Kelompok 4
Nama / NPM :
Anisa Ferli Yolanda/H1A016043
Syaikhah Fathinah Ridwan/H1A016049
Rahmatun Zakiyah/H1A019021
Frans William Hutagalung/H1A019043
Amalia Safa’atun Qolbi/H1A019045
0
Tujuan
Dasar Teori
Isolasi DNA adalah suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh DNA
murni, yaitu tanpa protein dan RNA dari suatu sel dalam jaringan. Pada proses
isolasi DNA ini, digunakan cara mekanik dan enzimatis dalam menghancurkan sel
eukariotik, karena disebabkan membran sel dari membran inti sebagian besar
tersusun atas lipida. Prinsip-prinsip dalam melakukan isolasi DNA ada 2, yaitu
sentrifugasi dan presipitasi. Prinsip utama sentrifugasi adalah memisahkan
substansi berdasarkan berat jenis molekul dengan cara memberikan gaya
sentrifugal sehingga substansi yang lebih berat akan berada di dasar, sedangkan
substansi yang lebih ringan akan terletak di atas. Teknik sentrifugasi tersebut
dilakukan di dalam sebuah mesin yang bernama mesin sentrifugasi dengan
kecepatan yang bervariasi.
1
b. Metode CTAB
Menghasilkam pita DNA dari polisakarida karena adanya
perbedaan karakteristik kelarutan (differensial of solubility). Disamping
diperolej fragmen DNA, dengan metode CATB juga akan diperoleh RNA
dengan pita tipis yang terletak jauh berada dibawah pita DNA.
c. Phenol-chloroform
Menggunakan senyawa Phenol-Choloroform-isoamyl alcohol.
Metode standart untuk ekstraksi DNA, akhir-akhir ini ditinggalkan, karena
sifat toksik phenol.
d. Salting Out
Menggunakan garam konsesntrasi tunggi (NaCl 6 M), untuk
mendenaturasi protein menggunakan Proteinase K untuk denaturasi
protein.
e. Guanidine Isothiocyanate.
Metode ini lebih cepat dibanding dua metode sebelumnya,
Thiocyanate bersifat toksik, untuk kisis dinding sel, memerlukan
chloroform untuk denaturasi protein.
2
Prinsip Kerja
Mendapatkan DNA murni yang berasal dari whole human blood, dimana
DNA tersebut tidak tercampur dengan kontaminan dan komponen sel lainnya
seperti protein dan karbohidrat dengan menggunakan tahapan melisiskan,
mengikat, mencuci, dan mengelusi DNA.
Alat :
1. Spuit 3 ml 6. Kuvet
2. Tourniquet 7. Vortex
3. Gelas reaksi 8. Microcentrifugator
4. Centrifuge tube 9. Inkubator
5. Mikropipet ukuran lengkap 10. Kulkas
(0,5-10 ul, 10-100 ul, 100-
1000 ul.)
Bahan :
1. Whole human blood 2 ml
2. Phospat Buffer Saline (PBS)
3. Etanol Absolute
4. RNase A 10mg/ml
5. Genomic DNA Midi Kit , yang berisi
Nama GDI02 GDI25
GB Buffer 5 ml 60 ml
W1 Buffer 5 ml 60 ml
Wash Buffer* 5 ml 25 ml
(ditambah etanol) (20 ml) (100 ml)
Proteinase K** 5 mg 55 mg
(tambahan H2O) (0,5 ml) (5,5 ml)
Elution Buffer 1 ml 30 ml
GD Midi Column 2 pcs 25 pcs
Cara Kerja
3
Tahap 1. Lisis Sel
4
5. Sentrifugasi pada 3000 x g selama 3 menit untuk membilasnya kembali
6. Buang kembali cairan pada dasar centrifuge tube dan diletakkan GD Midi
Column kembali pada centrifuge tube 50 ml
7. Sentrifugasi kembali pada 3000 x g selama 2 menit untuk mengeringkan
matriks Column
Tahap 5. Spektrofotometri
1. Ambil 10 ul DNA murni dari 250 ul DNA hasil yg sudah elusi dengan
menggunakan mikropipet dan dimasukkan kedalam kuvet
2. Campurkan dengan aquades sebanyak 990 ul.
3. Dimasukkan kuvet kedalam alat spektrofotometri
4. Dijalankan alat spektrofotometri, dicatat panjang gelombang dan
absorbansi DNA
5
Hasil
A230 0,058
A260 0,049
A280 0,045
A320 0,038
Table 1. Hasil spektofotometri DNA murni
PURITY = 1,57
( A 260−A 320) Konsentrasi DNA
=
( A 280−A 320)
= (A260-A320) x 50 x Faktor Delusi
(0,049−0,038)
= = (0,049−0,038) x 50 x 100
(0,045−0,038)
= 0,011 x 50 x 100
0,011
=
0,007 = 55 µg/ml
DNA yield
= Kosentrasi DNA x total volume
= 55 µg/ml x 0,25ml
= 13,75 µg
6
Pembahasan
Kesimpulan
Daftar Pustaka