Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI

TUGAS KONSEP DASAR KEPERAWATAN II

DISUSUN OLEH :

MADE SEPTA ANGGARA

195140051

DOSEN PEMBIMBING :

RESA LIVIA NESA,S.Kep.,M.Kes

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

Bandar Lampung 2020


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah


Komunikasi merupakan medium penting bagi pembentukan atau pengembangan
pribadi dan untuk kontak sosial. Melalui komunikasi kita tumbuh dan belajar, kita
menemukan pribadi kita dan orang lain, kita bergaul, bersahabat, menemukan kasih sayang,
bermusuhan, membenci orang lain, dan sebagainya. Komunikasi tidak lain merupakan
interaksi simbolik. Manusia dalam berkomunikasi lebih pada memanipulasi lambang-
lambang dari berbagai benda. Semakin tinggi tingkat peradaban manusia semakin maju
orientasi masyarakatnya terhadap lambang-lambang.
Dalam setiap komunikasi yang melibatkan dua orang atau lebih akan terdapat dua diri
pribadi yang harus dikenali, yaitu diri kita sendiri dan diri oranglain yang menjadi patner
komunikasi kita. Upaya mengenali oranglain bukanlah persolan sederhana. Komunikasi
memang sangat erat kaitannya dengan manusia bahkan komunikasi dengan Tuhannya.
Komunikasi sangat penting dilakukan, karenan komunikasi komunikasi yang efektif dalam
berkehidupan membuat kita merasa nyaman dan damai.
Dalam komunikasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal harus dimulai dari diri
sendiri, karena tampilan komunikasi yang muncul dalam setiap kita berkomunikasi
merupakan cermin dari kepribadian setiap individu yang berkomunikasi. Menurut Fisher,
ketika kita berkomunikasi dengan orang lain proses intra-pribadi kita memiliki paling sedikit
tiga tataran yang berbeda. Pada setiap tataran tersebut saling berkaitan dengan jumlah orang
yang hadir dalam situasi antar pribadi, yaitu: pandangan kita tentang diri sendiri, pandangan
kita tentang mengenai orang lain dan pandangan yang mengenai pandangan orang lain
tentang diri kita

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.    Apa faktor yang mempengaruhi individu dalam KAP?
2.    Apa saja karakteristik-karakteristik budaya?
3.    Bagaimana cara membangun komunikasi yang efektif?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan dalam makalah ini adalah:
1.    Untuk mengetahui apa faktor yang mempengaruhi individu dalam KAP!
2.    Untuk mengetahui apa saja karakteristik-karakteristik budaya!
3.    Untuk mengetahui bagaimana cara membangun komunikasi yang efektif!

D.   Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan dalam makalah ini adalah untuk menambah ilmu dan wawasan,
baik bagi penulis sendiri maupun para pembaca untuk lebih mengetahui, memahami serta
memperdalam tentang materi Komunikasi Multikultural secara komprehensif terutama
tentang bab Faktor Personal yang Mempengaruhi Komunikasi Antarbudaya.
.
BAB II
PEMBAHASAN

A. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDIVIDU DALAM KAP


Komunikasi antarpribadi dimulai dari diri individu. Tampilan komunikasi yang
muncul dalam setiap kita berkomunikasi mencerminkan kepribadian dari setiap individu yang
berkomunikasi. Pemahaman terhadap proses pembentukan keperibadian setiap pihak yang
terlibat dalam komunikasi menjadi penting dan mempengaruhi keberhasilan komunikasi.
Dalam modul ini realita komunikasi antarpribadi dianalogikan seperti fenomena gunung es
(the communication iceberg). Analogi ini menjelaskan bahwa ada berbagai hal yang
mempengaruhi atau yang memberi kontribusi pada bagaimana bentuk setiap tampilan
komunikasi. Gunung es yang tampak, dianalogikan sebagai bentuk komunikasi yang teramati
atau terlihat (visible/observable aspect) yaitu:[1]
a. Interactant, yaitu orang yang terlibat dalam interaksi komunikasi seperti pembicara,
penulis, pendengar, pembaca dengan berbagai situasi yang berbeda.
b. Symbol. Terdiri dari symbols (huruf, angka, kata-kata, tindakan) dan symbolic language
(bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dll)
c. Media, saluran yang digunakan dalam setiap situasi komunikasi. Sedangkan bagian bawah
gunung es yang menjadi penyangga gunung es itu tidak tampak atau tidak teramati. Inilah
yang disebut sebagai invisible/unobservable aspect. Justru bagian inilah yang penting.
Walaupun tak tampak karena tertutup air, dia menyangga tampilan gunung es yang muncul
menyembul kepermukaan air. Tanpa itu gunung es tidak akan ada. Demikian halnya dengan
komunikasi, di mana tampilan komunikasi yang teramati/tampak dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang tidak terlihat, tapi terasa pengaruhnya, yaitu:
1). Meaning (makna). Ketika simbol ada, maka makna itu ada dan bagaimana cara
menanggapinya. Intonasi suara, mimik muka, kata-kata, gambar dsb. Merupakan simbol yang
mewakili suatu makna. Misalnya intonasi yang tinggi dimaknai dengan kemarahan, kata
pohon mewakili tumbuhan dsb.
2). Learning. Interpretasi makna terhadap simbol muncul berdasarkan pola-pola komunikasi
yang diasosiasikan pengalaman, interpretasi muncul dari belajar yang diperoleh dari
pengalaman. Interpretasi muncul disegala tindakan mengikuti aturan yang diperoleh melalui
pengalaman. Pengalaman merupakan rangkaian proses memahami pesan berdasarkan yang
kita pelajari. Jadi makna yang kita berikan merupakan hasil belajar. Pola- pola atau perilaku
komunikasi kita tidak tergantung pada turunan/genetik, tapi makna dan informasi merupakan
hasil belajar terhadap simbol-simbol yang ada di lingkungannya. Membaca, menulis,
menghitung adalah proses belajar dari lingkungan formal. Jadi, kemampuan kita
berkomunikasi merupakan hasil learning (belajar) dari lingkungan.
3). Subjectivity. Pengalaman setiap individu tidak akan pernah benar-benar sama, sehingga
individu dalam meng-encode (menyusun atau merancang) dan men-decode (menerima dan
mengartikan) pesan tidak ada yang benar-benar sama. Interpretasi dari dua orang yang
berbeda akan berbeda terhadap objek yang sama.
4). Negotiation. Komunikasi merupakan pertukaran symbol. Pihak-pihak yang berkomunikasi
masing-masing mempunyai tujuan untuk mempengaruhi orang lain. Dalam upaya itu terjadi
negosiasi dalam pemilihan simbol danmakna sehingga tercapai saling pengertian. Pertukaran
simbol sama dengan proses pertukaran makna. Masing- masing pihak harus menyesuaikan
makna satu sama lain.
5). Culture. Setiap individu adalah hasil belajar dari dan dengan orang lain. Individu adalah
partisipan dari kelompok, organisasi dan anggota masyarakat Melalui partisipasi berbagi
simbol dengan orang lain, kelompok, organisasi dan masyarakat. Simbol dan makna adalah
bagian dari lingkungan budaya yang kita terima dan kita adaptasi. Melalui komunikasi
budaya diciptakan, dipertahankan dan dirubah. Budaya menciptakan cara pandang (point of
view)
6). Interacting levels and context. Komunikasi antar manusia berlangsung dalam bermacam
konteks dan tingkatan. Lingkup komunikasi setiap individu sangat beragam mulai dari
komunikasi antar pribadi, kelompok, organisasi, dan massa.
7). Self reference. Perilaku dan simbol-simbol yang digunakan individu mencerminkan
pengalaman yang dimilikinya, artinya sesuatu yang kita katakan dan lakukan dan cara kita
menginterpretasikan kata dan tindakan orang adalah refleksi makna, pengalaman, kebutuhan
dan harapan-harapan kita.
8). Self reflexivity. Kesadaran diri (self- cosciousnes)merupakan keadaan dimana seseorang
memandang dirinya sendiri (cermin diri) sebagai bagian dari lingkungan. Inti dari proses
komunikasi adalah bagaimana pihak-pihak memandang dirinya sebagai bagian dari
lingkungannya dan itu berpengaruh pada komunikasi.
9). Inevitability. Kita tidak mungkin tidak berkomunikasi. Walaupun kita tidak melakukan
apapun tetapi diam kita akan tercermin dari nonverbal yang terlihat, dan itu mengungkap
suatu makna komunikasi.

1. FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS
A. Konsep diri dan persepsi diri
Pembicaraan tentang faktor-faktor personal selalu dikaitkan dengan factor-faktor
psikologis, seperti persepsi, memori dan motivasi. Faktor-faktor psikologis itu bisa muncul
dari dalam diri (disposisi) atau di tampilkan sebagai respon terhadap stimulus yang datang
dari luar diri. Disaat anda berbicara dengan orang lain maka bisa muncul pertanyaan,
mengapa ada orang berhasil berkomunikasi namun orang lain gagal berkomunikasi.
Perbedaan keberhasilan komunikasi itu ditentukan oleh faktor yang bersifat personal. Para
ahli komunikasi mengemukakan sekurang-kurangnya dalam komunikasi antar pribadi(dyad)
ada enam pertanyaan diantara kedua orang itu, yakni:[2]
(1) Bagaimana saya melihat diri saya?
(2) Bagaimana saya melihat anda?
(3) Bagaimana saya berfikir ketika anda melihat saya?
(4) Bagaimana anda melihat diri anda?
(5) Bagaimana anda melihat saya?
(6) Bagaimana anda berfikir ketika saya melihat anda?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut sebenarnya menggambarkan hakikat persepsi
komunikator terhadap komunikan dan sebaliknya persepsi komunikan terhadap komunikator.
Disini, persepsi terlihat mempunyai dua konsep penting yakni;
(a) Konsep diri (self concept)merupakan kesimpulan yang anda tarik tentang diri anda
sendiri. Seperti, ketika anda bercermin pastilah kita menilai diri sendiri di dalamnya baik itu
penilaian positif ataupun negative.
(b) Persepsi merupakan kesimpulan yang anda tarik mengenai orang lain dan dunia sekeliling
anda (self esteem). Seperti anda menilai bahwa orang itu buruk atau baik, dan daerah itu tidak
cocok untuk anda atau sangat cocok untuk anda.
B. Dimensi-dimensi psikologis dari persepsi.
(1) Attention atau perhatian merupakan kemampuan berkonsentrasi, kemampuan ini
merupakan salah satu variable psikologis yang penting yang mempengaruhi komunikasi.
Ketika ada stimulus atau pesan sebagai masukan dari luar maka syaraf-syaraf sensoris akan
mengarahkan kita untuk untuk secara sadar memperhatikan stimulus itu. Bila seseorang
berkata-kata kepada kita dengan nada suara yang tajam dan kemudian volume suaranya
menjadi besar maka kualitas suara itu mempengaruhi attensi atau perhatian kita. Jadi secara
psikologis, atensi dapat menentukan manakah pesan yang menarik perhatian dan relevan,
artinya pesan itu sebenarnya “familiar” dengan kita.
(2) Selective processes secara umum, secara individu melewati sebuah proses menetukan
perhatiannya pada pesan yang familiar dengan dia, namun patut diingat bahwa kemampuan
individu tidaklah sama, hanya orang-orang dengan tingkat perhatian yang tinggi saja yang
munkin akan tertarik terhadap begitu banyak masukan dari luar. Yang pasti adalah setiap
individu mempunyai mekanisme untuk memproses secara selektif berbagai pesan yang
datang dari luar, proses itu dinamakan selective processes yakni proses untuk memilih pesan
dari luar. Ada beberapa proses selective tiu; yakni:
(a) Selective perfeception atau persepsi selektif adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan sebuah fakta bahwa segala sesuatu tidak selalu diterima dengan cara yang
sama oleh individu-individu yang berbeda-beda pada kesempatan yang berbeda-beda pula.
Atau segala sesuatu yang tidak selalu diterima dengan cara yang sama oleh individu-individu
yang sama pada waktu yang berbeda-beda. Preferensi perseptual bagi sensoris untuk
menerima masukan dari luar sangat bervariasi diantara individu-individu. Persepsi anda
munkin sekali dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti kebutuhan, kepercayaan, sikap,
namun bagi orang lain faktor-faktor itu tidak berpengaruh. Disini yang terjadi ialah persepsi
selektif, dimana individu hanya akan memilih sesuatu yang menarik untuk dipersepsi.
(b) Selesctive attention (perhatian) atau atensi selektif terjadi ketika berlangsungnya proses
persepsi. Disini ditemukan bahwa ada perbedaan kemampuan dari setiap individu untuk
berkonsentrasi terhadap pesan yang dia teriam, hal ini dipengaruhi oleh variabel-variabel
psikologis yang mempengaruhi persepsi. Contoh, setiap individu memiliki struktur kognitif
yang berbeda, akibatnya pola perhatian dia pada stimulus berbeda-beda pula. Disaat
menerima pesan, setiap individu akan membuat saringan (filter) dengan apa yang disebut
mental filter kemudian dia hanya akan memilih memperhatikan pesan-pesan tertentu
(menonjol ). Seseorang dosen ekonomi lebih tertarik akan informasi pasar modal dari pada
informasi sosiologis tentang perkawinan incest dalam sebuah rumah tangga. Seorang
pedagang kambing lebih suka mendengarkan informasi tentang harag seekor kambing
menjelang hari raya Idul Adha dari pada informasi mengenai teknik memelihara kambing.
(c) Selective exposure merupakan kecenderungan setiap individu untuk menyatakan dirinya
(menerima atau menolak) pesan yang kongruens dengan variable psikologis yang
mendorongnya untuk mendekati atau menjauhi pesan itu. Seorang perokok munkin sekali
akan suka mendengarkan pengalaman seseorang nenek tua tetap sehat dalam usia 70 Tahun
meskipun sang nenek adalah perokok berat selama 40 tahun. Sebaliknya perokok itu tidak
mampu membaca majalah kesehatan yang isinya bercerita tentang penyakit kanker yang
diderita oleh seorang perokok berat.
(d) Selective retention mereflesikan dampak dari pengalaman individu di masa lalu yang
mendorongnya membuat preferensi terhadap informasi yang menerpanya. Kalau anda
menyebutkan koperasi maka ada beberapa orang yang kurang tertarik pada informasi tentang
koperasi karena pengalamannya dimasa yang lalu sangat buruk terhadap koperasi. Dalam
komunikasiantar budaya munkin sekali anda menolak bicara dengan seorang warga yang
Timor Lorosae hanya karena pengalaman anda yang sangat menyakitkan ketika
meninggalkan bekas provinsi itu di tahun 1999 yang lalu.
C. Memori jangka panjang dan pendek
Memori jangak panjang merupakan individu dengan memori ini membuang sebagian
besar material atau informasi yang sebenarnya sangat penting karena dia tidak mempunyai
kemampuan untuk memindahkan meteri itu memasuki LTM (long term memory), sedangkan
memori jangka pendek adalah kemampuan individu tuntuk menyimpan hanya sedikit
informasi dalam jangka waktu yang relative pendek dan secepat itu pula dia lupa atas
informasi tersebut atau biasa kita sebut STM (short term memory).
D. Motivasi berkomunikasi
Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri yang diarah kan menuju ke suatu
sasaran yang mempunyai daya tarik karena sesuatu itu harus dicari atau di tuju untuk
memenuhi kebutuhannya. Fakta menunjukkan bahwa komunikasi merupakan sebuah tujuan
yang bersifat purposive atau tertentu bagi sebuah pemenuhan kebutuhan. Kita membedakan
motivasi itu sekurang-kurangnya untuk memenuhi 2 jenis kebutuhan yakni, kebutuhan fisik
dan kebutuhan psikologis. Disamping itu juga motivasi bagi daya guna dan kepuasan
individu seperti pemenuhan kebutuhan kognitif, afektif, personal integrative, social
integrative dan kebuthan untuk meredakan ketegangan atau tension release.
2. FAKTOR PERSONAL SEBAGAI IDENTITAS DIRI.
a. Identitas merujuk pada asal usul
Pengertian identitas pada tataran hubungan antara manusia akan mengantar kita untuk
memahami sesuatu yang lebih konseptual yakni tentang bagaimana meletakkan seseorang
kedalam tempat orang lain (komunikasi yang empati), atau sekurang-kurangnya meletakkan
atau membagi (to share) pikiran, perasaan, masalah, rasa simpatik (empati) dan lain-lain
dalam sebuah proses komunikasi (antar budaya).

b. Memahami identitas budaya keseharian.


Identitas budaya adalah rincian karakteristik atau ciri-ciri sebuah kebudayaan yang
dimiliki oleh sekelompok orang yang kita ketahui batas-batasnya (bonded) tatkala
dibandingkan dengan kebudayaan orang lain.
Dengan demikian kita akan menemukan tiga bentuk identitas, antara lain:
(1) Identitas budaya merupakan ciri yang ditujukan seseorang karena orang itu merupakan
anggota dari sebuah kelompok etnik tertentu.
(2) Identitas sosial merupakan bentuk dari akibat keanggotaan dari suatu kelompok
kebudayaan.
(3) Identitas pribadi merupakan keunikan karakteristik pribadi seseorang.
B. KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK BUDAYA
Oleh karena budaya meberi identitas kepada sekelompok orang, bagaimana kita dapat
mengidentifikasi aspek-aspek budaya yang menjadikan sekelompok orang sangat berbeda?
Salah satu caranya adalah dengan menelaah kelompok dan aspek-aspeknya Antara lain:[3]
a. Komunikasi dan budaya
b. Pakaian dan penampilan
c. Makanan dan kebiasaan makan
d. Waktu dan kesadaran akan waktu
e. Penghargaan dan pengakuan
f. Hubungan-hubungan
g. Nilai dan norma
h. Rasa diri dan ruang
i. Proses mental dan belajar
j. Kepercacaan dan sikap
Diatas tersebut termasuk bagian-bagian dimana kita dalam mengenal suatu keragaman
budaya yang bisa mempengaruhi komunikasi personal.

C. MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF


Komunikasi disebut efektif apabila penerimaan mengitepretasikan pesan yang
diterimanya sebagaimana dimaksudkan oleh pengirim. Kenyataannya, sering orang gagal
berkomunikasi karena kurang saling memahami diantara keduanya. Sumber utama kesalah
pahaman dalam komunikasi adalah cara penerimaan dalam menangkap makna suatu pesan
berbeda dari yang dimaksud oleh pengirim, karena pengirim gagal mengomunikasikan
maksudnya dengan tepat.
BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Komunikasi antarpribadi dimulai dari diri individu. Tampilan komunikasi yang
muncul dalam setiap kita berkomunikasi mencerminkan kepribadian dari setiap individu yang
berkomunikasi. Pemahaman terhadap proses pembentukan keperibadian setiap pihak yang
terlibat dalam komunikasi menjadi penting dan mempengaruhi keberhasilan komunikasi.
Dalam modul ini realita komunikasi antarpribadi dianalogikan seperti fenomena gunung es
(the communication iceberg). Analogi ini menjelaskan bahwa ada berbagai hal yang
mempengaruhi atau yang memberi kontribusi pada bagaimana bentuk setiap tampilan
komunikasi. Diantaranya tentang hambatan atau fakto personal yang mempengaruhi
komunikasi antar budaya, antara lain
1. Faktor-Faktor Psikologis
2. Faktor Personal Sebagai Identitas Diri.
Namun hal itu semua menurut saya pribadi masih bisa diatasi melalui beberapa cara
diantaranya dengan menerapkan komunikasi yang lebih baik antara lain:
1. Mengetahui budaya seseorang
2. Komunikasi efektif

B.   Saran
Setiap manusia pastilah mempunyai kekurangan. Maka dari itu perlulah terus belajar
melatih diri, serta bagi Bapak dosen agar lebih memperluas penjelasan peradaban buku,
Karna saya menyadari kekurangan saya dalam wawasan banyak buku, terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Harapan, Edi & Syarwani Ahmad. Komunukasi Antarpribadi. Jakarta: Rajawali Pers,          2014.
Mulyana, Deddy & Jalaluddin Rakhmat. Komunikasi Antarbudaya.  Bandung: Remaja Rosdakarya.
2009.
lysnhakalis.blogspot.com/2012/12/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html?m=1
m.kompasiana.com/nursalam/faktor-personal-yang-mempengaruhi-komunikasi-
antarbudaya_56b4c1984ef9fde70a826070

Anda mungkin juga menyukai