NPM : 200110200317
LEMBAR PENGESAHAN
Fisika Dasar
M-6
KOLOM NILAI
Speaken Lap. Pendahuluan Praktikum Lap. Akhir
Mayer Simanjuntak
NPM
ABSTRAK
Telah dilakukan praktikum mengenai “Hukum Pendinginan Newton” pada
Kamis, 5 November 2020, bersama delapan orang partner dalam kelompok fisika
dasar 6 dengan bimbingan asisten Mayer Simanjuntak. Hukum Newton
(pendinginan Newton) menyatakan bahwa laju pendinginan suatu benda sebanding
dengan suhu benda. Proses pendinginan yang menyatakan perpindahan panas
secara konduksi, konveksi, dan radiasi mengikuti Hukum Pendinginan Newton.
Benda/zat terdiri atas 3 bentuk/wujud yaitu, zat padat dimana partikel-pertikelnya
menempati posisi yang tepat, zat cair dimana jarak antar partikelnya tetap dan
beraturan, zat gas partikelnya memiliki susunan yang tidak teratur dan letaknya
berjauhan. Salah satu tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi proses pendinginan air dan menentukan
konstanta pendinginan air denagn menggunakan metode kuadrat terkecil. Metode
kuadrat terkecil merupakan metode pemdekatan untuk membentuk persamaan garis
lurus dari titik-titik data sehingga menghasilkan garis lurus terbaik yang dapat
mewakili sebuah data yang kita miliki. Lalu suhu yang didapatkan akan diplotkan
terhadap waktu dan grafik. Dalam praktikum ini kita menggunakan air mendidih
sebagai objek pengamatan, termometer untuk mengukur suhu pada air mendidih,
stopwatch/jam untuk mengukur waktu pendinginan air, gelas senagai tempat untuk
menampung air mendidih. Praktikum ini sangat penting dalam bidang peternakan,
salah satunya yaitu untuk menghambat aktivitas mikroba pada pendinginan susu,
menentukan perkiraan lama waktu kematian hewan, menentukan atau
memperkirakan suhu kendang, menentukan suhu untuk mengawetkan daging.
Kata Kunci : hukum pendinginan air, suhu, konstanta pendinginan air, koefisien
korelasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hukum Newton (pendinginan Newton) menyatakan bahwa laju
pendinginan suatu benda sebanding dengan suhu benda. Proses pendinginan
yang menyatakan perpindahan panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi
mengikuti Hukum Pendinginan Newton.
Kalor atau panas dianggap sebagai zal alir (fluida) tanpa bobot dan
tidak dapat dilihat. Kalor adalah nama lain untuk energi panas. Penambahan
kalor kepada suatu benda/zat dapat menaikkan suhu benda/zat atau dapat
mengubah wujud benda/zat. Temperatur merupakan derajat kepanasan
suatu benda/zat atau sifat yang menentukan/menjamin suatu system berada
pada kesetimbangan termal yang sama.
Macam-macam wujud zat yaitu, padat, cair, gas. Perubahan wujud
zat terdiri atas enam perubahan wujud zat yaitu, membeku, mencair,
mengembun, mengkristal, menguap, menyublim.
2
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Rumus Pengolahan Data
1. Menentukan nilai konstanta k (m = k)
𝑁 ∑ 𝑥𝑦 − ∑ 𝑥 . ∑ 𝑦
𝑚=
𝑁 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2
2. Menentukan nilai 𝑆𝑦
1 ∑ 𝑥 2 . (∑ 𝑦)2 − 2 ∑ 𝑥 . ∑ 𝑦 . ∑ 𝑥𝑦 + 𝑁. (∑ 𝑥𝑦)2
𝑆𝑦 = √ (∑ 𝑦 2 − )
𝑁−2 𝑁 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2
3. Menetukan ∆𝑚
𝑁
∆𝑚 = 𝑆𝑦 √𝑁 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2
4. Koefisien korelasi
𝑁 ∑(𝑥𝑦) − ∑ 𝑥 ∑ 𝑦
𝑟=
√[𝑁 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2 ]. [𝑁 ∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦)2 ]
Keterangan :
𝑑𝑇
= 𝑘(𝑇 − 𝑇0 )
𝑑𝑡
𝑑𝑇
= 𝑘. 𝑑𝑇
(𝑇−𝑇0 )
𝑇 𝑇
𝑑𝑇
∫ = 𝑘. ∫ 𝑑𝑡
𝑇0 (𝑇 − 𝑇0 ) 𝑇0
𝑇0 = 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
𝑇 = 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛
𝑇𝑡 = 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
3
2.2 Alat-alat Percobaan dan Fungsi
1. Termometer
➢ Berfungsia sebagai alat utnuk mengukur suhu ruangan dan
suhu air..
