Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

BANDUL MATEMATIS
(M – 4)

Nama : Bhenika Febyana

NPM : 200110200317

Partner : Diki, Adyasha, Geiska, Azzahra, Cheery,


Habib, Syafi’i, Ivander
NPM : 182, 312, 313, 327, 336, 342,347, 354

Fakultas / Departemen : Peternakan / Peternakan


Kelas / Kelompok :E/6

Tanggal : 15 Oktober 2020

Hari / Jam : Kamis / 15.10-16.40

Nama Asisten : Mayer Simanjuntak

LABORATORIUM FISIK A DASAR


PUSAT PELAYANAN BASIC SCIENCE
FAK ULTAS MATEMATIK A DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2020
2020

LEMBAR PENGESAHAN

Fisika Dasar

Bandul Matematis

M-4

NAMA : Bhenika Febyana


NPM : 200110200317
PARTNER : Diki, Adyasha, Geiska, Azzahra, Cheery,
Habib, Syafi’i, Ivander
NPM : 182, 312, 313, 327, 336, 342,347, 354
DEPARTEMEN/FAKULTAS : Peternakan / Peternakan
JADWAL PRAKTIKUM : 15 Oktober 2020

KOLOM NILAI
Speaken Lap. Pendahuluan Praktikum Lap. Akhir

Jatinangor, 15 Oktober 2020


Asisten

Darling Josua Manalu


NPM
ABSTRAK
Telah dilakukan praktikum mengenai “Bandul Matematis” pada Kamis, 15
Oktober 2020, bersama delapan orang partner dalam kelompok 6 praktikum fisika
dasar dengan bimbingan asisten Mayer Simanjuntak, yang mana membahas
mengenai konsep hubungan antara periode bandul matematis dengan panjang tali
gantungan. Praktikum ini menggunakan alat dan bahan yang mudah ditemukan
dirumah yaitu tali/benang, beban berupa kelereng, penggantung berupa gantungan
timbangan sebagai alat penggantung tali, mistar untuk mengukur panjang tali, lalu
dipotong menggunakan gunting, stopwatch sebagai alat ukur waktu, alat tulis untuk
mencatat hasil data percobaan, Praktikum diawali dengan membuat sistem bandul
matematis menggunakan alat dan bahan yang sudah disebutkan di atas, lalu lakukan
gerak harmonis sederhana sesuai instruksi aslab masing-masing. Pengukuran pada
panjang tali/ benang dilakukan dengan pengukuran tunggal sedangkan pada waktu
setiap getaran dilakukan dengan perhitungan majemuk, dari rata-rata waktu yang
didapat pada perhitungan kita dapat menentukan nilai frekuensi (f) dimana nilai
atau besar frekuensi dapat digunakan untuk menghitung besar periode (T) dan
percepatan gravitasi (g). Untuk percepatan gravitasi menggunakan 𝜋 = 3,14 dan
dikalikan dengan panjang tali/benang. Setelah dihitung baru kita dapat menentukan
besar KSR dan KP dari praktikum yang kita lakukan, dengan konsep semakin kecil
nilai KSR dan semakin besar nilai KP maka praktikum yang dilakukan sudah
mendekati niali literatur yang sebenarnya. Oleh karena itu, dengan adanya
praktikum bandul matematis diharapkan praktikan mampu menentukan besar
frekuensi (f) dan periode (T) juga besar percepatan gravitasi (g).

Kata kunci: bandul matematis, frekuensi, periode ,percepatan gravitasi

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam fisika, bandul adalah benda yang terikat pada sebuah tali dan
dapat berayun secara bebas. Bandul dibedakan menjadi 2 jenis yaitu bandul
matematis dan bandul fisis. Bandul matematis merupakan perwujudan dari
sebuah bandul yang sangat ideal. Pada bandul matematis, massa tali
penggantung sangat kecil sehingga tidak diikutsertakan di dalam
perhitungan. Dalam perhitungan matematis dapat menggunakan prinsip
ayunan sederhana dan prinsip ayunan terendam dengan sudut besar.
Bandul fisis memiliki perbedaan pada media penggantung yaitu
menggunakan barang pejal yang massanya harus dihitung. Perhitungannya
menyertakan faktor torsi dan analisa kalkulasi serta tidak dapat dihitung
pada kondisi yang sangat ideal.

