Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

HUKUM PENDINGINAN NEWTON


(M – 6)

Nama : Bhenika Febyana

NPM : 200110200317

Partner : Diki, Adyasha, Geiska, Azzahra, Cheery,


Habib, Syafi’i, Ivander
NPM : 182, 312, 313, 327, 336, 342,347, 354

Fakultas / Departemen : Peternakan / Peternakan


Kelas / Kelompok :E/6

Tanggal : 5 November 2020

Hari / Jam : Kamis / 15.10-16.40

Nama Asisten : Mayer Simanjuntak

LABORATORIUM FISIKA DASAR


PUSAT PELAYANAN BASIC SCIENCE
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2020
2020

LEMBAR PENGESAHAN

Fisika Dasar

Hukum Pendinginan Newton

M-6

NAMA : Bhenika Febyana


NPM : 200110200317
PARTNER : Diki, Adyasha, Geiska, Azzahra, Cheery,
Habib, Syafi’i, Ivander
NPM : 182, 312, 313, 327, 336, 342,347, 354
DEPARTEMEN/FAKULTAS : Peternakan / Peternakan
JADWAL PRAKTIKUM : 5 November 2020

KOLOM NILAI
Speaken Lap. Pendahuluan Praktikum Lap. Akhir

Jatinangor, 5 November 2020


Asisten

Mayer Simanjuntak
NPM
ABSTRAK
Telah dilakukan praktikum mengenai “Hukum Pendinginan Newton” pada
Kamis, 5 November 2020, bersama delapan orang partner dalam kelompok fisika
dasar 6 dengan bimbingan asisten Mayer Simanjuntak. Hukum Newton
(pendinginan Newton) menyatakan bahwa laju pendinginan suatu benda sebanding
dengan suhu benda. Proses pendinginan yang menyatakan perpindahan panas
secara konduksi, konveksi, dan radiasi mengikuti Hukum Pendinginan Newton.
Benda/zat terdiri atas 3 bentuk/wujud yaitu, zat padat dimana partikel-pertikelnya
menempati posisi yang tepat, zat cair dimana jarak antar partikelnya tetap dan
beraturan, zat gas partikelnya memiliki susunan yang tidak teratur dan letaknya
berjauhan. Salah satu tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi proses pendinginan air dan menentukan
konstanta pendinginan air denagn menggunakan metode kuadrat terkecil. Metode
kuadrat terkecil merupakan metode pemdekatan untuk membentuk persamaan garis
lurus dari titik-titik data sehingga menghasilkan garis lurus terbaik yang dapat
mewakili sebuah data yang kita miliki. Lalu suhu yang didapatkan akan diplotkan
terhadap waktu dan grafik. Dalam praktikum ini kita menggunakan air mendidih
sebagai objek pengamatan, termometer untuk mengukur suhu pada air mendidih,
stopwatch/jam untuk mengukur waktu pendinginan air, gelas senagai tempat untuk
menampung air mendidih. Praktikum ini sangat penting dalam bidang peternakan,
salah satunya yaitu untuk menghambat aktivitas mikroba pada pendinginan susu,
menentukan perkiraan lama waktu kematian hewan, menentukan atau
memperkirakan suhu kendang, menentukan suhu untuk mengawetkan daging.

Kata Kunci : hukum pendinginan air, suhu, konstanta pendinginan air, koefisien
korelasi

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hukum Newton (pendinginan Newton) menyatakan bahwa laju
pendinginan suatu benda sebanding dengan suhu benda. Proses pendinginan
yang menyatakan perpindahan panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi
mengikuti Hukum Pendinginan Newton.
Kalor atau panas dianggap sebagai zal alir (fluida) tanpa bobot dan
tidak dapat dilihat. Kalor adalah nama lain untuk energi panas. Penambahan
kalor kepada suatu benda/zat dapat menaikkan suhu benda/zat atau dapat
mengubah wujud benda/zat. Temperatur merupakan derajat kepanasan
suatu benda/zat atau sifat yang menentukan/menjamin suatu system berada
pada kesetimbangan termal yang sama.
Macam-macam wujud zat yaitu, padat, cair, gas. Perubahan wujud
zat terdiri atas enam perubahan wujud zat yaitu, membeku, mencair,
mengembun, mengkristal, menguap, menyublim.

