Anda di halaman 1dari 273

i

TUGAS AKHIR – KS09 1336

ANALISIS PROSES DISTRIBUSI SEMEN BAG / ZAK


WILAYAH JAWA TIMUR UNTUK MENINGKATKAN
KINERJA PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN
MODEL SISTEM DINAMIK (STUDI KASUS : PT.
SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK)

HABIBAH ASMA’UL HUSNA


NRP. 5209 100 052

Dosen Pembimbing I
ERMA SURYANI, S.T., M.T., Ph.D.

JURUSAN SISTEM INFORMASI


Fakultas Teknologi Informasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2013
ii

FINAL PROJECT – KS09 1336

ANALYSIS OF DISTRIBUTION PROCESS CEMENT


BAG / ZAK REGION EAST JAVA TO IMPROVE THE
PERFORMANCE OF THE COMPANY WITH
DYNAMIC SYSTEMS MODEL APPROACH (CASE
STUDY : PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK)

HABIBAH ASMA’UL HUSNA


NRP. 5209 100 052

Supervisor
ERMA SURYANI, S.T., M.T., Ph.D.

INFORMATION SYSTEM DEPARTMENT


Information Technology Faculty
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2013
i

ANALISIS PROSES DISTRIBUSI SEMEN BAG / ZAK


WILAYAH JAWA TIMUR UNTUK MENINGKATKAN
KINERJA PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN
MODEL SISTEM DINAMIK (STUDI KASUS : PT.
SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK)

TUGAS AKHIR
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
pada
Jurusan Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Oleh:

HABIBAH ASMA’UL HUSNA

5209 100 052

Surabaya, 25 Januari 2013

KETUA
JURUSAN SISTEM INFORMASI

Dr. Eng. Febriliyan Samopa, S.Kom., M.Kom


NIP. 197302191998021001
ii

ANALISIS PROSES DISTRIBUSI SEMEN BAG / ZAK


WILAYAH JAWA TIMUR UNTUK MENINGKATKAN
KINERJA PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN
MODEL SISTEM DINAMIK (STUDI KASUS : PT.
SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK)

TUGAS AKHIR

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
pada
Jurusan Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Oleh :

HABIBAH ASMA’UL HUSNA

5209 100 052

Disetujui Tim Penguji : Tanggal Ujian : 25 Januari 2013


Periode Wisuda : Maret 2013

Erma Suryani, S.T., M.T, Ph.D (Pembimbing I)

Mahendrawati, S.T., M.Sc., Ph.D (Penguji I)

Irmasari Hafidz, S.Kom., M.Sc (Penguji II)


iii

ANALISIS PROSES DISTRIBUSI SEMEN BAG / ZAK


WILAYAH JAWA TIMUR UNTUK MENINGKATKAN
KINERJA PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN
MODEL SISTEM DINAMIK (STUDI KASUS : PT.
SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK)

Nama Mahasiswa : Habibah Asma’ul Husna


NRP : 5209 100 052
Jurusan : Sistem Informasi FTIf – ITS
Dosen Pembimbing I : Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D.

ABSTRAK

Dengan berkembangnya pasar global yang kian pesat


serta bertambahnya kompetitor yang ada di sektor industri,
maka perusahaan dituntut untuk melakukan suatu inovasi agar
dapat bertahan. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan
adalah peningkatan kinerja suatu perusahaan, dimana dalam
upaya tersebut secara tidak langsung dapat meningkatkan
hubungan antara perusahaan dengan pelanggan khususnya
dalam hal pendistribusian hasil produksi perusahaan. Dari
upaya tersebut dapat memberikan dampak positif bagi
perusahaan, mengingat semakin tingginya kompetisi dalam
pasar global, maka hal tersebut merupakan tantangan bagi
perusahaan untuk dapat beradaptasi secara tanggap dengan
permasalahan yang terjadi. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk,
merupakan salah satu BUMN terbesar di Indonesia dan
mempunyai andil yang besar dalam sektor industri semen. Dari
hasil semen yang diproduksi, dilakukan pendistribusian kepada
para pelanggannya. Salah satu sasaran dari pendistribusian
semen adalah bag/zak, karena alokasi produksi semen bag/zak
± sebesar 80%, sedangkan bulk/curah ± sebesar 20% dari total
keseluruhan produksi. Dari proses distribusi yang dilakukan,
maka perusahaan dapat mengetahui bagaimana kinerja
iv

perusahaan menurut pelanggan dan tujuan dari proses bisnis


perusahaan.
Mengacu pada proses distribusi semen terhadap kinerja
perusahaan, maka metode yang ditawarkan dalam tugas akhir
ini adalah pendekatan dengan model sistem dinamik, dan data
yang digunakan adalah data pendistribusian semen yang
dilakukan oleh pabrik kepada para pelanggan. Dari
karakteristik sistem yang ada, maka dilakukan pemodelan
sistem pada proses distribusi semen guna untuk peningkatan
kinerja perusahaan dengan didukung adanya faktor – faktor
yang mempengaruhi. Faktor – faktor tersebut diantaranya
pelanggan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, jumlah demand
semen, biaya pengiriman, distribusi, kepuasan pelanggan,
pendapatan, harga semen, profit, tingkat pelayanan pelanggan
dan kinerja perusahaan. Dengan dilakukannya Analisis Proses
Distribusi Semen Bag/Zak untuk Meningkatkan Kinerja
Perusahaan dengan Pendekatan Model Sistem Dinamik,
diharapkan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk dapat mengetahui
kinerja perusahaan yang sedang dijalankan serta dapat
meningkatkan kinerja perusahaan baik secara internal maupun
eksternal, sehingga tujuan dari proses bisnis dapat tercapai
sesuai dari apa yang diinginkan.

Kata Kunci : Distribusi, Pemodelan, Model Sistem


Dinamik, dan Kinerja Perusahaan.
v

ANALYSIS OF DISTRIBUTION PROCESS CEMENT


BAG/ZAK REGION EAST JAVA TO IMPROVE THE
PERFORMANCE OF THE COMPANY WITH DYNAMIC
SYSTEMS MODEL APPROACH (CASE STUDY : PT.
SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK)

Student’s Name : Habibah Asma’ul Husna


NRP : 5209 100 052
Major Of Department : Information System FTIf – ITS
Supervisor : Erma Suryani, S.T., M.T., Ph.D.

ABSTRACT

With the development of the rapidly growing global market


and increased competition that is in the industrial sector, the
company is required to make an innovation in order to survive.
One innovation that can be done is to increase the performance
of a company, which in these efforts may indirectly improve the
relationship between the company and customers, mainly in
terms of the distribution of the production company. Of these
efforts can have positive effects for the company, given the
increasing competition in the global market, then it is a
challenge for companies to adapt to respond to the issues
raised. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, is one of Indonesia's
largest state-owned and has a big share in the cement industry.
From the results of cement produced, made the distribution to
its customers. One of the goals of the distribution is a bag of
cement / zak, because the allocation of production of cement
bag / zak ± 80%, while the bulk / curah ± 20% of the total
production. Of the distribution process is done, the company
can determine how the company according to customers'
business processes and goals of the company.
vi

Referring to the distribution of cement to the performance


of the company, the methods offered in this thesis is an
approach to dynamic system model, and the data used is the
data distribution of cement at the factory to the customer. From
the characteristics of the existing system, then do modeling on
the distribution system in order to improve the performance of
the cement company, supported the existence of factors that can
be give an affect. Those factors such as customer PT. Semen
Gresik (Persero) Tbk, the amount of cement demand, cost of
shipping, distribution, customer satisfaction, revenue, cement
price, profit, customer service levels and performance. By doing
Distribution Process Analysis Cement Bag / Zak to Improve
Corporate Performance with Dynamic Systems Approach
Model, expected PT. Semen Gresik (Persero) to determine the
performance of the company is being run and can improve the
performance of the company both internally and externally, so
that the objectives of the business processes can be achieved in
accordance of what is desired.

Keywords : Distribution, Modeling, Model Dynamic


Systems and Firm Performance.
vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‘alamiin. Shalawat serta salam


semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW. Segala puji dan syukur penulis panjatkan hanya bagi
Allah SWT, pemelihara seluruh alam semesta, karena atas
limpahan rahmat, taufik serta hidayah – Nya, penulis mampu
menyelesaikan tugas akhir ini.
Penyelesaian tugas akhir ini dikerjakan demi memenuhi
salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana komputer di
Jurusan Sistem Informasi – Fakultas Teknologi dan Informasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).
Terselesaikannya tugas akhir ini tentu tak terlepas dari
semangat serta dorongan orang – orang terdekat dan berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengungkapkan rasa
terima kasih dan penghargaan yang sebesar – besarnya kepada :

1) Allah SWT, yang atas rahmat dan karunia – Nya, penulis


mampu menyelesaikan tugas akhir ini.
2) Ibu dan Ayah yang telah menjaga, membesarkan,
mendo’akan, dan selalu memberikan yang terbaik untuk
anak – anaknya. Terima kasih untuk segala do’a,
dukungan, serta nasehat yang telah, selalu, dan senantiasa
diberikan. Adik tercinta Zulfikri Ilmiawan “Fikri” yang
senantiasa menemani di sepanjang hari – hari penulis.
3) Bapak Dr. Eng. Febriliyan Samopa, S.Kom, M.Kom selaku
Ketua Jurusan Sistem Informasi ITS Surabaya.
4) Bapak Bekti Cahyo Hidayanto, S.Si., M.Kom selaku dosen
wali penulis.
5) Ibu Renny Pradina Kusumawardani selaku koordinator
tugas akhir di Jurusan Sistem Informasi yang telah banyak
membantu dalam proses mengajukan TA hingga sidang.
6) Ibu. Erma Suryani selaku dosen pembimbing yang selalu
memberikan motivasi, nasehat, serta semangat
viii

7) Bapak. Zakki Multazam Chozin, selaku pembimbing dari


PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, yang selama pengerjaan
tugas akhir selalu memberikan motivasi serta pencerahan
kepada penulis.
8) Ibu. Mahendrawati dan Ibu. Irmasari Hafidz, selaku dosen
penguji, yang telah memberikan saran kepada penulis
selama pengerjaan tugas akhir.
9) PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, yang menjadi
narasumber dalam penyusunan tugas akhir ini.
10) Bapak Ir. Aris Sunarso Selaku Kepala Biro Pendidikan &
Pelatihan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk & Ibu Anita
selaku Wakil Kepala Biro Pendidikan & Pelatihan PT.
Semen Gresik (Persero) Tbk.
11) Pak. Yani, Pak. Febri, Pak. Zaki, Pak. Bambang, Pak.
Katjoek, Pak. Nuril, Pak. Mustofa, Pak. Ardi selaku kepala
– kepala seksi pada departemen pengembangan pemasaran
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk atas obrolan singkat,
keluangan waktu, informasi, saran, serta bimbingan yang
diberikan kepada penulis selama proses pengerjaan tugas
akhir.
12) Pak. Ade, Pak. Ratman, Pak. Helmi, Pak. Darminto, Pak.
Warno, Bu. Aris (PUK), Mbak. Rini, Mbak. Nesya, Mbak.
Erni selaku staf di lantai 6 pada PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk atas obrolan singkat, keluangan waktu,
informasi, saran, serta bimbingan yang diberikan kepada
kami selama proses pengerjaan tugas akhir. Seluruh staf di
lantai 6 pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
13) Seluruh dosen pengajar dan staff karyawan pada Jurusan
Sistem Informasi yang telah banyak memberikan ilmu
serta bantuan selam penulis menjalankan proses belajar di
perkuliahan.
14) Seluruh mahasiswa Sistem Informasi yang telah banyak
memberikan ilmu, pengalaman, serta bantuan kepada
penulis dari mbak – mbak dan mas – mas angkatan 2001 –
ix

2008 dan adik – adik angkatan 2010 – 2011 dan untuk


Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HMSI).
15) Rifki Handika Haqi (5205 100 060) terima kasih telah
mengenal disaat masa – masa perkuliahan, terima kasih
telah menjadikan dewasa. BEST !!     .
16) Ajeng Retno Wulan yang selalu memberikan dukungan
kepada penulis meskipun terpisahkan oleh jarak . Mbak
dan Mas SC – maslik, mastam, masres, mbael, mbatus,
mbater, mbapam, mbafir, mbarin, masdip, masyan, massat,
serta asprak – asprak yang telah memberikan pelajaran
semasa penulis menjalankan kuliah. Masdim, maskuh,
masfuad, masfu, mashaum, masgusdur, masmbek, masjek,
mbaiin, bangaul, mbaika, mbanisa, mbaren, mbajen,
mbadin, mbais, mbajes, mbayul, mbawig, semuanya terima
kasih.
17) AE9IS untuk semua kebersamaan dan kekeluargaannya
dari mulai MANAGE ’09 dan peristiwa – peristiwa lainnya
yang dialami bersama. sam & dom, sa, sha, son, wan, bon,
yok, joz, bangbo, gung, har, cin, ciz, awin, dit, sar, rip,
ram, bab, nok, nan, masganteng, yog, kik, pal, tak, nand,
ceng, fis, yo, pik, peh, juls, rin, nga, cir, semua AE9IS
terima kasih KELUARGA  .
18) Adik – adik kesayangan fen, sin, rul, pi, mam, ndut, dan,
gik, far, dit, fris, ja, vo, ham, rio, vin, lind, wince, vy,
mawio, ayu, dim, tal, pal, gik, bi, ik, ris, ter, semuanya
terima kasih .
19) Seluruh Laboraturium Tugas Akhir di Jurusan Sistem
Informasi E – Bis – Mas. Bambang, PPSI – Pak. Hermono,
dan terutama SPK – Mas. Riki, yang selalu menjadi saksi
sejarah selama pengerjaan tugas akhir.
20) Terima kasih untuk NONANOSKINS yang selalu
memberikan dukungan. Bril, ris, john, bi, tom, vir .
Serta terima kasih untuk doa yang selalu diberikan oleh
Tante Sri dan Om Heru. Terima kasih untuk Duta Muda
TRANSMANIA seluruh regional Indonesia terutama
x

Surabaya, Jakarta, dan Bandung, serta tim PR, produksi,


kreatif, dan crew IMB 3. Terima kasih .
21) Terima kasih untuk sahabat yang selalu menemani dari
masa sekolah hingga sekarang Rizky Destya R. S &
Ayunda Larasati.
22) Serta semua pihak yang telah banyak membantu dalam
pengerjaan Tugas Akhir ini yang belum disebutkan satu
per satu oleh penulis.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan


semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas akhir
ini dengan melimpahkan rahmat dan karunia – Nya dan semoga
hasil dari tugas akhir ini dapat memberikan banyak manfaat dan
kebaikan bagi banyak pihak serta bernilai ibadah di mata Allah
SWT. Amin.

Surabaya, Januari 2013

Penulis
xi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................... iii


ABSTRACT.................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................. xix
DAFTAR TABEL..................................................................... xxv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 28

1.1 Latar Belakang ............................................... 28


1.2 Rumusan Masalah Tugas Akhir ..................... 30
1.3 Batasan Masalah Tugas Akhir........................ 31
1.4 Tujuan Tugas Akhir ....................................... 31
1.5 Relevansi Atau Manfaat Tugas Akhir ............ 32
1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir ............... 33

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................ 36

2.1 Profil PT. Semen Gresik (Persero) Tbk ......... 36

2.1.1 Visi, Misi, & Tujuan Perusahaan .................. 42


2.1.2 Lokasi ............................................................ 45
2.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan .................... 47

2.1.3.1 PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. ............. 48

2.1.3.1.1 Departemen Distribusi & Transportasi 50

2.2 Sistem Manajemen Semen Gresik ................. 53


2.3 Produk PT. Semen Gresik (Persero) Tbk ....... 54
xii

2.3.1 Ordinary Portland Cement Tipe I.................. 55


2.3.2 Ordinary Portland Cement Tipe II ................ 55
2.3.3 Ordinary Portland Cement Tipe III ............... 56
2.3.4 Ordinary Portland Cement Tipe V ................ 56
2.3.5 Portland Pazzoland Cement (PPC)................ 57
2.3.6 Portland Composit Cement (PCC) ................ 57
2.3.7 Super Masonary Cement (SMC) ................... 58
2.3.8 Oil Well Cement, Class G – HSR (High
Sulfate Resistance) ........................................................ 58
2.3.9 Blended Special Cement (BSC) .................... 59

2.4 Group PT. Semen Gresik (Persero) Tbk ........ 59

2.4.1 Anak Perusahaan ........................................... 59

2.4.1.1 PT. Semen Padang .................................... 59

2.4.1.1.1 Pelabuhan Teluk Bayur PT. Semen


Padang 61

2.4.1.2 PT. Semen Tonasa..................................... 62

2.4.1.2.1 Pelabuhan Biringkasi PT. Semen Tonasa


63

2.4.1.3 PT. Kawasan Industri Gresik (KIG).......... 63


2.4.1.4 PT. Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG)
64
2.4.1.5 United Tractors Semen Gresik (UTSG) .... 66
2.4.1.6 PT. Swadaya Graha (SWG) ...................... 66
2.4.1.7 PT. Varia Usaha ........................................ 67
2.4.1.8 United Tractors Semen Gresik (UTSG) .... 68

2.4.2 Affiliasi Anak Perusahaan ............................ 69


xiii

2.4.2.1 PT. Varia Usaha Beton.............................. 69


2.4.2.2 PT. Waru Abadi ........................................ 70
2.4.2.3 PT. Varia Usaha Bahari ............................ 70
2.4.2.4 PT. Varia Usaha Dharma Segara .............. 71
2.4.2.5 PT. Varia Usaha Lintas Segara ................. 71
2.4.2.6 PT. Varia Usaha Barito ............................. 72
2.4.2.7 PT. Swabina Gatra .................................... 72
2.4.2.8 PT. Konsulta Semen Gresik ...................... 72

2.4.3 Lembaga Penunjang ...................................... 73

2.4.3.1 Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG) .. 73


2.4.3.2 Dana Pensiunan Semen Gresik ................. 73
2.4.3.3 Yayasan Wisma Semen Gresik Untuk
Pendidikan................................................................. 74
2.4.3.4 PT. Cipta Nirmala ..................................... 74

2.5 Distribusi ........................................................ 75

2.5.1 Proses Distribusi PT. Semen Gresik (Persero)


Tbk 75
2.5.2 Proses Distribusi ........................................... 77
2.5.3 Fungsi Proses Distribusi................................ 81

2.6 Kinerja Perusahaan ......................................... 87

2.6.1 Hakikat Kinerja ............................................. 87


2.6.2 Kinerja Organisasi......................................... 88
2.6.3 Manajemen Kinerja ....................................... 92
2.6.4 Hubungan Manajemen Kinerja Dengan
Strategi Bisnis. .............................................................. 94
2.6.5 Persyaratan Evaluasi Kinerja ........................ 96

2.7 Pelanggan ....................................................... 98


xiv

2.7.1 Kebutuhan Pelanggan ................................... 98


2.7.2 Kepuasan Pelanggan ..................................... 99

2.8 Pemodelan & Simulasi ................................. 101

2.8.1 Pemodelan ................................................... 101


2.8.2 Simulasi....................................................... 103

2.8.2.1 Manfaat Simulasi .................................... 104


2.8.2.2 Proses Pengerjaan Simulasi .................... 104
2.8.2.3 Kelebihan Model Simulasi ...................... 105
2.8.2.4 Kekurangan Model Simulasi ................... 106
2.8.2.5 Klasifikasi Model Simulasi ..................... 106
2.8.2.6 Langkah – Langkah Simulasi .................. 107

2.9 Model Simulasi Kontinyu (Dinamik) ........... 109

2.9.1 Karakteristik Model Simulasi Kontinyu


(Dinamik) .................................................................... 112
2.9.2 Kontribusi Model Simulasi Kontinyu
(Dinamik) .................................................................... 113
2.9.3 Kelemahan Model Simulasi Kontinyu
(Dinamik) .................................................................... 113
2.9.4 Variabel Model Simulasi Kontinyu (Dinamik)
114

2.10 Ventana Simulation (VenSim).................. 115

BAB III METODOLOGI .......................................................... 118

3.1 Studi Literatur .............................................. 118


3.2 Pengumpulan Data ....................................... 119

3.2.1 Survei .......................................................... 119


xv

3.2.2 Analisis Faktor ............................................ 119

3.3 Pengolahan Data ........................................... 120

3.3.1 Pendefinisian Sistem ................................... 120


3.3.2 Model Diagram Kausatik ............................ 120
3.3.3 Model Diagram Flow .................................. 122
3.3.4 Rancangan Skenario Model Sistem Dinamik
123

3.3.4.1 Skenario Struktur .................................... 123


3.3.4.2 Skenario Parameter ................................. 124

3.4 Pemodelan & Simulasi ................................. 124

3.4.1 Analisis ....................................................... 125


3.4.2 Kesimpulan ................................................. 125
3.4.3 Saran ........................................................... 125

3.5 Penyusunan Laporan Tugas Akhir ............... 126

BAB IV PENGEMBANGAN MODEL & INTERPRETASI


HASIL ....................................................................................... 128

4.1 Data Masukan ............................................... 128


4.2 Pengembangan Model .................................. 129

4.2.1 Diagram Kausatik (Causal Loop Diagram) 129


4.2.2 Diagram Flow (Flow Diagram) .................. 136

4.2.2.1 Sub – Model Sales Order Volume Of


Cement 138
4.2.2.2 Sub – Model Demand Order Volume Of
Cement 140
xvi

4.2.2.3 Sub – Model Distribution Volume Of


Cement 142
4.2.2.4 Sub – Model Number Of Distributors..... 144
4.2.2.5 Sub – Model Impact Of Customer
Satisfaction.............................................................. 145

4.2.3 Verifikasi Model ......................................... 148

4.2.3.1 Base Model Result................................... 149

4.2.3.1.1 Sales Order Volume Of Cement ........ 149


4.2.3.1.2 Demand Volume Of Cement .............. 150
4.2.3.1.3 Distribution Volume Of Cement ........ 150
4.2.3.1.4 Number Of Distributors .................... 151
4.2.3.1.5 Impact Of Customer Satisfaction ...... 152

4.2.4 Validasi Model ............................................ 153

4.2.4.1 Validasi Sub – Model Sales Order Volume


Of Cement ............................................................... 153
4.1.1 Validasi Sub – Model Demand Volume Of
Cement 155
4.1.2 Validasi Variabel Price Of Cement ......... 159
4.1.3 Validasi Variabel Distribution Volume Of
Cement 164

4.2.5 Konversi Ke Skala ...................................... 166

4.1.4 Konversi Ke Skala Sales Order Volume Of


Cement 166
4.1.5 Konversi Ke Skala Demand Volume Of
Cement 168
4.1.6 Konversi Ke Skala DistributionVolume Of
Cement 170
xvii

4.1.7 Konversi Ke Skala Number Of Distributors


172
4.1.8 Konversi Ke Skala Impact Of Customer
Satisfaction.............................................................. 174
4.1.9 Konversi Ke Skala Production Volume Of
Cement 176
4.1.10 Konversi Ke Skala Statements Of Income
178
4.1.11 Run Result (Performance, Company
Services Level, & Customer Satisfaction) ............... 180

BAB V RANCANGAN SKENARIO & ANALISIS


SKENARIO MODEL SISTEM DINAMIK ............................. 182

5.1 Pengembangan Skenario .............................. 182

5.1.1 Skenario Struktur (Structure Scenario)....... 183

5.1.1.1 Skenario Struktur (Structure Scenario) –


Outsourcing............................................................. 184
5.1.1.2 Skenario Struktur (Structure Scenario) –
Reward 190

5.1.2 Skenario Parameter (Parameter Scenario) . 199

5.1.2.1 Skenario Most Likely (Most Likely Scenario)


202
5.1.2.2 Skenario Optimistik (Optimistic Scenario)
203
5.1.2.3 Skenario Pesimistik (Pessimistic Scenario)
204

5.1.3 Analisis Hasil Skenario & S.W.O.T (Strength,


Weakness, Opportunity, & Threats)............................ 205
xviii

5.1.3.1 Analisis Skenario Struktur (Structure


Scenario Analysis) .................................................. 205

5.1.3.1.1 Skenario Struktur – Reward .............. 205


5.1.3.1.2 Skenario Struktur – Outsourcing ...... 206

5.1.3.2 Analisis Skenario Parameter (Parameter


Scenario Analysis) .................................................. 206
5.1.3.3 Analisa S.W.O.T (Strength, Weakness,
Opportunity, & Threats) Berdasarkan Skenario ..... 208

BAB VI KESIMPULAN & SARAN ........................................ 213

6.1 Kesimpulan................................................... 213


6.2 Saran ............................................................. 214

DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 217


RIWAYAT HIDUP .................................................................. 227
LAMPIRAN A DATA MASUKAN......................................... 229
LAMPIRAN B DATA HASIL SIMULASI MODEL AWAL . 249
LAMPIRAN C DATA HASIL PENGEMBANGAN
SKENARIO STRUKTUR ........................................................ 257
LAMPIRAN D DATA HASIL PENGEMBANGAN
SKENARIO PARAMETER ..................................................... 262
xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1-1. Profil PT. Semen Gresik (Persero) Tbk


(Riwayat Singkat) ......................................................... 36
Gambar 2.1-2. Tahun 1991 (Riwayat Singkat) ..................... 38
Gambar 2.1-3. Tahun 1995 (Riwayat Singkat) ..................... 39
Gambar 2.1-4. Tahun 1997 (Riwayat Singkat) ..................... 40
Gambar 2.1-5. Tahun 1998 (Riwayat Singkat) ..................... 40
Gambar 2.1-6. Tahun 2000 (Riwayat Singkat) ..................... 41
Gambar 2.1-7. Tahun 2006 (Riwayat Singkat) ..................... 41
Gambar 2.1-8. Tahun 2011 (Riwayat Singkat) ..................... 42
Gambar 2.1-9. Struktur Organisasi Kantor Pusat Gedung
Utama PT. Semen Gresik (Persero) Tbk (PT. Semen
Gresik (Persero) Tbk, 2011).......................................... 48
Gambar 2.1-13. Struktur Organisasi Departemen Transportasi
& Distribusi ................................................................... 50
Gambar 2.2-1. Sistem Manajemen PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk (Sistem Manajemen Semen Gresik) ....... 53
Gambar 2.2-2. Sertifikasi Sistem Manajemen PT. Semen
Gresik (Persero) Tbk ..................................................... 54
Gambar 2.3-1. OPC Tipe I (Profil Produk) ........................... 55
Gambar 2.3-2. PC Tipe II (Profil Produk) ............................ 55
Gambar 2.3-3. OPC Tipe III (Profil Produk) ........................ 56
Gambar 2.3-4. OPC Tipe V (Profil Produk) ......................... 56
Gambar 2.3-5. PPC (Profil Produk) ...................................... 57
Gambar 2.3-6. PCC (Profil Produk)...................................... 57
Gambar 2.3-7. SMC (Profil Produk)..................................... 58
Gambar 2.3-8. Oil Well Cement – HSR (Profil Produk) ...... 58
Gambar 2.3-9. BSC (Profil Produk)...................................... 59
Gambar 2.4-1. PT. Semen Padang (Anak Perusahaan) ......... 59
Gambar 2.4-2. PT. Semen Tonasa (Anak Perusahaan) ......... 62
Gambar 2.4-3. KIG (Anak Perusahaan) ................................ 63
Gambar 2.4-4. IKSG (Anak Perusahaan).............................. 64
Gambar 2.4-5. UTSG (Anak Perusahaan) ............................ 66
Gambar 2.4-6. SWG (Anak Perusahaan) .............................. 66
xx

Gambar 2.4-7. PT. Varia Usaha (Anak Perusahaan) ............ 67


Gambar 2.4-8. UTSG (Anak Perusahaan) ............................ 68
Gambar 2.4-9. PT. Varia Usaha Beton (Anak Perusahaan) .. 69
Gambar 2.4-10. PT. Waru Abadi (Anak Perusahaan) ........... 70
Gambar 2.4-11. PT. Varia Usaha Bahari (Anak Perusahaan)70
Gambar 2.4-12. PT. Varia Usaha Dharma Segara (Anak
Perusahaan) ................................................................... 71
Gambar 2.4-13. PT. Varia Usaha Segara (Anak Perusahaan)71
Gambar 2.4-14. PT. Swabina Gatra (Anak Perusahaan) ....... 72
Gambar 2.4-15. PT. Konsulta Semen Gresik (Anak
Perusahaan) ................................................................... 72
Gambar 2.4-16. KWSG (Lembaga Penunjang) .................... 73
Gambar 2.4-17. Dana Pensiunan Semen Gresik (Lembaga
Penunjang) .................................................................... 73
Gambar 2.4-18. SGF (Lembaga Penunjang) ......................... 74
Gambar 2.4-19. PT. Cipta Nirmala (Lembaga Penunjang) ... 74
Gambar 2.5-1. Proses distribusi PT. Semen Gresik (Persero)
Tbk secara nasional. (Distribution System) .................. 75
Gambar 2.5-2. Peta distribusi PT. Semen Gresik (Persero)
Tbk secara nasional. (PT. Semen Gresik (Persero) Tbk,
2011) ............................................................................. 76
Gambar 2.5-3. Paradigma Proses Distribusi (Kodrat, David
Sukardi, 2009) ............................................................... 79
Gambar 2.5-4. Hubungan Antara Rencana Pemasaran Dengan
Distribusi (Kodrat, David Sukardi, 2009) ..................... 86
Gambar 2.6-1. Elemen – Elemen Sistem Evaluasi Kinerja .. 91
Gambar 2.6-2. Pengaruh Manajemen Kinerja pada Pencapaian
Tujuan Perusahaan ........................................................ 92
Gambar 2.6-3. Hubungan Antara Kinerja Karyawan Dengan
Strategi Untuk Mencapai Hasil Sebagai Tujuan
Organisasi/Perusahaan. ................................................. 95
Gambar 2.7-1. Proses Distribusi Pemasaran & Pengguna
Perantara (Kodrat, David Sukardi, 2009).................... 100
Gambar 2.8-1. Proses Pemodelan (Suryani, 2005) ............. 101
Gambar 2.8-2. Pembelajaran Sistem ................................... 102
xxi

Gambar 2.8-3. Proses Pembuatan Model (Suryani, 2005) .. 102


Gambar 2.8-4. Proses Melakukan Simulasi (Konsep Simulasi
Permodelan, 2012) ...................................................... 104
Gambar 2.9-1. Tahap Pengembangan Model Sistem (Suryani,
2005) ........................................................................... 110
Gambar 2.9-2. Tahap Pengembangan Model Simulasi
Dinamik (Suryani, 2005)............................................. 111
Gambar 2.9-3. Contoh Causal Loop Diagram (Shalini,
Anand; Prem, Vrat; R.P, Dahiya, 2006) ..................... 112
Gambar 2.11-1. Metodologi Pengerjaan Tugas Akhir ........ 118
Gambar 3.3-1. Causal Loop Diagram ................................ 121
Gambar 3.3-2. Diagram Flow ............................................. 123
Gambar 3.3-3. Rancangan Skenario Model Sistem Dinamik
(Husna & Pambudi, 2012) .......................................... 124
Gambar 4.2-1. Diagram Kausatik (Causal Loop Diagram) 130
Gambar 4.2-2. Sales Order Volume Of Cement .................. 132
Gambar 4.2-3. Demand Volume Of Cement ....................... 133
Gambar 4.2-4. Distribution Volume Of Cement.................. 134
Gambar 4.2-5. Number Of Distributors .............................. 135
Gambar 4.2-6. Impact Of Customer Satisfaction ................ 135
Gambar 4.2-7. Diagram Flow (Flow Diagram) .................. 137
Gambar 4.2-8. Sub – Model Sales Order Volume Of Cement
.................................................................................... 138
Gambar 4.2-9. Sub – Model Demand Volume Of Cement .. 140
Gambar 4.2-10. Sub – Model Distribution Volume Of Cement
.................................................................................... 142
Gambar 4.2-11. Sub – Model Number Of Distributors ...... 144
Gambar 4.2-12. Sub – Model Impact Of Customer
Satisfaction.................................................................. 145
Gambar 4.2-13. Verifikasi Model Berhasil ......................... 148
Gambar 4.2-14. Verifikasi Model Errors ........................... 149
Gambar 4.2-15. Verifikasi Sub – Model Sales Order Volume
Of Cement ................................................................... 149
Gambar 4.2-16. Verifikasi Sub – Model Demand Volume Of
Cement ........................................................................ 150
xxii

Gambar 4.2-17. Verifikasi Sub – Model Distribution Volume


Of Cement ................................................................... 150
Gambar 4.2-18. Verifikasi Sub – Model Number Of
Distributors ................................................................. 151
Gambar 4.2-19. Verifikasi Sub – Model Impact Of Customer
Satisfaction.................................................................. 152
Gambar 4.2-20. Konversi Ke Skala Sales Order Volume Of
Cement ........................................................................ 166
Gambar 4.2-21. Konversi Ke Skala Demand Volume Of
Cement ........................................................................ 168
Gambar 4.2-22. Konversi Ke Skala Distribution Volume Of
Cement ........................................................................ 170
Gambar 4.2-23. Konversi Ke Skala Number Of Distributors
.................................................................................... 172
Gambar 4.2-24. Konversi Ke Skala Impact Of Customer
Satisfaction.................................................................. 174
Gambar 4.2-25. Konversi Ke Skala Production Volume Of
Cement ........................................................................ 176
Gambar 4.2-26. Konversi Ke Skala Statements Of Income 178
Gambar 4.2-27. Grafik Performance, Company Services
Level, & Customer Saisfaction.................................... 180
Gambar 5.1-1. Alur Pengembangan Rancangan Skenario .. 183
Gambar 5.1-2. Skenario Struktur Outsourcing ................... 185
Gambar 5.1-3. Grafik Skenario Struktur Outsourcing ........ 190
Gambar 5.1-4. Skenario Struktur Reward........................... 192
Gambar 5.1-5. Grafik Skenario Struktur Reward ............... 196
Gambar 5.1-6. Grafik Skenario Struktur Reward – Every 3
Months......................................................................... 197
Gambar 5.1-7. Grafik Skenario Struktur Reward – Every 4
Months......................................................................... 198
Gambar 5.1-8. Grafik Skenario Struktur Reward – Every 6
Months......................................................................... 198
Gambar 5.1-9. Diagram Flow Setelah Dilakukan
Pengembangan Model Skenario.................................. 201
Gambar 5.1-10. Grafik Skenario Parameter Most Likely .... 202
xxiii

Gambar 5.1-11. Grafik Skenario Optimistik ....................... 203


Gambar 5.1-12. Grafik Skenario Pesimistik ....................... 204
Gambar 5.1-13. Grafik Skenario Struktur Reward ............. 205
Gambar 5.1-14. Grafik Skenario Struktur Outsourcing ...... 206
Gambar 5.1-15. Grafik Skenario Parameter Performance .. 207
Gambar 5.1-16. Grafik Skenario Parameter Company Services
Level ............................................................................ 207
Gambar 5.1-17. Grafik Skenario Parameter Impact Of
Customer Satisfaction ................................................. 208
xxiv

(halaman ini sengaja dikosongkan)


xxv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1-1. Alamat Kontak PT. Semen Gresik (Persero) Tbk


...................................................................................... 46
Tabel 2.1-4. Peran & Tanggung Jawab Departemen Distribusi
& Transportasi .............................................................. 50
Tabel 2.4-1. Kapasitas Pelabuhan Teluk Bayur PT. Semen
Padang ........................................................................... 61
Tabel 2.4-2. Alamat Kontak PT. Semen Padang .................. 61
Tabel 2.4-3. Kapasitas Pelabuhan Biringkasi PT. Semen
Tonasa ........................................................................... 63
Tabel 2.4-4. Alamat Kontak PT. Semen Tonasa................... 63
Tabel 2.4-5. Alamat Kontak PT. KIG ................................... 64
Tabel 2.4-6. Alamat Kontak PT. IKSG ................................. 65
Tabel 2.4-7. Alamat Kontak PT. UTSG................................ 66
Tabel 2.4-8. Alamat Kontak PT. SWG ................................. 67
Tabel 2.4-9. Alamat Kontak PT. VU .................................... 68
Tabel 2.4-10. Alamat Kontak PT. UTSG.............................. 69
Tabel 4.2-1. Tabel Persamaan Sales Order Volume Of Cement
.................................................................................... 139
Tabel 4.2-2. Tabel Persamaan Demand Volume Of Cement 141
Tabel 4.2-3. Tabel Persamaan Distribution Volume Of Cement
.................................................................................... 143
Tabel 4.2-4. Tabel Persamaan Number Of Distributors ..... 144
Tabel 4.2-5. Tabel Persamaan Impact Of Customer
Satisfaction.................................................................. 147
Tabel 4.2-6. Tabel Data Aktual Sales Order Volume Of
Cement ........................................................................ 153
Tabel 4.2-7. Tabel Data Simulasi Sales Order Volume Of
Cement ........................................................................ 154
Tabel 4.2-8. Tabel Validasi Sales Order Volume Of Cement
.................................................................................... 155
Tabel 4.2-9. Tabel Data Aktual Demand Volume Of Cement
.................................................................................... 155
xxvi

Tabel 4.2-10. Tabel Data Simulasi Demand Volume Of


Cement ........................................................................ 157
Tabel 4.2-11. Tabel Validasi Demand Volume Of Cement . 158
Tabel 4.2-12. Tabel Data Aktual Price Of Cement ............. 159
Tabel 4.2-13 ........................................................................ 160
Tabel 4.2-14. Tabel Data Aktual Price Of Cement – Per Ton
.................................................................................... 160
Tabel 4.2-15. Tabel Data Simulasi Price Of Cement .......... 162
Tabel 4.2-16. Tabel Validasi Price Of Cement ................... 163
Tabel 4.2-17. Tabel Data Aktual Distribution Volume Of
Cement ........................................................................ 164
Tabel 4.2-18. Tabel Data Simulasi Distribution Of Cement 165
Tabel 4.2-19. Tabel Validasi Distribution Volume Of Cement
.................................................................................... 165
Tabel 4.2-20. Kategori Skala Sales Order Volume Of Cement
.................................................................................... 167
Tabel 4.2-21. Kategori Skala Demand Volume Of Cement 169
Tabel 4.2-22. Kategori Skala Distribution Volume Of Cement
.................................................................................... 171
Tabel 4.2-23. Kategori Skala Number Of Distributors ....... 173
Tabel 4.2-24. Kategori Skala Impact Of Customer Satisfaction
.................................................................................... 175
Tabel 4.2-25. Kategori Skala Production Volume Of Cement
.................................................................................... 177
Tabel 4.2-26. Kategori Skala Statements Of Income .......... 179
Tabel 5.1-1. Tabel Skenario Outsourcing ........................... 184
Tabel 5.1-2. Tabel Persamaan Skenario Struktur Outsourcing
.................................................................................... 187
Tabel 5.1-3. Tabel Persamaan Skenario Struktur Reward
(Henning, Jeffrey ;, 2009) ........................................... 194
Tabel 5.1-4. Skala Parameter Dari Skenario Struktur Reward
(Henning, Jeffrey ;, 2009) ........................................... 199
Tabel 5.1-5. Tabel Analisa S.W.O.T................................... 209
Tabel 6.2-1. Tabel Data Sales Volume Of Cement .............. 229
Tabel 6.2-2. Tabel Data Demand Volume Of Cement ......... 230
xxvii

Tabel 6.2-3. Tabel Data Aktual Consumption Volume Of


Cement ........................................................................ 231
Tabel 6.2-4. Tabel Data Mining Service ............................. 234
Tabel 6.2-5. Tabel Data Aktual Business Segment ............. 236
Tabel 6.2-6. Tabel Data Aktual Volume Produksi Semen .. 236
Tabel 6.2-7. Tabel Data Statements Of Income................... 237
Tabel 6.2-8. Tabel Data Jumlah Distributor Perusahaan .... 239
Tabel 6.2-9. Tabel Jumlah Keluhan Yang Masuk .............. 239
Tabel 6.2-10. Tabel Sample Daftar Harga Semen Per Bag /
Zak Di Jawa Timur ..................................................... 241
Tabel 6.2-11. Tabel Sample Daftar Harga Semen Per Bag /
Zak Di Jawa Timur – Per Ton ..................................... 243
Tabel 6.2-12. Tabel Data Kepuasan Pelanggan Perusahaan 245
Tabel 6.2-13. Tabel Data Distribusi Semen ........................ 248
Tabel 6.2-1. Tabel Data Simulasi Sales Volume Of Cement249
Tabel 6.2-2. Tabel Data Simulasi Demand Volume Of Cement
.................................................................................... 250
Tabel 6.2-3. Tabel Data Simulasi Price Of Cement ............ 251
Tabel 6.2-4. Tabel Data Simulasi Volume Pengiriman Semen
.................................................................................... 253
Tabel 6.2-5. Tabel Data Konsumsi Semen ......................... 254
Tabel 6.2-1. Data Hasil Skenario Struktur Reward............. 257
Tabel 6.2-2. Data Hasil Skenario Outsourcing ................... 259
Tabel 6.2-1. Data Hasil Skenario Parameter Sales Order
Volume Of Cement ...................................................... 262
Tabel 6.2-2. Data Hasil Skenario Parameter Demand Volume
Of Cement ................................................................... 264
Tabel 6.2-3. Data Hasil Skenario Distribution Volume Of
Cement ........................................................................ 267
Tabel 6.2-4.Data Hasil Skenario Parameter Production
Volume Of Cement ...................................................... 269
28

BAB I
PENDAHULUAN

Pada bagian pendahuluan ini dijelaskan beberapa hal


yang meliputi tentang latar belakang tugas akhir, rumusan
masalah tugas akhir, batasan masalah tugas akhir, tujuan tugas
akhir, dan relevansi atau manfaat tugas akhir. Dari uraian ini
diharapkan dapat memberikan gambaran secara umum dalam
permasalahan dan pemecahan pada tugas akhir ini, sehingga
dapat dengan mudah untuk dipahami.

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan pasar global sangatlah pesat,


banyak produk – produk baru bermunculan dengan life cycle
yang semakin pendek dan diikuti dengan semakin tingginya
permintaan dari pelanggan. Sehingga secara tidak langsung
memaksa perusahaan – perusahaan untuk lebih mengalokasikan
dananya pada sistem logistik, khususnya pendistribusian barang
dari pabrik hingga ke tangan pelanggan.
Salah satu komoditas pasar global yang berkembang saat
ini adalah industri semen. Semen merupakan komoditas yang
strategis, khususnya di negara Indonesia yang terus melakukan
pembangunan dan semen menjadi suatu kebutuhan yang
mutlak. Terlebih lagi berkaitan dengan rencana pemerintah
yang meningkatkan pembangunan infrastruktur di beberapa
tahun mendatang. Sehubungan dengan rencana pemerintah,
maka industri semen perlu mengantisipasi akan terjadinya
kelangkaan (shortage) semen dalam memenuhi kebutuhan
pelanggan di masa mendatang. Disinilah peran proses distribusi
dibutuhkan, sehingga untuk meminimalisasi terjadinya
kelangkaan dalam rangka pemenuhan kebutuhan semen untuk
para pelanggan.
Semen juga tidak hanya melayani kebutuhan
pembangunan infrastruktur di kalangan pemerintahan, namun
29

semen juga merupakan salah satu produk utama yang


didistribusikan atau dijual pada toko – toko besi maupun bahan
bangunan. Semen memiliki peranan penting untuk
meningkatkan pendapatan perusahaan secara keseluruhan, serta
sifat dari semen adalah banyak dan hampir selalu dibutuhkan
pada kegiatan pembangunan baik skala besar ataupun kecil.
Saat ini terdapat tujuh industri semen yang ada di
Indonesia dan memiliki peranan dalam pembangunan
infrastruktur pemerintah. Ketujuh industri semen tersebut,
diantaranya Semen Gresik Group (SGG) yang terdiri dari
Semen Padang, Semen Tonasa, & Semen Gresik,
Indocement, Holcim Indonesia, Semen Andalas, Semen
Baturaja, Semen Bosowa, dan Semen Kupang. Dari ketujuh
industri semen ini, salah satu industri semen yang turut andil
dalam pembangunan infrastruktur pemerintah baik skala besar
maupun skala kecil adalah Semen Gresik Group (SGG).
Semen Gresik Group (SGG) merupakan salah satu
industri semen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di
Indonesia yang terdiri dari 3 perusahaan, yakni Semen Gresik,
Semen Padang, dan Semen Tonasa. Dari ketiga industri yang
ada pada SGG, dalam tugas akhir ini membahas PT. Semen
Gresik (Persero) Tbk. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
sendiri terus berusaha memberikan pelayanan yang terbaik
kepada seluruh masyarakat dalam hal penyediaan dan
pemenuhan kebutuhan semen di Indonesia. Karena banyaknya
kebutuhan semen yang akan digunakan pada masa mendatang,
maka dalam proses distribusi semen memerlukan infrastruktur
serta faktor – faktor pendukung yang memadai guna untuk
meningkatkan kinerja perusahaan baik secara internal maupun
eksternal.
Dalam tugas akhir ini penggunaan metode pendekatan
model sistem dinamik yang bertujuan untuk menganalisis faktor
– faktor apa saja yang memberikan pengaruh terhadap kinerja
perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Karena dalam pendekatan model sistem dinamik ini memiliki
30

faktor – faktor serta variabel – variabel yang mempengaruhi


ataupun mendukung aktivitas dari proses distribusi semen PT.
Semen Gresik (Persero) Tbk serta dilengkapi dengan visualisasi
grafik untuk membantu proses analisis.
Mengacu pada tugas akhir sebelumnya (Purdaniyanto,
2011) yang membahas tentang tingginya permintaan semen di
Indonesia yang terus meningkat. Maka untuk pengembangan
sebelumnya, dalam tugas akhir ini metode yang digunakan
adalah pendekatan model sistem dinamik dengan menggunakan
aplikasi software VENSIM, dimana nantinya yang dihasilkan
adalah Causes Strip, Graph, dan Time Table yang kemudian
untuk membantu proses analisis dalam dari skala parameter
yang menentukan bagaimana penilaian kinerja perusahaan dari
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, baik secara internal maupun
eksternal dengan skala yang telah ditentukan pada rancangan
pendekatan model sistem dinamik.

1.2 Rumusan Masalah Tugas Akhir

Berdasarkan latar belakang tugas akhir yang telah


diuraikan, maka rumusan masalah yang terbentuk dalam tugas
akhir, diantaranya sebagai berikut :

1) Bagaimana melakukan pemodelan pada proses


distribusi semen yang dilakukan oleh PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk dengan pendekatan Model Sistem
Dinamik.
2) Bagaimana merancang skenariosasi model sistem
dinamik dari proses distribusi PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk sehingga dapat memberikan penilaian
serta meningkatkan kinerja perusahaan.
3) Hasil skenariosasi apa saja yang dapat diusulkan
sebagai kebijakan untuk pendukung aktivitas proses
distribusi semen pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
31

1.3 Batasan Masalah Tugas Akhir

Dari perumusan tugas akhir yang telah diuraikan, maka


yang menjadi batasan dalam tugas akhir ini, diantaranya sebagai
berikut :

1) Departemen yang dijadikan sebagai bahan studi kasus


dalam tugas akhir adalah Departemen Distribusi &
Transportasi pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
2) Data yang digunakan sebagai pendukung dalam tugas
akhir ini adalah data pendistribusian semen bag / zak
kepada para pelanggan PT. Semen Gresik (Persero)
Tbk.
3) Analisis yang digunakan hanya berdasarkan data – data
yang terkait dalam proses pendistribusian semen bag /
zak.
4) Analisis proses distribusi yang digunakan adalah
pendistribusian dari Pabrik Tuban ke area Jawa Timur.
5) Proses pendistribusian semen bag / zak yang digunakan
pada tugas akhir ini adalah proses distribusi yang
menggunakan truk, serta sasaran pelanggan yang dituju
adalah gudang distributor.
6) Pendekatan pemodelan yang digunakan untuk
melakukan analisis pada proses pendistribusian semen
bag / zak ini adalah Model Sistem Dinamik.

1.4 Tujuan Tugas Akhir

Pada tujuan tugas akhir ini akan menjawab dari


perumusan tugas akhir yang sebelumnya telah dipaparkan.
Maka tujuan dari tugas akhir ini, diantaranya sebagai berikut :

1) Merancang model pada proses distribusi semen pada


PT. Semen Gresik (Persero) Tbk dengan menggunakan
pendekatan model sistem dinamik.
32

2) Mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi


aktivitas proses distribusi semen dalam meningkatkan
kinerja perusahaan baik secara internal maupun
eksternal pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
3) Merancang, mengidentifikasi, serta menganalisis
skenariosasi model dari proses distribusi yang
digunakan oleh PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
dengan pendekatan model sistem dinamik.

1.5 Relevansi Atau Manfaat Tugas Akhir

Dari rumusan masalah, batasan masalah, serta tujuan


tugas akhir, maka manfaat yang dapat diberikan dari tugas akhir
ini, antara lain sebagai berikut :

1) Mengembangkan model sistem dinamik guna untuk


meningkatkan kinerja suatu perusahaan baik secara
internal maupun eksternal, khususnya dalam kegiatan
proses distribusi barang yang dilakukan perusahaan.
2) Mencegah untuk terjadinya lonjakan permasalahan pada
saat proses distribusi barang, sehingga kinerja
perusahaan dapat tercapai sesuai dengan tujuan
perusahaan.
3) Membantu PT. Semen Gresik (Persero) Tbk untuk
memenuhi tujuan proses bisnisnya dengan adanya
rancangan skenariosasi model yang diusulkan.
33

1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Dalam tugas akhir ini, sistematika penulisan laporan


disesuaikan dengan pelaksanaan survei pada perusahaan dan
saling berhubungan antara satu dengan lainnya. Penulisan ini
dibagi menjadi 6 bab dan masing – masing bab terdiri dari
beberapa sub – bab untuk memberikan penjelasan yang lebih
rinci. Tahapan penulisan laporan penelitian tugas akhir ini
dijelaskan sebagai berikut :

a) BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini merupakan ulasan tentang permasalahan dari studi
kasus yang diangkat secara keseluruhan, diantaranya : latar
belakang tugas akhir, rumusan masalah tugas akhir,
batasan masalah tugas akhir, tujuan tugas akhir,
relevansi atau manfaat tugas akhir, dan sistematika
penulisan.
b) BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini merupakan penjelasan dari dasar – dasar teori yang
dipergunakan sebagai acuan untuk menunjang analisis studi
kasus pada proses pengerjaan tugas akhir. Serta ulasan
tentang perusahaan secara keseluruhan, seperti gambaran
umum PT. Semen Gresik (Persero) Tbk yang terdiri dari
sejarah perusahaan, visi & misi, produk perusahaan, anak
perusahaan, serta struktur organisasi perusahaan.
c) BAB III. METODE PENELITIAN
Bab ini berisi penjelasan mengenai tahapan – tahapan
dalam pengerjaan tugas akhir. Dari studi literatur,
pembelajaran konsep sistem dinamik, pembuatan CLD
(Causal Loop Diagram), verifikasi, validasi, evaluasi
dan revisi, dan yang terakhir penyusunan buku laporan
tugas akhir.
d) BAB IV. PENGEMBANGAN MODEL &
INTERPRETASI HASIL
Bab ini menjelaskan mengenai hasil uji coba program
yang telah dibangun sebelumnya untuk memastikan
34

kebenaran implementasi model. Kemudian dilakukan


analisis terhadap hasil uji coba tersebut.
e) BAB V. RANCANGAN SKENARIO & ANALISIS
SKENARIO MODEL SISTEM DINAMIK
Bab ini menjelaskan mengenai hasil uji coba program
yang telah dibangun sebelumnya untuk memastikan
kebenaran implementasi model dengan menghasilkan
skenario. Kemudian melakukan analisis terhadap hasil
skenario yang ada.
f) BAB VI. PENUTUP
Bab ini merupakan bab yang berisikan tentang
kesimpulan yang didapatkan selama pengerjaan tugas
akhir dan saran yang diusulkan untuk perbaikan ke
depannya terhadap PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
35

(halaman ini sengaja dikosongkan)


36

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam tinjauan pustaka ini akan dijelaskan mengenai


sistem dan metode serta literatur – literatur yang mendukung
dalam pengerjaan laporan tugas akhir, yang digunakan oleh
penulis, diantaranya sebagai berikut.

2.1 Profil PT. Semen Gresik (Persero) Tbk

Gambar 2.1-1. Profil PT. Semen Gresik (Persero) Tbk


(Riwayat Singkat)

PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan perusahaan


yang bergerak di bidang industri semen. Diresmikan di Gresik
pada tanggal 7 agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan
kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun. Pad atanggal
8 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN pertama yang go
public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada
masyarakat. Komposisi pemegang sahamnya adalah Negara RI
73% dan masyarakat 27%.
Pada bulan September 1995, perseroan melakukan
Penawaran Umum Terbatas I (Right Issue I), yang mengubah
komposisi kepemilikan saham menjadi Negara RI 65% dan
masyarakat 35%. Tanggal 15 September 1995 PT Semen Gresik
berkonsolidasi dengan PT Semen Padang dan Semen Tonasa,
yang kemudian dikenal dengan nama Semen Gresik Group
37

(SGG). Total kapasitas terpasang SGG sebesar 8.5 juta ton


semen per tahun.
Pada tanggal 17 September 1998.Pemerintah melepas
kepemilikan sahamnya di SGG sebesar 14% melalui penawaan
terbuka yang dimenangkan oleh Cemex S.A. de C.V.,
perusahaan semen global yang berpusat di Mexico. Komposisi
kepemilikan saham kembali menjadi Negara RI 51%,
masyarakat 35% dan Cemex 14%.
Pada tanggal 30 September 1999, komposisi kepemilikan
saham kembali berubah menjadi Negara RI 51%, masyarakat
23.5% dan Cemex 25.5%. Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi
transaksi penjualan saham Cemex S.A. de C.V. pada Blue
Valley Holdings PTE Ltd.. sehingga komposisi kepemilikan
saham sampai saat ini berubah menjadi Negara RI 51.01%,
Blue Valley Holdings PTE Ltd. 24.90% dan masyarakat
24.09%. Kapasitas terpasang riil SGG sebesar 16.92 juta ton
semen per tahun,dan menguasai 46% pangsa pasar semen
domestik.

TAHUN 1991
PT Semen Gresik (Persero) Tbk. (Perseroan) merupakan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertama yang menjual
sahamnya kepada masyarakat (go public) dengan melakukan
penawaran umum atas 40.000.000 (empat puluh juta) saham
biasa atas nama dengan nilai nominal Rp. 1.000,00 (seribu
Rupiah) setiap saham dengan harga penawaran Rp. 7.000,00
(tujuh ribu Rupiah) setiap saham.
Dana hasil Penawaran Umum, seluruhnya dipergunakan
untuk membiayai sebagian kebutuhan dana pembangunan
pabrik semen baru di Tuban, Jawa Timur, dengan kapasitas 2,3
juta ton semen per tahun, dan untuk Proyek Optimalisasi Pabrik
II Gresik untuk meningkatkan kapasitas dari 1 juta ton semen
per tahun menjadi 1,3 juta ton semen per tahun serta
meningkatkan efisiensi pemakaian tenaga listrik dan bahan
bakar. Pada tangal 8 Juli 1991, Perseroan mencatatkan seluruh
38

sahamnya pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.


Susunan Modal Saham Perseroan setelah penawaran umum
pada saat itu adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1-2. Tahun 1991 (Riwayat Singkat)

TAHUN 1995
Pada tahun 1995 perusahaan melakukan Penawaran
Umum Terbatas I kepada para pemegang saham sejumlah
444.864.000 (empat ratus empat puluh empat juta delapan ratus
enam puluh empat ribu) dengan nilai nominal Rp. 1000,00
(seribu rupiah) setiap saham.
Para pemegang saham Perseroan berhak untuk membeli
saham baru dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I tersebut
dengan ketentuan setiap 1 (satu) saham yang dimiliki, berhak
membeli 3 (tiga) saham baru dengan harga Rp. 3.275,00 (tiga
ribu dua ratus tujuh puluh lima Rupiah) setiap saham.
Penggunaan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I adalah
sebagai berikut :

1) Sekitar 74% dipergunakan untuk membiayai pengalihan


100% saham milik Negara Republik Indonesia di PT.
Semen Padang dan PT. Semen Tonasa, dengan total
nilai transaksi sebesar Rp. 1.063.929.600.000,00.
39

2) Sekitar 5% dipergunakan untuk menambah penyertaan


modal Perseroan di PT Semen Padang yang digunakan
PT Semen Padang untuk membayar sebagian hutang
modal kerjanya.
3) Sekitar 21% dipergunakan untuk membiayai proyek
perluasan yang dilakukan oleh Perseroan (Tuban II dan
Tuban III) dan PT Semen Padang (Indarung V).

Setelah dilaksanakannya seluruh Hak Memesan Efek


terlebih Dahulu yang ditawarkan dalam Penawaran Umum
Terbatas I tersebut, maka susunan pemodalan Perseroan secara
performa sebagai berikut :

Gambar 2.1-3. Tahun 1995 (Riwayat Singkat)

TAHUN 1997
Berikut Struktur Pemodalan dan Susunan Kepemilikan
Saham setelah Penawaran Umum Terbatas I, berdasarkan pada
Official Meeting Report (BAR) No.118/1997 :
40

Gambar 2.1-4. Tahun 1997 (Riwayat Singkat)

TAHUN 1998
Berikut susunan Pemegang Saham per tanggal 4
November 1998 berdasarkan surat Perseroan No
5511/HK.02.00/21010/11.98 tanggal 12 Nopember 1998
tentang Laporan Kepemilikan Efek yang mencapai 5.00% atau
lebih dari Saham yang ditempatkan dan Disetor Penuh :

Gambar 2.1-5. Tahun 1998 (Riwayat Singkat)


41

TAHUN 2000
Berikut Struktur Pemodalan dan Susunan Pemegang
Saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham
Perseroan yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek
Perseroan pada tanggal 31 Desember 2000 :

Gambar 2.1-6. Tahun 2000 (Riwayat Singkat)

TAHUN 2006
Berikut Struktur Pemodalan dan Susunan Pemegang
Saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham
Perseroan yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek
Perseroan pada tanggal 31 Desember 2006 :

Gambar 2.1-7. Tahun 2006 (Riwayat Singkat)


42

TAHUN 2011
Berikut Struktur Pemodalan dan Susunan Pemegang
Saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham
Perseroan yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek
Perseroan pada tanggal 31 Januari 2011 :

Gambar 2.1-8. Tahun 2011 (Riwayat Singkat)

2.1.1 Visi, Misi, & Tujuan Perusahaan

Dalam menjalankan perusahaan secara strukural dan


fungsional, maka PT. Semen Gresik (Persero) Tbk memiliki
visi dan misi perusahaan, diantaranya sebagai berikut :

Visi :
“Menjadi Perusahaan Persemenan Terkemuka di
Indonesia dan Asia Tenggara."

Untuk mencapai Visi tersebut, PT. Semen Gresik


(Persero) Tbk mempunyai Misi, diantaranya :
43

1) Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk


terkait lainnya yang berorientasikan kepuasan
konsumen dengan menggunakan teknologi yang ramah
lingkungan.
2) Mewujudkan manajemen perusahaan yang berstandar
internasional dengan menjunjung tinggi etika bisnis dan
semangat kebersamaan serta bertindak proaktif, efisien
dan inovatif dalam setiap karya.
3) Meningkatkan keunggulan bersaing dalam industri
semen domestik dan internasional.
4) Memberdayakan dan mensinergikan unit-unit usaha
strategik untuk meningkatkan nilai tambah secara
berkesinambungan.
5) Mengembangkan komitmen terhadap peningkatan
kesejahteraan pemangku kepentingan (stakeholders)
terutama pemegang saham, karyawan, dan masyarakat
sekitar.

Sedangkan, PT. Semen Gresik (Persero) Tbk sendiri


mempunyai motto perusahaan, yakni.

Motto :
“Kokoh Tak Tertandingi.”

Dan untuk mencapai visi diatas, maka PT. Semen Gresik


(Persero) Tbk memiliki komitmen pada empat area, diantaranya
sebagai berikut :

1) Produksi
a. Menambang sumber daya alam menjadi bahan-
bahan pokok pembuatan semen dan bahan pokok
industri lain.
b. Mengolah bahan – bahan pokok menjadi berbagai
macam semen dan barang industri lain.
44

c. Mengolah berbagai macam semen dan barang


industri lain menjadi komoditi yang lebih
bermanfaat
2) Jasa
Jasa pelayanan terhadap sektor industri dalam bentuk
penelitian dan pengembangan, rancang bangun,
rekayasa industri, konstruksi, manajemen dan
konsultasi, pengoperasian pabrik, pergudangan,
pengangkutan, pemeliharaan dan perbaikan, serta
pabrikasi alat – alat produksi.
3) Perdagangan
Menyelenggarakan kegiatan pemasaran dan distribusi
berbagai macam semen serta barang – barang hasil
produksi lainnya yang menggunakan bahan baku
semen atau bahan baku lainnya, baik di dalam
maupun di luar negeri.
4) Usaha Lain
Menyelenggarakan kegiatan produksi atau pelayanan
jasa lainnya untuk mendukung pencapaian tujuan
perusahaan.

Sejalan dengan visi dan misi perusahaan, Perusahaan


berkomitmen untuk menjadikan “GCG Sebagai Budaya
Dalam Mengelola Perusahaan”. Untuk mencapai tujuan
tersebut, Perseroan menetapkan misi GCG (Good Corporate
Governance), diantaranya sebagai berikut :

1) Mewujudkan tercapainya kesinambungan perusahaan


melalui pengelolaan yang didasarkan pada prinsip
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi, serta kewajaran dan kesetaraan.
2) Mewujudkan pemberdayaan fungsi dan kemandirian
masing – masing organ perusahaan, yaitu Rapat Umum
Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi.
45

3) Mewujudkan seluruh organ perusahaan dalam


pengambilan keputusan dan pelaksanaannya senantiasa
dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan
terhadap peraturan dan perundangundangan yang
berlaku.

Perseroan menerapkan prinsip tata kelola yang baik untuk


menjamin tercapainya hasil yang optimal dalam penerapan
GCG, meliputi :

1) Meningkatnya kinerja Perseroan melalui terciptanya


proses pengambilan keputusan yang lebih baik,
meningkatnya efisiensi operasional Perusahaan serta
lebih meningkatnya pelayanan kepada pemangku
kepentingan.
2) Meningkatnya corporate value, melalui peningkatan
kinerja keuangan dan minimalisasi risiko keputusan
investasi yang mengandung benturan kepentingan.
3) Meningkatnya kepercayaan investor.
4) Tercapainya stakeholder satisfaction akibat peningkatan
corporate value dan dividen Perseroan.

Melalui komitmen yang tinggi dan konsistensi terhadap


penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan
meyakini akan dapat meningkatkan kinerja usaha dan
pertumbuhan yang berkelanjutan, sehingga pada akhirnya
meningkatkan nilai Perusahaan (Corporate Value) bagi
pemegang saham.

2.1.2 Lokasi

Lokasi pabrik sangat strategis di Sumatera, Jawa, dan


Sulawesi menjadikan Semen Gresik Group (SGG) mampu
memasok kebutuhan semen di seluruh tanah air yang didukung
ribuan distributor, sub distributor dan toko – toko. Selain
46

penjualan di dalam negeri, SGG juga mengekspor ke beberapa


negara, antara lain : Singapura, Malaysia, Korea, Vietnam,
Taiwan, Hongkong, Kamboja, Bangladesh, Yaman, Norfolk
USA, Australia, Canary Island, Mauritius, Nigeria, Mozambik,
Gambia, Benin, dan Madagaskar.

1) Semen Padang.
Semen Padang memiliki 4 (empat) pabrik semen,
kapasitas terpasang 6 juta ton semen pertahun berlokasi
di Indarung, Sumatera Barat. Semen padang memiliki 5
pengantongan semen, yaitu : Teluk Bayur, Belawan,
Batam, Tanjung Priok, dan Ciwandan.
2) Semen Gresik.
Semen Gresik memiliki 4 pabrik dengan kapasitas
terpasang 8,5 juta ton semen per tahun yang berlokasi di
Tuban, Jawa Timur. Semen Gresik memiliki 2
pelabuhan, yaitu : Pelabuhan khusus Semen Gresik di
Tuban dan Gresik. Semen Gresik pabrik Tuban berada
di Desa Sumberarum, Kec Kerek.
3) Semen Tonasa.
Semen Tonasa memiliki 3 pabrik semen, kapasitas
terpasang 3,48 juta ton semen per tahun, berlokasi di
Pangkep, Sulawesi Selatan. Semen Tonasa memiliki 7
(tujuh) pengantongan semen, yaitu : Biringkasi,
Makassar, Samarinda, Banjarmasin, Bitung, Palu,
Ambon, Celukan Bawang, Bali.

Tabel 2.1-1. Alamat Kontak PT. Semen Gresik (Persero)


Tbk

Alamat Kontak
Jl. Veteran, Gresik, Indonesia 61122
Telp (62-31) 3981732
Kantor Pusat :
Faks (62-31) 3983209
Email : ptsg@sg.sggrp.com
47

Website : http://www.semengresik.com/
Gedung Graha Irama Lantai XI, Jl. HR Rasuna
Said, Kuningan Jakarta 12950
Kantor Perwakilan :
Telp (62-21) 5261174-5
Faks (62-21) 5261176.

2.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Untuk mendukung operasional kegiatan pemasaran,


khususnya proses distribusi semen terhadap para pelanggannya,
maka PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. telah memiliki struktur
organisasi guna untuk mengelola seluruh aspek dan kegiatan
perusahaan. Gambaran secara terperinci dari struktur organisasi
pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk adalah sebagai berikut :
48

2.1.3.1 PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.

Direktur
Utama

Direktur Direktur Departemen


Direktur Direktur Direktur
Sumber Daya Pengembangan Usaha Litbang &
Pemasaran Produksi Keuangan
Manusia & Strategi Bisnis Operasional

Tim Strategi Tim


Tim Departemen Departemen Kebijakan Departemen
Kebijakan Peningkatan
Pengembangan Tim OOTC Pengelolaan Pengadaan Strategis Manajemen
Pengembangan Produktivitas
SDM Group Capex Group Group Keuangan Group
Group Group

Departemen Departemen Satuan Departemen Tim Proyek Departemen


Departemen
Pengembangan Produksi Pengendalian Pengembangan Packing Plant Pengelolaan
HMR
Pemasaran Bahan Baku Internal Perusahaan Group Tekominfo Group

Departemen Tim Tim Proyek Pabrik Tim


Departemen Departemen Sekertaris
Produksi Pengembangan Baru & Power Plant Pengembangan
Penjualan SDM Perusahaan
Terak Energi Group Group Tekominfo Group

Departemen Departemen Departemen Tim Perluasan Departemen Departemen


Departemen
Distribusi & Produksi Sarana Bahan Baku Litbang & Keuangan &
PSLK
Transportasi Semen Umum Group Jaminan Mutu Akuntansi

Departemen
Departemen
Rancang
Teknik
Bangun

Departemen
Pengadaan &
Pengelola Persediaan

Gambar 2.1-9. Struktur Organisasi Kantor Pusat Gedung Utama PT. Semen Gresik (Persero)
Tbk (PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, 2011)
49

Dari struktur organisasi secara keseluruhan yang ada di


PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, untuk setiap departemennya
akan di breakdown lagi. Untuk merelevansikannya dengan studi
kasus yang diangkat, maka berikut ini adalah gambaran secara
rinci struktur organisasi dari departemen distribusi dan
transportasi, yang dimana merupakan departemen tempat
penulis selama melakukan proses pengerjaan tugas akhir.
50

2.1.3.1.1 Departemen Distribusi & Transportasi

Gambar 2.1-10. Struktur Organisasi Departemen


Transportasi & Distribusi

Tabel 2.1-2. Peran & Tanggung Jawab Departemen


Distribusi & Transportasi

Merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan,


dan mengevaluasi kegiatan di bidang :
DEPARTEMEN
DISTRIBUSI & 1) Pendistribusian terak dan semen dari
TRANSPORTASI Pabrik Gresik dan Tuban.
2) Pengelolaan gudang penyangga.

Merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan,


Bagian Distribusi dan mengevaluasi kegiatan di bidang :
51

1) Pendistribusian terak dan semen dari


Pabrik Gresik dan Tuban.
2) Pengelolaan gudang penyangga.

Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan,


dan mengevaluasi kegiatan distribusi terak dan
semen dari pabrik Gresik, yang meliputi :

1) Melaksanakan pendistribusian semen ke


Seksi Penyerahan
distributor, LT, toko, proyek, gudang
Gresik
penyangga atau pelanggan.
2) Mengatur armada angkutan sesuai
remcana pengiriman semen.
3) Mengoperasikan jembatan timbang.

Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan,


dan mengevaluasi kegiatan distribusi terak dan
semen dari pabrik Tuban, yang meliputi :

1) Melaksanakan pendistribusian semen ke


Seksi Penyerahan
distributor, LT, toko, proyek, gudang
Tuban
penyangga, atau pelanggan.
2) Mengatur armada angkutan sesuai
rencana pengiriman semen.
3) Mengoperasikan jembatan timbang.

Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan


dan mengevaluasi kegiatan pengelolaan gudang
penyangga, yang meliputi :
Seksi Operasi Gudang
1) Mengelola gudang penyangga :
persediaan, personil, administrasi
gudang, dll.
2) Mengelola angkutan lanjutan untuk
52

mendistribusikan semen dari gudang


penyangga ke LT, took, atau pelanggan.
3) Mengelola pos pantau untuk memantau
proses pengiriman semen.

Merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan,


dan mengevaluasi kegiatan di bidang :

Bagian Transportasi 1) Penyediaan transportasi darat.


2) Penyediaan transportasi laut.
3) Administrasi pelabuhan.

Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan,


dan mengevaluasi kegiatan pengawasan
transportasi darat, yang meliputi :
Seksi Transportasi
1) Mengkoordinasikan serta melakukan
Darat
pengawasan pelaksanaan pengadaan jasa
transportasi darat (trukbag, truk bulk,
kereta api).

Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan,


dan mengevaluasi kegiatan pengawasan
transportasi laut, yang meliputi :
Seksi Transportasi
Laut 1) Mengkoordinasikan serta melakukan
pengawasan pelaksanaan pengadaan jasa
transportasi laut (kapal).

Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan,


dan mengevaluasi kegiatan administrasi pelabuhan,
Seksi Administrasi yang meliputi :
Pelabuhan
1) Mengatur dan mengawasi penyandaran
53

kapal di dermaga dan kegiatan loading –


unloading di Pelabuhan Tuban.
2) Mengawasi operasional ship unloading
batubara serta bahan baku lainnya di
pelabuhan Tuban.
3) Mengurus semua perizinan dan
administrasi ke pelabuhanan.

Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan,


dan mengevaluasi kegiatan administrasi distribusi
dan transportasi, yang meliputi :
Seksi Administrasi
1) Memproses tagihan ongkos angkut darat.
Distribusi &
2) Memproses tagihan ongkos angkut laut.
Transportasi
3) Memproses tagihan biaya operasional
dan variabel pengelolaan gudang
penyangga.

2.2 Sistem Manajemen Semen Gresik

Gambar 2.2-1. Sistem Manajemen PT. Semen Gresik


(Persero) Tbk (Sistem Manajemen Semen Gresik)

Sistem Manajemen Semen Gresik (SMSG) meliputi:

a) Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.


b) Sistem Manajemen Lingkungan ISO 140001:2004.
54

c) Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


(SMK3) OHSAS 18001:2007.
d) Sistem Manajemen Laboratorium SNI-19-17025.
e) Sistem Akreditasi Laboratorium Pengujian Bahan dari
KAN ISO/IEC 17025:2005.

Sistem manajemen tersebut mempersyaratkan continuous


improvement. Untuk menjamin terlaksananya continuous
improvement, Semen Gresik menerapkan Sub Sistem : Gugus
Kendali Mutu (GKM), Sistem Saran (SS), 5R, dan Total
Productive Maintenance (TPM).
Selanjutnya Perseroan akan mengembangkan Sistem
Informasi Manajemen Risiko yang terintegrasi dengan sistem –
sistem informasi yang sudah berjalan sehingga dapat
memberikan suatu peringatan dini terhadap risiko – risiko yang
ada. Sistem informasi ini merupakan wujud dari pemantauan
terhadap perkembangan status risiko Perseroan yang sudah
teridentifikasi dan berada di dalam proses pengendalian.

Gambar 2.2-2. Sertifikasi Sistem Manajemen PT. Semen


Gresik (Persero) Tbk

2.3 Produk PT. Semen Gresik (Persero) Tbk

Perseroan memproduksi berbagai jenis semen. Semen


utama yang diproduksi adalah Semen Portland Tipe I (OPC).
Disamping itu juga memproduksi berbagai tipe khusus dan
semen campuran (mixed cement), untuk penggunaan yang
terbatas dan dalam jumlah yang lebih kecil daripada OPC.
55

Berikut ini penjelasan mengenai jenis semen yang di produksi


serta pengunaannya.

2.3.1 Ordinary Portland Cement Tipe I

Gambar 2.3-1. OPC Tipe I (Profil Produk)

Semen hidrolis yang dipergunakan secara luas untuk


konstruksi umum, seperti konstruksi bangunan yang tidak
memerlukan persyaratan khusus, antara lain bangunan
perumahan, gedung – gedung bertingkat, jembatan, landasan
pacu dan jalan raya.

2.3.2 Ordinary Portland Cement Tipe II

Gambar 2.3-2. PC Tipe II (Profil Produk)

Semen Portland Tipe II adalah semen yang mempunyai


ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. Misalnya
untuk bangunan di pinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran
irigasi, beton massa, dan bendungan.
56

2.3.3 Ordinary Portland Cement Tipe III

Gambar 2.3-3. OPC Tipe III (Profil Produk)

Semen jenis ini merupakan semen yang dikembangkan


untuk memenuhi kebutuhan bangunan yang memerlukan
kekuatan tekan awal yang tinggi setelah proses pengecoran
dilakukan dan memerlukan penyelesaian secepat mungkin.
Misalnya digunakan untuk pembuatan jalan raya, bangunan
tingkat tinggi, dan bandar udara.

2.3.4 Ordinary Portland Cement Tipe V

Gambar 2.3-4. OPC Tipe V (Profil Produk)

Semen Portland Tipe V dipakai untuk konstruksi


bangunan – bangunan pada tanah/air yang mengandung sulfat
tinggi dan sangat cocok digunakan untuk bangunan di
lingkungan air laut dan dikemas dalam bentuk curah.
57

2.3.5 Portland Pazzoland Cement (PPC)

Gambar 2.3-5. PPC (Profil Produk)

Adalah semen hidrolis yang dibuat dengan menggiling


terak, gypsum, dan bahan pozzolan. Digunakan untuk bangunan
umum dan bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat dan
panas hidrasi sedang. Misalnya : jembatan, jalan raya,
perumahan, dermaga, beton massa, bendungan, bangunan
irigasi, dan pondasi pelat penuh.

2.3.6 Portland Composit Cement (PCC)

Gambar 2.3-6. PCC (Profil Produk)

Adalah bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan


bersama-sama terak, gypsum, dan satu atau lebih anorganic.
Kegunaan semen jenis ini untuk konstruksi beton umum,
pasangan batu bata, plesteran, selokan, pembuatan elemen
bangunan khusus seperti beton pracetak, beton pratekan, dan
paving block.
58

2.3.7 Super Masonary Cement (SMC)

Gambar 2.3-7. SMC (Profil Produk)

Adalah semen yang dapat digunakan untuk konstruksi


perumahan dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K225.
Dapat juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng
beton hollow brick, paving . PPC

2.3.8 Oil Well Cement, Class G – HSR (High Sulfate


Resistance)

Gambar 2.3-8. Oil Well Cement – HSR (Profil Produk)

Merupakan semen khusus yang digunakan untuk


pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan kontruksi
sumur minyak di bawah permukaan laut dan bumi. OWC yang
telah diproduksi adalah Class G, High Sulfat Resistance (HSR)
disebut juga sebagai (Basic OWC). Aditif dapat ditambahkan
untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur
tertentu.
59

2.3.9 Blended Special Cement (BSC)

Gambar 2.3-9. BSC (Profil Produk)

Adalah semen khusus yang diciptakan untuk


pembangunan mega proyek jembatan Surabaya Madura
(Suramadu) dan cocok digunakan untuk bangunan di
lingkungan air laut dan dikemas dalam bentuk curah.

2.4 Group PT. Semen Gresik (Persero) Tbk


2.4.1 Anak Perusahaan

Anak Perusahaan Perseroan didirikan dengan misi


sebagai Strategic Tools, sehingga dapat memberi kontribusi
sebesar – besarnya bagi Perseroan. Selain itu, keberadannnya
diharapkan dapat bermanfaat secara sinergik untuk mencapai
tujuan sesuai dengan bisnis inti yang telah ditetapkan. Secara
ringkas profil Anak Perusahaan Perseroan adalah sebagai
berikut :

2.4.1.1 PT. Semen Padang

Gambar 2.4-1. PT. Semen Padang (Anak Perusahaan)


60

PT. Semen Padang (SP) merupakan salah satu anggota


Semen Gresik Group yang berlokasi di Indarung, Padang,
Sumatera Barat. Perseroan memiliki 99.99% dari sahamnya, SP
memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 5.570.000 ton
per tahun dan merupakan pemasok kebutuhan semen terbesar di
wilayah Sumatera. Lokasi yang sangat strategis untuk distribusi
semen di wilayah barat Indonesia. Kapasitas produksi sebesar
5.570.000 ton tersebut dihasilkan oleh 5 (lima) unit pabrik yaitu
:

a) Indarung I : 660.000 ton / tahun


b) Indarung II : 660.000 ton / tahun
c) Indarung III : 660.000 ton / tahun
d) Indarung IV : 1.620.000 ton / tahun
e) Indarung V : 2.300.000 ton / tahun

SP memproduksi semen Ordinary Portland Cement


(OPC), Oil Well Cement (OWC), dan Super Masonary Cement
(SMC). Untuk semen portland yang diproduksi terdiri dari
beberapa tipe yaitu tipe I, II, III, V, dan Portland Pozzolan
Cement (OPC).
Pasar utama SP meliputi wilayah Sumatera, di samping
juga ke wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Barat,
dan Kalimantan Selatan. SP juga melakukan ekspor ke beberapa
negara Asia dan Afrika. Untuk mendukung pemasarannya, SP
mengoperasikan beberapa fasilitas pengantongan semen di
Teluk Bayur, Belawan, Batam, Tanjung Priok di Jakarta,
Ciwandan, dan Malahayati, serta mempunyai 14 gudang
penyangga.
61

2.4.1.1.1 Pelabuhan Teluk Bayur PT. Semen Padang

Tabel 2.4-1. Kapasitas Pelabuhan Teluk Bayur PT. Semen


Padang

Kapasitas : 40.000 D/T


Kedalaman : 12,5 m
Panjang : 150 m
Jumlah Dermaga : 3

Selain Teluk Bayur, Semen Padang juga mengoperasikan


Pelabuhan Ciwandan di Banten. Terhadap manajemen mutu,
SP telah mendapatkan sertifikasi internasional berupa sertifikat
ISO 9002 dan sertifikasi terhadap mutu dan jenis semen OWC
dari American Petroleum Institute (API) pada tahun 1995,
sedang untuk sistem manajemen lingkungan ISO 14001 telah
diperoleh sertifikasi dari Sucofindo Internasional Certification
Services pada bulan Oktober 1999.

Tabel 2.4-2. Alamat Kontak PT. Semen Padang

Alamat Kontak
Indarung Padang, Sumatera Barat 25237
Telp (0751) 815250
Kantor Pusat : Faks (0751) 815590
Email : ptsp@semenpadang.co.id
Website : http://www.semenpadang.co.id
62

2.4.1.2 PT. Semen Tonasa

Gambar 2.4-2. PT. Semen Tonasa (Anak Perusahaan)

PT. Semen Tonasa (ST) merupakan salah satu anggota


Semen Gresik Group yang berlokasi di Biringere, Pangkep,
Sulawesi Selatan. Perseroan memiliki 99.99% dari sahamnya.
ST mempunyai kapasitas produksi sebesar 3.480.000 ton per
tahun dan merupakan pabrik semen di Kawasan Timur
Indonesia. ST memproduksi jenis semen Portland tipe I, II, V,
Semen Masonary, dan Fly Ash Cement. Kapasitas produksi
sebesar 3.480.000 ton tersebut dihasilkan oleh 3 (tiga) unit
pabrik yaitu :

a) Tonasa II : 590.000 ton / tahun


b) Tonasa III : 590.000 ton / tahun
c) Tonasa IV : 2.300.000 ton / tahun

Pasar utama ST adalah seluruh wilayah Sulawesi, di


samping juga memasarkan ke wilayah Kalimantan, Nusa
Tenggara, Bali, dan kawasan Indonesia Timur lainnya. ST juga
melakukan ekspor ke beberapa negara, utamanya di kawasan
Asia, Afrika, Eropa, dan Australia. Untuk mendukung
pemasarannya, ST mengoperasikan 8 fasilitas pengantongan
semen dan dilengkapi dengan dermaga di daerah Biringkassi,
Makasar, Bitung, Samarinda, Banjarmasin, Celukan Bawang
Bali, Ambon, Palu
63

2.4.1.2.1 Pelabuhan Biringkasi PT. Semen Tonasa

Tabel 2.4-3. Kapasitas Pelabuhan Biringkasi PT. Semen


Tonasa

Tipe : Line Jetty


Panjang : 445.5 m
Kapasitas : 30.000 DWT
Kedalaman : 13 M LWS

ST telah mendapatkan sertifikasi secara internasional


terhadap manajemen mutu berupa sertifikat ISO 9002 pada
tahun 1996 dan memperoleh sertifikat sistem manajemen
lingkungan ISO 14001 dari SGS Yarsley Intermational
Sertification Services Limited pada tahun 2000.

Tabel 2.4-4. Alamat Kontak PT. Semen Tonasa

Alamat Kontak
Ds. Bantoa, Kec. Minasate'ne, Kab. Pangkep,
Sulawesi Selatan 90651
Telp. (0410) 312345
Kantor Pusat :
Faks. (0410) 310113
Email : tonasa@sementonasa.co.id
Website : http://www.sementonasa.co.id

2.4.1.3 PT. Kawasan Industri Gresik (KIG)

Gambar 2.4-3. KIG (Anak Perusahaan)


64

PT. Kawasan Industri Gresik (KIG) adalah anak


perusahaan Perseroan yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur,
dan bergerak di bidang pembangunan dan pengelolaan kawasan
industri serta jasa konsultasi di bidang kawasan industri.
Kepemilikan Perseroan di KIG mencapai 65%, sedangkan 35%
dimiliki oleh PT Petrokimia Gresik (Persero).
Dalam usahaanya, KIG menyediakan tanah, bangunan
pabrik siap pakai (BPSP), serta gudang yang tersedia untuk
dijual atau disewakan yang tersebar di beberapa daerah di Jawa
Timur, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Barat, termasuk di
dalamnya bangunan yang digunakan untuk mendukung
pemasaran Perseroan.

Tabel 2.4-5. Alamat Kontak PT. KIG

Alamat Kontak
Jl. Tridharma No. 3, Gresik 61121
Telp. (031) 3984271, 3984472
Kantor Pusat : Faks. (031) 3982117
Email : marketing@kig.co.id , kig@kig.co.id
Website : http://www.kig.co.id

2.4.1.4 PT. Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG)

Gambar 2.4-4. IKSG (Anak Perusahaan)

Didirikan pada bulan Juni 1992, PT. Indutri Kemasan


Semen Gresik (IKSG) adalah anak perusahaan yang berlokasi di
Tuban, Jawa Timur dan bergerak dalam biang pembuatan
kemasan atau industri kemasan, perdagangan, dan jasa.
Komposisi kepemilikan saham di IKSG adalah sebagai berikut :
65

Perseroan memiliki (60%), PT. Nuraga Longartha Indonesia


(10%), dan PT. Nusantara Ampera Bakti (20%).
Dalam menjalankan kegiatan operasinya, IKSG memiliki
mesin kemasan 5 (lima) unit dengan kapasitas terpasang
123.000.000 lembar kantong pertahun. Tingkat utilitasi
peralatan pada tahun 2001 mencapai 94.30% dari kapasitas
terpasang.
Hasil produksi IKSG terutama dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan perusahaan lain seperti PT Semen
Tonasa, PT Semen Kupang (Persero), dan lainnya. Dalam usaha
pelaksanaan pengelolaan perusahaan PT IKSG telah
memperoleh :

a) 2,99 juta jam kerja tanpa kecelakaan dari Menteri


Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
b) Sertifikat ISO 9001:2000 dari Llyo’s Register Quality
Assurance.
c) Sertifikat Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan
Kerja (SMK3).
d) Dicanangkannya penerapan 5R.

Tabel 2.4-6. Alamat Kontak PT. IKSG

Alamat Kontak
Desa Socorejo, Kec. jenu, Kab. Tuban
Telp. (0356) 491200
Kantor Pusat : Faks. (0356) 491234
Email : pt.iksg@iksg.co.id
Website : http://www.iksg.co.id
66

2.4.1.5 United Tractors Semen Gresik (UTSG)

Gambar 2.4-5. UTSG (Anak Perusahaan)

Berlokasi di Tuban, Jawa Timur, PT. United Tractors


Semen Gresik (UTSG) adalah anak perusahaan Perseroan yang
bergerak di bidang pertambangan, perdagangan dan jasa.
Pemegang saham UTSG adalah Perseroan sebesar 55% dan PT.
United Tractors Tbk. sebesar 45%.
Untuk menunjang kegiatan operasinya UTSG
mempunyai 69 unit peralatan utama (kendaraan berat). Kegiatan
utama UTSG ditujukan untuk menunjang kegiatan produksi
Perseroan, khususnya dalam hal penyediaan bahan baku semen.
Untuk menunjang pelaksanaan sistem manajemen mutu, UTSG
telah memperoleh sertifikat ISO 9002 pada tanggal 11 Juni
1998 dari Quality Assurance Service Indonesia.

Tabel 2.4-7. Alamat Kontak PT. UTSG

Alamat Kontak
Desa Sumberarum, Kec. Kerek Tuban
Telp. (0356) 711800
Kantor Penambangan : Faks. (0356) 711600
Email : utsg@sg.sggrp.com
Website : http://www.utsg.co.id

2.4.1.6 PT. Swadaya Graha (SWG)

Gambar 2.4-6. SWG (Anak Perusahaan)


67

PT. Swadaya Graha (“SWG”) adalah anak perusahaan


Perseroan yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur, dan bergerak
dalam bidang fabrikasi baja, kontraktor sipil, kontraktor
mekanikal & elektrikal, persewaan alat – alat berat &
konstruksi, bengkel & manufaktur, developer, jasa
pemeliharaan, serta biro engineering. Perseroan memiliki
sebesar 25% saham. Pemegang saham lainnya adalah Dana
Pensiun Semen Gresik (62,5%), PT. Varia Usaha 8,06%, dan
Koperasi Warga Semen Gresik (4,44%). Dalam bidang
pengelolaan perusahaan, SWG telah memperoleh Sertifikat ISO
9001:2000 dari Lloyd’s Register Quality Assurance dan
Sertifikat SMK3.

Tabel 2.4-8. Alamat Kontak PT. SWG

Alamat Kontak
Jl. R.A. Kartini No. 25, Gresik 61122
Telp. (031) 3984477
Kantor Pusat : Faks. (031) 3982253
Email : contact@swadayagraha.com
Website : http://www.swadayagraha.com

2.4.1.7 PT. Varia Usaha

Gambar 2.4-7. PT. Varia Usaha (Anak Perusahaan)

Anak perusahaan Perseroan yang berlokasi di Gresik,


Jawa Timur ini memiliki beberapa anak perusahaan, antara lain
: PT. Swadaya Graha, PT. Swabina Gatra, PT. Varia Usaha
Beton, PT. Waru Abadi, PT. Varia Usaha Bahari, PT. Varia
Usaha Dharma Segara, PT. Varia Usaha Lintas Segara, PT.
Varia Usaha Barito. VU dan anak – anak perusahaannya
68

bergerak dalam bidang jasa pengangkutan umum, perdagangan


umum (termasuk ekspor impor antar pulau dalam negeri,
keagenan, distributor, usaha perdagangan lainnya),
perindustrian dan pembangunan, sewa menyewa, dan beli sewa,
pertambangan (meliputi kegiatan : penyelidikan umum,
eksplorasi, eksploitasi, pemurnian, pengangkutan, dan
penjualan hasil pertambangan), serta kegiatan lain yang sesuai
dengan bidang – bidang di atas. Komposisi kepemilikan saham
di VU dimiliki oleh Perseroan sebesar 24,95% saham, Dana
Pensiun Semen Gresik 48,7%, dan Koperasi Warga Semen
Gresik 26,35%. Dalam bidang pengelolaan perusahaan, VU
telah memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 dari SGS
Indonesia.

Tabel 2.4-9. Alamat Kontak PT. VU

Alamat Kontak
Jl. Veteran No. 129, Gresik 61122
Telp. (031) 3981463
Faks. (031) 3982304
Kantor Pusat :
Email : kantorpusat@variausaha.com
ptvugs@indosat.net.id
Website : http://www.variausaha.com

2.4.1.8 United Tractors Semen Gresik (UTSG)

Gambar 2.4-8. UTSG (Anak Perusahaan)

PT. Eternit Gresik (EG) berlokasi di Gresik, Jawa Timur


dan bergerak dalam bidang produksi asbes, bahan bangunan,
69

dan cetakan. PT. Eternit Gresik didirikan pada tahun 1971 dan
sejak saat itu menjadi perusahaan terkemuka di antara produsen
fiber semen lain di Indonesia serta perusahaan pertama yang
memproduksi fiber semen 100% bebas asbes di Indonesia dan
satu – satunya perusahaan yang memproduksi seluruh
produknya tanpa mengandung asbes. Komposisi pemegang
saham dalam anak perusahaan Perseroan ini setelah Perjanjian
Jual dan Beli Saham pada tanggal 17 Mei 2006, No.129 yang
diaktakan oleh Noor Irawati, SH Notaris di Surabaya adalah
sebagai berikut: Perseroan memiliki saham sebesar 17,57% dan
Team S.A sebesar 82,43%. Dalam bidang pengelolaan
perusahaan, EG telah memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000
dan ISO 14001 dari Benchmark Australia, serta AS 4801
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja juga dari benchmark
Australia.

Tabel 2.4-10. Alamat Kontak PT. UTSG

Alamat Kontak
Jl. Indro No. 1 Gresik 61124 – Jawa Timur
Telp. (031) 3981091
Hotline. (031) 3973104
Kantor Pusat :
Faks. (031) 3982647
Email : eternitgresik@rad.net.id
Website : http://www.eternitgresik.com

2.4.2 Affiliasi Anak Perusahaan


2.4.2.1 PT. Varia Usaha Beton

Gambar 2.4-9. PT. Varia Usaha Beton (Anak Perusahaan)


70

Anak Usaha PT. Varia Usaha ini berlokasi di Sidoarjo,


Jawa Timur. Bergerak di bidang industri beton dan bahan –
bahan bangunan, yang meliputi bidang pemecahan batu
(Crushed Storwel), beton siap pakai (Ready Mix Concrete),
beton pra cetak (Precast Concrete), beton ringan, dan
penambangan pasir.

2.4.2.2 PT. Waru Abadi

Gambar 2.4-10. PT. Waru Abadi (Anak Perusahaan)

PT. Waru Abadi terletak di Gresik, Jawa Timur. Bidang


usahanya meliputi : Perdagangan Bahan Bangunan, Angkutan
& Pergudangan, Jasa Konstruksi & Kayu Olahan. Bidang usaha
Perdagangan Bahan Bangunan menyediakan berbagai produk
bahan bangunan, misalnya : berbagai jenis semen (OPC, PPC,
Semen Putih), plywood dalam berbagai ukuran, besi beton,
asbes, dan sebagainya. Bidang usaha Angkutan & Pergudangan
menyediakan layanan angkutan barang produksi di seluruh area
Jawa Barat & DKI dan sekaligus pengelolaan pergudangan.
Bidang usaha Jasa Konstruksi & Kayu Olahan menyediakan
kebutuhan jasa konstruksi khususnya bangunan perkantoran,
perumahan, dan pergudangan serta konstruksi sipil lainnya.

2.4.2.3 PT. Varia Usaha Bahari

Gambar 2.4-11. PT. Varia Usaha Bahari (Anak


Perusahaan)
71

PT. Varia Usaha Bahari terletak di Gresik, Jawa Timur.


Bidang usahanya meliputi : bongkar muat barang dari dan ke
kapal, serta sewa alat barat dan penyewaan kendaraan.

2.4.2.4 PT. Varia Usaha Dharma Segara

Gambar 2.4-12. PT. Varia Usaha Dharma Segara (Anak


Perusahaan)

PT. Varia Usaha Dharma Segara terletak di Gresik, Jawa


Timur. Semula perusahaan yang bergerak dalam bidang Jasa
Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL), meliputi : pengurusan
pengeluaran barang impor di pelabuhan, pengurusan
pengiriman barang antar pulau, pengurusan barang ekspor
melalui pelabuhan, angkatan darat untuk jenis barang : general
cargao, bulk cargo, container, heavy lift. Kegiatan usaha
perusahaan berubah dari EMKL naik menjadi Jasa Pengurusan
Transportasi (Freight Forwarder).

2.4.2.5 PT. Varia Usaha Lintas Segara

Gambar 2.4-13. PT. Varia Usaha Segara (Anak


Perusahaan)

PT. Varia Usaha Lintas Segara terletak di Gresik, Jawa


Timur. Bergerak dalam bidang pelayaran dengan ruang lingkup
kegiatan perusahaan, meliputi : Bidang Pelayaran, Keagenan,
dan Penyediaan Kapal.
72

2.4.2.6 PT. Varia Usaha Barito

PT. Varia Usaha Barito terletak di Kalimantan Selatan.


Perusahaan ini bergerak dalam bidang bongkar muat.

2.4.2.7 PT. Swabina Gatra

Gambar 2.4-14. PT. Swabina Gatra (Anak Perusahaan)

PT. Swabina Gatra terletak di Gresik, Jawa Timur.


Bergerak dalam bidang jasa, perdagangan dan industri yang
meliputi : jasa pembersihan kantor (cleaning service),
persewaan gudang dan kendaraan, travel biro, produksi air
mineral dalam kemasan, serta taman wisata "Giri Wana Tirta".

2.4.2.8 PT. Konsulta Semen Gresik

Gambar 2.4-15. PT. Konsulta Semen Gresik (Anak


Perusahaan)

PT. Konsulta Semen Gresik terletak di Gresik, Jawa


Timur. Bergerak dalam bidang jasa konstruksi dan jasa
konstruksi dan jasa desain yang meliputi : usaha dan jasa
konsultasi bidang rancang bangun dan perekayasaan (umumnya
untuk industri semen dan industri hulu/hilirnya); usaha dan jasa
konsultasi bidang studi kelayakan, studi lingkungan/Analisa
Dampak Lingkungan (Amdal) dan perencanaan strategis
perusahaan; jasa penyusunan sistem manajemen.
73

2.4.3 Lembaga Penunjang


2.4.3.1 Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG)

Gambar 2.4-16. KWSG (Lembaga Penunjang)

Kantor pusat Koperasi Warga Semen Gresik terletak di


Gresik, Jawa Timur. Bergerak dalam bidang Simpan Pinjam,
Perdagangan, Produksi Barang dan Jasa, serta Penyertaan
Modal, dengan lingkup kegiatan usaha yang meliputi : simpan
pinjam, perdagangan barang konsumsi, restoran dan upaboga,
perdagangan umum, percetakan & fotocopy, perdagangan bahan
bangunan dan besi, ekspedisi, serta penjahitan.

2.4.3.2 Dana Pensiunan Semen Gresik

Gambar 2.4-17. Dana Pensiunan Semen Gresik (Lembaga


Penunjang)

Dana Pensiun Semen Gresik terletak di Gresik, Jawa


Timur. Dana Pensiun ini dibentuk untuk mengelola dan
mengembangkan dana yang berasal dari iuran peserta dan
pendiri untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat
Pasti, dengan tujuan memberikan kesinambungan penghasilan
bagi peserta dan keluarganya.
74

2.4.3.3 Yayasan Wisma Semen Gresik Untuk Pendidikan

Gambar 2.4-18. SGF (Lembaga Penunjang)

Yayasan Wisma Ssemen Gresik terletak di Gresik, Jawa


Timur. Yayasan ini bergerak dalam bidang pendidikan, yaitu
meliputi : Taman Kanak – kanak, Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama, Sekolah Menengah Umum, Sekolah
Menengah Kejuruan (Mesin, Otomotif, Listrik, dan Las), serta
pelayanan jasa psikologi.
(http://www.semengresikfoundation.org/)

2.4.3.4 PT. Cipta Nirmala

Gambar 2.4-19. PT. Cipta Nirmala (Lembaga Penunjang)

PT. Cipta Nirmala terletak di Gresik, Jawa Timur.


Bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan untuk umum
(rumah sakit) dan farmasi yang meliputi : pengolalaan rumah
sakit, klinik, poliklinik, dan balai kesehatan beserta sarana dan
prasarana pendukung kegiatan, serta usaha yang terkait; sarana
dan prasarana penunjang kesehatan; pedagang farmasi bahan
obat-obatan; pedagang besar farmasi pengelolaan apotek.
75

2.5 Distribusi
2.5.1 Proses Distribusi PT. Semen Gresik (Persero) Tbk

Keunggulan jaringan distribusi PT. Semen Gresik


(Persero) Tbk didukung oleh 30 unit gudang penyangga,
pengoperasian 17 packing plant di lokasi yang strategik serta
didukung oleh 361 distributor nasional untuk menjamin
kelancaran pasokan semen ke seluruh penjuru Nusantara.

Gambar 2.5-1. Proses distribusi PT. Semen Gresik (Persero)


Tbk secara nasional. (Distribution System)

Lokasi pabrik yang sangat strategis di Sumatera, Jawa


dan Sulawesi menjadikan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
mampu memasok kebutuhan semen di seluruh tanah air yang
didukung ribuan distributor, sub distributor dan toko – toko
bangunan.
76

Gambar 2.5-2. Peta distribusi PT. Semen Gresik (Persero)


Tbk secara nasional. (PT. Semen Gresik (Persero) Tbk,
2011)

Dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen, PT.


Semen Gresik (Persero) Tbk telah melaksanakan berbagai
program pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen dengan menjaga kualitas produk. Disamping itu PT.
Semen Gresik (Persero) Tbk juga telah mengembangkan
jaringan distribusi untuk menjamin kelancaran pasokan. PT.
Semen Gresik (Persero) Tbk berupaya meningkatkan kepuasan
dan loyalitas konsumen yang telah terjaga baik, melalui
pemahaman atas kebutuhan produk dan jaminan pasokan untuk
mengokohkan citra merek PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
Dalam rangka mengembangkan usaha, PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk merealisasikan berbagai rencana investasi dengan
tujuan meningkatkan kapasitas produksi maupun untuk
mendukung efisiensi distribusi. Untuk meningkatkan kapasitas
produksi, PT. Semen Gresik (Persero) Tbk menempuh dua cara,
yakni membangun pabrik baru dalam skema pembangunan
proyek strategis dan menjalankan program debottlenecking.
Untuk mendukung efisiensi dan memperluas cakupan pasar, PT.
77

Semen Gresik (Persero) Tbk memprioritaskan pembangunan


packing plant, diikuti dengan peningkatan fasilitas pelabuhan,
gudang penyangga dan mengembangkan teknologi informasi
untuk mendukung distribusi produknya.
Selain itu, untuk mengikat loyalitas pelanggan, terutama
saluran distribusi produk dalam jangka panjang PT. Semen
Gresik (Persero) Tbk telah melaksanakan program poin, direct
merchandising, dan direct mail secara nasional untuk seluruh
segmen pelanggan. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk juga
mendorong peran aktif distributor dalam mengembangkan
gudang distributor untuk menjaga kecukupan stock di gudang
distributor maupun di gudang toko. Untuk membantu
meningkatkan efisiensi tingkat persediaan, PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk mengembangkan sistem informasi persediaan di
gudang distributor yang terintegrasi dengan sistem informasi
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.

2.5.2 Proses Distribusi

Inovasi proses distribusi semakin memudahkan


pelanggan di era sekarang ini. Jika ingin membeli suatu produk,
seperti produk rumah tangga, furniture, maupun elektronik,
sekaligus kini mereka tidak diharuskan untuk pergi ke beberapa
toko sekaligus. Cukup hanya datang ke supermarket atau
hypermarket, semua produk yang diinginkan ada di toko
tersebut.
Di era sekarang ini semua bisa dilakukan via virtual,
misalnya saja sedang tidak ingin keluar rumah lantaran jalanan
sering macet, tinggal masuk saja ke beberapa situs internet.
Maka, kita dapat memesan barang – barang yang kita inginkan,
dan pembayaran pun bisa dilakukan secara virtual. Kini tersedia
banyak saluran untuk melayani berbagai macam kebutuhan
pelanggan. Misalnya, seorang pelanggan dapat membeli es krim
di apotik, memesan tiket pesawat secara online, dsb.
78

Menurut (David A, Revzan, 1961) dalam Marketing


Organization Through The Channel mendefinisikan bahwa
Proses Distribusi merupakan sebagai suatu jalan yang dilalui
oleh arus barang – barang dari produsen ke perantara dan
akhirnya sampai ke tangan end – user. Namun, American
Marketing Association mendefinisikan bahwa Proses
Distribusi sebagai suatu struktur yaitu organisasi dalam
perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri atas agen, dealer,
pedagang besar, distributor, dan pengecer, serta yang
melaluinya adalah sebuah komoditi, produk atau jasa yang
dipasarkan. Konsep distribusi telah berevolusi dari physical
distribution management menjadi logistic management dan
selanjutnya menjadi supply chain management (J. L.,Gattorna;
D.W.,Walters, 1996).
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
proses distribusi merupakan perantara untuk memindahkan
produk atau jasa dari produsen ke pelanggan. Dalam hal ini,
distribusi fisik merupakan kegiatan yang penting.
Manajemen Distribusi adalah mengembangkan strategi
yang serah dengan visi dan misi perusahaan, berdasarkan pada
berbagai keputusan yang berkaitan untuk memindahkan barang
– barang secara fisik maupun non fisik guna untuk mencapai
tujuan perusahaan dan berada di dalam kondisi lingkungan
tertentu (J. L.,Gattorna; D.W.,Walters, 1996) dan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan pelanggan. Jadi, manajemen distribusi
adalah sebuah pendekatan yang berorientasi pada keputusan
(decision oriented approach) yang berarti bahwa perhatian
diarahkan pada pengembangan kebijakan yang efektif mulai
dari perencanaan (planning), mengorganisasikan (organization),
mengoperasikan (actualization), dan mengendalikan
(controlling), tidak hanya pada deskripsi tentang bagaimana
sebuah saluran beroperasi saja.
Proses Distribusi membicarakan dua kutub yaitu kutub
prinsipal (produsen) dan kutub pelanggan. Kutub produsen
adalah bagaimana produk tersebut dapat tersebar (spread)
79

secara luas. Adapun dari sisi pelanggan adalah bagaimana


konsumen bisa memperoleh produk dengan mudah. Namun,
dari kedua kutub tersebut, mempunyai suatu titik temu yakni
faktor kedekatan dan kemudahan. Produsen maupun distributor
ingin mendekatkan produknya ke pelanggansehingga pelanggan
merasa mudah untuk mendapatkan produk tersebut. Khususnya
untuk fast moving consumer products, distribusi yang intensif
menjadi penentu kecepatan, ketepatan, dan ketersediaan produk
di target pelanggan. Berbeda halnya dengan supply chain
management yang membahas mulai dari pengadaan bahan
(procurement), memproduksi (production), menyimpan
(storage), dan mengirim (transportation), seperti pada alur di
bawah ini.

Old Paradigm

Arus Supply / Push

Supplier Prinsipal Distributor Pelanggan

Logistik Distribusi

KSF : DIFOTEF KSF : SCP

Arus Demand / Pull

New Paradigm

Gambar 2.5-3. Paradigma Proses Distribusi (Kodrat, David


Sukardi, 2009)

Alur tersebut menjelaskan bahwa paradigma lama (old


paradigm) dalam penentuan target penjualan untuk setiap
proses distribusi lebih berorientasi pada prinsipal, yang biasa
dikenal dengan sales target driven yang berarti bahwa prinsipal
80

menetapkan target dan target down – nya ke setiap distributor


dan distributor mem – break down – nya kembali untuk setiap
salesman – nya. Namun pada paradigma baru (new paradigm)
dalam menyusun target penjualan berdasarkan permintaan dari
pelanggan, kemudian distributor merekap semua permintaan
pelanggan untuk diteruskan ke prinsipal. Prinsipal menyusun
permintaan dari seluruh distributor untuk dibuatkan permintaan
bahan baku ke supplier.
Alur tersebut juga membedakan antara logistik dengan
distributor. Logistik adalah pergerakan barang dari supplier
hingga distributor. Adapun distribusi adalah pergerakan barang
dari distributor hingga pelanggan. Faktor kunci keberhasilan
logistik adalah DIFOTEF (Delivery In Full On Time Error
Free). Sedangkan faktor kunci keberhasilan distribusi adalah
SCP (Spreading, Coverage, dan Penetration).
Dalam suatu proses distribusi, anggota proses distribusi
melakukan sejumlah fungsi (Kotler, 2002). Fungsi tersebut
adalah pekerjaan/jabatan yang dilaksanakan, tidakan/kegiatan
perilaku, atau juga dapat berarti kategori bagi aktivitas –
aktivitas (Komarudin, 1994).
Berdasarkan kedua pengertian tersebut, fungsi proses
distribusi adalah aktivitas – aktivitas yang dilaksanakananggota
proses distribusi untuk memindahkan barang dari produsen ke
konsumen yang pada pelaksanaannya dapat menimbulkan
perbedaan (gap) aliran barang dari prinsipal hingga pelanggan.
Gap ini adalah : geographical gap, time gap, quantity gap,
variety gap, dan communication & information gap.
Dari munculnya gap tersebut akan menciptakan nilai
guna produk seperti yang disebutkan diatas dan sangat penting
dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan para
pelanggan. Nilai guna produk, diantaranya : nilai guna bentuk
(form utility), nilai guna waktu (time utility), nilai guna tempat
(place utility), dan nilai guna milik (possession utility).
81

2.5.3 Fungsi Proses Distribusi

Distribusi bermanfaat untuk menciptakan nilai guna


tersebut yang pada prinsipnya fungsi distribusi dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelompok (Swastha, 1999), yaitu :
fungsi pertukaran (transaction function), fungsi penyediaan
fisik (logistical function), dan fungsi penunjang (facilitating
function). Dalam praktiknya, fungsi proses distribusi dapat
dikelompokkan menjadi 4 fungsi, antara lain :

a) CCS Profile
Mencakup customer, consumer, dan shopper. Tidak
hanya memahami consumer behaviour tetapi juga
shopper behaviour karena pada saat proses pembelian
dengan saat proses pengonsumsian bisa jauh berbeda
sekali.
b) SCP (Spreading, Coverage, and Penetration)
SCP berperan dalam membentuk image dari produk
yang dijual dan bahkan dapat mengambil sebagian
peranan dari prinsipal yang ujung – ujungnya
menghemat biaya produsen dan meningkatkan nilai
kompetitif dengan harga yang bersaing dengan
kompetitor. Fungsi SCP yang bersifat sales oriented
sekarang menuju corporate oriented yakni
mengefisiensikan jalur value chain perusahaan menjadi
lebih pendek dan lebih hemat bagi semua pihak, baik
produsen, pelanggan, maupun distributor. Teknik ini
digunakan para prinsipal untuk menentukan pelebaran
area distribusi, sehingga semakin melebar dan menjauh
dari home base.
c) Channel Mix
Penentuan batas yang jelas fungsi dari masing – masing
channel mulai dari pasar modern, pasar tradisional,
wholesaler, agent, sampai dengan kios – kios kecil akan
menentukan sejauh mana brand management
82

perusahaan dapat didukung oleh account management


yang solid. Penentuan channel mix tentunya harus
mempertimbangkan struktur biaya diantara channel
yang tersedia mulai dari sales force cost, infrastructure
cost, dan juga financial cost.
d) Channel Structure
Berkaitan dengan jumlah channel layer yang akan
digunakan dengan mempertimbangkan reach,
frequency, stock management yang mengarah pada
integrasi product flow, logistic flow, dan information
flow yang solid. Channel structure yang tepat dan
efisien diharapkan dapat membantu proses warehousing
sampai dengan produk tersebut diterima oleh pelanggan
dengan tepat.

Kegiatan transportasi dan distribusi bisa dilakukan oleh


perusahaan manufaktur dengan membentuk bagian
distribusi/transportasi tersendiri yang diserahkan ke pihak
ketiga (third party). Dalam memenuhi tujuan perusahaan,
siapapun yang melaksanakan (internal perusahaan atau mitra
pihak ketiga), manajemen distribusi dan transportasi pada
umumnya melakukan sejumlah fungsi dasar yang terdiri dari :

1) Melakukan segmentasi dan menentukan target service


level
2) Menentukan mode transportasi yang akan digunakan
3) Melakukan konsolidasi informasidan pengiriman
4) Melakukan penjadwalan dan penentuan rute pengiriman
5) Memberikan pelayanan nilai tambah
6) Menyimpan persediaan
7) Menangani pengembalian (return)

Disamping itu, secara umum terdapat tiga strategi


distribusi produk dari pabrik ke pelanggan. Masing – masing
83

dari strategi ini memiliki keunggulan dan kekurangan. Strategi


– strategi tersebut diantaranya :

1) Pengiriman Langsung (Direct Shipment)


Dalam strategi ini, pengiriman langsung dari pabrik ke
pelanggan, tanpa melalui gudang atau fasilitas
penyangga. Jadi, dengan strategi ini kebutuhan gudang
atau fasilitas penyangga akan hilang. Pada umumnya
strategi ini digunakan untuk barang yang berumur
pendek dan barang yang mudah rusak dalam proses
bongkar/muat atau pemindahannya. Di sisi lain, strategi
ini akan menanggung resiko yang lebih tinggi bila
ketidakpastian permintaan maupun ketidakpastian
pasokan relatif tinggi.
2) Pengiriman Melalui Warehouse
Dalam strategi ini barang tidak langsung dikirimkan ke
pelanggan, namun melewati satu atau lebih gudang atau
fasilitas penyangga. Bertolak belakan dengan model
direct shipment, model warehousing cocok untuk
produk – produk yang ketidakpastian demand/supply –
nya tinggi serta produk – produk yang memiliki daya
tahan relatif lama (durable products). Disisi lain dengan
adanya gudang, biaya – biaya fasilitas dan operasional
akan lebih tinggi dan barang rata – rata akan lebih lama
sampai ke pelanggan, sehingga tingkat kerusakan
barang bisa menjadi lebih tinggi karena adanya proses
bongkar, muat, dan handling yang lebih banyak.
3) Cross – Docking
Dalam strategi ini produk akan mengalir lewat cross –
dock yang berada diantara pabrik dan pelanggan. Di
tempat ini, kendaraan penjemput dan pengirim akan
bertemu dan terjadi transfer beban (tentu juga
dimungkinkan terjadinya konsolidasi yang melibatkan
banyak pabrik dan pelanggan). Keunggulan dari
strategi ini adalah pengiriman bisa relatif cepat dan
84

tepat bisa mencapai economics of transportation yang


baik karena adanya konsolidasi. Sedangkan strategi ini
lemah dari sisi kebutuhan investasi sistem yang
biasanya cukup tinggi untuk menciptakan visibilitas
informasi serta koordinasi antara pabrik engan
pelanggan maupun antar pabrik dan antar pelanggan.

Pada sebuah industri manufaktur, seperti PT. Semen


Gresik (Persero) Tbk ini, fungsi distribusi tersebar pada
departemen produksi, pemasaran, dan keuangan. Departemen
pemasaran mengendalikan slauran distribusi melalui produk
bergerak yakni dalam hal ini pendistribusian semen, dan tingkat
layanan, serta semen yang tersedia. Departemen produksi
mengendalikan gudang dan transportasi. Departemen keuangan
melalui pengendalian komunikasi, pemrosesan data, dan biaya
persediaan.
Oleh karena itu diperlukan adanya perencanaan antar
departemen untuk meminimalkan permasalahan yang mungkin
terjadi. Perencanaan distribusi juga akan bermanfaat untuk
memastikan bahwa semua kegiatan yang berkaitan dengan
distribusi telah diorganisasikan dengan baik. Maka, suatu
industri memerlukan manajer distribusi yang profesional dalam
merencanakan proses distribusi yang baik, dan perlu
memperhatikan distribution mix process yang terdiri dari
fasilitas, persediaan, transportasi, komunikasi, dan unitisasi.
Proses distribusi yang terjadi pada PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk juga tidak terlepas dari peran distributor yang
memasarkan produk mereka. Distributor – distributor ini juga
perlu diberdayakan agar bisa memperluas area distribusi pasar.
Karena tanpa adanya distributor, produk tidak dapat
didistribusikan dengan baik, yang nantinya akan berdampak
pada perusahaan yakni kehilangan kesempatan untuk
meningkatkan pendapatan, sementara itu perusahaan juga harus
mempertahankan produknya agar bisa berhadapan dengan
banyak kompetitor yang ada.
85

Dalam proses distribusi, untuk menggambarkan


hubungan antara rencana pemasaran dengan distribusi dapat
digambarkan secara organisatoris yang menunjukkan bahwa
pemasaran bertanggung jawab atas distribusi karena pemasaran
memiliki posisi terbaik untuk melakukan tawar menawar yang
sulit antara tingkat layanan konsumen yang sangat tinggi
dengan biaya untuk menyimpan persediaan dalam jumlah yang
cukup banyak untuk dapat memenuhi tingkat layanan tersebut.
Sasaran distribusi dikaitkan dengan sasaran pemasaran,
diantaranya :

a) Penetrasi distributor berdasarkan jenis distribusinya.


b) Rentang persediaan dan jumlah yang harus disiapkan.
c) Kegiatan penjualan dan promosi penjualan distributor.
d) Program khusus pengembangan konsumen lainnya
seperti intensif bagi para distributor.

Berikut ini adalah alur dari hubungan rencana pemasaran


dengan distribusi.
86

Audit Sasaran
Pemasaran Pemasaran

Program
Produk
Strategi
Pemasaran

Program
Rencana
Penetapan
Pemasaran
Harga

Promosi
Program
Distribusi

Audit
Distribusi

Misi
Distribusi

Pilihan
Operasional Sasaran
Saluran
Distribusi Distribusi
Distribusi

Strategi
Distribusi

Anggaran Rencana
Distribusi Distribusi

Pengukuran
Kinera
Distribusi

Gambar 2.5-4. Hubungan Antara Rencana Pemasaran


Dengan Distribusi (Kodrat, David Sukardi, 2009)
87

2.6 Kinerja Perusahaan


2.6.1 Hakikat Kinerja

Penggunaan kata kinerja, sering disamaartikan dengan


prestasi kerja, efektivitas kerja, hasil kerja, pencapaian tujuan,
produktifitas kerja, dan berbagai istilah lainnya. Pada dasarnya
memang terdapat persamaan antara pengertian kinerja dengan
berbagai istilah tersebut, namun perbedaan yang mendasari
terdapat pada pengertian dasarnya serta proses pada kinerja itu
sendiri.
Lijan Poltak Sinambela, dkk (2011: 136),
mengemukakan bahwa kinerja pegawai didefinisikan sebagai
kemampuan pegawai dalam melakukan sesuatu keahlian
tertentu. Kinerja pegawai sangat diperlukan, karena dengan
kinerja ini akan diketahui seberapa jauh kemampuan pegawai
dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Maka
dari itu diperlukan penentuan kiteria yang jelas dan terukur
serta ditetapkan secara bersama – sama yang dijadikan sebagai
acuan.
Jika berdasarkan etimologi, kinerja berasal dari kata
“performance”. Performance berasal dari kata “to perform”
yang mempunyai beberapa makna, yang diartikan menjadi satu
yaitu pelaksanaan suatu pekerjaan dan penyempurnaan
pekerjaan tersebut sesuai dengan tanggung jawabnya
sehingga dapat mencapai hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Definisi tersebut menunjukkan bahwa kinerja lebih
ditekankan pada proses, dimana selama pelaksanaan pekerjaan
tersbut dilakukan penyempurnaan – penyempurnaan sehingga
pencapaian hasil pekerjaan atau kinerja dapat dioptimalkan.
Menurut (Prawirosentono, Suryadi;, 1999), Kinerja
adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing – masing, dalam rangka
upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara
legal, tidak melanggar hukum, serta sesuai dengan moral dan
88

etika. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja


adalah tingkat keberhasilan seseorang atau lembaga dalam
melaksanakan pekerjaannya. Dari pengertian inilah terdapat 4
elemen, yaitu : (1) Hasil kerja yang dicapai secara individual
atau secara institusi, yang berarti bahwa kinerja tersebut adalah
“Hasil Akhir” yang diperoleh secara sendiri – sendiri atau
berkelompok. (2) Dalam melaksanakan tugas, orang atau
lembaga diberikan wewenang dan tanggung jawab yang berarti
orang atau lembaga tersebut diberikan hak dan kekuasaan untuk
bertindak sehingga pekerjaannya dapat dilakukan dengan baik.
Namun, hak dan kekuasaan tersebut tetap dalam kendali,
sehingga tidak disalahgunakan. (3) Pekerjaan haruslah
dilakukan secara legal, yang berarti dalam melaksanakan tugas
– tugas individu atau lembaga harus mengikuti aturan yang
telah ditetapkan. (4) Pekerjaan tidaklah bertentangan dengan
moral dan etika, yang berarti selain mengikuti aturan yang
ditetapkan, tentu saja pekerjaan tersebut haruslah sesuai dengan
moral dan etika yang berlaku secara umum.
Dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan,
pimpinan melakukan tugas – tugasnya dibantu oleh pimpinan
yang lain bersama dengan pegawai mereka. Keberhasilan
pimpinan dalam melaksanakan tugasnya akan dipengaruhi oleh
kontribusi pihak lain, yang berarti kinerja seorang pimpinan
akan dipengaruhi oleh kinerja individu, jika kinerja individu
baik akan mempengaruhi kinerja pimpinan dan kinerja
organisasi.

2.6.2 Kinerja Organisasi

Organisasi berada dalam lingkungan yang berhubungan


dengan sumber daya terbatas sedang ancaman terhadap
pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya yang agak lazim
terjadi. Dalam lingkungan tersebut, organisasi tidaklah harus
memenuhi beberapa rangkaian persyaratan organisasi antara
lain mendapatkan sumber daya, efisiensi, produksi/keluaran,
89

pembauran organisasi, unsur kepuasan kinerja pegawai. Namun,


harus memenuhi persyaratan perilaku tertentu sehubungan
dengan para anggotanya yakni : keanggotaan yang stabil,
prestasi peranan yang dapat diandalkan, tingkah laku yang
spontan dan inovatif dari pegawai. Peranan manajemen pun
dalam keadaan demikian adalah mengorganisasi dan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia sedemikian rupa
sehingga mampu menekan ancaman dan tekanan dari dalam
sampai seminimal mungkin dan akan memperlancar pencapaian
tujuan akhir organisasi.
Organisasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari
berbagai sub sistem. Dalam hal ini sistem adalah seperangkat
komponen yang bekerja bersama – sama secara interdependen
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Semakin baik
merangkaikan sebuah sistem manajemen kinerja dengan hal –
hal lain yang harus dilakukan organisasi, maka semakin besar
kemungkinan orang untuk memahami bahwa hal ini
mempunyai manfaat yang penting. Selain itu, kita harus
memasukkan seluruh bagian sistem dari manajemen kinerja.
Kinerja merupakan kegiatan pengolahan sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan dan
sasaran kinerja disusun berdasarkan pada visi, misi, dan rencana
strategis suatu organisasi (Wibowo;, 2009).
Oleh karena itu dari pengertian – pengertian kinerja yang
telah diuraikan sebelumnya, maka dalam pengertian yang
bersifat praktis kinerja dapat diartikan sebagai apa yang
dikerjakan atau tidak dikerjakan oleh seorang karyawan dalam
melaksanakan tugas pokoknya. Dalam pengertian yang bersifat
praktis tersebut, maka indikator kinerja dalam melaksanakan
pekerjaan di lingkungan sebuah organisasi atau perusahaan
mencakup lima unsur, diantaranya sebagai berikut :

b) Kuantitas hasil kerja yang dicapai


c) Kualitas hasil kerja yang dicapai
d) Jangka waktu mencapai hasil kerja tersebut
90

e) Kehadiran dan kegiatan selama hadir di tempat kerja


f) Kemampuan bekerjasama

Berdasarkan uraian – uraian diatas dapat diartikan bahwa


kinerja seseorang di lingkungan suatu organisasi atau
perusahaan dapat dilihat dari dua orientasi :

a) Orientasi proses yang menyangkut efektivitas dan


efisiensi pelaksanaan pekerjaan dari sudut metode atau
cara kerja yakni dengan cara yang mudah, sedikit
mengunakan tenaga dan pikiran (ringan), hemat
dan/atau tepat waktu atau cepat, hemat bahan, dan
rendah pembiayaan.
b) Orientasi hasil dalam arti dengan proses seperti yang
dijelaskan sebelumnya, maka dapat tercapai hasil
dengan produktivitas tinggi, baik dari segi kuantitas
maupun kualitas yang sesuai dengan keinginan
pelanggan.

Di lingkungan sebuah organisasi atau perusahaan, setiap


dan semua pekerja perlu dievaluasi kinerjanya untuk
mengetahui kontribusinya dalam mencapai tujuan, baik tujuan
operasional maupun tujuan ideal/strategik yang telah
ditetapkan. Pelaksanaan evaluasi kinerja yang efektif dan
efisien harus dilaksanakan sebagai suatu sistem. Evaluasi
kinerja sebagai suatu sistem terdiri dari sejumlah elemen atau
unsur yang saling berhubungan. Dalam
mengimplementasikannya harus dilakukan langkah – langkah
yang berkesinambungan, elemen – elemen sistem evaluasi
kinerja tersebut, diantaranya sebagai berikut :

a) Pelaksanaan pekerjaan oleh pekerja


b) Penetapan standar pekerjaan
c) Pengukuran atau penilaian dalam kegiatan evaluasi
d) Hasil evaluasi kinerja
91

e) Umpan balik untuk melaksanakan manajemen kinerja

Elemen dari sistem penilaian kinerja tersebut dapat


digambarkan pada alur dibawah ini.

Pelaksanaan Kegiatan Hasil


Pekerjaan Evaluasi Evaluasi

Pengukuran/
Penilaian

Umpan Balik
Standar
Pekerjaan

Keputusan- Data/Informasi
Manajemen
Keputusan Mengenai Tentang
Kinerja
Karyawan Karyawan

Gambar 2.6-1. Elemen – Elemen Sistem Evaluasi Kinerja

Berdasarkan gambar atau diagram diatas berarti sistem


evaluasi kinerja mencakup langkah – langkah, diantaranya
sebagai berikut :

a) Pekerja melaksanakan pekerjaan untuk suatu jangka


waktu atau periode tertentu.
b) Menetapkan standar pekerjaan sebagai tolak ukur
pelaksanaan pekerjaan yang efektif atau tidak efektif
dan yang berhasil atau gagal.
c) Melakuakn observasi (jika mungkin), monitoring atau
pemantauan pelaksanaan pekerjaan dengan
menggunakan metode penilaian yang paling tepat.
d) Membandingkan hasil observasi atau monitoring
dengan standar pekerjaan masing – masing.
e) Hasil evaluasi berupa skor/nilai setiap atau satu per satu
aspek yang dinilai merupakan informasi tentang kinerja
pekerja atau karyawan yang dinilai.
92

f) Hasil tersebut dipergunakan sebagai umpan balik (feed


back) yang harus ditindaklanjuti dengan melaksanakan
manajemen kinerja dan untuk membuat keputusan –
keputusan mengenai pekerja atau karyawan seperti
promosi jabatan dan pemberian intensif berdasarkan
prestasi.

2.6.3 Manajemen Kinerja

Manajemen kinerja tidak akan dapat dilakukan secara


efektif dan efisien tanpa adanya kegiatan evakuasi kinerja
dan/atau evaluasi berbasis kompetensi, karena hasilnya
merupakan informasi yang menjadi dasar dalam merancang dan
menindaklanjuti kegiatan peningkatan kinerja. Manajemen
kinerja memerlukan kegiatan evaluasi kinerja yang obyektif dan
jujur untuk memperoleh data atau informasi mengenai kondisi
tinggi rendahnya atau baik buruknya kinerja setiap karyawan
secara akurat. Dengan kata lain manajemen kinerja bertolak dari
kondisi kinerja karyawan yang informasinya hanya dapat
diperoleh melalui evaluasi kinerja.

Mempertahankan
Eksistensi

Sistem · Tujuan Produk


Pelaksanaan Evaluasi
Manajemen (Barang/Jasa)
Pekerjaan Kinerja
Kinerja · Laba

Mengembangkan
Eksistensi

Gambar 2.6-2. Pengaruh Manajemen Kinerja pada


Pencapaian Tujuan Perusahaan

Pengertian manajemen kinerja secara singkat dapat


diartikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur/menilai,
93

mendorong, memperbaiki, dan memberi penghargaan serta


sanksi pada karyawan sesuai dengan kondisi kinerjanya masing
– masing.

a) Mengidentifikasi Kinerja
Menetapkan aspek – aspek yang perlu diungkapkan
atau dinilai dalam kegiatan pelaksanaan suatu pekerjaan
dengan memasukkannya ke dalam instrumen evaluasi
kinerja yang akan dipergunakan.
b) Mengukur/Menilai
Merupakan kegiatan mengamati atau menginterview
yang diikuti dengan memberikan interpretasi atau
kategori mengenai aspek yang dinilai dengan
memberikan nilai/angka atau penilaian secara kualitatif.
Pemberian nilai secara kualitatif tersebut dapat
berbentuk skor interval 1 (satu) s/d 5 (lima) atau 0 (nol)
s/d 100 (seratus) atau bisa juga dengan huruf A s/d E
yang sebelumnya telah diberi pembobotan. Dapat juga
dinyatakan dengan menyatakan hasil evaluasi kinerja
dengan pernyataan, sepert sangat baik, baik, cukup,
kurang, ataupun sangat kurang.
c) Mendorong
Kegiatan memotivasi pada awal seorang karyawan yang
akan memulai pekerjaannya atau disetiap awal tahun
dengan memberitahukan kinerja atau kompetensi apa –
apa saja yang akan dinilai.
d) Memperbaiki
Kegiatan membantu, membimbing, dan bahkan
mengharuskan karyawan untuk memperbaiki aspek –
aspek kinerjanya agar menjadi lebih baik
e) Memberikan Penghargaan/Sanksi
Kegiatan menjatuhkan hukuman yang tidak
menyenangkan bagi karyawan setelah berulang – ulang
kinerja/kompetensinya dinilai kurang. Begitu juga
sebaliknya apabila karyawan tersebut telah memiliki
94

kinerja/kompetensi yang bagus maka akan diberikan


penghargaan

2.6.4 Hubungan Manajemen Kinerja Dengan Strategi


Bisnis.

Manajemen kinerja berhubungan langsung dengan


strategi bisnis di suatu organisasi/perusahaan untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Hasil yang dicapai dari hubungan
strategis bisnis dengan manajemen kinerja terkait dengan
jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan dan yang dapat
dipasarkan, baik dalam bisnis lokal, nasional/domestik, maupun
internasional/multinasional.
Maka dari itu manajemen kinerja memerlukan para
penilai (supervisor) atau manajer atasan langsung sebagai
penilai yang memahami tidak sekedar mengenai target jumlah
dan/atau kualitas produk serta proses mengerjakannya, tetapi
memahami juga keseluruhan dari proses maupun strategi bisnis
perusahaan.
Dengan kata lain, juga mengetahui tantang strategi serta
target pemasaran yang paling efektif dan efisien yang dikaitkan
dengan kinerja untuk mencapai semua target yang telah
direncanakan sebagai tolak ukur, dan pada akhirnya harus
dikaitkan dengan target laba yang dapat diperoleh suatu
organisasi/perusahaan.
Di sisi lain, kinerja yang ditampilkan juga tidak mungkin
tercapai secara maksimal apabila sumber – sumber yang
dibutuhkan tidak memenuhi persyaratan kinerja yang optimal.
Salah satu diantaranya akan diuraikan pada gambar dibawah ini.
95

Strategi Organisasi/Perusahaan Berdasarkan Rencana Strategis (RenStra),


Rencana Operasional (ReNop). dan Rencana Tindakan Per Tahun

Pelaksanaan Manajemen Kinerja

· Pelaksanaan Manajemen Kinerja


· Mengukur dan Menilai Kinerja Karyawan
· Menghimpun Umpan Balik (feedback) Kinerja Karyawan
· Mendorong Pencapaian Tertinggi
· Menyediakan Bantuan Yang Dibutuhkan
· Menyediakan Penghargaan dan Sanksi/Hukuman Berdasarkan Hasil Evaluasi Kinerja

Kinerja Karyawan

Tindakan Manajemen Kinerja

· Pengembangan Sanksi Disiplin


· Peningkatan Produktivitas Demosi
· Promosi/Kenaikan Pangkat Pemberitahuan
· Kenaikan Upah/Insentif, dll

Hasil Yang Dicapai Organisasi/Perusahaan (Tujuan Bisnis Tercapai Atau Tidak)

Gambar 2.6-3. Hubungan Antara Kinerja Karyawan


Dengan Strategi Untuk Mencapai Hasil Sebagai Tujuan
Organisasi/Perusahaan.
96

2.6.5 Persyaratan Evaluasi Kinerja

Evaluasi kinerja yang efektif dan efisien harus dilakukan


dengan mempergunakan instrumen yang baik, dalam arti harus
memenuhi beberapa persyaratan. Persyaratan evaluasi kinerja
yang baik, diantaranya sebagai berikut :

1) Persyaratan Ilmiah (legal/formal) yang terdiri dari :


a) Persyaratan Relevansi
Evaluasi kinerja yang baik harus mampu
mengungkapkan kondisi pelaksanaan pekerjaan
seorang pekerja/karyawan sesuai bidang kerja atau
jabatannya masing – masing. Dengan kata lain
evaluasi kinerja harus mampu mengungkapkan
kinerja yang relevan dengan tugas pokok karyawan
yang dinilai.
b) Persyaratan Sensitivitas
Evaluasi kinerja yang baik menggunakan instrumen
yang peka (sensitif) dalam mengamati atau
meninterpretasi pelaksanaan pekerjaan karyawan
yang dinilai. Sehingga dapat membedakan karyawan
mana yang kinerjanya sangat bagus, bagus, cukup,
kurang, dan sangat kurang. Dengan kata lain harus
sensitif dalam membedakan pelaksanaan pekerjan
yang efektif dan efisien dengan yang tidak efektif
dan tidak efisien. Sensitivitas dipengaruhi pula oleh
kecermatan penilai, agar tidak keliru dalam
menginterpretasikan gejala yang diamati atau
jawaban karyawan ke dalam skala yang bernilai
kuantitaf.
c) Persyaratan Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat konsistensi (ketetapan)
hasil evaluasi kinerja dengan menggunakan suatu
instrumen dalam menilai seorang karyawan. Dengan
kata lain sebuah instrumen evaluasi kinerja yang
97

reliabel atau dapat dipercaya apabila digunakan


secara berulang untuk periode kerja yang sama,
maka hasilnya cenderung sama atau tetap. Penilaian
tersebut bukan untuk periode yang berbeda, karena
jika berbeda berdasarkan hasil manajemen kinerja
seharusnya terjadi perubahan yang mengarah kepada
kinerja yang semakin baik dari sebelumnya.
2) Persyaratan Operasional yang terdiri dari :
a) Persyaratan Akseptabilitas
Pada dasarnya aksaptebel berarti dapat diterima atau
terpakai. Oleh karena itu persyaratan ini berarti juga
sebuah instrumen evaluasi kinerja yang baik, yang
dapat dipergunakan. Karena selain sesuai dengan
pekerjaan yang dilaksanakan atau dinilai, juga
dirancang sesuai dengan perbedaan jenjang (level)
jabatan, serta tingkat pengetahuan, kemampuan dan
pengalaman kerja yang dituntut berdasarkan posisi
unit kerja masing – masing dalam suatu struktur
organisasi pada lingkungan sebuah
organisasi/perusahaan.
b) Persyaratan Praktis
Praktis berarti instrumen evaluasi kinerja yang
dipergunakan harus mudah cara mengerjakannya
dan menilainya serrta mudah pula memahami
hasilnya. Mudah mengejakannya dalam arti mudah
mendapatkan dan menggali informasi mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan dalam
suatu periode tertentu. Mudah menilainya dalam arti
jelas untuk pengkategorisasinya yang dapat disebut
untuk pelaksanaan dengan kinerja tinggi, sedang,
atau rendah. Kemudian mudah memahami hasilnya
berarti mudah menginterpretasikan informasi yang
diperoleh, baik dari interview atau observasi maupun
dengan mempergunakan kuesioner atau yang
lainnya.
98

2.7 Pelanggan
2.7.1 Kebutuhan Pelanggan

Perusahaan perlu mengetahui apa, dimana, mengapa,


kapan, dan bagaimana pelangganyang menjadi target market –
nya. Perusahaan perlu juga mengetahui service output level
yang dibutuhkan pelanggan. Terdapat lima layanan yang dapat
diberikan oleh proses pemasaran (Simamora, Bilson;, 2001),
yaitu ukuran pembelian (lot size), waktu tunggu (waiting time),
kenyamanan tempat (spatial convenience), variasi produk
(product variety), dan dukungan layanan.
Dukungan layanan adalah fasilitas yang disediakan
setelah membeli produk atau dengan kata lain after sales
service. Dukungan layanan ini dapat berupa garansi,
pengantaran barang, ataupun pemasangan.
Dalam menentukan sasaran perusahaan perlu
mempertimbangkan faktor – faktor pembatas yaitu faktor yang
mengurangi keleluasan perusahaan dalam mendesain proses
pemasaran. Faktor – faktor tersebut, diantaranya pasar,
karakteristik bauran pasar, organisasi, intermediasi, dan
pertimbangan lingkungan.
Hal lain yang terkait dengan kebutuhan pelanggan adalah
Layanan Konsumen yang dibedakan menjadi layanan rutin
dan pelayanan non rutin. Pelayanan rutin sendiri meliputi
program 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun), seperti
mengunjungi pelanggan secara rutin sesuai rute baku harian,
membuat edaran tertulis mengenai harga, promosi, dan iklan
kepada para pelanggan; mengantar dan menawarkan barang
secara lengkap; menurunkan dan menempatkan barang sesuai
permintaan pelanggan; menanyakan dan menyelesaikan barang
yang diminta pelanggan. Sedangkan, pelayanan non – rutin,
meliputi menghadiri kegiatan atau acara yang diadakan oleh
para pelanggannya, dan mengadakan ramah tamah kepada
pelanggan yang berpotensial.
99

Penyediaan layanan konsumen apapun bentuknya akan


membawa perusahaan pada komitmen keuangan yang
menguntungkan. Secara teoritis bahwa tingkat layanan dapat
terus ditingkatkan sepanjang keunggulan pemasaran yang
dihasilkan tetap melebihi biaya tambahan yang ditimbulkan.
Layanan konsumen mencakup setiap aspek dari
hubungan antara produsen dengan distributor atau
pelanggannya. Berdasarkan definisi tersebut maka harga,
perwakilan penjualan, layanan purna jual, rentang produk yang
ditawarkan, serta ketersediaan produk adalah keseluruhan
dimensi layanan konsumen.

2.7.2 Kepuasan Pelanggan

Menyambung dari sub bab sebelumnya, peran utama dari


distribusi adalah untuk memastikan bahwa produk yang tepat
tersedia pada waktu yang tepat. Hal ini menunjukkan bahwa
proses distribusi mulai dari sumber pasokan awal hingga
terakhir ke konsumen seperti pada alur di bawah ini.
100

Sasaran Saluran Distribusi :

· Meningkatkan Pasar
· Meningkatkan Profit Berdasarkan Segmen Pasar
· Kesetiaan Anggota Saluran Pemasaran
· Loyalitas Konsumen Terhadap Merek

Persyaratan Perantara Yang Dibutuhkan Untuk


Kebutuhan/Kepuasan Yang
Mencapai Sasaran Distribusi : (Persediaan)
Dibutuhkan Oleh Konsumen
Utama :
· Penetrasi Tinggi
· Tingkat Layanan Tinggi
· Harga/Nilai
· Coverage Yang Luas
· Kenyamanan
· Promosi
· Ketersediaan
· Intelejensi Pasar
· Pilihan
· Pengembangan Pasar

Kepuasan Konsumen Program Dukungan Perantara

Kompensasi Yang Diharapkan Distributor Atas Penyediaan Dukungan Penjualan :

· Tingkat Perputaran Persediaan Yang Memuaskan


· ROI Di Setiap Wilayah Penjualan
· Anggaran Promosi Dan Imbalan Yang Tidak Mempengaruhi Laba Yang Didapat
· Eksklusivitas Distribusi
· Keberlangsungan Pasokan
· Pengembangan Pasar
· Kredit

Gambar 2.7-1. Proses Distribusi Pemasaran & Pengguna


Perantara (Kodrat, David Sukardi, 2009)

Penggunaan perantara memberikan dampak positif dan


negatif. Dampak positifnya adalah memungkinkan produk yang
didistribusikan secara luas pada tingkat biaya yang lebih rendah
dan sebagian resiko terkait dengan persediaan produk yang
terbagi antara produsen dengan perantara. Sebaliknya dampak
negatif yang diberikan adalah produsen kehilangan kontrolisasi
terhadap proses distribusi yang ada. Kehilangan kontrol
menyebabkan produsen mempertanyakan kebijakan dari
perantara, yang menimbulkan asymetris information, asymetris
information menimbulkan agency conflict. Agency conflict
101

menimbulkan agency cost yang berupa biaya audit, biaya


pengawasan, dan lain – lain.

2.8 Pemodelan & Simulasi


2.8.1 Pemodelan

Pemodelan
•Sistem
•Pembentukan
Model
Proses

Gambar 2.8-1. Proses Pemodelan (Suryani, 2005)

Untuk dapat melakukan pemodelan, maka diperlukan


beberapa tahapan, diantaranya adalah Sistem, sistem
merupakan kumpulan dari entitas (orang atau mesin) yang
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan (Schmidt, J.
W.; Taylor, R. E.;, 1970). Pada sistem ini sendiri mempunyai
state of system yaitu kumpulan beberapa variabel yang
diperlukan untuk menjelaskan sistem sesuai dengan tujuan
studi. Pada alur di bawah ini merupakan cara untuk mempelajari
tentang suatu sistem menurut Law & Kelton, 2000.
102

Sistem

Eksperimen Dengan Eksperimen Dengan Menggunakan


Menggunakan Sistem Aktual Suatu Model Dari Sistem

Model Fisik Model Matematis

Solusi Analitis Simulasi

Gambar 2.8-2. Pembelajaran Sistem

Setelah terdefinisinaya sebah sistem, maka dilanjutkan


dengan pembuatan Model. Model merupakan representasi dari
suatu sistem dalam kehidupan nyata yang dijadikan sebagai
fokus dari permasalahan yang ada. Pemodelan dapat
didefinisikan sebagai proses pembentukan model dari suatu
sistem yang ada dengan menggunakan bahasa formal tertentu.
Selanjutnya model akan diuji dengan menggunakan data sampel
sehingga dapat dihasilkan suatu model yang valid. Secara
skematis pembuatan model dapat dilihat seperti berikut.

Gambar 2.8-3. Proses Pembuatan Model (Suryani, 2005)


103

Pengembangan suatu model dapat dilakukan dengan


menggunakan aturan – aturan, diantaranya :

a) Elaborasi
Pengembangan model sebaiknya dimulai dari yang
paling sederhana, kemudian secara bertahap
dikembangkan menjadi model yang representatif.
Penyederhanaan permasalahan bergantung dengan
tujuan dari pembuatan model.
b) Analogi
Pengembangan model dapat dilakukan dengan
menggunakan prinsip – prinsip dan teori – teori yang
sudah dikenal luas.
c) Dinamis
Pengembangan model bukanlah suatu proses mekanis
dan linier sehingga dalam tahapan pengembangan
model mungkin saja terjadi pengulangan (looping).

2.8.2 Simulasi

Menurut beberapa ahli, Simulasi dapat didefinisikan


sebagai proses perancangan model dari sistem nyata yang
dilanjutkan dengan pelaksanaan eksperimen terhadap model
untuk mempelajari perilaku sistem atau evaluasi strategi
(Shannon, 1975). Sedangkan menurut Banks & Carson, 1984,
simulasi adalah tiruan dari sistem nyata yang dikerjakan secara
manual atau komputerisasi yang kemudian diobservasi dan
disimpulkan untuk mempelajari karakterisasi suatu sistem.
Menurut Khosnevis, 1994, simulasi merupakan suatu proses
pengaplikasian membangun model dari sistem nyata atau usulan
sistem, melakukan eksperimen dengan model tersebut untuk
menjelaskan perilaku sistem, mempelajari kinerja sistem, atau
untuk membangu sistem baru sesuai dengan kinerja yang
diinginkan.
104

Gambar 2.8-4. Proses Melakukan Simulasi (Konsep


Simulasi Permodelan, 2012)

2.8.2.1 Manfaat Simulasi

Manfaat yang didapatkan dari simulasi adalah sebagai


tool yang cukup fleksibel untuk memecahkan masalah yang
sulit dipecahkan dengan model matematis biasa. Model simulasi
angat efektif digunakan untuk sistem yang relatif kompleks
untuk pemecahan analitis dari suatu model. Disamping itu,
model simulasi dapat juga sebagai tool bagi perancang sistem
atau pembuat keputusan yang dalam hal ini manajer
menciptakan sistem dengan kinerja tertentu bak dalam tahap
perancangan sistem ataupun tahap operasional.

2.8.2.2 Proses Pengerjaan Simulasi

Seiring dengan perkembangan teknologi sekarang ini,


proses pengerjaan simulasipun lebih dipermudah dan
berkembang mulai dari dikerjakan secara manual hingga
menggunakan bahasa simulasi tertentu. Beberapa cara
pengerjaan simulasi, diantaranya sebagai berikut :

a) By Hand Simulation oleh George L. Leclere untuk


estimasi nilai π, yang bertujuan untuk mengestimasi
105

nilai π ini tidak sepenuhna tepat, dan memiliki beberapa


error. Makin kecil error yang ditimbulkan, maka
estimasinya akan lebih baik. Dalam kenyataannya,
dapat dilakukan eksperimen secara berkelanjutan
sampai diperoleh probabilitas error yang relatif kecil
pada nilai π.
b) Menggunakan bahasa Fortran, yakni bahasa C yang
dipergunakan untuk melakukan simulasi terhadap
sistem yang kompleks.
c) Menggunakan bahasa simulasi khusus seperti :
a. Bahasa Simulasi Diskrit : 2 GPSS, SLAM,
SIMAN, SIMPSCRIPT, GASP, SIMULA,
Arena (kombinasi antara high level simulator
dgn VB)
b. Bahasa Simulasi Kontinyu : Dynamo, Vensim,
CSMP
d) High Level Simulator merupakan bahasa simulasi yang
menyediakan menu – menu dialog user interface.
Contoh : AW – SIM
e) Arena merupakan kombinasi antara high level
simulator dengan Visual Basic sehingga
penggunaannya dapat lebih fleksibel.

2.8.2.3 Kelebihan Model Simulasi

Kelebihan dari penggunaan model simulasi ini, antara


lain sebagai berikut :

a) Simulasi merupakan alternatif yang tepat, tidak semua


sistem dapat direpresentasikan dengan model
matematis.
b) Dapat bereksperimen tanpa adanya resiko pada sistem
nyata.
106

c) Simulasi dapat mengestimasikan kinerja sistem pada


kondisi tertentu dan memberikan alternatif desain
terbaik sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
d) Mendapatkan studi jangka panjang dengan waktu yang
relatif singkat dan input data yang akan di masukkan
bervariasi

2.8.2.4 Kekurangan Model Simulasi

Kekurangan dari penggunaan model simulasi ini, antara


lain sebagai berikut :

a) Kualitas dan analisis model tergantung pada si pembuat


model.
b) Hanya mengestimasi karakteristik sistem berdasarkan
masukan tertentu.

2.8.2.5 Klasifikasi Model Simulasi

Pada penggunaan model simulasi ini, terbagi menjadi


beberapa klasifikasi, diantaranya sebagai berikut :

a) Menurut Waktu
a. Simulasi Statis, output model tidak dipengaruhi
waktu.
b. Simulasi Dinamis, output model dipengaruhi
waktu dan waktu bertindak sebagai variabel
bebas.
b) Menurut Perubahan Status Variabel
a. Simulasi Kontinyu, merupakan model simulasi
yang status variabelnya berubah secara kontinyu.
b. Simulasi Diskrit, model yang status variabel
berubah pada saat – saat tertentu.
c) Menurut Derajat Ketidakpastian
107

a. Simulasi Deterministik, merupakan model yang


output – nya bisa ditentukan secara pasti.
b. Simulasi Stokastik, merupakan model yang
tidak bisa ditentukan secara pasti.

2.8.2.6 Langkah – Langkah Simulasi

Dalam melakukan simulasi, terdapat beberapa tahapan


yang harus dilalui, diantaranya yaitu :

a) Pendefinisian sistem, meliputi penentuan batasan


sistem dan identifikasi variabel yang signifikan.
b) Formulasi model, yakni merumuskan hubungan antar
komponen – komponen model.
c) Pengambilan data, identifikasi data yang perlu
diperlukan oleh model sesuai dengan tujuan pembuatan
model.
d) Pembuatan model, dalam penyusunan model perlu
disesuaikan dengan jenis bahasa simulasi yang akan
digunakan.
e) Verifikasi model, yakni proses pengecekan terhadap
model apakah sudah bebas dari eror.
f) Validasi model, yakni proses pengujian terhadap model
apakah model yang dibuat sudah sesuai dengan sistem
nyatanya. Terdapat dua cara pengujian, diantaranya :

a. Perbandingan Rata – Rata (Mean


Comparison)

(̅̅̅̅̅̅̅̅
̅)
̅

Dimana :
̅
̅
108

Model dianggap valid apabila ≤ 5 %.

b. Perbandingan Variasi Amplitudo (Amplitude


Variation Comparison)

| |
| |

Dimana :

Model dianggap valid apabila ≤ 30 %.

g) Skenariosasi, pembuatan skenario untuk memperbaiki


kinerja sistem sesuai dengan keinginan. Secara umum
jenis – jenis skenario dapat dibedakan menjadi dua
jenis, antara lain :

a. Skenario Struktur, merupakan skenario dengan


jalan mengubah struktur model. Sehingga
struktur baru yang diusulkan dapat memperbaiki
kinerja sistem.
b. Skenario Parameter, merupakan skenario
dengan jalan mengubah nilai parameter model
dan melihat dampaknya terhadap output model.
h) Interpretasi model, merupakan penarikan kesimpulan
dari hasil output model simulasi.
i) Implementasi model, merupakan penerapan model
pada sistem.
j) Dokumentasi, merupakan proses penyimpanan hasil
output model.
109

2.9 Model Simulasi Kontinyu (Dinamik)

Sebuah sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari


elemen – elemen yang saling berinteraksi yang berfungsi
bersama untuk mencapai tujuan. Dinamik adalah kondisi yang
selalu berubah – ubah yang melampaui waktu yang dapat
dinyatakan dalam masa grafik variabel – variabelnya.
Pengertian dari sistem dinamik itu sendiri bermacam-macam,
namun R.G Coyle dalam salah satu bukunya menggambarkan
sistem dinamik sebagai berikut,

”Sistem dinamik berhubungan dengan waktu –


kelakuan yang bergantung dari pangaturan
(manajemen) sistem yang bertujuan menggambarkan
sistem dan pengertiannya, melalui model kualitatif dan
kuantitatif, bagaimana informasi umpan-balik
berpengaruh atas kelakuannya, dan medesain struktur
informasi umpan-balik yang kokoh serta mengontrol
kebijakan melalui simulasi dan optimasi.”

Fokus dari sebuah studi mengenai sistem dinamik


bukanlah pada sistem, tetapi pada sebuah problem. Kelakuan
dari sebuah sistem yang melewati waktu dan keputusan baru
yang harus dibuat adalah tipe dari problem manajemen yang
penting yang membutuhkan analis untuk menangani pokok
persoalan bagaimana sebuah sistem memberi reaksi terhadap
dorongan dinamik dan bagaimana reaksi tersebut membentuk
kelakuannya dan yang akan mengubah kondisi yang akan
datang juga. Tahapan pengembangan model sistem dinamik,
dapat ditunjukan pada gambar dibawah ini.
110

Gambar 2.9-1. Tahap Pengembangan Model Sistem


(Suryani, 2005)

Simulasi sisten dinamik dikembangkan oleh Jay Forrester


(MIT) tahun 1960 – an yang berfokus pada struktur dan
perilaku sistem yang terdiri dari interaksi antar variabel dan
loop feedback (umpan balik). Hubungan dan interaksi antar
variabel dinyatakan dalam causal loop diagram (diagram
kausatik). Proses umpan balik dapat dikelompokkan menjadi
dua bagian, diantaranya :

a) Umpan Balik Positif, dapat menyebabkan


ketidakstabilan, ketidakseimbangan, serta
pertumbuhan secara kontinyu, contohnya sistem
pertumbuhan penduduk.
b) Umpan Balik Negatif, berusaha untuk
menciptakan keseimbangan dengan memberikan
koreksi agar tujuan dapat dicapai, contohnya :
sistem pengatur suhu ruangan.

Dasar metodologi dari sistem dinamik adalah analisis


sistem dimana suatu sistem diartikan sebagai seperangkat
elemen yang saling berinteraksi satu sama lain yang mencoba
untuk menjelaskan perilaku dari berbagai tindakan dalam
sebagian sistem (Darmono, 2005). Tahapan pengembangan
111

dengan menggunakan sistem dinamik dapat dilihat pada gambar


dibawah ini.

Understanding of the System

Policy Implementation Problem Identification and Definition

Policy Analysis and Improvement


System Conceptualization

Simulation and Validation

Model Formulation

Gambar 2.9-2. Tahap Pengembangan Model Simulasi


Dinamik (Suryani, 2005)

Sistem dinamik sendiri sangat berhubungan dengan


perubahan waktu, maksudnya adalah sistem dinamik
menggambarkan perubahan sistem pada waktu (Fishwick,
2007).
Dasar dalam membuat simulasi dengan menggunakan
sistem dinamik adalah hubungan sebab akibat yang berbentuk
close loop yang menentukan sifat dari sistem. Causal loop
memiliki dua jenis, yaitu positif dan negatif. Suatu Causal loop
dinyatakan positif bila hubungan antar dua variabel menambah
nilai untuk variabel lain. Sedangkan bila hubungan tersebut
mengurangi variabel lain, maka Causal loop dinyatakan negatif.
Untuk lebih jelasnya terlihat pada gambar dibawah ini yang
merupakan contoh dari Causal Loop Diagram.
112

Gambar 2.9-3. Contoh Causal Loop Diagram (Shalini,


Anand; Prem, Vrat; R.P, Dahiya, 2006)

Untuk mengetahui sifat dari suatu sistem, apakah positif


atau negatif, bisa dilihat dari jumlah nilai causal loop – nya.
Suatu sistem dikatakan bersifat positif apabila jumlah dari
negatifnya adalah genap, sedangkan bila sifat negatifnya
berjumlah ganjil maka sistem tersebut dikatakan ganjil. Tujuan
dari causal loop ini adalah untuk menggambarkan pengaruh
sebab akibat dari antar variabel sesuai dengan kehidupan yang
sebenarnya

2.9.1 Karakteristik Model Simulasi Kontinyu (Dinamik)

Model sistem dinamik memiliki beberapa karakteristik,


diantaranya seperti :

a) Dinamika sistem yang kompleks


b) Perubahan perilaku sistem terhadap waktu
c) Adanya sistem umpan balik tertutup
113

d) Adanya umpan balik ini menggambarkan


informasi baru tentang keadaan sistem, yang
kemudian akan menghasilkan keputusan
selanjutnya.

2.9.2 Kontribusi Model Simulasi Kontinyu (Dinamik)

Dari karakteristik tersebut, model simulasi dinamik


memiliki beberapa kontribusi, diantaranya seperti berikut :

a) Tersedianya kerangka kerja bagi aspek


kausalitas, non – linearitas, dinamika, dan
perilaku endogen sistem.
b) Menciptakan lapangan eksperimental bagi para
pengambil kebijakan berdasarkan perilaku faktor
– faktor yang mendukung sistem.
c) Adanya kemudahan untuk mengatur skenario
simulasi sesuai dengan yang dikehendaki.
d) Tersedianya sumber informasi dari yang sifatnya
mental, tertulis, maupun numerik, sehingga
model yang dihasilkan lebih berisi dan
representatif.
e) Menghasilkan struktur model dari input – input
manajerial dan mensimulasikannya lewat
prosedur komputasi yang kuantitatif.

2.9.3 Kelemahan Model Simulasi Kontinyu (Dinamik)

Setiap model memiliki kelebihan dan kelemahan, dan


pada model sistem dinamik mempunyai beberapa kelemahan,
diantaranya sebagai berikut :

a) Ketepatan model sangat bergantung pada si


pembuat model.
114

b) Sangat dipengaruji ketepatan pembuatan batasan


model.

2.9.4 Variabel Model Simulasi Kontinyu (Dinamik)

Beberapa variabel dari model sistem dinamik dibagi


menjadi beberapa tipe, diantaranya :

a) Level

Merupakan akumulasi aliran data dari waktu ke


waktu dan mengubah nilainya dengan
mengakumulasikan ke rate.
b) Rate

Merupakan laju yang menentukan aliran masuk


atau keluar dari atau ke level.
c) Auxiliary

Merupakan variabel bantu untuk


menyederhanakan hubungan antar variabel yang
merepresentasikan formulasi sehingga dapat
mempengaruhi rate ataupun variabel lainnya.
d) Source & Sink
115

Source merupakan sistem yang berada di luar


batasan model, sedangkan sink merupakan
terminasi dari sistem.
e) Parameter & Konstanta
Parameter merupakan input informasi untuk rate
maupun auxiliary. Konstanta memiliki nilai tetap
sepanjang periode simulasi, sedangkan parameter
merupakan nilai yang tetap pada saat tertentu
namun bisa berubah di saat yang lain.

2.10 Ventana Simulation (VenSim)

Vensim adalah simulasi perangkat lunak untuk


meningkatkan kinerja pada sistem nyata yang ada. Serta
digunakan untuk mengembangkan, menganalisis, dan model
kemasan umpan balik yang dinamis. Pada vensim ditekankan di
beberapa poin diantaranya : (Vensim Software)

a) Kualitas tinggi, dengan konsistensi dimensi dan


Pengecakan pada realitas yang ada.
b) Koneksi ke data dan metode kalibrasi canggih
c) Instan output dengan simulasi terus menerus
dalam SyntheSim.
d) Fleksibel Model publikasi
e) Model analisis, termasuk optimasi dan simulasi
Monte Carlo

Bantu vensim mengandung banyak industri terkemuka


kemajuan teknis dalam teknologi simulasi. VenSim merupakan
bahasa simulasi yang dapat digunakan sebagai tool untuk
membant menyelesaikan masalah – masalah bisnis maupun
teknis. Software ini dikembangkan oleh Ventana Systems Inc
dengan tujuan sebagai respon terhadap kebutuhan dalam
mengembangkan model – model simulasi. VenSim sendiri
terdiri dari tool untuk pembuatan model, simulasi, optimasi,
116

data, serta analisa untuk memahami dan meningkatkan


pengetahuan.
117

(halaman ini sengaja dikosongkan)


118

BAB III
METODOLOGI

Dalam pengerjaan tugas akhir ini akan dibagi dalam


beberapa tahapan meliputi studi literatur, pengumpulan data,
pengolahan data, rancangan skenario model sistem dinamik,
pemodelan dan simulasi, dan tahapan yang terakhir adalah
penyusunan laporan tugas akhir. Pada bagian ini diberikan
uraian secara rinci mengenai detail dari setiap aktivitas dalam
pengerjaan tugas akhir. Metodologi pengerjaan tugas akhir,
dapat dilihat pada gambar yang ditunjukkan dalam alur
pengerjaan, dibawah ini.

Literature Data Data Modelling &


Inception
Review Collection Processing Simulation

Factor Defining Of Causal Loop Design Scenario Of


Elaboration Survey Flow Diagram
Analysis System Diagram Dynamics System

Structure Parameter Preparation Of The


Construction Analysis Conclusion Reccomendation
Scenario Scenario Final Report

Gambar 2.10-1. Metodologi Pengerjaan Tugas Akhir

3.1 Studi Literatur

Pada tahapan studi literatur ini akan melakukan berbagai


kajian pustaka terkait tentang hal – hal yang mendukung
pengerjaan tugas akhir, baik berupa buku, jurnal terakreditasi,
informasi dari internet, dan sumber lainnya yang dapat
119

dijadikan sebagai pedoman dalam pengerjaan tugas akhir serta


dapat dipertanggung jawabkan. Dalam studi literatur ini juga
menghasilkan dugaan – dugaan awal yang terkait dengan
pengerjaan tugas akhir mengenai “Analisis Proses Distribusi
Semen Bag / Zak untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan
dengan Pendekatan Model Sistem Dinamik”.

3.2 Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data, data yang diperlukan


untuk pengerjaan tugas akhir ini dilakukan dengan survei data
pendistribusian semen serta hasil kepuasan pelanggan yang
dilakukan oleh pelanggan dan data terkait lainnya pada PT.
Semen Gresik (Persero) Tbk.
Data – data yang digunakan dalam proses pengerjaan
tugas akhir ini, diantaranya seperti jumlah demand semen, data
produksi, data penjualan, biaya transportasi, tujuan pengiriman,
volume pengiriman, dan kepuasan pelanggan baik bulanan
maupun tahunan. Langkah – langkah yang dilakukan dalam
proses pengumpulan data, antara lain sebagai berikut :

3.2.1 Survei

Pada tahapan ini dilakukan survei secara langsung ke


perusahaan, baik melalui wawancara ataupun observasi. Selama
proses pengerjaan tugas akhir. Proses ini dilakukan sekitar pada
bulan Oktobrt hingga Desember 2012.

3.2.2 Analisis Faktor

Setelah dilakukannya survei sampai data yang


dibutuhkan tercukupi, selanjutnya dilakukan analisis faktor –
faktor serta variabel – variabel yang mempengaruhi guna untuk
pembuatan model diagram kausatik yang nantinya akan
membantu dalam proses pembuatan model diagram flow.
120

Dalam proses ini juga dilakukan untuk melihat pengelompokan


variabel – variabel yang berpengaruh pada kinerja perusahaan,
dan pada proses ini menggunakan software Ventana Simulation
(Vensim).

3.3 Pengolahan Data

Dalam proses pengerjaan tugas akhir ini setelah data


terkumpul, maka tahapan selanjutnya yaitu pengolahan data.
Terdapat beberapa langkah untuk melakukan pengolahan data,
antara lain sebagai berikut :

3.3.1 Pendefinisian Sistem

Pendefinisian sistem merupakan tahap awal dari


pengolahan data untuk pengidentifikasian variabel – variabel
yang akan digunakan untuk mengklasifikasikan data – data
yang telah didapatkan ke dalam kategori level, auxiliary,
rate/flow, source and sink, atau parameter. Setelah variabel –
variabel yang dibutuhkan terkumpul, maka akan
direpresentasikan dalam sebuah relasi antar sebuah entitas
melalui Causal Loop Diagram atau Diagram Kausatik.

3.3.2 Model Diagram Kausatik

Setelah melakukan pendefinisian sistem, selanjutnya


adalah membuat model diagram kausatik. Sebelum
disimulasikan ke dalam flow diagram, terlebih dahulu
dilakukan pembuatan model diagram kausatik. Hal ini bertujuan
agar semua variabel – variabel yang berkaitan dengan sistem
tidak terlewatkan dan lebih memudahkan dalam melakukan
simulasi. Implementasi dari pemodelan data dapat digambarkan
dari Casual Loop Diagram.
Untuk Causal Loop Diagram dari “Analisis Proses
Distribusi Semen Bag / Zak untuk Meningkatkan Kinerja
121

Perusahaan dengan Pendekatan Model Sistem Dinamik”


ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Faktor – faktor terkait
dari variabel – variabel yang mempengaruhi kinerja perusahaan
dan proses distribusi semen PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
yang dimana setiap faktor tersebut mempunyai variabel –
variabel pendukung yang mempengaruhi dan mendukung
variabel utama.

Mining
Service

Rental
Volume GDP Growth (2009 -
2011) - Manufacturing
Industry

+ +
Real Estate +
Industry
Production
Sales Volume Of
Capacity Cement
+
+

Production Packaging
Volume Of
Cement
Quality
+ Business
Segment
+
+

Demand Volume Of + Statements


Of Income Number Of
Cement +
- Complaints
Inflation Growth
+ Weight
+
Level
Service Of -
Company
Shipping Of +
+ + Effect Of Customer
Cement
(East Java) Distribution Of Satisfaction Distribution
+
Cement
+
+
Effect Of
Number Of +
Shipment Volume Of Cement Performance
Mutations Employees + (Percentage)
+
Amount Of + +
Cost Delivery Of Cement
Cement's Number Of
Transportation Promotions Employees
Distributors
Loyal
+
Number Of Number Of
Employees Distributors -

+
+
Distributors
Stop
Based
On Age Based On
Education
Level

Gambar 3.3-1. Causal Loop Diagram

Faktor – faktor tersebut didapat dari hasil survei secara


langsung ke PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, serta jurnal yang
berkaitan dengan studi kasus yang diangkat pada tugas akhir ini.
Adapun faktor yang didapat dari hasil survei ke PT. Semen
Gresik (Persero) Tbk adalah faktor biaya pengiriman, lonjakan
permasalahan distribusi, tingkat pelayanan PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk, jumlah permintaan semen, dan kinerja
perusahaan. Kemudian dari faktor – faktor yang diperoleh
tersebut, diturunkan beberapa variabel yang mendukung dan
mempengaruhi terbentuknya faktor tersebut.
Setelah pembuatan model diagram kausatik, maka
dilanjutkan ke formulasi model yang bertujuan merumuskan
122

hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya atau


dengan kata lain dirumuskan ke dalam Persamaan Dinamo.

3.3.3 Model Diagram Flow

Tahapan selanjutnya adalah dilakukannya pembuatan


model diagram flow, dimana sebelumnya telah ditentukan
variabel – variabel mana saja yang termasuk ke dalam level,
rate/flow, auxiliary, source and sink, atau parameter.
Setelah model diagram flow sudah terbentuk, maka
tahapan selanjutnya adalah merumuskan hubungan dari variabel
satu ke variabel lainnya menggunakan rumus vensim atau
persamaan dinamo yang sebelumnya sudah diidentifikasikan.
Apabila model diagram flow sudah terbentuk beserta
rumusan equation di setiap variabelnya, maka model diagram
flow terlebih dahulu di model verification dengan tujuan apakah
model diagram flow yang telah dirancang telah sesuai dan tidak
erorr. Setelah model diverifikasi, kemudian dilanjutkan dengan
model validation dengan tujuan apakah model dapat di running
dan berjalan sesuai dengan sistem yang ada, seperti pada contoh
gambar dibawah ini.
123

Limestone
Clay

Warehouse Rent Office Rent

BPSP Rent
Shop Houses Rent Mining
Service
Land Lease
Rental
Volume

Sales Volume Of
Cement Rate Of Consumption
Rate Sales Of Cement Cement In Java

GDP Growth (2009 -


Real Estate
2011) - Manufacturing
Industry Industry

Mining Split
Sales Price Of Cement
Cement Industrial Estate
Sales Of Industri Revenue Of Cement Color
Land Shops Sales
Inflation Growth Cement Bags Cost Revenue
Of Cement Packaging Long Setting
Gross Profit Of Cement
Business
Segment Quality Compressive
Operating Strength
Demand Volume Of
Expensess
Rate Demand Of Cement
Cement Statements
Of Income Product Failure
Operating Income Of Cement Number Of
Complaints
Weight
Production Net Income
Volume Of +
Cement Level
Service Of
Company
Weight
Effect Of Customer Inconsistency
Satisfaction
Production Rate Of Customer Distribution
Capacity Satisfaction
+ Distribution Of
Rate Distribution Cement Effect Of
Number Of +
Performance Late Distribution
Of Cement Result From Scale Of
Mutations Employees (Percentage)
Customer Satisfaction
Shipping Of
Cement Hardenend
(East Java) + Number Of + Cement
+
Promotions Employees
+ 1 Ritase Distributors
Loyal
Shipment Volume Of Cement
2 Ritase
Cost Delivery Of Cement Amount Of
Number Of +
Cement's -
Transportation Distributors
Rate Of
Distributors Distributors + Competitors
Stop

< 25 y/o
25 - 30
Number Of
31 - 40 y/o
Employees
> 40 y/o
Rate Of Employee

Based
On Age
Based On
Education
Level

Others
Post - Graduate
Bachelor's Degree
Elementary School
High School

3 - Year Diploma Junior High School

Gambar 3.3-2. Diagram Flow

3.3.4 Rancangan Skenario Model Sistem Dinamik

Setelah model diagram flow telah terverifikasi dan


tervalidasi, maka langkah selanjutnya adalah merancang
beberapa skenario untuk memperbaiki kinerja sistem sesuai
dengan tujuan proses bisnis perusahaan dan keinginan. Dalam
menentukan skenario model terdapat dua jenis skenario,
diantaranya sebagai berikut :

3.3.4.1 Skenario Struktur

Skenario struktur ini dilakukan dengan cara mengubah


struktur model. Skenario jenis ini memerlukan pengetahuan
yang cukup tentang sistem agar struktur baru yang diusulkan
atau dieksperimenkan dapat memperbaiki kinerja sistem.
Skenario yang dapat dibuat adalah untuk meningkatkan
kinerja perusahaan, dan bagaimana pengaruhnya terhadap
variabel – variabel yang lain baik variabel utama maupun
124

pendukung. Skenario yang dibuat diharapkan dapat


meningkatkan kinerja dari PT. Semen Gresik (Persero) Tbk,
sehingga kinerja perusahaan dapat meningkat dan sesuai dengan
tujuan proses bisnis perusahaan, seperti pada contoh gambar
dibawah ini.

Replacement
Replacement With Money
Direct Visits
Of Cement

Cost Of Cost Of Raw


Production Materials Response

+
+ +
+
Amount Of
Production +
+ Customer Amount Of
Complain Complaint
Price Of Cement Solved
+

+
+
+ + +
Gross Profit
+ Profit
Demand Volume Of Cement + Revenue
Rate Of Demand Quality Of
Customer
+
Operating Service
Availability Income
+
Supply Volume Of Product Emotional
Factor
+ + +
+
+ + Customer Satisfaction +
Rate Of Customer
+ Level Of
+ Satisfaction
Distribution Of Service +
Rate Of Cement
Brand Equity
Distribution + + Competitor -
+ Performance
Of Company + +
Shipping Customer
+ Stop + Price Deal
+ +
Customer
Loyal
- +
Amount Of Amount Of Easy To
Shipment Cement's Customers Rate Of Get +
Volume Cost Of Transportation Customers Total
Deliver Distributor

Total
Outlet Of
Distributor

Gambar 3.3-3. Rancangan Skenario Model Sistem Dinamik


(Husna & Pambudi, 2012)

3.3.4.2 Skenario Parameter

Skenario parameter ini dilakukan dengan jalan mengubah


nilai parameter model. Skenario ini relatif mudah digunakan
karena hanya melakukan perubahan terhadap nilai parameter
model dan melihat dampaknya terhadap output model yang
dihasilkan.

3.4 Pemodelan & Simulasi

Tahapan pemodelan dan simulasi ini merupakan metode


utama yang digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan
125

terhadap profit serta tujuan dari proses bisnis PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk. Dasar penggunaan pemodelan dan simulasi
sendiri adalah banyak ketidakpastian dan memerlukan waktu
yang cepat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Selain
itu, pemodelan dilakukan untuk mengetahui pola perilaku
karakteristik dan keterkaitan antar variabel satu dengan lainnya
pada simulasi yang akan menentukan kesesuaian model dengan
perilaku di keadaan nyata pada perusahaan.

3.4.1 Analisis

Setelah melakukan tahapan pemodelan dan simulasi,


kemudian dilakukan analisis terhadap skenario model. Hasil
dari analisis berupa Causes Strip Graph, Graph, dan Time
Table.

3.4.2 Kesimpulan

Setelah dilakukannya proses analisis terhadap skenario


parameter dan struktur, akan menghasilkan sebuah grafik dari
setiap masing – masing skenario. Dari grafik tersebut dapat
ditarik kesimpulan, sehingga dapat memberikan solusi atau
usulan kepada perusahaan dalam peningkatan kinerja
perusahaan baik internal maupun eksternal.

3.4.3 Saran

Setelah ditariknya kesimpulan yang menghasilkan


beberapa solusi, maka dari beberapa solusi tersebut akan
memiliki kekurangan dan kelebihan yang nantinya semua akan
dilaporkan ke perusahaan sebagai saran atau masukan dari hasil
pengerjaan tugas akhir ini.
126

3.5 Penyusunan Laporan Tugas Akhir

Tahapan selanjutnya adalah penyusunan laporan tugas


akhir, yang dibuat dalam bentuk buku tugas akhir. Dalam buku
tugas akhir ini diharapkan nantinya dapat memberikan manfaat
sebagai referensi untuk tugas akhir atau penelitian lainnya. Pada
saat penyusunan buku tugas akhir ini disertakan
pendokumentasian proses – proses yang dilakukan oleh penulis
selama melakukan survei ke PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
Penyusunan laporan tugas akhir ini terbagi dalam beberapa
tahapan, diantaranya sebagai berikut :
a) Penyusunan Hasil Pengumpulan Data
b) Penyusunan Hasil Pengolahan Data
c) Penyusunan Hasil Pengujian Data
d) Penyusunan Hasil Model Diagram
e) Penyusunan Hasil Skenariosasi Model
f) Penyusunan Hasil Analisis Data
127

(halaman ini sengaja dikosongkan)


128

BAB IV
PENGEMBANGAN MODEL & INTERPRETASI HASIL

Dalam bab ini membahas tentang proses perancangan


pengembangan model sistem untuk menyelesaikan
permasalahan pada tugas akhir. Rancangan ini meliputi
perancangan dengan pendekatan model sistem dinamik, yang
kemudian akan diinterpretasikan dari model sistem dinamik ke
dalam aplikasi yang dilanjutkan ke tahapan – tahapan
berikutnya untuk mendapatkan hasil analisis yang sesuai
dengan tujuan tugas akhir.

4.1 Data Masukan

Data masukan yang diperoleh merupakan data dari proses


observasi yang dilakukan langsung kepada PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk. Data – data yang digunakan dalam tugas akhir
ini adalah data dari tahun 2009 – 2011, diantaranya sebagai
berikut :

1) Data Volume Penjualan


2) Data Konsumsi Semen
3) Data Permintaan Semen
4) Data Harga Semen
5) Data Jumlah Pegawai Perusahaan
6) Data Volume Produksi Semen
7) Data Volume Distribusi Semen
8) Data Kapasitas Produksi Semen
9) Data Business Segment
10) Data Statements Of Income
11) Data Mining Servie
12) Data Real Estate Industry
13) Data Jumlah Distributor
14) Data Pelayanan Pelanggan
15) Data Transportasi Semen
129

16) Data Pertumbuhan GDP


17) Data Jumlah Keluhan Pelanggan
18) Data Jumlah Kompetitor Perusahaan

4.2 Pengembangan Model

Pada tahapan ini adalah tahapan pengembangan model


yang dilakukan untuk mengetahui pola perilaku serta hubungan
antar masing – masing variabel yang digunakan untuk
menentukan kesesuaian model yang dibuat dengan kondisi
nyata pada perusahaan. Tahapan – tahapan untuk
mengembangkan model dalam tugas akhir ini antara lain
sebagai berikut :

a) Diagram Kausatik
b) Diagram Flow
c) Verifikasi Model
d) Validasi Model
e) Model Skenario Struktur
f) Model Skenario Parameter
g) Analisis Model Skenario

4.2.1 Diagram Kausatik (Causal Loop Diagram)

Interpretasi awal dari pengembangan model ini adalah


pengembangan model yang digambarkan melalui Diagram
Kausatik (Causal Loop Diagram). Untuk pembuatan diagram
kausatik dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
130

GDP Growth
+
+ Number Of
Sales Order Volume Of Distributors Distributors Loyal
Shop Sales -
+ Cement
Production
Capacity +
Distributors Stop
+

Clay
Production Limestone
Volume Of Competitors
Cement

Company Business
+ Services Segment
Level
Demand Volume Of
Cement + +
Number Of
Complaints
Statements
Of Income

Growth Demand
Growth + + -
Distribution
+ Impact Of Customer
+ Satisfaction
Performance +

Distribution Volume Of
Cement +

Gambar 4.2-1. Diagram Kausatik (Causal Loop Diagram)


131

Diagram Kausatik (Causal Loop Diagram) adalah


diagram yang menjelaskan tentang pola perilaku hubungan
antar masing – masing variabel yang saling mempengaruhi,
baik mempengaruhi dari segi positif (+) maupun negatif (-).
Dapat dilihat pada diagram kausatik yang telah digambarkan
sebelumnya terdapat beberapa turunan dari sub – sub model
yang terbentuk dan memiliki keterkaitan, diantaranya sebagai
berikut :

1) Sales Order Volume Of Cement


Merupakan variabel yang menjelaskan tentang
volume penjualan semen yang dilakukan oleh
perusahaan dan dipengaruhi oleh beberapa variabel,
diantaranya sebagai berikut :
a. Average Of Consumption Cement In Java
Semakin banyak pengonsumsian semen yang
dilakukan oleh pelanggan, maka volume
penjualan perusahaan akan meningkat, begitu
juga sebaliknya.
b. Clay
Clay adalah tanah liat dan merupakan jasa
pertambangan yang mempengaruhi volume
penjualan pada perusahaan.
c. Limestone
Limestoner adalah batu kapur dan merupakan
jasa pertambangan yang mempengaruhi volume
penjualan pada perusahaan.
d. Shops Sales
Shops sales adalah jasa toko penjualan yang
dilakukan perusahaan di kawasan areal industri
yang mempengaruhi volume penjualan pada
perusahaan.
e. GDP Growth
Apabila pertumbuhan GDP meningkat, maka
akan meningkatkan volume penjualan yang
132

akan dilakukan oleh perusahaan, begitu juga


sebaliknya.
f. Production Volume Of Cement
Volume produksi semen juga memberikan
pengaruh terhadap perusahaan, apabila volume
produksi mencukupi maka akan memberikan
dampak terhadap penjualan, begitu juga
sebaliknya.
g. Rate Demand Volume Of Cement
Laju dari volume permintaan semen juga
memberikan pengaruh terhadap perusahaan,
apabila semakin meningkatnya laju permintaan
semen, maka akan memberikan pengaruh
terhadap volume penjualan semen pada
perusahaan.

Gambar 4.2-2. Sales Order Volume Of Cement

2) Demand Volume Of Cement


Merupakan variabel yang menjelaskan tentang
volume permintaan semen yang dilakukan oleh
pelanggan terhadap perusahaan dan dalam variabel ini
dipengaruhi oleh beberapa variabel, diantaranya sebagai
berikut :
a. Average Consumption Cement In Java
Semakin banyak pengonsumsian semen yang
dilakukan oleh pelanggan, maka semakin
banyak volume permintaan semen yang
dilakukan oleh para pelanggan.
133

b. Growth Demand
Apabila pertumbuhan permintaan volume
semen meningkat, maka akan memberikan
pengaruh terhadap volume penjualan yang
dilakukan oleh perusahaan, begitu juga
sebaliknya.
c. Rate Demand Volume Of Cement
Laju dari volume permintaan semen akan
memberikan pengaruh terhadap perusahaan,
semakin meningkatnya laju permintaan semen,
maka akan memberikan pengaruh terhadap
volume permintaan semen pada perusahaan.

Gambar 4.2-3. Demand Volume Of Cement

3) Distribution Volume Of Cement


Merupakan variabel yang menjelaskan tentang
berapa banyak distribusi semen yang dilakukan oleh
perusahaan yang disebarkan kepada para pelanggannya.
Pada variabel ini dipengaruhi oleh beberapa variabel,
diantaranya sebagai berikut :
a. Growth Distribution
Apabila pertumbuhan distribusi volume semen
meningkat, maka akan memberikan
memberikan pengaruh terhadap volume
distribusi yang dilakukan oleh perusahaan,
begitu juga sebaliknya.
b. Rate Demand Volume Of Cement
Laju dari volume permintaan semen akan
memberikan pengaruh terhadap perusahaan,
semakin meningkatnya laju permintaan semen,
134

maka akan memberikan pengaruh terhadap


volume distribusi semen pada perusahaan.
c. Rate Sales Order Volume Of Cement
Laju dari volume penjualan semen akan
memberikan pengaruh terhadap perusahaan,
semakin meningkatnya laju penjualan semen,
maka akan memberikan pengaruh terhadap
volume distribusi semen pada perusahaan.

Gambar 4.2-4. Distribution Volume Of Cement

4) Number Of Distributors
Merupakan variabel yang menjelaskan tentang
berapa banyak jumlah distributor yang dimiliki oleh
perusahaan. Pada variabel ini dipengaruhi oleh
beberapa variabel yang memberikan pengaruh,
diantaranya sebagai berikut :
a. Sales Order Volume Of Cement
Merupakan faktor yang mempengaruhi jumlah
distributor yang akan dimiliki oleh perusahaan.
b. Average Sales Order
Merupakan rata – rata dari volume penjualan
yang dilakukan dan yang memberikan pengaruh
terhadap jumlah distributor pada perusahaan.
c. Rate Of Distributors (Loyal)
Merupakan laju dari jumlah distributor saat ini
yang dimiliki oleh perusahaan.
d. Rate Of Distributors (Stop)
Merupakan laju dari jumlah distributor yang
berhenti yang dipengaruhi juga oleh pesaing
industri semen lainnya yang ada di Indonesia.
135

Gambar 4.2-5. Number Of Distributors

5) Impact Of Customer Satisfaction


Merupakan variabel yang menjelaskan tentang
kepuasan pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan,
dimana pada sub model ini akan menghasilkan output
yang dinyatakan dengan skala yang telah ditentukan.
Pada variabel ini dipengaruhi oleh beberapa variabel,
diantaranya sebagai berikut :
a. Complaint Of Distribution
b. Complaint Of Packaging
c. Complaint Of Quality
d. Complaint Of Weight

Gambar 4.2-6. Impact Of Customer Satisfaction

Dalam variabel ini semakin banyaknya jumlah


komplain, baik dalam complaint of distribution,
complaint of packaging, complaint of quality, serta
complaint of weight yang dilakukan perusahaan, maka
akan menentukan kepuasan pelanggan yang dimiliki
oleh perusahaan. pada variabel ini juga akan
memberikan pengaruh terhadap performance dan
company services level pada perusahaan yang tertera
dalam model. Sehingga, semakin meningkatnya
kepuasan pelanggan pada perusahaan, maka
136

menandakan semakin tingginya performance serta


company services level dari perusahaan.

Data yang didapatkan dari sub – sub model tersebut,


berdasarkan dari hasil wawancara di PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk serta artikel – artikel yang berkaitan dengan
perusahaan. Dari data – data yang diperoleh tersebut. Maka
nantinya akan dipergunakan untuk mengukur kinerja
perusahaan baik secara internal maupun eksternal, dimana
output yang dihasilkan akan dinyatakan ke dalam skala, yang
disesuaikan dengan judul pada tugas akhir ini adalah “Analisis
Proses Distribusi Semen Bag / Zak Wilayah Jawa Timur
Untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan Dengan
Pendekatan Model Sistem Dinamik (Studi Kasus : PT.
Semen Gresik (Persero) Tbk)”.