1.2 Tujuan Percobaan


Tujuan daripada penulisan Laporan Akhir Praktikum ini diantaranya
 Secara Umum
Praktikan dapat mengetahui hubungan antara periode bandul
matematis dengan panjang tali gantungan.
 Secara Khusus
1. Praktikan dapat menentukan percepatan gravitasi
2. Praktikan dapat menentukan periode (T) dan frekuensi (f)

2
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Rumus Pengolahan Data
1. Panjang Tali (m)
𝑙 ± Δ𝑙
2. Waktu Getar Bandul (s)
Σ𝑡 Σ(𝑡̅−𝑡)2
𝑡̅ = Δ𝑡̅ = √𝑁(𝑁−1) 𝑡̅ ± Δ𝑡̅
𝑁

3. Periode (s)
𝑡̅
𝑇= 𝑁

4. Frekuensi (Hz)
1
𝑓= 𝑇

5. Percepatan Gravitasi (m/s2)


𝑔 = (2𝜋𝑓)2 . 𝑙
6. KSR dan KP
𝑔−𝑔𝑙𝑖𝑡
KSR = | | × 100% ;
𝑔𝑙𝑖𝑡

KP = 100% - KSR ;
𝑔𝑙𝑖𝑡 = 9,8 m/s²

2.2 Alat-alat Percobaan dan Fungsi


1. Tali
 Berfungsi untuk mengikat beban.
2. Mistar
 Berfungsi untuk mengukur panjang tali.
3. Gantungan Timbangan
 Berfungsi sebagai tempat menggantung tali.
4. Beban (kelereng)
 Berfungsi sebagai objek pengamatan atau sebagai pemberat.
5. Stopwatch

3
 Berfungsi sebagai alat untuk menghitung waktu
6. Alat tulis
 Berfungsi untuk mencatat hasil dari percobaan.
7. Gunting
 Berfungsi sebagai alat untuk menggunting benar sesuai ukuran
yang ditentukan.

2.3 Prosedur Percobaan


1. Membuat bandul matematis dengan menggunakan tali dan bola.
2. Memotong tali dengan panjang tertentu (mengukur menggunakan
mistar) sebanyak 5 variasi panjang (bebas nilainya)
3. Memasang pemberat pada ujung bawah tali dan menggantung ujung atas
bandul pada benda yang biasa berperan sebagai penggantung, misalnya
panel pintu. Mengukur kembali panjang tali dan dicatat.
4. Menyimpangkan atau mengayunkan bandul, mengukur waktu untuk 10
ayunan dengan stopwatch lalu diulangi beberapa kali untuk
mendapatkan rata-rata dan standard deviasinya. Menghitung periode (T)
dan frekuensinya (f).
5. Menghitung percepatan gravitasi dari frekuensi yang sebelumnya
dihitung.
6. Menurunkan persamaan penjalaran kesalahan pengukuran (error) untuk
percepatan gravitasi (g) dan mengitung nilai kesalahan pengukuran
tersebut.
7. Membuat jurnal pendek untuk melaporkan kegiatan eksperimen ini.

4
BAB III
HASIL DAM PEMBAHASAN
3.1 Data Percobaan
1. Untuk panjang Tali 0,2 m
No N T
1 14,22
2 14,23
3 10 14,31
4 14,37
5 14,2
Ʃ 71,33
1 30,28
2 30,22
3 20 29,97
4 30,28
5 30,47
Ʃ 151,22
1 46,1
2 46,1
3 30 46,14
4 46,14
5 46,01
Ʃ 230,49
1 61,86
2 61,88
3 40 61,82
4 61,81
5 61,88
Ʃ 309,25

2. Untuk Panjang Tali 0,3 m


No N T
1 13,46
2 13,4
10
3 13,49
4 13,33

5
5 13,53
Ʃ 71,33
1 28,2
2 28,13
3 20 28,13
4 28,11
5 28,29
Ʃ 151,22
1 42,96
2 42,92
3 30 43
4 42,83
5 42,82
Ʃ 230,49
1 57,33
2 57,65
3 40 57,72
4 57,72
5 57,82
Ʃ 309,25

3. Untuk Panjang Tali 0,4 m


No N T
1 12,25
2 12,28
3 10 12,25
4 12,45
5 12,45
Ʃ 61,68
1 25,74
2 25,82
3 20 25,84
4 25,93
5 25,57
Ʃ 128,9
1 38,93
2 30 39
3 38,95

6
4 38,77
5 38,75
Ʃ 194,4
1 52,09
2 52,35
3 40 52,52
4 52,19
5 52,64
261,79
Ʃ

4. Untuk Panjang Tali 0,5 m


No N T
1 10,83
2 10,95
3 10 11,05
4 10,82
5 11,08
Ʃ 71,33
1 22,49
2 22,75
3 20 22,52
4 22,66
5 22,6
Ʃ 151,22
1 34,3
2 34,24
3 30 34,16
4 34,29
5 34,09
Ʃ 171,08
1 61,86
2 61,88
3 40 61,82
4 61,81
5 61,88
Ʃ 227,86

7
5. Untuk Panjang Tali 0,6 m
No N T
1 8,7
2 8,8
3 10 8,98
4 8,93
5 8,87
Ʃ 71,33
1 18,47
2 18,45
3 20 18,58
4 18,73
5 18,39
Ʃ 151,22
1 27,87
2 27,85
3 30 28,04
4 28,03
5 27,98
Ʃ 230,49
1 37,56
2 38,16
3 40 38,13
4 38,4
5 38,36
Ʃ 309,25

3.2 Pengolahan Data


3.2.1 Panjang Tali
𝑙 ± Δ𝑙
1. Panjang tali : (0,2±0,05) m
2. Panjang tali : (0,3±0,05) m
3. Panjang tali : (0,4±0,05) m
4. Panjang tali : (0,5±0,05) m
5. Panjang tali : (0,6±0,05) m

8
3.2.2 Waktu Getar Bandul
Σ𝑡 Σ(𝑡̅−𝑡)2
Dengan rumus : 𝑡̅ = Δ𝑡̅ = √𝑁(𝑁−1) 𝑡̅ ± Δ𝑡̅
𝑁