1.1 Tujuan Percobaan


1.2.1 Menentukan konstanta pendinginan air.
1.2.2 Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi proses pendinginan air.

2
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Rumus Pengolahan Data
1. Menentukan nilai konstanta k (m = k)
𝑁 ∑ 𝑥𝑦 − ∑ 𝑥 . ∑ 𝑦
𝑚=
𝑁 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2
2. Menentukan nilai 𝑆𝑦

1 ∑ 𝑥 2 . (∑ 𝑦)2 − 2 ∑ 𝑥 . ∑ 𝑦 . ∑ 𝑥𝑦 + 𝑁. (∑ 𝑥𝑦)2
𝑆𝑦 = √ (∑ 𝑦 2 − )
𝑁−2 𝑁 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2

3. Menetukan ∆𝑚
𝑁
∆𝑚 = 𝑆𝑦 √𝑁 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2

4. Koefisien korelasi
𝑁 ∑(𝑥𝑦) − ∑ 𝑥 ∑ 𝑦
𝑟=
√[𝑁 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2 ]. [𝑁 ∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦)2 ]
Keterangan :
𝑑𝑇
= 𝑘(𝑇 − 𝑇0 )
𝑑𝑡
𝑑𝑇
= 𝑘. 𝑑𝑇
(𝑇−𝑇0 )
𝑇 𝑇
𝑑𝑇
∫ = 𝑘. ∫ 𝑑𝑡
𝑇0 (𝑇 − 𝑇0 ) 𝑇0

ln(𝑇𝑡 − 𝑇0 ) − 𝑙𝑛(𝑇𝑡0 − 𝑇0 ) = 𝑘(𝑡 − 𝑡0 )


ln(𝑇𝑡 − 𝑇0 ) = ⏟
⏟ 𝑘 .⏟
𝑡 +⏟
𝑙𝑛(𝑇𝑡0 − 𝑇0 )
𝑦 𝑚 𝑥 𝑐

𝑇0 = 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
𝑇 = 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛
𝑇𝑡 = 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢

3
2.2 Alat-alat Percobaan dan Fungsi
1. Termometer
➢ Berfungsia sebagai alat utnuk mengukur suhu ruangan dan
suhu air..
2. Air mendidih
➢ Berfungsi sebagai media praktikum.
3. Gelas
➢ Berfungsi sebagai alat untuk menampung air yang akan diukur
suhunya..
4. Stopwatch/Jam
➢ Berfungsi sebagai alat untuk megukur waktu suhu pendinginan.

2.3 Prosedur Percobaan


1. Ukur suhu udara sekita dengan membiarkan termometer tergantung
selama beberapa menit dan catat sebagai suku lingkunga (Tlin).
2. Rebuslah air sampai mendidih (kurang lebih 100⁰C).
3. Tuangkan air kedalam gelas penuh, ukur suhunya digelas dan catat
sebagai suhu awal (T₀).
4. Ukur suhu setiap dua menit dan catat suhu dan waktunya.
5. Ukur sampai suhunya mendekati suhu lingkungan/suhu ruang.
6. Ulangi prosedur 1-5 untuk air setengah gelas.
7. Plot suhu terhadap waktu dan grafik.
8. Dengan metode kuadrat terkecil tentukan nilai konstanta.

4
BAB III
HASIL DAM PEMBAHASAN
3.1 Data Percobaan
1. Untuk Variasi Air Mendidih Gelas Penuh
Suhu Awal (T₀) = 66°C
Tabel 3.1 Data percobaan variasi air mendidih gelas penuh
Waktu
No Suhu (T)
(t)
1 5 menit 57°C
2 10 menit 53°C
3 15 menit 50°C
4 20 menit 46°C
5 25 menit 42°C
6 30 menit 40°C
7 35 menit 48°C

2. Untuk Variasi Air Mendidih Setengah Gelas


Suhu Awal (T₀) = 71°C
Tabel 3.2 Data percobaan variasi air mendidih setengah gelas
Waktu
No Suhu (T)
(t)
1 5 menit 59°C
2 10 menit 52°C
3 15 menit 47°C
4 20 menit 44°C
5 25 menit 41°C
6 30 menit 38°C

5
3.2 Pengolahan Data
3.2.1 Rata-Rata Dari Suhu Lingkungan/Udara
Tabel 3.3 Data suhu lingkungan

No Tlin
∑𝑿 84°C
̅=
𝒙 = = 28°C
1 28°C 𝑵 3

2 28°C
3 28°C
Ʃ 84°C

3.2.2 Variasi Air Mendidih Gelas Penuh


Suhu Awal (T₀) = 66°C
t ln (Tt-T₀)
No Tt (°c) T₀ (°c) x2 y2 x*y
(menit)(x) (y)
1 5 57 28 3,3673 25 11,3387 16,8365
2 10 53 28 3,21888 100 10,3612 32,1888
3 15 50 28 3,09104 225 9,55454 46,3656
4 20 46 28 2,89037 400 8,35425 57,8074
5 25 42 28 2,63906 625 6,96462 65,9764
6 30 40 28 2,48491 900 6,17476 74,5472
7 35 38 28 2,30259 1225 5,3019 80,5905
Ʃ 140 326 196 19,9941 3500 399,765 374,312
Tabel 3.4 Data pengolahan untuk variasi air mendidih gelas penuh
3.2.2.1 Menentukan nilai konstanta k (m = k)
𝑁 ∑ 𝑥𝑦−∑ 𝑥.∑ 𝑦
𝑚= 𝑁 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2
7(374,312)−(140)(19,9941)
𝑚= 7(3500)−(140)2
2620,19−2799,18
𝑚= 24.500−19.600
−178,99
𝑚= 4.900

𝑚 = −0,0365
3.2.2.2 Menentukan nilai 𝑆𝑦
1 ∑ 𝑥 2 .(∑ 𝑦)2 −2 ∑ 𝑥.∑ 𝑦.∑ 𝑥𝑦+𝑁.(∑ 𝑥𝑦)2
𝑆𝑦 = √𝑁−2 (∑ 𝑦 2 − )
𝑁 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2

6
1 3500(19,9941)2 −2(140)(19,9941)(374,312)+7(374,312)²
𝑆𝑦 = √7−2 (399,765 − )
7(3500)−(140)²

3500(19,9941)2 −2(2095535)+7(140110)
𝑆𝑦 = √0,2 (399,765 − )
7(3500)−(140)2

1399179−2095535+980769
𝑆𝑦 = √0,2 (399,765 − )
24.500−19.600

𝑆𝑦 = 8,26707
3.2.2.3 Menetukan ∆𝑚
𝑁
∆𝑚 = 𝑆𝑦 √𝑁 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2

7
∆𝑚 = 8,26707√7(3500)−(140)2

∆𝑚 = 0,01247
3.2.2.4 Koefisien korelasi
𝑁 ∑(𝑥𝑦)−∑ 𝑥 ∑ 𝑦
𝑟=
√[𝑁 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2 ].[𝑁 ∑ 𝑦 2 −(∑ 𝑦)2 ]

7(374,12)−140(19,9941)
𝑟=
√[7(3500)(140)2 ].[7(399,765)(19,9941)2 ]
−178,99
𝑟=
3428,28

𝑟 = −0,0522

Grafik Suhu Terhadap Waktu


60
50
Suhu (Celcius)

40
30
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Waktu (menit)

Grafik 1. Grafik suhu terhadap waktu

7
Grafik Regresi Linier
60
50

Suhu (Celcius)
40 y = -0,65x + 59,571
30 R² = 0,9868
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Waktu (menit)

Series1 Linear (Series1)

Gambar 2. Grafik regresi linier


3.2.3 Variasi Air Setengah Gelas
Suhu Awal (T₀) = 71°C
t ln (Tt-T₀)
No Tt (°c) T₀ (°c) x2 y2 x*y
(menit)(x) (y)
1 5 59 28 3,43399 25 11,7923 17,1699
2 10 52 28 3,17805 100 10,1 31,7805
3 15 47 28 2,94444 225 8,66972 44,1666
4 20 44 28 2,77259 400 7,68725 55,4518
5 25 41 28 2,56495 625 6,57897 64,1237
6 30 38 28 2,30259 900 5,3019 69,0776
Ʃ 105 281 168 17,1966 2275 295,723 281,77
Tabel 3.5 Pengolahan data untuk variasi air setengah gelas
3.2.3.1 Menentukan nilai konstanta k (m = k)
𝑁 ∑ 𝑥𝑦−∑ 𝑥.∑ 𝑦
𝑚= 𝑁 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2
6(281,77)−(105)(17,1966)
𝑚= 6(2.275)−(105)2
1690,62−1805,64
𝑚= 13.650−11.025
−115,02
𝑚= 2.625

𝑚 = −0,0438
3.2.3.2 Menentukan nilai 𝑆𝑦
1 ∑ 𝑥 2 .(∑ 𝑦)2 −2 ∑ 𝑥.∑ 𝑦.∑ 𝑥𝑦+𝑁.(∑ 𝑥𝑦)2
𝑆𝑦 = √𝑁−2 (∑ 𝑦 2 − )
𝑁 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2

8
1 2.275(17,1966)2 −2(105)(17,1966)(281,77)+6(281.77)²
𝑆𝑦 = √6−2 (295,723 − )
6(2.275)−(105)²

2.275(295,732)−2(508.776,5)+6(79394.4
𝑆𝑦 = √295,732 (399,765 − )
7(3500)−(140)2

1672770−1017553+13.650
𝑆𝑦 = √295,732 (399,765 − )
24.500−19.600

𝑆𝑦 = 7,83575
3.2.3.3 Menetukan ∆𝑚
𝑁
∆𝑚 = 𝑆𝑦 √𝑁 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2

6
∆𝑚 = 7,83575√6(2.275)−(105)2

∆𝑚 = 0,37462
3.2.3.4 Koefisien korelasi
𝑁 ∑(𝑥𝑦)−∑ 𝑥 ∑ 𝑦
𝑟=
√[𝑁 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2 ].[𝑁 ∑ 𝑦 2 −(∑ 𝑦)2 ]

6(281,77)−105(17,1966)
𝑟=
√[6(2.275)(105)2 ].[6(295,723)(17,1966)2 ]
−115,02
𝑟=
1970,12

𝑟 = −0,0584

Grafik Suhu Terhadap Waktu


70
60
Suhu (Celcius)

50
40
30
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu (menit)

Grafik 3. Grafik suhu terhadap waktu

9
Grafik Regresi Linier
80

Suhu (Celcius)
60

40 y = -0,8057x + 60,933
R² = 0,9633
20

0
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu (menit)

Series1 Linear (Series1)

Gambar 4. Grafik regresi linier

3.2 Analisis Data


Pada praktikum pendingina airini, praktikan melakukan 2 macam
percobaan. Percobaan pertama adalah pendingina air pada variasi air gelas
penuh dengan ketinggian gelas sebesar 20 cm. Percobaan kedua adalah
pendingina air pada variasi air setengah gelas dengan ketinggian gelas yang
sama yaitu sebesar 20 cm. Percobaan dilakukan dengan mengukur dan
mencatat penurunan suhu setiap lima menit hingga mendekati rentang 10°C
dari rata-rata suhu lingkungan yang didapatkan, dimana rata-rata suhu
lingkungan yang didapat sebesar 28°C.
Percobaan menghasilkan data dimana semakin banyak volume air
(air gelas penuh) maka derajat panas air yang dihasilkan akan lebih kecil
dibandingkan dengan air mendidih yang disimpan dalam wadah dengan
volume air yang kecil (air setengah gelas). Seperti dalam praktikum M-6 ini
suhu awal yang didapat untuk variasi air gelas penuh lebih rendah (lebih
dingin) dibandingkan dengan suhu awal yang didapat untuk variasi air
setengah gelas, yaitu 66°C berbanding 71°C.
Selain itu, pada variasi air gelas penuh dalam mencapai penurunan
suhu pada rentang 10°C dari suhu lingkungan atau udara yang didapatkan
dalam perbedaan waktu 5 menit lebih lambat dimana membutuhkan
percobaan berulang hingga 7 kali, sedangkan pada variasi air setengah gelas

