan
pada teori ekonomi, dengan asumsi bahwa individu bertindak secara rasional untuk
memaksimumkan keuntungan, kepuasan, serta kekayaan mereka dalam memberi barang dan
jasa.
Studi perilaku konsumen menyediakan 3 jenis informasi :

1. Orientasi
2. Fakta-fakta
3. Teori-teori

Dengan mempelajari konsumen membuat para manajer dan pembuat kebijakan publik
mempertimbangkan dampak tindakan mereka terhadap konsumen. Bidang ini juga
memberikan fakta-fakta yang berguna, seperti ukuran berbagai kelompok demografi. Selain
itu, studi perilaku konsumen membantu kita merumuskan sejumlah teori sosial yang bernilai.
Sebuah teori adalah serangkaian pernyataan yang saling berhubungan yang mendefenisikan
hubungan sebab-akibat diantara sejumlah ide.

Anda mungkin juga menyukai