1. Panjang Tali 0,2 m


a) 10 Osilasi
Σ𝑡 71,33
𝑡̅ = = = 14,27 s
𝑁 5

Σ(𝑡̅−𝑡)2 0,0206
Δ𝑡̅ = √𝑁(𝑁−1) =√5(5−1) = 0,03 s

Jadi, rata-rata waktu untuk 10 osilasi : (14,27 ± 0,03) s


b) 20 Osilasi
Σ𝑡 151,22
𝑡̅ = = = 30,24 s
𝑁 5

Σ(𝑡̅−𝑡)2 0,1294
Δ𝑡̅ = √𝑁(𝑁−1) =√5(5−1) = 0,08 s

Jadi, rata-rata waktu untuk 20 osilasi : (30,24 ± 0,08) s


c) 30 Osilasi
Σ𝑡 230,49
𝑡̅ = = = 46,1 s
𝑁 5

Σ(𝑡̅−𝑡)2 0,0113
Δ𝑡̅ = √𝑁(𝑁−1) =√5(5−1) = 0,02 s

Jadi, rata-rata waktu untuk 30 osilasi : (46,1 ± 0,02) s


d) 40 Osilasi
Σ𝑡 309,25
𝑡̅ = = = 61,8 s
𝑁 5

Σ(𝑡̅−𝑡)2 0,0169
Δ𝑡̅ = √𝑁(𝑁−1) =√5(5−1) = 0,03 s

Jadi, rata-rata waktu untuk 40 osilasi : (61,8 ± 0,03) s

2. Panjang Tali 0,3 m


a) 10 Osilasi
Σ𝑡 67,21
𝑡̅ = = = 13,44 s
𝑁 5

9
Σ(𝑡̅−𝑡)2 0,0247
Δ𝑡̅ = √𝑁(𝑁−1) =√5(5−1) = 0,03 s

Jadi, rata-rata waktu untuk 10 osilasi : (13,44 ± 0,03) s


b) 20 Osilasi
Σ𝑡 140,86
𝑡̅ = = = 28,17 s
𝑁 5

Σ(𝑡̅−𝑡)2 0,0221
Δ𝑡̅ = √𝑁(𝑁−1) =√5(5−1) = 0,03 s

Jadi, rata-rata waktu untuk 20 osilasi : (28,17 ± 0,03) s


c) 30 Osilasi
Σ𝑡 214,53
𝑡̅ = = = 42,9 s
𝑁 5

Σ(𝑡̅−𝑡)2 0,0253
Δ𝑡̅ = √𝑁(𝑁−1) =√5(5−1) = 0,03 s

Jadi, rata-rata waktu untuk 30 osilasi : (42,9 ± 0,03) s


d) 40 Osilasi
Σ𝑡 288,24
𝑡̅ = = = 57,65 s
𝑁 5

Σ(𝑡̅−𝑡)2 0,1411
Δ𝑡̅ = √𝑁(𝑁−1) =√5(5−1) = 0,08 s

Jadi, rata-rata waktu untuk 40 osilasi : (57,65 ± 0,08) s

3. Panjang Tali 0,4 m


a) 10 Osilasi
Σ𝑡 61,68
𝑡̅ = = = 12,34 s
𝑁 5

Σ(𝑡̅−𝑡)2 0,044
Δ𝑡̅ = √𝑁(𝑁−1) =√5(5−1) = 0,05 s

Jadi, rata-rata waktu untuk 10 osilasi : (12,34 ± 0,05) s


b) 20 Osilasi
Σ𝑡 128,9
𝑡̅ = = = 25,78 s
𝑁 5

Σ(𝑡̅−𝑡)2 0,0734
Δ𝑡̅ = √𝑁(𝑁−1) =√5(5−1) = 0,06 s

Jadi, rata-rata waktu untuk 20 osilasi : (25,78 ± 0,06) s

10
c) 30 Osilasi
Σ𝑡 194,4
𝑡̅ = = = 38,88 s
𝑁 5

Σ(𝑡̅−𝑡)2 0,0508
Δ𝑡̅ = √𝑁(𝑁−1) =√5(5−1) = 0,05 s

Jadi, rata-rata waktu untuk 30 osilasi : (42,9 ± 0,03) s


d) 40 Osilasi
Σ𝑡 261,79
𝑡̅ = = = 52,36 s
𝑁 5

Σ(𝑡̅−𝑡)2 0,2059
Δ𝑡̅ = √ =√ = 0,1 s
𝑁(𝑁−1) 5(5−1)

Jadi, rata-rata waktu untuk 40 osilasi : (52,36 ± 0,1) s

4. Panjang Tali 0,5 m


a) 10 Osilasi
Σ𝑡 54,73
𝑡̅ = = = 10,95 s
𝑁 5

Σ(𝑡̅−𝑡)2 0,0582
Δ𝑡̅ = √𝑁(𝑁−1) =√5(5−1) = 0,05 s

Jadi, rata-rata waktu untuk 10 osilasi : (10,95 ± 0,05) s


b) 20 Osilasi
Σ𝑡 113,02
𝑡̅ = = = 22,6 s
𝑁 5

Σ(𝑡̅−𝑡)2 0,0446
Δ𝑡̅ = √ =√ = 0,05 s
𝑁(𝑁−1) 5(5−1)

