Anda di halaman 1dari 8

ISSN : 2406 – 7415

e-ISSN : 2655 – 9919


JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v7i3.450 Vol. 7 No. 3 (September – Desember) 2020
EFEKTIVITAS, DAMPAK, DAN KEBERHASILAN TAX AMNESTY DI INDONESIA

Randy Kurnia Permana


Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana
Jalan Unkris Jatiwaringin Jakarta Timur
Handphone Penulis : 087881750607 , e-mail: randysatriandy@gmail.com

ABSTRACT
Indonesia is one of the countries that organizes tax amnesty and is the country with the highest tax amnesty money
in the world. Apart from this, many targets set by the government regarding Tax Amnesty have not been achieved.
The level of compliance of taxpayers who follow Tax Amnesty is also low, which is still below 5%. The impact of
the first tax amnesty is to boost investment rates. Tax Amnesty will attract funds from abroad into the country, a
sector that is affected by tax amnesty which is believed to drive economic growth in Indonesia and also creates
envy for taxpayers who are already obedient to taxation in Indonesia.
Keywords : Tax Amnesty, Pajak, Penerimaan Negara

PENDAHULUAN Dilihat dari data diatas bahwa target


tax ratio setiap tahun semakin tinggi, tetapi
Indonesia merupakan negara yang tidak diimbangi dengan realisasi itu sendiri.
bergantung dari pajak karena sumber utama Terlihat Pada 2019, realisasi tax
penerimaan negara adalah berasal dari ratio Indonesia hanya mencapai 10,73%
pajak. Pajak telah menjadi tulang punggung persen dari 12,2% yang ditargetkan.
keuangan negara. Kontribusinya terhadap Artinya, porsi pajak yang berhasil
pendapatan negara kian vital. Dalam postur dikumpulkan negara hanya sekitar 10
APBN 2019, penerimaan perpajakan persen dari total aktivitas perekonomian
tercatat menyumbang 82,5 persen dari total Indonesia. Hal ini disebebkan oleh berbagai
pendapatan negara. Itu artinya bahwa faktor salah satunya adalah kondisi
segala ongkos yang dibutuhkan pemerintah perekonomian Indonesia yang melemah
untuk menjalankan roda pemerintahan dan dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk
menyediakan akses layanan dasar bagi membayar pajak.
masyarakat, sangatlah bergantung pada Kepatuhan masyarakat terhadap pajak
penerimaan perpajakan (Agung, 2007). memang sudah menjadi isu lama yang
Sayangnya, tingkat kesadaran selalu bergulir setiap tahun Ketika laporan
masyarakat dalam membayar pajak masih realiasi pajak itu di publikasikan. Pajak bagi
jauh dari harapan. Apabila dibandingkan sebagian besar masyarakat masih dianggap
dengan aktivitas perekonomiannya, sebagai hal yang menakutkan sehingga
Indonesia belum mampu menghimpun menimbulan kesan menakutkan dan
penerimaan pajak dalam jumlah yang ideal. menjangkit mayoritas masyarakat
Hal ini dapat dilihat dari rendahnya tax Indonesia sampai saat ini. Dalih bahwa
ratio Indonesia dibawah ini: pajak itu tidak adil, pajak itu
menyengsarakan, pajak itu semata hanyalah
Tabel 1. Realisasi dan target tax ratio Tahun akal-akalan para pembuat kebijakan untuk
2017 – 2019 melanggengkan kepentingan pemangku
kekuasaan, atau bahkan kata-kata yang
Tahun Target Tax Ratio Realisasi Tax Ratio
menyebut dan mempertanyakan pentingnya
2017 11,50% 10,70% pajak masih sering kita dengar.
2018 11,90% 11,50%
2019 12,20% 10,73%
95
Copyright (c) 2020 Randy Kurnia Permana, SE., M.Ak.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN : 2406 – 7415
