LANDASAN TEORI
zaman Yunani kuno yang berasal dari kata curir dan curere. pada waktu itu
kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh seorang pelari. Orang
mengistilahkannya dengan tempat berpacu atau tempat berlari dari mulai start
sampai finish.8
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
segala upaya sekolah untuk mempengaruhi siswa agar dapat belajar, baik
dalam ruangan kelas maupun diluar sekolah. Sementara itu, Harold B, Alberty
siswa dibawah tanggungjawab sekolah (all of activities that are provided for
8
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), hal. 75.
9
Rusman, Manajemen Kurikulum, (Depok: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), hal. 3.
14
Sekaligus merupakan alat dan sarana untuk mencapai tujuan serta cita-Cita
jawaban terhadap kurikulum KTSP yang menuai berbagai kritikan, serta sesuai
dalam penguasaan ilmu dan teknologi seperti yang digariskan dalam haluan
terintegrasi.
faham atas materi, aktif dalam proses berdiskusi dan presentasi serta memiliki
10
http://www.Pendis.kemenag.co.id diakses pada 21 Juli 2016 pukul 10.28
sopan santun serta sikap disiplin yang tinggi dan sebagai penyempurna
concepts, and topics baik dalam bentuk within singel disciplines, across
akan memahami konsep - konsep yang mereka pelajari itu secara utuh dan
realistis. Dikatakan luas karena yang mereka peroleh tidak hanya dalam satu
ruang lingkup saja melainkan semua lintas disiplin yang dipandang berkaitan
a. Observasi
b. Bertanya (wawancara),
c. Bernalar, dan
11
Loeloek Endah Poerwati dan Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, (Jakarta: PT.
Prestasi Pustaka Raya, 2013), hal. 28.
12
Ibid., hal. 29.
alam, sosial, seni, dan budaya. Melalui pendekatan itu diharapkan siswa kita
Mereka akan lebih kreatif, inovatif dan lebih produktif, sehingga nantinya
13
E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: Remaja Rosda Karya,
2014), hal. 66.
minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran,
nilai, pengetahuan, metode alat dan kemapuan guru diuji dalam bentuk
dukungan dari kepala sekolah, dukungan dari rekan sejawat guru, dukungan
14
Rusman, Manajemen Kurikulum, (Depok: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), hal. 74.
dari siswa, dukungan dari orang tua, dan dukungan dari dalam diri guru unsur
yang utama”.
kreativitas siswa lebih dari penguasaan materi. Dalam kaitan ini, siswa
dalam diri siswa. Oleh sebab itu, pembelajaran bukan hanya mentransfer atau
yang tinggi, hasilnya akan lebih baik dibandingkan dengan desain kurikulum
yang hebat, tetapi, kemampuan, semangat, dan dedikasi gurunya rendah. Guru
utamanya adalah guru. Dengan sarana, prasarana dan biaya terbatas, guru
tersebut.16
a. Tantangan Internal
16
Ali Mudlofir dan Masyhudi Ahmad, Pengembangan Kurikulum dan Bahan Ajar, (Surabaya: PT.
Revka Petra Media, 2009), hal. 58.
usia produktif.17
beban pembangunan. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah
b. Tantangan Eksternal
17
Cd. Dirman dan Cicih Juarsih, Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: PT Adi Mahasatya, 2014), hal. 7.
18
Ibid., hal. 8.
jamak
lulusan. Perumusan SKL didalalam KBK 2004 dan KTSP 2006 yang
KTSP 2006.
SMP, dan SMA lebih kecil dari total pembelajaran yang dialokasikan
dan daerah.
pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara lain yang terlibat
dalam studi ini banyak yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6
interpretasi yang dapat disimpulkan dari hasil studi ini, hanya satu,
lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level
didiknya ampu mencapai level tinggi dan advance. Dari hasil ini dapat
tifak jauh beda dengan pencapaian apa yang mereka peroleh untuk
diambil dari studi ini adalah bahwa apa yang diajarkan kepada peserta
tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP seperti yang
mampu mencapai level tinggi dan advance. Hal ini juga menunjukkan
incomplete information
kelas VII yang ada di Indonesia dengan materi yang terdapat di TIMSS
diajarkan di kelas VII SMP. Hal yang sama juga terdapat di kurikulum
matematika di kelas VII SMP dimana juga terdapat beberapa topik yang
beberapa topik yang sama sekali tidak terdapat di kurikulum saat ini,
sehingga menyulitkan bagi para peserta didik kelas VII SMP menjawab
pada studi internasional dimana juga terdapat topik yang belum diajarkan
pada kelas IV dan topik sama sekali tidak terdapat dikurikulum saat ini.
kurikulum dengan cara meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak
dan pengaturan mengenai tujuan dan isi atau bahan pelajaran serta cara yang
setiap rencana harus memiliki tujuan agar dapat ditentukan apa yang harus
dicapai, serta apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.20
peserta didik agar menjadi manusia yang beiman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
20
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), hal.
101.
visi pendidikan tahun 2025 yaitu menciptkan insan Indonesia yang cerdas dan
keterampilan.
sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, inovatif, kreatif
berbasis komtensi adalah outcomes based curriculum dan oleh karena itu
dirumuskan dari SKL. Demikian pula enilaian hasil belajar dan hasil
Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
kelas dan mata pelajaran. Kompetensi inti adalah kualitas yang harus
dimiliki oleh peserta didik untuk setiap kelas yang melalui pembelajaran
didik untuk suatu tema untuk SD, dan untuk mata pelajaran dikelas
atau satu kelas dan satu mata pelajaran (SMP,SMA,SMK). Dalam silabus
(indirect teaching).
oleh guru.
b. Pembelajaran Ekstrakulikuler
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan
atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu
sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah
masa belajar selama satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, III
keterdekatan makna dari konten Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan
Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan yang berlau untuk kelas IV, V, VI,
diintegrasikan kedalam tema-tema yang ada untuk kelas IV, V dan VI.
perminggu dari semula 32, 32 dan 32 menjadi 38, 38, dan 38 untuk kelas
masing – masing kelas VII, VIII dan IX. Sedangkan lama belajar untuk
sosial dan alam. Disamping itu, tujuan pendidikan IPS menekankan pada
Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik,
seni tari, dan seni teater. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah
dan setiap satuan pendidikan dapat memilih aspek yang diajarkan sesuai
sedikit dua aspek prakarya sesuai dengan kemampuan dan potensi daerah
1) Kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik
kelas X, dan 20 jam per minggu untuk kelas XI dan XII. Kelompok
Wajib
Kelas
Mata Pelajaran
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24
Kelompok Perminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu – ilmu Alam
1 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Ilmu – ilmu Sosial
II 1 Gepgrafi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Perminatan Ilmu – ilmu Sastra dan Budaya
III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 3 4 4
4 Antroplogi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman
Minat
Jumlah jam pelajaran yang tersedia per minggu 66 76 76
Jumlah jam pelajaran yang harus di tempuh per 42 44 44
minggu
Ilmu Bahasa dan Budaya. Sejak kelas X peserta didik sudah harus
dan XII. Beban belajar ini terdiri atas kelompok mata pelajaran wajib
yang lainnya.
1. Pengertian Anak
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan
masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun) usia
bermain/oddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5), usia sekolah (5-11 tahun)
hingga remaja (11-18 tahun). Rentang ini berada antara anak satu dengan
yang lain mengingat latar belakang anak berbeda. Pada anak terdapat rentang
Dalam proses perkembangan anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri,
Dikemukakan oleh Ter Haar bahwa saat seseorang menjadi dewasa ialah
meninggalkan rumh ibu bapaknya atau ibu bapak mertuanya untuk berumah
Ciri fisik adalah semua anak tidak mungkin pertumbuhan fisik yang
Perkembangan konsep diri ini sudah ada sejak bayi, akan tetapi belum
pertambahan usia pada anak. Demikian juga pola koping yang dimiliki anak
hamper sama dengan konsep diri yang dimiliki anak. Bahwa pola koping pada
anak juga sudah terbentuk mulai bayi, hal ini dapat kita lihat pada saat bayi
anak menangis. Salah satu pola koping yang dimiliki anak adalah menangis
21
Ter Haar dalam Syafiyudin Sastrawujaya, Beberapa Masalah Tentang Kenakalan
Remaja, (PT. Karya Nusantara, Bandung, 1977)., Hlm. 18.