Jadi, rata-rata waktu untuk 20 osilasi : (22,6 ± 0,05) s


c) 30 Osilasi
Σ𝑡 171,08
𝑡̅ = = = 34,22 s
𝑁 5

Σ(𝑡̅−𝑡)2 0,0322
Δ𝑡̅ = √𝑁(𝑁−1) =√5(5−1) = 0,04 s

Jadi, rata-rata waktu untuk 30 osilasi : (34,22 ± 0,04) s


d) 40 Osilasi
Σ𝑡 227,86
𝑡̅ = = = 45,57 s
𝑁 5

11
Σ(𝑡̅−𝑡)2 0,0321
Δ𝑡̅ = √𝑁(𝑁−1) =√5(5−1) = 0,04 s

Jadi, rata-rata waktu untuk 40 osilasi : (45,57 ± 0,04) s

5. Panjang Tali 0,6 m


a) 10 Osilasi
Σ𝑡 44,28
𝑡̅ = = = 8,86 s
𝑁 5

Σ(𝑡̅−𝑡)2 0,0486
Δ𝑡̅ = √𝑁(𝑁−1) =√5(5−1) = 0,05 s

Jadi, rata-rata waktu untuk 10 osilasi : (8,86 ± 0,05) s


b) 20 Osilasi
Σ𝑡 92,62
𝑡̅ = = = 18,52 s
𝑁 5

Σ(𝑡̅−𝑡)2 0,072
Δ𝑡̅ = √𝑁(𝑁−1) =√5(5−1) = 0,06 s

Jadi, rata-rata waktu untuk 20 osilasi : (18,52 ± 0,06) s


c) 30 Osilasi
Σ𝑡 139,77
𝑡̅ = = = 27,95 s
𝑁 5

Σ(𝑡̅−𝑡)2 0,0318
Δ𝑡̅ = √𝑁(𝑁−1) =√5(5−1) = 0,04 s

Jadi, rata-rata waktu untuk 30 osilasi : (27,95 ± 0,04) s


d) 40 Osilasi
Σ𝑡 190,61
𝑡̅ = = = 38,12 s
𝑁 5

Σ(𝑡̅−𝑡)2 0,4513
Δ𝑡̅ = √𝑁(𝑁−1) =√5(5−1) = 0,15 s

Jadi, rata-rata waktu untuk 40 osilasi : (38,12 ± 0,15) s

3.2.3 Periode
𝑡̅
Dengan rumus : 𝑇 = 𝑁

1. Untuk Tali 0,2 m


a) 10 Osilasi

12
𝑡̅ 14,27
𝑇= = = 1,427 s
𝑁 10

b) 20 Osilasi
𝑡̅ 30,24
𝑇= = = 1,512 s
𝑁 20

c) 30 Osilasi
𝑡̅ 46,1
𝑇= = = 1,536 s
𝑁 30

d) 40 Osilasi
𝑡̅ 61,8
𝑇= = = 1,545 s
𝑁 40

2. Untuk Tali 0,3 m


a) 10 Osilasi
𝑡̅ 13,44
𝑇= = = 1,344 s
𝑁 10

b) 20 Osilasi
𝑡̅ 28,17
𝑇= = = 1,408 s
𝑁 20

c) 30 Osilasi
𝑡̅ 42,9
𝑇= = = 1,43 s
𝑁 30

d) 40 Osilasi
𝑡̅ 57,65
𝑇= = = 1,441 s
𝑁 40

3. Untuk Tali 0,4 m


a) 10 Osilasi
𝑡̅ 12,34
𝑇= = = 1,234 s
𝑁 10

b) 20 Osilasi
𝑡̅ 25,78
𝑇= = = 1,289 s
𝑁 20

c) 30 Osilasi
𝑡̅ 38,88
𝑇= = = 1,296 s
𝑁 30

d) 40 Osilasi

13
𝑡̅ 52,36
𝑇= = = 1,309 s
𝑁 40

4. Untuk Tali 0,5 m


a) 10 Osilasi
𝑡̅ 10,95
𝑇= = = 1,095 s
𝑁 10

b) 20 Osilasi
𝑡̅ 22,6
𝑇= = = 1,130 s
𝑁 20

c) 30 Osilasi
𝑡̅ 34,22
𝑇= = = 1,141 s
𝑁 30

d) 40 Osilasi
𝑡̅ 45,57
𝑇= = = 1,139 s
𝑁 40

5. Untuk Tali 0,6 m


a) 10 Osilasi
𝑡̅ 8,86
𝑇= = = 0,886 s
𝑁 10

b) 20 Osilasi
𝑡̅ 18,52
𝑇= = = 0,926 s
𝑁 20

c) 30 Osilasi
𝑡̅ 27,95
𝑇= = = 0,932 s
𝑁 30

d) 40 Osilasi
𝑡̅ 38,12
𝑇= = = 0,960 s
𝑁 40

3.2.4 Frekuensi (Hz)


1
𝑓=
𝑇
1. Untuk Tali 0,2 m
a) 10 Osilasi
1 1
𝑓= = 1,427 = 0,700 Hz
𝑇

14
b) 20 Osilasi
1 1
𝑓= = 1,512 = 0,661 Hz
𝑇