e-ISSN : 2655 – 9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v7i3.450 Vol. 7 No. 3 (September – Desember) 2020
Kebijakan perpajakan juga merupakan penghindaran pembayaran pajak diluar
suatu bentuk dari cara untuk meningkatan kelaziman. (Pravasanti, 2018)
penerimaan pajak. Tax Amnesty merupakan Berkaitan dengan hal tersebut peneliti
salah satu kebijakan dibidang perpajakan mencoba untuk mengangkat dan mengulas
yang dilaksanakan oleh Dirjen Pajak. kembali tentang Efektivitas, Dampak dan
Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty Keberhasilan Tax Amnesty di Indonesia
adalah penghapusan pajak yang seharusnya yang terjadi pada 2016 -2017 yang lalu dan
terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perlukah Tax Amnesty Jilid II diterapkan
perpajakan dan sanksi pidana di bidang kembali untuk menggenjot penerimaan
perpajakan, dengan cara mengungkap harta pajak pada tahun yang akan datang.
dan membayar uang tebusan sebagaimana Penelitian tentang tax amnesty telah diteliti
diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 sebelumnya oleh Yuwita Ariessa
Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak Pravasanti tentang Dampak Kebijakan dan
(Pravasanti, 2018). Keberhasilan Tax Amnesty Bagi
Kebijakan Tax Amnesty pertama kali Perekonomian Indonesia dan juga Nur
berlaku di Indonesia pada tahun 1964. Di Asyiah Jamil tentang Efektivitas Penerapan
Era pemerintahan Soekarno, kebijakan ini Tax Amnesty di Indonesia
dikeluarkan untuk mengembalikan dana
revolusi pada saat itu. Tax Amnesty tidak
berjalan dengan baik, sehingga dilakukan LANDASAN TEORI
kembali pada tahun 1984. Pada tahun 1984
ini, kebijakan Tax Amnesty selain untuk Pengertan Pajak
memperoleh penerimaan pajak, juga
mengubah sistem perpajakan yang berlaku, Pajak adalah kontribusi wajib kepada
yaitu dari Official Assesment System negara yang terutang oleh orang pribadi
(perhitungan besarnya jumlah pajak atau badan yang bersifat memaksa
ditentukan oleh pemerintah) menjadi Self berdasarkan undang-undang, dengan tidak
Assesment System (perhitungan besar pajak mendapatkan imbalan secara langsung dan
dilakukan oleh wajib pajak sendiri).Namun digunakan untuk keperluan negara bagi
tax amnesty yang dilakukan pada tahun sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (UU 
1984, masih belum sempurna dikarenakan KUP Nomor 28 Tahun 2007).
adanya dugaan KKN (Pravasanti, 2018).
Pada tahun 2016, Presiden Joko Tax Amnesty
Widodo mengesahkan UU Tax Amnesty
No. 11 tahun 2016 tentang pengampunan Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty
pajak. Kebijakan tax amnesty tahun 2016 adalah penghapusan pajak yang seharusnya
dilakukan kembali dengan beberapa alasan, dibayar dengan cara mengungkap harta dan
yaitu;1) banyaknya harta milik wajib pajak membayar uang tebusan. Wajib pajak
baik di dalam maupun luar negeri yang hanya perlu mengungkap harta dan
belum dilaporkan dalam surat membayar tebusan pajak sebagai pajak
pemberitahuan tahunan pajak penghasilan; pengampunan atas harta yang selama ini
2) meningkatkan penerimaan negara dan tidak pernah dilaporkan (UU Pajak no 11
pertumbuhan perekonomian serta Tahun 2016). Tujuan Pengampunan Pajak
kepatuhan dan kesadaran wajib pajak; 3) sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2 ayat
kasus panama papers tentang praktik (2) UU Pengampunan pajak adalah sebagai
tersembunyinya harta kekayaan serta berikut:

96
Copyright (c) 2020 Randy Kurnia Permana, SE., M.Ak.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN : 2406 – 7415
e-ISSN : 2655 – 9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v7i3.450 Vol. 7 No. 3 (September – Desember) 2020
1. Mempercepat pertumbuhan dan HASIL PENELITIAN DAN
restrukturisasi ekonomi melalui PEMBAHASAN
pengalihan Harta, yang antara lain akan
berdampak terhadap peningkatan Efektifitas Tax Amnesty Di Indonesia
likuiditas domestik, perbaikan nilai tukar
Rupiah, penurunan suku bunga, dan Kebijakan Tax Amnesty dianggap bisa
peningkatan investasi; mendongkrak penerimaan pajak pada tahun
2. Mendorong reformasi perpajakan pelaksanaanya. Kebijakan tersebut
menuju sistem perpajakan yang lebih mempunyai 3 periode dan mempunyai tarif
berkeadilan serta perluasan basis data yang berbeda disetiap periodenya. Terlihat
perpajakan yang lebih valid, pada tabel berikut :
komprehensif, dan terintegrasi; dan
3. Meningkatkan penerimaan pajak, yang Tabel 2. Tarif dan Periode Penerapaan Tax
antara lain akan digunakan untuk Amnesty
pembiayaan pembangunan. Pengungkapan Harta
Periode Penyampaian Permohonan Dialihkan ke dan atau berada di Luar Negeri dan tidak dialihkan
NKRI kedalam negeri
Periode I
2% 4%
1 Juli - 30 September 2016
METODE PENELITIAN Periode II
3% 6%
1 Oktober - 31 Desember 2016
Periode III
5% 10%
Penelitian ini menggunakan metode 1 Januari - 31 Maret 2017

kualitatif dengan pendekatan eksploratif Sumber : UU Pengampunan Pajak 2016


deskriptif. Kotler dan Keller (2006)
menyatakan bahwa pendekatan eksploratif Wajib pajak yang mengikuti program
adalah metode penelitian yang bertujuan Tax Amnesty tersebut akan dihapusakan
menghimpun informasi awal yang akan pajak yang seharusnya terutang, tidak
membantu upaya menetapkan masalah dan dikenai sanksi administratif dan sanksi
merumuskan hipotesis. pidana perpajakan, tidak dilakukan
Pengertian pendekatan deskriptif pemeriksaan, dan kerahasiaan data
adalah metode penelitian yang bertujuan pengampunan pajak. Tax amnesty
memaparkan (mendeskripsikan) sesuatu merupakan harapan yang besar bagi
hal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemerintah Indonesia untuk dapat
pendekatan ini bertujuan untuk mendalami memasukan dana dari luar negeri ke
mengenai Efektivitas, Dampak dan Indonesia.
Keberhasilan Tax Amnesty di Indonesia Hal ini di yakini oleh pemerintah
(Ragimun, 2017). karena Wajib Pajak tidak akan merasa
Bahan penelitian dan informasi berasal ketakutan untuk memasukan hartanya di
dari data sekunder yang berasal dari Indonesia sebab denda telah dihapuskan,
penggalian informasi dari berbagai sumber, setelah melakukan tax amnesty semua
bahan seminar, media masa, media catatan perpajakan yang di miliki oleh
elektronik, dan lain-lain serta didukung Wajib Pajak menjadi bersih. Efek negatif
pula dengan kajian pustaka (Ragimun, dari tax amnesty adalah pada kepatuhan
2017). sukarela Wajib Pajak. Hasil dari peraturan
tersebut adalah Wajib Pajak memiliki
harapan yang tinggi dari tax amnesty dan
akan menjadi kebiasaan (Nar, 2015).
Berikut adalah Realisasi Tax Amnesty yang

97
Copyright (c) 2020 Randy Kurnia Permana, SE., M.Ak.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN : 2406 – 7415
e-ISSN : 2655 – 9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v7i3.450 Vol. 7 No. 3 (September – Desember) 2020
terjadi selama 3 periode yang dilakukan tambahan yang dilaporkan WP mencapai
oleh pemerintah. Rp3.667,69 triliun
Tabel 3. Laporan Realisasi Tax Amnesty Pada Program tax amnesty periode III,
selama 3 Periode total realisasi uang tebusan berdasarkan
data diatas mencapai Rp135 triliun atau
Pengungkapan Harta Deklarasai Harta
Periode Penyampaian Permohonan
Tebusan Pajak Dalam Negeri Luar Negeri
Dana Repatriasi
sekitar 81,8% dari target Rp165 triliun.
Periode I
1 Juli - 30 September 2016
97,22 Triliun 2.609 Triliun 928 Triliun 130 Triliun
Dengan pencapaian tersebut, jumlah uang
Periode II
1 Oktober - 31 Desember 2016
12,28 Triliun 533,45 Triliun 84,63 Triliun 10,5 Triliun
tebusan untuk periode III mengalami
Periode III
1 Januari - 31 Maret 2017
25,50 Triliun 555,49 Triliun 24,04 Triliun 6,19 Triliun
penambahan penerimaan sebesar Rp25,5
Sumber: Ditjen Pajak Kementrian triliun. Angka tersebut masih lebih rendah
keuangan Rp30 triliun atau sekira 18,2% dari target
Rp165 triliun. Tetapi pada periode III ini
Dari data diatas terlihat pelaksanaan uang tebusan lebih besar dibandingkan
tax amnesty periode I, tercatat jumlah harta dengan periode II.
yang dilaporkan mencapai lebih dari
Rp3.500 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari Efktifitas Tax Amnesty Di Indonesia
harta di dalam negeri dan luar negeri.
Target pelaporan harta WNI dari luar negeri Efektifitas pajak menurut Tamrin
untuk dibawa ke dalam negeri adalah Simanjuntak (Triantoro, 2007) adalah
Rp1.000 triliun dan pelaporan aset sebesar mengukur hasil pungut suatu pajak dengan
Rp4.000 triliun. Sementara itu, dana yang potensi atau target penerimaan pajak
ditebus dalam program tax amnesty hingga tersebut. Selain itu perlu diukur tingkat
30 September 2016 mencapai sekitar kepatuhan wajib pajak untuk mengetahui
Rp97,22 triliun dari target Rp165 triliun. efektivitas pajak setelah penerapan tax
Antusias masyarakat mengikuti amnesty. Berikut adalah kriteria efektivitas
program tax amnesty di periode II penerimaan pajak:
tampaknya mulai berkurang. Tercatat
hingga 31 Desember 2016 realisasi Tabel 4. Standar Tingkat Efektivitas Pajak
penerimaan uang tebusan amnesti pajak Interval Tingkat Efektivitas
sebesar Rp109,05 triliun atau baru 66,09% 0% - 20% Sangat Rendah
dari target Rp165 triliun. Dengan capaian 21% - 40% Rendah
periode I sebesar Rp97,22 triliun, realisasi 41% - 60% Cukup Baik
penerimaan uang tebusan pada periode II 61% - 80% Baik
hanya Rp12,28 Triluin. 81% keatas Tinggi
Selain jumlah uang tebusan yang Sumber: Triantoro (2007)
minim, jumlah peserta WP di periode II
Tax Amnesty ini menggambarkan
juga tidak sebanyak periode I. Sepanjang
kepatuhan terhadap wajib pajak yang
periode I, program ini telah diikuti 393.358
mengikuti tax amnesty. Jumlah peserta tax
WP dengan mengumpulkan 398.727 SPH.
amnesty terbanyak yang mengikuti adalah
Sementara, pada periode II jumlahnya
pada periode I yaitu sejumlah 393.358,
hanya 239.296 WP, dengan jumlah SPH
selanjutnya pada periode ke dua mengalami
sebanyak 271.671 SPH. Jumlah peserta
penurunan menjadi 223.000, namun
juga diikuti oleh anjloknya jumlah harta
kemudian di periode ke 3 mengalami
yang diungkap WP. Selama periode
kenaikan menjadi 356.172. Jumlah total
Oktober-Desember, nilai harta tambahan
Wajib Pajak yang mengikuti tax amnesty
yang dilaporkan hanya Rp628,58 triliun.
adalah 972.530, sebagian dari peserta tax
Padahal, pada periode pertama nilai harta
98
Copyright (c) 2020 Randy Kurnia Permana, SE., M.Ak.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN : 2406 – 7415
e-ISSN : 2655 – 9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v7i3.450 Vol. 7 No. 3 (September – Desember) 2020
amnesty merupakan wajib pajak baru yaitu pertambahan dana yang ada, tingkat
52.757. Peserta tax amnesty tersebut terdiri investasi akan naik. Hal ini akan
dari orang pribadi non UMKM (Usaha mendorong laju pertumbuhan ekonomi
Mikro Kecil dan Menengah), Orang pribadi Indonesia menjadi lebih baik.
UMKM, Badan non UMKM, Badan Selain itu, dana repatriasi yang hadir
UMKM.Orang pribadi non UMKM akan menjaga stabilitas nilai Rupiah
merupakan peserta terbanyak tax amnesty dibanding mata uang asing seperti dolar
diantara peserta lainnya. Jumlah peserta tax Amerika Serikat (AS). Biasanya, dana yang
amnesty tersebut masih belum sesuai masuk dari luar negeri masih dalam mata
dengan yang diharapkan. uang asing. Hal itu membuat jumlah mata
Hal ini menggambarkan bahwa uang asing yang ada di Indonesia kian
program pengampunan pajak yang bertambah. Akibatnya gejolak Rupiah bisa
dijalankan pemerintah belum banyak dikurangi karena jumlah mata uang asing di
dimanfaatkan oleh para wajib pajak. dalam negeri mencukupi. Tentu saja
Tingkat partisipasi Wajib Pajak (WP) yang kondisi tersebut berpengaruh positif
memanfaatkan amnesti pajak masih rendah. terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Total jumlah WP yang ikut mencapai Bukan hanya rupiah yang terpengaruh,
891.577 WP, di mana jumlah itu jauh lebih likuiditas dana di dalam negeri juga ikut
sedikit dibandingkan dengan WP wajib terjaga karena Tax Amnesty. Selama ini,
lapor Surat Pemberitahuan (SPT) yang likuiditas dana di Indonesia terbilang kecil.
mencapai 20,1 juta. Apalagi jumlah WP Seperti dilaporkan oleh Republika,
yang memiliki nomor pokok wajib pajak Bambang menyatakan Loan to Deposit
(NPWP) mencapai 32,7 juta. Jika dilihat Ratio di perbankan Indonesia sudah
perentase hanya 4,4% saja total WP yang mencapai 90 persen, sedangkan Loan to
wajib lapor SPT yang mengikuti Tax GDP Ratio hanya 30 persen. Ini
amnesty dan 2,7% saja dari yang memiliki menunjukkan bahwa likuiditas dana di
NPWP (Kementrian Keuangan). dalam negeri kurang baik.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa masih Dana repatriasi bisa dimanfaatkan
sangat rendah sekali Wajib Pajak yang untuk mendorong pertumbuhan kredit yang
mengikuti program Tax Amnesty, tetapi sedikit terhambat karena likuiditas yang
bukan berarti Wajib Pajak yang tidak mepet. Dengan pertambahan kredit, maka
mengikuti Tax Amnesty dikatakan sebagai diharapkan perekenomian Indonesia juga
Wajib Pajak yang tidak patuh. Hal tersebut akan bertumbuh. Selain itu, cadangan
juga bisa terjadi apabila wajib pajak devisa negara juga bisa akan bertambah.
tersebut memang sudah patuh terhadap Cadangan devisa yang kuat akan berujung
perpajakan di Indonesia. kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia
yang baik. Tingkat kepercayaan investor
Dampak Tax Amnesty di Indonesia
terhadap perekonomian Indonesia akan
Dampak dari tax amnesty yang pertama meningkat karena ada keamanan dari dana
ialah mendorong laju investasi. Tax cadangan devisa yang besar. Selain itu,
