Oleh :
Indriansyah
18-11-2332
2021
A.Objek,Ruang Lingkup Kajian Filsafat Ilmu
Sasaran kajian filsafat ilmu menekan pola fikir yang dalam untuk
mengetahui lebih dalam secara rinci bahawa sesuatu ada jelas keberadaannya
karena hakikat manusia.
“Ketidak tauan manusia bisa membuat sedih dan gelisah dalam konsep
kehidupan karena tidak bisa melakukan apa-apa”.(Drs.H.M.Salman,M,Pd)
“Dengan kita berusaha dan belajar maka dari yang tidak tau akan menjadi
tau”.(Indriansyah)
“Dengan ilmu orang bisa memahami arti dari sebuah kehidupan yang
nantinya akan menuju masa depan yang cerah”.(Indriansyah)
“Terima kasih kehadiran anda membuat bapak bahagia berarti anda masih
ada”.(Drs.H.M.Salman)
“orang yang berilmu dia ada di alam dunia tetapi di batu nisan masih ada di tulis
nama lengkap menunjukkan orang alim masih ada hidup di alam
dunia”(Drs.H.M.Salman,M,Pd).
“Orang berilmu dia pasti akan dikenal oleh semua orang,jika ingin
menjadi orang yang di kenal jadilah orang yang berilmu dan bermanfaat untuk
orang lain”.(Indriansyah)
B.Landasan Filsafat Ilmu Ontologis Keilmuan
“Iya karena dengan belajar kita bisa mendapatkan wawasan yang luar ,bisa
membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik”.(Indriansyah)
Secara bahasa ontologi dapat diartikan sebagai ilmu atau teori tentang
wujud,tentang hakekat yang ada sehinga sesuatu tersebut bisa di percaya
masyarakat.
Makna ungkapan,dunia ini bukan tempat kita tinggal tetapi tempat kita
meninggal,tempat tinggal kita yang abadi di akhirat nanti,cari bekal untuk menuju
alam abadi”,(Drs.H.M.Salman,M,Pd)
“Terima kasih kembali kami ucapkan,dan semoga ilmu yang bapak kasih
kepada kami memberi manfaat untuk kami,Aamiin”.(Indriansyah)
“Anda akan mendapat nilai dan angka yang amat baik yang mau bekerja
keras mencurahkan akal fikir yang apa di harapkan masa depannya”,
(Drs.H.M.Salman,M,Pd)
“Semoga kami bisa menjadi seperti bapak,yang memiliki pengetahuan
bagaikan lautan samudra yang tiada bertepi,dan yang selalu bisa membuat orang-
orang selalu bersemangat untuk menggali ilmu”.( Indriansyah )
“Akhir kata tangan dan kaki dan seluruh tubuhku sudah di ikat aku tidak
punya daya lagi namun hatiku belum terasa di ikat aku masih punya daya lebih
kuat lagi”.(Drs.H.M.Salamn,M,Pd)
“Dengan diberi uraian kata dengan penuh makna akan membuat rasa
penasaran dalam perkuliahan ini dan membuat rasa keingintahuan akan menjadi
lebih besar”.( Indriansyah )
“Hidup kita kalau mampu membuat untaian kata yang indah estetika hidup
bisa membuat hati senang seluruh makhluk pun senang bahagia maka mahal bisa
jadi murah bahkan bisa di gratiskan tanpa di bayar dengan uang”.
(Drs.H.M.Salman,M,Pd)
“Hidup kita harus memiliki rasa rendah hati dan saling tolong menolong
dan menghormati antar sesama itu lah yang akan membuat hidup bahagia”.
(Indriansyah)
“Pada pembelajaran filsafat ilmu ini menurut saya pelajarannya lebih menarik dari
dibandingkan dengan pelajaran yang lain,karena dosen yang mengampu mata
kuliah ini sangat menarik dan membuat peserta didik menjadi lebih bersemangat
lagi untuk belajar”.( Indriansyah )
D.Hakikat Kebenaran Ilmiah dan Non Ilmiah ( cari ayat dan hadist)
1.kebenaran ilmiah
.
d. Kebenaran wahyu adalah pengetahuan yang bersumber dari Tuhan melalui
hambanya yang terpilih untuk menyampaikannya (Nabi dan Rasul). Melalui
wahyu atau agama, manusia diajarkan tentang sejumlah pengetahuan baik yang
terjangkau ataupun tidak terjangkau oleh manusia.
Salah satu contoh kebenaran wahyu adalah tentang berlipat ganda balasan bagi
orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah swt.
مثل الذين ينفقون أموالهم في سبيل هللا كمثل حبة أنبتت س;;بع س;نابل في ك;;ل س;نبلة مائ;;ة حب;ة .3
وهللا يضاعف لمن يشاء وهللا واسع عليم
Artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah
Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.[30]
“menuju masa depan yang cerah tidak akan bisa sampai tanpa ada cahaya
dari bapak yang diberikan kepada kami”.( Indriansyah )
“Gagal hanya terjadi jika kita menyerah.Tidak ada orang yang berhasil
tanpa mengalami fase-fase perjuangan yang sarat dengan kegagalan.Tidak apa-
apa,kegagalan bukanlah pertanda bahwa anda tidak mampu,tetapi tanda bahwa
anda tidak mampu ,tetapi pertanda bahwa anda sudah cukup kuat dan hebat
untuk bekerja dan mencoba,hanya belum memenuhi apa yang diinginkan alam
dari anda jika anada ingin benar-benar sukses,yang perlu anda lakukan adalah
bangkit dari kegagalan dan mencoba lagi dengan lebih keras dan cersas”.
( Indriansyah )
“sebuah ungkapan dan fikiran termasuk amal jariyah yang mengalr nilai
dan ganjaran pahalanya sepanjang masa”.(DrsH.M.Salman,M.Pd)
“filsafat ilmu mampu membuahkan daya pola fikir yang kuat menuju
dunia perkembangan ilmu pengetahuan sebagai alat membuka pintu langit dan
bumi untuk menggali potensi alam semesta,manusia wajib memanfaatkan akal
fikir sebagai makhluk sebagai ciptaan allah swt”.(Drs.H.M.Salman,M.Pd)
“Dengan belajar filsafar ilmu kami bisa mengambangkan pola fikir kami
menjadi lebih terarah”.( Indriansyah )
Periode Klasik
"Ini merupakan masa kemajuan, keemasan dan kejayaan Islam dan dibagi ke
dalam dua fase. Pertama, adalah fase ekspansi, integrasi dan pusat kemajuan
(650 – 1000 M). Kedua, fase disintegrasi (1000 – 1250 M)," menurut
Syamruddin.
Pada masa inilah daerah Islam meluas dari Afrika utara sampai ke Spanyol
di belahan Barat dan melalui Persia hingga ke India di belahan Timur.
Daerah-daerah itu tunduk kepada kekuasaan Islam.
Sejumlah ulama besar bermunculan di fase ini. Seperti Imam Malik, Imam
Abu anifah, Imam Syafi’i dan Imam Ibn Hambal dalam bidang Fiqh. Imam
al-Asya’ri, Imam al-Maturidi, Wasil ibn ‘Ata’, Abu Huzail, Al-Nazzam dan
Al-Jubba’i dalam bidang Teologi. Zunnun al-Misri, Abu Yazid al-Bustami
dan alHallaj dalam bidang Tasawuf. Al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina dan Ibn
Miskawaih dalam bidang Falsafat. Ibn Hayyam, al-Khawarizmi, al-Mas’udi
dan al-Razi dalam bidang Ilmu Pengetahuan, dan lain-lainnya.
Ilmu pengetahuan baik dalam bidang agama, umum dan kebudayaan juga
ikut berkembang. Namun pada fase disintegrasi, keutuhan umat Islam dalam
bidang politik mulai pecah.
Periode Pertengahan
Syamruddin juga membagi periode pertengahan sejarah peradaban Islam
dengan dua fase yaitu fase kemunduran dan fase tiga kerajaan besar.
Pertama, fase kemunduran (1250 – 1500 M). Di masa ini desentralisasi dan
disintegrasi bertambah meningkat. Perbedaan antara Sunni dan Syi’ah dan
juga antara Arab dan Persia bertambah nyata kelihatan. Dunia Islam terbagi
dua.