c) 30 Osilasi
1 1
𝑓= = 1,536 = 0,651 Hz
𝑇

d) 40 Osilasi
1 1
𝑓= = 1,545 = 0,647 Hz
𝑇

2. Untuk Tali 0,3 m


a) 10 Osilasi
1 1
𝑓= = 1,344 = 0,744 Hz
𝑇

b) 20 Osilasi
1 1
𝑓= = 1,408 = 0,710 Hz
𝑇

c) 30 Osilasi
1 1
𝑓= = 1,430 = 0,699 Hz
𝑇

d) 40 Osilasi
1 1
𝑓= = 1,441 = 0,694 Hz
𝑇

3. Untuk Tali 0,4 m


a) 10 Osilasi
1 1
𝑓= = 1,234 = 0,810 Hz
𝑇

b) 20 Osilasi
1 1
𝑓= = = 0,776 Hz
𝑇 1,289

c) 30 Osilasi
1 1
𝑓= = 1,296 = 0,772 Hz
𝑇

d) 40 Osilasi
1 1
𝑓= = 1,309 = 0,764 Hz
𝑇

15
4. Untuk Tali 0,5 m
a) 10 Osilasi
1 1
𝑓= = 1,095 = 0,913 Hz
𝑇

b) 20 Osilasi
1 1
𝑓= = 1,130 = 0,885 Hz
𝑇

c) 30 Osilasi
1 1
𝑓= = 1,141 = 0,876 Hz
𝑇

d) 40 Osilasi
1 1
𝑓= = 1,139 = 0,878 Hz
𝑇

5. Untuk Tali 0,6 m


a) 10 Osilasi
1 1
𝑓= = 0,886 = 1,129 Hz
𝑇

b) 20 Osilasi
1 1
𝑓= = = 1,080 Hz
𝑇 0,926

c) 30 Osilasi
1 1
𝑓= = 0,932 = 1,073 Hz
𝑇

d) 40 Osilasi
1 1
𝑓= = 0,960 = 1,042 Hz
𝑇

3.2.5 Percepatan Gavitasi


Dengan rumus : 𝑔 = (2𝜋𝑓)2 . 𝑙
1. Untuk Tali 0,2 m
a) 𝑔 = (2𝜋𝑓)2 . 𝑙 = ((2)(3,14)(0,700))2. 0,2 = 3,86 m/s2
b) 𝑔 = (2𝜋𝑓)2 . 𝑙 = ((2)(3,14)(0,661))2. 0,2 = 3,45 m/s2
c) 𝑔 = (2𝜋𝑓)2 . 𝑙 = ((2)(3,14)(0,651))2. 0,2 = 3,34 m/s2
d) 𝑔 = (2𝜋𝑓)2 . 𝑙 = ((2)(3,14)(0,647))2. 0,2 = 3,30 m/s2

16
2. Untuk Tali 0,3 m
a) 𝑔 = (2𝜋𝑓)2 . 𝑙 = ((2)(3,14)(0,744))2. 0,3 = 6,55 m/s2
b) 𝑔 = (2𝜋𝑓)2 . 𝑙 = ((2)(3,14)(0,710))2. 0,3 = 5,96 m/s2
c) 𝑔 = (2𝜋𝑓)2 . 𝑙 = ((2)(3,14)(0,699))2. 0,3 = 5,78 m/s2
d) 𝑔 = (2𝜋𝑓)2 . 𝑙 = ((2)(3,14)(0,694))2. 0,3 = 5,70 m/s2

3. Untuk Tali 0,4 m


a) 𝑔 = (2𝜋𝑓)2 . 𝑙 = ((2)(3,14)(0,810))2. 0,4 = 10,35 m/s2
b) 𝑔 = (2𝜋𝑓)2 . 𝑙 = ((2)(3,14)(0,776))2. 0,4 = 9,50 m/s2
c) 𝑔 = (2𝜋𝑓)2 . 𝑙 = ((2)(3,14)(0,772))2. 0,4 = 9,40 m/s2
d) 𝑔 = (2𝜋𝑓)2 . 𝑙 = ((2)(3,14)(0,764))2. 0,4 = 9,21 m/s2

4. Untuk Tali 0,5 m


a) 𝑔 = (2𝜋𝑓)2 . 𝑙 = ((2)(3,14)(0,913))2. 0,5 = 16,44 m/s2
b) 𝑔 = (2𝜋𝑓)2 . 𝑙 = ((2)(3,14)(0,885))2. 0,5 = 15,44m/s2
c) 𝑔 = (2𝜋𝑓)2 . 𝑙 = ((2)(3,14)(0,876))2. 0,5 = 15,13 m/s2
d) 𝑔 = (2𝜋𝑓)2 . 𝑙 = ((2)(3,14)(0,878))2. 0,5 = 15,20 m/s2

5. Untuk Tali 0,6 m


e) 𝑔 = (2𝜋𝑓)2 . 𝑙 = ((2)(3,14)(1,129))2. 0,6 = 30,16 m/s2
f) 𝑔 = (2𝜋𝑓)2 . 𝑙 = ((2)(3,14)(1,080))2. 0,6 = 27,60 m/s2
g) 𝑔 = (2𝜋𝑓)2 . 𝑙 = ((2)(3,14)(1,073))2. 0,6 = 27,24 m/s2
h) 𝑔 = (2𝜋𝑓)2 . 𝑙 = ((2)(3,14)(1,042))2. 0,6 = 25,69 m/s2

3.2.6 KSR dan KP


𝑔−𝑔𝑙𝑖𝑡
Dengan rumus : KSR = | | × 100% ;
𝑔𝑙𝑖𝑡

KP = 100% - KSR ;
𝑔𝑙𝑖𝑡 = 9,8 m/s²

17
1. Untuk Tali 0,2 m
𝑔−𝑔𝑙𝑖𝑡
a) KSR = | | × 100%
𝑔𝑙𝑖𝑡

3,86−9,8
KSR = | | × 100% = 0,61%
9,8

KP = 100% - 0,61% = 99,39%


𝑔−𝑔𝑙𝑖𝑡
b) KSR = | | × 100%
𝑔𝑙𝑖𝑡

3,45−9,8
KSR = | | × 100% = 0,65%
9,8

KP = 100% - 0,65% = 99,35%


𝑔−𝑔𝑙𝑖𝑡
c) KSR = | | × 100%
𝑔𝑙𝑖𝑡

3,34−9,8
KSR = | | × 100% = 0,66%
9,8

KP = 100% - 0,66% = 99,34%


𝑔−𝑔𝑙𝑖𝑡
d) KSR = | | × 100%
𝑔𝑙𝑖𝑡

3,30−9,8
KSR = | | × 100% = 0,66%
9,8

KP = 100% - 0,66% = 99,34%

2. Untuk Talik 0,3 m


𝑔−𝑔𝑙𝑖𝑡
a) KSR = | | × 100%
𝑔𝑙𝑖𝑡

6,55−9,8
KSR = | | × 100% = 0,33%
9,8

KP = 100% - 0,33% = 99,67%


𝑔−𝑔𝑙𝑖𝑡
b) KSR = | | × 100%
𝑔𝑙𝑖𝑡

5,96−9,8
KSR = | | × 100% = 0,39%
9,8

KP = 100% - 0,39% = 99,61%


𝑔−𝑔𝑙𝑖𝑡
c) KSR = | | × 100%
𝑔𝑙𝑖𝑡

5,78−9,8
KSR = | | × 100% = 0,41%
9,8

KP = 100% - 0,41% = 99,59%


𝑔−𝑔𝑙𝑖𝑡
d) KSR = | | × 100%
𝑔𝑙𝑖𝑡

18
5,70−9,8
KSR = | | × 100% = 0,42%
9,8

KP = 100% - 0,42% = 99,58%

3. Untuk Talik 0,4 m


𝑔−𝑔𝑙𝑖𝑡
a) KSR = | | × 100%
𝑔𝑙𝑖𝑡

10,35−9,8
KSR = | | × 100% = 0,06%
9,8

KP = 100% - 0,06% = 99,94%


𝑔−𝑔𝑙𝑖𝑡
b) KSR = | | × 100%
𝑔𝑙𝑖𝑡

9,50−9,8
KSR = | 9,8
| × 100% = 0,03%

KP = 100% - 0,03% = 99,97%


𝑔−𝑔𝑙𝑖𝑡
c) KSR = | | × 100%
𝑔𝑙𝑖𝑡

9,40−9,8
KSR = | | × 100% = 0,04%
9,8

KP = 100% - 0,04% = 99,96%


𝑔−𝑔𝑙𝑖𝑡
d) KSR = | | × 100%
𝑔𝑙𝑖𝑡

9,21−9,8
KSR = | | × 100% = 0,06%
9,8

KP = 100% - 0,06% = 99,94%

4. Untuk Talik 0,5 m


𝑔−𝑔𝑙𝑖𝑡
a) KSR = | | × 100%
𝑔𝑙𝑖𝑡

16,44−9,8
KSR = | | × 100% = 0,68%
9,8

KP = 100% - 0,68% = 99,32%


𝑔−𝑔𝑙𝑖𝑡
b) KSR = | | × 100%
𝑔𝑙𝑖𝑡

15,44−9,8
KSR = | | × 100% = 0,58%
9,8

KP = 100% - 0,58% = 99,42%


𝑔−𝑔𝑙𝑖𝑡
c) KSR = | 𝑔𝑙𝑖𝑡
| × 100%

19
15,13−9,8
KSR = | | × 100% = 0,54%
9,8

KP = 100% - 0,54% = 99,46%


𝑔−𝑔𝑙𝑖𝑡
d) KSR = | | × 100%
𝑔𝑙𝑖𝑡

15,30−9,8
KSR = | | × 100% = 0,56%
9,8

KP = 100% - 0,56% = 99,44%

5. Untuk Talik 0,6 m


𝑔−𝑔𝑙𝑖𝑡
a) KSR = | | × 100%
𝑔𝑙𝑖𝑡

30,16−9,8
KSR = | 9,8
| × 100% = 2,08%

KP = 100% - 2,08% = 97,92%


𝑔−𝑔𝑙𝑖𝑡
b) KSR = | | × 100%
𝑔𝑙𝑖𝑡

27,60−9,8
KSR = | | × 100% = 1,76%
9,8

KP = 100% - 1,76% = 98,24%


𝑔−𝑔𝑙𝑖𝑡
c) KSR = | | × 100%
𝑔𝑙𝑖𝑡

27,24−9,8
KSR = | | × 100% = 1,78%
9,8

KP = 100% - 1,78% = 98,22%


𝑔−𝑔𝑙𝑖𝑡
d) KSR = | | × 100%
𝑔𝑙𝑖𝑡

25,69−9,8
KSR = | | × 100% = 1,62%
9,8

KP = 100% - 1,62% = 98,38%

3.2 Analisis Data


Pada pengolahan data terhadapat data percobaan dapat diketahui
hubungan periode dengan panjang tali yaitu, semakin besar panjang tali
semakin besar periode misalnya pada percobaan panjang tali sebesar 0,6 m
untuk 10 kali getaran periode yang dihasilkan sebesar 0,886 s, sedangkan
pada panjang tali sebesar 0,2 m untuk 10 getaran periode yang dihasilkan

20
hanya sebesar 1,427 s. Ini membuktikan bahwa semakin besar panjang tali
semakin besar pula periode yang dihasilkan, dimana periode merupakan
waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu getaran sempurna.
Berbanding terbalik dengan frekuensi, dimana semakin besar
panjang tali justru frekuensi yang dihasilkan semakin kecil. Misalnya saja
pada perhitungan 10 kali getaran pada besar tali 0,2 m frekuensi yang
dihasilkan 0,700 Hz, lebih besar jika dibandingkan dengan besar tali 0,6 m
untuk 10 kali getaran frekuensi yang dihasilkan itu sebesar 1,129 Hz.
Dapat dilihat juga dari besar nilai KSR dan KP yang didapat dimana
nilai KSR yang diapat pada percobaan ini lebih kecil dibandingkan dengan
nilai KP. Ini membuktikan juga bahwa percobaan pada praktikum ini sudah
mendekati nilai literatur sebenarnya.

21
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Setelah melakukan praktikum, saya mengetahui bahwa semakin pendek
panjang tali gantungan semakin kecil periode yang didapatkan.
4.2 Setelah melakukan praktikum, saya mengetahui bagaimana cara
menentukan nilai percepatan gravitasi dengan menghitung frekuensi dan
mengetahui Panjang tali terlebih dahulu, dengan menggunakan rumus 𝑔 =
(2𝜋𝑓)2 . 𝑙
4.3 Setelah melakukan praktikum, saya mengetahui bagaimana cara
menentukan periode (t) dengan membagi waktu dengan banyak getaran dan
juga saya menjadi tahu cara mentukan frekuensi (f) dengan membagi 1
dengan nilai periode.

22
Daftar Pustaka
Sutresna, N. (2006). Fisika Umum I. Bandung: Azkapress.
Wibawa, I. S. (2007). Penutur Praktikum Fisika Dasar. Bali: Graha Media.
Yaz, A. M. (2007). Fisika SMA Kelas XI. Jakarta Timur: Yudhistira.

23
LAMPIRAN
1. Alat dan Bahan

Gambar 1.1 Mistar Gambar 1.2 Gunting Gambar 1.3 Benang Gambar 1.4 Kelereng

Gambar 1.5 Alat Tulis Gambar 1.6 Gantungan Timbangan

Gambar 1.7 Stopwatch

24
2. Modul Matematis

Gambar 1.8 Bandul 0,2 m Gambar 1.9 Bandul 0,3 m

Gambar 1.10 Bandul 0,4 m Gambar 1.11 Bandul 0,5 m

25
Gambar 1.12 Bandul 0,6 m

26

Anda mungkin juga menyukai