4.2.2 Diagram Flow (Flow Diagram)

Setelah melakukan pengembangan model melalui


pemetaan pada pemodelan dengan menggunakan diagram
kausatik, maka dilanjutkan dengan pemodelan melalui
Diagram Flow (Flow Diagram). Pada diagram flow ini
terdapat variabel – variabel model sistem dinamik, yang akan
memudahkan si pembuat model dalam merancang pemodelan
skenariosasi beserta melakukan analisis dari hasil yang
dikeluarkan. Berikut ini adalah interpretasi dari pembuatan
model data saat ini yang dituangkan ke dalam diagram flow,
pada gambar di bawah ini.
137

Good (Distributor)
Fair (Distributor) Result -
Bad (Distributor) Performance
Of (Sales
Order &
Demand)

Number Of Result -
Average Sales
Distributors Performance
Order Of (Sales
(Scale)
Order &
Demand) -
Scale

Number Of Distributors Fair Sales


Rate Of Rate Of Bad Sales
Distributors (Stop) Distributors (Loyal) Good Sales
Performance Of (Sales
Order & Demand) - Scale
GDP Lookup
<Time>

Shops Sales
Sales Order
GDP Growth Volume
(Scale) Above Average
Clay Industrial Estate Price Of Cement
Limestone Mining
Result - Average Excellent
Performance Cement Bags Revenue Of Cement
Of (Sales Below Average
Sales Order Volume Of Cement
Order & Cement Cost Revenue Of
Rate Sales Order
Production) Extremely Poor Cement
Volume Of Cement
Statements Business
Segment Gross Profit Of Cement
<Time> Of Income
Average Of Lookup Demand
Consumption (Scale) Operating
Cement In Java Demand Expensess
Volume
Growth (Scale)
Demand Statements Operating Income Of Cement
Of Income

Net Income
Demand Volume Of
Rate Demand Cement Fair Demand
Split
Volume Of Cement
Bad Demand
Good Demand Color
Long Setting
Production
Volume Compressive
Performance
(Scale) Result Of Strength
Production Volume Of Cement (Scale) Complaint
<Number Of Company
Services Of
Distributors> Complaint Product Failure
Level Packaging
(Scale) Of Quality
Lookup
Distribution Weight
Inconsistency
Bad Fair Good Exceptional Complaint
Production Production Production Superior Late Distribution
Of Weight
Improvement
Growth <Time> Needed
Distribution Unsatisfactory
Complaint Hardenend
Satisfactory Impact Of Customer Of Cement
Satisfaction Distribution
Distribution Rate Of Complaints
Volume Of
Rate Distribution
Cement
Volume Of Cement

Bad
Result Of
Distribution
Performance
Fair (Scale)
Distribution Distribution Customer
Volume Satisfaction
Very Good (Scale) (Scale)
Distribution <Number Of
Result Of
Customer Distributors>
Satisfaction
(Scale)
Result - Poor
Performance Fair
Of (Distribution Performance Of (Distribution & Performance) - Scale Performance Good
& Demand) - Of
(Distribution
Scale & Customer Not All
Satisfaction) - Very Satisfied
Scale Extremely
Satisfied
Satisfied

Result -
Performance
Performance Of (Distribution & Of
(Distribution
Demand) - Scale & Performance
Performance)
- Scale Of (Distribution
Volume &
Complaints Of
Cement)

Very Good Good Barely Acceptable


Performance Performance Performance Poor Performance Very Poor
Performance

Result - Performance Of
(Distribution &
Performance)

Gambar 4.2-7. Diagram Flow (Flow Diagram)


138

4.2.2.1 Sub – Model Sales Order Volume Of Cement

Gambar 4.2-8. Sub – Model Sales Order Volume Of Cement

Sub – model Sales Order Volume Of Cement merupakan


akumulasi rata – rata dari nilai Shops Sales, GDP Lookup, GDP
Growth, <Time>, Clay Limestone, dan Average Of
Consumption In Java. Pada sub model ini juga dipengaruhi
oleh rate in, yakni rate sales order of cement dan average of
consumption cement in java.
Pada sub – model ini nantinya akan menjadi salah satu
bahan masukan dalam menilai kinerja perusahaan yang menjadi
tujuan pada tugas akhir ini. Persamaan yang digunakan pada
sub – model ini, antara lain sebagai berikut :
139

Tabel 4.2-1. Tabel Persamaan Sales Order Volume Of


Cement

Variabel Persamaan
Sales Order INTEG Rate Sales Order Volume Of Cement
Volume Of
Cement Initial Value 642640
Rate Sales ((((Average Of Consumption Cement In Java-Shops
Order Of Sales)+(Limestone/Clay)))*GDP Growth)-(Rate Demand
Cement Volume Of Cement)/Production Volume Of Cement
Average Of
Consumption
RANDOM NORMAL(329828, 635703, 459062, 73282, 0)
Cement In
Java
Shops Sales RANDOM NORMAL(94000, 188000, 125333, 54271, 0)
[(0,-0.34)-(36,0.55)],(1,-0.11),(2,-
0.11),(3,0.03),(4,0.07),(5,0.05),(6,0.12),(7,0.03),(8,0.08),(9,-
0.29),(10,0.42),(11
,-0.01),(12,0.01),(13,0.05),(14,-
0.21),(15,0.05),(16,0.02),(17,-
GDP Lookup
0.15),(18,0.09),(19,0.22),(20,0.02),(21,-0.34),(22,0.55)
,(23,-0.15),(24,0.17),(25,-0.13),(26,-
0.05),(27,0.07),(28,0),(29,0.11),(30,0),(31,0.02),(32,-
0.18),(33,0.14),(34,0.31),(
35,-0.12),(36,-0.08)
GDP Growth GDP Lookup(Time)
Clay RANDOM UNIFORM(1.01493e+006, 1.17184e+006, 0)
Limestone RANDOM UNIFORM(4.36645e+006, 4.97802e+006, 0)
140

4.2.2.2 Sub – Model Demand Order Volume Of Cement

Gambar 4.2-9. Sub – Model Demand Volume Of Cement

Sub – model Demand Volume Of Cement merupakan


akumulasi rata – rata dari beberapa variabel yang
memengaruhinya, yakni meliputi Growth Demand dan Lookup
Demand. Pada sub model ini juga dipengaruhi oleh rate in yaitu
rate demand volume of cement.
Pada sub – model ini nantinya akan menjadi salah satu
bahan masukan dalam menilai kinerja perusahaan yang menjadi
tujuan pada tugas akhir ini. Persamaan yang digunakan pada
sub – model ini, antara lain sebagai berikut :
141

Tabel 4.2-2. Tabel Persamaan Demand Volume Of Cement

Variabel Persamaan
Demand
INTEG Rate Demand Volume Of Cement
Volume
Of
Initial Value 695500
Cement
Rate
Demand
Volume Growth Demand*Average Of Consumption Cement In Java
Of
Cement
Growth
Lookup Demand(Time)
Demand
[(0,-0.06)-(36,0.11)],(0.168196,-
0.358421),(1,0),(2,0),(3,0.01),(4,0.03),(5,0.01),(6,-0.03),(7,-
0.06),(8,0.02),(9,0.03),(10,0),(11,0.02),(12,0.02),(13,0.02),(14,-
Lookup 0.01),(15,-0.01),(16,0.02),(17,0.01),(18,-
Demand 0.01),(19,0.01),(20,0.03),(21,-
0.04),(22,0.02),(23,0),(24,0.04),(25,0.11),(26,0.02),(27,-
0.02),(28,0),(29,0.01),(30,-0.01),(31,0),(32,0.01),(33,-
0.02),(34,0),(35,0),(36,0.03)
142

4.2.2.3 Sub – Model Distribution Volume Of Cement

Gambar 4.2-10. Sub – Model Distribution Volume Of


Cement

Sub – model Distribution Of Cement merupakan


akumulasi rata – rata dari beberapa variabel yang
memengaruhinya, yakni meliputi Lookup Distribution dan
Growth Distribution. Pada sub model ini juga dipengaruhi oleh
rate in yaitu rate distribution volume of cement. Pada sub –
model ini nantinya akan menjadi salah satu bahan masukan
dalam menilai kinerja perusahaan yang menjadi tujuan pada
tugas akhir ini. Persamaan yang digunakan pada sub – model
ini, antara lain sebagai berikut :
143

Tabel 4.2-3. Tabel Persamaan Distribution Volume Of


Cement

Variabel Persamaan
INTEG Rate Distribution Volume Of Cement
Distribution
Of Cement
Initial Value 632650
Rate
Rate Sales Order Volume Of Cement+(Rate Demand
Distribution
Volume Of Cement*Growth Distribution)
Of Cement
[(-1,-0.4)-(36,0.6)],(-0.550459,-0.0999123),(1,-0.11),(2,-
0.11),(3,0.03),(4,0.07),(5,0.06),(6,0.1),(7,0.02),(8,0.1),(9,-
0.3),(10,0.43),(11,-0.01),(12,0.01),(13,0.02),(14,-
0.22),(15,0.07),(16,-
Lookup
0.14),(17,0.03),(18,0.04),(19,0.26),(20,0.03),(21,-
Distribution
0.34),(22,0.5),(23,-0.13),(24,0.18),(25,-0.12),(26,-
0.03),(27,0.07),(28,-0.02),(29,0.16),(30,-
0.05),(31,0.03),(32,-0.16),(33,0.13),(34,0.31),(35,-
0.12),(36,-0.08)
Growth
Lookup Distribution(Time)
Distribution
144

4.2.2.4 Sub – Model Number Of Distributors

Gambar 4.2-11. Sub – Model Number Of Distributors

Sub – model Number Of Distributors merupakan


akumulasi rata – rata dari beberapa variabel yang
mempengaruhinya, yakni meliputi Number Of Distributors,
Average Sales Order. Pada sub model ini juga dipengaruhi oleh
rate in dan rate out didalamnya, yakni rate of distributor (loyal)
dan rate of distributor (stop). Pada sub – model ini nantinya
akan menjadi salah satu bahan masukan dalam menilai kinerja
perusahaan yang menjadi tujuan pada tugas akhir ini.
Persamaan yang digunakan pada sub – model ini, antara lain
sebagai berikut :

Tabel 4.2-4. Tabel Persamaan Number Of Distributors

No. Variabel Persamaan Satuan


INTEG ("Rate Of Distributors
(Loyal)"-"Rate Of Distributors
Number Of
1. (Stop)")/27 Distributor
Distributors
Initial Value 1
"Rate Of (Sales Order Volume Of
2. Distributor
Distributors Cement/Average Sales
145

(Loyal)" Order)*27
"Rate Of
3. Distributors 37/7 Distributor
(Stop)"
Average Sales
4. 782808 Tonne
Order

4.2.2.5 Sub – Model Impact Of Customer Satisfaction

Gambar 4.2-12. Sub – Model Impact Of Customer


Satisfaction

Sub – model Impact Of Customer Satisfaction


merupakan akumulasi rata – rata dari beberapa variabel yang
memengaruhinya, yakni meliputi Impact Of Customer
Satisfaction, Rate Of Complaints, Complaint Of Packaging,
Split, Complaint Of Quality, Color, Long Setting, Compressive
Strength, Product Failure, Complaint Of Weight, Weight
Inconsistency, Complaint Of Distribution, Late Distribution,
dan Hardened Cement. Pada sub model ini juga dipengaruhi
oleh rate in yaitu rate of complaints.
146

Pada sub – model ini nantinya akan menjadi salah satu


bahan masukan dalam menilai kinerja perusahaan yang menjadi
tujuan pada tugas akhir ini. Persamaan yang digunakan pada
sub – model ini, antara lain sebagai berikut :
147

Tabel 4.2-5. Tabel Persamaan Impact Of Customer


Satisfaction

Variabel Persamaan
INTEG Rate Of Complaints
Impact Of Customer
Satisfaction
Initial Value 1
(Complaint Of
Distribution+Complaint Of
Rate Of Complaints
Packaging+Complaint Of
Quality+Complaint Of Weight)/55
Complaint Of
Split+RANDOM UNIFORM(1, 5, 0)
Packaging
Split RANDOM UNIFORM(1, 5, 0)
(Color+Compressive Strength+Long
Complaint Of
Setting+Product Failure)+RANDOM
Quality
UNIFORM(1, 5, 0)
Color RANDOM UNIFORM(1, 5, 0)
Long Setting RANDOM UNIFORM(1, 5, 0)
Compressive
RANDOM UNIFORM(1, 5, 0)
Strength
Product Failure RANDOM UNIFORM(1, 5, 0)
Complaint Of Weight Inconsistency+RANDOM
Weight UNIFORM(1, 5, 0)
Weight
RANDOM UNIFORM(1, 5, 0)
Inconsistency
(Hardenend Cement+Late
Complaint Of
Distribution)+RANDOM
Distribution
UNIFORM(1, 5, 0)
Late Distribution RANDOM UNIFORM(1, 5, 0)
Hardenend Cement RANDOM UNIFORM(1, 5, 0)
148

4.2.3 Verifikasi Model

Verifikasi model merupakan tahapan untuk menentukan


apakah model yang dirancang dengan aplikasi VenSim telah
merefleksikan model konseptual dengan tepat atau tidak, serta
langkah – langkah untuk melakukan simulasi pada pemodelan
sistem dinamik. Untuk melakuakn verifikasi model yang telah
dibuat pada aplikasi VenSim, dapat menggunakan fasilitas
menu (Simulate).

Apabila model telah berhasil melalui tahapan verifikasi


maka akan mucul dialog box seperti dibawah ini.

Gambar 4.2-13. Verifikasi Model Berhasil

Apabila terjadi kesalahan dalam model, maka akan


muncul dialog box seperti di bawah ini, yang menandakan
bahwa terjadi errors pada salah satu variabel yang terdapat pada
model.
149

Gambar 4.2-14. Verifikasi Model Errors

Berikut ini adahal hasil dari verifikasi model awal yang


telah dilakukan dan disesuaikan dengan sub – sub model
sebelumnya.

4.2.3.1 Base Model Result


4.2.3.1.1 Sales Order Volume Of Cement

Gambar 4.2-15. Verifikasi Sub – Model Sales Order Volume


Of Cement

Pada grafik verifikasi ini terlihat bahwa sales order


volume of cement setiap bulannya mengalami peningkatan di
setiap bulannya, karena didukung semakin banyaknya
penduduk Jawa Timur yang membutuhkan akan adanya semen
untuk pembangunan.
150

4.2.3.1.2 Demand Volume Of Cement

Gambar 4.2-16. Verifikasi Sub – Model Demand Volume Of


Cement

Pada grafik verifikasi ini terlihat bahwa volume


permintaan semen setiap bulannya mengalami peningkatan
yang ditunjukkan oleh sumbu x dan sumbu y merupakan waktu
tiga tahun terakhir, volume permintaan pada tahun – tahun
tersebut.

4.2.3.1.3 Distribution Volume Of Cement

Gambar 4.2-17. Verifikasi Sub – Model Distribution Volume


Of Cement
151

Pada grafik verifikasi ini terlihat bahwa volume distribusi


semen mengalami peningkatan di setiap bulannya. Jadi,
semakin meningkatnya permintaan semen, maka semakin
meningkatnya volume produksi semen, sehingga secara tidak
langsung semakin banyak pula pengiriman untuk
pendistribusian semen yang dilakukan perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan para pelanggannya.

4.2.3.1.4 Number Of Distributors

Gambar 4.2-18. Verifikasi Sub – Model Number Of


Distributors

Pada grafik verifikasi ini terlihat bahwa jumlah


distributor yang dimiliki perusahaan menunjukkan peningkatan
meskipun diikuti dengan bergejolaknya distributor yang
berhenti dan yang dipengaruhi oleh pesaing industri semen yang
ada di Indonesia. Peningkatan jumlah distributor pun tidak
terlalu banyak di setiap bulannya mengingat industri semen
adalah industri padat modal, dan dengan adanya hal tersebut
perusahaan bisa memenuhi kebutuhan semen yang dibutuhkan
para pelanggannya. Hal ini terlihat dari grafik bahwa dengan
rata – rata average sales order sekian, perusahaan bisa
memenuhi kebutuhan sejumlah distributor tersebut.
152

4.2.3.1.5 Impact Of Customer Satisfaction

Gambar 4.2-19. Verifikasi Sub – Model Impact Of Customer


Satisfaction

Pada grafik verifikasi ini terlihat bahwa kepuasan


pelanggan pada PT. Semen mengalami peningkatan di setiap
bulannya. Meskipun diikuti dengan banyaknya jumlah
komplain yang diterima perusahaan di masing – masing sektor
jenis komplain pada model, namun saat dilakukan penskalaan
kepuasan pelanggan, pelanggan terhitung puas dengan
perusahaan.
153

4.2.4 Validasi Model

Validasi model merupakan tahapan pengecekan apakah


model yang telah dibuat sesuai dengan keadaan nyata serta
berdasarkan data – data yang telah didapatkan dan selanjutnya
melalui proses pengolahan data. Berikut ini adalah beberapa
variabel – variabel yang telah valid, dan disesuaikan dengan
tujuan pada tugas akhir ini.

4.2.4.1 Validasi Sub – Model Sales Order Volume Of


Cement

Berikut ini adalah proses validasi pada variabel Sales


Order Volume Of Cement yang dibandingkan antara data
aktual dengan data simulasi.

Tabel 4.2-6. Tabel Data Aktual Sales Order Volume Of


Cement

Data Aktual
Sales Order Volume Of Cement
Bulan 2009 2010 2011
Januari 642640 868345 753897 Min 559839
Februari 572067 689529 713404 Max 1062630
Maret 590150 722568 765886 StDev 114567
April 633874 616902 763443 Avg 760733
Mei 668248 627136 848544
Juni 746377 680518 851748
Juli 769371 827634 865794
Agustus 827468 846543 711189
September 584792 559839 812226
154

Oktober 831771 865400 1062630


November 822937 739361 938076
Desember 830853 867587 867641

Tabel 4.2-7. Tabel Data Simulasi Sales Order Volume Of


Cement

Data Simulasi
Sales Order Volume Of Cement
Bulan 2009 2010 2011
Januari 642640 806025 886514 Min 584129
Februari 609748 818944 845138 Max 979302
Maret 584129 770904 821879 StDev 103514
April 592104 784813 834930 Avg 776433
Mei 612046 791561 834930
Juni 626953 743406 876182
Juli 661303 776630 876182
Agustus 672327 838832 883012
September 699269 847584 811713
Oktober 624780 718476 843651
November 807534 866297 979302
Desember 802846 831330 927691
155

Tabel 4.2-8. Tabel Validasi Sales Order Volume Of Cement

S 776433 Validasi 0.02


VALID
A 760733 E1 (Kurang Dari) 0.05
S 103514 Validasi 0.10
VALID
A 114567 E2 (Kurang Dari) 0.30

4.1.1 Validasi Sub – Model Demand Volume Of Cement

Berikut ini adalah proses validasi pada variabel Demand


Volume Of Cement yang dibandingkan antara data aktual
dengan data simulasi.

Tabel 4.2-9. Tabel Data Aktual Demand Volume Of Cement

Data Aktual
Bulan Ton
1 695500 Max 859301
2 696500 Min 653271
3 705500 Avg 760205
4 694500 StDev 63036
5 715500
6 694500
7 653271
8 663455
9 685400
10 702367
11 713000
156

12 726507
13 744185
14 739274
15 734265
16 749374
17 759043
18 751939
19 759991
20 750712
21 719367
22 731861
23 731368
24 758841
25 840929
26 859301
27 839159
28 839200
29 849255
30 839122
31 839124
32 847132
33 829232
34 829203
35 829209
36 850283
157

Tabel 4.2-10. Tabel Data Simulasi Demand Volume Of


Cement

Data Simulasi
Bulan Ton
1 695500 Max 820280
2 695500 Min 677303
3 695500 Avg 747085
4 699626 StDev 47967
5 713801
6 718148
7 705373
8 677303
9 687223
10 699246
11 699246
12 710726
13 720070
14 728508
15 724493
16 720508
17 730226
18 734975
19 730222
20 734794
21 751870
22 732636
23 740551
24 740551
158

25 760222
26 808796
27 820280
28 812837
29 812837
30 817604
31 812448
32 812448
33 817712
34 811093
35 811093
36 811093

Tabel 4.2-11. Tabel Validasi Demand Volume Of Cement

S 747085 Validasi 0.02


VALID
A 760205 E1 (Kurang Dari) 0.05

S 47967 Validasi 0.24


VALID
A 63036 E2 (Kurang Dari) 0.30
159

4.1.2 Validasi Variabel Price Of Cement

Berikut ini adalah proses validasi pada variabel Price Of


Cement yang dibandingkan antara data aktual dengan data
simulasi.

Tabel 4.2-12. Tabel Data Aktual Price Of Cement

Data Aktual
Sample Daftar Harga Semen Di Beberapa Wilayah Jawa Timur
(Bag/Zak) - (Rupiah)
No Harga
1 Rp30.400 Min Rp30.400
2 Rp34.200 Max Rp59.000
3 Rp49.300 StDev Rp6.547
4 Rp53.000 Avg Rp47.840
5 Rp53.500
6 Rp53.500
7 Rp55.000
8 Rp57.000
9 Rp58.000
10 Rp59.000
11 Rp47.000
12 Rp42.000
13 Rp43.550
14 Rp52.800
15 Rp45.000
16 Rp50.000
17 Rp49.000
18 Rp48.000
160

19 Rp52.000
20 Rp41.000
21 Rp48.500
22 Rp46.500
23 Rp46.000
24 Rp44.500
25 Rp43.000
26 Rp44.000
27 Rp49.500
28 Rp52.500
29 Rp40.000
30 Rp47.450

Tabel 4.2-13
Tabel 4.2-14. Tabel Data Aktual Price Of Cement – Per Ton

Sample Daftar Harga Semen Di Beberapa Wilayah Jawa Timur


(Bag/Zak) - Per Ton PPC 40 Kg - (Rupiah)
No Harga Per Ton
1 Rp30.400 Rp30
2 Rp34.200 Rp34 Karena di Jawa Timur PPC 40
3 Rp40.000 Rp40 kg, sehingga untuk mencari
harga semen per ton  Misal, 40
4 Rp41.000 Rp41
kg = 50000 ; 40/1000 = x ; 40 . X =
5 Rp42.000 Rp42 50000 . 0,04 ; X (harga semen per
6 Rp43.000 Rp43 ton) = (50000 . 0,04)/40
7 Rp43.550 Rp44
8 Rp44.000 Rp44 Min Rp30
9 Rp44.500 Rp45 Max Rp59
161

10 Rp45.000 Rp45 StDev Rp7


11 Rp46.000 Rp46 Avg Rp48
12 Rp46.500 Rp47
13 Rp47.000 Rp47
14 Rp47.450 Rp47
15 Rp48.000 Rp48
16 Rp48.500 Rp49
17 Rp49.000 Rp49
18 Rp49.300 Rp49
19 Rp49.500 Rp50
20 Rp50.000 Rp50
21 Rp52.000 Rp52
22 Rp52.500 Rp53
23 Rp52.800 Rp53
24 Rp53.000 Rp53
25 Rp53.500 Rp54
26 Rp53.500 Rp54
27 Rp55.000 Rp55
28 Rp57.000 Rp57
29 Rp58.000 Rp58
30 Rp59.000 Rp59
162

Tabel 4.2-15. Tabel Data Simulasi Price Of Cement

Data Simulasi
Bulan Harga
1 Rp41,723 Min Rp31,874
2 Rp45,443 Max Rp57,314
3 Rp49,008 Avg Rp45,288
4 Rp55,231 StDev Rp6,249
5 Rp31,874
6 Rp44,790
7 Rp37,052
8 Rp53,845
9 Rp40,755
10 Rp55,442
11 Rp40,330
12 Rp50,239
13 Rp32,051
14 Rp42,051
15 Rp43,275
16 Rp45,203
17 Rp45,588
18 Rp41,784
19 Rp42,250
20 Rp42,244
21 Rp57,314
22 Rp41,455
23 Rp53,786
24 Rp49,002
25 Rp37,891
163

26 Rp47,269
27 Rp36,879
28 Rp45,764
29 Rp45,427
30 Rp47,663
31 Rp44,910
32 Rp44,486
33 Rp43,151
34 Rp54,532
35 Rp48,785
36 Rp51,860

Tabel 4.2-16. Tabel Validasi Price Of Cement

S Rp45,288 Validasi 0.05


VALID
A Rp47,840 E1 (Kurang Dari) 0.05

S Rp6,249 Validasi 0.05


VALID
A Rp6,547 E2 (Kurang Dari) 0.30
164

4.1.3 Validasi Variabel Distribution Volume Of Cement

Berikut ini adalah proses validasi pada variabel


Distribution Of Cement yang dibandingkan antara data aktual
dengan data simulasi. Angka – angka yang didapatkan dari
distribusi semen ini berasal dari wawancara serta observasi pada
perusahaan. Sehingga, untuk distribusi semen bag / zak per
harinya sebanyak ± 20000 – 24000 ton/harinya, dengan rata –
rata distribusi semen perharinya adalah ± 22000 ton/hari, yang
kemudian diakumulasikan dengan hari efektif kerja selama 320
hari menjadi ± 6400000 – 7680000 ton/tahun. Untuk proses
validasi ini data aktual pada variabel distribution of cement
dibandingkan dengan variabel level distribution of cement pada
model yang telah dibuat.

Tabel 4.2-17. Tabel Data Aktual Distribution


Volume Of Cement

Data Aktual
Distribution Volume Of Cement (Tonne)
Bulan 2009 2010 2011
Januari 632650 835345 753797 Min 556835
Februari 562077 655529 703303 Max 1051530
Maret 580150 702556 755756 Avg 747525
April 623574 606502 743573 StDev 113841
Mei 658245 623134 865544
Juni 726357 650515 821545
Juli 739381 816634 845564
Agustus 816458 844533 711159
September 574782 556835 802425
Oktober 821551 835300 1051530
165

November 811737 725351 925053


Desember 820373 857557 854531

Tabel 4.2-18. Tabel Data Simulasi Distribution Of Cement

Data Simulasi
Distribution Volume Of Cement (Tonne)
Bulan 2009 2010 2011
Januari 632650 792936 888530 Min 574139
Februari 599758 806024 841325 Max 973941
Maret 574139 758868 817722 Avg 768157
April 582237 772498 830251 StDev 105532
Mei 603172 777885 830251
Juni 618340 729872 872266
Juli 651412 762907 872524
Agustus 661875 826298 879354
September 689809 835562 807213
Oktober 611713 712993 838290
November 794467 864772 973941
Desember 789664 829805 922330

Tabel 4.2-19. Tabel Validasi Distribution Volume Of Cement

S 768157 Validasi 0.03


VALID
A 747525 E1 (Kurang Dari) 0.05
S 105532 Validasi 0.07
VALID
A 113841 E2 (Kurang Dari) 0.30
166

4.2.5 Konversi Ke Skala

Sesuai dengan latar belakang dan tujuan pada tugas


akhir ini yakni untuk mengetahui kinerja yang ada pada
perusahaan. Maka, salah satu cara yang dapat digunakan
yakni menggunakan skala untuk menilai kinerja tersebut. Pada
base model yang telah dilakukan pemodelan, untuk setiap sub
– model dikonversikan ke skala guna untuk membantu
jalannya proses analisis. Berikut ini adalah proses untuk
mengkonversikan ke skala.

4.1.4 Konversi Ke Skala Sales Order Volume Of Cement

Berikut ini adalah proses konversi ke skala pada


variabel sales order volume of cement.

Gambar 4.2-20. Konversi Ke Skala Sales Order Volume Of


Cement

Dalam proses konversi ke skala sales order volume of


cement ini, dibagi menjadi tiga kategori, antara lain bad sales,
fair sales, dan good sales. Hal ini dilakukan berdasarkan data
167

historis yang dilakukan sebagai data masukan untuk


pembuatan model. Serta function yang digunakan dalam
VenSim adalah sebagai berikut.

IF THEN ELSE
(
Sales Order Volume Of Cement < 500000,
Bad Sales,
IF THEN ELSE
(
Sales Order Volume Of Cement > 700000
:AND: Sales Order Volume Of Cement <900000,
Fair Sales,
Good Sales
)
)

Dengan pengkategorian untuk skala yang berdasarkan


data historis, antara lain sebagai berikut.

Tabel 4.2-20. Kategori Skala Sales Order Volume Of


Cement

Sales Volume Of Cement Scale


500000 Ton s/d 650000 Ton Bad Sales ≤1–≤4
650000 Ton s/d 850000 Ton Fair Sales ≤4–≤7
850000 Ton s/d 1000000 Ton Very Good Sales ≤ 7 – ≤ 10
168

4.1.5 Konversi Ke Skala Demand Volume Of Cement

Berikut ini adalah proses konversi ke skala pada


variabel demand volume of cement.

Gambar 4.2-21. Konversi Ke Skala Demand Volume Of


Cement

Dalam proses konversi ke skala demand order volume


of cement ini, dibagi menjadi tiga kategori, antara lain bad
demand, fair demand, dan good demand. Hal ini dilakukan
berdasarkan data historis yang dilakukan sebagai data
masukan untuk pembuatan model. Serta function yang
digunakan dalam VenSim adalah sebagai berikut.

IF THEN ELSE
(
Demand Volume Of Cement < 695000,
Bad Demand,
169

IF THEN ELSE
(
Demand Volume Of Cement < 735000
:AND: Demand Volume Of Cement > 811000,
Fair Demand,
Good Demand
)
)

Dengan pengkategorian untuk skala yang berdasarkan


data historis, antara lain sebagai berikut.

Tabel 4.2-21. Kategori Skala Demand Volume Of Cement

Demand Volume Of Cement Scale


695000 s/d 735000 Bad Demand ≤1–≤4
735000 s/d 775000 Fair Demand ≤4–≤7
775000 s/d 815000 Very Good Demand ≤ 7 – ≤ 10
170

4.1.6 Konversi Ke Skala DistributionVolume Of Cement

Berikut ini adalah proses konversi ke skala pada


variabel distribution volume of cement.

Gambar 4.2-22. Konversi Ke Skala Distribution Volume Of


Cement

Dalam proses konversi ke skala distribution volume of


cement ini, dibagi menjadi tiga kategori, antara lain bad
distribution, fair distribution, dan good distribution. Hal ini
dilakukan berdasarkan data historis yang dilakukan sebagai
data masukan untuk pembuatan model. Serta function yang
digunakan dalam VenSim adalah sebagai berikut.

IF THEN ELSE
(
Distribution Volume Of Cement < 575000,
Bad Distribution,
IF THEN ELSE
(
171

Distribution Volume Of Cement > 775000


:AND: Distribution Volume Of Cement < 990000,
Fair Distribution,
Very Good Distribution
)
)

Dengan pengkategorian untuk skala yang berdasarkan


data historis, antara lain sebagai berikut.

Tabel 4.2-22. Kategori Skala Distribution Volume Of


Cement

Distribution Volume Of Cement Scale


575000 s/d 775000 Bad Distribution ≤1–≤4
775000 s/d 885000 Fair Distribution ≤4–≤7
885000 s/d 995000 Very Good Distribution ≤ 7 – ≤ 10
172

4.1.7 Konversi Ke Skala Number Of Distributors

Berikut ini adalah proses konversi ke skala pada


variabel number of distributors.

Gambar 4.2-23. Konversi Ke Skala Number Of


Distributors

Dalam proses konversi ke skala number of distribution


ini, dibagi menjadi tiga kategori, antara lain bad distributor,
fair distributor, dan good distributor. Hal ini dilakukan
berdasarkan data historis yang dilakukan sebagai data
masukan untuk pembuatan model. Serta function yang
digunakan dalam VenSim adalah sebagai berikut.

IF THEN ELSE
(
Number Of Distributors <= 8,
"Bad (Distributor)",
IF THEN ELSE
173

(
Number Of Distributors >= 10 :AND:
Number Of Distributors <= 20,
"Fair (Distributor)",
"Good (Distributor)"
)
)

Dengan pengkategorian untuk skala yang berdasarkan


data historis, antara lain sebagai berikut.

Tabel 4.2-23. Kategori Skala Number Of Distributors

Number Of Distributors Scale


0 s/d 10 Bad Distributor ≤1-≤4
10 s/d 20 Fair Distributor ≤4-≤7
20 s/d 30 Very Good Distributor ≤ 7 - ≤ 10
174

4.1.8 Konversi Ke Skala Impact Of Customer Satisfaction

Berikut ini adalah proses konversi ke skala pada


variabel impact of customer satisfaction.

Gambar 4.2-24. Konversi Ke Skala Impact Of Customer


Satisfaction

Dalam proses konversi ke skala impact of customer


satisfaction ini, dibagi menjadi tiga kategori, antara lain
extremely satisfied, very satisfied, dan not all satisfied. Hal ini
dilakukan berdasarkan data historis yang dilakukan sebagai
data masukan untuk pembuatan model. Serta function yang
digunakan dalam VenSim adalah sebagai berikut.

IF THEN ELSE
(
Impact Of Customer Satisfaction > 3.6,
175

Extremely Satisfied,
IF THEN ELSE
(
Impact Of Customer Satisfaction <= 7.6
:AND: Impact Of Customer Satisfaction > 18.6,
Very Satisfied,
Not All Satisfied
)
)

Dengan pengkategorian untuk skala yang berdasarkan


data historis, antara lain sebagai berikut.

Tabel 4.2-24. Kategori Skala Impact Of Customer


Satisfaction

Impact Of Customer Satisfaction Scale


14.6 – ≥ 21.6 Not All Satisfied ≤ 7 – ≤ 10
7.6 – ≥ 14.6 Very Satisfied ≤4–≤7
1 – ≥7.6 Extremelly Satisfied ≤1–≤4
176

4.1.9 Konversi Ke Skala Production Volume Of Cement

Berikut ini adalah proses konversi ke skala pada


variabel production volume of cement.

Gambar 4.2-25. Konversi Ke Skala Production Volume Of


Cement

Dalam proses konversi ke skala production volume of


cement ini, dibagi menjadi tiga kategori, antara lain bad
production, fair production, dan good production. Hal ini
dilakukan berdasarkan data historis yang dilakukan sebagai
data masukan untuk pembuatan model. Serta function yang
digunakan dalam VenSim adalah sebagai berikut.
177

IF THEN ELSE
(
Production Volume Of Cement < 4.2565e+006,
Bad Production,
IF THEN ELSE
(
Production Volume Of Cement > 4.85e+006
:AND: Production Volume Of Cement > 5e+006,
Fair Production,
Good Production
)
)

Dengan pengkategorian untuk skala yang berdasarkan


data historis, antara lain sebagai berikut.

Tabel 4.2-25. Kategori Skala Production Volume Of


Cement

Production Volume Of Cement Scale


4300000 s/d 4600000 Bad Production ≤1-≤4
4600000 s/d 4900000 Fair Production ≤4-≤7
4900000 s/d 5100000 Very Good Production ≤ 7 - ≤ 10
178

4.1.10 Konversi Ke Skala Statements Of Income

Berikut ini adalah proses konversi ke skala pada


variabel statements of income.

Gambar 4.2-26. Konversi Ke Skala Statements Of Income

Dalam proses konversi ke skala statements of income


ini, dibagi menjadi lima kategori, antara lain extremelly poor,
below average, average, above average, dan excellent. Hal ini
dilakukan berdasarkan data historis yang dilakukan sebagai
data masukan untuk pembuatan model. Serta function yang
digunakan dalam VenSim adalah sebagai berikut.

IF THEN ELSE
(
Statements Of Income >= 2.51e+013 :AND:
Statements Of Income <=2.55e+013,
Extremely Poor,
179

IF THEN ELSE
(
Statements Of Income > 2.56e+013 :AND:
Statements Of Income <= 2.6e+013 :AND: Sales Order
Volume Of Cement < 500000 ,
Below Average,
IF THEN ELSE
(
Statements Of Income > 2.61e+013
:AND: Statements Of Income <= 2.65e+013 :AND: Sales
Order Volume Of Cement > 700000,
Average,
IF THEN ELSE
(
Statements Of Income >
2.67e+013 :AND: Statements Of Income <= 3e+013 :AND:
Sales Order Volume Of Cement <900000,
Above Average, Excellent
)

)
)
)

Dengan pengkategorian untuk skala yang berdasarkan


data historis, antara lain sebagai berikut.

Tabel 4.2-26. Kategori Skala Statements Of Income

Statements Of Income Scale


Rp25,000,000,000,000 s/d Rp25,500,000,000,000 Extremelly Poor ≤ 0 - ≤ 2
Rp25,500,000,000,000 s/d Rp26,000,000,000,000 Below Average ≤2-≤4
Rp26,000,000,000,000 s/d Rp26,500,000,000,000 Average ≤4-≤6
180

Rp26,500,000,000,000 s/d Rp27,000,000,000,000 Above Average ≤6-≤8


Rp27,500,000,000,000 s/d Rp28,000,000,000,000 Excellent ≤ 8 - ≤ 10

4.1.11 Run Result (Performance, Company Services Level, &


Customer Satisfaction)

Setelah dilakukannya konversi ke skala untuk setiap sub


model, disesuaikannya dengan latar belakang dan tujuan pada
tugas akhir ini. Maka untuk performance, company services
level, dan customer satisfaction, grafik yang dihasilkan adalah
seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.2-27. Grafik Performance, Company Services


Level, & Customer Saisfaction

Pada grafik yang dihasilkan dapat dilihat bahwa


perusahaan memiliki performance yang bernilai 6, 8, dan 10,
yang berarti 6 adalah satisfactory, 8 adalah superior, dan 10
adalah exceptional.
Sedangkan untuk company services level menghasilkan
nilai 8 dan 10, dengan arti nilai yang sama seperti sebelumnya,
yakni 8 adalah superior dan 10 adalah exceptional.
181

Untuk customer satisfaction menghasilkan nilai 4 dan 10,


yang berarti 4 adalah extremelly satisfied dan 10 adalah not all
satisfied. Terjadinya ketidakpuasan pelanggan, karena
terdapatnya jumlah komplain yang masuk ke perusahaan,
namun untuk bulan berikutnya pelanggan puas akan kinerja
perusahaan selama tiga tahun terakhir ini.
Dari hasil grafik tersebut dapat dilihat bahwa rata – rata
performa perusahaan, bisa dikatakan baik dan berada pada
tingkat yang baik pula, serta diikuti dengan kepuasan pelanggan
yang bagus.
182

BAB V
RANCANGAN SKENARIO & ANALISIS SKENARIO
MODEL SISTEM DINAMIK

Dalam bab ini membahas tentang proses perancangan


skenario model sistem dinamik guna untuk memperbaiki atau
memberikan usulan terhadap sistem yang telah berjalan pada
perusahaan. Rancangan skenario ini merupakan rancangan yang
berdasarkan diagram flow model awal yag telah dibuat
sebelumnya. Setelah itu akan dilakukan proses analisis dari
rancangan skenario yang telah dibuat untuk sebagai
pertimbangan atau usulan.

5.1 Pengembangan Skenario

Berdasarkan model awal yang telah dirancang pada


diagram kausatik dan diagram flow, dapat dikembangkan
menjadi suatu skenario untuk mengubah struktur atau parameter
dari model awal, serta dampak apa yang dapat diberikan
terhadap variabel lainnya yang memberikan pengaruh. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui kemungkinan – kemungkinan apa
saja yang dapat terjadi di masa mendatang. Rancangan skenario
ini dapat dilakukan untuk 24 – 36 bulan ke depan atau sebanyak
2 – 3 tahun ke depan.
Seperti yang telah dijelaskan pada Bab II – Tinjauan
Pustaka, rancangan skenario terbagi menjadi dua, yakni
skenario struktur (structure scenario) dan skenario parameter
(parameter scenario). Skenario struktur digunakan dengan cara
mengubah struktur model melalui penambahan atau
pengurangan variabel pada model yang dapat memberikan
pengaruh pada model. Sedangkan, skenario parameter
digunakan dengan cara mengubah nilai parameter yang ada
pada suatu variabel dan berpengaruh terhadap model. Berikut
ini adalah alur yang menggambarkan dari pengembangan
skenario model yang dilakukan.
183

Verification

Validation

Scenario
Model

Structure Parameter
Scenario Scenario

Optimistic Most Likely Pessimistic


Outsourcing Reward
Scenario Scenario Scenario

Gambar 5.1-1. Alur Pengembangan Rancangan Skenario

Pada gambar diatas, dijelaskan bahwa setelah melalui


tahapan verifikasi dan validasi model, maka tahapan selanjutnya
adalah melakukan pengembangan skenario terhadap model.
Seperti yang telah digambarkan pada gambar diatas, rancangan
skenario terbagi menjadi dua, yakni skenario struktur dan
skenario parameter. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar
alur diatas dan penjelasan pada Bab II – Tinjauan Pustaka serta
sub pokok bahasan berikutnya.

5.1.1 Skenario Struktur (Structure Scenario)

Dalam skenario struktur ini akan dikembangkan


skenario model berdasarkan reward dan outsourcing yang
diusulkan kepada perusahaan. Selanjutnya, akan menentukan
strategi yang baik terhadap perusahaan guna meningkatkan
kinerja perusahaan baik secara internal maupun eksternal.
184

Berikut ini adalah uraian dari skenario struktur yang


dilakukan dalam tugas akhir ini.

5.1.1.1 Skenario Struktur (Structure Scenario) –


Outsourcing

Pada skenario struktur kali ini akan menambahkan


variabel outsourcing yang dapat memberikan pengaruh
terhadap produksi semen. Karena secara teoritis, dengan
adanya pengadaan outsourcing dapat meningkatkan produksi
yang dilakukan oleh perusahaan. Pada penambahan variabel
ini juga guna untuk melihat bagaimana dampaknya terhadap
performance perusahaan.
Dari variabel ini dapat dilihat apakah dengan
penambahan outsourcing dapat meningkatkan produksi yang
memberikan pengaruh pada peningkatan kinerja perusahaan.
Dalam variabel ini dikonversikan ke skala yang terbagi
menjadi lima tingkat kategori, yakni poor outsourcing, fair
outsourcing, good outsourcing, very good outsourcing, dan
excellent outsourcing. Pada masing – masing tingkatan
memiliki nilai sebesar 2, 4, 6, 8, dan 10, yang diterangkan
pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.1-1. Tabel Skenario Outsourcing

Outsourcing
Outsourcing Scale
540 – 940 Poor Outsourcing (0 – 2)
940 – 1240 Fair Outsourcing (2 – 4)
1240 – 1740 Good Otsourcing (4 – 6)
1740 – 2140 Very Good Outsourcing (6 – 8)
2140 – 2440 Excellent Outsourcing (8 – 10)
185

Berikut ini adalah model yang didapatkan setelah


dilakukan penambahan variabel pada skenario struktur dan
function yang digunakan.

Impact Of
Outsourcing - SCN Outsourcing
To
Production

Outsourcing
(Scale)

Good Outsourcing Very Good Excellent


Poor Outsourcing Fair Outsourcing
Outsourcing Outsourcing

Impact Of
Outsourcing -
SCN

Gambar 5.1-2. Skenario Struktur Outsourcing

Setelah dilakukan perancangan model skenario struktur,


maka persamaan yang terbentuk dengan adanya penambahan
186

variabel ini adalah dengan penggunaan function pada VenSim,


antara lain sebagai berikut.
187

Tabel 5.1-2. Tabel Persamaan Skenario Struktur


Outsourcing

Variabel Persamaan
"Outsourcing
RANDOM UNIFORM(500, 2500, 0)
- SCN"
IF THEN ELSE
(
"Outsourcing - SCN" < 700,
Poor Outsourcing,
IF THEN ELSE
(
"Outsourcing - SCN" > 950,
Fair Outsourcing,
IF THEN ELSE
(
"Outsourcing - SCN" < 1200,
"Outsourcing
Good Outsourcing,
(Scale)"
IF THEN ELSE
(
"Outsourcing - SCN" >
1700 :AND: "Outsourcing - SCN" > 2400,
Very Good
Outsourcing, Excellent Outsourcing
)

)
)
)
IF THEN ELSE
Impact Of (
Outsourcing "Outsourcing - SCN" < 500 :AND: Production
To Volume Of Cement < 390000 ,
Production Poor Outsourcing,
IF THEN ELSE
188

(
"Outsourcing - SCN" > 777 :AND:
Production Volume Of Cement > 420000,
Fair Outsourcing,
IF THEN ELSE
(
"Outsourcing - SCN" >
1111 :AND: Production Volume Of Cement < 490000 ,
Good Outsourcing,
IF THEN ELSE
(
"Outsourcing - SCN" <
1393 :AND: Production Volume Of Cement >
533500 :AND: "Outsourcing - SCN" <= 1899 :AND:
Production Volume Of Cement
> 550000 ,
Very Good
Outsourcing, Excellent Outsourcing
)

)
)
)
IF THEN ELSE
(
"Outsourcing - SCN" < 500 :AND: Production
Volume Of Cement > 390000 :AND: Distribution
Volume Of Cement > 455500 :AND:
"Impact Of
"Customer Satisfaction (Scale)" < 3,
Outsourcing
Poor Outsourcing,
- SCN"
IF THEN ELSE
(
"Outsourcing - SCN" < 777 :AND:
Production Volume Of Cement > 420000 :AND:
Distribution Volume Of Cement > 635500 :AND:
189

"Customer Satisfaction (Scale)" > 5,


Fair Outsourcing,
IF THEN ELSE
(
"Outsourcing - SCN" >
1111 :AND: Production Volume Of Cement <
490000 :AND: Distribution Volume Of Cement >
725500
:AND: "Customer Satisfaction (Scale)" < 7 ,
Good Outsourcing,
IF THEN ELSE
(
"Outsourcing - SCN" >
1393 :AND: Production Volume Of Cement >
533500 :AND: "Outsourcing - SCN" < 1899 :AND:
Production Volume Of Cement
> 550000 :AND: Distribution Volume Of Cement >
933500 :AND: "Customer Satisfaction (Scale)" > 8.5,
Very Good
Outsourcing, Excellent Outsourcing
)

)
)
)
190

Pada skenario struktur variabel outsourcing ini angka


yang digunakan merupakan berasal dari penjelasan yang
diberikan oleh perusahaan selama penulis melakukan
pengambilan data pada perusahaan, function yang digunakan
adalah random uniform dan if then else.
Dengan dilakukannya pemodelan skenario struktur
beserta persamaannya, maka grafik yang didapatkan dari
penambahan variabel akan pengadaan pegawai outsourcing
adalah seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 5.1-3. Grafik Skenario Struktur Outsourcing

Dari grafik yang dihasilkan dapat terlihat bahwa dengan


diadakannya pengadaan pegawai outsourcing, maka produksi
semen juga mengalami peningkatan dengan skala yang telah
ditentukan range – nya.

5.1.1.2 Skenario Struktur (Structure Scenario) – Reward

Pada skenario struktur ini dilakukan penambahan


variabel reward yang dapat memberikan pengaruh kepada
kepuasan pelanggan. Secara umum, apabila perusahaan
mengadakan pemberian reward, maka pelanggan akan loyal
dengan perusahaan.
191

Pemberian reward kepada para pelanggan merupakan


salah satu alternatif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan,
dimana kepuasan pelanggan merupakan salah satu parameter
apakah kinerja pelanggan dinilai bagus atau kurang.
Dari variabel ini dapat dilihat apakah dengan
penambahan outsourcing dapat meningkatkan kepuasan
pelanggan yang memberikan pengaruh pada peningkatan
kinerja perusahaan. Dalam variabel ini dikonversikan ke skala
yang terbagi menjadi tiga tingkat kategori, yakni every 3
months, every 4 months, dan every 6 months. Pada masing –
masing tingkatan memiliki nilai minimal dan maksimal,
antara lain, min 1 maks 4, min 1 maks 3, dan min 1 maks 2.
Berikut ini adalah hasil perancangan model yang
didapatkan setelah dilakukan penambahan variabel pada
skenario struktur, seperti pada gambar dibawah ini.
192

Gambar 5.1-4. Skenario Struktur Reward


193

Setelah dilakukannya perancangan model skenario


struktur, maka persamaan yang terbentuk dengan adanya
penambahan variabel ini adalah dengan penggunaan function
pada VenSim, antara lain sebagai berikut
194

Tabel 5.1-3. Tabel Persamaan Skenario Struktur Reward


(Henning, Jeffrey ;, 2009)

Variabel Persamaan
IF THEN ELSE
(
Statements Of Income <
2.6e+013,
Every 3 Months,
IF THEN ELSE
"Reward -
(
Statements Of
Statements Of Income <
Income (Scale)"
2.7e+013 :AND: Statements Of Income >
2.7e+013 ,
Every 4 Months,
Every 6 Months
)
)
Every 3 Months RANDOM UNIFORM(1, 4, 0)
Every 4 Months RANDOM UNIFORM( 1, 3, 0)
Every 6 Months RANDOM UNIFORM(1, 2, 0)
IF THEN ELSE
(
Sales Order Volume Of Cement >
500000 :AND: Production Volume Of
Cement > 3.2567e+006,
Every 3 Months,
IF THEN ELSE
"Reward - SCN"
(
Sales Order Volume Of
Cement > 700000 :OR: Production
Volume Of Cement >
3.7809e+006 :AND: Sales Order Volume
Of Cement > 950500 :OR: Production
Volume Of Cement < 4.25e+007 ,
195

Every 4 Months,
Every 6 Months
)
)
196

Penambahan variabel reward ini menggunakan function


random uniform dan if then else, karena disesuaikan dengan
penjelasan dari perusahaan dan annual report yang telah
diterbitkan dan hasil wawancara yang dilakukan kepada PT.
Semen Gresik (Persero) Tbk. Biasanya pemberian reward
diberikan oleh perusahaan berupa pemberian souvenir ulang
tahun, barang – barang, hadiah, ataupun paket jalan – jalan
yang diadakan oleh perusahaan, dan pemberian reward
tersebut bergantung kepada kebijakan perusahaan. Dengan
penambahan skenario struktur ini, ingin mengetahui apa
dampak yang diberikan jika perusahaan mengadakan
pemberian reward bagi pelanggan.
Karena dengan adanya variabel pemberian reward
merupakan faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan,
dan kepuasan pelanggan merupakan faktor yang
mempengaruhi bagus atau kurangnya dari kinerja yang
dilakukan oleh perusahaan. Dengan dilakukannya pemodelan
skenario struktur beserta persamaan yang telah dibentuk,
maka grafik yang didapatkan dari penambahan variabel
pemberian reward kepada para pelanggan dan perbandingan
dari reward yang dilakukan skenario, adalah seperti pada
gambar dibawah ini.

Gambar 5.1-5. Grafik Skenario Struktur Reward


197

Dari grafik yang dihasilkan dapat terlihat bahwa


pemberian reward kepada para pelanggan dapat memberikan
pengaruh terhadap performance perusahaan dan kepuasan
pelanggan serta dipengaruhi dari pendapatan perusahaan.
Pada grafik tersebut terlihat bahwa grafik yang ditunjukkan
dapat dikatakan mengalami naik turun (tidak konstan).
Dapat dilihat bahwa pada gambar dibawah ini,
mengalami kenaikan yang drastis dari bulan sebelumnya
sebelumnya, yaitu pada bulan ke 26. Namun, pada bulan
berikutnya juga mengalami penurunan dari bulan sebelumnya,
yakni pada bulan ke 31, dan pada skenario yang telah dibuat
di akhir tahun ketiga terlihat mengalami peningkatan.

Gambar 5.1-6. Grafik Skenario Struktur Reward – Every 3


Months

Pada gambar grafik dibawah ini, terlihat bahwa grafik


yang ditunjukkan dapat dikatakan naik turun (tidak konstan).
Dapat dilihat pada grafik mengalami kenaikan yang drastis
dari bulan sebelumnya, yakni pada bulan ke 19. Namun, pada
bulan berikutnya juga mengalami penurunan dari bulan
sebelumnya yakni pada bulan 28, dan pada skenario yang
telah dibuat, pada akhir tahun ketiga terlihat mengalami
peningkatan.
198

Gambar 5.1-7. Grafik Skenario Struktur Reward – Every 4


Months

Pada gambar grafik dibawah ini, terlihat bahwa grafik


yang ditunjukkan dapat dikatakan naik turun (tidak konstan).
Terlihat pada grafik mengalami kenaikan yang drastis dari
bulan sebelumnya, yakni pada bulan ke 26. Namun, pada
bulan berikutnya juga mengalami penurunan dari bulan
sebelumnya yakni pada bulan ke 29, dan pada skenario yang
telah dibuat pada akhir tahun ketiga terlihat mengalami
peningkatan.

Gambar 5.1-8. Grafik Skenario Struktur Reward – Every 6


Months
199

Dari perbandingan grafik skenario reward yang


diadakan, dapat diketahui bahwa dari semua reward yang
diadakan oleh pelanggan mengalami naik turun (tidak
konstan) di setiap bulannya. Namun, dari grafik tersebut dapat
dilihat bahwa reward yang paling berpengaruh pada
perusahaan adalah reward every 3 months.
Hal tersebut terlihat jelas pada grafik yang dihasilkan,
karena dengan pemberian reward, pelanggan akan semakin
percaya dan loyal terhadap perusahaan. Dengan semakin
percaya serta loyalnya pelanggan terhadap perusahaan, maka
secara tidak langsung juga meningkatkan performance
didalam perusahaan, karena apa yang dilakukan oleh
perusahaan dapat diterima baik oleh keadaan diluar yakni para
pelanggannya. Berikut ini adalah arti dari skala yang ada pada
variabel ini.

Tabel 5.1-4. Skala Parameter Dari Skenario Struktur


Reward (Henning, Jeffrey ;, 2009)

Reward
Reward Scale
1–4 Every 3 Months
1–3 Every 4 Months
1–2 Every 6 Months

5.1.2 Skenario Parameter (Parameter Scenario)

Dalam skenario parameter ini akan dikembangkan


menjadi tiga skenario, diantaranya optimistic scenario, most
likely scenario, dan pesimistic scenario. Tujuan dari
dikembangkannya skenario ini adalah untuk memprediksikan
kinerja perusahaan baik secara internal maupun eksternal
selama dua tahun kedepan.
Variabel yang diubah nilai parameternya adalah reward
yang sudah ditambahkan pada skenario struktur. Nilai dari
200

variabel tersebut akan berakibat pada perubahan sales order


volume of cement, demand volume of cement, dan distribution
of cement. Bagaimana efek yang ditimbulkan jika nilai
parameter dalam keadaan tinggi maupun rendah, dan variabel
yang disesuaikan dengan tujuan tugas akhir adalah kepuasan
pelanggan dan kinerja perusahaan.
Dari grafik – grafik sebelumnya yang telah dijelaskan
pada skenario struktur, merupakan flow diagram yang telah
berubah akibat dari penambahan skenario struktur dan
parameter yang telah dilakukan. Terlihat pada grafik yang
telah dijelaskan pada skenario struktur terjadi peningkatan
skala dalam memuaskan pelanggan dan meningkatkan kinerja
perusahaan. Pada gambar dibawah ini merupakan diagram
flow yang telah dikembangkan dengan model skenario.
Dari pengembangan model skenario dapat memberikan
dampak terhadap kinerja perusahaan, antara lain seperti
impact of customer satisfaction, performance, dan company
services level. Terlihat akan terjadi kenaikan pada variabel –
variabel tersebut yakni seberapa besar dampak yang diberikan
terhadap kinerja perusahaan. Skenario parameter ini dibuat
untuk melihat seberapa besar pertumbuhan dari variabel –
variabel yang telah dilakukan pada skenario struktur yang
juga beracuan pada data yang didapatkan selama proses hasil
wawancara pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
201

Reward -
Statements
Of Income
(Scale)

Good (Distributor)
Result -
Fair (Distributor)
Bad (Distributor) Performance
Of (Sales
Order &
Demand)

Number Of Result -
Average Sales
Distributors Performance
Order Of (Sales
(Scale)
Every 3 Months Order &
Every 4 Months Every 6 Months Demand) -
Scale

Number Of Distributors Fair Sales


Rate Of Rate Of Bad Sales
Distributors (Stop) Distributors (Loyal) Good Sales
Performance Of (Sales
Order & Demand) - Scale
GDP Lookup
Reward - SCN <Time>

Shops Sales
Sales Order
GDP Growth Volume
(Scale) Above Average
Clay Industrial Estate Price Of Cement
Limestone Mining
Impact Of Result - Average Excellent
Outsourcing - SCN Performance Cement Bags Revenue Of Cement
Outsourcing Below Average
To Of (Sales Sales Order Volume Of Cement
Order & Cost Revenue Of
Production Rate Sales Order Cement
Production) Extremely Poor Cement
Volume Of Cement
Statements Business
Segment Gross Profit Of Cement
Average Of <Time> Lookup Demand Of Income
Consumption Cement (Scale) Operating
In Java Demand Expensess
Volume
(Scale)
Growth Demand Statements Operating Income Of Cement
Outsourcing
(Scale) Of Income

Demand Volume Of Net Income


Rate Demand Cement Fair Demand
Split
Volume Of Cement
Bad Demand Color
Good Demand
Long Setting
Production
Volume Performance Compressive
(Scale) Result Of Strength
Excellent Production Volume Of Cement Company (Scale) Complaint
Good Outsourcing Very Good <Number Of
Poor Outsourcing Fair Outsourcing Services Of
Outsourcing Outsourcing Distributors> Complaint
Level Packaging Product Failure
(Scale) Of Quality
Lookup
Distribution Weight
Inconsistency
Bad Production Fair ProductionGood Production Exceptional Complaint
Superior Of Weight Late Distribution
Improvement
Growth <Time> Needed
Distribution Unsatisfactory
Complaint Hardenend
Satisfactory Impact Of Customer Of Cement
Satisfaction Rate Of Distribution
Distribution Complaints
Volume Of
Rate Distribution
Cement
Volume Of Cement

Bad Distribution Result Of


Performance
Fair Distribution (Scale)
Distribution Customer
Volume Satisfaction
Very Good (Scale) (Scale)
Distribution <Number Of
Result Of
Customer Distributors>
Impact Of Satisfaction
Outsourcing - (Scale)
SCN Result - Poor
Performance Fair
Of (Distribution Performance Of (Distribution & Performance) - Scale Performance Good
& Demand) - Of
(Distribution
Scale & Customer Not All Satisfied
Satisfaction) -
Scale Very Satisfied
Extremely Satisfied

Result -
Performance Of Performance
Of
(Distribution & Demand) (Distribution
- Scale & Performance
Performance)
- Scale Of (Distribution
Volume &
Complaints Of
Cement)

Very Good Good Barely Acceptable


Performance Performance Performance Poor Performance Very Poor
Performance

Result - Performance Of
(Distribution &
Performance)

Gambar 5.1-9. Diagram Flow Setelah Dilakukan Pengembangan Model Skenario


202

5.1.2.1 Skenario Most Likely (Most Likely Scenario)

Skenario most likely merupakan kondisi yang hampir


sama dengan keadaan yang dialami perusahaan. Dari skenario
most likely ini dijelaskan seberapa besar pertumbuhan reward,
jika prosentase yang mempengaruhinya ditingkatkan. Selain
itu dalam skenario ini terlihat terjadinya efek penambahan
tersebut terhadap variabel – variabel yang mempengaruhinya.
seperti pada sales order volume of cement, demand volume of
cement, dan distribution volume of cement. Setelah dijelaskan
bagaimana proses berlangsungnya untuk menuju ke skenario
most likely, maka persamaan yang terbentuk dalam skenario
ini antara lain sebagai berikut.

RANDOM NORMAL( 0.02, 0.03, 0.06, 0.05, 0)

RANDOM NORMAL( 0.03, 0.05, 0.06, 0.06, 0)

Pada gambar dibawah ini merupakan grafik sales


distribution of cement dari hasil skenario yang telah
mengalami perubahan sebesar 6 % dari sebelumnya.

Gambar 5.1-10. Grafik Skenario Parameter Most Likely


203

5.1.2.2 Skenario Optimistik (Optimistic Scenario)

Skenario optimistik ini dibuat untuk menjelaskan


seberapa besar pertumbuhan reward, jika prosentase variabel
yang mempengaruhi reward ditingkatkan pada keadaaan
optimistik. Selain itu dalam skenario ini terlihat terjadinya
efek penambahan tersebut terhadap variabel – variabel yang
mempengaruhinya. seperti pada sales order volume of cement,
demand volume of cement, dan distribution volume of cement.
Setelah dijelaskan bagaimana proses berlangsungnya untuk
menuju ke skenario optimistik, maka persamaan yang
terbentuk dalam skenario ini antara lain sebagai berikut.

RANDOM NORMAL( 0.03, 0.04, 0.07, 0.06, 0)

RANDOM NORMAL( 0.04, 0.05, 0.07, 0.06, 0)

Pada gambar dibawah ini merupakan grafik sales


distribution of cement dari hasil skenario yang telah
mengalami perubahan sebesar 7 % dari sebelumnya.

Gambar 5.1-11. Grafik Skenario Optimistik


204

5.1.2.3 Skenario Pesimistik (Pessimistic Scenario)

Skenario pesimistik ini dibuat untuk menjelaskan


seberapa besar pertumbuhan reward, jika prosentase variabel
yang mempengaruhi reward pada keadaaan pesimistik. Selain
itu dalam skenario ini terlihat terjadinya efek penambahan
tersebut terhadap variabel – variabel yang mempengaruhinya.
seperti pada sales order volume of cement, demand volume of
cement, dan distribution volume of cement. Setelah dijelaskan
bagaimana proses berlangsungnya untuk menuju ke skenario
pesimistik, maka persamaan yang terbentuk dalam skenario
ini antara lain sebagai berikut.

RANDOM NORMAL( 0.03, 0.04, 0.07, 0.06, 0)

RANDOM NORMAL( 0.04, 0.05, 0.07, 0.06, 0)

Pada gambar dibawah ini merupakan grafik sales


distribution of cement dari hasil skenario yang telah
mengalami perubahan sebesar 5 % dari sebelumnya.

Gambar 5.1-12. Grafik Skenario Pesimistik


205

5.1.3 Analisis Hasil Skenario & S.W.O.T (Strength,


Weakness, Opportunity, & Threats)

Dari beberapa skenario yang telah dibuat, yakni


skenario struktur dan skenario parameter, tahapan selanjutnya
adalah membandingkan masing – masing hasil skenario serta
melakukan analisis dengan hasil simulasi yang ada. Berikut
adalah perbandingan dari hasil simulasi yang telah dibuat.

5.1.3.1 Analisis Skenario Struktur (Structure Scenario


Analysis)
5.1.3.1.1 Skenario Struktur – Reward

Pada gambar dibawah ini merupakan grafik hasil rata –


rata dari reward yang diadakan oleh perusahaan.

Gambar 5.1-13. Grafik Skenario Struktur Reward

Sesuai hasil skenario yang didapatkan bahwa terdapat


tiga jenis reward yang diadakan, yakni every 3 months, every
4 months, dan every 6 months. Pada reward every 3 months
ini memperoleh hasil dari simulasi yang terbesar, yakni
sebesar 2.54, sedangkan pada reward lainnya berturut – turut
adalah 2.06 dan 1.52. Dari perbandingan jenis reward yang
diadakan ini dapat dikatakan bahwa reward every 3 months
206

mempunyai rata – rata paling tinggi dibandingkan dengan


reward lainnya.

5.1.3.1.2 Skenario Struktur – Outsourcing

Pada gambar dibawah ini merupakan grafik hasil dari


skenario struktur, jika menerapkan penambahan struktur
dengan variabel outsourcing yang telah dilakukan.

Gambar 5.1-14. Grafik Skenario Struktur Outsourcing

5.1.3.2 Analisis Skenario Parameter (Parameter Scenario


Analysis)

Setelah skenario parameter dibuat dan dijalankan, maka


tahapan selanjutnya adalah membandingkan dari hasil ketiga
skenario tersebut, yakni optimistic, most likely dan
pessimistic, dan kemudian menganalisa hasil yang ada.
Berikut ini adalah hasil kepuasan pelanggan berdasarkan dari
sebelum dan setelah dilakukannya skenario parameter yang
disesuaikan dengan tujuan pada tugas akhir ini.
Terlihat pada grafik performa perusahaan, bahwa
dengan adanya skenario yang dilakukan performa perusahaan
semakin bagus, meskipun terdapat beberapa bulan yang
207

mengalami penurunan. Namun, untuk bulan – bulan


selanjutnya terjadi peningkatan.

Gambar 5.1-15. Grafik Skenario Parameter Performance

Pada grafik dibawah ini terlihat bahwa company


services level mengalami naik turun (tidak konstan). Namun,
masih berada pada level yang aman yakni dengan skala
kisaran 8 – 10 yang menandakan bahwa company services
level perusahaan adalah memuaskan.

Gambar 5.1-16. Grafik Skenario Parameter Company


Services Level

Kemudian pada grafik kepuasan pelanggan dibawah ini,


dapat dikatakan bahwa dengan adanya skenario yang
dilakukan, kepuasan pelanggan menjadi meningkat. Hal ini
208

terlihat dari berkurangnya jumlah komplain yang diterima


oleh perusahaan.

Gambar 5.1-17. Grafik Skenario Parameter Impact Of


Customer Satisfaction

Jadi, dari pengembangan model skenario parameter ini,


hasil dari pengembangan skenario tersebut terlihat bahwa
dapat dikatakan dengan adanya pengembangan skenario
tersebut, kinerja perusahaan dapat meningkat baik secara
internal maupun eksternal. Sehingga pengembangan skenario
ini bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi
perusahaan.

5.1.3.3 Analisa S.W.O.T (Strength, Weakness, Opportunity,


& Threats) Berdasarkan Skenario

Dengan penjelasan serta perbandingan yang dilakukan


antara base model dengan skenario yang telah dilakukan,
yakni structure scenario dan parameter scenario. Maka dapat
diambil S.W.O.T (strength, weakness, opportunity, & threat)
untuk PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, diantaranya sebagai
berikut :
209

Tabel 5.1-5. Tabel Analisa S.W.O.T

a) Perusahaan memiliki stok produksi


semen yang mencukupi untuk para
pelanggannya.

b) Dengan diadakannya outsourcing, secara


tidak langsung perusahaan dapat
S – Strength meningkatkan volume produksi mereka.

c) Dengan adanya reward yang


diberlakukan bagi pelanggan, maka
perusahaan dapat memuaskan para
pelanggannya.

a) Jika semakin banyaknya stok produksi


yang ada dan laju pendistribusian yang
agak tersendat, maka akan menyebabkan
semen mengeras dan tidak dapat
digunakan. Hal ini dapat menyebabkan
kerugian bagi perusahaan.

b) Dengan diadakannya outsourcing, maka


belum tentu kualitas yang diberikan
W – Weakness
bagus dan dapat memberikan dampak
bagi kinerja perusahaan dan kepuasan
pelanggan nantinya.

c) Karena terdapatnya program reward bagi


pelanggan, maka konsekuensi bagi
perusahaan jika pelanggan semakin
bertambah, perusahaan sedikit lebih
mengalokasikan biaya untuk program
210

reward tersebut.

a) Dengan adanya stok produksi yang


selalu tersedia, maka barang produksi
akan cepat terdistribusikan kepada para
pelanggan.

b) Dengan diadakannya outsourcing, maka


perusahaan dapat lebih fokus pada tujuan
bisnis perusahaan dan target dari
perusahaan dapat terpenuhi secara tepat
O – Opportunity waktu.

c) Dengan adanya program reward bagi


pelanggan, maka akan membuat
pelanggan semakin percaya dengan
kinerja perusahaan. Sehingga citra
perusahaan di mata pelanggan adalah
baik.

a) Karena banyaknya barang yang


diproduksi dan jika terjadi macetnya
pendistribusian semen, maka akan
membuat semen mengeras dan tidak
dapat digunakan. Dengan adanya hal
tersebut disamping perusahaan akan
mengalami kerugian, pelanggan juga
T – Threats
sedikit kehilangan kepercayaan kepada
perusahaan. Hal ini bisa disebabkan oleh
beberapa kemungkinan, seperti
kurangnya armada untuk mengangkut
banyaknya ton semen yang akan
didistribusikan atau terjadinya kendala
seperti kerusakan mesin yang terjadi di
211

pabrik.

b) Dengan diadakannya outsourcing, maka


rahasia perusahaan dapat diketahui oleh
pegawai outsourcing yang notabene
mereka bersifat pegawai sementara
bukan pegawai tetap, sehingga nantinya
dapat memberikan pengaruh terhadap
kinerja perusahaan yang berdampak pada
kepuasan pelanggan..

c) Dengan adanya program reward yang


diperuntukkan bagi pelanggan, namun
tidak menutup kemungkinan jika ada
produk lain yang lebih menjanjikan,
maka pelanggan tersebut bisa saja
beralih ke produk lain.
212

(halaman ini sengaja dikosongkan)


213

BAB VI
KESIMPULAN & SARAN

Dalam bab ini berisikan kesimpulan yang diambil dari


keseluruhan proses pengerjaan tugas akhir untuk menjawab
permasalahan yang diangkat yakni mengenai proses distribusi
semen pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, guna untuk
meningkatkan kinerja perusahaan. Setelah ditariknya beberapa
kesimpulan dari pengerjaan tugas akhir, maka penulis
memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai
pertimbangan pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Berikut ini
adalah uraian dari kesimpulan serta saran yang dihasilkan.

6.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil terkait dengan


pengerjaan tugas akhir ini adalah:

1) Penggunaan pada pemodelan sistem dinamik ini dapat


meramalkan keadaan beberapa tahun ke depan,
sehingga perusahaan dapat mengatur strategi sesuai
dengan tujuan bisnis perusahaan. Dalam hal ini
diramalkan untuk dua tahun ke depan, setelah dilakukan
uji verifikasi didapatkan perhitungan rata – rata dan
standart deviasi Simulasi base model tersebut memiliki
nilai error rate sebesar 0,03 (kurang dari 0,05) untuk
nilai rata – rata dan error variance sebesar 20 %
(kurang dari 30 %) untuk nilai standart deviasi.
Sehingga model simulasi demand volume of cement
dikatakan valid, dan dari model ini juga dipengaruhi
oleh production volume of cement dan distribution
volume of cement.
2) Dari pemodelan yang dirancang berdasarkan keadaan
perusahaan, maka faktor – faktor yang memberikan
pengaruh pada kinerja perusahaan, antara lain seperti
214

Sales Volume Of Cement, Demand Volume Of


Cement, Production Volume Of Cement, dan
Distribution Of Cement.
3) Dari pemodelan skenario struktur, kinerja perusahaan
yang terdiri dari Impact Of Customer Satisfacton,
Performance, dan Company Services Level terlihat
mengalami peningkatan di beberapa skenario dengan
kisaran skala 7 – 10 yang menandakan bahwa company
services level dan performance adalah bagus.
Sedangkan untuk kepusan pelanggan berada pada skala
4 – 2 yang menandakan bahwa berkurangnya komplain
yang diterima oleh perusahaan dan menandakan bahwa
pelanggan puas dengan perusahaan. Hal ini berdasarkan
dari beberapa skenario yang telah dilakukan dan
menandakan bahwa performa dari perusahaan bernilai
bagus.
4) Dari pemodelan skenario parameter, terlihat bahwa
terjadi peningkatan secara keseluruhan di beberapa
parameter. Parameter yang digunakan adalah dengan
melakukan pengubahan pertumbuhan pada volume
penjualan, permintaan, dan distribusi semen.
Peningkatan tersebut terjadi sebesar 10.5 % untuk Sales
Volume Of Cement, 15 % untuk Demand Volume Of
Cement, dan 10.7 % untuk Distribution Of Cement.

6.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan untuk


pengembangan tugas akhir ini antara lain sebagai berikut :

1) Terkait dengan menjaga hubungan serta kepuasan


pelanggan, maka perusahaan harus menjaga
jaringan distribusi yang telah ada serta fasilitas
pendukung lainnya, seperti komunikasi dengan
pelanggan dan pihak – pihak terkait lainnya.
215

2) Dari rancangan model awal dan skenario yang telah


dibuat dan setelah mengetahui faktor – faktor serta
variabel – variabel yang memberikan pengaruh
terhadap kinerja perusahaan, maka dapat
memberikan informasi kepada PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk untuk mengembangkan atau
meningkatkan kinerja perusahaan sehingga dapat
bersaing dengan kompetitor industri semen lainnya
yang diimbangi dengan kualitas dari pelayanan
pelanggan dan tingkat pelayanan yang dilakukan
perusahaan.
3) Untuk analisis dengan pendekatan model sistem
dinamik selanjutnyam diperlukan pengetahuan
yang lebih tentang faktor internal kondisi
perusahaan serta faktor eksternal dari kompetitor
industri semen lainnya, yang nantinya dapat
dipergunakan sebagai faktor atau variabel
tambahan dalam model sistem dinamik, seperti
biaya transportasi untuk pendistribusian semen,
jumlah armada yang digunakan per bulannya,
jumlah distributor di setiap
4) Dengan adanya skenario ini dapat memberikan
masukan atau usulan kepada perusahaan. Sehingga,
perusahaan mengetahui apa yang dirasakan para
pelanggannya, serta kinerja perusahaan dapat
terjaga dengan stabil.

Demikian adalah uraian dari kesimpulan dan saran yang


dihasilkan oleh penulis selama proses pengerjaan tugas akhir
dan pembuatan laporan tugas akhir. Dari buku tugas akhir yang
menggunakan metode pendekatan model sistem dinamik, besar
harapan penulis akan adanya saran dan kritik yang konstruktif
sebagai pengembangan dan perbaikan pada analisis selanjutnya.
216

(halaman ini sengaja dikosongkan)


217

DAFTAR PUSTAKA

, karikapp;. (2012, September 13). Likert-Type Scales:


Examples, Samples and Information. Retrieved
from
http://www.uleduneering.com/kappnotes/index.p
hp/2010/09/likert-type-scales-examples-samples-
and/
A better customer satisfaction scale . (1999, October).
Retrieved January 23, 2013, from Articles:
http://www.quirks.com/articles/a1999/19991008.
aspx?searchID=577240878
How to Start a Customer Rewards Program. (2010,
August 17). Retrieved from
http://www.inc.com/guides/2010/08/how-to-start-
a-customer-rewards-program.html
Ada 7 Manfaat Hasil Riset Kepuasan Pelanggan. (2011,
November 27). Retrieved January 9, 2013, from
Marketing.Co.Id:
http://www.marketing.co.id/blog/2011/11/27/ada
-7-manfaat-hasil-riset-kepuasan-pelanggan/
Customer Satisfaction Surveys : Rating Scales and
Measuring Performance. (2011, October 3).
Retrieved January 24, 2013, from Snap Surveys:
http://www.snapsurveys.com/blog/customer-
satisfaction-surveys-rating-scales-and-measuring-
performance/
Multiple Iteration In Simulation. (2011, June 22).
Retrieved January 23, 2013, from Ventana
System UK Form:
218

http://www.ventanasystems.co.uk/forum/viewtop
ic.php?f=2&t=4563
Produksi Semen Gresik 74,35% Dari Target. (2011,
October 19). Retrieved January 24, 2013, from
Ivestor Daily:
http://www.investor.co.id/home/produksi-semen-
gresik-7435-dari-target/22376
Indonesia's property market continues to disappoint.
(2012, January 5). Retrieved December 25, 2012,
from Global Property Guide:
http://www.globalpropertyguide.com/Asia/indon
esia/Price-History
Kelebihan Dan Kekurangan Outsourcing Bagi
Perusahaan. (2012, October 24). Retrieved
January 9, 2013, from Ceria Bebas Dan Penuh
Inspirasi: http://citra-
sintiarahma.blogspot.com/2012/10/normal-0-
false-false-false-en-us-x-none_24.html
Konsep Simulasi Permodelan. (2012, 8 10). Retrieved
from http://hotspot-
comp.blogspot.com/2012_08_01_archive.html
Semen Gresik Kantongi 57% Target Penjualan. (2012,
September 13). Retrieved January 24, 2013, from
Semen Gresik:
http://www.semengresik.com/ina/post/Semen-
Gresik-Kantongi-5725-Target-Penjualan.aspx
Tahun 2013, Semen Gresik Proyeksikan Penjualan
Tumbuh 15%. (2012, November 14). Retrieved
January 23, 2013, from Finance Roll:
http://financeroll.co.id/news/57876/tahun-2013-
semen-gresik-proyeksikan-penjualan-tumbuh-15
219

Meningkatkan Keuntungan Perusahaan Melalui


Customer Retention . (2013, January 3).
Retrieved January 9, 2013, from Soft Skill &
Managerial Development:
http://trainingsoftskill.bizweb.co.id/article/detail/
meningkatkan-keuntungan-perusahaan-melalui-
customer-retention-program
4 Cara Meningkatkan Kepuasan Konsumen Menurut
Schnaars . (n.d.). Retrieved January 24, 2013,
from Artikel Marketing:
http://frommarketing.blogspot.com/2009/06/4-
cara-meningkatkan-kepuasan-konsumen.html
Anak Perusahaan. (n.d.). Retrieved from PT. Semen
Gresik (Persero) Tbk:
http://www.semengresik.com/ina/perusahaanSub
sidiaries.aspx
Arifin, M. (2009). Simulasi Sistem Industri. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Baker, M. (2008). The Strategic Marketing Plan Audit.
ISBN 1-902433-99-8. p.3.
Barlas, Y. (1989). Multiple test for validation of system
dynamic type of simulation models. Europe
Journal of Operational Research, 183-210.
Beck, T., & Demirguc-Kunt, A. (2006). Small and
Medium Size Enterprises: Access to Finance as
Growth Constraint. Journal of Banking &
Finance 30, 2931-2943.
Charles, W. L., Joseph, F. H., & Carl, M. (2001).
Pemasaran (Pertama ed.). Jakarta: Salemba
Empat.
Chaudhuri, S. (2011). The Relationship between
Training Outsourcing and Organizational
220

Commitment. Retrieved January 22, 2013, from


Udini: http://udini.proquest.com/view/the-
relationship-between-training-pqid:2506741151/
Chevny, Adam A;. (2013, January 1). PRODUKSI
SEMEN 2013: Semen Gresik Group Bidik
Kenaikan Produksi 25%. Retrieved January 23,
2013, from Bisnis Indonesia: http://www.bisnis-
jatim.com/index.php/2013/01/01/produksi-
semen-2013-semen-gresik-group-bidik-kenaikan-
produksi-25/
Customer Satisfaction Surveys. (n.d.). Retrieved October
24, 2013, from
http://www.lockmedia.com/solutions/customer-
satisfaction-surveys.asp
D. J., & A. P. (2003). Economics: Principles in Action.
Upper Saddle River, New Jersey 07458: Pearson
Prentice Hall.
Das, S. C. (2011). Management Control System. New
Delhi: PHI Learning Private Limited.
David A, Revzan. (1961). Marketing Organization
through the Channel – Wholesale. New York:
John Wiley & Sons.
David, F. R. (1998). Strategic Management. Philippines:
Prentice Hall.
David, F. R. (2009). Manajemen Strategis. Jakarta:
Salemba Empat.
Distribution System. (n.d.). Retrieved from PT. Semen
Gresik (Persero) Tbk:
http://www.semengresik.com/ina/ProductDistribu
si.aspx
Elifas, Bunga;. (2012). Stabilization Effect Of
Emulsified Asphalt. International Journal of
221

Civil & Environmental Engineering IJCEE-


IJENS Vol: 12 No: 02.
Elmuti, Dean;. (n.d.). The Perceived Impact of
Outsourcing on Organizational Performance.
Retrieved January 21, 2013, from American
Journal Of Business:
http://www.bsu.edu/mcobwin/ajb/?p=146
ER, Mahendrawati; Pujawan, I Nyoman;. (2005). Bab 8 -
Manajemen Transportasi & Distribusi. In Supply
Chain Management (pp. 191 - 196). Surabaya:
Guna Widya.
Hansen, & Mowen. (2005). Management Accounting.
South Western: Thomson.
Heatubun, A. D. (2008). Potensi Jumlah Usaha Kecil dan
Menengah Dalam Peranannya Menstimulasi
Perekonomian. Jurnal Organisasi dan
Manajemen 4, 34-45.
Henning, Jeffrey ;. (2009, Juny 8). Standardize Your
Customer Satisfaction Questions & Rating
Scales. Retrieved January 23, 2013, from
Welcome to the Listening Post!:
http://blog.vovici.com/blog/bid/18284/Standardiz
e-Your-Customer-Satisfaction-Questions-Rating-
Scales
Husna, H. H., & Pambudi, S. (2012). ANALISIS
PROSES DISTRIBUSI SEMEN KEMASAN
BAG/ZAK PADA WILAYAH JAWA TIMUR
UNTUK MENINGKATKAN KINERJA
PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN
MODEL SISTEM DINAMIK (STUDI KASUS :
PT. SEMEN GRESIK (Persero) Tbk.). Surabaya.
222

Input Modeling with the Arena Input Analyzer. (n.d.).


Retrieved from Lab 5: Input Modeling with the
Arena Input Analyzer:
http://teaching.ust.hk/~ieem313/lab5.pdf
Input Modelling With ARENA. (n.d.). Retrieved from
arena input analyzer:
http://homes.ieu.edu.tr/~cozturk/ISE317/INPUT_
ARENA.ppt
J. L.,Gattorna; D.W.,Walters. (1996). Managing the
Supply Chain: A Strategic Perspective.
MacMillan Business.
Kodrat, David Sukardi. (2009). Manajemen Distribusi
Berbasis Teori & Praktik. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Kotler, P. (2004). Manajemen Pemasaran, Edisi
Milenium. Jakarta: Prenhalindo.
Law, A. M., & Kelton, D. M. (1991). Simulation
Modeling and analysis (2nd edition). New York:
Mc GrawHill, Inc.
Lembaga Penunjang. (n.d.). Retrieved from PT. Semen
Gresik (Persero) Tbk:
http://www.semengresik.com/ina/perusahaanSup
portings.aspx
Mahadi, Tendi;. (2012, September 26). SMGR proyeksi
penjualan naik 11%. Retrieved January 24, 2013,
from Kontan.co.id:
http://industri.kontan.co.id/news/smgr-proyeksi-
penjualan-naik-11
MS, C. (2012, March 20). Genjot Penjualan, Semen
Gresik Kumpulkan Pelanggan. Retrieved from
http://m.inilah.com/read/detail/1842486/genjot-
penjualan-semen-gresik-kumpulkan-pelanggan
223

Nawawi, Hadari;. (2006). Evaluasi & Manajemen


Kinerja Di Lingkungan Perusahaan & Industri.
Jakarta: Gadjah Mada University Press.
Pangestu, G. (2011, March 23). Dampak Inflasi
Terhadap Perekonomian Indonesia. Retrieved
January 23, 2013, from Galih Pangestu's Blog:
http://galihpangestu14.wordpress.com/2011/03/2
3/dampak-inflasi-terhadap-perekonomian-
indonesia/
Ph.D., D. S. (2010, November 24). Likert Scale.
Retrieved from
http://www.gifted.uconn.edu/siegle/research/instr
ument%20reliability%20and%20validity/likert.ht
mlhttp://www.gifted.uconn.edu/siegle/research/in
strument%20reliability%20and%20validity/likert
.html
Porter, M. A. (1980). Competitive Strategy: Techniques
for analyzing industries and competitors. New
York: The Free Press.
Porter, M. A. (1985). Competitive Advantage: Creating
and sustaining superior performance. New York:
The Free Press.
Pratama, Mudafiq R;. (2012, May 30). Peran
Outsourcing Dalam Perusahaan. Retrieved
January 9, 2013, from Sebuah Catatan Untuk
Saling Berbagi Pengalaman & Pengetahuan:
http://mudafiqriyan.com/2012/05/peran-
outsourcing-dalam-perusahaan/
Prawirosentono, Suryadi;. (1999). Manajemen Sumber
Daya Manusia : Kebijakan Kinerja Karyawan,
Kiat Menuju Organisasi Kompetitif Dalam
Perdagangan Bebas Dunia. Yogyakarta: BPFE.
224

Profil Produk. (n.d.). Retrieved from PT. Semen Gresik


(Persero) Tbk:
http://www.semengresik.com/ina/ProductProfile.
aspx
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. (2011). Laporan
Tahunan (Annual Report) 2011 . Gresik.
Purdaniyanto, G. K. (2011). Pendekatan Sistem Dinamik
Untuk Memprediksi Permintaan Dan
Perencanaan Kapasitas Produksi Dan Investasi.
Surabaya.
Rangkuti, F. (2004). The Power of Brand. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Riwayat Singkat. (n.d.). Retrieved from PT. Semen
Gresik (Persero) Tbk:
http://www.semengresik.com/ina/perusahaanRiw
ayat.aspx
Schmidt, J. W.; Taylor, R. E.;. (1970). Simulation and
Analysis of Industrial Systems.
Shalini, Anand; Prem, Vrat; R.P, Dahiya. (2006, June).
Application of a system dynamics approach for
assessment and mitigation of CO2 emissions
from the cement industry. Retrieved from Journal
of Environmental Management:
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/
S0301479705002574
Shofi, D. M. (2002). Kajian Perilaku Upah Sektor
Industri Dengan Metode System Dynamics.
Jurnal TMI. 3 No. 1.
Simamora, Bilson;. (2001). Memenangkan Pasar
Dengan Pemasaran Efektif & Profitabel. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
225

Sistem Manajemen Semen Gresik. (n.d.). Retrieved from


PT. Semen Gresik (Perrsero) Tbk:
http://www.semengresik.com/ina/perusahaanSist
emManajemenSMSG.aspx
Suryani, E. (2005). Pemodelan dan Simulasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suryani, Erma;. (2012). System Dynamics Framework.
Surabaya: ITS Press.
Sushil. (1993). System Dynamic A Pratical Approach
For Managerial Problems. India: Wiley Eastern
Limited.
Tu, Y.-M., & C.-Y. Y. (n.d.). A study on the System
Dynamics Modelling of Business Technology
Management Decision Support System. Institute
of Information Management National Sun Yat-
Sen University Taiwan.
Vensim Software. (n.d.). Retrieved 2012, from Modeling
the Real World: http://vensim.com/vensim-
software/
Wibowo;. (2009). Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali
Press.
Wiliam, J. S. (1984). Fundamental of Marketing.
London: McGraw-Hill.
226

(halaman ini sengaja dikosongkan)


227

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Surabaya, 19


September 1991, merupakan anak
pertama dari 2 bersaudara. Penulis
telah menempuh beberapa
pendidikan formal, yaitu SD.
Muhammadiyah 6 Surabaya pada
sekolah dasar, SMP. Negeri 1
Surabaya pada sekolah menengah
pertama. SMA. Negeri 16
Surabaya pada sekolah mengengah
atas
Setelah lulus dari sekolah
menengah atas penulis mengikuti
pendaftaran mahasiswa baru ITS
melalui jalur PMDK – Mandiri, yang akhirnya diterima di
Jurusan Sistem Informasi (JSI) – Fakultas Teknologi Sepuluh
Nopember (FTIf) – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya dan terdaftar sebagai mahasiswi dengan NRP. 5209
100 052.
Selama menjadi mahasiswa, penulis telah mengikuti
kegiatan kemahasiswaan dan aktif sebagai anggota staff
kesekertariatan Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi
(HMSI) juga kegiatan organisasi di luar kampus. Penulis jjuga
tercatat sebagai Asisten Praktikum pada mata kuliah
Matematika Diskrit (MatDis) dan Manajemen Sains (MS) serta
grader pada mata kuliah Manajemen Rantai Pasok (MRP).
Pada Jurusan Sistem Informasi, penulis mengambil
bidang minat Laboraturium Sistem Pendukung Keputusan (Lab.
SPK) dengan topik Pemodelan & Simulasi Sistem Dinamik
dalam pengerjaan tugas akhir.
228

(halaman ini sengaja dikosongkan)


229

LAMPIRAN A
DATA MASUKAN

Pada lampiran A ini merupakan lampiran dari data – data


yang dimasukkan ke dalam model berdasarkan hasil wawancara
dan observasi dengan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Berikut
ini adalah tabel dari data – data tersebut.

Tabel 6.2-1. Tabel Data Sales Volume Of Cement

Data Aktual
Sales Volume (Tonne)
Bulan 2009 2010 2011
Januari 642640 868345 753897 Min 559839
Februari 572067 689529 713404 Max 1062630
Maret 590150 722568 765886 StDev 114567
April 633874 616902 763443 Avg 760733
Mei 668248 627136 848544
Juni 746377 680518 851748
Juli 769371 827634 865794
Agustus 827468 846543 711189
September 584792 559839 812226
Oktober 831771 865400 1062630
November 822937 739361 938076
Desember 830853 867587 867641
230

Tabel 6.2-2. Tabel Data Demand Volume Of Cement

Data Aktual
Bulan Ton
1 695500 Max 859301
2 696500 Min 653271
3 705500 Avg 760205
4 694500 StDev 63036
5 715500
6 694500
7 653271
8 663455
9 685400
10 702367
11 713000
12 726507
13 744185
14 739274
15 734265
16 749374
17 759043
18 751939
19 759991
20 750712
21 719367
22 731861
23 731368
24 758841
25 840929
231

26 859301
27 839159
28 839200
29 849255
30 839122
31 839124
32 847132
33 829232
34 829203
35 829209
36 850283

Tabel 6.2-3. Tabel Data Aktual Consumption Volume Of


Cement

Data Aktual
Bulan Ton
1 360437 Min 329828
2 338822 Max 635703
3 338333 Avg 459062
4 380486 StDev 73282
5 420827
6 479549
7 463640
8 471943
9 367562
10 499937
11 522810
12 543871
232

13 506099
14 435496
15 446514
16 370906
17 404457
18 419940
19 507560
20 497011
21 329828
22 487509
23 420792
24 532627
25 440359
26 390620
27 423892
28 443812
29 497753
30 521237
31 545445
32 455142
33 482946
34 635703
35 573765
36 568596
233

(halaman ini sengaja dikosongkan)


234

Tabel 6.2-4. Tabel Data Mining Service

Data Aktual
Mining Service
2009 2010 2011
Limestone (Ton) 4978015,81 4366449,46 4957513,94
Clay (Ton) 1108448 1014933,51 1171839,72
235

(halaman ini sengaja dikosongkan)


236

Tabel 6.2-5. Tabel Data Aktual Business Segment

Data Aktual
Business Segment (Rupiah)
2009 2010 2011
Cement Rp6.729.958.200.000 Rp6.685.321.360.000 Rp7.603.909.570.000
Mining Rp85.693.220.000 Rp99.906.490.000 Rp136.239.370.000
Cement
Rp77.277.870.000 Rp85.924.930.000 Rp96.744.330.000
Bags
Industrial
Rp12.640.180.000 Rp14.884.430.000 Rp23.206.720.000
Estate

Tabel 6.2-6. Tabel Data Aktual Volume Produksi Semen

Volume Produksi
Tahun Data
2009 4412445
2010 4721316
2011 5335087
Min 4412445
Max 5335087
StDev 469642.6
Avg 4822949
237

Tabel 6.2-7. Tabel Data Statements Of Income

Revenue

2009 Rp6.762.289.500.000 Min Rp6.741.768.830.000

2010 Rp6.741.768.830.000 Max Rp7.698.033.180.000


2011 Rp7.698.033.180.000
StDev Rp546.272.038.402

Avg Rp7.067.363.836.667
Cost Of Revenue

2009 Rp3.578.443.230.000 Min Rp3.541.017.130.000

2010 Rp3.541.017.130.000 Max Rp4.179.177.960.000


2011 Rp4.179.177.960.000
StDev Rp358.127.578.231

Avg Rp3.766.212.773.333
Gross Profit

2009 Rp3.183.846.270.000 Min Rp3.183.846.270.000

2010 Rp3.200.751.700.000 Max Rp3.518.855.220.000


2011 Rp3.518.855.220.000
StDev Rp188.726.715.818

Avg Rp3.301.151.063.333
Operating Expenses

2009 Rp1.142.841.660.000 Min Rp1.081.077.550.000

2010 Rp1.081.077.550.000 Max Rp1.219.553.650.000


2011 Rp1.219.553.650.000 StDev Rp69.372.382.792
238

Avg Rp1.147.824.286.667
Operating Income

2009 Rp2.041.004.610.000 Min Rp2.041.004.610.000

2010 Rp2.119.673.680.000 Max Rp2.299.301.570.000


2011 Rp2.299.301.570.000
StDev Rp132.396.073.070

Avg Rp2.153.326.620.000
Net Income

2009 Rp1.563.449.360.000 Min Rp1.563.449.360.000

2010 Rp1.707.613.400.000 Max Rp1.844.957.740.000


2011 Rp1.844.957.740.000
StDev Rp140.767.956.918

Avg Rp1.705.340.166.667
Statements Of Income

2009 Rp18.271.874.630.000 Min Rp18.271.874.630.000

2010 Rp18.391.902.290.000 Max Rp20.759.879.320.000


2011 Rp20.759.879.320.000
StDev Rp1.403.085.242.791

Avg Rp19.141.218.746.667
239

Tabel 6.2-8. Tabel Data Jumlah Distributor Perusahaan

Distributor Jawa Timur 11


Cabang Per Distributor 27
Distributor Cabang
1
2 4
3
4 6
5 1
6
7 5
8
9
10 8
11 3
Total Cabang 27

Tabel 6.2-9. Tabel Jumlah Keluhan Yang Masuk

Jumlah Keluhan Yang Masuk


KUALITAS SG
Warna 6
Long Setting 2
Kuat Tekan 2
Gagal Produk
KEMASAN 2
Pecah
240

BERAT
Selisih Berat 1
DISTRIBUSI 1
Keterlambatan Kirim
Semen Mengeras
TOTAL 7
241

Tabel 6.2-10. Tabel Sample Daftar Harga Semen Per Bag /


Zak Di Jawa Timur

Data Aktual
Sample Daftar Harga Semen Di Beberapa Wilayah Jawa
Timur (Bag/Zak) - (Rupiah)
No Harga
1 Rp30.40 Min Rp30.40
2 Rp34.20 Max Rp59.00
3 Rp49.30 StDev Rp6.55
4 Rp53.00 Avg Rp47.84
5 Rp53.50
6 Rp53.50
7 Rp55.00
8 Rp57.00
9 Rp58.00
10 Rp59.00
11 Rp47.00
12 Rp42.00
13 Rp43.55
14 Rp52.80
15 Rp45.00
16 Rp50.00
17 Rp49.00
18 Rp48.00
19 Rp52.00
20 Rp41.00
21 Rp48.50
242

22 Rp46.50
23 Rp46.00
24 Rp44.50
25 Rp43.00
26 Rp44.00
27 Rp49.50
28 Rp52.50
29 Rp40.00

30 Rp47.45
243

Tabel 6.2-11. Tabel Sample Daftar Harga Semen Per Bag /


Zak Di Jawa Timur – Per Ton

Sample Daftar Harga Semen Di Beberapa


Wilayah Jawa Timur (Bag/Zak) - Per Ton PPC 40
Kg - (Rupiah)
No Harga Per Ton
1 Rp30.40 Rp30 Min Rp30
2 Rp34.20 Rp34 Max Rp59
3 Rp40.00 Rp40 StDev Rp7
4 Rp41.00 Rp41 Avg Rp48
5 Rp42.00 Rp42
6 Rp43.00 Rp43
7 Rp43.55 Rp44
8 Rp44.00 Rp44
9 Rp44.50 Rp45
10 Rp45.00 Rp45
11 Rp46.00 Rp46
12 Rp46.50 Rp47
13 Rp47.00 Rp47
14 Rp47.45 Rp47
15 Rp48.00 Rp48
16 Rp48.50 Rp49
17 Rp49.00 Rp49
18 Rp49.30 Rp49
19 Rp49.50 Rp50
20 Rp50.00 Rp50
21 Rp52.00 Rp52
244

22 Rp52.50 Rp53
23 Rp52.80 Rp53
24 Rp53.00 Rp53
25 Rp53.50 Rp54
26 Rp53.50 Rp54
27 Rp55.00 Rp55
28 Rp57.00 Rp57
29 Rp58.00 Rp58
30 Rp59.00 Rp59
245

Tabel 6.2-12. Tabel Data Kepuasan Pelanggan Perusahaan

Produk SG
Variabel Responden
Baik 50 82
Bagus 93 75
Kokoh Tak Tertandingi 17 27
Laris Terjual 3 4
Kuat 2
Kwalitas Bagus 26 29
Sesuai Keinginan
1 11
Konsumen
Luar Biasa 2
Hebat 1
Terus Berkarya Demi
1 5
Bangsa
Memuaskan 9 11
Istimewa 1
Ok 4
Mutu Bagus 2 12
Cepat Kering 1 8
Terkenal 1
Biasa Saja 1
Sip 2
Kosong/Abstain 54 85
Total 271,00 349,00 620,00
Min 1,00 4,00 5,00
Max 93,00 85,00 178,00
246

StDev 25,05 32,50 57,55


Avg 14,26 31,73 45,99

Pelayanan SG
Variabel Responden
Baik 102 148
Puas 26 25
Pelayanan Baik 6 1
Bagus 54 39
Ok 3
Lumayan 13 2
Sip 2 1
Terdepan 1 1
Ramah 6 1
Cepat 1 1
Harga Jangan Mahal 1 1
Kadang Tersendat 1 2
Kurang Lancar Jika
1 1
Ramai
Lebih Ditingkatkan 2 2
Banyak Konsumen 1 1
Kurang Perhatian 1
Cukup 4 15
Profesional 1 1
Biasa 1
Kosong/Abstain 44 107
Total 271,00 349,00 620,00
Min 1,00 1,00 2,00
247

Max 102,00 148,00 250,00


StDev 25,69 42,26 67,96
Avg 13,55 20,53 34,08
248

Tabel 6.2-13. Tabel Data Distribusi Semen

Data Aktual
Distribution Volume Of Cement (Tonne)
Bulan 2009 2010 2011
Januari 632650 835345 753797 Min 556835
Februari 562077 655529 703303 Max 1051530
Maret 580150 702556 755756 Avg 747525
April 623574 606502 743573 StDev 113841
Mei 658245 623134 865544
Juni 726357 650515 821545
Juli 739381 816634 845564
Agustus 816458 844533 711159
September 574782 556835 802425
Oktober 821551 835300 1051530
November 811737 725351 925053
Desember 820373 857557 854531
249

LAMPIRAN B
DATA HASIL SIMULASI MODEL AWAL

Pada lampiran B ini merupakan lampiran dari data – data


hasil dari running model awal pada tugas akhir ini dengan
menggunakan aplikasi VenSim (yang telah melalui tahapan
proses validasi). Berikut ini adalah tabel dari data – data
tersebut.

Tabel 6.2-1. Tabel Data Simulasi Sales Volume Of Cement

Data Simulasi
Sales Volume (Tonne)
Bulan 2009 2010 2011
Januari 642640 806025 886514 Min 584129
Februari 609748 818944 845138 Max 979302
Maret 584129 770904 821879 StDev 103514
April 592104 784813 834930 Avg 776433
Mei 612046 791561 834930
Juni 626953 743406 876182
Juli 661303 776630 876182
Agustus 672327 838832 883012
September 699269 847584 811713
Oktober 624780 718476 843651
November 807534 866297 979302
Desember 802846 831330 927691
250

Tabel 6.2-2. Tabel Data Simulasi Demand Volume Of


Cement

Data Simulasi
Bulan Ton
1 695500 Max 820280
2 695500 Min 677303
3 695500 Avg 747085
4 699626 StDev 47967
5 713801
6 718148
7 705373
8 677303
9 687223
10 699246
11 699246
12 710726
13 720070
14 728508
15 724493
16 720508
17 730226
18 734975
19 730222
20 734794
21 751870
22 732636
23 740551
24 740551
251

25 760222
26 808796
27 820280
28 812837
29 812837
30 817604
31 812448
32 812448
33 817712
34 811093
35 811093
36 811093

Tabel 6.2-3. Tabel Data Simulasi Price Of Cement

Data Simulasi
Bulan Harga
1 Rp41,723 Min Rp31,874
2 Rp45,443 Max Rp57,314
3 Rp49,008 Avg Rp45,288
4 Rp55,231 StDev Rp6,249
5 Rp31,874
6 Rp44,790
7 Rp37,052
8 Rp53,845
9 Rp40,755
10 Rp55,442
11 Rp40,330
12 Rp50,239
252

13 Rp32,051
14 Rp42,051
15 Rp43,275
16 Rp45,203
17 Rp45,588
18 Rp41,784
19 Rp42,250
20 Rp42,244
21 Rp57,314
22 Rp41,455
23 Rp53,786
24 Rp49,002
25 Rp37,891
26 Rp47,269
27 Rp36,879
28 Rp45,764
29 Rp45,427
30 Rp47,663
31 Rp44,910
32 Rp44,486
33 Rp43,151
34 Rp54,532
35 Rp48,785
36 Rp51,860
253

Tabel 6.2-4. Tabel Data Simulasi Volume Pengiriman


Semen

Data Simulasi
Distribution Volume Of Cement (Tonne)
Bulan 2009 2010 2011
Januari 632650 792936 888530 Min 574139
Februari 599758 806024 841325 Max 973941
Maret 574139 758868 817722 Avg 768157
April 582237 772498 830251 StDev 105532
Mei 603172 777885 830251
Juni 618340 729872 872266
Juli 651412 762907 872524
Agustus 661875 826298 879354
September 689809 835562 807213
Oktober 611713 712993 838290
November 794467 864772 973941
Desember 789664 829805 922330
254

Tabel 6.2-5. Tabel Data Konsumsi Semen

Data Simulasi
Bulan Ton
1 436683 Min 330957
2 381370 Max 574199
3 412579 Avg 466616
4 472504 StDev 61014
5 434664
6 425813
7 467835
8 495981
9 400786
10 535184
11 573979
12 467192
13 421897
14 401461
15 398469
16 485873
17 474913
18 475263
19 457204
20 569199
21 480862
22 395777
23 410696
24 491775
25 441575
255

26 574199
27 372146
28 479606
29 476689
30 515579
31 484896
32 526420
33 330957
34 536755
35 562033
36 529358
256

(halaman ini sengaja dikosongkan)


257

LAMPIRAN C
DATA HASIL PENGEMBANGAN SKENARIO
STRUKTUR

Pada lampiran C ini merupakan lampiran dari data – data


hasil dari running pengembangan skenario struktur yang
diusulkan pada tugas akhir ini dengan menggunakan aplikasi
VenSim. Berikut ini adalah tabel dari data – data tersebut.

Tabel 6.2-1. Data Hasil Skenario Struktur Reward

Bulan Reward Every 3 Months Every 4 Months Every 6 Months


1 2.43145 2.43145 2.62484 1.14688
2 2.56835 2.56835 2.70797 1.92128
3 3.38560 3.38560 2.74903 1.69008
4 1.30330 1.30330 2.14923 1.11088
5 2.20755 2.20755 2.67208 1.51030
6 3.35651 3.35651 1.23141 1.31437
7 2.01668 2.01668 1.32633 1.67009
8 1.58620 1.58620 2.47825 1.51026
9 2.06910 2.06910 2.14357 1.66037
10 1.68735 1.68735 2.14926 1.18872
11 2.90682 2.90682 1.87202 1.02698
12 2.32174 2.32174 2.74222 1.89501
13 1.84208 1.84208 2.09772 1.42355
14 2.98108 2.98108 1.31246 1.84340
15 1.41471 1.41471 2.74120 1.49580
16 1.18651 1.18651 1.53352 1.30930
17 3.24264 3.24264 1.77963 1.18185
18 2.67162 2.67162 1.41679 1.28152
258

19 3.41556 3.41556 2.78622 1.00401


20 3.93465 3.93465 2.51280 1.53546
21 2.18070 2.18070 2.68823 1.04072
22 1.96953 1.96953 2.31532 1.71014
23 3.40151 3.40151 2.13179 1.89481
24 3.54018 3.54018 2.11756 1.53596
25 3.62496 3.62496 1.77356 1.22449
26 1.04113 1.04113 1.37337 1.40957
27 3.46115 3.46115 1.09320 1.77426
28 3.84200 3.84200 2.19859 1.80375
29 3.77290 3.77290 2.10818 1.21837
30 1.12593 1.12593 1.98592 1.24883
31 1.52701 1.52701 2.13691 1.27127
32 3.82819 3.82819 2.50068 1.89885
33 3.70671 3.70671 2.65655 1.40888
34 2.17397 2.17397 1.82940 1.45601
35 1.33238 1.33238 1.58407 1.33432
36 2.13660 2.13660 2.78828 1.26263
37 1.01697 1.01697 2.54124 1.89705
38 3.58430 3.58430 2.24342 1.42444
39 1.27584 1.27584 1.38166 1.62240
40 2.03071 2.03071 1.56335 1.72787
41 3.64117 3.64117 2.51961 1.90404
42 1.90069 1.90069 1.15192 1.94893
43 3.14041 3.14041 2.70092 1.77009
44 3.25971 3.25971 1.89826 1.27047
45 3.41729 3.41729 1.12555 1.88157
46 1.36696 1.36696 1.84002 1.75976
47 1.43604 2.24461 1.43604 1.78686
259

48 1.82245 3.21846 1.82245 1.45074


49 2.77562 3.13592 2.77562 1.39993
50 1.96465 3.82005 1.96465 1.32156
51 2.91669 1.01100 2.91669 1.62519
52 2.52130 3.30113 2.52130 1.46601
53 1.28593 2.32364 1.28593 1.09907
54 2.96110 1.64155 2.96110 1.26758
55 2.40788 2.04134 2.40788 1.90207
56 1.60458 2.84936 1.60458 1.82986
57 2.14473 3.18138 2.14473 1.38908
58 1.83808 2.07449 1.83808 1.86560
59 1.05294 2.41216 1.05294 1.90159
60 1.35351 3.11808 1.35351 1.65588

Tabel 6.2-2. Data Hasil Skenario Outsourcing

Bulan Outsourcing - SCN Outsourcing (Scale)


1 929.78 6.00
2 1187.18 4.00
3 1413.02 4.00
4 719.57 6.00
5 2352.70 4.00
6 2162.22 4.00
7 1748.54 4.00
8 1643.36 4.00
9 1725.70 4.00
10 656.73 2.00
11 2289.50 4.00
12 1309.19 4.00
260

13 623.34 2.00
14 2258.66 4.00
15 2081.32 4.00
16 1140.04 4.00
17 2418.10 4.00
18 1888.85 4.00
19 1314.81 4.00
20 2017.50 4.00
21 1402.60 4.00
22 1597.21 4.00
23 1204.20 4.00
24 2348.40 4.00
25 706.59 6.00
26 519.68 2.00
27 867.68 6.00
28 2390.63 4.00
29 2198.27 4.00
30 858.63 6.00
31 1193.03 4.00
32 963.40 4.00
33 2148.13 4.00
34 2435.29 4.00
35 2334.77 4.00
36 1863.52 4.00
37 2248.56 4.00
38 2040.07 4.00
39 635.17 2.00
40 1252.26 4.00
41 1330.00 4.00
261

42 1257.58 4.00
43 2111.96 4.00
44 1666.66 4.00
45 1066.45 4.00
46 1878.51 4.00
47 1214.69 4.00
48 2478.53 4.00
49 631.22 2.00
50 960.78 4.00
51 1423.08 4.00
52 1255.64 4.00
53 1012.71 4.00
54 670.47 2.00
55 2365.30 4.00
56 2113.14 4.00
57 1384.02 4.00
58 1368.02 4.00
59 1557.39 4.00
60 593.58 2.00
262

LAMPIRAN D
DATA HASIL PENGEMBANGAN SKENARIO
PARAMETER

Pada lampiran D ini merupakan lampiran dari data – data


hasil dari running pengembangan skenario parameter
(pessimistic scenario, most likely scenario, dan optimistic
scenario) yang diusulkan pada tugas akhir ini dengan
menggunakan aplikasi VenSim. Berikut ini adalah tabel dari
data – data tersebut.

Tabel 6.2-1. Data Hasil Skenario Parameter Sales Order


Volume Of Cement

Sales Order Volume Of Cement


Bulan Pessimistic Optimistic Most Likely
1 642640 642640 642640
2 594725 605992 599096
3 549440 566608 554117
4 559608 576651 563741
5 592308 603572 591886
6 609196 624098 610473
7 642374 655571 651206
8 657218 667534 659560
9 685839 693693 699662
10 628301 586219 595935
11 806338 716245 734958
12 803746 712317 731747
13 805736 715422 734527
14 816135 739187 754171
15 746514 693947 660739
263

16 763624 711353 680784


17 771413 719917 685488
18 735481 662589 631711
19 766381 698370 656344
20 860394 776514 720930
21 865875 782623 728574
22 765794 666592 593402
23 950861 894952 845951
24 909924 851635 813242
25 956063 919743 894473
26 907122 878897 869422
27 887025 860674 856950
28 899186 886968 880570
29 899186 886968 880570
30 936055 921451 909866
31 936055 921451 909866
32 942016 927391 915595
33 878597 864340 870744
34 915381 901216 903750
35 1028720 966456 1004500
36 989882 916689 962216
37 951984 890830 930976
38 955664 900426 940468
39 959518 912709 946734
40 964080 923697 953584
41 966927 930370 958474
42 969748 940293 965407
43 974847 948629 970716
44 978835 954159 979349
264

45 984747 967460 985167


46 989741 975720 989942
47 994200 987181 995866
48 999789 999082 1004520
49 1002810 1014870 1013740
50 1009760 1025460 1021190
51 1016510 1034890 1029790
52 1021610 1043050 1036030
53 1027740 1054730 1041340
54 1034580 1068920 1047830
55 1041420 1080610 1057610
56 1047190 1090170 1065720
57 1050080 1100600 1077310
58 1055530 1107900 1087050
59 1062320 1119450 1096300
60 1066750 1125340 1101020

Tabel 6.2-2. Data Hasil Skenario Parameter Demand


Volume Of Cement

Demand Volume Of Cement


Bulan Pessimistic Optimistic Most Likely
1 695500 695500 695500
2 695500 695500 695500
3 695500 695500 695500
4 700243 700201 699801
5 717538 715124 715248
6 722043 720562 720298
7 709751 708846 706761
265

8 672369 679252 682360


9 681414 688957 694275
10 691752 703828 709391
11 691752 703828 709391
12 699353 715109 718315
13 706144 723863 727474
14 713292 735317 738755
15 708704 731424 732972
16 704251 726589 727932
17 714821 737793 735417
18 718955 742637 740741
19 713958 737284 736965
20 719253 742034 741220
21 731609 756198 755752
22 712430 736308 734338
23 721354 746886 745857
24 721354 746886 745857
25 738450 769186 770126
26 792369 823030 806949
27 802713 832955 814731
28 795831 822889 804845
29 795831 822889 804845
30 800460 827061 808818
31 795536 822984 804219
32 795536 822984 804219
33 800491 827755 807900
34 792511 820509 799484
35 792511 820509 799484
36 792511 820509 799484
266

37 809689 835715 815286


38 820790 855295 833005
39 829242 879630 848753
40 841366 897074 860403
41 850551 913276 873109
42 859366 936149 888085
43 868124 954087 907713
44 877731 969502 920918
45 888545 989664 936849
46 896449 1006800 947576
47 911053 1028710 960173
48 920609 1051140 978151
49 930592 1079720 1007350
50 944265 1102300 1027110
51 954780 1121940 1048210
52 969285 1139010 1062200
53 981832 1157030 1073830
54 995264 1180830 1092680
55 1009420 1202610 1120580
56 1020720 1219850 1138300
57 1030870 1239730 1162460
58 1043110 1257210 1184270
59 1056650 1276880 1204340
60 1068000 1293130 1221290
267

Tabel 6.2-3. Data Hasil Skenario Distribution Volume Of


Cement

Distribution Volume Of Cement


Bulan Pessimistic Optimistic Most Likely
1 632650 632650 632650
2 584735 596002 589106
3 539450 556618 544127
4 549760 566802 553880
5 583671 594768 583106
6 600830 615620 601996
7 632778 645921 641376
8 646874 657292 649242
9 676400 684422 690535
10 615760 572487 582273
11 793798 702513 721297
12 791129 698472 717996
13 793187 701664 720868
14 803729 725659 740737
15 735117 681275 648577
16 751916 698343 668269
17 758225 705338 671926
18 722417 648155 618309
19 753117 683722 642791
20 848506 763102 708483
21 854359 769635 716563
22 760798 660367 588671
23 950327 894016 846979
24 909390 850699 814271
268

25 958607 922821 899870


26 903195 875514 870400
27 882788 856993 857695
28 894467 882583 880622
29 894467 882583 880622
30 932076 917733 910554
31 932323 917937 910784
32 938284 923877 916513
33 874072 860062 871073
34 909819 895997 902985
35 1023160 961236 1003730
36 984320 911470 961452
37 945048 884394 928947
38 948933 894740 938971
39 952954 907820 945575
40 957672 919501 952759
41 960670 926662 958029
42 963617 937434 965292
43 968864 946341 971061
44 972991 952470 980010
45 979059 966513 986208
46 984200 975330 991288
47 988908 987551 997548
48 994654 1000320 1006670
49 997820 1016990 1016600
50 1004980 1028450 1024460
51 1011920 1038520 1033600
52 1017240 1047240 1040250
53 1023540 1059510 1045790
269

54 1030600 1074470 1052760


55 1037720 1087020 1063240
56 1043690 1097270 1071810
57 1046770 1108390 1083940
58 1052450 1116360 1094230
59 1059490 1128660 1103920
60 1064130 1135110 1109090

Tabel 6.2-4.Data Hasil Skenario Parameter Production


Volume Of Cement

Production Volume Of Cement


Bulan Pessimistic Optimistic Most Likely
1 4914030 4914030 4914030
2 4820290 5215220 5003020
3 4547540 4547580 5307070
4 5294080 4561650 4561120
5 4572060 4727370 4727760
6 4745100 5158430 5061400
7 5184100 5191560 5171120
8 5152920 4759280 5150050
9 4823650 5000000 4818870
10 4974040 4608930 4992890
11 5044080 4489880 5005940
12 4747730 5260330 4599770
13 4949870 4863640 4489880
14 5273670 4617270 5317000
15 5067980 5025330 5068570
16 4620390 5039990 4623480
270

17 4609240 4607250 4608050


18 4680590 5118470 4855360
19 4606800 5091440 5046940
20 5100760 4417150 4597560
21 5100590 4562900 5134530
22 4518840 5019110 4531230
23 4460890 4740370 4460890
24 4525920 4875110 4450260
25 4975770 4741820 5187400
26 4730030 4671180 4778740
27 4853350 4756400 4907300
28 4681100 4939620 5300510
29 4741710 5183340 5234400
30 5049480 4679070 4692180
31 5187510 4816050 4551200
32 4830720 5017200 4674950
33 5182920 4966280 4657740
34 4705620 4825870 5187510
35 4951100 5022850 4835670
36 4941850 4908500 5159130
37 4814770 4760890 4687900
38 5014390 4797610 5006220
39 5001200 4650680 4947380
40 4914520 4932130 4813160
41 4856100 5258950 5007870
42 4724630 5067850 4904080
43 4658520 4670460 5028150
44 5271010 4722660 4629140
45 4573540 5001260 4657400
271

46 4660410 5055330 4935740


47 4903460 5195160 5263850
48 4675890 4688630 5219250
49 5215770 4924830 4655250
50 4950880 5117230 4891910
51 4459760 5207590 4671880
52 5064710 4973510 4731200
53 5204160 4873110 4999530
54 4726670 5278380 5049360
55 4792620 5179990 5199870
56 4465450 4721770 4716680
57 5124630 4788780 4695390
58 5211120 5289280 4927350
59 4885570 4786070 4660970
60 4822970 4886440 5122020

Anda mungkin juga menyukai