seperti bagaimana anak lapar, tidak sesuai dengan keinginannya, dan lain
Pada masa bayi perilaku sosial pada anak sudah dapat dilihat seperti
bagaimana anak mau diajak orang lain, dengan orang banyak dengan
sosial juga dapat berubah sesuai dengan lingkungan yang ada, seperti
terjadi di setiap tahap masa kanak- kanak dan masa remaja. Lebih jauh, anak
juga secara fisiologis lebih rentan dibandingkan orang dewasa, dan memiliki
metabolisme yang lebih cepat, yang memerlukan curah jantung lebih tinggi,
pertukaran gas yang lebih besar dan asupan cairan serta asupan kalori yang
jumlah dan distribusi cairan tubuh. Tubuh anak terdiri dari 70-75% cairan,
sebagian besar cairan ini berada di kompartemen cairan ekstrasel dan oleh
karena itu cairan ini lebih dapat diakses. Oleh karena itu kehilangan cairan
2. Pengertian Perkembangan
perkembangan yang terjadi dalam diri seorang anak ditambah dengan apa
yang dialami dan diterima selama masa anak-anaknya secara sedikit demi
berhasil dalam memenuhi tugas perkembangan yang berlaku umum untuk setiap
umur atau fase perkembangan yang akan atau sedang dilalui seorang anak.
Orang tua akan senang misalnya mempunyai anak umur 2 tahun sudah lincah
berjalan, berlari serta berbicara, pada umur 4 tahun sudah berhenti mengompol,
pada umur 11- 13 tahun dapat melampaui jenjang pendidikan SD dengan tanpa
kesulitan dan mereka telah mengetahui peran jenis kelaminnya, pada masa remaja
pribadi. Para ahli psikologi juga tertarik akan masalah sebearapa jauhkah
Mengenai hal yang terakhir ini akan sering kita jumpai kembali dalam tulisan
Pertanyaan yang kedua ini akan mendapat tinjauan yang lebih lanjut lagi.
lebih sempurna dan tidak begitu saja diulang kembali. Dalam “pertumbuhan” ada
tingkat yang lebih tinggi, lebih mengalami integrasi. Dalam tulisan ini, maka
22
Singgih D Gunarsa dan Yulia Singgih D Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,
(Jakarta: Gunung Mulia, 2003), hal. 4.
23
F.J Monks, A.M.P Knoers dan Siti Rahayu Hadinoto, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 2014), hal. 1.
besarnya ukuran badan dan fungsi fisik yang murni. Menurut banyak ahli
berbicara dan sebaginya. Mampu berfungsi dalam satu nivo yang lebih tinggi
dengan belajar berjalan, namun harus ada pemasakan fungsi terlebih dahulu,
belajar. Disamping itu juga bagaimana hal sesuatu dipelajari, misalnya apakah
diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap yang menuju kearah suatu
lebih tinggi. Pengertian lebih tinggi bahwa tingkah laku tadi mempunyai lebih
24
Ibid., hal. 2.
banyak diferensiasi, yaitu bahwa tingkah laku tadi tidak hanya lebih luas,
organisasi atau struktur berarti bahwa diantara tingkah laku tadi ada saling
tingkat umur tertentu. Suatu defenisi yang relevan dikemukakan oleh Monks
menentukan tingkah laku apa yang akan menjadi aktual dan terwujud. Umur
a. Prinsip Perkembangan
kehidupan emosi dan sosialnya? Apakah anak ini lincah, ceria dan
jelas antara satu fase dengan fase lainnya, tahapan perkembangan ini
5) Setiap fase perkembangan memiliki ciri dan sifat yang khas sehingga
ada tingkah laku yang dianggap sebagai tingkah laku buruk atau
wajar untuk fase tertentu itu. Setelah seorang anak melewati masa bayi
tidak mau digendong dan diberi dot seperti pada waktu usia dini tetapi
ini sebagai “dulu ia manis, patuh, sekarang dia bandel dan keras
perkembangan.
dilahirkan dengan faktor bawaan yang “kurang” dari anak lain, dalam
26
Singgih D Gunarsa dan Yulia Singgih D Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,
(Jakarta: Gunung Mulia, 2003), hal. 5.
lingkungan.
khas, tidak akan da dua orang yang tepat sama meskipun berasal dari
Development)
Dalam hal ini, hanya diambil yang jelas menunjukkan pengaruh yang
besar; yaitu:
berlangsung
memungkinkan orang mengetahui apa yang dapat diharap pada suatu usia,
berbuat dan apa yang harus dibuat untuk membantu pertumbuhan dan
3. Hukum-Hukum Perkembangan
sebagai berikut:
a. Hukum Konvergensi
dan lingkungan.
untuk mempertahankan diri. Hal ini terwujud pada usaha makan ketika
lapar, menyelamatkan diri apabila ada bahaya. Pada anak kecil usaha ini
diwujudkan dengan menangis, apabila lapar, haus, rasa tidak enak badan, dan
suatu hal dan dirinya akan merasa sennag apabila dunianya diisi dengan
perkembangan pada sat-saat tertentu. Misalnya anak usia satu sampai dua
tahun yang mengalami masa peka untuk berbicara dan meniru sehingga
manusia itu tidak berkembang lepas satu sama lainnya tetapi merupakan
suatu kesatuan.
e. Hukum Rekapitulasi
Anak usia 10 tahun senang memelihara sperti ayam, kucing, burung dsb.
Masa ini dialami oleh anak-anak sekita umur 12 tahun, dengan tanda-
anak lainnya.28
kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. Lebih tinggi berarti lebih
yang dikaji Havighurst bagi perkembangan orang Amerika. Hal ini kemudian
ditinjau lebih lanjut mengenai masa remaja oleh Ausubel (1965) dan Wall
(1968).
oleh adanya tugas-tugas yang harus dapat dipenuhi. Tugas ini dalam batas
yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa hidup tertentu sesuai dengan
sedikit pendapat Havighurst dalam arti bahwa para remaja (Amerika) memang
sekolah dan juga dalam batas tertentu sudah melakukan tugas masa dewasa
awal; suatu bukti kedudukan marginal para remaja (Roscue & Peterson, 1984)
pada masa-masa hidup tertentu. Konsep diri (self-concept) dan harga diri (self-
esteem) akan turun seseorang bila seseorang tidak dapat melaksanakan tugas
perkembangan dengan baik, karena orang tersebut akan mendapat celaan dan
kecaman dari masyarakat keliling. Orang akan merasa sedih dan tidak bahagia.
Bila dalam masa dewasa muda seseorang tidak berhasil mnemukan jodoh,
orang tadi akan tidak merasa bahagia. Namun sebetulnya hal ini tergantung
memilih untuk hidup sendiri atau tidak. Jadi orang yang hidup sendiri belum
tentu harus merasa tidak bahagia. Lain halnya bila seseorang tidak memperoleh
nafkah untuk hidup, dia tentu akan merasa sengsara karena hal itu dapat
29
F.J Monks dan A.M.P Knoers, Siti Rahayu Hadinoto, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, , 2014), hal. 22.
masa dewasa awal dan masa remaja, tersisiplah sekarang masa dewasa muda
Dalam masa tersebut, seperti halnya dalam masa remaja, seseorang ada dalam
status interim, artinya ia sudah lepas dari keadaan anak, tetapi juga belum
meperoleh status tersebut karena belum ada kesempatan untuk hal itu, seorang
dewasa muda belum mau menerima status dewasa karena belum dapat
suatu bangsa. Hal ini bahwa berarti proses belajar dan sosialisasi dipengaruhi oleh
keadaan masyarakat dan keadaan kebudayaan suatu bangsa pada suatu periode
tertentu dalam sejarah. Berhubung dengan hal itu maka tugas perkembangan
bagi orang Amerika misalnya akan berbeda dengan Eropa, lain lagi dengan orang
mana yang digolongkan sebagai yugas khas orang Amerika dan tugas mana
yang berlaku bagi remaja pada umumnya. Atas dasar data lintas budaya (kros-
mulai masa remaja, menentukan sendiri tugas mana yang diterima dan mana
dorongan untuk bebas dari otorita orang tua, remaja berjuang untuk
ini merupakan tugas integratif yang penting, oleh Sklansky dan kawan-kawan
5. Tugas-tugas Perkembangan
sebaliknya apabila mereka gagal, akan kecewa dan dicela orangtua atau
perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai usia
1) Belajar berjalan
3) Belajar berbicara
8) Belajar mengathui mana yang benar dan mana yang salah serta
berhitung
lembaga.
atau perbuatan remaja baik yang boleh dilakukan dan yang tidak
2) Mendapatkan kebebasan
untuk mendekat dan saling bergaul, merasa bimbang pada daya tarik
dirinya sendiri bagi lawan jenisnya, sehingga tidak sedikit remaja yang
mungkin, dan mampu mengukur apa saja yang disenangi atau tidak
1) Mulai bekerja
5) Mengasuh anak
pekerjaan