Anda di halaman 1dari 10

Petunjuk Teknis

Penyusunan Usulan Penelitian dan Skripsi


di Jurusan Perikanan

Jurusan Perikanan
Fakultas Pertanian
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2021
Kata Pengantar

Penyusunan Usulan Penelitian dan Skripsi merupakan tahapan yang harus dilalui
oleh seluruh mahasiswa di Jurusan Perikanan untuk dapat menyelesaikan pendidikan
tingkat sarjana dan mendapatkan gelar Sarjana Perikanan (S.Pi). Dalam penyusunannya,
diperlukan ketelitian yang tinggi sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan aturan
yang telah ditetapkan. Petunjuk teknis ini disusun untuk melengkapi Panduan
Penulisan Skripsi yang sudah ada di lingkungan Fakultas Pertanian, Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa. Adanya petunjuk teknis ini diharapkan dapat mempermudah
mahasiswa dalam penyusunan Usulan Penelitian dan Skripsi di Jurusan Perikanan dan
mendapatkan hasil yang maksimal.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa petunjuk teknis ini masih belum sempurna.
Saran dan perbaikan dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
petunjuk teknis di masa mendatang. Semoga petunjuk teknis ini bermanfaat bagi semua
pihak yang memerlukan.

Serang, Desember 2020

Tim Penyusun

1|Panduan Teknis Penulisan Skripsi


Bagian Tulisan Keterangan
Judul karya ilmiah tidak lebih dari tiga baris berbentuk
piramida terbalik. Penulisan judul tidak lebih dari 15 kata
Judul
tidak termasuk kata depan dan kata sambung

TATA CARA PENULISAN JUDUL PADA KARYA ILMIAH MAHASISWA


PERIKANAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA,
SERANG, BANTEN

Petunjuk penulisan sampul dan halaman sampul mengikuti


Sampul dan
panduan skripsi FAPERTA UNTIRTA sesuai template yang
Halaman Sampul
ada di laman website jurusan perikanan
Petunjuk penulisan halaman pengesahan merujuk pada
panduan skripsi FAPERTA UNTIRTA sesuai template yang
Halaman ada di laman website jurusan perikanan
Pengesahan  UP: Pengesahan Ketua Jurusan (QR code)
 Sidang Akhir : Pengesahan Ketua Jurusan (QR code)
 Skripsi: Pengesahan Ketua Jurusan dan Dekan (ASLI)
Halaman Petunjuk penulisan Halaman Pernyataan mengikuti panduan
Pernyataan skripsi FAPERTA UNTIRTA
 Petunjuk penulisan Abstract mengikuti panduan skripsi
FAPERTA UNTIRTA
 Abstract dilengkapi dengan judul dalam bahasa inggris,
Abstract nama mahasiswa dan pembimbing.
 Tidak ada sitasi didalam abstract dan pada bagian akhir
abstract dituliskan key word (kata kuci) maksimal 5 kata
secara alphabetic.
Ringkasan disusun sebagai penjelasan yang lebih detail dari
abstract. Ringkasan harus menguraikan latar belakang, tujuan,
metode penelitian, hasil dan kesimpulan yang diperoleh
Ringkasan
secara ringkas dan padat. Penulisan ringkasan tidak lebih dari
1 halaman dengan spasi 1 dan disusun dalam bahasa
Indonesia.
Dalam riwayat hidup dijelaskan tempat dan tanggal kelahiran
mahasiswa, putra atau putri ke berapa dari orang tua, nama
kedua orang tua atau wali. Pendidikan penulis sejak sekolah
menengah hingga terdaftar sebagai mahasiswa Untirta.
Riwayat Hidup
Kegiatan penulis di luar akademik yang menunjang
pendidikan juga baik untuk dicantumkan, terutama prestasi
akademik yang pernah diraih selama masa kemahasiswaan.
Uraian tentang riwayat hidup tidak lebih dari satu halaman.
Kata Pengantar Kata Pengantar tidak lebih dari satu halaman
Daftar Isi Petunjuk penulisan Daftar Isi mengikuti panduan skripsi
Daftar Tabel FAPERTA UNTIRTA
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
 Pendahuluan mencakup latar belakang masalah yang
Pendahuluan
disampaikan secara ringkas dan jelas. Di dalamnya

2|Panduan Teknis Penulisan Skripsi


mencakup alasan teoritis dan alasan praktis dari perlunya
penelitian dilakukan.
 Paparan tidak berbelit-belit atau dimulai dengan latar
belakang yang terlalu umum. Uraian dimulai dengan hal
yang unik, fakta, masalah, dan pendapat yang mendasari
dilakukannya penelitian
 Pernyataan mengenai apa yang diteliti dan apa yang
diharapkannya diawali dengan pemikiran logis
 Terdapat paragrap yang menyampaikan penelitian sejenis
yang sangat berkorelasi dengan penelitian yang
dilakukan. Penelitian yang sejenis dituliskan secara
berurutan dari tahun lama ke tahun terbaru
 Pada akhir Latar Belakang, terdapat paragrap akhir yang
menyampaikan dan diberi penguatan aspek penting dari
penelitian yang dilakukan sehingga terlihat posisi dan
pentingnya penelitian yang dilakukan.
 Bergantung pada proses perumusan masalah penelitian,
bagian Kerangka Pikir dan Hipotesis dapat ditulis di sini
dan bersifat opsional
 Tujuan penelitian ditulis dengan memilih kata kerja yang
hasilnya dapat diukur dan dilihat, seperti: menentukan,
menerangkan, menevaluasi, membuktikan, menguji,
membuktikan, atau menerapkan suatu gejala, konsep
atau dugaan, atau bahkan membuat suatu prototipe.
Jangan menggunakan kata kerja mengetahui atau
memahami.
 Pendahuluan (Latar Belakang, Tujuan dan Manfaat)
tidak lebih dari 3 halaman.
 Tinjauan Pustaka pada Usulan Penelitian bersifat wajib
 Tinjauan Pustaka pada Skripsi bersifat opsional
 Pustaka yang digunakan ialah acuan primer, diutamakan
artikel jurnal dan paten yang relevan dengan bidang yang
diteliti, terkini, dan asli. Diktat dan buku ajar tidak
termasuk acuan primer.
Tinjauan Pustaka  Tinjauan pustaka harus dapat menggambarkan kerangka
(Opsional) teoritis, prinsip-prinsip, asumsi dan hasil-hasil penelitian
yang mendukung penelitian yang dilakukan.
 Pada akhir tinjauan pustaka, harus disampaikan hasil
penelitian terdahulu dari jurnal ilmiah (minimal 5 jurnal
ilmiah dan terbaru) yang paling relefan dengan
penelitian yang dilakukan
 Tinjauan pustaka disusun tidak lebih dari 5 halaman
 Metode penelitian dapat berupa percobaan laboratorium,
percobaan lapangan, dan survei lapangan yang dirancang
sesuai dengan tujuan atau jenis penelitian.
Metode Penelitian
 Jenis penelitian dapat bersifat eksploratif, deskriptif,
koreksional, kausal, komparatif, eksperimen, tindakan
(action research), pemodelan, analisis suatu teori, atau

3|Panduan Teknis Penulisan Skripsi


kombinasi dari berbagai jenis penelitian tersebut
 Sumber bahan dari perusahaan atau individu maupun
lembaga dapat dituliskan sepanjang hal itu sangat
spesifik
 Peralatan khusus perlu disampaikan spesifikasinya secara
detail. Merek dan satuan instrumen harus dicantumkan
untuk mengetahui ketelitian alat yang digunakan
 Penulisan persamaan/ rumus pada karya ilmiah harus
menggunakan fitur equation editor.
 Lokasi penelitian apabila membutuhkan peta (untuk
survei lapangan), gunakan kaidah layout peta yang baik
dan benar, ada judul peta, inset, keterangan, sumber peta,
skala, dll)
 Metode penelitian disusun tidak lebih dari 8 halaman
 Hasil dan Pembahasan dapat digabung atau dipisah
dalam satu bab, tergatung pada kedalaman penelitian dan
arahan pembimbing
 Hasil penelitian yang sudah disampaikan dalam bentuk
tabel atau gambar, tidak perlu lagi dinarasikan kecuali
terdapat informasi yang tidak tergambarkan secara jelas
pada tabel atau gambar
 Pembahasan merupakan tempat penulis mengemukakan
pendapat dan argumentasi secara bebas, tetapi singkat
dan logis menuju tujuan penelitian yang ingin dicapai
Hasil dan
 Pembahasan dilakukan dengan sistematis, runut, logis
Pembahasan
dan tidak berbelit-belit
 Sub-bab dapat ditambahkan jika diperlukan agar
pembahasan dapat dilakukan secara komprehensif dan
utuh. Arah pembahasan fokus pada menjawab tujuan
atau menguji hipotesis
 Lengkapi pembahasan dengan hasil penelitian yang
relefan dan ilmiah dari sumber pustaka publikasi dan
paten.
 Hasil dan Pembahasan disusun tidak lebih dari 15
halaman
 Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan yang sudah
ditentukan dan bukan merupakan ringkasan hasil
penelitian
 Dalam menulis kesimpulan, penulis harus membedakan
antara dugaan, temuan, dan kesimpulan hasil studi.
Kesimpulan dan
 Saran sebaiknya berupa hal yang konkrit, realistis, dan
Saran
terkait langsung dengan temuan yang ada pada point
kesimpulan
 Saran dapat berupa tindakan yang perlu dilakukan untuk
menerapkan hasil penelitian atau memperbaiki
kelemahan penelitian
 Sebaiknya menghindari penggunaan buku populer
Daftar Pustaka
 Jumlah pustaka yang digunakan > 50% adalah jurnal

4|Panduan Teknis Penulisan Skripsi


ilmiah
 Penggunaan pustaka sebaiknya menggunakan pustaka
dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Kecuali pustaka
yang memiliki keeratan atau kekhususan teori yang
terkait dengan penelitian
 Pastikan membaca sendiri pustaka yang digunakan.
 Penulisan nama pada daftar pustaka mengikuti aturan
nama-tahun, nama belakang (keluarga) ditulis lebih
dahulu diikuti nama depan/tengah (disingkat, diambil
huruf depannya saja). Misalnya: Mohamad Ichsan
Effendi ditulis menjadi Effendi MI, Budi Santoso
menjadi Santoso B.
 Lampiran dibuat pada halaman berbeda pada setiap
lampirannya.
Lampiran
 Lampiran menyajikan dokumen pendukung yang relefan
dengan hasil penelitian

Pedoman Penulisan Daftar Pustaka

 Sumber pustaka yang ditulis oleh hanya dua penulis, maka pada daftar pustaka
cukup dipisahkan dengan tanda koma (,) tidak perlu menggunakan dan/and/&.
 Penulisan dalam tubuh tulisan menggunakan dan untuk sumber pustaka dallam
bahasa Indonesia dan and untuk sumber pustaka dalam bahasa inggris.
 Sumber pustaka yang ditulis oleh 3-10 penulis, maka pada daftar pustaka
dituliskan semua penulisnya. Dalam tubuh tulisan format penulisannya
ditambahkan “et al”. setelah nama pertama.
 Sumber pustaka yang ditulis oleh lebih dari 10 penulis, maka pada daftar
pustaka dituliskan semua penulisnya hingga penulis ke 10 dan diikuti dengan “et
al”..
 Pada daftar pustaka yang ditulis miring hanya nama latin/nama spesies.

Buku
Nama penulis. Tahun Terbit. Judul Buku. KotaTerbit:Penerbit. Jumlah total halaman.
Nama instansi. Tahun Terbit. Judul Buku. Kota Terbit: Penerbit. Jumlah total.halaman.

Dumont HJ, Negrea SV. 2002. Branchiopoda. Leiden: Backhuys Publishers. 398 p.
Effendi H. 2003. Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan
perairan. Yogyakarta: Kanisius. 257 hlm.
Romimohtarto K, Juwana S. 2005. Biologi laut: ilmu pengetahuan tentang biota laut.
Jakarta: Djambatan. 484 hlm.
[BPS] Badan Pusat Statistik Provinsi Banten. 2012. Kota Serang dalam Angka. Serang:
Badan Pusat Statistik. 50 hlm.

5|Panduan Teknis Penulisan Skripsi


Buku dengan editor
Nama penulis. Tahun Terbit. Judul tulisan. Halaman tulisan. In: nama editor. Judul
buku. Kota Terbit: Penerbit. Jumlah total halaman.

Zobel RW. 1991. Genetic control of root system. p 25-28. In: Waisel JA, Eshel, Kafkafi
U. Plant roots the hidden half. New York: Dekker. 246 p.

Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama Penulis. Tahun Terbit. Judul Tulisan. Skripsi/Tesis/Disertasi. Kota: Prodi
Fakultas Universitas. Jumlah halaman total.

Palallo A. 2013. Distribusi makroalga pada ekosistem lamun dan terumbu karang di
Pulau Bonebatang, Kecamatan Ujung Tanah, Kelurahan Barrang Lompo,
Makassar. Skripsi. Makassar: Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas
Hasanuddin. 68 hlm.
Utami E. 2006. Analisis respons tingkah laku ikan pepetek (Secutor insidiator) terhadap
intensitas cahaya berwarna. Tesis. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian
Bogor. 81 hlm.
Fitri ADP. 2008. Respons penglihatan dan penciuman ikan kerapu terhadap umpan
terkait dengan efektivitas penangkapan. Bogor: Disertasi. Sekolah Pascasarjana.
Institut Pertanian Bogor. 235 hlm.

Jurnal Ilmiah
Nama penulis. Tahun Terbit. Judul Tulisan. Nama jurnal. Vol(nomor):halaman artikel

McFall-Ngai M and Morin JG. 1991. Camouflage by disruptive illumination in


Leiognathids, a family of shallow-water, bioluminescent fishes. J. Exp. Biol. 156:
119-137.
Rudin MJ, Irnawati R, Rahmawati A. 2017. Perbedaan hasil tangkapan bagan tancap
dengan menggunakan lampu CFL dan LED dalam air (Leda) di Perairan Teluk
Banten. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 7(2): 167-180.
McInnes AM, Khoosal A, Murrell B, Merkle D, Lacerda M, Nyengera R, Coetzee JC,
Edwards LC, Ryan PG, Rademan J. et al. 2015. Recreational fish-finders-an
inexpensive alternative to scientific echo-sounders for unravelling the links
between marine top predators and their prey. Plos One. 10(11): 1-18.

Dokumen Paten
Nama inventor. Tahun Bulan Tanggal Terbit. Judul peten. Negara pemberi patent.
Nomor patent

Dornajafi, M., Proctor, M.B., Lowy, D.A., Dilli, Z., Peckerar, M.C., inventor; Flexel
LLC. 2013 May 2. Zinc-water battery and system. United Stated Patent.
US0108935A1.

6|Panduan Teknis Penulisan Skripsi


Prosiding Seminar
Nama penulis. Tahun terbit. Judul/subjudul tulisan. Prosiding. Nama pertemuan ilmiah.
Kota: Tanggal dan tahun pertemuan ilmiah, Negara. Nama penyelenggara. Halaman
artikel. No ISBN

Susanto A, Putra Y, Fitri ADP, Sutanto H. 2015. Karakteristik cahaya lampu pada
bagan tancap di perairan Teluk Banten. Prosiding. Seminar Nasional Perikanan
Tangkap 6. Bogor: 22 Okt 2015, Indonesia. Departemen Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan FPIK IPB-FK2PT. Hal 66-75. ISBN 978-979-1225-34-2.

Acuan dari Internet


Nama penulia. Tahun penulisan. Judul tulisan. [internet] Diakses tanggal. Tersedia
pada: alamat web.
An YI and Arimoto T. 2013. Fishing efficiency of LED fishing lamp for squid jigging
and hair tail angling in Korean Waters. [Internet]. Diakses tanggal 2015 Mei 15.
Tersedia pada: http://www.seafdec.or.th/ICES-FAO-WGFTFB-2013/index.php/
download/doc_download/18-fishing-efficiency-of-led-fishing-lamp-for-squid-
jigging-and-hair-tail-angling-in-korean-waters.
Binohlan CB. 2019. Stolephorus baganensis. [Internet]. Diakses tanggal 20 Juli 2019.
Tersedia pada: https://www.fishbase.in/Summary/SpeciesSummary.php?
ID=563&AT=anchovy.

7|Panduan Teknis Penulisan Skripsi


Contoh Abstract

ABSTRACT

RATU SARI MARDIAH. 2014. The Relation of Morphometric Parameter and


Weight of Spiny Rock Crab (Thalamita crenata) in The Mangrove of Panjang
Island Banten. Supervised by Ririn Irnawati and Adi Susanto.

Spiny rock crab (Thalamita crenata) is one of crustaceans that are found abundantly in
the mangrove. Spiny rock crab has low economic value because not many people take
advantage of its existence. Information about the morphometric parameters can be
assumed growth rate of the spiny rock crab, so its availability in nature can be
estimated. Research on the morphometric parameters and weight relationship of the
spiny rock crab has not been done. This research is important to determine the
biological aspects of spiny rock crab. The method used is an experimental fishing for 30
days. Collapsible traps were fitted with a single system. Relation of the morphometric
parameters (length, width and thickness) and weight of spiny rock crab has value of r
(correlation coefficient) very closely and value of R2 (determination coefficient) in
relation morphometric parameters can explain the weight of spiny rock crab. The
correlation coefficient (r) and determination coefficient (R2) in carapace width and
weight relationships have the highest value. This suggests that the width of the carapace
tends to affect weight than carapace length and thickness. The growths of the
morphometric parameters and weight relationship have a negative allometric. Sex ratio
between males and females have a value 1,13:1. The condition factor (K) males spiny
rock crab has a value of 1,06 and females 1,03. The condition factor (K) can be affected
by sea water quality. Water quality of mangrove in Panjang island has a temperature
range 20,5-34,8°C, salinity 10-30 ppt and pH 8 can be tolerated by spiny rock crab.

Keywords: growth, morphometric parameter, spiny rock crab (Thalamita crenata),


weight

8|Panduan Teknis Penulisan Skripsi


Contoh ringkasan

RINGKASAN

RATU SARI MARDIAH. 2014. Hubungan Parameter Morfometrik dan Bobot


Kepiting Batu (Thalamita crenata) di Perairan Mangrove Pulau Panjang.
Dibimbing oleh Ririn Irnawati dan Adi Susanto.

Keberadaan kepiting batu (Thalamita crenata) yang melimpah di perairan mangrove


hingga saat ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Kepiting batu
memiliki harga yang relatif murah dan ukurannya lebih kecil dibandingkan kepiting
bakau lainnya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan panjang, lebar, tebal
karapas dan bobot kepiting batu (Thalamita crenata) serta faktor kondisi kepiting batu
sebagai salah satu parameter untuk mengetahui pertumbuhan (kegemukan) kepiting
batu yang dipengaruhi oleh kualitas perairan di Pulau Panjang.

Metode penelitian yang digunakan adalah experimental fishing dilakukan selama 30


hari pada bulan Januari-Februari 2014. Analisis data meliputi hubungan parameter
morfometrik dan bobot kepiting batu (hubungan panjang karapas-bobot, hubungan tebal
karapas-bobot, hubungan lebar karapas-bobot, hubungan panjang-lebar karapas) dengan
analisis regresi, rasio kelamin dan faktor kondisi kepiting batu yang dipengaruhi oleh
kualitas perairan (suhu, salinitas dan pH) dianalisis secara deskriptif.

Hubungan panjang karapas dan bobot kepiting batu jantan memiliki koefisien korelasi
(r) sebesar 0,893 dan betina 0,840 yang berarti keduanya memiliki hubungan yang erat.
Analisis hubungan tebal karapas-bobot dan lebar karapas-bobot memiliki hasil yang
sama yaitu nilai r menunjukkan korelasi yang erat. Koefisien korelasi (r) dan
determinasi (R2) tertinggi terdapat pada hubungan lebar karapas-bobot kepiting batu
jantan dengan nilai r=0,893 dan R2=0,797 sedangkan kepiting batu betina memiliki nilai
r=0,848 dan R2=0,719. Lebar karapas kepiting batu memiliki hubungan yang lebih erat
untuk dapat menduga bobot tubuhnya.

Hubungan panjang-lebar karapas kepiting batu jantan memiliki nilai r sebesar 0,997 dan
R2 sebesar 0,994 sedangkan pada kepiting batu betina memiliki r sebesar 0,930 dan R2
sebesar 0,865. Nilai ini menyatakan hubungan panjang-lebar karapas memiliki korelasi
yang sangat erat dan parameter panjang dapat menjelaskan parameter lebar karapas
sebesar 99,4% pada kepiting batu jantan dan betina sebesar 86,5%. Sifat pertumbuhan
kepiting batu pada analisis hubungan parameter morfometrik dan bobot memiliki sifat
allometrik negatif, karena keempat hasil analisis regresi menunjukkan nilai b<3. Sifat
ini menyatakan bahwa penambahan parameter morfometrik lebih dominan daripada
penambahan bobot kepiting batu.

Kata kunci: berat, kepiting batu (Thalamita crenata), parameter morfometrik,


pertumbuhan

9|Panduan Teknis Penulisan Skripsi

Anda mungkin juga menyukai