Hasil penelitian pembuatan trainer sistem penerangan sepeda motor ini diharapkan
bermanfaat sebagai :
1. Trainer sistem penerangan sepeda motor dapat digunakan sebagai sarana praktik kegiatan
belajar mengajar di mata kulia sistem kelistrikan dan sebagai bekal saat mengajar di SMK
dalam mata pelajaran praktik kelistrikan.
Trainer sistem penerangan sepeda motor dapat digunakan dengan aman dan membantu
kegiatan belajar mengajar agar peserta didik lebih cepat memahami bagian sistem penerangan
pada sepeda motor.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Desain
Proses Pembuatan
Pemotongan bahan
Dalam proses pemotongan besi kotak ini, alat yang digunakan untuk memotong adalah
gerinda dengan mata gerinda potong. Besi
yang digunakan sebagai rangka adalah besi kotak 4x4. Berikut adalah gambar saat pengukuran dan
pemotong besi kotak.
Gambar 4. Pemotongan Besi
Proses pengeboran
Pengeboran lubang baut menggunakan bor listrik dengan ukuran mata bor 6cm, 8cm, 10cm.
Gambar 9. Pengecetan
Pemeriksaan Komponen
Pemeriksaan komponen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah komponen-
komponen dalam sistem penerangan sepeda motor yang dipakai masih dapat berfungsi dengan
baik atau tidak. Adapun komponen-komponen yang dilakukan pemeriksaan adalah sebagai
berikut : baterai, sekring (fuse), kunci kontak, lampu sein baik kanan dan kiri depan dan
belakang, lampu kepala (head lamp), lampu kota, lampu belakang, klakson (horn), saklar
klakson (horn), saklar lampu sein (turn light switch), saklar dim (dim switch), saklar lampu rem
(brake switch). Dari hasil tersebut semua komponen masih dalam kondisi baik.
Gambar 10. Contoh Pemeriksaan Beberapa Komponen
Proses Pengujian
Pengujian fungsi komponen
1. Baterai
Hasil pengukuran yang diperoleh dari pengukuran tegangan baterai menggunakan
multimeter menunjukan angka 13 V.
2. Sekering (fuse)
Pengujian fungsi komponen sekering (fuse) ini hanya melakukan pengujian kontinuitas
terhadap sekering (fuse) dengan menggunakan multimeter.
Gambar 14. Pengujian Sekring
DAFTAR PUSTAKA