Amnesty akan menarik dana masuk dari luar pemerintah juga leluasa untuk menyalurkan
negeri ke dalam negeri. Uang itu jelas tidak dana ke sektor-sektor produktif untuk
akan dibiarkan mengendap begitu saja. mendorong laju perekonomian.
Pemerintah berupaya mendorong agar Dampak yang kedua dari tax amnesty
digunakan ke sektor produktif. Salah adalah secara khusus, ada beberapa sektor
satunya dengan investasi. Otomatis, dengan yang akan terpengaruh Tax Amnesty.
Sektor-sektor inilah yang diyakini akan
99
Copyright (c) 2020 Randy Kurnia Permana, SE., M.Ak.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN : 2406 – 7415
e-ISSN : 2655 – 9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v7i3.450 Vol. 7 No. 3 (September – Desember) 2020
mendorong pertumbuhan ekonomi di Tabel 1. Penerimaan Tax Amnesty Dunia
Indonesia. Pertama adalah sektor keuangan.
Dana repatriasi yang masuk dapat
dimanfaatkan untuk pasar modal dan
penyaluran kredit. Hal ini akan mendorong
pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Berikutnya ialah sektor properti. Para
pemilik modal diperkirakan tidak akan
Sumber : Kementrian Keuangan
lama membiarkan dananya mengendap
terlalu lama. Mereka bisa
Dari data diatas terlihat Indonesia
memanfaatkannya untuk berinvestasi di
menempati peringkat pertama dalam
sektor properti. Sektor terbukti sebagai
penerimaan Tax Amnesty di dunia. Hal
salah pilihan investasi yang menjanjikan.
tersebut jauh melebihin negara Italia yang
Satu sektor lainnya yang akan menikmati
hanya mendapat 54,2 Triliun dan Chili yang
dampak positif dari Tax Amnesty adalah
hanya sebesar 20,7 Triliun. Walaupun disisi
manufaktur. Diperkirakan banyak modal
lain tax amnesty tidak mencapai target yang
yang dipakai untuk membangun sejumlah
ditetapkan oleh pemerintah. Target yang
pabrik baru. Jika hal tersebut terjadi, akan
ditetapkan oleh pemerintah adalah
memberikan dampak yang sangat baik bagi
deklarasi 4000 Trilliun, repatriasi 1000
pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Triliun, dan uang tebusan 165 Triliun.
Dampak yang ketiga dan bisa
Dari sisi pencapaian target, maka
dikatakan sebagai dampak negatif adalah
pemerintah berhasil dalam pencapaian
tax amnesty membuat wajib pajak patuh
target deklarasi yaitu Rp.4.734 triliun
menjadi iri karena pemerintah terkesan
(melebihi target Rp.4000 triliun).
memberikan karpet merah kepada wajib
Sedangkan dua sisi lainnya, tidak mencapai
pajak yang tidak patuh dengan cukup
target yaitu uang tebusan sebesar Rp.135
membayar tebusan yang lebih kecil dari
trilun dari target Rp.165 triliun, dan
yang seharusnya terutang. Hal tersebut bisa
repatriasi Rp.147 triliun dari target Rp.1000
memberikan dampak kecewa terhadap
triliun.
pemerintah karena perlakuan istimewa
Dengan perkataan lain pengampunan
tersebut.
pajak dari sisi deklarasi berhasil karena
melebihi target Rp 4.000 triliun namun
Keberhasilan Tax Amnesty di Indonesia
repatriasi dianggap gagal karena hanya
mencapai kurang dari 15% dari target
Secara umum tax amnesty dikatakan
Rp1.000 triliun. Tetapi dapat ditarik
berhasil karena berhasil menarik uang
kesimpulan bahwa tax amnesty di
tebusan mencapai Rp135 triliun. Uang
Indonesia merupakan yang tersukses di
tebusan tersebut adalah yang tertinggi di
dunia dengan uang tebusan terbesar di
dunia dibandingkan dengan negara lain
dunia dan meningkatkan tax ratio tahun
yang melaksanakan program Tax Amnesty.
2017.
Berikut adalah Pencapaian tax Amnesty
Negara di dunia:
Perlukah Tax Amnesty Jilid II?

Tax Amnesty umumnya banyak


dilakukan oleh negara dibelahan dunia
seperti Amerika, Italia, Rusia dan negara
100
Copyright (c) 2020 Randy Kurnia Permana, SE., M.Ak.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN : 2406 – 7415
e-ISSN : 2655 – 9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v7i3.450 Vol. 7 No. 3 (September – Desember) 2020
lainnya. Bahkan banyak yang melakukan melakukan tax amnesty adalah melakukan
tax amnesty sebayak 2 kali walaupun pada reformasi perpajakan dan penegakan
prinsipnya tax amnesty dilakukan sekali hukum pasca amnesty terjadi. Dirjen pajak
seumur hidup. Indonesia sudah melakukan atau pemerintah mengejar wajib pajak yang
tax amnesty pada tahun 2016 – 2017 yang banyak menyembunyikan hartanya yang
berhasil meraup uang tebusan hingga 135 belum diungkapkan ketika tax amnesty
triliun walaupun partsipasi dari wajib pajak berlangsung.
masih dibawah 5%. Cara lain untuk menambah penerimaan
Rendahnnya angka partisipasi tersebut negara dari sector pajak adalah dengan
yang membuat pemerintah khususnya Sri Pengungkapan Aset Sukarela dengan Tarif
Mulyani selaku Menteri Keuangan Final. Program yang sifatnya
mengkaji kembali perlu tidaknya tax menghapuskan sanksi dan denda.
amnesty diadakan kembali. Selain Permasalahan utamanya adalah tidak
rendahnya partisipasi wajib pajak, yang terletak diperlu atau tidaknya tax amnesty
menjadi pertimbangan tax amnesty dikaji jilid II ini dilakukan, tetapi adalah
kembali adalah situasi pendemi ini yang bagaimana cara pemerintah mendorong
membuat penerimaan pajak bisa jauh dari wajib pajak untuk patuh sehingga bisa
target yang ditetapkan. mendongkrak penerimaan negara.
Walaupun tax amnesty jilid II
merupakan angin segar bagi para wajib
pajak khususnya pengusaha yang belum
mengikuti tax amnesty jilid I, tax amnesty KESIMPULAN DAN SARAN
jilid II mempunyai dapak buruk bagi wajib
pajak yang memang sudah patuh dalam hal Indonesia merupakan salah satu negara
perpajakan, karena apabila salah satu alasan yang menyelenggarakan tax amnesty dan
tax amnesty jilid II dilakukan kembali menjadi negara dengan uang tebusan tertinggi
adalah untuk rekonsiliasi demi didunia. Terlepas dari hal tersebut banyak
meniingkatkan kepatuhan wajib pajak target yang ditetapkan pemerintah tentang tax
secara sukarela, maka hal ini mungkin akan amnesty yang tidak tercapai. Tingkat
terjadi sebaliknya..hal terebut akan kepatuhan wajib pajak yang mengikuti tax
mengubah pola perilaku bagi wajib pajak amnesty juga rendah yaitu masih dibawah 5%.
terutama bagi wajib pajak yang sudah Dampak dari tax amnesty yang pertama ialah
patuh. mendorong laju investasi. Tax Amnesty akan
Hal tersebut akan mendorong menarik dana masuk dari luar negeri ke dalam
ketidakpatuhan wajib pajak karena negeri, Sektor yang terdampak tax amnesty
membuat wajib pajak semaunya dalam yang diyakini akan mendorong pertumbuhan
memenuhi kewajiban perpajakan karena ekonomi di Indonesia dan juga menimbulkan
pada akhirnya dapat diputihkan kembali sifat iri bagi wajib pajak yang memang sudaah
melalui program tax amnesty tersebut. Jika patuh terhadap perpajakan di Indonesia.
tax amnesty jilid II tetap dipaksakan
kredibilitas atau tingkat kepercayaan publik Bagi Peneliti selanjutnya diharapkan lebih
terhadap Dirjen Pajak akan menurun. Jika mengulas tentang tax amnesty Jilid II yang
kredibilitas Dirjen Pajak menurun, akan sedang dikaji oleh pemerintah, lalu apakah ada
menjadi hal yang sulit untuk mendorong dampak dari pandemic yang berkepanjangan
kepatuhan pajak secara sukarela. ini sehingga menimbulkan tax Amnesty Jilid II
Opsi lain untuk menambah penerimaan untuk menaikkan penerimaan negara.
negara dari sektor pajak tanpa harus
101
Copyright (c) 2020 Randy Kurnia Permana, SE., M.Ak.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN : 2406 – 7415
e-ISSN : 2655 – 9919
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS KRISNADWIPAYANA
DOI: http://dx.doi.org/10.35137/jabk.v7i3.450 Vol. 7 No. 3 (September – Desember) 2020
pengampunan-pajak-demi-kejar-
target, diakses tgl 23 Agustus 2020.
DAFTAR PUSTAKA https://news.ddtc.co.id/reformasi-pajak-
dan-penegakan-hukum-pasca-tax-
Agung, M. Perpajakan Indonesia, Teori, amnesty-11816, diakses tgl 23
dan Aplikasi. Dinamika Ilmu. Agustus 2020.
Jamil, N.A. 2017. Efektivitas Penerapan Tax https://www.cnbcindonesia.com/news/201
Amnesty di Indonesia, Journal Of 90829142335-4-95680/dear-
Multidisciplinary Studies Academica pengusaha-ini-sederet-mudarat-tax-
Vol. 1, No. 1. amnesty-jilid-ii, diakses tgl 23
Ketentuan Umum Undang – Undang Agustus 2022.
Perpajakan - no 28 Tahun 2007.Kotler,
Philip dan Keller, L. K. 2006.
Metodologi Penelitian: Aplikasi
Dalam Pemasaran. Jakarta.
Lyche, T., and Morken, K., 2004. Spline
Methods, Draft, Retrieved from
http://www.ub.uio.n./umn/english/index
.html, on 23th Feb 2005.
Nar, Mehmet. 2015. The Effects of
Behavioral Economics on Tax
Amnesty. International Journal of
Economics and Financial Issues,
5(2): 580-589.
Pravasanti, Y.A. 2018. Dampak Kebijakan dan
Keberhasilan Tax Amnesty Bagi
Perekonomian Indonesia, Jurnal Ilmiah
Akuntansi XVI(1).
Ragimun. 2017. Analisis Implementasi
Pengampunan Pajak (Tax Amnesty)
di Indonesia, Badan Kebijakan Fiskal
Kementrian keuangan RI.
Triantoro.A. 2007. Efektifitas Pemungutan
Pajak Reklame dan Kontribusinya
terhadap Penerimaan Pajak Daerah
di Kota Bandung, Jurnal Fokus
Ekonomi Vol 5 No 1.
Undang – Undang Perpajakan No 11 Tahun
2016 – Tentang Pengampunan Pajak.
https://bisnis.tempo.co/read/861850/bebera
pa-penyebab-target-tax-amnesty-
tak-tercapai, diakses tgl 23 Agustus
2020.
https://economy.okezone.com/read/2017/1
2/11/20/1828771/gebrakan-tax-
amnesty-di-2017-3-kali-

102
Copyright (c) 2020 Randy Kurnia Permana, SE., M.Ak.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Anda mungkin juga menyukai