Bagian Arab yang berpusat di Mesir terdiri dari Arabia, Irak, Suria,
Palestina, Mesir dan Afrika utara. Bagian Persia yang berpusat di Iran
terdiri dari Balkan, Asia kecil, Persia dan Asia tengah. Kebudayaan Persia
mendesak kebudayaan Arab.
Kedua, fase tiga kerajaan besar (1500 – 1700 M) dan masa kemunduran
(1700 – 1800 M). Tiga kerajaan besar
tersebut adalah kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Safawi di Persia dan
kerajaan Mughal di India.
Periode Modern
Syamruddin menyebutkan, "Periode modern (1800 - sekarang) merupakan
zaman kebangkitan umat Islam."
Umat Islam mulai sadar bahwa di Barat telah timbul peradaban baru yang
lebih tinggi dan menjadi ancaman. Itu dimulai sejak jatuhnya Mesir ke
tangan Barat.
Pada periode modern umat Islam heran melihat kebudayaan dan kemajuan
Barat. Raja-raja dan para pemuka Islam mulai memikirkan bagaimana
meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam kembali.
“Sahabat adalah orang yang selalu merasakan suka duka yang di alami oleh
seorang sahabatnya. Sedangkan teman adalah orang yang tidak terlalu dekat
dengan kita, biasa saja karena hanya bertatap muka satu kali atau dua kali lalu kita
bias menyebutnya sebagai teman. Tetapi sahabat adalah orang yang selalu
menemani dan mersakan pahit masinya hidup ini.
Bagiku, mencari teman itu gampang saja dan kita bisa temukan dimana saja tetapi
mencari seorang sahabat itu amat susah dan butuh waktu yang cukup lama”.
“memang kedudukan teman dan sahabat sangat jauh berbeda ada teman
biasa tapi kalau sahabat itu sahabat karib,sahabat dekat dan yang mau menerima
dan memberi nasehat.suka dan duka selalu ingat apa pesan baiknya”.
(Drs.H.M.Salman,M.Pd)
Kita punya seribu teman masih sedikit,tetapi kita punya satu sahabat karib itu
banyak,apa komentar anda ?
“teman dapat kita temukan dimana saja dan kapan saja,karena menjadi
seorang teman tidak perlu banyak kriteria yang harus di penuhi .sedangkan
sahabat adalah orang yang lebih dari sekedar teman.Sahabat adalah orang yang
bisa menjadi tempat berbagi tawa maupun duka”( Indriansyah )
“Tidak ada keberhasilan yang dicapai tanpa sebuah usaha,tidak ada kerja
keras yang sia-sia.Hasil akan selalu mengikuti usaha”.( Indriansyah )
“Semoga bapak selaku dosen pengampu mata kuliah ini senantiasa dan
tidak pernah bosan untuk terus mentransfer ilmu kepada kamai mahasiswa yang
masih haus akan ilmu.Semoga pembelajaran yang telah bapak berikan dapat
bermanfaat bagi kami mahasiswa untuk sekarang dan ke depannya”.(Indriansyah)
“ungkapan anda mengandung sejuta makna dan doa ingin mencapai rido-
Nya”.(Drs.H.M.Salman,M.Pd)
Apa yang dilakukan oleh para ulama dan pemikir islam diatas,merupakan
suatu kesadaran bahwa seiring dengan perkembangan masyarakat islam di
berbagai bidang,untuk memahami islam secara holistik atau menerapkkannya
dalam masyarakat yang memiliki berbagai kebutuhan dan kepentingan,masih
diperlukan rumusan-rumusan yang konkrit.Sebab,kebanyakan sumber ajaran
islam,baik Al-Qur’an maupun sunnah,belum memberikan penjelasan tentang
kebutuhan tersebut secara detail atau rinci,kecuali untk hal-hal tertentu,bahkan
hanya memberikan spirit untuk dilakukan suatau tindakan lebih lanjut,atau
hanya membuat nilai-nilai,supaya pesan-pesan ajaran tersebutmenjadi aktual
bagi masyarakat.