10
dalam mencapai penurunan suhu pada rentang 10°C dari suhu lingkungan
atau udara yang didapatkan dalam perbedaan waktu 5 menit lebih cepat
dimana hanya membutuhkan percobaan berulang hingga 6 kali. Walaupum
suhu awal yang didapat pada variasi air gelas penuh lebih kecil daripada
variasi air setengah gelas.
Pada Pengolahan Data diperoleh :
a) Variasi Air Gelas Penuh
1. 𝑚 = −0,0365
2. 𝑆𝑦 = 8,26707
3. ∆𝑚 = 0,01247
4. 𝑟 = −0,0522
b) Variasi Air Setengah Gelas
5. 𝑚 = −0,0438
6. 𝑆𝑦 = 7,83575
7. ∆𝑚 = 0,37462
8. 𝑟 = −0,0584
Grafi suhu terhadap waktu adalah menurun dimana suhu semakin turun saat
semakin lama dibiarkan dalam suhu lingkungan. Dan grafik regresi liniernya
menghasilkan :
1. Pada Variasi Air Gelas Penuh
y = -0,65x + 59,571
R2 = 0,9868
2. Pada Variasi Air Setengah Gelas
y = -0,805x + 60,933
R2 = 0,9633

11
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Konstanta Pendinginan air dapat dicari menggunakan persamaan :
𝑁 ∑(𝑥𝑦) − ∑ 𝑥 ∑ 𝑦
𝑟=
√[𝑁 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2 ]. [𝑁 ∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦)2 ]
4.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pendinginan air yaitu, volume dan
luas penampang wadah air. Karena semakin semakin banyak volume air (air
gelas penuh) maka derajat panas air yang dihasilkan akan lebih kecil
dibandingkan dengan air mendidih yang disimpan dalam wadah dengan
volume air yang kecil (air setengah gelas). Seperti dalam praktikum M-6 ini
suhu awal yang didapat untuk variasi air gelas penuh lebih rendah (lebih
dingin) dibandingkan dengan suhu awal yang didapat untuk variasi air
setengah gelas, yaitu 66°C berbanding 71°C. Selain itu, pada variasi air
gelas penuh dalam mencapai penurunan suhu pada rentang 10°C dari suhu
lingkungan atau udara yang didapatkan dalam perbedaan waktu 5 menit
lebih lambat dimana membutuhkan percobaan berulang hingga 7 kali,
sedangkan pada variasi air setengah gelas dalam mencapai penurunan suhu
pada rentang 10°C dari suhu lingkungan atau udara yang didapatkan dalam
perbedaan waktu 5 menit lebih cepat dimana hanya membutuhkan
percobaan berulang hingga 6 kali. Walaupum suhu awal yang didapat pada
variasi air gelas penuh lebih kecil daripada variasi air setengah gelas. Selain
itu, suhu lingkungan juga turut berpengaruh dalam proses pendinginan air.

12
Daftar Pustaka

Giancolli, D. C. (2011). Fisika Jilid I Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.


Jeroanayam. (2019). Wangsit Pejuan SBMPTN Pelajaran Fisika. Serang: Wangsit
Education.
Mundilarto, d. E. (2007). Fisika I SMP Kelas VII. Jakarta: Yudhistira.
Nurachmandani, S. (2009). Fisika 2 : untuk SMA/MA kelas XI . Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

13
LAMPIRAN

Gambar 1.1 Mistar Gambar 1.2 Media penampung air Gambar 1.3 Air mendidih

Gambar 1.4 Stopwatch/Jam Gambar 1.5 Termometer alcohol

Gambar 1.6 Suhu lingkungan Gambar 1.7 Pengukuran suhu awal

14
Gambar 1.8 Variasi air gelas penuh Gambar 1.9 Variasi air setengah penuh

Gambar 1.8 Rentang 10°C suhu lingkungan

15

Anda mungkin juga menyukai