2. Air mendidih
➢ Berfungsi sebagai media praktikum.
3. Gelas
➢ Berfungsi sebagai alat untuk menampung air yang akan diukur
suhunya..
4. Stopwatch/Jam
➢ Berfungsi sebagai alat untuk megukur waktu suhu pendinginan.
4
BAB III
HASIL DAM PEMBAHASAN
3.1 Data Percobaan
1. Untuk Variasi Air Mendidih Gelas Penuh
Suhu Awal (T₀) = 66°C
Tabel 3.1 Data percobaan variasi air mendidih gelas penuh
Waktu
No Suhu (T)
(t)
1 5 menit 57°C
2 10 menit 53°C
3 15 menit 50°C
4 20 menit 46°C
5 25 menit 42°C
6 30 menit 40°C
7 35 menit 48°C
5
3.2 Pengolahan Data
3.2.1 Rata-Rata Dari Suhu Lingkungan/Udara
Tabel 3.3 Data suhu lingkungan
No Tlin
∑𝑿 84°C
̅=
𝒙 = = 28°C
1 28°C 𝑵 3
2 28°C
3 28°C
Ʃ 84°C
𝑚 = −0,0365
3.2.2.2 Menentukan nilai 𝑆𝑦
1 ∑ 𝑥 2 .(∑ 𝑦)2 −2 ∑ 𝑥.∑ 𝑦.∑ 𝑥𝑦+𝑁.(∑ 𝑥𝑦)2
𝑆𝑦 = √𝑁−2 (∑ 𝑦 2 − )
𝑁 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2
6
1 3500(19,9941)2 −2(140)(19,9941)(374,312)+7(374,312)²
𝑆𝑦 = √7−2 (399,765 − )
7(3500)−(140)²
3500(19,9941)2 −2(2095535)+7(140110)
𝑆𝑦 = √0,2 (399,765 − )
7(3500)−(140)2
1399179−2095535+980769
𝑆𝑦 = √0,2 (399,765 − )
24.500−19.600
𝑆𝑦 = 8,26707
3.2.2.3 Menetukan ∆𝑚
𝑁
∆𝑚 = 𝑆𝑦 √𝑁 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2
7
∆𝑚 = 8,26707√7(3500)−(140)2
∆𝑚 = 0,01247
3.2.2.4 Koefisien korelasi
𝑁 ∑(𝑥𝑦)−∑ 𝑥 ∑ 𝑦
𝑟=
√[𝑁 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2 ].[𝑁 ∑ 𝑦 2 −(∑ 𝑦)2 ]
7(374,12)−140(19,9941)
𝑟=
√[7(3500)(140)2 ].[7(399,765)(19,9941)2 ]
−178,99
𝑟=
3428,28
𝑟 = −0,0522
40
30
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Waktu (menit)
7
Grafik Regresi Linier
60
50
Suhu (Celcius)
40 y = -0,65x + 59,571
30 R² = 0,9868
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Waktu (menit)
𝑚 = −0,0438
3.2.3.2 Menentukan nilai 𝑆𝑦
1 ∑ 𝑥 2 .(∑ 𝑦)2 −2 ∑ 𝑥.∑ 𝑦.∑ 𝑥𝑦+𝑁.(∑ 𝑥𝑦)2
𝑆𝑦 = √𝑁−2 (∑ 𝑦 2 − )
𝑁 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2
8
1 2.275(17,1966)2 −2(105)(17,1966)(281,77)+6(281.77)²
𝑆𝑦 = √6−2 (295,723 − )
6(2.275)−(105)²
2.275(295,732)−2(508.776,5)+6(79394.4
𝑆𝑦 = √295,732 (399,765 − )
7(3500)−(140)2
1672770−1017553+13.650
𝑆𝑦 = √295,732 (399,765 − )
24.500−19.600
𝑆𝑦 = 7,83575
3.2.3.3 Menetukan ∆𝑚
𝑁
∆𝑚 = 𝑆𝑦 √𝑁 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2
6
∆𝑚 = 7,83575√6(2.275)−(105)2
∆𝑚 = 0,37462
3.2.3.4 Koefisien korelasi
𝑁 ∑(𝑥𝑦)−∑ 𝑥 ∑ 𝑦
𝑟=
√[𝑁 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2 ].[𝑁 ∑ 𝑦 2 −(∑ 𝑦)2 ]
6(281,77)−105(17,1966)
𝑟=
√[6(2.275)(105)2 ].[6(295,723)(17,1966)2 ]
−115,02
𝑟=
1970,12
𝑟 = −0,0584
50
40
30
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu (menit)
9
Grafik Regresi Linier
80
Suhu (Celcius)
60
40 y = -0,8057x + 60,933
R² = 0,9633
20
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu (menit)
10
dalam mencapai penurunan suhu pada rentang 10°C dari suhu lingkungan
atau udara yang didapatkan dalam perbedaan waktu 5 menit lebih cepat
dimana hanya membutuhkan percobaan berulang hingga 6 kali. Walaupum
suhu awal yang didapat pada variasi air gelas penuh lebih kecil daripada
variasi air setengah gelas.
Pada Pengolahan Data diperoleh :
a) Variasi Air Gelas Penuh
1. 𝑚 = −0,0365
2. 𝑆𝑦 = 8,26707
3. ∆𝑚 = 0,01247
4. 𝑟 = −0,0522
b) Variasi Air Setengah Gelas
5. 𝑚 = −0,0438
6. 𝑆𝑦 = 7,83575
7. ∆𝑚 = 0,37462
8. 𝑟 = −0,0584
Grafi suhu terhadap waktu adalah menurun dimana suhu semakin turun saat
semakin lama dibiarkan dalam suhu lingkungan. Dan grafik regresi liniernya
menghasilkan :
1. Pada Variasi Air Gelas Penuh
y = -0,65x + 59,571
R2 = 0,9868
2. Pada Variasi Air Setengah Gelas
y = -0,805x + 60,933
R2 = 0,9633
11
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Konstanta Pendinginan air dapat dicari menggunakan persamaan :
𝑁 ∑(𝑥𝑦) − ∑ 𝑥 ∑ 𝑦
𝑟=
√[𝑁 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2 ]. [𝑁 ∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦)2 ]
4.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pendinginan air yaitu, volume dan
luas penampang wadah air. Karena semakin semakin banyak volume air (air
gelas penuh) maka derajat panas air yang dihasilkan akan lebih kecil
dibandingkan dengan air mendidih yang disimpan dalam wadah dengan
volume air yang kecil (air setengah gelas). Seperti dalam praktikum M-6 ini
suhu awal yang didapat untuk variasi air gelas penuh lebih rendah (lebih
dingin) dibandingkan dengan suhu awal yang didapat untuk variasi air
setengah gelas, yaitu 66°C berbanding 71°C. Selain itu, pada variasi air
gelas penuh dalam mencapai penurunan suhu pada rentang 10°C dari suhu
lingkungan atau udara yang didapatkan dalam perbedaan waktu 5 menit
lebih lambat dimana membutuhkan percobaan berulang hingga 7 kali,
sedangkan pada variasi air setengah gelas dalam mencapai penurunan suhu
pada rentang 10°C dari suhu lingkungan atau udara yang didapatkan dalam
perbedaan waktu 5 menit lebih cepat dimana hanya membutuhkan
percobaan berulang hingga 6 kali. Walaupum suhu awal yang didapat pada
variasi air gelas penuh lebih kecil daripada variasi air setengah gelas. Selain
itu, suhu lingkungan juga turut berpengaruh dalam proses pendinginan air.
12
Daftar Pustaka
13
LAMPIRAN
Gambar 1.1 Mistar Gambar 1.2 Media penampung air Gambar 1.3 Air mendidih
14
Gambar 1.8 Variasi air gelas penuh Gambar 1.9 Variasi air setengah penuh
15