Anda di halaman 1dari 18

Azas Teknik kimia II

TKKB406

Mutiara Putri Utami S, S.T., M.Eng.


Kontrak Perkuliahan
UAS 40%
UTS 30%
TUGAS+KUIS 20%
KEHADIRAN 10%

14 kali tatap muka online (30 Januari – 1Mei 2021)


Pertemuan ke 7 Kuis 1
Pertemuan ke 8 UTS
Pertemuan ke 15 Kuis 2
UAS
POKOK BAHASAN

1. Dasar Neraca Energi


2. Neraca Energi Tanpa Reaksi
panas yang terjadi karena perubahan
suhu dan fase
3. Neraca Energi Dengan Reaksi
Panas yang terjadi karena reaksi kimia
1

DASAR NERACA ENERGI


TERMOKIMIA
15

Semua reaksi melibatkan penyerapan atau


pelepasan panas dengan nilai yang berbeda-beda
 Reaksi eksotermik → reaksi yang melepaskan
panas.
 Reaksi endotermik → reaksi yang menyerap panas

 Reaksi atermik → reaksi yang melepaskan atau


menyerap panas sedikit dan nilainya dapat
diabaikan.
TERMOKIMIA
16

 Panas reaksi
panas yang terlibat dalam reaksi dan sering diberi
nama yang lebih spesifik, yaitu:
 Panas pembentukan → reaksi pembentukan

suatu senyawa dari elemen (atom) penyusunnya.


 Panas pembakaran → reaksi pembakaran, yaitu
reaksi suatu senyawa dengan molekul O2. nilai
panas ini bergantung dari fasa air yang
terbentuk dari reaksi pembakaran.
TERMOKIMIA
17

 Panas reaksi standar → panas yang dilepaskan atau


diserap oleh suatu reaksi secara stokiometrik, jika
reaksi yang bersangkutan dilaksanakan pada
temperatur acuan (25oC atau 298K).
 Panas reaksi dihitung dari panas pembentukan atau
panas pembakaran senyawa-senyawa yang terlibat.
 Perhitungan panas reaksi standar dari panas
pembentukan standar
ΔHR.298 = Σ(ΔHf.298produk) - Σ(ΔHf.298 reaktan)
atau ΔHR.298 = Σ(σs ΔHf.298 s)
TERMOKIMIA
18

 Perhitungan panas reaksi standar dari panas pembakaran


standar
ΔHR.298 = [Σ(ΔHc.298 reaktan) - Σ(ΔHc.298 produk)]
ΔHR.298 = - Σ(σs ΔHc.298 s)
Dengan:
ΔHR.298 = panas reaksi pada 298K
ΔHf.298 = panas pembentukan pada 298K, data tersedia.
ΔHc.298 = panas pambakaran pada 298K, data tersedia.
σs = koefisien persamaan reaksi untuk setiap
senyawa s, dengan nilai negatif untuk
reaktan dan positip untuk produk
Soal-1
19

 Hitung panas pembakaran standar CH4 dari data


panas pembentukan standar. Reaksi pembakaran
metana adalah sebagai berikut:
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
diketahui:
ΔHf.298 CO2 = -94,05 kcal/mol
ΔHf.298 H2O(l) = -68,32 kcal/mol
ΔHf.298 CH4 = -17,89 kcal/mol
ΔHf.298 O2 =0
Penyelesaian Soal-1
20

 ΔHR.298 = [ΔHf.298 CO2 + 2xΔHf.298 H2O] –


[ΔHf.298 CH4 +2x ΔHf.298 O2]
= [-94,05 + 2x -68,32] – [-17,89 + 2x0]
= -212,8 kcal/mol
Soal-2
21

Hitung panas pembentukan standar propan (C3H8) dari data


pembakaran standar berikut:
Reaksi 1 : 3C + 4H2 → C3H8
ΔHf.298 C3H8 = ?
Reaksi 2 : C3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2O
ΔHc.298 C3H8 = -530,61kcal/mol
Reaksi 3 : C + O2 → CO2
ΔHc.298 C = -94,05 kcal/mol
Reaksi 4 : H2 + ½O2 → H2O
ΔHc.298 H2 = -68,32 kcal/mol
Penyelesaian Soal-2
22

 Persamaan reaksi 1 dapat disusun dari penjumlahan


persamaan 2, 3, dan 4 berikut:
3CO2 + 4H2O → C3H8 +5O2 -1 x (reaksi 2)
3C + 3O2 → 3CO2 3 x (reaksi 3)
4H2 + 2O2 → 4H2O 4 x (reaksi 4)
3C + 4H2 → C3H8 Reaksi 1 Reaksi Pembentukkan
Sehingga:
ΔHf.298 C3H8 = [(-1)x ΔHc.298C3H8] – [(3x ΔHc.298C) +
(4x ΔHc.298 H2)]
= [(-1)x(- 530,61)] – [(3x(-94,05)) + (4x(-68,32))]
= [530,61] – [-555,43]
= 1086,04 kcal/mol
PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP
23
PANAS REAKSI
Kandungan energi benda sangat tergantung pada temperatur. Dengan demikian
panas yang timbul atau diserap oleh suatu reaksi juga tergantung pada
temperatur reaksi, atau temperatur reaktan dan produk reaksi.
Persamaan perhitungan panas reaksi di luar temperatur acuan dapat ditulis
dalam dua bentuk, yaitu:
 Penggunaan panas reaksi standar
ΔHR.T = ΔHR.298+Σ (ΔHs,T.produk) - Σ(ΔHs,T.reaktan)
dengan:
ΔHR.T = panas reaksi pada temperatur T
ΔHR.298 = panas reaksi standar (pada temperatur 298K)
Σ (ΔHs,T.produk) = entalpi sensibel senyawa produk reaksi
Σ(ΔHs,T.reaktan) = entalpi sensibel senyawa reaktan
 Penggunaan panas pembentukan standar (atau panas pembakaran standar)
ΔHR.T = Σ(ΔHf.298+ ΔHs,T)produk - Σ(ΔHf.298+ ΔHs,T)reaktan
Soal Quis
24

Hitung panas reaksi standar etanol (C2H5OH) dari data pembakaran


standar berikut:
Reaksi 1 : 2C + 3H2 + ½ O2 → C2H5OH
ΔHf.298 C2H5OH = ?
Reaksi 2 : C + O2 → CO2
ΔHc.298 C = -393,5 kJ/mol
Reaksi 3 : H2 + ½O2 → H2O
ΔHc.298 H2 = -286 kJ/mol
Reaksi 4 : C2H5OH + 3O2 → 2CO2 + 3H2O
ΔHc.298 C2H5OH = -1367 kJ/mol
Perhitungan Dew Point dan Bubble Point

Bubble point : suhu dimana suatu campuran mulai menguap atau pertama kali
terbentuk sebuah gelembung uap di permukaan cairan. Hal ini menunjukkan ada
fraksi mol di fase uap sama dengan satu, ∑ Yi = ∑( Ki. Xi ) = 1,00. Campuran
pada kondisi ini adalah cair jenuh.

Dew point : suhu dimana suatu campuran pertama kali mengembun atau pertama
kali terbentuk sebuah droplet/butiran cairan. Hal ini menunjukkan ada fraksi mol di
fase cair sama dengan satu, ∑ Xi = ∑ ( Yi/Ki ) = 1,00. Campuran pada kondisi ini
adalah uap jenuh.

Boiling point : nilai TBp = TDp untuk senyawa murni ( single component).

Misal: air pada 1 atm, mempunyai boiling point = titik didih = titik embun =
100oC.
Titik azeotrop : suatu keadaan dimana campuran mempunyai komposisi di fase
uap sama dengan di fase cair, atau TDp = TBp campuran multi komponen. Misal :
campuran etanol-air pada 1 atm mempunyai titik azeotrop di suhu 78,15oC
dengan fraksi mol etanol di fase cair = di fase uap =0,8943.

Hubungan bubble point dan dew point campuran biner:


Menentukan TBp dan TDp multi komponen:
Data : campuran diketahui komposisinya, Zi dan ∑ Zi = 1,00.
Dicari : TBp dan TDp pada Tekanan tertentu (P).
Penyelesaian:
1. menentukan TBp:
dicari T yang memberikan nilai ∑ Yi = ∑( Ki. Xi ) = 1,00.
Dengan trial & error (coba-coba):
2. menentukan TDp:
dicari T yang memberikan nilai ∑ Xi = ∑ ( Yi/Ki ) = 1,00
Dengan trial & error (coba-coba):

Anda mungkin juga menyukai