Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manusia yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan manusia lain.

Oleh karena itu manusia dikatakan makhluk sosial. Manusia yang tidak dapat hidup

sendiri tentunya akan melahirkan suatu hubungan atau intraksi antar sesama manusia.

Sehingga, dari hasil interaksi tersebut terciptalah sebuah komunitas atau perkumpulan

dalam suatu wilayah. Lama kelamaan komunitas atau perkumpulan tersebut berkembang

hingga menjadi sebuah Negara.

Menurut Prof. R. Djoko Soetono, SH, Negara adalah organisasi manusia atau kumpulan

manusia yang berada dibawah pemerintahan yang sama . Disamping itu Negara juga memiliki

sistem dan peraturan yang berlaku bagi setiap individu yang tinggal di wilayah Negara

tersebut.

Ada beberapa unsur negara

1. Wilayah

2. Rakyat

3. Pemerintah yang berdaulat

4. Pengakuan dari Negara lain

Untuk menjadi sebuah Negara tentunya memiliki asal usul atau proses bagaimana bisa

suatu negara itu dapat terbentuk .Istilah negara sudah dikenal sejak zaman Renaissance,

yaitu pada abad ke-15. Pada masa itu telah mulai digunakan istilah Lo Stato yang berasal

dari bahasa Italia, yang kemudian menjelma menjadi L’etat’ dalam bahasa Perancis, The

1
State dalam bahasa Inggris atau Deer Staat dalam bahasa Jerman dan De Staat dalam

bahasa Belanda. dalam proses pembentukan suatu Negara tentu bermunculan teori-teori

bagaimana terbentuknya suatu Negara. Teori-teori tentang asal usul Negara dapat

dimasukkan kedalam dua golongan besar, yakni pertama teoriteori yang spekulatif; dan

kedua teori-teori yang evolusionistis. Dalam makalah ini akan di bahas tentang kedua

golongan teori-teori asal mula terbentuknya Negara.

1.2 TUJUAN

Berdasarkan latar belakang diatas ada beberapa tujuan yang ingin saya capai dalam

penulisan makalah ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian Negara berdasarkan teori-teori asal mula terbentuknya

Negara

2. Untuk mengetahui asal mula terbentuknya suatu Negara berdasarkan teori-teori asal

mula terbentuknya Negara

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang dan tujuan penulisan makalah diatas sehingga dapat

ditarik beberapa pokok permasalahan, diantaranya:

1. Apakah yang disebut dengan negara?

2. Apakah pengertian negara berdasarkan teori asal mula terbentuknya negara?

3. Bagaimanakah proses terbentuknya atau asal usul terbentuknya suatu Negara

berdasarkan teori-teori asal mula terbentuknya Negara?

2
BAB II

PERMASALAHAN

1. Apakah yang di sebut dengan negara?

2. Apakah pengertian negara berdasarkan teori asal mula terbentuknya negara?

3. Bagaimanakah proses terbentuknya atau asal usul terbentuknya suatu Negara berdasarkan

teori-teori asal mula terbentuknya Negara?

3
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Negara

Istilah negara sudah dikenal sejak zaman Renaissance, yaitu pada abad ke-15. Pada masa

itu telah mulai digunakan istilah Lo Stato yang berasal dari bahasa Italia, yang kemudian

menjelma menjadi L’etat’ dalam bahasa Perancis, The State dalam bahasa Inggris atau Deer

Staat dalam bahasa Jerman dan De Staat dalam bahasa Belanda.

Menurut Aristoteles tujuan negara adalah kesempurnaan diri manusia sebagai anggota

masyarakat sebab kebahagiaan manusia tergantung daripada kebahagiaan masyarakat.

Ada beberapa pendapat mengenai pengertian negara seperti dikemukakan oleh Aristoteles,

Agustinus, dan Rousseau.

*Aristoteles : Negara adalah organisasi yang rasional dan etis yang memungkinkan manusia

mencapai tujuannya dalam hidupnya, untuk mencapai yang baik dan adil.

*Rousseau : Negara adalah badan atau organisasi hasil daripada perjanjian masyarakat

Sifat khusus daripada suatu negara ada tiga, yaitu sebagai berikut:

1. Memaksa, Sifat memaksa perlu dimiliki oleh suatu negara, supaya peraturan perundang-

undangan ditaati sehingga penertiban dalam masyarakat dapat dicapai, serta timbulnya

anarkhi bisa dicegah. Sarana yang digunakan untuk itu adalah polisi, tentara. Unsur paksa

ini dapat dilihat pada ketentuan tentang pajak, di mana setiap warga negara harus membayar

pajak dan bagi yang melanggarnya atau tidak melakukan kewajiban tersebut dapat

dikenakan denda atau disita miliknya.


