Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN FARMAKOGNOSI

PRAKTIKUM VII

IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI

DOSEN PENGAMPU : Apt. YULLI NURULLAILI E. S.Farm.,M.Farm

DISUSUN OLEH :

Afifatuljannah 34190282

PROGRAM STUDI DIPLOMA FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL

YOGYAKARTA

2019/2020

1
A. TUJUAN
Sebelum praktikum, mahasiswa harus mengetahui apa yang dimaksud dengan minyak
atsiri, penggolongan berdasarkan komponen yang dikandungnya, serta sifat sifatnya.
Setelah praktikum, diharapkan mahasiswa mampu mengidentifikasi tanaman yang
mengandung minyak atsiri secara organoleptik, kimiawi, maupun kromatografi.

2
B. DASAR TEORI
Minyak atsiri adalah jenis minyak yang berasal dari bahan nabati bersifat mudah
menguap apabila dibiarkan terbuka di udara dan memiliki bau seperti tanaman asalnya.
Minyak atsiri biasanya tidak berwarna, terutama bila masih segar (baru saja diperoleh
dari isolasi), tetapi makin lama akan berubah menjadi gelap, karena terjadi oksidasi dan
mengalami pendamaran. Upaya untuk mencegah proses tersebut antara lain disimpan
dalam keadaan penuh dan tertutup rapat.
Dalam tumbuhan, minyak atsiri terdistribusi terutama dalam bunga dan daun.
Berdasarkan sukunya atau familianya,minyak atsiri terakumulasi dalam sel sekret khusus,
seperti sisik kelenjar (Lamiaceae), sel parenkim yang telah berubah (Piperaceae), sel
minyak/vittae (Apiaceae).
Minyak atsiri juga dapat terjadi dari hasil hidrolisis glikosida. Komposisi minyak atsiri
sangat bervariasi dan terdiri dari beberapa komponen yang sangat kompleks. Komposisi
minyak atsiri dapat berupa :
1. Hidrokarbon
➢ Monoterpena (C10H16), terdapat dalam hampir semua minyak atsiri.
➢ Seskuiterpena (C15H24), terdapat dalam banyak minyak atsiri.
➢ Diterpena (C20H32), terdapat dalam beberapa minyak atsiri.
➢ Terpena, merupakan komponen utama minyak atsiri, misalnya felandren
(Piperis nigri Fructus) dan kadinen (Piper cubeba Fructus).
2. Alkohol
Terdapat dalam minyak atsiri dalam berbagai bentuk, misalnya: alkoho alifatik,
alkohol alisiklik, dan alkohol aromatik juga terdapat sebaga. esternya, misalnya
menthol (Oleum Menthae pipetitae) dan d-borneol (Oleum cardamomi)
3. Aldehida
Terdapat dalam minyak atsiri dalam bentuk alifatik, alisiklik, heterosiklik, dan
aromatik. Sebagai contoh; sinamaldehid (Oleum Cinnamomi).
4. Keton
Terdapat dalam minyak atsiri dalam bentuk alifatik, alisiklik, heterosiklik, dan
aromatik. Sebagai contoh; karvon (Oleum Sinapis dan Oleum Menthae Piperitae). 5.
Fenol
Bersifat sebagai antiseptik, misalnya eugenol (Oleum Caryophylli) dan timol (Thymi
Herba).
6. Eter fenolat
Anetol (Oleum Anisi) dan safrol (Oleum Sassafras), metoksi safrol, atau miristisin.
7. Oksida sineol atau eukaliptol
(Oleum Eucalipty dan Oleum Cajuputi)
8. Lain-lain
Asam, ester, turunan fura, lakton dil.

3
C. ALAT DAN BAHAN
Alat
Tabung reaksi
Kertas saring
Pipet tetes
Gelas ukur
Gelas penutup
Mikroskop
Preparat

Bahan
Minyak astiri
NaCl
Air
Etanol
Petroleum eter
Kloroform
NaOH
Oleum Cinnamomi
Fenilhidrazin hidroklorida
Oleum Caryophylli
Cubeba Fructus
Piperis nigri Fructus
HCl

D. CARA KERJA
a. Identifikasi umum terhadap minyak atsiri
i. Teteskan 1 tetes minyak atsiri pada sepotong kertas saring. Bila dibiarkan, minyak
atsiri akan menguap sempurna tanpa meninggalkan noda lemak (transparan).
ii. Kocoklah 0,5 ml minyak atsiri dengan 0,5 ml larutan Naci jenuh dalam tabung
reaksi kecil. (Perhatikan! Sebelum dikocok, beri tanda pada lapisan minyak dan
air), biarkan memisah kembali. Volume lapisan air tidak boleh bertambah.
iii. Ukurlah daya larut minyak atsiri dalam etanol, petroleum eter, dan kloroform: 1
tetes minyak larut jernih dalam beberapa tetes pelarut.
iv. Reduksi volume minyak atsiri yang mengandung fenol dan turunannya: ke dalam 1
ml minyak atsiri tambahkan larutan NaOH, beri tanda pada batas lapisan minyak,
kocok pelan-pelan! Amati, apakah terjadi reduksi volume

b. Identifikasi komponen khusus


1. Uji osazon untuk Oleum Cinnamomi

4
Setetes minyak pada gelas obyek dicampur dengan 2 tetes larutan fenilhidrazin
hidroklorida dalam air, tutup dengan gelas penutup. Biarkan beberapa menit. Amati
kristal yang terjadi di bawah mikroskop.
2. Uji terhadap eugenol untuk Oleum Caryophylli
Setetes minyak diteteskan masing-masing pada dua buah gelas obyek. Pada salah
satu gelas obyek, ditambahkan setetes larutan NaOH 3% yang telah dijenuhi KBr.
Amati kristal natrium eugenolat yang terjadi di bawah mikroskop. Pada gelas obyek
yang lain ditambah 2 tetes larutan besi (II) klorida. Amati warna yang terjadi.
3. Uji perbedaan Cubeba Fructus dan Piperis nigri Fructus
Teteskan setetes asam sulfat pada serbuk Cubeba Fructus dan Piperis nigri Fructus
pada gelas obyek. Amati warna yang terjadi dengan latar belakang putih.

c. Pemeriksaan secara kromatografi


Bahan : OI. Caryophylli dalam toluena
Fase diam : Silika gel GF254
Fase gerak : Heksana-Etil asetat (96:4, v/v), pengembangan 2 kali
Deteksi :Sinar UV 254 (pemadaman, setelah itu dengan pereaksi semprot anisaldehid
asam sulfat panaskan 105°C, kemudian dilihat dibawah sinar tampak dan UV 366 nm.
Larutan pembanding: Larutan Timol 0,1% dalam toluena, totolkan 5 ul larutan
pembanding.
Gambar kromatogram lapis tipis yang saudara buat dan hitung Rf juga Rx terhadap
timol untuk masing-masing bercak!

Pembahasan

Pada umumnya perbedaan komposisi minyak atsiri disebabkan perbedaan jenis


tanaman penghasil, kondisi iklim, tanah tempat tumbuh, umur panenan, metode
ekstraksi yang digunakan dan cara penyimpanan minyak.

Minyak atsiri biasanya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia yang
terbentuk dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan oksigen (O). Pada umumnya
komponen kimia minyak atsiri dibagi menjadi dua golongan yaitu:

1) Hidrokarbon, yang terutama terdiri dari persenyawaan terpen

2) Hidrokarbon teroksigenasi.

5
Minyak atsiri terkandung dalam berbagai organ, seperti didalam rambut kelenjar (pada
famili Labiatae), di dalam sel-sel parenkim (misalnya famili Piperaceae), di dalam
rongga-rongga skizogen dan lisigen (pada famili Pinaceae dan Rutaceae).

Minyak atsiri dapat terbentuk secara langsung oleh protoplasma akibat adanya
peruraian lapisan resin dari dinding sel atau oleh hidrolisis dari glikosida tertentu.

Komponen hidrokarbon yang dominan menentukan bau dan sifat khas dari setiap jenis
minyak, sebagai contoh minyak jeruk mengandung 90% limonen. Oxygeneted
Hydrocarbon mengandung unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Yang termasuk oxygeneted hydrocarbon adalah persenyawaan alkohol, aldehida,
keton, oksida, ester dan eter. Ikatan karbon dalam oxygeneted hydrocarbon ada yang
jenuh dan ada yang tidak jenuh.

Minyak terpentin merupakan salah satu minyak atsiri golongan hidrokarbon yang
dihasilkan diIndonesia dan diekspor sebagai salah satu sumber devisa. Salah satu
komponen utama penyusun minyak terpentin adalah α -pinena yang bervariasi dari 70-
85%. Perlu dilakukan derivatisasi α -pinena sehingga dapat lebih bermanfaat dan
bernilai ekonomi lebih tinggi, misalnya sebagai bahan baku obat-obatan dan parfum.
Pada umumnya minyak terpentin tersusun oleh campuran isomer tidak jenuh,
hidrokarbon monoterpena bisiklis (C10H16) yaitu (a) α-pinena, (b) β-pinena, (c) Δ –
karena, dan (d) d-longifolena.

Minyak terpentin dapat digunakan dalam berbagai macam bidang industri. Kegunaan
minyak terpentin dapat dijelaskan sebagai berikut :

• Minyak terpentin dalam industri kimia dan farmasi seperti dalam sintesis kamfer,
terpineol dan terpinil asetat.

• Minyak terpentin dapat digunakan sebagai thiner (pengencer) dalam industry cat
dan pernis.

6
• Minyak terpentin juga digunakan dalam industri perekat dan pelarut lilin.

E. PERTANYAAN/ DISKUSI

F. DAFTAR PUSTAKA
Nurullaili,yuli.2020.Buku Petunjuk Praktikum Farmakognosi.Laboratorium Biologi
Farmasi Stikes Surya Global.Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai