1
Kuntowijoyo, Paradigma Islam, Tiara Wacana: Yogyakarta, 2017, Hal.359-360
sebuah organisasi yang bernama Muhammadiyah. 2 Kyai tersebut bernama
Muhammad Darwis atau lebih dikenal dengan nama KH Ahmad Dahlan. Hingga
saat ini gerakan Muhammadiyah sudah berupaya agar ajaran islam dapat
diaktualisasikan sesuai dengan nilai-nilai humanisasi, liberasi dan transendensi.
Muhammadiyah sudah seabad lebih berdakwah untuk kemajuan umat
islam Indonesia. Tentunya Muhammadiyah telah memiliki struktur organisasi
yang kompleks dan besar pula. Hadirnya Muhammadiyah meniscayakan
terbentuknya ortom-ortom di dalamnya. Salah satu ortom di Muhammadiyah
adalah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atau lebih akrab di telinga dengan
akronim IMM
Ibarat sebuah pepatah, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. IMM sebagai
sebuah organel di tubuh Muhammadiyah, tentunya memiliki karakteristik yang
kurang lebih sama dalam beberapa hal. Yaitu sama-sama mengemban misi
profetik. Namun, IMM secara lebih khusus diarahkan agar ada dan bergerak di
jalan kemahasiswaan. Sebagaimana Muhammadiyah, IMM sebagai ortom di
dalamnya juga butuh proses kaderisasi yang kuat dan berorientasi ke depan.
Sehingga, dalam realitasnya IMM punya struktur perkaderan di setiap tingkat
pimpinan.
Secara inheren, Perkaderan IMM merupakan perkaderan generasi muda
umat islam yang juga ditujukan untuk menjaga misi profetik tersebut. Yang
menurut sistem perkaderannya, setiap perkaderan di IMM akan
ditransformasikan dalam tiga lahan aktualisasi yakni : persyarikatan, umat dan
bangsa.3 Oleh karena itu, untuk menjawab pertanyaan dasar di balik setiap
perkaderan itu apa, sangatlah penting untuk diperhatikan bahwa orientasi
setiap perkaderan baik di IMM maupun di Muhammadiyah yaitu untuk menjaga
dan mendakwahkan islam yang membawa misi profetik.
2
Museum Kebangkitan Nasional Kemendikbud, KH Ahmad Dahlan (1868-1923), Museum Kebangkitan
Nasional Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:Jakarta. Hal.22
3
DPP IMM, Sistem Perkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah,2011
Wilayah Bandung Timur merupakan wilayah yang ada di dalam
pemerintahan Kota Bandung. Bandung Timur hanya sebuah sebutan untuk
sebuah wilayah, dan tidak mempunyai sebuah pemerintahan yang resmi. Di
wilayah ini terdapat sebuah perguruaan tinggi negeri islam yang cukup besar
yaitu Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, atau lebih akrab
dengan sebutan UIN Bandung.
Pada bulan Januari 2019, di wilayah Bandung Timur secara resmi berdiri
PImpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Pimpinan Cabang
tersebut diberi nama PC IMM Bandung Timur, dengan 4 jumlah komisariat yang
berada di lingkungan UIN Bandung. Sebelumnya, komisariat-komisariat di
Bandung Timur berada di bawah PC IMM Kota Bandung. Sehingga, untuk
melihat gambaran umum perkaderan di wilayah Bandung Timur juga tak lepas
dengan kultur perkaderan di Kota Bandung.
Pada dasarnya, Inisiasi dibentuknya PC IMM Bandung Timur dipelopori
oleh komisariat-komisariat yang ada di UIN Bandung. Sehingga, penulis akan
fokus pada gambaran perkaderan-perkaderan yang diadakan di kampus UIN
Bandung. IMM di UIN Bandung sudah lama aktif sejak dulu. Sejak diterbitkanya
Sistem Perkaderan IMM (SPI), perkaderan IMM di UIN Bandung jadi lebih
terpola dan teradministrasikan. Sebelumnya, berdasarkan penuturan dari
demisioner IMM UIN Bandung, perkaderan kurang memperhatikan administrasi
dan tidak tersusun dengan rapih. Sehingga kultur perkaderan di UIN Bandung
dengan perkderan di kampus lainnya seperti ITB atau UNPAD banyak terdapat
perbedaan.
Dengan tersusunya SPI, maka IMM punya pegangan dasar dalam hal
penyelenggaraan perkaderan. Di UIN Bandung, dalam satu tahun pelajaran
biasannya diadakan 2-3 Kali perkaderan dasar (Darul Arqam Dasar). Awal
tahun pelajaran biasanya diadakan Darul Arqam Dasar (DAD) gabungan dari
empat komisariat yang ada. Sehingga, perkaderan biasanya dapat menarik
massa yang lumayan banyak.
Sementara itu, dalam setiap perkaderan yang dilakasanakan di UIN
Bandung, perkaderan mempunyai kekhasan sendiri dari segi tema kegiatan.
Hal ini tak lepas dengan kultur kampus UIN yang sangat kental akan
pemahaman keagamaan. Tema yang biasa diajukan biasanya berisi muatan-
muatan religius. Sehingga, jarang mengambil tema tentang enterprener,
teknologi dan lain-lain.
Dalam beberapa tahun terakhir, perkaderan-perkaderan selalu diadakan
diluar Kota Bandung. Hal tersebut dikarenakan kabanyakan dari kader-kader
IMM di UIN Bandung bukan penduduk Kota Bandung asli, melainkan datang
dari berbagai kota dan kabupaten di sekitar Jawa Barat maupun luat Jawa
Barat. Sehingga jaringan atau relasi para kader lebih banyak di luar Kota
Bandung, melainkan di kota/kabupaten tempat tinggalnya.
PC IMM Bandung Timur sebagai cabang baru di Kota Bandung tentunya
menghadapi nuansa perkaderan yang baru. Sebelumnya, kader-kader IMM di
wilayah Bandung Timur hanya disibukkan dengan agenda perkaderan dasar
(DAD), kini sudah harus beralih untuk mengelola perkaderan di level cabang.
Namun, nuansa perkaderan yang baru ini dihadapkan dengan pengalaman
yang sangat minim. Sehingga, perkaderan di level cabang masih dalam proses
pertumbuhan.
Namun, setelah terbentuknya cabang IMM Bandung Timur, akses
tranformasi kader lebih mudah dan lancer. Hal ini jelas berbeda dengan kondisi
sebelumnya, pada saat komisariat-komisariat di UIN Bandung masih berada di
bawah PC IMM Kota Bandung, tranformasi kader cenderung lambat dan susah.
Hal ini juga dipengaruhi letak geografis dan jalinan silaturahmi komisariat di UIN
Bandung dengan PC IMM Kota Bandung yang sempat tersendat. Misalnya,
saat kader komisariat butuh surat mandat untuk mengikuti DAM atau LID,
kadang-kadang terjadi proses yang lambat agar surat tersebut jadi.
Itulah sedikit gambaran tentang perkaderan yang ada di wilayah
Bandung Timur, yang dengan beridrinya cabang baru, juga dihadapkan dengan
dinamika perkaderan yang baru pula. Namun kultur yang berkembang selama
ini tidak banyak mengalami perubahan. Hal tersebut butuh waktu dan proses
yang panjang, mengingat kurangnya kontak dialog kader IMM UIN Bandung
dengan Kader IMM di luar UIN Bandung yang jarang terjadi. Apalagi setelah
berdirinya cabang baru.