2. Monopoli,  Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan bersama dari

masyarakat. Negara berhak melarang suatu aliran kepercayaan atau aliran politik tertentu

hidup dan disebarluaskan karena dianggap bertentangan dengan tujuan masyarakat.

3. Mencakup semua, Semua peraturan perundang-undangan berlaku untuk semua orang tanpa,

kecuali untuk mendukung usaha negara dalam mencapai masyarakat yang dicita-citakan.

Misalnya, keharusan membayar pajak.

3.2 Pengertian Negara berdasarkan teori asal mula negara

1. Negara adalah badan atau organisasi hasil daripada perjanjian masyarakat (Thomas

hobbes, jhon locke, dan J.J rousseau / teori perjanjian masyarakat)

2. Negara adalah organisasi yang rasional dan etis yang memungkinkan manusia

mencapai tujuannya dalam hidupnya, untuk mencapai yang baik dan adil

(Aristoteles / teori alamiah

3.3 Teori Asal Mula Terbentuknya Negara

Teori asal mula terbentuknya negara dapat digolongkan menjadi dua

1. Teori spekulatif, yaitu meliputi

- Teori perjanjian masyarakat

- Teori Theokrartis

- Teori kekuatan

- Teori patriarkhal serta teori Matriarkhal

- Teori Organis

- Teori daluwarsa

5
- Teori Alamiah

- Teori Idealistis

2. Teori historis atau teori yang evolusionistis

1. Teori spekulatif

 Teori Perjanjian Masyarakat

Teori perjanjian masyarakat atau teori kontrak social menganggap perjanjian sebagai dasar

negara dan masyarakat. Ini merupakan teori yang disusun berdasarkan keinginan untuk melawan

tirani atau menetang rezim penguasa. Tokoh dari teori ini adalah Thomas Hobbes, Jhon Locke

dan J.J. Rousseau. Teori ini mengasumsikan adanya keadaan alamiah yang terjadi sebelum

manusia mengenal negara. Keadaan alamiah itu merupakan keadaan dimana manusia masih

bebas, belum mengenal hukum dan masih memiliki hak asasi yang ada pada dirinya. Akan tetapi

karena akibat pekembangan kehidupan yang menghasilkan kompleksitas kebutuhan maka

manusia membutuhkan sebuah kehidupan bersama.  Dimana dibentuk berdasarkan perjanjian

bersama untuk menyerahkan kedaulatan kepada sekelompok orang yang ditunjuk untuk

mengatur kehidupan bersama tersebut.

Perbedaan antara Hobbes dan Locke adalah pada penyerahan hak dalam kontrak social. Menurut

hobbes masyarakat harus dengan mutlak menyerahkan seluruh haknya kepada pemerintah,

sedangkan menurut Locke ada hak-hak yang tidak bisa diserahkan manusia kepada pemerintah

yaitu life, liberty dan estate. Sedangkan teori kontrak sosial menurut Rousseau lebih dekat

kepada model perjanjian Jhon Locke daripada Hobbes.

 Teori Theokrartis

6
Teori ini merupakan teori yang menyatakan bahwa kekuasaan seorang penguasa negara

merupakan pemberian dari Tuhan kepada manusia. Teori ini mendapatkan kesempurnaannya

pada abad pertengahan di eropa dimana kemudian kekuasaan raja mendapatkan legitimasi

mutlak dari gereja. Maka dalam teori ini penentangan terhadap perintah raja merupakan

penetangan terhadap Tuhan.

 Teori Kekuatan

Negara yang pertama adalah hasil dominasi dari kelompok yang kuat terhadap kelompok yang

lemah. Negara terbentuk dengan penaklukan dan pendudukan. Dalam teori ini factor kekuatan

merupakan unsur utama pembentukan negara.

 Teori Patriarkhal serta Teori Matriarkhal

Keluarga sebagai pengelompokan patriarkhal adalah kesatuan social yang paling utama dalam

masyarakat primitif. Keluarga-keluarga ini kemudian semakin meluas sehingga hubungan antar

keluarga juga semakin meluas samapai terbetuntuklah suku. Suku-suku yang juga terus

berkembang dan diiringi hubungan yang semakin intens antara susku yang satu dengan suku

yang lain kemudian menjadi cikal-bakal negara. Dalam teori patriarkhal hubungan kekeluargaan

ditarik dari garis keturunan ayah, sedangkan dalam teori matriarkhal keluarga ditarik dari garis

keterunan ibu.

