Tugas Resume Aumen 5
Tugas Resume Aumen 5
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Audit Manajemen dan Kinerja
pada Semester Genap 2017/2018 dengan Dosen Pengampu
Drs. Sudarno, M.Si.,Akt., Ph.D.
Disusun oleh :
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
DEPARTEMEN S1-AKUNTANSI
KELAS F
Brink's Modern Internal Audit- chapter 16
CHAPTER 16
DOCUMENTING RESULTS THROUGH PROCESS MODELING AND
WORKPAPERS
Proses pemodelan
Lembar kerja audit
Dokumen manajemen
Internal auditor kadang memulai proses auditnya dari area baru dimana
tidak adanya laporan audit sebelumnya atau belum pernah dilakukan audit pada
bagian tersebut dan mungkin dokumentasi perusahaan yg minim tentang bagian
tersebut. Internal auditor perlu mengamati operasi, laporan tinjauan dan prosedur,
dan mengajukan pertanyaan untuk mengembangkan pemahaman dari proses baru.
Dokumentasi yang dihasilkan penting untuk memahami lingkungan pengendalian
internal dan untuk membuat rekomendasi-konsultasi yang bersangkutan pada saat
yang tepat.
Proses pemodelan
Lembar kerja
Penggunaan audit
Staf penilaian kinerja staf selama audit secara langsung tercermin dalam
atau ditunjukkan oleh lembar kerja.
# Lembar kerja standar
Penyingkatan detail
File permanent
File administrasi
File prosedur audit
# Lembar kerja teknik persiapan
a. Workpaper standard
Internal auditor harus mencatat informasi relevan untuk mendukung
kesimpulan dan hasil perikatan. Standard kinerja internal audit harus
mencakup area-area seperti:
a. Relevansi untuk audit objektif
b. Penyingkatan (condensation) dari detail
c. Kejelasan dari presentasi
d. Kecermatan kertas kerja
e. Tindakan dalam item terbuka
f. Standard bentuknya, yang mencakup :
Preparation of headings
Enterprise
Neatness and legibility
Cross-indexing
b. Workpapers formats
Exhibit 16.5 menunjukkan kertas kerja yang dipersiapkan secara
manual dari audit operasional atas observasi persediaan fisik.
c. Workpaper document organization
Untuk kebanyakan internal audit, kertas kerja dapat dipisahkan dalam
beberapa area audit:
1. File permanen
Beberapa data mungkin mencakup :
Keseluruhan chart audit atas unit audit
Chart dari akun dan salinan dari kebijakan utama dan
prosedur
Laporan keuangan mengenai entitas potensial yang berguna
untuk data analitis
Salinan dari laporan audit terakhir, program audit yang
digunakan
Informasi tentang audit unit
Informasi logistic untuk membantu auditor selanjutnya
2. File administrative
Workpaper administratif files mungkin tidak dibutuhkan untuk
audit kecil.
3. File prosedur audit
Listings of completed audit procedures
Completed questionnaries
Description of operations procedures
Review activities
Analysis and schedules pertaining to financial statements
Enterprise documents
Finding points sheet, supervisor notes, or draft of reports
Audit bulk files
d. Workpaper preparation techniques
Dalam mempersiapkan workpapers, melibatkan drafting audit
comment dan membuat skedul untuk mendeskripsikan kerja audit dan
mendukung kesimpulannya. Aspek penting adalah meyakinkan atau
memastikan bahwa semua member dari staff internal audit memahami tujuan
dan kritikal dari audit workpapers. Mempersiapkan secara manual maupun
menggunakan sistem computer-based, audit workpaper harus memiliki
indexing dan standar notasi yang akan menjadikan review menjadi mudah
dan profesional audit lainnya.
(I) Workpaper indexing and cross-referencing
Cross-references dan notasi membuat auditor atau reviewer mengambil
referensi signifikan dan menelusuri kembali original citation-nya atau
sumbernya. Index number pada workpaper, sama seperti volume dan
nomor halaman dalam published book.
(II) Tick Marks
Tick marks merupakan form manual auditor atau notasi menggunakan
pensil. Auditor dapat mengembangkan particular mark untuk
mengindikasikan given value dalam skedul keuangan cross-foots ke other
related values dan tick mark lain untuk mengindikasikan pada trial
balance.
(III) References to external audit sources
Internal auditor kadang mencatat informasi yang diperoleh dari sumber
luar. Penting untuk mencatat sumber seperti komentar langsung pada
workpaper. Auditor butuh referensi hukum dan regulasi untuk mendukung
kerja auditnya.
(IV) Workpaper Rough Notes
Saat interview, internal auditor membuat very rough notes, penulis
personal form of shorthand readable only by the author. Auditor harus
menulis atau memasukkan ulang rough notes ini ke komentar workpaper.
Karena ada alasan untuk review lagi, original note sheets harus termasuk
dalam workpaper, terletak di belakang workpaper manual binder atau di
bagian file.
e. Workpaper Review Processes
Bergantung pada ukuran staf audit dan kepentingan relatif dari given
audit, mungkin ada multiple review atas workpaper, satu melalui in-charge
auditor, dan lainnya melalui senior member dari manajemen internal audit.
Beberapa internal audit function menyiapkan memorandum atau workpaper
review checklist untuk dokumen dan perluasan reviewnya. Poin dari review
ini atau pertanyaan may simply highlight electrical errors, seperti missing
cross-references. Pertanyaan ulang harus kembali diajukan, dan reviewer
harus mengambil tanggung jawab untuk memastikan bahwa open questions
telah diatasi. Proses review workpaper memastikan bahwa semua report
findings memiliki dukungan melalui bukti audit sebagai dokumentasi dalam
workpaper.
INTERNAL AUDIT RECORDS MANAGEMENT
Dengan relatively efficient dan lower – cost resources yang tersedia, tidak
ada alas an kenapa internal audit function tidak punya system server terdedikasi
untuk tujuan internal audit
CAATT Repository
Setiap usaha yang dibuat grup dan organize sumau CAATT – related
materials dengan catatan workpaper internal audit