Anda di halaman 1dari 2

TUGAS GEOLOGI INDONESIA

FAKULTAS ILMU SOSIAL

NAMA : NICKOLA SAPUTRA

PRODI : PENDIDIKAN GEOGRAFI

NIM : 20045058
Geologi Sumatra Selatan

Menurut Salim dkk (1995) Cekungan Sumatra Selatan merupakan cekungan belakang busur
karena berada di belakang Pegunungan Barisan sebagai volcanic-arc-nya. Cekungan ini berumur
Tersier yang terbentuk sebagai akibat adanya interaksi antara Paparan Sunda sebagai bagian dari
Lempeng Kontinen Asia dan Lempeng Samudera India. Daerah cekungan ini meliputi daerah
seluas 330 x 510 km2 , bagian barat daya dibatasi oleh singkapan Pra-Tersier Bukit Barisan, di
sebelah timur oleh Paparan Sunda (Sundaland), sebelah barat dibatasi oleh Pegunungan
Tigapuluh dan ke arah tenggara dibatasi oleh Tinggian Lampung.

Perkembangan struktur maupun evolusi cekungan sejak Tersier merupakan hasil interaksi dari
ketiga arah struktur utama yaitu, berarah timurlaut-baratdaya atau disebut Pola Jambi, berarah
baratlaut-tenggara atau disebut Pola Sumatra, dan berarah utara-selatan atau disebut Pola Sunda.

Hal inilah yang membuat struktur geologi di daerah Cekungan Sumatra Selatan lebih kompleks
dibandingkan cekungan lainnya di Pulau Sumatra. Struktur geologi berarah timurlaut-baratdaya
atau Pola Jambi sangat jelas teramati di Sub-Cekungan Jambi.
Terbentuknya struktur berarah timurlaut-baratdaya di daerah ini berasosiasi dengan terbentuknya
sistem graben di Cekungan Sumatra Selatan. Struktur lipatan yang berkembang pada Pola Jambi
diakibatkan oleh pengaktifan kembali sesar-sesar normal tersebut pada periode kompresif Plio-
Plistosen yang berasosiasi dengan sesar mendatar (wrench fault). Namun, intensitas perlipatan
pada arah ini tidak begitu kuat.
Pola Sumatra sangat mendominasi di daerah Sub-Cekungan Manifestasi struktur Pola Lematang
saat ini berupa perlipatan yang berasosiasi dengan sesar naik yang terbentuk akibat gaya
kompresi Plio-Pleistosen. Struktur geologi berarah utara-selatan atau Pola Sunda juga terlihat di
Cekungan Sumatra Selatan. Pola Sunda yang pada awalnya dimanifestasikan dengan sesar
normal, pada periode tektonik Plio-Pleistosen teraktifkan kembali sebagai sesar mendatar
yang sering kali memperlihatkan pola perlipatan di permukaan

Anda mungkin juga menyukai