 Teori Organis 7

Teori organis ini adalah teori yang kemudian menjelaskan tentang asal-usul perkembangan

negara mengikuti asal-usul perkembangan individu. Individu berasal dari sebuah unitas yang

disebut dengan sel, kemudian sel berkumpul membentuk jaringan dan jaringan membentuk
organ, sistem organ begitu seterusnya sampai individu. Pertumbuhan negara juga dalam hal ini

seperti itu. dimulai dari unitas menu ju pluralitas dengan cara sintesis fungsi pada setiap

tingkatan unitas.

Teori ini dianggap sebagai teori tertua tentang negara karena ditarik dari asumsi plato yang

mempersamakan individu dengan negara dengan menarik persamaan antara fungsi-fungsi negara

dan fungsi-fungsi individu.

 Teori Daluwarsa

Teori daluwarsa menyatakan bahwa raja bertakhta bukan karena jure divino (kekuasaan dari

Tuhan) akan tetapi karena jure consuetudinario (kebiasaan). Raja dan organisasinya karena

adanya milik yang sudah lama yang kemudian akan melahirkan hak milik.  Teori ini juga dikenal

sebagai doktrin legitimisme dan dikembangkan di Perancis pada abad ke-17.

 Teori Alamiah

Teori alamiah adalah teori yang menyatakan bahwa negara dalam kehidupan manusia merupakan

sesuatu yang alamiah terjadi dan merupakan esensi dari kemanusiaan itu sendiri. Teori ini

diperkenalkan oleh Aristoteles yang menyebut manusia sebagai zoon politicon. Penyebutan

manusia sebagai zoon politicon adalah  bahwa manusia bar dikatakan sempurna apabila hidup

dalam ikatan kenegaraan. Negara adalah organisasi yang rasional dan ethis yang dibentuk untuk
8
menyempurnakan tujuan manusia dalam hidup.

 Teori Idealistis

Disebut sebagai teori idealistis dikarenakan negara dianggap sebagai sebuah kesatuan yang

mistis dan memiliki aspek supranatural.

2. Teori Historis
Bahwa negara sebagai sebuah organisasi social tidak dibuat akan tetapi tumbuh berdasarkan

evolusi kehidupan manusia. Dalam hukum evolusi lembaga-lembaga sosial mendapatkan

keniscayaan, dan sangat bergantung pada kondisi, waktu dan tempat dimana evolusi itu

bergantung. Lembaga sosial merupakan sebuah keniscayaan untuk memenuhi kebutuhan

manusia yang hadir dan bertambah mengikuti perubahan yang terjadi.

BAB IV
9
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

1. Dapat kita ketahui bahwa negara memiliki sifat-sifat khusus yaitu:

 Memaksa, Sifat memaksa perlu dimiliki oleh suatu negara, supaya peraturan

perundang-undangan ditaati sehingga penertiban dalam masyarakat dapat

dicapai, serta timbulnya anarkhi bisa dicegah. Sarana yang digunakan untuk itu

adalah polisi, tentara. Unsur paksa ini dapat dilihat pada ketentuan tentang
pajak, di mana setiap warga negara harus membayar pajak dan bagi yang

melanggarnya atau tidak melakukan kewajiban tersebut dapat dikenakan denda

atau disita miliknya.

 Monopoli, Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan bersama

dari masyarakat. Negara berhak melarang suatu aliran kepercayaan atau aliran

politik tertentu hidup dan disebarluaskan karena dianggap bertentangan dengan

tujuan masyarakat.

 Mencakup semua, Semua peraturan perundang-undangan berlaku untuk semua

orang tanpa, kecuali untuk mendukung usaha negara dalam mencapai

masyarakat yang dicita-citakan. Misalnya, keharusan membayar pajak.

2. Dapat kita ketahui bahwa negara memiliki asal muasal terbentuknya. Asal mula

terbentuknya negara memiliki teori-teorinya. Teori tersebut dapat dibagi dua yaitu

- Teori spekulatif: teori perjanjian masyarakat, teori theokrartis, teori kekuatan,

teori patriarkhal serta teori matriarchal, teori organis, teori daluwarsa, teori

alamiah, dan teori idealistis


10
- Teori historis

4.2 SARAN

1. Seharusnya kita dapat mengerti dan mengetahui apa itu negara dan tahu bagai

mana sifat-sifat khusus suatu negara


2. Setelah kita mengetahui apa itu negara dan bagaimana sifat-sifat khususnya, kita

juga harus mengetahui bagaiman proses terjadinya suatu negara atau asl mula

terbentuknya sebuah negara

Daftar pustaka
11

1. BUKU

Huda Ni’matul. Ilmu negara. Jakarta: PT. RAJA GRAFINDO PERSAD, 2010

2. WEBSITE

http://radiscatatan.blogspot.com

http://ryzafardiansyah.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai